MAKALAHDASAR-DASAR IMAN KRISTEN: KARYA ALLAHMakalah Ini Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahMPK AgamaDosen Pengasuh Gloria
Jenifer S.Si
Disusun oleh :Arnold Fedriko/ 1406556766Claudia Aprichilia/
1406556835Lius Lisanyoto/ 1406577801Martha M. A./ 1406529595Novita
Olivera/ 1406529954Sebastian Siburian/ 1406556803Singgih Pansawira/
1406567422Sri Widyanti Hilia/ 1406600256Toho Dustin S/
1406572164FMIPA UNIVERSITAS INDONESIAKOTA DEPOKTAHUN 2015
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi iiKata Pengantar iiiBAB I Pendahuluan 1Latar Belakang
1Tujuan 1Ruang Lingkup Materi 1BAB II Isi 2Hakikat Allah 2Penyataan
Allah 4Dosa dan Keselamatan 5Pemulihan Hubungan 6Hidup Baru 8Gereja
dan Sakramen 9BAB III Penutup Kesimpulan 14Usul dan Saran 14Daftar
Pustaka 15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat
dan kemurahannya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memperdalam dasar-dasar
iman kristen terkhusus mengenai karya Allah.Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini kami akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Depok, 5 Maret 2015
Penyusun
ii
BAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGKehidupan di dunia ini tidak
mungkin semata-mata ada. Banyak orang berpikir dan menanyakan awal
terjadinya dunia ini hingga bisa berkembang menjadi seperti
sekarang ini. Keberadaan pencipta yang patut disembah juga
dipertanyakan oleh manusia, bahkan hingga membuat banyak paham
muncul. Ada manusia yang menyembah roh nenek moyang, benda, hewan,
dan ada juga yang tidak menyembah apa-apa karena tidak percaya akan
kekuatan yang lebih besar darinya.Tidak hanya itu, dunia dini hari
semakin liar dan tidak teratur. Nilai dan norma seakan tidak ada
artinya dan menjadikan manusia semakin terlihat tidak punya akal.
Contohnya, ayah yang memperkosa anaknya sendiri atau anak SD yang
sudah merokok sejak usia dini. Mungkin hal itu tidak dapat diterima
generasi-generasi sebelumnya, namun sekarang hal itu seakan sudah
lazim didengar. Maka dari itu, sebagai pengikut Kristus kita perlu
mendalami nilai-nilai kekristenan dan dasar-dasar iman kristen. Hal
itu dilakukan agar iman kita semakin dikuatkan dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Kita juga perlu menghayati campur tangan
Kristus dalam kehidupan kita. Sehingga, setiap apapun yang kita
perbuat bisa disertai dengan rasa syukur dan sukacita.
1.2 TUJUANTujuan disusunnya makalah ini adalah agar setiap
mahasiswa MPK Agama Kristen Protestan semakin memahami karya Allah
dalam penghidupan yang dicakup dalam bahasan Dasar-Dasar Iman
Kristen. Tidak hanya itu, dengan adanya makalah ini diharapkan
setiap pembaca semakin mengenal akan Kristus dan mengetahui apa
yang seharusnya kita lakukan sebagai pengikut Kristus ditengah
dunia yang semakin jahat dini hari. Sehingga, pengikut Kristus
tidak kehilangan integritasnya sebagai pengikut-Nya dan tetap
berpegang teguh pada firman Tuhan.1.3 RUANG LINGKUP MAKALAHMakalah
ini akan mencakup hakikat Allah, penyataan Allah, dosa dan
keselamatan, pemulihan hubungan, hidup baru, dan gereja dan
sakramen.
BAB II ISII. Hakikat Allah
A. Keberadaan Allah Bayak pandangan pada masing-masing menusia
mengenai keberadaan Allah. Kita sebagai orang yang percaya bahwa
Allah ada akan berargumentasi dan memberi bukti tentang keberadaan
Allah dan berupaya membererikan pandangan dan pembelaan tentang
keberadaan Allah. Pertayaan mengenai "Apakah Allah ada?" merupakan
pertanyaan yang sering diungkapkan oleh para skeptis yang merupakan
orang-orang yang sangsi atau ragu akan adanya Allah, berdasarkan
pikiran dan pandangan mereka. Lain lagi dengan para atheis orang
yang menyangkal keberadaan Allah namun mengakui adanya kuasa-kuasa
yang supranatural. Para atheis mendasarkan pandangannya pada
pemikiran yang logika dan intelek ada menganggap Allah adalah
sesuatu yang mustahil atau para atheis yang mengatakan "Allah ada"
tapi hidup dengan mengabaikan keberadaan Allah, tidak mengindahkan
Tuhan dan hidup seolah-olah Tuhan tidak ada. Di dalam Mazmur 14:1
mengatakan " Orang bebal berkata dalam hatinya "tidak ada Allah".
Apologetika yang merupakan pembelaan akan kepercayaan bahwa Allah
benar-benar ada. Beberapa hal dikemukakan untuk meberikan bukti
tentang keberadaan Allah, yaitu yang pertama adalah Ontologis
berasal dari kata Yunani ontos yang berarti yang sedang berada.
