Top Banner

of 30

makalah mkk fk trisakti

Oct 29, 2015

Download

Documents

Sally Kartika

2010
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .1BAB IPENDAHULUAN......... 2BAB IILAPORAN KASUS...3BAB IIIPEMBAHASAN5BAB IVTINJAUAN PUSTAKA...10BAB VKESIMPULAN29DAFTAR PUSTAKA...30

BAB IPENDAHULUANDiskusi dimulai pada hari Rabu tanggal 28 November 2012 pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang biologi 201 lantai 2 Fakultas Kedokteran Trisakti. Diskusi berlangsung selama 2 jam pada sesi pertama diketuai oleh Muhammad Reza dan sebagai sekretaris adalah Nilam permata, sedangkan tutor yang membimbing jalannya diskusi adalah dr. Octavianus. Topik diskusi kali ini adalah Seorang Ibu 40 tahun dengan keluhan belum haid selama 10 minggu. Pada sesi pertama kami membicarakan hipotesis dan mengajukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk menegakan diagnosis. Pada hari kamis tanggal 29 november 2012 pukul 10.00 WIB kami melanjutkan diskusi sesi ke 2 yang diketuai oleh Sally Kartika dan sebagai sekretaris adalah Yosephine Wiranata. Kami membahas diagnosis yang kami tegakkan yaitu hiperemis gravidarum dan rencana penatalaksanaannya. Diskusi berjalan dengan lancar dan tertib, para peserta diskusi aktif mengemukakan pendapatnya. Serta tutor pun turut mengarahkan jalannya diskusi ini.

BAB IILAPORAN KASUSSeorang perempuan, Ny.A berumur 40 tahun datang kepada anda sebagai dokter keluarganya dengan keluhan sudah 10 minggu tidak mendapat haid. Ny.A mengira bahwa ia sudah menopause, tetapi beberapa hari akhir-akhir ini ia merasa mual-mual dan pusing.Ny.A sudah mempunyai 3 orang anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan(G4P3A0). Anak terkecil berumur 11 tahun, jarak kehamilan anak-anaknya sekitar 3-4 tahun. Ny.A tidak pernah ikut keluarga berencana. BB 50 kg, TB 156 cm. keadaan social ekonomi cukup baik. Hasil test urine kehamilan positif. Ny.A mulai merasa mual dan sering muntah-muntah. Ny.A tidak ingin melahirkan anak ini dan minta digugurkan saja, mengingat umur yang sudah 40 tahun karena takut nanti anaknya cacat atau menderita monggoloid.Setelah Ny.A dikonsultasikan ke dokter kebidanan, hasilnya adalah ternyata Ny.A akhir-akhir ini tidak nafsu makan dan sering muntah-muntah setelah dirawat karena hiperemesis. Sehari-harinya makan hanya sedikit, sebelum kehamilan ini, Ny.A mempunyai nafsu makan yang baik, biasanya makan daging, sayur-sayuran, tahu tempe,buah-buahan dan minum susu sehari 1 gelas.Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, suhu 36,5C, BB 48 kg,TB 156 cm,konjungtiva tidak pucat, paru-paru dan jantung tak ada kelainan. Hepar dan lien tidak teraba, kaki tidak oedema. Tensi 120/80, nadi 80x/menit. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12,5 g%, leukosit 4500/m,trombosit 220.000/m. urine dan faeces tidak ada kelainan. Hasil amniocentesis tidak menunjukkan bayi akan menderita tanda-tanda monggoloid.Berdasarkan laporan kasus diatas kami mengidentifikasi faktor resiko pada Ny. A, yaitu : Hamil diusia 40 tahun.Kami juga menetapkan daftar masalah dari kasus diatas, yaitu: Amenoreamual Mual, muntah, pusing Penurunan berat badan PsikologisPemeriksaan yang akan dilakukan :1. Pemeriksaan fisik secara keseluruhan2. Penilaian status gizi ibu BB/TB LILA3. Pemeriksaan laboratorium Darah lengkap Urine dan faeces Kadar elektrolit muntah4. Merujuk ke dokter spesialis kebidanan

BAB IIIPEMBAHASANA. DAFTAR MASALAHMasalah yang terdapat pada Ny. A, antara lain adalah :1. Amenorrhea selama 10 mingguAmennorhea didefinisikan sebagai tidak adanya menstruasi. Ny. A tergolong dalam klasifikasi amenorrhea sekunder dikarenakan telah mengalami haid sebelumnya. Etiologi dari amenorrhea sekunder bermacam-macam yaitu kehamilan, gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor pada organ reproduksi maupun hipofisis, gangguan hormon, penyakit infeksi, dll. Namun pada Ny.A etiologinya adalah kehamilan.2. Mual, muntah, dan pusingMual adalah suatu sensasi tidak enak yang bersifat subjektif dan berhubungan dengan keinginan untuk muntah. Sedangkan muntah adalah ekspulsi dengan tenaga penuh dari isi gaster. Muntah yang sering pada kehamilan atau yang disebut dengan hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keprluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraselular dan plasma berkurang. Selain itu, dehidrasi juga menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang dan tertimbulah zat metabolik yang toksik.3. Penurunan Berat badanSetelah diketahui bahwa Ny. A menderita hiperemis gravidarum yang berakibat penurunan dari berat badannya. Hal ini sebabkan menurunnya intake makanan yang dikonsumsi sedangkan kebutuhannya meningkat.4. PsikologisPada kasus diatas Ny.A tidak ingin melanjutkan kehamilannya karena takut pada kehamilannya di usia 40 tahun akan melahirkan anak yang cacat atau menderita mongoloid. Hal ini menunjukan keadaan psikologis Ny.A yang tidak baik dan dampat berdampak buruk bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya.

