MAKALAH “PERMASALAHAN PEMBANGUNAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI INDONESIA” Dosen Pembimbing : Zainul Bahri, SE, ME Disusun Oleh: 1. Tuti Maryati (ERC1A011036) 2. Lia Pretty S (ERC1A011007) 3. Sigit Trawoco (ERC1A011067) 4. Sahuri Ramadhon (ERC1A011092) 5. Rifai (ERC1A011012) ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH
“PERMASALAHAN PEMBANGUNAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI INDONESIA”
Dosen Pembimbing : Zainul Bahri, SE, ME
Disusun Oleh:
1. Tuti Maryati (ERC1A011036)2. Lia Pretty S (ERC1A011007)3. Sigit Trawoco (ERC1A011067)4. Sahuri Ramadhon (ERC1A011092)5. Rifai (ERC1A011012)
ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JAMBI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Permasalahan pembangunan industry Manufaktur di indonesia” ini,dapat selesai tepat waktu.
Penulisan makalah yang berjudul” Permasalahan pembangunan Industri Manufaktur di Indonesia’’ ini, bertujuan untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang menjadi penghambat perkembangan industry manufaktur di Indonesia.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari bapak Zainul Bahri, SE, ME selaku dosen matakuliah.serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat teselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.
Jambi, 15 novembe 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 4
2.1 Konsep industri...................................................................................... 4
2.2 Teori Pertumbuhan................................................................................ 11
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................... 14
3.1 Peranan Sektor Industri di Indonesia..................................................... 143.2 Indikator Perkembangan Sektor Industri manufaktur............................. 143.3 Masalah yang Dihadapi Industri Manufaktur Indonesia.......................... 153.4 Kelemahan Organisasi dan Tantangan Sektor Industri.......................... 193.5 Arah Kebijakan Pembangunan Industri.................................................. 203.6 Kegagalan Indonesia Menerapkan Sistem Industri................................ 22
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
Sasaran utama pembangunan jangka panjang negara ini adalah pencapaian struktur ekonomi
yang seimbang yaitu terdapatnya kemampuan dan kekuatan industri yang maju yang didukung oleh
kemampuan dan kekuatan pertanian yang tangguh. Hal ini berarti bahwa antara sektor pertanian (dan
kehutanan) dan sektor industri diperlukan adanya keterkaitan yang kuat baik keterkaitan kedepan maupun
keterkaitan ke belakang dalam mencapai tujuan masing-masing sektor tersebut. Adanya keterkaitan ini
terlihat dengan adanya perkembangan pengolahan hasil pertanian dan industri agro (agroindustry).
Agroindustri adalah suatu kegiatan lintas disiplin yang memanfaatkan sumber daya alam (pertanian) untuk
industri.
Transformasi struktural perekonomian Indonesia menuju ke corak yang industrial tidak dengan
sendirinya melenyapkan nuansa agraritasnya. Berbagai teori pertumbuhan ekonomi klasik dan studi
empiris Bank Dunia menunjukkan, bahwa sukses pengembangan sektor industri di suatu negara selalu
diiringi dengan perbaikan produktivitas dan pertumbuhan berkelanjutan di sektor pertanian. Selain
menyediakan kebutuhan pangan bagi penduduk serta menyerap tenaga kerja, sektor pertanian juga
merupakan pemasok bahan baku bagi sektor industri dan menjadi sumber penghasil devisa.
1.1 Latar Belakang
Keputusan Indonesia untuk membuat pertanian menjadi landasan perencanaan pembangunan
negara memang tidak sejalan dengan kebijaksanaan konvensional. Pada akhir decade enam puluhan,
ketika pemerintah Orba meluncurkan rencana pembangunan ekonominya, sebagian besar literature dalam
bidang ekonomi mengidentikkan pembangunan dengan industrilisasi. Hal ini terlihat lebih nyata lagi
misalnya dalam penanaman negara yang sudah mencapai standar hidup yang tinggi bagi penduduknya
sebagai negara industry. Meskipun Indonesia telah mengadopsi kebijakan yang mendahulukan pertanian,
tim ekonomi negara tetap punya komitmen besar terhadap industrilisasi sebagai sebuah pilar bagi strategi
pembangunan ekonomi negara. Mereka juga sadar bahwa program yang keliru untuk mencapai
industrilisasi secara terburu-buru bisa menjadi boomerang yang menyebabkan disalokasi ekonomi,
investasi terbuang percuma, dan penghamburan kekayaan negara yang langka.
