TUGAS ETIKA PROFESI DAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI TUGAS 1 “Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan” OLEH KELOMPOK I Dewa Gede Anom Surya Praktiyasa (1204505045) I Gede Yogi Adi Saputra (1204505061) I Nyoman Gede Pradjana (1204505071) I Nyoman Try Adi Sukma (1204505088) JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
51
Embed
Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan Pemerintahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS ETIKA PROFESI DAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
TUGAS 1 “Makalah Menegenai Profesi/Kerjaan TI di Perusahaan Umum, IT dan
Pemerintahan”
OLEH KELOMPOK
I Dewa Gede Anom Surya Praktiyasa (1204505045)
I Gede Yogi Adi Saputra (1204505061)
I Nyoman Gede Pradjana (1204505071)
I Nyoman Try Adi Sukma (1204505088)
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2015
1.1 PT. POS Indonesia
1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan (PT. POS Indonesia)
Perusahaan PT. POS INDONESIA merupakan perusahaan nmilik Negara
yang bergerak di bidang pendistribusian barang-barang pos seperti surat, dokumen,
dan paket. sebuah perusahaan besar yang juga memiliki cabang pasti memiliki
seorang yang menguasai ilmu Teknologi Informasi untuk kelancaran pendistribusian
Informasi. Sebagai contoh pada Perusahaan Kantor Pos memiliki seorang IT Manajer
yang bertugas untuk memanjemen di bagian Teknologi Informasi, di bagian tersebut
memiliki wewenang tersendiri, seperti contoh mengorganisasi dan memanajemen
aplikasi Teknologi Informasi untuk kelancaran operasional di pendistribusian
informasi di Perusahaan Kantor Pos Tersebut.
1.1.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan (PT. POS Indonesia)
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos
pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron
van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin
keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-
kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda.
Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada
publik.
Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan
Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua
tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah
melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Perubahan Status Pos Indonesia
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari
Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh
seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih
diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga
statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang
sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro
yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan
dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17
tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas
dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan
kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan
memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu
titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen
kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di
Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi,
jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi
elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang
terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan
untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia
mampu diidentifikasi dengan akurat.
1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan (PT. POS Indonesia)
1.1.3.1 Visi
Menjadi Perusahaan pos terpercaya
1.1.3.2 Misi
1. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat
waktu dan nilai terbaik
2. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman,
nyaman dan menghargai kontribusi
3. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang
menguntungkan dan terus bertumbuh
4. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat
5. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh
pemangku kepentingan
1.1.4 Pengorganisasian
1.1.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan (PT. POS Indonesia)
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perusahaan (PT. POS Indonesia)
Beberapa Tanggung Jawab seorang IT Manajer pada Perusahaan Kantor Pos,
diantaranya :
1. Manajer Solusi Teknologi Informasi bertanggung jawab kepada Wakil Kepala
Kantorpos Bidang Umum.
2. Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai fungsi mengorganisasikan
dan mengendalikan aplikasi teknologi untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan operasional di kantorpos sendiri dan Kantorpos Inbound
Teknologi sesuai yang ditetapkan Perusahaan.
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaiaman dimaksud ayat (2) Pasal ini,
Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun dan merencanakan program kerja serta anggaran biaya di
bagiannya.
b. Membuat uraian tugas di bagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
c. Mengkoordinir dan mengatur proses pelaksanaan pekerjaan di bagian TI
di Kantor Pos.