B. ANAMNESISNama: Ny.AUmur: 40 tahunJenis Kelamin: perempuanKeluhan Utama: tidak mendapat haid sudah 10 minggu dan merasa mual dan muntahDari anamnesis didapatkan :Riwayat penyakit sekarang Sudah 10 minggu tidak mendapat haid. Beberapa hari akhir-akhir ini ia merasa mual-mual dan pusing Tidak nafsu makan dan sering muntah-muntah setelah dirawat karena hiperemesis.Riwayat kehamilan Ny.A sudah mempunyai 3 orang anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan(G4P3A0). Anak terkecil berumur 11 tahun, jarak kehamilan anak-anaknya sekitar 3-4 tahun. Keterangan tambahan Ny.A tidak pernah ikut keluarga berencana. Keadaan sosial ekonomi cukup baik Sebelum kehamilan ini, Ny.A mempunyai nafsu makan yang baik, biasanya makan daging, sayur-sayuran, tahu tempe,buah-buahan dan minum susu sehari 1 gelas.Adapun anamnesis tambahan pada kasus ini, antara lain :Riwayat penyakit sekarang Apakah ada aktivitas yang memicu mual dan muntah? Apakah disertai nyeri epigastrium? Bagaimana frekuensi buang air kecil? ( curiga sudah sampai fase oliguria karna dehidrasi) Riwayat penyakit dahulu Bagaimana riwayat persalinan sebelumnya? Bagaimana keadaan anak-anak sebelumnya saat dilahirkan? Riwayat kehamilan sebelumnya? Apakah pasien mempunyai alergi? Riwayat obat-obatan sebelumnya? Apakah mempunyai riwayat penyakit sistemik? Riwayat kebiasaan Makanan apa yang sering dikonsumsi? Apakah merokok dan sering minum alkohol?

C. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG

1. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, suhu 36,5C, BB 48 kg,TB 156 (terdapat penurunan BB 2kg)cm,konjungtiva tidak pucattidak anemia, paru-paru dan jantung tak ada kelainan. Hepar dan lien tidak teraba, kaki tidak oedema. Tensi 120/80, nadi 80x/menit.2. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan:a. Hb 12,5 g%( normal=>11 g% pada ibu hamil)b. leukosit 4500/m(sedikit menurun;normal=5000-10.000/m)c. Trombosit 220.000/m(normal=150.000-450.000)d. Urine dan faeces tidak ada kelainantidak ada kelainan pada system pencernaan.3. Hasil amniocentesis tidak menunjukkan bayi akan menderita tanda-tanda monggoloidjanin sehat dan indikasi aborsi bisa disingkirkan.Indikasi aborsi adalah jika kehamilan tersebut membahayakan nyawa ibu ataupun janin.4. Status gizi Ny.ABerat Badan Ideal Ibu HamilBBIH = BBI + (UH x 0,35)Dimana :BBIH : berat badan ideal ibu hamil yang akan dicariBBI: berat badan ideal sebelum hamilUH: usia kehamilan dalam minggu0,35: tambahan berat badan kg per minggunya (0,35 kg)BBI = (TB-110) jika Tinggi Badan diatas 160 cmBBI = (TB-105) jika Tinggi Badan dibawah 160 cmBBI = (TB-100) jika Tinggi Badan dibawah 150 cm

Maka berat badan ideal Ny.A saat ini seharusnya adalah :BBI= (156-105) + (10 x 0,35) = 54,5 kgNy.A mengalami penurunan berat badan akibat dari penyakit yang dideritanyaD. DIAGNOSISHiperemesis gravidarumE. PENATALAKSANAAN

1. Edukasi Memberikan edukasi pada pasien bahwa kehamilan dapat dilanjutkan melihat hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yaitu amniocentesis tidak menunjukan tanda-tanda mongoloid, melarang tindakan aborsi. Perlu dijelaskan kepada Ny.A tentang komplikasi dan dampak hukum( pasal 346, 348 KUHP)yang dapat timbul apabila Ny.A tetap ingin menggugurkan kandungannya dan alasan kehamilan harus tetap dilanjutkan dengan mengacu pada hasil amniocentesis yang memberikan gambaran bahwa janin Ny.A normal. Keluarga diberitahukan untuk memberikan support agar Ny.A tidak merasa cemas Perubahan pola diet makan sedikit-sedikit tapi sering,kurangi makanan yang bisa merangsang meningkatnya asam lambung(makanan asam,berminyak). Memperbaiki keadaan gizi Ny.A sangat penting untuk Ny.A,janin, dan pada saat melahirkan. Menganjurkan untuk menghindari makanan-makanan yang dilarang dikonsumsi pada masa kehamilan Memberitahukan agar mengkonsumsi asupan gizi yang sesuai dibutuhkan pada masa kehamilan2. Usahakan lebih banyak istirahat(bedrest)3. Mengingatkan Ny.A agar kontrol kehamilan secara rutin pada dokter spesialis obgyn untuk mengetahui perkembangan janin4. Olahraga teratur(senam ibu hamil)5. Medikamentosa Antiemetic jika mual dan muntah memburuk dan mengganggu aktivitas sehari-hari

F. PROGNOSIS

Ad Vitam: BonamAd Fungsionam: BonamAd Sanationam: BonamDengan penatalaksanaan yang baik terutama edukasi pada Ny.A diharapkan dapat mencegah kemungkinan terjadinyar resiko yang tidk diinginkan terhadap Ny.A, janin, dan masa persalinan dengan memperbaiki keadaan gizi Ny.A dan juga dengan memperhatikan keadaan psikologis Ny.A yang merupakan factor predisposisi timbulnya perasaan mual muntah diharapkan gejala mulai berkurang dengan memberikan edukasi dan support dari keluarga.

