1. Pendahuluan1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah yang dibahas dalam sumber ajaran Islam adalah
masalah perkawinan. al-Quran menekankan akan adanya keluarga yang
sakinah, mawaddah dan penuh rahmat bagi setiap pasangan yang secara
langsung mengarungi bahtera rumah tangga. Banyak cara yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya adalah
upaya mencari calon isteri atau suami yang baik. Upaya tersebut
bukan merupakan suatu yang kunci, namun keberadaannya dalam rumah
tangga akan dapat menentukan baik tidaknya. Untuk persoalan jodoh,
setiap orang hendaknya bersungguh-sungguh, baik laki-laki maupun
perempuan harus proaktif dan selektif. Tidak ada dikotomi bahwa
laki-laki harus mencari dan perempuan harus menunggu (ikhtiar),
namun tidak keluar dari norma dan syariat.
Agar pernikahan bersemi dengan indah, maka dalam memilih jodoh
hendaknya kita sangat mengutamakan ajaran Islam, seperti yang
dipesankan Rasulullah SAW. lihatlah agamanya maka kalian akan
mendapatkan semuanya. Dengan memiliki pasangan yang agamanya baik
dan benar, maka rumah tangga kita akan menjadi sakinah, mawaddah
dan warahmah. Adapun bunyi teks hadis adalah sebagai berikut.
Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya,
kecantikannya dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang
mempunyai agama, engkau akan beruntung. (Bukhari, Muslim, al-Nasai,
Abu Dawud Ibn Majah Ahmad ibn Hanbal, dan al-Darimi)Jodoh merupakan
salah satu dari rahasia Allah, tidak ada seorangpun yang mengetahui
dengan pastin siapa jodohnya. Pertanyaannya, Jodohku Siapa?. Jodoh,
memang merupakan misteri kehidupan, karena untuk hal yang satu ini
terkadang membuat seseorang sangat bimbang dalam menentukan
keputusannya. Jangankan untuk menerima seseorang menjadi pasangan
hidupnya kelak, dalam persoalan menerima tawaran taaruf saja
terkadang masih terlalu banyak kriteria yang dipakai. Sampai-sampai
kriteria yang dipasangpun sudah tidak memenuhi kriteria syari lagi,
seperti harus yang smart, tinggi, putih, cantik, ganteng, kaya,
sarjana, dan lainnya. Memang tidak salah, tetapi menurut beliau
hendaknya kita tidak mempersulit diri untuk persoalan ini.
Persoalan fisik adalah titipan dari Allah SWT, kita tidak pesan
sama Allah waktu mau dilahirkan! biar hitam asal hatinya putih,
biar pendek asal akhlaknya tinggi, biar kurang ganteng asal taqwa,
biar kurang cantik tapi sholehah.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagiamana motivasi dan jalan yang ditempuh dalam mendapatkan
jodoh menurut Islam?2. Bagaimana kriteria istri yang baik menurut
Islam?
3. Bagaimana kriteria suami yang baik menurut Islam?
4. Bagaimana cara memaksimalkan menjemput jodoh menurut
Islam?1.3 Tujuan Makalah
Makalah ini memilki tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan motivasi dan jalan yang ditempuh dalam
mendapatkan jodoh menurut Islam2. Untuk mendeskripsikan kriteria
istri yang baik menurut Islam3. Untuk mendeskripsikan kriteria
suami yang baik menurut Islam4. Untuk mendeskripsikan cara
memaksimalkan menjemput jodoh2. Pembahasan
2.1 Motivasi dan Jalan dalam Mendapatkan Jodoh
Motivasi utama para remaja mencari calon pasangan hidup pada
umumnya karena dorongan libido, sulit bagi nalar mereka bagaimana
tanpa dorongan seksual seseorang dapat mencari jodoh, padahal telah
banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan bukan karena dorongan
seksual, tetapi karena kedewasaan intlektualnya bahkan karena
ketinggian spiritualitasnya, sehingga mampu menetralisir emosinya.
Pada umumnya para remaja mendapatkan jalannya sendiri-sendiri, ada
yang karena terjadinya pertemuan yang intens (seprofesi), ada yang
secara aktif melakukan pendekatan, ada yang melalui perantara,
lewat biro jodoh, chating dan lain-lain, bahkan ada yang mencari
jodoh melalui dukun. Sebenarnya agama memberi kebebasan, semua
jalan bisa ditempuh, yang penting pertama, tidak sesat, seperti
perdukunan dan guna-guna, kedua; tidak dengan maksiat, yaitu
perkenalan yang tidak mengandung dosa, seperti menjaga aurat, tidak
menyepi berdua, kalau mau bicara di pasar dan sebagainya. Taaruf
yang halal menurut Islam untuk menjajaki calon pasangan yang dicari
sesuai kriteria agama. Ketiga; melalui perantara orang-orang shalih
atau alim. Hal ini lebih baik karena mereka lebih netral,
mengetahui konsep agama dan konsep kafaah sehingga sang perantara
akan berusaha mengetahui calon yang akan dipertemukan, menyangkut
agama, keturunan, kedudukan dan tingkat kesetaraan antara keduanya.
Keempat; adalah dengan shalat istikharah yang dilakukan ketika
belum memiliki kecenderungan pilihan, sebab kecenderungan itu akan
membuat istikharahnya terhijab.