Bukti statistic darai zaman Sukarno terlalu sedikit dan masih kacau sehingga sukar untuk
memperkirakan keadaan industrilisasi Indonesia pada masa tersebut. Namun demikian, bukti yang tersedia
mengisyaratkan bahwa pada masa permulaan Orba, Indonesia termasuk negara yang paling rendah
tingkat industrilisasinya diantara negara-negara sedang berkembang yang besar.
Memandang ke belakang, akhir decade Sembilan puluhan, saat Indonesia mulai menjadi negara
industry baru (NIC, Newly Industrialized Country), orang bisa dengan mudah berpikir bahwa kita telah
berhasil. Namun, dalam prosesnya, kita kadang-kadang membuat kesalahan yang membawa kepada jalan
buntu. Ada banyak pengalaman berharga yang kita peroleh terutama pada tahun-tahun awal. Pengalaman-
pengalaman ini bisa disarikan sebagai berikut :
Proteksionisme, sukses kebijakan industry tak lepas dari terpeliharanya nilai tukar mata uang yang realistis
Strategi ekonomi harus bersifat fleksibel dan realistis, sehingga dapat diubah sesuai dengan perkembangan
situasi, dan bila perlu dihentikan kalau sudah kadaluwarsa.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam lima tahun terakhir, laju pertumbuhan industri cenderung melambat, bahkan di bawah
pertumbuhan ekonomi.padahal pada priode sebelumnya pertumbuhan industri selalu di atas pertumbuhan
ekonomi, serta krisis keuangan global semakin memperparah keadaan yang kurang menguntunkan ini.Jika
permasalahan ini tidak segera diatasi maka perekonomian indonesia akan semakin terpuruk dan tidak
dapat melangkah maju menuju ekonomi yang sejahtera. Dalam makalah ini kami akan membahas
beberapa aspek yang berkaitan dengan pembangunan industri, terutama pada industri manufaktur di
Indonesia, yaitu:
1. Sejauh manakah peranan industri manufaktur dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia?
2. Apa saja yang menjadi permasalahan dalam pembangunan Industri Manufaktur di Indonesia?
3. Kebijakan-kebijakan apa yang telah diambil pemerintah dalam meningkatkan daya saing
industri manufaktur di Indonesia?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada permasalahan di atas tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahuai dan menganalisis sejauh mana peran sektor industri manufaktur
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
2. Untuk mempelajari Indikator-indikator apa saja yang menjadi permasalahan dalam
perkembangan industri Manufaktur di Indonesia.
3. Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan apasaja yang telah dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan daya saing industri Indonesia terhadap Industri negara maju lainnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 KONSEP INDUSTRI
Menurut UU No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian, INDUSTRI Kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan /atau barang jadi menjadi barang
yang nilainya lebih tinggi untuk penggunanya, Termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
6 Konsep yang berkaitan dengan industri adalah sebagai berikut :
1. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja.
2. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
3. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan.
4. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.
5. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
6. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
Pengertian Industri di Indonesia
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian.
Sebagai negara agraris, peranan industri dalam perekonomian Indonesia dengan sejarah perkembangannya tidaklah begitu amat berarti. Di zaman dahulu, kalaupun beberapa penduduk menggunakan industri kerajinan sebagai salah satu mata pencaharian. Peranannya hanya sekedar untuk tambahan
penghasilan atau pekerjaan sambilan. Biasanya malah lebih berupa kerajinan yang bertendensi artistik daripada kewiraswastaan; atau lebih berupa aspek kerja budaya daripada komersial.