BAB IVTINJAUAN PUSTAKAAmenoreaAmenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.1Amenorea dapat dibagi dalam dua bentuk, yaitu: 1. Amenorea fisiologik Amenorea yang terdapat pada masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.

2. Amenorea patologik Lazimnya diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder. Amenorea primer, apabila seorang wanita berumur 16 tahun ke atas belum pernah dapat haid; sedang pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi.

Amenorea primer merupakan suatu keadaan dimana tidak terjadi menstruasi pada wanita yang berusia 16 tahun ke atas dengan karaktersitik seksual sekunder normal, atau umur 14 tahun ke atas tanpa adanya perkembangan karakteristik seksual sekunder.2,3,4 Penyebab tidak terjadinya haid dapat berupa gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium), dan vagina. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik.Penyebab amenorea :a. Gangguan pada hipotalamus, hipofisis, ovarium(folikel), uterus (endometrium), dan vaginab. Kehamilanc. Kecemasan akan kehamiland. Penurunan berat badan yang drastice. Olahraga yang berlebihanf. Lemak tubuh kurang dari 15 17%g. Konsumsi hormone tambahanh. Obesitasi. Stress emosionalj. Menopausek. Kelainan endokrin(syndrome cushing yang menghasilkan sejumlah besar hormone kortisol oleh kelenjar adrenal)l. Obat-obatan(busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)m. Prosedur dilatasi dan kuretasen. Kelainanpadarahim,seperti molahidatidosa (tumorplasenta/hamil anggur)dan sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan)

Tanda-Tanda KehamilanTanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini. Namun, tanda yang pasti dari kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi. Selain itu didapatkan tanda-tanda lain yaitu5 : Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan). Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama. Meskipun disebut morning sickness, namun mual dan muntah dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah. Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan hormon. Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat melalui saluran pencernaan. Perubahan mood karena pengaruh hormon. Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi (melekat) ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi (pembuahan). Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak bulat, berwarna lebih cerah dari darah haid, dan tidak berlangsung lama.

Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care) Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan memberi KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat, mengenai : Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan, pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah lahir. Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu hamil mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan diri dan bayinya. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada umumnya tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemia, penyakit menahun. Ibu resiko tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin membutuhkan dukungan biaya dan transportasi untuk rujukan ke rumah sakit.

Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu: (Timbang) berat badan Ukur (Tekanan) darah Ukur (Tinggi) fundus uteri Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan Tes terhadap penyakit menular sexual Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Tujuan Pemeriksaan KehamilanTujuannya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Dengan pemeriksaan kehamilan dapat mengenali dan menangani faktor resiko yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas, mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin, menurunkan angka morbiditas dan mortalitas anak, memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari, keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi, dan juga mengembalikan kesehatan ibu saat akhir kala nifas.Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu. Adapun jadwal pemeriksaan kehamilan adalah: Minimal 1 kali pada trimester I (sebelum 14 minggu) Minimal 1 kali pada trimester II (antara minggu 14-28) Minimal 2 kali pada trimester III. (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke-36). Menurut depkes RI (2002) pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal dibagi atas: a. Kunjungan pertama (K1) Meliputi : Identitas/biodata, Riwayat kehamilan, Riwayat kebidanan, Riwayat kesehatan, Riwayat sosial ekonomi, pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, Penyuluhan dan konsultasi. b. Kunjungan keempat(K4) Meliputi : Anamnesa keluhan/masalah, Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, Pemeriksaan psikologis, Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi/diperlukan, Diagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko tinggi), Sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).

SCREENING UNTUK MENGETAHUI KELAINAN PADA JANINDown SyndromeAngka kejadian Down Syndrome dikaitkan dengan usia ibu saat kehamilan: 40-44 tahun 1 kasus dalam100 kelahiran hidup.6Pemeriksaan yang dapat dilakukan7 :1. AmnioncentesisProsedur ini digunakan untuk mengambil cairan ketuban, cairan yang ada di rahim. Sebuah jarum dimasukkan melalui dinding perut ibu ke dalam rahim, menggunakan USG untuk memandu jarum. Sekitar satu cairan diambil untuk pengujian. Cairan ini mengandung sel-sel janin yang dapat diperiksa untuk tes kromosom. Dibutuhkan sekitar 2 minggu untuk menentukan apakah janin sindrom Down atau tidak.Amniocentesis biasanya dilakukan antara 14 dan 18 minggu kehamilan; beberapa dokter mungkin melakukannya pada awal minggu ke-13. Efek samping kepada ibu termasuk kejang, perdarahan, infeksi dan bocornya cairan ketuban setelah itu. Ada sedikit peningkatan risiko keguguran: tingkat normal saat ini keguguran kehamilan adalah 2 sampai 3%, dan amniosentesis meningkatkan risiko oleh tambahan 1/2 sampai 1%. Amniosentesis tidak dianjurkan sebelum minggu ke-14 kehamilan karena risiko komplikasi lebih tinggi dan kehilangan kehamilan.Ada kontroversi mengenai apakah akan menggunakan risiko pada saat penyaringan atau perkiraan resiko pada saat kelahiran. (Risiko pada saat skrining lebih tinggi karena banyak janin dengan Down syndrome membatalkan secara spontan sekitar waktu penyaringan atau sesudahnya.