2.2. Kriteria Istri yang Baik Menurut IslamUrutan cantik, harta,
nasab (Keturunannya) dan agama adalah cara bicara Nabi SAW sesuai
naluri lawan bicaranya (Al Hadis) yaitu pemuda, sehingga cantik
menjadi urutan pertama, padahal urutan dimaksud sebenarnya dibalik,
yaitu agama, nasab, kedudukan/harta, baru kecantikan. Bahkan
Rasulullah SAW melarang dan mengancam laki-laki yang memilih wanita
bukan karena agama:Jangan kalian mengawini wanita karena
kecantikannya, bisa jadi kecantikannya akan membuatnya sombong. Dan
jangan pula karena hartanya, bisa jadi kekayaannya membuat dia
melawan, tetapi kawinilah wanita karena agamanya. Sesungguhnya
hamba sahaya yang hitam lagi pesek namun beragama itu lebih
baik.(HR Ibnu Majah)
Agama yang dimaksud bukan hanya ilmu agama (knowledge) tapi
dzaatuddin, memiliki kesadaran agama. Pilihan agama berada pada
peringkat tertinggi karena pertama; meyakini bahwa perjodohan yang
ia alami adalah pilihan Tuhan yag terbaik, sehingga akan berusaha
menjaganya, menyelesaikan semua masalah melalui ajaran agama, dan
dapat menerima kenyataan hidup dalam rumah tangga dengan modal
keyakinan terhadap janji Tuhan sehingga konsekuensinya harus kuat
bertawakkal. Kedua; taat kepada suaminya selama pasangannya itu
tidak maksiat kepada Allah, ; ketiga; menjaga diri dan harta
suaminya, dengan menahan diri belanja sesuatu yang tidak prioritas
dan kurang bermanfaat bagi keluarganya. Keempat; berusaha
memberikan kasih sayang kepada suami dengan mensyukuri dan merispon
positif, apapun yang diberikan kepadanya (mawaddah).
Mencari gadis yang memiliki keempat potensi tersebut bukan hal
mudah, sehingga disamping mengenal betul kehidupan keluarganya,
juga tidak dapat mengabaikan pendekatan spiritual. Rahasia
perumpamaan ladang bagi wanita (Al Baqarah: 223) antara lain bahwa
ladang lebih menentukan unggulnya bibit yang akan dilahirkan,
daripada benihnya. Betapapun unggul benih, jika lahannya gersang,
maka disamping akan banyak memakan biaya dan tenaga, juga tidak
mampu menjamin keunggulan bibit yang akan terlahir.
Wanita beragama mampu menggunakan sifat-sifat keibuannya hanya
untuk membimbing anak-anaknya. Sifat keibuan wanita ini didukung
oleh dua hal, pertama; wanita itu memiliki rasa cinta lebih besar
yang karenanya besar pula pengorbanan demi anak-anaknya, kedua;
memiliki kelembutan rasa yang karenanya anak-anak lebih dekat dan
dalam kehangatan dekapannya (Quraish Shihab). Dua sifat menonjol
itu tidak dapat diganti oleh siapapun dan sangat diperlukan bagi
pertumbuhan anak. Tetapi jika dua sifat itu tidak untuk
anak-anaknya (keluar dari fitrah), maka efek negatifnya justru akan
lebih besar. Seperti rasa cinta wanita terhadap harta, memiliki
resistensi tinggi dalam persaingan hidup, atau jika kelembutan rasa
yang dimiliki ibu (cerewet) itu untuk suami, maka akan sangat
negatif. Ibu cerewet terhadap anak-anaknya sangat positif . Adapun
memilih wanita karena keturunan yang baik, keuntungannya antara
lain, pertama; ia memiiki genetika yang sangat potensial untuk
dibentuk menjadi manusia yang baik, kedua; memiliki sifat-sifat
yang telah dibentuk oleh lingkungannya, ketiga; mendapatkan doa
dari nenek moyangnya yang memungkinkan hati menjadi lunak untuk
mendapat bimbingan agama dan kebanaran. Memilih wanita karena
kedudukan atau kekayaan pada umumnya, Pertama, kedudukan dan
kekayaan (yang wajar) itu berkaitan dengan kecerdasan, pengetahuan
dan ketrampilan, Kedua, Kedudukan juga berkitan dengan etika,
menjaga adat istiadat dan tata pergaulan alias berbudaya. Sedang
memilih wanita karena kecantikannya tidak ada kelebihan kecuali
kecantikan itu sendiri.2.3 Kriteria Suami yang Baik Menurut
IslamPada dasarnya, kriteria pertama laki-laki yang baik adalah
sama dengan kriteria wanita yaitu agama, keturunan, kedudukan dan
ketampanan. Hanya saja agama bagi laki- laki, adalah:
a. Untuk menjaga benih dalam dirinya, tidak dicemari dengan
maksiat-maksiat.
b. Membuatnya (secara agama) mampu memilih ladang dan
mengolahnya dengan baik, atau memilih dan membimbing istrikelak
menuju kebaikan yang telah di paaparkan dalam islam .
Kriteria kedua bagi laki-laki adalah memiliki Qawwam kemandirian
atau tanggung jawab yang didukung oleh dua hal. Pertama; punya
kelebihan diantara laki-laki lain dalam hal tertentu, yang secara
subjektif-eksklusifmenjadi magnet yang mengikat pasangannya. Kedua;
punya harta yang dibelanjakan untuk keluarganya (An Nisa: 34)
Adapun nasab itu penting bagi laki-laki, karena posisinya
sebagai pembawa bibit, sehingga laki-laki sebagai petani yang
memilih ladang subur, mengolah sekaligus membawa dan menjaga bibit
yang dimiliki. Wali perempuan harus mengetahui agama dan tanggung
jawab calon menantunya, karena sadar bahwa kepadanyalah ladang buah
hatinya itu akan diserahkan. (Al Baqarah 223). Disamping sebagi
petani, laki-laki juga dituntut untuk hanya cenderung kepada
istrinya bukan menuruti keinginannya kepada wanita lain atau punya
kecenderungan seks menyimpang (QS. Ar Rum: 21).
Dengan ini maka remaja perlu mengetahui bahwa kriteria calon
istri maupun suami memiliki keterpaduan yang serasi sebagai
berikut:Laki-lakiWanita
a. Agama b. Sifat Kebapakanc. Punya Kelebihand. Mampu beri
nafkahe. Hanya cenderung kepada istri (Rahmah)
a. Agama b. Sifat keibuan c. Taat d. Mampu menjaga e. Memberi
respon positif (sehingga suami hanya cenderung padanya) atau
Mawwadah
2.4 Memaksimalkan Menjemput Jodoh
Seorang muslim tidak baik hanya berpangku tangan dalam
menghadapi ketentuan Allah termasuk mencari jodoh. Dalam hal ini
akan sedikit dipaparkan langkah-langkah sekiranya bisa kita lakukan
dalam penantian seorang pendamping hidup sebagai ikhtiar kita
selaku manusia dalam menjemput jodoh. Ada dua cara untuk
berusaha.