Membuktikan eksistensi Tuhan dengan mempertimbangkan ide kita
tantang-Nya, sehingga setiap orang mempunyai kesadaran atau
pengertian tentang Allah dan mendefinisikan Tuhan sebagai "Makhluk
yang paling sempurna". Apabila seorang ingin menghindari
pertentangan dengan dirinya maka ia harus mengakui eksistensi
Tuhan. Tuhan dan manusia berbeda, manusia adalah materi yang
terlihat, sedangkan Tuhan adalah Roh adanya yang merupakan Yang
Abstak (tidak kelihatan) yang memiliki sifat "Maha". Selanjutnya
bukti kausalitas yang berarti penyebab, dasar. Bumi ada yang
menjadikanya dan kemustahilan apabila bumi terjadi secara
kebetulan, adanya satu Mahluk Mahatinggi yang merancang dan
menjadikannya yang disebut Allah. Dalam bukti teologis dinyatakan
segala sesuatu itu dirancang oleh suatu daya cipta yang begitu
tinggi, khusus untuk suatu tujuan tertentu dalam kehidupan yang
dirancangkan olah Yang Mahatinggi. Bukti dari Kehidupan yaitu bahwa
hidup datang dari Hidup. yang merupakan sumber hidup yang sudah ada
sebelum hidup jasmani dijadikan. dan ada beberapa bukti umum dan
khusus lagi yang dapat membuktikan keberadaan Allah. Para pencari
kebenaran Allah harus mempercayai dan meyakini Allah sepenuhnya
berdasarkan pernyataan Allah dalam Alkitab dan alam semesta.
"Tetapi tanpa iman tidak mungjan orang berkenan kepada Allah. Sebab
barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah
ada" (Ibrani 11:6).Nama Allah dalam Kejadian 1:1 menyatakan
keberadaan-Nya bahwa Allah itu benar benar ada. Dalam Keluaran 3:14
Allah menyatakan diri-Nya, dan berkata, "AKU ADALAH AKU". Yesus
hidup di bumi dan menyatakan kebenaran makna dari " AKU ADALAH
AKU". Yesus berkata "Aku adalah roti hidup" (Yohanes 6:48), "Aku
adalah terang dunia" (Yohanes 8:12), "Aku adalah pintu" (Yohanes
10:9), "Aku adalah gembala yang baik" (Yohanes 10:11), "Aku adalah
kebangkitan dan hidup" (Yohanes 11:25), "Aku adalah jalan, dan
kebenaran, dan" hidup" (Yohanes 14:6), dan " Aku adalah pokok
anggur yang benar" (Yohanes 15:1).Manusia di seluruh dunia percaya
bahwa Allah ada, karena kepercayaan yang diletakan oleh Allah dalam
hati manusia (Brill, 1999:31). kita yang dapat merasakan keberadaan
Allah dan merasakan persekutan dangan Allah didalam hati kita jika
kita percaya dangan iman dalam Roh bahwa Allah ada, sebab Ia
melampaui sagala akal manusia.
B. Hakikat Allah Tuhan adalah "keberadaan yang ilahi" yang
bersifat rohani atau akali. Yang ilahi itu jauh lebih tinggi
daripada yang bendawi. Yang Ilahi disebut transenden. Sifat Allah
adalah hakikat Allah sendiri. Sifat Allah ialah
kesempurnaan-kesempurnaan yang ada pada Allah, dan yang memancar
dari pribadi-Nya.
a. Tuhan Allah adalah MahatahuTuhan Allah mengetahui segala
sesuatu dan pengetahuan Allah itu semourna, tidak ada taranya (Ayub
11:7-8; Mazmur 147:5;Mazmur 139:1-4). Kemahtahuan Allah akan
kehidupan ini adalah dari kekekalan kepada kekekalan dan
kemahatahuan Allah tidak dapat di tandingib. Tuhan Allah adalah
MahatinggiKemahatingian Allah menunjukan adanya perbedaan yang
sengat jauh antara Allah dengan manusia. Kita mengenal Allah adalah
sekaligus transenden dan imanen. Allah transenden artinya Dia di
atas di tempat yang tinggi melebihi segala seuatu. Allah yang
imanen berarti Dia hadir dan ada dekat dengan manusia serta aktif
dalam dunia ini.c. Tuahn adalah MahakuasaTuhan berkasa atas
segalanya (Tawrikh 29:12). Dialah kepala segala pemerintah dan
penguasa (2:10). d. Tuhan Allah adalah MahahadirTuhan ada dan hadir
di mana-mana di segala tempat. Dia tidak dapat dibatasi oleh ruang
dan tempat, Allah senantiasa dekat dengan kita e. Tuhan Allah
adalah MahasuciAllah kudus dan bebes dari segala hal yang najis,
bersih (1 petrus 1:16; 1 Yohanes 1:5), kekudusan Allah mewajibkan
umat-Nya untuk memelihara hidup dalam kekudusan (Imamat 11:44-45).
Kesucian hidup dikerjakan melalui hidup takut akan Tuhan, hidup
membenci dan menjauhi dosa, hidup dipimpin Roh Kudus, doa dan
membaca firman.f. Tahan Allah adalah MahakasihKasih Allah adalah
kasih yang tulus, suci, dan sempurna adanya, tidak menuntut balas,
tidak terbatas. Bahakan Ia meberiakan anaknya yang tunggal untuk
menebus dosa manusia (Yohanes 3:16). Perintah Allah kepada kita
adalah mengasihi sesama seperti Ia telah terlebih dahulu mengasihi
kita
II. Penyataan AllahPenyataan Allah adalah tindakan Allah untuk
menyatakan atau memperkenalkan diri-Nya kepada manusia. Penyataan
Allah ada yang umum dan khusus. Penyataan Allah yang umum berupa
ciptaan-Nya, sejarah, dan suara hati manusia. Penyataan Allah yang
khusus telah terjadi dan akan terjadi, melalui tokoh-tokoh imam,
para nabi, dan ada dalam diri Yesus. Penyataan Allah juga nampak
dalam penyataan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari. Penyataan
Allah melalui Kristus adalah bentuk rencana penyelamatan Allah bagi
umat manusia yang percaya kepada-Nya.Wujud Allah yang sebenarnya,
tidak dapat dipahami oleh manusia yang terbatas. Demikian pula
dengan keberadaan Allah Tritunggal, yang dipercayai oleh orang
Kristen karena Allah menyatakan diri sebagai Allah Yang Satu,
tetapi juga adalah Allah Yang Tritunggal, yaitu Bapa, Anak, dan Roh
Kudus. Bapa adalah sumber dari segala sumber, Anak adalah perantara
bagi Bapa untuk melaksanakan karya-karya-Nya, dan Roh Kudus
memberikan perlindungan dan kekuatan bagi kita di dunia. Ilustrasi
yang paling mendekati Allah Tritunggal adalah penggambaran struktur
kepribadian manusia yang terdiri atas tubuh, jiwa, dan roh. Ketiga
kepribadian ini berbeda, tetapi ada dalam satu kesatuan
manusia.Awal mula kondisi bumi ialah belum berbentuk, kosong dan
gelap gulita. Namun keadaan bumi diubah oleh Allah dalam 6 hari.