2. Maternal Serum ScreeningDarah ibu diperiksa kombinasi dari berbagai marker: alpha-fetoprotein (AFP), unconjugated estriol (uE3), dan human chorionic gonadotropin (hCG) membuat tes standar, yang dikenal bersama sebagai tripel tes.Tes ini merupakan independen pengukuran, dan ketika dibawa bersama-sama dengan usia ibu (dibahas di bawah), dapat menghitung risiko memiliki bayi dengan sindrom Down.Selama lima belas tahun terakhir, ini dilakukan dalam kehamilan 15 sampai minggu ke-18 Baru-baru ini, tanda lain yang disebut Papp-A ternyata bisa berguna bahkan lebih awal.Alpha-fetoprotein dibuat di bagian rahim yang disebut yolk sac dan di hati janin, dan sejumlah AFP masuk ke dalam darah ibu. Pada sindrom Down, AFP menurun dalam darah ibu, mungkin karena yolk sac dan janin lebih kecil dari biasanya.Estriol adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, menggunakan bahan yang dibuat oleh hati janin dan kelenjar adrenal. estriol berkurang dalam sindrom Down kehamilan.Human chorionic gonadotropin hormon yang dihasilkan oleh plasenta, dan digunakan untuk menguji adanya kehamilan. bagian yang lebih kecil tertentu dari hormon, yang disebut subunit beta, adalah sindrom Down meningkat pada kehamilan. Inhibin A adalah protein yang disekresi oleh ovarium, dan dirancang untuk menghambat produksi hormon FSH oleh kelenjar hipofisis. Tingkat inhibin A meningkat dalam darah ibu dari janin dengan Down syndrome.PAPP-A , yang dihasilkan oleh selubung telur yang baru dibuahi. Pada trimester pertama, rendahnya tingkat protein ini terlihat dalam sindrom Down kehamilan.Pertimbangan yang sangat penting dalam tes skrining adalah usia janin (usia kehamilan). Analisis yang benar komponen yang berbeda tergantung pada usia kehamilan mengetahui dengan tepat. Cara terbaik untuk menentukan bahwa adalah dengan USG.

3. Ultrasound Screening (USG Screening)Kegunaan utama USG adalah untuk mengkonfirmasi usia kehamilan janin (dengan cara yang lebih akurat daripada yang berasal dari ibu siklus haid terakhir). Manfaat lain dari USG juga dapat mengambil masalah-masalah alam medis serius, seperti penyumbatan usus kecil atau cacat jantung. Mengetahui ada cacat ini sedini mungkin akan bermanfaat bagi perawatan anak setelah lahir. Pengukuran Nuchal fold juga sangat direkomendasikan.Ada beberapa hal lain yang dapat ditemukan selama pemeriksaan USG bahwa beberapa peneliti telah merasa bahwa mungkin memiliki hubungan yang bermakna dengan sindrom Down. Temuan ini dapat dilihat dalam janin normal, tetapi beberapa dokter kandungan percaya bahwa kehadiran mereka meningkatkan risiko janin mengalami sindrom Down atau abnormalitas kromosom lain. echogenic pada usus, echogenic intracardiac fokus, dan dilitation ginjal (pyelctasis). marker ini sebagai tanda sindrom Down masih kontroversial, dan orang tua harus diingat bahwa setiap penanda dapat juga ditemukan dalam persentase kecil janin normal. Penanda yang lebih spesifik yang sedang diselidiki adalah pengukuran dari hidung janin; janin dengan Down syndrome tampaknya memiliki hidung lebih kecil USG dari janin tanpa kelainan kromosom. masih belum ada teknik standar untuk mengukur tulang hidung dan dianggap benar-benar dalam penelitian saat ini.Penting untuk diingat bahwa meskipun kombinasi terbaik dari temuan USG dan variabel lain hanya prediksi dan tidak diagnostik. Untuk benar diagnosis, kromosom janin harus diperiksa.

4. Chorionic Villus Sampling (CVS) Chorionic Villus Sampling (CVS)Dalam prosedur ini, bukan cairan ketuban yang diambil, jumlah kecil jaringan diambil dari plasenta muda (juga disebut lapisan chorionic). Sel-sel ini berisi kromosom janin yang dapat diuji untuk sindrom Down. Sel dapat dikumpulkan dengan cara yang sama seperti amniosentesis, tetapi metode lain untuk memasukkan sebuah tabung ke dalam rahim melalui vagina.CVS biasanya dilakukan antara 10 dan 12 minggu pertama kehamilan. Efek samping kepada ibu adalah sama dengan amniosentesis (di atas). Risiko keguguran setelah CVS sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan amniosentesis, meningkatkan risiko keguguran normal 3 sampai 5%. Penelitian telah menunjukkan bahwa dokter lebih berpengalaman melakukan CVS, semakin sedikit tingkat keguguran.