2.4.1Ikhtiar Batina) Menjaga Kesucian dan Memperbaiki diri
Setiap orang tentu sangat mendambakan memiliki pasangan hidup
yang baik, yang bisa menjaga kesucian dirinya, memiliki pengetahuan
agama yang baik dan benar serta memiliki tujuan hidup yang mulia
yaitu hanya mencari ridho Allah semata. Pasangan hidup yang
demikian sudah tentu menjadi pasangan yang baik, yang mau diajak
susah dan senang dalam mengarungi bahtera rumah tangga demi mencari
ridho Allah semata.Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki
yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki
yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang
dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan
rezki yang mulia (surga).
b) Rajin berdoa
Sebagaimana yan telah kita ketahui bersama bahwa manusia itu
adalah makhluk yang sangat lemah, tiada daya kekuatan yang
dimilikinya, kecuali atas izin dan pertolongan Allah.Sementara itu,
kita juga mengerti bahwa jodoh itu ditangan Allah dan bukan
ditangan salah seorang makhluknya.Untuk itu siapa saja yang
menginginkan jodohnya segera datang sangat dianjurkan banyak berdoa
kepada Allah. dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan Kami,
anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami
sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa.
c) Memperbanyak ibadah Sunnah
Kita semua pasti merindukan pasangan hidup yang baik lahir dan
batinnya serta tentu kita tidak ingin tertupu oleh penampilan
luarnya yang menawan dan mengikat hati, padahal yang ada dibalik
itu semua adalah sebenarnya sangatlah buruk. Untuk mencegah itu
semua, maka Allah telah memberikan jalan keluar yang baik buat
hambanya yang disampaikan lewat lesan Nabinya yaotu melakukan
istikhoroh memohon kepadaNya, agar diberikan yang terbaik diantara
pilihan yang ada atau kalau semuanya buruk agar diganti yang lebih
baik Agar jodoh kita semakin cepat datang, kita juga perlu
mendekati Allah dengan ekstra dekat. Caranya tidak hanya
mengandalkan ibadah wajib, tapi juga dengan menambah ibadah-ibadah
sunnah seperti sholat tahajjud, sholat dhuha, shaum, tilawah Al
Quran, infaq, dan lain-lain. Lakukan ibadah sunnah ini secara rutin
setiap hari agar iman kita bertambah dan doa kita semakin
dikabulkan Allah Swt.
d) Tawakal
Serahkan segalanya kepada Allah SWT.Tawakal itu harus
berkhusnuzhon kepada Allah swt.Pada dasarnya, Allah swt menghendaki
kita menikah.Karena menikah merupakan perbuatan baik.Tidak mungkin
Allah menjerumuskan kita kepada hal-hal yang tidak baik.Kita sudah
meniatkan untuk itu dan merasa sudah tawakal kepada Allah swt.Tapi
ternyata, kita lebih sering tidak khusnuzhon kepada Allah
SWT.Padahal Allah selalu menginginkan segala kebaikan kepada
kita.Hanya kita tidak menyikapi kebaikan Allah itu dengan baik.
e) Sabar
Tidak semua orang mendapatnkan jodoh secara cepat, tapi ada yang
lambat, bahkan didunia didunia boleh jadi dia belom dipertemukan
dengan jodohnya dan insya Allah akan di pertemukan saat di akhirat
kelak. Dalam menghadapi kenyataan ini kita harus bersabar. Jangan
keluar dari sikap sabar dengan mengambil jalan pintas yang dilarang
orah agama seperti menggunan aji pelet, menikah dengan orang kafir
dan lain sebagainya.2.4.2 Ikhtiar Lahir
a) Tampil menarik
Allah telah menjadikan dalam diri manusia fitrah yang mencintai
akan keindahan. Maka sesuatu yang indah akan mampu menyentuh fitrah
manusia ini, sehingga dirinya akan menjadi tertarik terhadanya.
Dengan demikian berpenampilan menarik adalah akan lebih disukai
oleh kebanyakan orang. Sesungguhnya Allah menyukai hambanya selalu
berpenampilan menarik sebagai salah satu bentuk mensyukuri nikmat
yang diberikanNya
b) Menyatakan keinginan secara langsung
Bisa juga seorang wanita mendapatkan jodoh dengan cara
menyatakan langsung kepada lelaki yang baik agamanya bahwa kita
siap menikah dengannya. Ini adalah cara yang masih asing dalam
budaya Indonesia. Namun cara ini sebenarnya Islami, karena pernah
dilakukan Khadijah ra kepada Nabi Muhammad SAW. Khadijah ra yang
lebih dahulu menyatakan hasratnya kepada Nabi melalui perantaranya.
