BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Monografi Desa dan Kelurahan adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Pemerintah yang tersusun secara sisitematis, lengkap, akurat dan terpadu dalam penyelangaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Desa dan Kelurahan mempunyai peranan yang sangat menetukan, karena keberhasilan terhadap pelaksanaan berbagai program pemerintah pada semua tingkatan sangat tergantung kepada penyusunan perencanaan yang berpangkal pada data dan informasi yang disusun pemerintah desa dan pemerintah kelurahan secara sistematis, lengkap, akurat dan terpadu. Desa dan Kelurahan merupakan sasaran segenap pelaksanaan urusan pemerintahan, tumpuan dan ujung tombak dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat serta sebagai sumber data dan informasi dalam penetapan berbagai kebijakan pemerintah. Penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan di tingkat desa dan kelurahan yang semakin meningkat, membawa akibat penyelenggaraan administrasi 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Monografi Desa dan Kelurahan adalah himpunan data yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Pemerintah yang tersusun secara
sisitematis, lengkap, akurat dan terpadu dalam penyelangaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
Desa dan Kelurahan mempunyai peranan yang sangat menetukan, karena
keberhasilan terhadap pelaksanaan berbagai program pemerintah pada
semua tingkatan sangat tergantung kepada penyusunan perencanaan yang
berpangkal pada data dan informasi yang disusun pemerintah desa dan
pemerintah kelurahan secara sistematis, lengkap, akurat dan terpadu.
Desa dan Kelurahan merupakan sasaran segenap pelaksanaan urusan
pemerintahan, tumpuan dan ujung tombak dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat serta
sebagai sumber data dan informasi dalam penetapan berbagai kebijakan
pemerintah.
Penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan di tingkat desa dan
kelurahan yang semakin meningkat, membawa akibat penyelenggaraan
administrasi pemerintah desa dan pemerintah kelurahan semakin penting
artinya dalam upaya mewujudkan desa dan kelurahan yang mampu
melaksanankan fungsi pemerintahan secara efisien dan efektif.
Penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan ditingkat
desa dan kelurahan yang terus meningkat menuntut pengembangan sistem
administrasi pemerintah desa atau pemerintah kelurahan yang semakin
meningkat pula, khususnya dalam upaya mewujudakan desa dan kelurahan
yang mampu berfungsi sebagai sumber data dan informasi bagi semua
kegiatan pemerintah dan pembangunan.
Dalam upaya penyajian data administrasi pemerintah desa dan
kelurahan secara menyeluruh, terpadu, akurat dan dapat
1
dipertanggungjawabkan kebenarannya perlu disususn dalam bentuk
monografi desa dan kelurahan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa manfaat mengetahui monografi desa?
2. Apa kegunaan dari monografi desa?
3. Apa peran monografi desa dalam kebijakan pemerintah?
1.3. Tujuan
Monografi desa dan kelurahan untuk:
1. Memperoleh data dan informasi mengenai penyelenggraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan
masyarakat secara sistematis, lengkap,akurat dan terpadu.
2. Memudahkan pengelolaan data dan informasi yang siap disampaikan
kepada pemerintah ditingkat atas desa dan kelurhan.