Dasar Hukum Aborsi1. Pasal 346 KUHPSeorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengann pidana penjara paling lama dua belas tahun.2. Pasal 348 KUHP(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun enam bulan.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, di kenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.3. Pasal 349 KUHPJika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan.8

Emesis dan Hiperemesis GravidarumMual dan muntah yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari atau menimbulkan komplikasi, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum. Komplikasi yang dapat terjadi adalah ketonuria, dehidrasi, hipokalemia dan penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5% berat badan.9Mual dan muntah pada kehamilan biasanya dimulai pada kehamilan minggu ke-9 sampai ke-10, memberat pada minggu ke-11 sampai ke-13 dan berakhir pada minggu ke-12 sampai ke-14. Hanya pada 1-10% kehamilan gejala berlanjut melewati minggu ke-20 sampai ke-22. Pada 0,3-2% kehamilan terjadi hiperemesis gravidarum yang menyebabkan ibu harus ditata laksana dengan rawat inap. Hiperemesis gravidarum jarang menyebabkan kematian, tetapi angka kejadiannya masih cukup tinggi. Hampir 25% pasien hiperemesis gravidarum dirawat inap lebih dari sekali. Terkadang, kondisi hiperemesis yang terjadi terus-menerus dan sulit sembuh membuat pasien depresi. Pada kasus-kasus ekstrim, ibu hamil bahkan dapat merasa ingin melakukan terminasi kehamilan.10Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan hiperemesis gravidarum antara lain hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya, berat badan berlebih, kehamilan multipel, penyakit trofoblastik, nuliparitas dan merokok.

EtiopatogenesisEtiologi dan patogenesis emesis dan hiperemesis gravidarum berkaitan erat dengan etiologi dan pathogenesis mual dan muntah pada kehamilan. Penyebab pasti mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil belum diketahui, tetapi terdapat beberapa teori yang mengajukan keterlibatan faktorfaktor biologis, sosial dan psikologis. Faktor biologis yang paling berperan adalah perubahan kadar hormon selama kehamilan. Menurut teori terbaru, peningkatan kadar human chorionic gonadotropin (hCG) akan menginduksi ovarium untuk memproduksi estrogen, yang dapat merangsang mual dan muntah.11 Perempuan dengan kehamilan ganda atau mola hidatidosa yang diketahui memiliki kadar hCG lebih tinggi daripada perempuan hamil lain mengalami keluhan mual dan muntah yang lebih berat.10,11,12 Progesteron juga diduga menyebabkan mual dan muntah dengan cara menghambat motilitas lambung dan irama kontraksi otot-otot polos lambung.12 Penurunan kadar thyrotropin-stimulating hormone (TSH) pada awal kehamilan juga berhubungan dengan hiperemesis gravidarum meskipun mekanismenya belum jelas.12,13 Hiperemesis gravidarum merefleksikan perubahan hormonal yang lebih drastis dibandingkan kehamilan biasa.

Gambar 1 patofisiologi hiperemesis gravidarum

Definisi-Definisi Mual dan Muntah dalam Kehamilan Emesis gravidarumHiperemesis gravidarum

Mual dan muntah dikeluhkan terus melewati 20 minggu pertama kehamilanMual dan muntah menggangu aktivitas sehari-hari

Tidak menggangu aktivitas sehari-hariMual dan muntah tidak menimbulkan komplikasi(ketonuria, dehidrasi, hipokalemia, penurunan berat badan)

Tidak menimbulkan komplikasi patologis

Penilaian Status Gizi Ibu HamilStatus gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Oleh karena gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan, pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu hamil. Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas (LILA) selama kehamilan. Sebagai ukuran sekaligus pengawasan bagi kecukupan gizi ibu hamil bisa dilihat dari kenaikan berat badannya.Ibu yang kurus dan selama kehamilan disertai penambahan berat badan yang rendah atau turun sampai 10 kg,mempunyai resiko paling tinggi untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Ibu hamil harus mengalami kenaikan berat badan berkisar 11-12,5 Kg atau 20% dari berat badan sebelum hamil, sedang Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah antropometri yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui resiko Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang. Ibu yang memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di bawah 23,5 cm berisiko melahirkan bayi BBLR. Pengukuran LILA lebih praktis untuk mengetahui status gizi ibu hamil karena alat ukurnya sederhana dan mudah di bawa ke mana saja, dan dapat dipakai untuk ibu dengan kenaikan berat badan yang ekstrim.Pertambahan Berat Badan Kenaikan berat badan yang seharusnya selama kehamilan bervariasi untuk setiap wanita hamil, juga tergantung dari beberapa faktor. Selama kehamilan , ibu perlu pertambahan berat badannya karena membawa si calon bayi yang tumbuh dan berkembang dalam rahimnya, dan juga untuk persiapan proses menyusui. Jadi, ibu hamil tidak perlu kwatir bila badannya menjadi besar, tetapi sebaliknya mulai merencanakan dan melakukan apa yang terbaik dan sehat bagi kehamilan. Kenaikan berat badan setiap wanita hamil berbeda, tergantung dari tinggi badan dan berat badanya sebelum kehamilan, ukuran bayi dan plasenta, dan kualitas diet makan sebelum dan selama kehamilan. Berdasarkan dari perhitungan BMI (body mass index), peningkatan berat badan selama kehamilan tergantung dari berat badan sebelum hamil. Perhitungan BMI menggunakan ukuran berat badan dan tinggi badan untuk memperkirakan jumlah total lemak dalam tubuh.