d. Mempertanggungkan dan mengadministrasikan pengeluaran biaya
teknologi (Financial Management);
e. Mengelola pemenuhan kebutuhan UPT terkait dengan layanan TI
(Demand Management);
f. Mengelola tingkat layanan TI (Service Level Management);
g. Mengelola ketersediaan layanan TI (Avaibility Management);
h. Mengelola kesinambungan layanan TI (Service Continuity Management);
i. Mengelola pencatatan konfigurasi sistem layanan TI serta tata cara
perubahan konfigurasi yang diperlukan (Configuration Management);
j. Mengelola proses pengumpulan, menganalis, menyimpan, dan berbagi
ilmu pengetahuan di UPT (Knowledge Management);
k. Mengelola fungsi layanan untuk penerimaan laporan insiden, gangguan,
keluhan, dan permintaan layanan TI (Service Desk/Helpdesk);
l. Mengelola proses yang memonitor seluruh kejadian agar operasi berjalan
normal dan juga mendeteksi dan mengeskalasi kondisi (Event
Management);
m. Mengelola insiden layanan TI yang berupa penerimaan laporan insiden,
penanganan insiden, eskalasi, dan pelaporan insiden layanan TI (Incident
Management);
n. Mengelola permasalahan layanan TI yang berupa identifikasi masalah dari
mulai laporan insiden, penyelesaian masalah, eskalasi permasalahan dan
pelaporan permasalahan layanan TI (Problem Management);
o. Mengelola pemenuhan permintaan layanan TI (request fullfilment);
p. Mengelola proses pemberian akses kepada pengguna yang berwenang
untuk mengakses layanan TI (Access Management);
q. Mencatat versi aplikasi, menyimpan installer atau patch, dan
mendistribusikan aplikasi yang beroperasi (Realese and deploy
management);
r. Membuat laporan kinerja aplikasi dan laporan pengeluaran biaya
teknologi ke Regional;
s. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
t. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
u. Melakukan coaching dan counseling terhadap karyawan di lingkungan
kerjanya;
v. Membuat dan menyampaikan laporan dibagiannya kepada atasan dan unit
kerja terkait.
1.1.5 Profesi IT di PT. Pos Indonesia
1.1.5.1 Kejahatan yang ditimbulkan oleh Profesi IT di Perusahaan (PT. POS
Indonesia) yaitu sebagai berikut:
1. Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai fungsi dalam
meorganisasikan dan mengendalikan aplikasi teknologi untuk mendukung
kelancaran operasional di Kantor Pos,
kemungkinan tindak kejahatan yang dapat di lakukan dalam tanggung jawab
ini yaitu memanipulasikan data yang ada pada perusahaan untuk kepentingan
lain selain dalam konteks kerja.
2. Mempertanggungkan dan mengadministrasikan pengeluaran biaya teknologi
(Financial Management).
Kemungkinan tindak kejahatan yang terjadi yaitu pemanipulasian data biaya
pengeluaran untuk kepentingan lain dalam konteks kerja sebagai seorang yang
berprofesi TI.
3. Mengelola proses pemberian akses kepada pengguna yang berwenang untuk
mengakses layanan TI (Access Management).
Kemungkinan tindak kejahatan yang dapat terjadi yaitu pemberian akses
khusus pada seseorang yang tidak memiliki kepentingan, akses yang diberikan
untuk tujuan tertentu yang nantinya akan mengakibatkan kegagalan system.
4. Mencatat versi aplikasi, menyimpan installer atau patch, dan mendistribusikan
aplikasi yang beroperasi (Release Dan Deploy Management).
Kemungkinan tindak kejahatan yang dapat terjadi yaitu pada pendistribusian
installer atau patch aplikasi. Dalam pendistribusianya ada pihak yang tidak
bertanggung jawab yang menyimapan installer aplikasi atau patch untuk
kepentingan pribadi yang akan berujung kegagalan dalam system
pendistribusian aplikasi perusahaan tersebut.
1.1.5.2 Cara mengantisipasi kejahatan yang ditimbulkan oleh Profesi IT di
Perusahaan (PT. POS Indonesia) yaitu sebagai berikut:
1. Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai fungsi dalam
meorganisasikan dan mengendalikan aplikasi teknologi untuk mendukung
kelancaran operasional di Kantor Pos,
2. kemungkinan tindak kejahatan yang dapat di lakukan dalam tanggung jawab
ini yaitu memanipulasikan data yang ada pada perusahaan untuk kepentingan
lain selain dalam konteks kerja.
Untuk mengantisipasi tindakan kejahatan yang seperti ini yaitu Dengan sistem
kontrol langsung dari pengawas khusus atau dari Ketua Bidang Umum
langsung untuk mengawasi dalam pertanggung jawaban ini agar tidak terjadi
tindakan pemanipulasian data untuk kepentingan di luar konteks kerja.