Pada hari yang pertama, Allah menciptakan terang (Kejadian 1:3-5).
Lalu pada hari kedua, Allah menciptakan cakrawala (Kejadian 1:6-8).
Setelah itu, pada hari yang ketiga, Allah menciptakan tumbuh
tumbuhan (Kejadian 1:11-13). Lalu pada hari yang keempat, Allah
menciptakan benda benda penerang (Kejadian 1:14-19). Pada hari yang
kelima, Allah menciptakan hewan (Kejadian 1:26-27). Lalu pada hari
yang keenam, Allah menciptakan manusia (Kejadian 1:26-27). Dalam
hal ini, kita dapat mencontoh Allah sebagai teladan dalam
menggunakan waktu secara efektif dan efisien, yaitu tidak membuang
waktu dengan percuma. Tetapi, pada hari yang ketujuh, Allah
berhenti dari pekerjaanNya (Kejadian 2:2). Hal ini memberikan
teladan bahwa sebanyak apapun tugas kita dan seberat apapun
pekerjaan, kita tetap harus ada waktu untuk berhenti dan
beristirahat.Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah, berbeda dengan
konsep evolusi yang dikemukakan oleh Darwin. Di dalam kepercayaan
orang Kristen, dunia dan manusia ini diciptakan oleh Tuhan. Menurut
Alkitab, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya (Kejadian
1:26). Manusia diciptakan sedemikian dengan suatu tujuan, yaitu
untuk diisi dan mengekspresikan Allah. Manusia juga membutuhkan
orang lain dalam hidupnya, tidak dapat hidup sendiri (Kejadian
2:18). Tuhan telah menciptakan manusia pada hari keenam dan
menempatkannya di lingkungan yang sempurna.Di dalam Alkitab,
terdapat kebenaran dalam penciptaan manusia. Firman Allah adalah
hembusan Allah (2 Timothy 3:16). Dalam 1 Timotius 2:4 [Allah] yang
menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan akan kebenaran. Mengalami kebenaran Alkitab lebih
penting daripada mengetahui isi Alkitab semata. Kebenaran ini
tersembunyi bagi orang yang tidak mau percaya, walaupun terang
benderang bagi orang yang percaya. Alkitab perlu diterima dengan
iman.3. Dosa dan KeselamatanA. DOSA1. Dampak terhadap Hubungan
Allah dengan ManusiaDosa merupakan perbuatan yang menentang atau
melanggar peraturan Allah. Dosa pertama yang disebabkan oleh Adam
dan Hawa membuat rusaknya hubungan antara manusia dengan Allah.
Karena dosa, maka terdapatlah jurang yang begitu lebar antara Allah
dengan manusia. Manusia diusir dari Taman Eden dan berada jauh di
bawah, yaitu Bumi. Dan semenjak saat itu manusia tidak dapat lagi
melihat ataupun berkomunikasi dengan Allah.2. Dampak terhadap
Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri dan SesamaDosa membawa
pertentangan dalam diri manusia dan dalam hubungan manusia dengan
sesama. Kebenaran dan kekudusan membawa kasih kepada diri sendiri
dan kasih kepada sesama secara proporsial dan ideal. Dosa membawa
keinginan untuk pemuasan kebutuhan diri sendiri secara berlebihan.
Dosa membawa pertentangan dengan diri sendiri dan dengan sesama.
Disini maksudnya, roh dalam diri kita berkata baik, namun karena
adanya dosa (kedagingan) kita memungkiri diri sendiri dan melakukan
dosa.3. Dampak terhadap Hubungan Manusia dengan AlamSetelah diusir
dari Taman Eden, manusia turun ke bumi. Karena tidak ada lagi
bantuan dari Allah, maka manusia harus bisa menjaga dirinya
sendiri. Dan itu dilakukan dengan merusak alam untuk membuat tempat
berlindung, makan, dan sebagainya.B. KESELAMATANKeselamatan adalah
anugerah dari Allah. Dan anugerah itu turun dari Yesus Kristus.
Seperti tertulis dalam Yoh. 3:16 Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
tetapi memperoleh hidup yang kekal.. Pengorbanan Kristus adalah
tebusan atas dosa. Manusia dapat mengalami penyelamatan
kehidupannya bila percaya kepada apa yang dikatakan oleh Sang
Penebus. Sesungguhnya karena keselamatan itu terlalu berharga,
terlalu mahal untuk dinilai dengan benda apa saja di dunia, maka
keselamatan itu dianugerahkan kepada manusia yang mau percaya.
Yesus diutus ke dalam dunia yang penuh dosa untuk menyelamatkan
bagi mereka orang yang percaya. Keselamatan ini bersifat universal,
bukan hanya bagi bangsa Israel saja, tetapi bagi seluruh orang yang
percaya pada-Nya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Yesus merupakan
jembatan antara manusia dengan Allah. Seperti tertulis dalam Yoh.