Tsabit al Bunnani berkata, Aku berada disisi Anas, dan disebelahnya
ada anak perempuannya.Anas berkata, seorang wanita datang kepada
Rosulullah SAW.menawarkan dirinya seraya berkata, wahai Rosulullah
apakah engkau berhasrat kepadaku? (dan didalam satu riwayat yang
lain wanita itu berkata, wahai Rosulullah aku datang hendak
memberikan diriku kepadamu) maka putri Anas berkata, betapa
sedikitnya perasaan malunya, Anas berkata dia lebih baik dari
padamu dia menginginkan Nabi lalu menawarkan dirinya kepada beliau
(HR : Bukhori).
c) Memiliki kriteria yang tidak muluk
Mengapa jodoh sulit datang kepada kita?Salah satunya mungkin
disebabkan karena kriteria jodoh kita terlalu muluk.Kita ingin
jodoh yang mapan, ganteng/cantik, berpangkat, keturunan baik-baik
dan beriman.Keinginan semacam itu sah-sah saja, tapi jika hal
tersebut dijadikan syarat untuk jodoh kita maka kita telah
mempersulit diri sendiri. Itulah sebabnya Rasulullah mengatakan
jika kita tidak dapat memperoleh semuanya, maka pilihlah yang
agamanya paling baik. Hal itu berarti mungkin saja jodoh kita orang
yang miskin, tidak berpangkat, bukan keturunan orang baik, akan
tetapi kita perlu menerimanya asalkan memiliki agama/akhlaq yang
baik. Jangan kita menginginkan kesempurnaan dari orang lain,
sedangkan diri kita tidaklah sempurna.
d) Memperluas pergaulan
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah memperluas
pergaulan. Dengan pergaulan yang luas kita juga lebih banyak
mendapatkan pilihan.Seringkali jodoh itu datang bukan dari
perkenalan langsung, tapi dari kenalan teman kita.Itulah gunanya
pergaulan yang luas.Ibarat seorang nelayan yang menebarkan jaringan
yang luas untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak.
e) Meminta bantuan orang lain
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah meminta tolong
kepada orang lain yang reputasinya baik. Orang tersebut bisa saja
guru mengaji, murobbi, teman, orang tua, saudara, dan
lain-lain.Jangan malu-malu untuk meminta bantuan kepada mereka dan
jangan malu-malu juga untuk mengulangi permintaan kita secara rutin
agar orang tersebut ingat bahwa kita meminta bantuan kepadanya.
f) Mengenal Taaruf
Secara bahasa taaruf bisa bermakna berkenalan atau saling
mengenal.Asalnya berasal dari akar kata taaarafa.Seperti ini sudah
ada dalam Al-Quran. Simak saja firman Allah (yang artinya),:Hai
manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang
pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (taarofu) (QS. Al
Hujurat: 13).
Kata li taaarafuu dalam ayat ini mengandug makna bahwa, aslinya
tujuan dari semua ciptaan Allah itu adalah agar kita semua saling
mengenalyang satu terhadap yang lain. Sehingga secara umum, taaruf
bisa berarti saling mengenal. Dengan bahasa yang jelas taaruf
adalah upaya sebagian orang untuk mengenal sebagian yang lain.
Jadi, kata taaruf itu mirip dengan makna berkenalan dalam bahasa
kita.Setiap kali kita berkenalan dengan seseorang, entah itu
tetangga, orang baru atau sesama penumpang dalam sebuah kendaraan
umum misalnya, dapat disebut sebagai taaruf. Taaruf jenis ini
dianjurkan dengan siapa saja, terutama sekali dengan sesama muslim
untuk mengikat hubungan persaudaraan. Tentu saja ada batasan yang
harus diperhatikan kalau perkenalan itu terjadi antara dua orang
berlawanan jenis, yaitu pria dengan wanita. Untuk itu umat islam
sudah menganjurkan memberlakukan hijab bagi wanita muslimah, yang
bukan hanya berarti selembar jilbab dan baju kurung yang menutupi
tubuhnya dari pandangan pria yang bukan mahram, tapi juga
melindungi pergaulannya dengan lawan jenis yang tidak diizinkan
syariat islam. Taaruf atau perkenalan yang dianjurkan dalam islam
adalah dalam batas-batas yang tidak melanggar aturan islam itu
sendiri. untuk hal-hal lain yang lebih kompleks islam tentu juga
memiliki aturannya. Adab pergaulan, adab berkenelan, adab mengenal
sesama muslim, juga memiliki aturan yang harus diperhatikan. Jadi
jangan sekali-kali mencampuradukkan antara anjuran berkenalan atau
mengenal sesama muslim dengan larangan-larangan agama seputar
proses berkenalan tersebut. Bila dilakukan, maka hal itu sama saja
dengan mencampuradukkan antara makanan halal dengan haram.Kemudian
dalam makna khusus proses pengenalan sesorang terhadap pria atau
wanita yang akan dipilih sebagai pasangan hidup sering juga disebut
sebagai taaruf. Sebagai istilah taaruf tentu saja bebas nilai,
sampai ada hal-hal yang memuat aplikasi dari hal-hal yang
dianjurkan atau diwajibkan, atau sebaliknya, justru hal-hal yang
tidak baik atau dilarang.
g) Proses Ta'aruf
Proses taaruf yang syari sehingga menuju pernikahan yang
barakah. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tidak boleh
menunggu, misalnya jarak antara taaruf dengan pernikahan selama
satu tahun. Si akhwat diminta menunggu selama satu tahun karena
ikhwannya harus bekerja terlebih dahulu atau harus menyelesaikan
kuliah dulu. Hal ini jelas menzalimi akhwat kerana harus menunggu,
dan juga apa ada jaminan bahawa saat proses menunggu itu tidak ada
syaitan yang mengganggu. Hal kedua adalah tidak boleh malu-malu,
jadi kalau memang sudah bersedia untuk menikah sebaiknya segera
untuk mengajukan diri untuk bertaaruf. Apabila malu maka akan
lambat prosesnya.
Etika selama bertaaruf yaitu jangan terburu-buru menjatuhkan
cinta.Misalnya ketika kita mendapatkan satu biodata calon pasangan
tanpa mengenal lebih dalam, tiba-tiba sudah yakin dengan pilihan
itu. Alangkah baiknya jika mengenal lebih dalam mulai dari
kepribadian,fizikal,dan juga latar belakang keluarganya, sehingga
nanti tidak seperti membeli kucing dalam sangkar. Akan tetapi tidak
terburu-buru dalam menjatuhkan cita itu juga tidak boleh terlalu
lama dan bertele-tele.Sebaiknya menanyakan hal yang penting dan to
the point.Hal ini juga untuk menghindari godaan setan yang lebih
dahsyat lagi. Inilah manfaat manfaat yang diperoleh jika calon
pasangan suami istri sebelumnya telah melakukan taaruf :
Pertama, taaruf itu sebenarnya hanya untuk penjajagan sebelum
menikah. Jadi kalau salah satu atau keduanya tidak merasa sreg bisa
menyudahi taarufnya.Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu
putus.Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah bertaut sehingga
kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan.Tapi taaruf,
yang Insya Allah niatnya untuk menikah Lillahi Taala, kalau tidak
cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh.Tidak ada pihak
yang dirugikan maupun merugikan.