3. Mempertanggungkan dan mengadministrasikan pengeluaran biaya teknologi
(Financial Management).
Kemungkinan tindak kejahatan yang terjadi yaitu pemanipulasian data biaya
pengeluaran untuk kepentingan lain dalam konteks kerja sebagai seorang yang
berprofesi TI.
Untuk mengantisipasi tindakan ini, sama seperti pada poin pengantisipasian
diatas yaitu perlu adanya pengawasan langsung dari Ketua Bidang Umum
sama seperti poin diatas.
4. Mengelola proses pemberian akses kepada pengguna yang berwenang untuk
mengakses layanan TI (Access Management). Kemungkinan tindak kejahatan
yang dapat terjadi yaitu pemberian akses khusus pada seseorang yang tidak
memiliki kepentingan, akses yang diberikan untuk tujuan tertentu yang
nantinya akan mengakibatkan kegagalan system.
Untuk mengantisipasinya perlu dilakukan pengecekan rutin setiap bulan untuk
mengorganisir pemberian akses pada pengguna yang terdaftar.
5. Mencatat versi aplikasi, menyimpan installer atau patch, dan mendistribusikan
aplikasi yang beroperasi (Release Dan Deploy Management).
Kemungkinan tindak kejahatan yang dapat terjadi yaitu pada pendistribusian
installer atau patch aplikasi. Dalam pendistribusianya ada pihak yang tidak
bertanggung jawab yang menyimapan installer aplikasi atau patch untuk
kepentingan pribadi yang akan berujung kegagalan dalam system
pendistribusian aplikasi perusahaan tersebut.
Mengantisipasi tindakan kejahatan ini dengan membuatkan suatu perjanjian
dan dikuatkan dengan lingdungan hokum agar tidak terjadi kekeliruan
pendistribusian aplikasi perusahaan.
1.1.5.3 HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)
Dalam aspek hak kepemilikan aplikasi telah di atur dalam pertanggung
jawaban sorang IT manajer pada perusahaan Kantor Pos, pada poin Q, dijabarkan
penyimpanan installer atau patch aplikasi perusahaan. Pertanggung jawaban tersebut
telah diatur karena aplikasi perusahaan tersebut bersifat privacy dan dalam
pertanggung jawaban aplikasi telah diibuatkan Perjanjian antara perusahaan yang
membangun aplikasi dengan perusahaan yang akan menggunakan aplikasi tersebut.
Dengan perjanjian dan diperkuat dengan kekuatan Hukum tersebut akan memperkuat
dalam penindakan apabila terjadi tindak kecurangan diantara kedua pihak yang tertera
dalam perjanjian tersebut.
1.2 PT. Bamboomedia Cipta Persada
1.2.1 Gambaran Umum Perusahaan (PT. Bamboomedia Cipta Persada)
PT. Bamboomedia Cipta Persada saat ini beroperasi di Jl. Merdeka No. 45
Denpasar. Sebelumnya berlokasi di Jalan Jepun Kuning, Lotus garden No. 4
Denpasar, Bali didirikan tahun 2002 oleh Notaris K. Rames Iswara di Denpasar,
dengan Akte No: 51 tgl 25 Maret 2003 Dengan No. SIUP: 1335/22-09/PK/VIII/2003.
Gambar 1.2. Logo PT. Bamboomedia Cipta Persada
PT. Bamboomedia Cipta Persada dikukuhkan sebagai PKP pada tahun 2004
dengan nomor NPWP 02.217.839.6-903.000. Sesuai dengan akte Pasal 3 dari akte no.
73 tersebut dimaksud dan tujuan pendirian perusahaan adalah dalam bidang
pembuatan software pendidikan.
Digital Corner adalah retail store yang dikelola oleh Bamboomedia. Saat ini
baru membuka gerai pertama di kota Denpasar-Bali. Dengan sistem waralaba yang
nantinya diharapkan bisa dibuka di 99 Kota di Indonesia. Konsepnya menggabungkan
antara penjualan, solusi dan training berkaitan dengan bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK). Menghadirkan produk-produk terbaik seperti notebook,
lisensi software, digital-toolkit, e-learning, e-business, akses internet mobile, majalah
TI, buku TI, souvenir, T-Shirt gaul komunitas TI, dan lainnya.