14:6 Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku. Tujuan Penyelamatan Tujuan penyelamatan adalah untuk
memperbaiki relasi antara Allah dengan manusia. Dan untuk meraih
mahkota-mahkota yang dijanjikan bagi orang yang melaksanakan
kehendak-Nya.4. Pemulihan Hubungan Manusia yang jatuh kedalam dosa,
cenderung susah untuk keluar dari dosa yang ia perbuat. Mengapa?
Karena mereka terlena akan keindahan dan kenikmatan duniawi yang
mereka rasakan sesaat. Mereka juga menjadikan dosa itu sebagai
suatu kebiasaan yang mendarah daging. Terkadang ada juga manusia
yang ingin keluar dari dosa yang ia perbuat, namun ia merasa tidak
sanggup, dan akhirnya tetap berada di jurang dosa.Namun, syukurnya
kita memiliki Allah yang sungguh baik dan bahkan berinisiatif untuk
menyelamatkan kita, domba-domba-Nya, dari maut. Allah mengirimkan
anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan
setiap orang yang percaya kepada-Nya (Yohanes 3:16; Lukas 19:10).
Kristus juga mengorbankan diri-Nya sekali untuk menebus semua
dosa-dosa yang sudah manusia perbuat dan menyatakan diri-Nya untuk
setiap orang yang menantikan Dia (Ibrani 9:28).Namun, pemulihan
merupakan hubungan antara dua pihak. Manusia perlu memberi respon
atas pertolongan Allah akan dirinya. Ada beberapa hal yang perlu
dilakukan manusia untuk bisa pulih dari dosa.1. PercayaJawab
mereka: Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan
selamat, engkau dan seisi rumahmu. (Kis 16:31). Dengan percaya
bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Juruselamat yang hidup, maka kita
menerima pembebasan. Tidak hanya mengaku percaya dengan mulut,
namun juga percaya dalam hati yang berarti kita juga melakukan
segala firman-Nya. (Roma 10:9)2. PertobatanPertobatan merupakan
respon nyata manusia terhadap kasih karunia Allah yang
menyelamatkannya. Adalah penting untuk kita mengetahui bahwa
pertobatan bukanlah hasil karya kita untuk mendapat keselamatan.
Pertobatan melibatkan seluruh aspek kehidupan mulai pikiran,
perasaan, dan kehendak. Pertobatan yang sejati akan menghasilkan
perubahan tindakan (Lukas 3:8-14).3. Kelahiran KembaliJika
seseorang tidak dilahirkan kembali maka ia tidak akan dapat masuk
ke dalam kerajaan Allah (Yohanes 3:3,5). Lahir kembali hanya
terjadi sekali untuk selama-lamanya. Dalam lahir kembali, Allah
memberikan hati dan roh yang baru. Dan orang yang lahir kembali
akan diangkat menjadi anak Allah dan menjadi ciptaan baru (2
Korintus 5:17). Orang yang lahir baru juga akan merasakan buah-buah
pertobatan dan menjadi saksi Allah (Matius 28:19-20).5.Hidup
baruHidup baru dan lahir baru jika di teliti artinya berbeda,lahir
baru hanya terjadi sekali dalam seumur hidup kita,sedangkan hidup
baru adalah sikap dan perilaku serta hal hal yang kita laukan
setelah kita lahir baru.Dalam 1 Petrus 1 : 23 menuliskan Karena
kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi
dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang
kekal. Maksud dari ayat ini yaitu bahwa manusia itu lahir kembali
dari kehidupan yang bersifat duniawi ke kehidupan yang lebih
mengenal Allah. Dalam konteks ini manusia di ciptakan Allah
bukanlah langsung baik dihadapan Allah, tetapi manusia itu lahir
dari manusia yang telah memiliki dosa. Sehingga manusia harus dapat
hidup kembali atau lahir kembali dengan mengenal Allah lebih
dekatLalu di 1 korintus 4:15 terulis Sebab sekalipun kamu mempunyai
beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak
bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu
oleh Injil yang kuberitakan kepadamu . Ayat ini menjelaskan kepada
kita bahwa tidak ada allah lain kecuali Allah Bapa kita sendiri.