Kedua, taaruf itu lebih fair.Masa penjajakan diisi dengan saling
tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun
keburukannya.Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga
dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, orang tua
si calon).Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik.Ini
berbeda dengan orang pacaran yang biasanya semu dan penuh
kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan
malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang
rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya
traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen atau hasil
ngerengek ke ortu tuh).
Ketiga, dengan taaruf kita bisa berusaha mengenal calon dan
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak
telah siap menikah dan siap membuka diri baik kelebihan maupun
kekurangan. Ini kan penghematan waktu yang besar. Bila di
bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering
tetap merasa belum bisa mengenal pasangannya, hal tersebut justru
sia sia belaka.
Keempat, melalui taaruf kita boleh mengajukan kriteria calon
yang kita inginkan.Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi
kalau ada yang kurang sreg bisa dipertimbangan dengan memakai hati
dan pikiran yang sehat.Keputusan akhir pun tetap berdasarkan dialog
dengan Allah melalui sholat istikharah.Berbeda dengan orang yang
mabuk cinta dan pacaran.Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya
pacarnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal
hati kecilnya tidak menyukainya.Tapi karena cinta (atau sebenarnya
nafsu) terpaksa menerimanya.
Kelima, kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu taaruf
ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama.Ini bisa
menghindarkan kita dari berbagai macam zina termasuk zina
hati.Selain itu tidak ada perasaan digantung pada pihak
perempuan.Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk
memenuhi sunah Rasulullah yaitu menikah.
Keenam, dalam taaruf tetap dijaga adab berhubungan antara
laki-laki dan perempuan.Biasanya ada pihak ketiga yang
memperkenalkan.Jadi kemungkinan berkhalwat (berdua-duaan) kecil
yang artinya kita terhindar dari zina.3. PENUTUP3.1 Kesimpulan
Memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan
waktu.Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam.
Orang yang hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya
dengan cermat, hal ini dikarenakan apabila seorang Muslim atau
Muslimah sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangannya yang berarti
akan menjadi bagian dalam hidupnya. Wanita yang akan menjadi istri
atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi
anak-anaknya demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah
tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah)
bagi anak istrinya. Maka dari itu, janganlah sampai menyesal
terhadap pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga
kelak.3.2 Saran
Makalah ini memiliki saran sebagai berikut.1. Untuk para remaja,
hendaknya selektif mencari pasangan hidup agar mendapatkan yang
terbaik.
2. Untuk orang tua, hendaklah mengawasi putra putrinya dalam
memilih pasangan hidup.
3. Untuk masyarakat, hendaknya saling mengingatkan jika pacaran
itu bukanlah cara untuk mendapatkan jodoh. DAFTAR PUSTAKAAbdullah,
Udik. Bila Hati Rundu Menikah. Yogyakarta: Pro-U Media. 2004.
Adhim, Mohammad Fauzil. Kupinang Engkau dengan Hamdalah.
Yogyakarta: Mitra Pustaka. 2009.
Mahalli, Ahmad. Hadis-Hadis Mttafaq Alaih. Jakarta : Prenada
Media. 2004.Nafis, Cholil. Fikih Keluarga. Jakarta Selatan : Mitra
Abadi Press, 2009.Shonhaji, dkk. Terjemah Sunan Ibnu Majah.
Semarang: CV. Asyifa. 1992.Yusuf, Husein Muhammad. Memilih Jodoh
dan Tatacara Meminang dalam Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
1999.1. Usaha Belum SempurnaUsaha sudah dibuat tapi usaha yang
sesuai dengan matlamat yang hendak dicapai itu tidak dilakukan.
Usahanya masih belum betul, masih belum sempurna. Kurang munasib.
Ada orang bertanya kepada seorang ulama, Kenapa ustaz, orang ini
sudah mandi bunga sampai 99 kali tapi masih tidak bertemu jodoh? Di
mana salahnya ? Ulama itu dengan ringan menjawab, Mungkin dalam
rancanganAllah, usahanya ialah mandi air bunga 101 kali, tapi kamu
berhenti pada tahap 99 kali".
Jangan salah paham, kita harus mandi kembang 101 kali!! Sebab,
pelajaran yang bisa diambil dari jawaban ulama itu ialah mungkin
kita patah semangat di tengah jalan lalu putus asa. Mestinya, ialah
coba dan coba lagi. Berjuang tanpa mundur!!!
2. Belum Benar-benar BersediaPasangan sudah ada tetapi orang
yang hendak mencari jodoh itu belum benar-benar bersedia. Orang
yang bersedia adalah orang yang benar-benar merasakan dirinya
bagaikan jadi suami, bagaikan jadi isteri. Dengan kata lain, ia
sudah dewasa dan benar-benar siap menikah. Sebab, sangat boleh
jadi, jodohnya belum kunjung tiba karena ia sendiri sebenarnya
belum bersedia menikah, hanya bersedia pacaran, bersedia kenalan,
atau lainnya. Bukan serius bersedia menikah.
So, apakah Anda benar-benar siap menjadi suami, ayah, imam di
keluarga, bertanggung jawab lahir batin. dan sebagainya? Apakah
Anda bersedia menjadi isteri, ibu bagi anak-anak, mengatur rumah
tangga, dan seterusnya? Jawabannya ada dalam diri Anda; bersedia
atau tidak bersedia. Pilih!!