BMI = BB sebelum kehamilan(kg)/TB2(m)Nilai BMI Penilaian berat badan Total peningkatan berat badan yang diharapkan selama kehamilan

> 30 Obesitas kegemukan 6 - 9 kg

25-29,9 Berat badan berlebihan 6 - 11 kg

18,5-24,9 Berat badan Ideal 11- 15 kg

< 18,5 Berat badan kurang 12 18 kg

Menilai berat badan sebelum hamil sangat penting dari segi kesehatan bagi ibu dan bayi. Jika ibu hamil dengan berat badan yang berlebihan sebelum kehamilan, maka pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari pada ibu hamil dengan berat badan ideal. Ibu hamil yang mempunyai peningkatan berat badan yang terlalu berlebihan akan beresiko terjadinya komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional (kenaikan kadar gula darah karena adanya proses kehamilan) atau terjadinya preeklampsia ( keracunan kehamilan di mana terjadi peningkatan tekanan darah). Selain itu, penimbunan lemak tubuh yang berlebihan akan membuat berat badan sulit turun setelah melahirkan nantinya. Demikian juga sebaliknya, wanita yang berat badanya kurang sebelum hamil , maka ketika ia hamil perlu menambah berat badan lebih banyak dari pada ibu dengan berat badan ideal. Asupan gizi yang berkurang, akan menghambat pertumbuhan janin dalam kandungan seperti BBLR dan gangguan kehamilan lainya.Kenaikan berat badan selama masa kehamilan tergantung dari berat badan saat sebelum kehamilan.Yang terbaik dilakukan adalah bila berniat untuk hamil, sebaiknya mempersiapkan berat badan ideal dahulu sebelum hamil, sehingga tubuh akan menyimpan semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh selama kehamilan secara seimbang, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang seimbang. Pertambahan berat badan yang dianjurkan bagi kehamilan yang normal adalah sekitar 10-15 kg. Berat badan yang kurang atau jauh melebihi normal akan mengancam perkembangan bayi dan dan mempersulit kehamilan serta proses persalinan.Saat bayi baru lahir, berat badanya kurang dari 4 kg. Penambahan berat badan ibu selama kehamilan selain dikarenakan oleh berat badan juga berasal dari plasenta, cairan amnion, peningkatan volume darah, serta pembesaran rahim dan payudara.Kecepatan pertambahan berat badan pada wanita hamil berbeda-beda. Selama triwulan pertama biasanya hanya 1-2 kg. Dalam triwulan kedua biasanya bertambah sekitar 6 kg dan alam triwulan terakhir sekitar 5 kg. Angka-angka ini hanya perkiraan belaka, karena tentu saja pola pertambahan berat badan bersifat sangat individual. Pada minggu ke-6 masa kehamilan, Anda akan melihat pertambahan berat badan sejak minggu ke-12, sedangkan peninggian tercepat terjadi antara minggu ke-20 dan 30. Setelah minggu ke-36. Berat badan diakhir kehamilan dapat bertambah bila memiliki kecenderungan meretensi cairan.Kecepatan pertambahan berat badan yang direkomendasikan mencapai 1 sampai 2 kg selama trimester pertama dan kemudian 0,4 kg perminggu untuk wanita yang memiliki berat standar terhadap tinggi badan (BMI 19,8-26). Peningkatan berat progresif secara bertahap pada dua trimester terakhir umumnya merupakan peningkatan jariangan lemak dan jaringan tidak lemak. Selama trimester kedua, peningkatan terutama terjadi pada ibu, sedangkan pada trimester ketiga, kebanyakan pertumbuhan janin. Berat badan harus dikaji pada setiap kunjungan prenatal dan ditulis digrafik peningkatan berat untuk memantau kemajuan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat dicapai. Variasi laju ini (misalnya, kurang dari 0,5 kg per bulan pada wanita yang gemuk atau kurang dari 1 kg per bulan dalam dua semester terakhir pada wanita dengan berat normal) dapat mengindikasikan diperlukan intervensi. Peningkatan berat yang mencolok kemungkinan disebabkan oleh retensi cairan yang berlebihan. Peningkatan lebih dari 3 kg per bulan, khususnya setelah minggu ke-20 gestasi, dapat mengindikasikan masalah yang serius, seperti hipertensi akibat kehamilan. Kehamilan bukanlah saat untuk melakukan diet. Bagi wanita yang ramping dan sangat memperhatikan bentuk tubuh (BMI29) harus menjalani program penurunan berat sebelum konsepsi. Namun, semua wanita perlu mengalami peningkatan berat selama hamil. Peningkatan berat sekurang-kurangnya harus sama dengan berat produk konsepsi (janin, plasenta, cairan amnion). Kualitas peningkatan berat ini harus ditekankan pada makanan kaya nutrient dan upaya menghindari makanan tidak berkalori.