Jadi, hal itu sangat berbeda dari saat ini atau masa sekarang. Pertanian justru tidak mendapat respek yang mendalam, namun maufakturinglah yang diunggulkan. Padahal, kebutuhan akan bahan pangan terus meningkat. Maka seharusnyalah kita tidak mengesampingkan peran pertanian di Indonesia. Apalagi lahan di Indonesiapun terpampang luas di seluruh Nusantara.
P embagian Industri di Indonesia
Industri (perindustrian) di Indonesia merupakan salah satu komponen perekonomian yang penting. Perindustrian memungkinkan perekonomian kita berkembang pesat dan semakin baik, sehingga membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional.
Perindustrian dapat dibagi menurut jumlah tenaga kerja, tingkat produksi dan jenis kegiatannya.
Penggolongan industri menurut jumlah tenaga kerja
(a) Industri kecil : industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 10 orang, misalnya industri rumah tangga.
(b) Industri menengah : industri yang menggunakan tenaga kerja antara 10 – 50 orang. Modal usahanya sudah besar, misalnya dalam bentuk CV dan PT
(c) Industri besar : industri yang menggunakan lebih dari 50 orang, dan antara pemimpin perusahaan dan karyawannya tidak saling mengenal. Modal usaha jauh lebih besar dan penjualan hasil produksinyapun lebih luas
Penggolongan industri menurut tingkat produksi
(a) Industri berat : penggunaan mesin untuk produksi alat-alat berat.
(b) Industri ringan : Penggunaan mesin untuk memproduksi barang jadi.
(c) Industri dasar : Industri yang menggunakan mesin-mesin untuk memproduksi bahan baku atau bahan pendukung bagi indutri lainnya.
(d) Industri rumah tangga :Industri yang menghasilkan kerajinan tangan.
Penggolongan industri menurut jenis kegiatannya.
(a) Aneka industry : Industri yang menghasilkan macam-macam barang keperluan masyarakat.
(b) Industri logam dasar : Mengolah logam dan produksi dasar.
(c) Industri kimia dasar : Mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
(d) Industri kecil :Industri dengan jumlah tenaga kerja dan modal sedikit dengan teknologi sederhana.
Perkembangan dan Penerapan Industri di Indonesia
Perkembangan industri melibatkan berbagai penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di Indonesia, kegiatan pembangunan ditunjang oleh tumbuhnya berbagai jenis industri dengan berbagai jenis kegiatan
Aneka Industri
Bidang ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam pembangunan industri secara keseluruhan, yakni dapat menjadi penghubung antara industri hulu dan industri hilir. Industri hulu adalah industri yang memproduksi bahan baku dan bahan penolong untuk keperluan industri lainnya. Contohnya : industri besi, baja, pemintalan, dan lain-lain. Sedangkan industri hilir adalah industri yang memakai bahan dasar dari hasil industri hulu untuk memproduksi baran yang siap dipakai konsumen.
Di Indonesia, aneka industri memanfaatkan teknologi yang lebih sederhana dan memperluas kesempatan kerja, sehingga disini dapat menyerap tenaga kerja. Jadi, dengan aneka industri, pembangunan Indonesia dapat maju bahkan berghasil memproduksi barang ekspor.
Industri Logam Dasar
Perkembangan industri ini berkembang pesat. Kenyataan ini menyebabkan industri dasar mempunyai peran yang cukup besar dalam proses industrialisasi.
Industri Non Manufakturing
Industri-industri yang bergerak di bidang ini ialah industri pariwisata, industri pertambangan dan penggalian, serta pertanian, kehutanan, dan lain-lain. Dalam hal ini, berarti industri-industri seperti itu juga akan mampu memberikan kontribusi bagi devisa negara. Karena hasilnya pun dapat dijadikan sebagai komoditi ekspor. Oleh karenanya, industri ini menjadi sangat penting, bahkan memiliki peranan yang sangat berarti bagi perekonomian negara. Namun, banyak negara juga tidak memiliki potensi ini. Di Indonesia pertambangan dan pertanian menjadi sub terpenting mengingat mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani (negara agraris). Itulah yang menyebabkan industri di Indonesia semakin beragam.
Industri Manufaktur
manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenag kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.