3. Tiada Daya PenarikDiri kita bagiakan magnet yang bisa menarik
calon pasangan kita atau sesiapa pun untuk sayang pada kita. Daya
tarikan ini berpusat di hati".Caranya ialah dengan mengisi hati
kita dengan sifat-sifat yang sempurna dan positif. Kalau kita benci
pada orang, boleh jadi orang yang sayang pada kita masih juga
menahan diri untuk meminang untuk meminang karena ia masih belum
tahu daya tarik kita, sifat baik kita, kebersihan hati dan
ketulusannya.
Cara pertama yang paling mudah dalam membuat diri kita menjadi
magnet dan bersih ialah dengan mencoba memaafkan semua orang.
Mudah-mudahan dengan sebab memaafkan semua orang, orang yang akan
akan datang meminang. Bagi pria, dengan hatinya ia mudah mendapat
pasangan hidupnya yang tepat dengan hatinya dan keinginannya, yang
siap menerimanya dengan apa adanya. Kita perlu perbanyakkan
istighfar, solat taubat, solat hajat, istikharah, witir dan
sebagainya untuk cuci hati kita. Maka hati kita akan jadi magnet
untuk menarik orang yang sesuai dengan kita untuk mudah datang,
sama ada bakal pasangan atau sesiapa saja.
4. Doa Tidak Makbul Kita berdoa untuk mendapatkan jodoh. Allah
telah berfirman: Mintalah kepada-Ku nescaya Aku perkenankan
Persoalannya, kenapa masih tidak bertemu jodoh? Jawabnya bisa jadi
karena doa yang kita panjatkan tidak makbul, belum diterima Allah,
belum diwujudkan-Nya karena banyak faktor, misalhnya: hati yang
masih kotor, rezeki masih belum berkat, zakat masih belum sempurna
dan sebagainya. Hati yang masih kotor bermakna masih benci atau
sakit hati pada orang.
5. Restu Orang Tua Belum TotalJodoh tidak kunjung datang, juga
mungkin disebabkan restu emak bapak tidak total. Emak bapak maih
merasakan hal yang tidak mereka ridhoi pada anaknya. Atau, boleh
jadi juga karena ibu atau emak belum siap melepas anaknya. Karena
itu, tanyakan pada nyak, emak, ibu, mama, umik Anda."Mak apakah
Emka benar-benar ridha saya berumah tangga? Mohon doakan saya
supaya lekas dapat jodoh, bila Umik rela dan ridho"
So, tanyakan dan mintalah doa kedua ortu. Jangan sampai
emak-babe Anda justru tidak rela kalo Anda menikah atau mereka
masih keberatan, khwatir ditinggal, dan alasan lainnya. Ini adalah
masalah besar karena menjadi faktor yang bisa menjauhkan Anda dari
jodoh. Karena itu, sekali lagi, tanyakan, minta ridha mereka dan
jelaskan dengan berbagai pengertian yang membuat mereka berbalik
meridhi dan mendukung Anda untuk segera mendapat jodoh.
6. Faktor MetafisikaTerkadang sih, ada orang yang tidak bertemu
jodohnya juga disebabkan ada faktor metafisik yang seulit
dijelaskan, dan faktor ini sering juga menyisakan perbedaan
pendapat, antara percaya dan tidak percaya. Contohnya, terkena
sihir atau gangguan ilmu hitam yang kadang-kadang susah sulit
diuraikan secara saintifik, padahal faktor ini ada dan terjadi.
Bukankah sihir sudah ada sejak zaman jahiliah dulu sampai sekarang.
Bahkan, sihir pula yang dinas Al-Quran sebagai ilmu yang sering
memisahkan kehidupan suami-isteri.
Jika memang ini yang terjadi, ada sihir sehingga Anda sulit
mendapatkan jodoh, maka carilah jalan untuk membentengi diri kita
dengan sering membaca al-Quran, berkonsultasi dengan para ulama
atau orang-orang waskito yang memang ahli dibidang tolak sihir ini.
Percaya atau tidak, itu terserah Anda. Yang jelas, ilmu hitam
seperti sihir juga mampu merubah keadaan, salah satunya dari
keadaaan seseorang yang semestinya telah beristeri atau bersuami,
menjadi pemuda-pemudi yang jomblo, lapuk dan tidak bergairah untuk
menikah.KU TULISKAN DIARY KU , KAULAH YANG TERCIPTA UNTUKKU, KAULAH
MILIKKU7 cara mencari jodoh menurut Islam, yaitu:1. Memperbaiki
diriJika kita ingin mendapatkan jodoh yang shalih, maka kita harus
menjadi orang yang shalihah juga. Itulah maksud Allah dalam
firman-Nya,Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang
keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji
(pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik
(pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan
oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang
mulia (surga) (QS. An-Nur: 26).2. Tidak putus asa dalam
berdoaJangan pernah berputus asa untuk berdoa. Doa yang baik untuk
mendapatkan jodoh adalah doa yang terdapat dalam surat Al Furqon
ayat 74 : Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.Agar doa lebih
terkabul, perhatikan juga adab-adab berdoa dalam Islam. Jadi jangan
berdoa menurut versi kita sendiri. Berdoalah menurut apa yang
diajarkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, niscaya doa kita akan
lebih terkabul.3. Memperbanyak ibadah sunnahAgar jodoh kita semakin
cepat datang, kita juga perlu mendekati Allah dengan ekstra dekat.
Caranya tidak hanya mengandalkan ibadah wajib, tapi juga dengan
menambah ibadah-ibadah sunnah seperti sholat tahajjud, sholat
dhuha, shaum, tilawah Al Quran, infaq, dan lain-lain. Lakukan
ibadah sunnah ini secara rutin setiap hari agar iman kita bertambah
dan doa kita semakin dikabulkan Allah Swt.4. Memiliki kriteria yang
tidak mulukMengapa jodoh sulit datang kepada kita? Salah satunya
mungkin disebabkan karena kriteria jodoh kita terlalu muluk. Kita
ingin jodoh yang mapan, ganteng/cantik, berpangkat, keturunan
baik-baik dan beriman. Keinginan semacam itu sah-sah saja, tapi
jika hal tersebut dijadikan syarat untuk jodoh kita maka kita telah
mempersulit diri sendiri. Itulah sebabnya Rasulullah mengatakan
jika kita tidak dapat memperoleh semuanya, maka pilihlah yang
agamanya paling baik. Hal itu berarti mungkin saja jodoh kita orang
yang miskin, tidak berpangkat, bukan keturunan orang baik, akan
tetapi kita perlu menerimanya asalkan memiliki agama/akhlaq yang
baik. Jangan kita menginginkan kesempurnaan dari orang lain,
sedangkan diri kita tidaklah sempurna.5. Memperluas pergaulanCara
lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah memperluas pergaulan.