Sebab Allah meyatakan namanya di dalam Yesus Kristus. Sehigga hanya
kepada-Nya lah kita beribadah walaupun kita memiliki orangtua
pendidik di dunia ini. Kaitan ayat ini dalam hidup dan lahir baru
yakni bahwa kita sebagai manusia harus tahu diri dan tidak sombong
hidup di dunia ini. Melainkan kita menerima Allah dalam hidup kita
dengan cara hidup baru dan menguduskan diri kita, agar suci dari
dosa duniawi. Sebab Allah tidak mau melihat kita kotor dengan dosa
bila kita hidup dengan-Nya..Karya dari pada Allah saat kita lahir
baru,memampukan kita manusia yang berdosa ini untuk kembali kepada
Allah itu sendiri melalui iman kita. Lalu pertanyaannya adalah
bagaimana cara kita agar bisa kembali kepada Allah ?. salah satu
caranya adalah dengan HIDUP BARU.Pertanyaan berikutnya adalah apa
itu HIDUP BARU?. Dalam konteks iman Kristen,Hidup baru adalah hidup
dalam anugrah Allah,bersekutu,dan mengikuti Allah. Dan yang
terpenting hidup baru adalah hidup yang telah diperdamaikan dengan
Allah,Sesama,Diri sendiri,dan dengan Alam.Manusia yang sudah
percaya terhadap Allah,mendapatakan sebuah anugrah yang besar yaitu
LAHIR BARU,Firman Tuhan berkata jadi siapa yang ada di dalam
Kristus,ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu,sesungguhnya yang baru telah datang (2 korintus 5:17).Hal
Yang harus kita miliki sebagai manusia baru :1) Kita harus
meninggalkan kehidupan lama yang menyesatkan dan menghasilkan buah
yang sesuai dengan pertobatan (Matius 3:8)2) Memiliki hubungan yang
pasti dengan Allah (Yosua 1:8)3) Hidup Menurut ROH (Galatia
5:22-23)4) Menjadi saksi bagi Kristus (1 Korintus 15:58)5)
Mengasihi Allah dan sesama manusia (1 Yohanes 4:19-21)6) Harus
menghargai Allah dan ciptaannya (Mazmur 90:5-12{Waktu})Dalam
menjalani sebuah hidup yang baru,kita sebagai manusia yang telah
hidup baru harus membuat sebuah terobosan/perubahan (Lukas
19:1-10{zakheus}),karna perubahan terjadi secara terus menerus,dan
kita akan bahkan pasti mengalaminya,hanya saja tuhan yang akan
menilai kita dalam merespon sebuah perubahan itu.sebagai umat
Kristen dalam kehidupan sehari hari,kita selalu mengalami perubahan
dan selalu ingin merubah orang lain,namun ada satu hal yang
sulit,adalah saat kita tidak bisa merubah orang lain,seperti
pepatah mengatakan :jika ingin merubah orang lain,maka ubahlah diri
kita terlebih dahulu.Alkitab mengungkapkan keadaan manusia berdosa
sebelum mendapat kasih karunia Allah adalah sebagai seteru Allah.
Akan tetapi,pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib membawa
perdamaian untuk mempersatukan kita dan Allah dan menghancurkan
tembok pemisah di antara kita dan Allah. (2 Korintus 5:19),ini lah
yang dimkasud dengan perdamaian dengan Allah. Dan pendamaian yang
di kerjakan Kristus bagi kita,menyucikan hati kita dari perbuatan
yang sia sia,supaya kita bisa beribadah kepada Tuhan kita yang
hidup (Ibrani 9:14).Kita juga terkadang sulit untuk berdamai dengan
diri kita sendiri,namun disini ada ciri ciri yang menunjukan bahwa
kita telah berdamai dengan diri kita sendiri:1) Menyadari bahwa
kita serupa dan segambar dengan-Nya (Kejadian 1:26)2) Mensyukuri
bahwa Tuhan menajadikan hidup kita dengan luar biasa (Mazmur
139:13-14)3) Menyadari bahwa kia adalah orang yang berharga di mata
Tuhan (Yesaya 43:4)4) Menyadari bahwa kita adalah orang pilihan
Allah dan telah di kuduskan (Yeremia 1:5)5) Menysukuri bahwa tuhan
telah memilih kita sebelum dunia di bentuk (Efesus 1:4)6) Menyadari
bahwa Allah sangat mengasihi kita (Yohanes 3:16)7) Mensyukuri
keselamatan yang telah tuhan berikan kepada kita (Efesus
2:8)Berdamai dengan sesama adalah hal berikutnya yang sangat
penting perseteruan sesama manusia sudah terjadi dari zaman adam
dan hawa (Kejadian 3:12),namun syukur kepada Allah kana pengorbanan
Yesus di kayu salib memberikan perdamaian bagi sesamanya. Kita
telah di selamatkan oleh kasih Tuhan,sehingga Tuhan pun menghendaki
kita untuk mengasihi sesama kita.Tuhan menciptakan alam ini dengan
begitu indahnya. Dan ada 2 hal penting yang menyangkut masalah ala
mini,pertama hak,dan kedua adalah kewajiban,pada Kejadian 1:28-29
di tuliskan bahwa manusia memiliki hak untuk mengkonsumsi apa yang
telah Tuhan sediakan,namun bukan berarti dapat
mengeksploitasinya,dan pada Kejadian 2:15 di tuliskan pula bahwa
manusia harus menjaga dan merawatnya dengan baik,karna pada
dasarnya alam ini diciptakan untuk memberitakan kemuliaan dan
keagungan Tuhan pencipta alam semesta ini.6. GerejaI. Pengertian
GerejaGereja itu sendiri dalam bahasa Yunani "kyriake" yang berarti
"yang menjadi milik Tuhan. Menjadi milik Tuhan berarti seseorang
telah beriman penuh kepada Kristus dan menjadikan-Nya Tuhan dan
Juruselamat. Gereja adalah persekutuan orang-orang yang telah
dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang Allah yang ajaib
untuk menjadi umat Allah yang kudus, melalui pengakuan bahwa Yesus
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup
II. Gereja memiliki empat sifat yaknia. KudusGereja adalah
kudus, tapi bukan menkagasingkan diri dari dunia ini tetapi
dipisahkan untuk hidup tidak sama dengan dunia, dan dikhususkan
untuk memberitakan perbuatan Allah yang ajaib yang telah
menguduskannya dan dan untuk memberitakan Injil Yesus KristusGereja
menjadi kudus bukan karena perbuatan baik yang dilakukan oleh
manusia, melainkan hasil dari kasih Allah yang besar untuk dunia
ini. b. Gereja adalah EsaAlkitab menjelaskan kesatuan gereja Tuhan
karena iman kepada Yesus Kristus sebagai kepala gereja dan gereja
Tuhan adalah Tubuh Gereja yang esa tidak berarti meleburnya semua
gereja dengan cara pelayanan yang berbeda-beda menjadi satu, tetapi
keesaan sejati dalam Roh Kudus dari semua orang yang percaya adalah
kenyataan, sekalipun ada perbedaan denominasi yang lahiriah c.