1.2.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan (PT. Bamboomedia Cipta Persada)
Bamboomedia berawal dari sebuah gagasan dan motivasi untuk dapat
berkarya lebih bebas. Untuk mencapai hal tersebut, kemudian membangun sebuah
bisnis plan untuk diajukan ke sebuah investor yang dihubungi melalui internet. Dari
hasil presentasi yang disimpulkan, dinyatakan bahwa perusahaan ini belum layak
secara bisnis (can’t show the money). Maka dari itu, dengan memegang teguh
keyakinan akhirnya dijalankan dengan modal sendiri atau self-financial.
Pada saat pertama didirikan, perusahaan ini hanya memiliki kantor yang
berukuran kecil dengan perangkat komputer lama dan koneksi internet dial-up. Saat
itu mulai mematangkan strategi kemudian menyewa sebuah tempat di desa Singapadu
- Gianyar. Setelah 1,5 tahun beroperasi, perusahaan ini menyewa tempat di sebuah
Kompleks Perumahan Lotus Garden – Denpasar. Lima Tahun kemudian baru dapat
membeli Gedung Kantor sendiri di Jalan Utama Kota Denpasar. Bekerja dengan
organisasi yang efesien dengan 30 Karyawan, perusahaan skala UKM dengan pola
pikir korporasi. Pada saat ini, Bamboomedia sudah menjadi salah satu software house
yang terkenal di Indonesia. Perusahaan ini memiliki beberapa mitra distribusi yakni
Gramedia, TGA, Karisma dan Reseller di semua Kota. Selain memiliki mantra
distribusi, Bamboomedia juga menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan
besar seperti Microsoft Indonesia, Intel Indonesia, PT. Telkom, PT. Newmont, Bank
NISP dan lain-lain.
1.2.3 Visi dan Misi Perusahaan (PT. Bamboomedia Cipta Persada)
Visi PT Bamboomedia Cipta Persada sederhana, yaitu Menuju Kehidupan
yang lebih baik melalui Software dan Kreatifitas. Sedangkan Misi PT Bamboomedia
Cipta Persada adalah menjadi mitra dan penyedia solusi teknologi 6 pembelajaran,
pelatihan berbasis komputer, dan software kreatif yang terbaik di Indonesia. Sesuai
dengan pembukaan UUD 1945 yang menunjukkan bahwa salah satu tujuan dari
Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun sistem
sekolah yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut, memiliki keterbatasan
dalam jangkauan dan akses. Kondisi geografis Indonesia dan tidak meratanya
ketersediaan materi, guru, dosen, dan instruktur pada prakteknya juga menjadi
pembatas lain. Dampaknya pada masyarakat, ternyata bukan hanya pada pengurangan
kesempatan belajar, namun juga pada ketidakseimbangan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Berlanjut kemudian pada ketidakseimbangan penguasaan
informasi, sumber-sumber ekonomi, dan tentunya ketidakseimbangan hidup yang
lain.
1.2.4 Pengorganisasian
PT. Bamboomedia Cipta Persada memiliki satu dewan direksi dan satu
direktur utama, dimana direktur utama mempunyai dua bagian manajer yaitu
Operasional Manager dan Development Manager. Setiap bagian direktur utama
tersebut memiliki subbagian masing-masing. Operasional Manager memiliki
beberapa subbagian yaitu administrasi & akuntansi, business development,
marketing, public relation, produksi & distribusi dan HRD Personalia, sedangkan
untuk bagaian Development Manager menangani Flexible Training (FlexT), BizT&
BMGames, SimpleBiz, Indoclass.com and OnNet dan development support. Struktur
organisasi PT. Bamboomedia Cipta Persada dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut.
Gambar 1.3. Struktur Organisasi PT. Bamboomedia Cipta Persada
Gambar 1.2 merupakan bagan struktur organisasi dari PT. Bamboomedia
Cipta Persada, adapun penjelasan dari masing-masing bagian yang ada dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Dewan Direksi
a. Bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan
tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
b. Membuat dan memelihara Daftar Pemegang Saham, Risalah RUPS dan