Dengan pergaulan yang luas kita juga lebih banyak mendapatkan
pilihan. Seringkali jodoh itu datang bukan dari perkenalan
langsung, tapi dari kenalan teman kita. Itulah gunanya pergaulan
yang luas. Ibarat seorang nelayan yang menebarkan jaringan yang
luas untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak.6. Meminta bantuan
orang lainCara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah meminta
tolong kepada orang lain yang reputasinya baik. Orang tersebut bisa
saja guru mengaji, murobbi, teman, orang tua, saudara, dan
lain-lain. Jangan malu-malu untuk meminta bantuan kepada mereka dan
jangan malu-malu juga untuk mengulangi permintaan kita secara rutin
agar orang tersebut ingat bahwa kita meminta bantuan kepadanya.7.
Menyatakan hasrat secara langsungBisa juga seorang wanita
mendapatkan jodoh dengan cara menyatakan langsung kepada lelaki
yang baik agamanya bahwa kita siap menikah dengannya. Ini adalah
cara yang masih asing dalam budaya Indonesia. Namun cara ini
sebenarnya Islami, karena pernah dilakukan Khadijah ra kepada Nabi
Muhammad SAW. Khadijah ra yang lebih dahulu menyatakan hasratnya
kepada Nabi melalui perantaranya.Itulah ketujuh cara yang dapat
diupayakan oleh setiap muslim dan muslimah dalam mencari jodoh.
Cara-cara tersebut merupakan cara yang baik karena sesuai dengan
tuntunan Islam. Semoga kita semua mendapatkan jodoh terbaik yang
dipertemukan karena sama-sama mencintai-Nya.Berikut ini ada
beberapa tips dari Nisa agar cepat mendapatkan jodoh bagi anda yang
sampai saat ini belum mendapatkan jodoh untuk menikah:
1. Tentukan terlebih dahulu kriteria pasangan idealIdeal disini
tidak terfokus dari rupa harta atau kedudukan, melainkan dari
kesholihan
Nabi bersabda:Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah perhiasan dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita (isteri) yang sholehah
Beliau SAW juga bersabda, Wanita dinikahi karena empat faktor,
yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena
kecantikannya,..
dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar
berkah kedua tanganmu. Tahukah maksud dari kedua hadist diatas?
Maksudnya (utk ikhwan) wanita yg baik itu adalah wanita
sholihah. Sholihah memang kadang tidak cantik atau tidak bergelar.
Tp itulah yg baik
Syukur-syukur bisa dapat yang sholihah cantik dan sarjana gitu
ya? Maunya? Semoga ada ya wahai jomblowan
Lalu untuk akhwat, bagai mana cara melihat dia lelaki yang
sholih? Bisa pakai test. Misalnya ditanya berapa rakaat dia sholat
dalam 1 hari
Kalau hanya 17 yaah standar lah. Kalau 50 wow berarti dhuha dan
tahajud serta sholat sunah yang lain juga rajin
Lalu yang kedua lihat emosinya, lelaki yang bertaqwa akan
memuliakan wanita. Jika ia marah ia tidak akan wanita.
Sedang saat dia baik dia akan sangat menghormati wanita.
Lalu tingkah laku dan tutur katanya saat berhadapan dg wanita,
mengarah pada negatif (porn) atau tidak
Nah kalau hasil test ternmyata menunjukkan si ikhwan itu baik
maka terima saja saat dipinang, InsyaAllah barokah
2. Memperluas Pergaulan Tetapi Harus Sesuai SyariatSeringlah
bersilaturrahim ke tempat saudara atau mengikuti majelis talim.
Ikuti kajian penyejuk jiwa dari Ustadz, teman, orang tua,
saudara, keluarga, dan yang lain Insyaallah pasti bisa diminta
bantuan.
Kalau perlu tunjuk seorang ustadz (bagi ikhwan) ustadzah (bagi
akhwat) sebagai murobbi, agar tenang jiwa terutama saat
dibully@marimar_auw
3. Sebisa mungkin hindari berpacaranIngat, apa yang telah
ditulis Allah dalam QS Al-Isra ayat 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al
Israa: 32)
Biasanya, orang pacaran selalu menutupi kekurangannya n
menampilkan yg baik saja. Cari informasi dari orang dekatnya
(saudara, tetangganya)
Perlu juga penilaian dari orang tua dan keluarga kita. Why?
karena biasanya kita tidak dapat melihat kekurangan orang yang kita
cintai
4. Perbanyak introspeksi diriJika kita ingin mendapatkan jodoh
yang shaleh, maka kita harus menjadi orang yang shaleh juga.
Allah SWT berfirman dlm Ayat-Ayat Cintayag paling masyhur bahwa
wanita yg baik untuk lelaki yg baik dan lelaki yg baik untuk wanita
yg baik
Secara lahiriah kita perlu menjaga kebersihan, kerapihan n
menjaga bau badan. Bukan berdandan berlebihan (tidak Islami), tapi
tampil menarik
Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat
pada bentuk-bentuk (lahiriah) dan harta kekayaanmu,
tapi Dia melihat pada hati dan amalmu sekalian. (HR. Muslim,
Hadits no. 2564 dari Abu Hurairah).