Gereja adalah AmKata am diterjemahkan dari katholikos, yang artinya
umum, tersebar di seluruh dunia. Gereja tidak terikat kepada suatu
zaman saja, tetapi meliputi zaman yang lalu, sekarang, dan zaman
yang akan datang. Sifat gereja yang am hendak menunjukkan tugas dan
panggilan gereja untuk pergi memberitakan Injil keselamatan kepada
segala bangsa maka gereja harus membuka diri kepada semua golongan
karena gereja merupakan persekutuan orang percaya kepada Yesus
Kristus.d. Gereja adalah RasuliGereja yang rasuli berarti gereja
yang diutus untuk melaksanakan tugas dan pangilannya di dunia untuk
membawa kabar baik. Gereja yang bersifat rasuli adalah gereja yang
bertindak berlandaskan pengajaran para rasul, menagjarkan
pengajaran para rasul dengan benar, muruni, dan alkitabiah,
meresponi panggilan Allah untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah
sepeti yang telah dilakukan oleh para rasul Yesus Kristus.
III. Tugas dan Panggilan GerejaMenurut Menzies, gereja menjadi
perantara Allah untuk mengerjakan tujuan-tujuan-Nya dalam dunia
masa kini. Lalu ada pula 3 unsur utama misi gereja, yakni
proklamasi (penginjilan), kesaksian (ketekunan orang Kristen untuk
mengejar kekudusan sehingga bisa menjadi cerminan kemuliaan Allah),
serta pelayanan (menjalankan mandat budaya, memberi dampak sosial
yang baik bagi masyarakat). Seluruh tugas dan panggilan gereja
totalnya ada 5, yakni penyembahan, persekutuan, proklamasi,
pelayanan, dan pengajaran (pemuridan).
Pertama adalah penyembahan. Penyembahan ini adalah panggilan
gereja untuk membangun suatu ibadah yang berkenan di hadapan Tuhan
untuk menyembah Tuhan. Dalam kata lain, ini merupakan panggilan
gereja untuk beribadah. Maka ibadah bisa dikatakan sebagai salah
satu unsur paling esesial dalam gereja, karena memang tujuan utama
manusia adalah untuk memuliakan Tuhan, yang terlihat jelas dalam
ibadah seperti terutama ibadah Minggu. Ibadah ini juga merupakan
bentuk penguccapan syukur atas anugerah Allah yang telah
menyelamatkan gereja.
Kedua adalah persekutuan. Persekutuan adalah salah satu
panggilan gereja, di mana orang-orang yang merupakan anggota gereja
saling bersekutu dan bersatu satu sama lain di dalam kasih Tuhan.
Dan inilah salah satu bentuk konkrit kita bahwa kita mengasihi
Tuhan, yakni bahwa kita juga mengasihi sesama kita yang kelihatan.
Kristus Yesus sendiri juga memerintahkan kita untuk saling
mengasihi. Tuhan memanggil kita sebagai orang Kristen untuk saling
mendukung dan menguatkan satu sama lain di hadapan Tuhan. Selain
itu, persaudaraan di dalam gereja juga dapat menjadi suatu
kesaksian yang baik bagi dunia.
Ketiga adalah proklamasi (atau penginjilan). Sebagai orang
Kristen, kita juga harus mengabarkan apa yang kita percayai, yakni
berita Injil. Pemberitaan Injil ini sendiri telah diperintahkan
Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya sebelum ia naik ke sorga, yang
kita kenal sebagai Amanat Agung (Mat. 28-18-20). Maka gereja
beserta seluruh anggotanya harus menjalankan panggilan ini, karena
umat Tuhan harus membagikan anugerah Berita Injil itu kepada orang
lain dan bila memang Tuhan berkehendak, orang lain yang belum
percaya juga akan menjadi orang-orang percaya, sehingga kerajaan
Tuhan boleh makin diperluas.
Keempat adalah pelayanan. Pelayanan ini ada dua macam, yakni di
dalam gereja dan di luar gereja. Di dalam gereja, setiap umat Tuhan
perlu mencari apa karunia yang Tuhan berikan kepadanya untuk
melayani di dalam gereja bagi kemuliaan-Nya, misalnya menyanyi di
dalam paduan suara. Lalu di luar gereja, pelayanan adalah ketika
setiap umat Tuhan bekerja di bidangnya masing-masing dengan
semaksimal mungkin bagi kemuliaan Tuhan. Tiap-tiap orang memiliki
panggilan-Nya masing-masing di hadapan Tuhan, termasuk dalam dunia
kerja yang harus dikerjakan secara bertanggung jawab. Selain itu,
pelayanan di luar gereja (atau mandat budaya) juga termasuk
aksi-aksi sosial orang Kristen kepada orang lain sebagai bentuk
membagikan kasih Tuhan kepada sesama.
Terakhir ada pengajaran dan pemuridan. Fungsi ini dapat
digambarkan dengan seorang gembala yang menuntun dombanya, karena
Kristus sendiri memakai gambaran ini dalam Yohanes 10 dengan
menyatakan Diri-Nya sebagai Gembala yang Baik. Maka gereja juga
memiliki tugas untuk menuntun orang-orang yang telah percaya lewat
kebenaran Firman sehingga setiap anggota gereja boleh menerima
Firman yang akan memupuk kedewasaan rohani mereka dan membuat
mereka makin mengenal siapa Tuhan yang mereka sembah.