PERBEDAAN KEBUTUHAN GIZI IBU NORMAL DENGAN IBU HAMIL

Gambar 2 gizi seimbangGizi dan nutrisi pada ibu hamilGizi dan nutrisi ibu hamil merupakan hal yang penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Resiko dan kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi yang seimbang. ibu hamil harus berhati- hati dalam memilih makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang dikandungnya.Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janis dalam menjalani hari hari kehamilanya. selama kehamilan kebutuhan nutrisi meningkat seperti kebutuhan akan kalsium, zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah diberi dorongan agar mengkonsumsi makanan yang bergizi ditambah kontrol terhadap kenaikan berat badan selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram.Agar perkembangan janin berjalan dengan baik dan ibu hamil dapat menjalani hari hari kehamilanya dengan sehat maka konsumsi makanan ibu hamil harus mengandung gizi sebagai berikut KaloriSelama kehamilan konsumsi kalori harus bertambah dikisaran 300-400 kkal perharinya. Baiknya 55 % kalori harus berasal dari umbi-umbian serta nasi sebagai sumber kabohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10 %dari protein dan sayuran serta buahan. Asam folatJanin membutuhkan asam folat yang banyak dalam pembentukan sel dan sistem saraf.dalam trisemestrer pertama janin akan membutuhkan asam folat sebanyak 400 mikrogram perharinya asam folat bisa di dapat pada buahan, beras merah, sayuran hijau. ProteinProtein yang dibutuhkan ibu hamil sekitar 60 gram setiap harinya. Protein bisa didapat dari kacang kacangan, tempe, tahu, putih telur dan daging. KalsiumKalsium berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan adanya kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis. Susu dan produk olahan lainya merupakan sumber kalsium yang baik selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin yang dibutukan ibu hamil seperti vit A, vit D, vit B2, vit B3 dan Vit C. Selain susu, kacang kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik Zat besiBerfungsi didalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia.. kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per hari.zat besi dapat diperoleh dari hati, daging atau ikan. Vitamin CTubuh ibu hamil memerlukan vit C gunanya menyerapzat besi. Selain itu vit C sangat baik dalam kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain Vit C adalah melindungi jaringan dari organ dari berbagai macam kerusakan Vitamin DDapat menyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D bisa di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur.Tabel Angka Kecukupan Gizi Ibu HamilZat GiziKebutuhan Wanita DewasaKebutuhan Wanita HamilSumber makanan

Energi(Kalori)22002535Padi-padian,mie,roti, umbi-umbian

Protein(gram)4860Daging,ikan,telur,kacang-kacangan, sayuran hijau

Calsium(mg)500600Susu,ikan teri, kacang-kacangan, sayuran hijau

Zat besi(mg)2646Daging,hati,sayuran hijau

Vit A(SI)500700Hati,kuning telur, sayur, dan buah berwarna hijau dan kuning kemerahan

Vit B1(mg)11,1Biji-bijan, kacang-kacangan,padi-padian,daging

Vit B2(mg)1,21,2Hati,telur,sayuran,kacang-kacangan

Vit B6(mg)910,6Hati,daging,ikan,biji-bijian,kacang-kacangan

Vit C(mg)6070Buah-buahan dan sayuran

Asam folat(g)150300Ragi,brokoli, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan,ikan, telur, jeruk

Iodium(g)150175Ikan, daging

Fosfor650Beras,gandum, biji labu, biji bunga matahari, kacang tanah

Seng(mg)20Susu tanpa lemak, daging merah, telur, jamur, garlic ikan, biji kedelai.

Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil. Energi yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 kkal, dan lemak 36.337 Kkal. Agar energi ini bisa disimpan masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak 26.244 Kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang bisa dimetabolisir. Dengan demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal, dibulatkan menjadi 80.000 Kkal. Untuk memperoleh besaran energi per hari, hasil penjumlahan ini kemudian dibagi dengan angka 280 (perkiraaan lamanya kehamilan dalam hari) sehingga diperoleh angka 300 Kkal.Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. 10 Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan rekomendasi Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.Sama halnya dengan energi, kebutuhan ibu hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe atau zat Besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg. Selama kehamilan seorang ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1.000 mg termasuk untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri. Berdasarkan rekomendasi Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 1998, seorang ibu hamil perlu tambahan besi rata-rata 20 mg perhari. Sedangkan kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi normal rata-rata 26 mg per hari (umur 20 45 tahun). Seorang ibu hamil yang menderita kekurangan gizi, secara umum asupan makro dan mikro nutriennya juga berkurang. Dalam proses hematopoesis, selain zat besi, juga diperlukan sejumlah makro nutrien seperti protein dan sejumlah mikro nutrien lainnya, sehingga seorang yang menderita gizi kurang dapat dipastikan menderita anemia gizi. Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI YANG DIKANDUNG DAN PERSALINANBila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini. Pengaruh bagi ibu hamil: Ibu lemah dan kurang nafsu makan. Perdarahan dalam masa kehamilan. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi. Anemia/kurang darah. Pengaruh waktu persalinan: Persalinan sulit dan lama. Persalinan sebelum waktunya (prematur). Perdarahan setelah persalinan. Pengaruh pada janin: Keguguran. Bayi lahir mati. Cacat bawaan. Anemia pada bayi. Berat badan lahir rendah.