3. Memfungsikan desa dan kelurahan dalam kedudukannya sebagai
sumber data informasi dalam penetapan kebijakan pemerintah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Nama Tempat Secara Administratif
1. Desa, Kecamatan, dan Kabupaten
Desa : Desa Cilembu
Kecamatan : Pamulihan
Kabupaten : Sumedang
2. Letak Tempat, Jarak (Km) dari Kota Terbesar yang Dekat dengan Areal Pertanian
a. Letak Tempat
Letak TempatDesa/kelurahan kawasan perkantoran Tidak Desa/kelurahan kawasan pertokoan/bisnis TidakDesa/kelurahan kawasan campuran TidakDesa/kelurahan kawasan industri TidakDesa/kelurahan kepulauan TidakDesa/kelurahan pantai/pesisir TidakDesa/kelurahan kawasan hutan YaDesa/kelurahan tanaman suaka TidakDesa/kelurahan kawasan wisata TidakDesa/kelurahan perbatasan dengan negara lain TidakDesa/kelurahan perbatasan dengan provinsi lain TidakDesa/kelurahan perbatasan dengan kabupaten lain TidakDesa/kelurahan perabatasan antara kecamatan lain TidakDesa/kelurahan DAS/bantaran sungai YaDesa/kelurahan rawan banjir TidakDesa/kelurahan bebas banjir YaDesa/kelurahan potensial tsunami TidakDesa/kelurahan rawan jalur gempa bumi Tidak
b. Batas Wilayah
Batas DesaSebelah Utara Desa CigendelSebelah Selatan Desa Mekar BaktiSebelah Timur Hutan Gunung Kareumbi BaratSebelah Barat Desa Haurngombong
3
c. Orbitasi
Jarak Desa Cilembu ke Ibu Kota Kecamatan Pamulihan
6 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota Kecamatan Pamulihan dengan kendaraan bermotor
0,5 jam
Lama jarak tempuh ke ibu kota Kecamatan Pamulihan dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
1 jam
Jarak Desa Cilembu ke ibu kota kabupaten/kota 15 kmLama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten Sumedang dengan kendaraan bermotor
1 jam
Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten Sumedang dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
5. Topografi Tempat, Ketinggian (m) dari Permukaan Laut
a. Bentangan Wilayah
Bentangan wilayahDesa/Kelurahan dataran rendah TidakDesa/Kelurahan berbukit-bukit TidakDesa/Kelurahan dataran tinggi/pegunungan YaDesa/Kelurahan lereng gunung TidakDesa/Kelurahan tepi pantai/pesisir TidakDesa/Kelurahan kawasan rawa TidakDesa/Kelurahan kawasan gambut Tidak
4
Desa/Kelurahan aliran sungai TidakDesa/Kelurahan bantaran sungai Tidak
b. Ketinggian dari Permukaan Laut
Ketinggian (m) : 986 mdl
6. Jenis/Golongan Tanah
a. Tanah Sawah
Tanah sawahSawah irigasi setengah teknis 97,9 Ha/m2Sawah tadah hujan 40 Ha/m2Total luas 137,9 Ha/m2
b. Tanah Kering
Tanah keringTegal atau ladang 132,7 Ha/m2Pemukiman 50 Ha/m2Pekarangan 17,6 Ha/m2Total luas 200,3 Ha/m2
7. Tingkat Kesuburan Tanah
Baik, karena tanah di Desa Cilembu adalah jenis tanah pasir
berlempung, tanah gembur yang cocok ditanami Ubi dan berbagai
tanaman lainnya, termasuk tanaman herbal yang ada di Toga Puri.
8. Jenis Lahan
a. Lahan Tegalan
Lahan dibersihkan dari gulma, lalu tanah digemburkan dengan
cangkul atau bajak sambil membenamkan rumput-rumput liar
kemudian dikering anginkan selama 1 minggu. Buat guludan-
guludan dengan lebar 60 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar guludan
70-100 cm, panjang guludan disesuaikan dengan keadaan lahan.
b. Lahan Sawah Bekas Tanaman Padi
Babat jerami sebatas permukaan tanah, kemudian tanah diolah
dengan cangkul atau bajak diluar bidang tumpukan jerami
5
kemudian tanah ditimbun pada tumpukan jerami sambil
membentuk guludan-guludan dengan ukuran lebar 60 cm, tinggi
30-40 cm, jarak antar guludan 70-100 cm, panjang guludan
disesuaikan dengan keadaan lahan.
2.2. Data Iklim Desa
Suhu rata-rata harian 32oCKelembaban Udara -Curah hujan rata-rata 3528 mmJumlah bulan hujan 5 bulanKecepatan angin rata-rata -Tipe iklim arealnya Tropis
2.3. Sejarah
1. Desa Cilembu
Pada tahun 1982 Desa Cilembu pernah menjadi desa percontohan.
Pada saat itu Desa Cilembu mengembangkan tape singkong dan ubi.
Karena dinobatkan menjadi desa percontohan banyak tamu dari pusat
yang tertarik untuk berkunjung ke desa cilembu. Tamu pusat itu
disuguhkan ubi dari desa cilembu dan mereka merasakan rasa yang
berbeda dari ubi tersebut. Sejak hal itu mulai dekembangkan ubi yang
memiliki rasa yang khas dari ubi-ubi daerah lain. Akhirnya ubi
tersebut dinamakan ubi cilembu sesuai dengan daerah asal yaitu Desa
Cilembu.
Ubi cilembu sudah terkenal dan populer di telinga para
penikmatnya. Nama ubi cilembu tak hanya terkenal di daerah
penghasilnya, Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan yang berbatasan
dengan Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Namun juga
populer hingga ke sejumlah provinsi di Indonesia, bahkan tembus ke
sejumlah negara di antaranya Jepang dan Singapura.