IV. Bentuk Organisasi Gereja dan Gerakan Oikumenea. Bentuk
Organisasi GerejaSecara umum Gereja dibedakan menjadi tiga bentuk,
yaitu episkopal, presbiteral, dan kongregasional. Dalam sistem
pemerintahan gereja episkopal, otoritas dan kewenangan terletak
pada bishop yang mengawasi sekelompok gereja, bukan hanya satu
gereja lokal. Bishop adalah orang yang memiliki otoritas untuk
menahbiskanministers. Sedangkan, otoritas pemerintahan gereja
kongregasional terletak pada seluruh jemaat lokal. Dalam
pemerintahan gereja sistem presbiterian, setiap gereja lokal adalah
independen satu dengan yang lain, namun diikat oleh suatu ketentuan
normatif yang sama dan pengakuan iman yang sama. Sistem ini
menegaskan bahwa setiap Jemaat dapat melakukan pelayanannya sendiri
yang dipimpin oleh pendetanya, termasuk memanggil pendeta yang
dikehendakinya yang diteguhkan oleh presbiteri yang terdiri dari
pendeta dan penatua yang mewakili gereja-gereja lokal.Gereja
Kristen terdiri dari beberapa aliran, yaitu Lutheran, Calvinis,
Anglikan, Baptis, Injili, Pentakostal, Kharismaik, Adventis, dan
lain sebagainya. Perbedaan dominasi dan aliran ini dipahami sebagai
karya Allah yang bertujuan untuk menjangkau dunia yang majemuk.b.
Gerakan OikumeneOikumene diturunkan dari kata Oikumene yang berarti
menyangkutwilayah yang dihuni manusia atau seluruh bagian dunia
yang berkebudayaan. Dalam perkembangan gerakan Oikumene, terlihat
semakin banyak muncul usaha-usaha yang dilakukan Gereja untuk
menyatukan kemajemukan aliran dan dominasi. Aku berdoa: "...supaya
mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam
Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita, supaya
dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku" (Yohanes
17:21)Ayat di atas merupakan suatu doa yang diucapkan oleh Tuhan
Yesus untuk Gereja dan dijadikan landasan dari gerakan Oikumene
untuk mewujudkan Gereja Kristen yang Esa. Dalam perjalanannya,
gerakan Oikumene mengalami beberapa hambatan karena pada umumnya
kesatuan Gereja terhalang oleh watak manusia yang tidak mau
melepaskan dan mencurigai sesuatu yang asing, hal ini terlihat dari
semakin kaburnya kepastian-kepastian yang telah ditetapkan pada
awal Gerakan Oikumene sehingga banyak gereja-gereja yang memandang
sebelah mata terhadap aliran baru. Faktor pekabaran Injil juga
bekerja menurut garis-garis suku, yang mengakibatkan identitas
Gereja menjadi sama dengan identitas suku sehingga sulit untuk
ditinggalkan demi keesaan Gereja. Untuk menghindari hambatan
tersebut, diperlukan sikap keterbukaan untuk dapat melayani sesuai
dengan panggilan Allah.
V. SakramenIstilah sakramen diambil dari Bahasa Latin, yaitu
sacramentum. Kata sacramentum itu sendiri merupakan terjemahan dari
Bahasa Yunani yang berarti misteri atau rahasia. Di sisi lain
istilah misteri (mysterion) dan sakramen (sacramentum)juga sering
dipakai untuk pengertian sakral atau suci, yakni untuk
upacara-upacara suci kepercayaan-kepercayaan kuno zaman
dahulu.Protestan hanya mengenal duasakramen, yaitu sakramen
Baptisan Kudus dan sakramen Perjamuan Kudus. Alasannya, karena
hanya dua sakramen inilah yang telah ditetapkan secara langsung
oleh Yesus selama masa hidupnya. Sementaraitu, gereja Katolik
mengenal tujuh sakramen yang diurutkan dalam Katekismus Gereja
Katolik, yaitu: pembaptisan, penguatan (Krisma), Ekaristi,
Pengakuan Dosa, Pengurapan (untuk orang sakit), Imamat, dan
Perkawinan. Namun, pada tulisan kali ini, penulis hanya berfokus
pada dua sakramen yang terdapat pada gereja Protestan, yaitu dua
sakramen yang ditetapkan oleh Yesus sendiri sebagai tanda
perjanjian dengan umatNya
SakramenBaptisan KudusDalam Matius 28:19, Tuhan Yesus
memerintahkan agar murid-muridNya membaptis orang...jadikanlah
semua bangsa muridKu dan baptislah mereka di dalan nama Bapa dan
Anak dan Roh Kudus,...Perintah agung inilah yang menjadi salah satu
pedoman utama gereja untuk menyelenggarakan sakramen baptisan
kudus.Melalui sakramen baptisan kudus ada jaminan penyatuan dengan
Kristus dalam kematiandan kebangkitannya. Lewat Baptisan kita telah
diterima menjadi anak-anakNya dan warga kerajaan-Nya, setelah Ia
terlebih dahulu menyucikan kita dari segala dosa, termasuk dosa
yang kita warisidari Adam, manusia pertama yang jatuh kedalam
dosa.Hal ini sesuai dengan definisi awal yang telah disepakati
tentang sakramen dimana orang percaya yang menerima sakramen
baptisan kudus dapat dikatakan telah menerima tanda/materai dari
Allah untuk diselamatkan denga nmenyucikannya dari dosa.Baptisan
diwujudkan dengan air (ada yang memercikkan, adajuga yang
menyelamkan). Air menjadi simbol pembersihan kita, bahwa Adam lama
kita bersama dengan dosa-dosa dan keinginan jahat dihanyutkan oleh
penyesalan dan pertobatan kita. Yang terpenting adalah bukan airnya
atau caranya, melainkan maknanya, yakni bahwa seseorang telah