Jadi, lelaki atau wanita yang baik menurut pandangan Allah itu
adalah lelaki atau wanita yang baik iman dan amalnya
5. Jangan Mencintai Secara BerlebihanJika mencintai manusia
lebih daripada Allah, niscaya hati akan hancur dan putus asa jika
ditinggalkan
Dalam hadist Abu Dawud Rasulullah SAW bersabda Barangsiapa
memberi karena Allah, menolak karena Allah,
mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah
karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)
Jika mencintai karena Allah maka kan selalu tegar n tabah karena
yakin bahwa Allah itu Maha Hidup dan Abadi, selalu bersama hamba yg
Sholeh.
6. Jika Gagal Maka BerbahagialahEiitss Kq gitu? Why? Saat dia
menolakmu, sebenarnya Allah telah menyiapkan yg lebih baik dari
dirinya
Yang m,engalami seperti itu tak hanya kita sebagai ikhwan akhwat
akhi zaman. Para sahabat besar pun mengalaminya.
Contoh: Utsman RA yang melamar putri Abu Bakar ditolak, lalu
melamar putri Umar juga ditolak, akhirnya malah menjadi menantu
Rasulullah SAW
Jodoh tidak akan lari dan akan datang pada waktunya. Bersabarlah
dan sibukkan diri dengan amal sholeh.
Hadapilah dengan sikap tenang, santai, tidak mudah
emosi/sensitif, tidak larut dalam kesedihan, tidak berputus asa dan
tetap bersemangat.
Rasulullah SAW bersabda: Sungguh menakjubkan kondisi seorang
mukmin. Segala keadaan dianggapnya baik, dan hal ini tidak akan
terjadi,
kecuali bagi seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia
bersyukur, maka itu tetap baik baginya
dan apabila ditimpa penderitaan ia bersabar maka itu tetap baik
baginya. (HR Muslim)
Yakinlah dengan keadilan-Nya bahwa setiap manusia pasti memiliki
jodoh. Yakinlah bahwa semua kondisi adalah baik dan berpahala bagi
kita
7. Siap menerima taqdir AllahHidup adalah ujian. Bisa saja,
takdir jodoh kita bukan orang yg kita impikan. Tapi yakin, dialah
yg terbaik
8. Wanita bisa melamar lelakiWhat?? Emg bisa?? Bisa kq dan
ternyata boleh. Bahkan dimasa lalu pun ini pernah terjadi
Bukan hal yg dilarang jika wanita menemukan lelaki sholeh dan
berinisiatif menawarkan diri dlm pernikahan melalui peran orang yg
dipercaya.
Ingat, dulu Khadijah RA melalui pamannya melamar Nabi Muhammad
SAW setelah mengetahui akhlak dan agama Beliau.
9. Taqarrub IlallahJodoh itu harus diikhtiari. Bukan dipacari.
Bukan diburu (emang rimba??) Tetapi ada caranya untuk ikhtiar.
Perburuan jodoh secara syari adalah dengan berdoa dan menerapkan
yg udah nisa tulis tadi (muehehehe), maksudnya menerapkan poin 1-7
tadi
Plus dengan bertawasul amal-amal shaleh, tidak hanya ibadah
wajib (berbakti kepada orangtua, sholat wajib)
juga ibadah sunnah (shoum sunnah, sholat tahajjud/ taubat/
istikhoroh/ hajat/ witir/d huha, tilawah Al Quran, istighfar,
infaq, dll)
10. Tidak putus asa dan selalu berdoaBerdoa itu pasti. Karena
doa itu adl sebuah permintaan dimana kita sudah sampai pada titik
batas
Terkadang Nisa berdoa begini, Ya Allah hamba telah sampai pada
titik batasku, sekarang giliran Engkau yang melanjutkan upaya
hamba
Bacalah doa ini, Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina
qurrota ayun wajalna lil muttaqiina imaama (QS Al Furqan 74)
Doa lebih terkabul pd tempat mustajab, waktu mustajab dan
memperhatikan adab berdoa. Berdoalah menurut apa yg diajarkan Allah
dan Rasul-Nya
Tempat mustajab: masjid, majlis talim, Arafah, Hajar Aswad, Hijr
Ismail, di atas sajadah, dll.
Waktu mustajab seperti sepertiga malam yang akhir, selesai
sholat wajib/tahajjud/hajat, saat sujud/Itidal terakhir dalam
sholat,
sedang berpuasa, berbuka puasa, dalam perjalanan, selesai khatam
quran, hari Jumat, baru mulai hujan, diantara azan dan iqamat,
dll
Tak lupa pula doa ini untuk ikhwan yang mengharapkan jodoh (di
tweet berikutnya)
Robbi hablii milladunka zaujatan thoyyibah akhtubuha wa atta
zawwaj biha watakuna shoohibatan lii fiddiini waddunya wal
aakhiroh
Lalu doa ini untuk akhwat yang menanti jodoh. Dulu Nisa selalu
baca ini sampai puluhan kali (di tweet berikutnya)
Robbi habbli milladunka zaujan thoyyiban wayakuuna shoohiban lii
fiddiini waddunya wal aakhiroh
Lalu lanjutkan ke doa ini untuk ikhwan dan akhwat, lihat di
tweet berikutnya
Robbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqir, hasbunallah
wa nimal wakiil nimal maula wa niman nashiir
Tetap tawakal, tetap berserah, tetap berdoa, dan jangan
menyerah. Karena sebuah risalah cinta sedang kita tulis. Inilah
indahnya menanti
Wahai hati..Bersabarlah dalam menanti,Ingatlah janjiNya adalah
pasti
Wahai jiwa..Tenanglah dalam lara,Bersabarlah dalam buai kasih
mahabahNya
Takdirkan cinta pada restuNya pada pilihanNyaSerahkan seluruh
cinta dan hidup hanya pada AllahAsmara Pilihan Allah Itu Adalah Yg
Terindah
- See more at:
http://rohis.itsar.org/10-tips-agar-segera-mendapatka-jodoh/#sthash.RmIUNE66.dpuf
1