Makanan Yang Boleh Dikonsumsi Dan Tidak Boleh Dikonsumsi Oleh Ibu HamilZat Makanan Yang Diperlukan Saat Ibu Sedang HamilZat GiziSumber Makanan

Protein (71 gram)Daging, telur, produk susu, kacang, produk kedelai (tahu)

Kalsium (1200 mg)Produk susu, sayuran berdaun hijau, tahu, kacang

Asam Folat (0,4 mg)Hati, telur, brokoli, kacang, jeruk, padi-padian, buncis

Zat Besi (30 mg)

Hati, unggas, ikan , daging, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang, buah kering

Magnesium (320 mg)Coklat, seafood, buncis, kacang, padi-padian

Vitamin B6 (2,2 mg)Hati, padi-padian, daging

Vitamin E (10 mg)Ikan, telur, susu, daging, sereal

Zinc (15 mg)Seafood, susu, kacang, daging, buncis

Makanan/Minuman/Obat Yang Perlu Dihindari Saat Ibu Sedang HamilBeberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak Ibu konsumsi adalah : Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik (menyebabkan cacat pada janin). Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma (seafood, daging) Ikan yang mengandung metilmerkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat mengganggu sistim saraf janin. Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, kola dibatasi 200 mg per hari. Efek yang dapat terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur) dan frekuensi berkemih yang meningkat. Vitamin A dalam dosis > 20.000 50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan Susu atau produk susu yang tidak dipasteurisasi. Telur mentah atau makanan yang mengandung telur mentah. Keju lunak seperti brie, camembert, feta, Roquefort.Dalam kehidupan sehari-hari yang perlu dihindari pada masa kehamilan: Hindari merokok, obat-obatan terlarang, dan alkohol. Sebaiknya hindari juga konsumsi obat-obatan termasuk yang dijual bebas. Namun untuk obat rutin yang diminum (obat untuk tekanan darah tinggi, obat diabetes) sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menghentikannya. Aspirin dapat menyebabkan perdarahan dan perubahan di dalam fungsi pembekuan darah. Merokok mengganggu penyerapan dari vitamin B dan C serta asam folat, menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, peningkatan risiko keguguran, dan kematian bayi segera setelah melahirkan. Perokok pasif juga memiliki efek yang sama dengan yang aktif. Saat sedang hamil, mintalah agar orang sekitar untuk tidak merokok di dekat Anda. Minum-minuman keras dapat menyebabkan Fetal Alcohol Syndrome. Hindari polutan seperti merkuri (ikan yang terkontaminasi), pestisida (DDT, heptaklor, klordane), timbal (bensin, pengawet kayu, bahan bangunan cat), dan polychlorinated biphenyl atau PCB ( campuran senyawa kimia, terdapat di ikan yang terkontaminasi). Hentikan konsumsi obat isotretinoin. Isotretinoin adalah turunan dari vitamin A yang banyak dipakai untuk mengobati jerawat. Konsumsi isotretinoin dapat menyebabkan kecacatan seperti sumbing palatum.BAB VKESIMPULANMual dan Muntah pada masa kehamilan merupakan gejala umum yang sering ditemukan pada ibu-ibu hamil. Ny.A mengalami mual dan muntah yang berlebihan yang akibat stress psikologis dikarenakan kehamilan yang tidak diketahui dan tidak diinginkan. Namun, kehamilan tetap harus dilanjutkan mengingat tindakan pengguguran kandungan yang tidak ada indikasi medisnya tidak dibenarkan oleh hukum dan agama. Maka, perlu memberikan edukasi yang tepat untuk memberikan dukungan secara psikologis agar Ny.A tidak merasa camas terutama dari keluarga. Status gizi Ny.A perlu diperhatikan terutama dalam masa kehamilan yang penting bagi Ny.A, janin yang dikandung serta pada masa persalinan untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan dan juga perlu diberikan edukasi untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur untuk mengetahui perkembangan janin.

DAFTAR PUSTAKA1. Prawirohardjo,Sarwono.Ilmu Kandungan.Gangguan Haid dan Siklus Haid. Hal.205.2009.Jakarta:Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.2. Speroff L, Glass RH, Kase NG. Clinical gynecologic endocrynologi and infertility. Baltimore: Williams & Wilkins, 1994: 401-456 3. Scherzer WJ, McClamrock H. Amenorrhea. In: Berek JS, Adashi EY, Hillard PA. Novaks gynecology. 12th edition. Baltimore: Williams & Wilkins, 1996: 820-832 4. Yen SSC. Chronic anovulation caused by peripheral endocrine disorders. In: Yen SSC, Jaffe RB. Reproductive Endocrinology. 3rd edition. Philadelphia: WB Saunders Company, 1991: 577-6735. Universitas Sumatera Utara. Kehamilan. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20037/4/Chapter%20II.pdf [accessed on November 2012].6. Children Grow Up Clinic. Deteksi dini,pencegahan dan penatalaksanaan Sindroma Down. Available at: http://childrengrowup.wordpress.com/2012/02/06/deteksi-dini-pencegahan-dan-penatalaksanaan-sindrom-down/ [updated on 2012, Februari 6].7. Guideline:American College of Obstetricians and Gynecologists. Screening for fetal chromosomal abnormalities.National Guideline Clearinghouse. Jan 2007.8. Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Peraturan perundang-undangan bidang kedokteran. 2nd ed. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1994. p.41-29. Jueckstock JK, Kaestner R, Mylonas I. Managing hyperemesis gravidarum: a multimodal challenge. BMC Medicine. 2010;8:46.10. Lacasse A, Rey E, Ferreira E, Morin C, Berard A. Nausea and vomiting of pregnancy: what about quality of life? BJOG. 2008;115:1484-93.11. Niebyl JR. Nausea and vomiting in pregnancy. N Engl J Med. 2010;363:1544-50.12. Siddik D. Kelainan gastrointestinal. In: Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editors. Ilmu kebidanan. 4th Ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008.p.814-28.13. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spon CY. Williams Obstetric. 22nd ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2005.

19