disyahkan menjadi warga Kerajaan Allah di dalamnama Allah Bapa,
Allah Anak (TuhanYesus) danRoh Kudus. Sakramen Perjamuan KudusDasar
Alkitabiah yang digunakan untuk menetapkan sakramen perjamuan kudus
adalah peristiwa perjamuan malam terakhir, tepat sebelumYesus
ditangkap untuk disalibkan.Inilah tubuhKu yang diserahkan bagikamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! (I Kor. 11:24). Pada
akhir pertemuan, ketika diedarkanNya cawan berisi air anggur,
Iaberkata:Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh
darahKu; perbuatlah ini setiap kali kamu meminumnya menjadi
peringatan akan Aku! (I Kor. 11:25).Pada ayat tersebut Paulus,
melaui suratnya untuk jemaat di Korintus, mengutip peristiwa
perjamuan malam terakhir. Di situ tertulis secara jelas
bahwaYesussendiri yang memerintahkan murid-muridNya untuk
memperingati hari tersebut sebagai peringatan atas karya
keselamatan yang telah Ia lakukan . Dengan menerima roti dan anggur
yang merupakan simbol dari tubuh dan darah Kristus, orang percaya
yang menerima sakramen telah mendapat bagian dari karya keselamatan
Allah yang dilakukan melalui Yesus Kristus.Makna perjamuan kudus
dalam gereja Protestan memiliki perbedaan yang sangat mendasar jika
dibandingkan dengan sakramen ekaristi pada gereja Katolik. Gereja
Katolik percaya bahwa ketika umat menerima ekaristi, maka tubuh dan
darah Kristus secara fisik juga ikut hadir dalam roti dan anggur
tersebut. Pandangan ini berarti Yesus mengorbankan dirinya secara
berulang kali setiap umat menerima sakramen. Tokoh refornasi gereja
seperti John Calvin dan Martin Luther menolak pandangan ini dengan
alasan bahwa pengorbanan Kristus di kayu salib hanya sekali
sepanjang massa dan tetap berlaku untuk menghapuskan dosa manusia
baik dari masa lampau, masa kini, bahkan masa depan. Mereka
memiliki pandangan lain yakni kehadiran tubuh dan darah Kristus
dalam sakramen hanya bersifat spiritual bukan secara fisik.BAB III
PENUTUP4.1 KESIMPULANSebagai anak-anak Allah kita harus mampu
mencerminkan citra Allah dalam kehidupan masa kini, kita harus
sungguh-sungguh memberikan teladan bagi orang-orang yang
kurang/belum mengenal siapa itu mengenal Kristus. Sebagai ahli
waris dari Kerajan Allah kita harus patuh dan taat terhadap
ajarannya, untuk memberikan kesaksian pada dunia ini bahwa kita
adalah anak-anak-Nya. Tidak hanya sekedar membaca dan mendengarkan
firman-Nya, namun juga menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari.
Agar apa yang kita lakukan tidak sia-sia dan hidup kita menjadi
persembahan yang baik dan harum untuk Tuhan Allah kita.4.2 USUL DAN
SARANPenulis sangat berterima kasih kepada Tuhan Allah semesta Alam
Yang telah memberikan kesempatan kepada kita hidup yang kekal itu,
oleh karena itu penulis sangat berharap kepada semua pembaca yang
terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus untuk: 1. Setelah membaca
makalah Dasar-Dasar Iman Kristen ini, saudara dapat menjadi orang
yang taat, setia, takut dan dengan sepenuhnya memberikan hidup Anda
kepada Kritus, agar Saudara mengetahui apa itu kebenaran yang
sejati, bukan untuk menjadi seorang KTP (Kristen Tanpa Pertobatan)
saja, melainkan Menjadi Kriten yang benar-benar sejati. Saudara
tidak perlu lagi kuatir akan hidup saudara, karna kita selalu
mengandalkan Tuhan didalam segala hal (action).2. Sebagai pengikut
Kristus, semakin mengenal siapa itu Kristus dan mengetahui
penciptaan yang ada diAlkitab serta tidak terpengaruh oleh
pengajaran dunia yang sesat akan keberadaan Allah.3. Sebagai
anak-anak Allah yang sejati, kita mengetahui pengorbanan Kristus
dikayu salib untuk menyelamatkan dosa-dosa kita yang tak terhitung,
sehingga kita bisa berbalik kepada jalan Tuhan yang benar dan
selalu memuji memuliakan nama-Nya disisa hidup kita.4. Pembaca
mengetahui apa itu percaya, bertobat dan kelahiran kembali dan
menjadi sadar akan kasih Allah serta merasakan pertobatan dan hidup
baru.5. Mengetahui perbedaan-perbedaan gereja dan cara memuji Allah
yang baik dan sesuai dengan firman-Nya serta melakukan
sakramen-sakramen yang seharusnya dilakukan oleh pengikut
Kristus.
DAFTAR PUSTAKAModul MPK Agama KristenBetakore, Joel dan Cheryl
Naray. 2013. Dasar-dasar Iman Kristen: Karya Allah dalam Membangun
Pribadi Berkarakter Mulia. Depok: Universitas IndonesiaSiregar,
Bernat Jody A, dkk. 2007. Menabur Iman MenuaiIlmu. Depok: Karya
Mulia Publisher.Yudhiswara, Mikha. PENYATAAN ALLAH DAN ALKITAB. 20
Februari 2015. http://www.gkisj.org/PA_Penyataan_Allah.pdfBedjo.
Sekilas Pandang: Metode, Definisi, dan Dasar-dasar Apologetika
Alkitabiah 20 Februari 2015.
http://fportofolio.petra.ac.id./user_file/05-005/Sekilas%20pandangan%apologetika.doc
http://www.yhs.net/renungan-hubungan-dengan-allah-yang-dipulihkan/http://www.gbika.org/site/?p=2078
http://www.gotquestions.org/Indonesia/pertobatan-dan-keselamatan.html
16