Karena rasanya yang enak dan manis, ubi cilembu hingga kini
banyak diburu. Tidak sedikit yang membicarakan rasa manis ubi
cilembu. Kualitas dan rasanya yang membuat sejumlah negara, selain
Jepang dan Singapura pun kerap memesannya.
6
Namun seiring pertambahan penduduk, lahan pertanian ubi di
Desa Cilembu perlahan mengalami penyusutan. Dari semula 140
hektare, kini tersisa 60 hektare. Penyusutan karena aling fungsi lahan
untuk permukiman dan ternak. Akibatnya, produksi ubi asal Desa
Cilembu berkurang. Padahal permintaannya cukup tinggi.
2. Toga Puri
Berawal ketika bekerja sebagai karyawan Telkom, berbagai
penyakit mendera Pak Toto pemilik sang pemilik Toga Puri ini, mulai
dari jantung, ginjal, vertigo, tekanan darah tinggi, asam urat,
kolesterol, lambung usus, alergi terhadap cuaca, debu, beberapa jenis
makanan dan minuman. Bersyukur, atas kuasa dan kehendak-Nya
tahun 1993 Allah SWT menyembuhkannya melalui tanaman obat,
olah raga pernapasan dan pengaturan pola hidup sehat, pola makan
sehat serta pola pikir yang benar.
Untuk itulah, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT,
sejak tahun 1993 Pak Toto belajar berbagai metode pengobatan
holistik dan tradisional, memperdalam pengetahuan tentang tanaman
obat, dan memulai karirnya sebagai pengusaha. Tahun 2000, Pak Toto
mulai berpraktek sebagai Pengobat. Dan pada tahun 2003 mulai
berkebun tanaman obat seluas 1 ha, di Desa Cilembu Sumedang yang
terkenal dengan ubi manisnya. Kebun tersebut dinamakan Istana
Tanaman Obat "Toga Puri".
Toga artinya Tanaman Obat keluarga, atau Toto dan keluarga.
Sedangkan Puri artinya istana atau benteng. Namun arti "Toga Puri"
secara umum adalah Istana Tanaman Obat yang dikelola oleh Toto
dan keluarga. Hingga saat ini tempat tersebut bukan hanya kebun saja
tetapi juga mempunyai fasilitas untuk wisata alami, klinik pengobatan,
tempat pendidikan dan latihan, pelatihan bisnis praktis berbasis
lingkungan hidup, serta berbagai fasilitas lain seperti hotel dan spa,
olah raga, bermain, dan masih banyak lagi. Tahun 2005 sampai
dengan 2008 Pak Toto mendapat amanah selaku Ketua Asosiasi
7
Pengobat Tradisional Ramuam Indonesia (ASPETRI) wilayah Jawa
Barat.
Hingga hari ini masih menekuni sebagai Pengobat, Petani
tanaman obat dan Pengelola Wisata Sehat Alami. Bisnis yang berawal
dari kebutuhan itupun, terus berkembang menjadi sebuah bisnis yang
prospektif, karena selain mengajak siapapun untuk hidup sehat alami,
menjaga warisan nenek moyang dalam hal budidaya dan pengolahan
toga secara alami, juga memberdayakan dan kelestarian alam sekitar.
Bagi Pak Toto yang juga punya hobi kuliner dan jalan jalan ini, beliau
akan terus berniat mengembangkan bisnisnya, sekaligus
memberdayakan dan membantu perekonomian masyarakat di
lingkungan sekitar "Toga Puri”, sehingga pada akhirnya nanti Desa
Cilembu bukan hanya terkenal dengan ubinya yang manis, tapi
terkenal juga dengan desa wisata yang banyak menyimpan potensi.
2.4. Produktivitas Lahan Pertanian serta Pengembangannya
1. Jenis Komoditas Pertanian di Desa Cilembu
a. Luas Tanaman Pangan
Jagung 40 Ha 80 Ton/HaKacang Merah 10 Ha 5 Ton/HaPadi Sawah 79,7 Ha 278 Ton/HaPadi Ladang 30 Ha 63 Ton/HaUbi Jalar 60 Ha 1750 Ton/HaTomat 3 Ha 16 Ton/HaSosin 3 Ha 6 Ton/Ha
b. Luas Tanaman Buah-Buahan
Alpokat 5 Ha 5 Ton/HaMangga 6 Ha 6 Ton/HaPisang 7 Ha 7 Ton/HaJambu Air 5 Ha -Nangka 10 Ha -