Top Banner
Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Sistem Pendukung Keputusan Oleh: Kharisma Safiri ( 01212080 ) Amiruddin ( 01212089 ) Wulan Wijayati ( 01212077 ) Dosen: Tony Stephanus Eoh, SE.Ak, M.Ak Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya 0
29

Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Feb 24, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Sistem Pendukung Keputusan

Oleh:

Kharisma Safiri ( 01212080 )

Amiruddin ( 01212089 )

Wulan Wijayati ( 01212077 )

Dosen: Tony Stephanus Eoh, SE.Ak, M.Ak

Fakultas Ekonomi

Universitas Narotama

Surabaya

0

Page 2: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

2013

DAFTAR ISI

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………….….… 1

Abstrak …………………………………………………………………………………………………………………………….... 3

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………….……. 4

Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………………….…….

5

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………………………..

………….… 5

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………..

…………… 5

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………….…

5

1.4 Metode Penulisan Makalah ………………………………………………………….

………………..………. 6

1.5 Sistematika Penulisan Makalah

……………………………………………………………………….……... 6

Bab II Pembahasan …………………………………………………………………………………………………………..…

7

2.1 Definisi Pengambilan Keputusan …………………………….……………………………….

……..……… 7

2.2 Sistem Pengambilan Keputusan ……………………………..

………………………………………..…….. 8

1

Page 3: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

2.3 Tahapan dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan …….

……………………………….. 9

2.3.1 Sistem Informasi Manajemen (SIM)

……………………………………………….……………. 12

2.3.2 Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

…………………………………………………………..… 12

2.3.3 Sistem Informasi Eksekutif ……………………………………………..

……………………………. 13

2.4 Sistem Pendukung Cerdas …………………………………………..……………………..

………………... 14

2.5 Sistem Informasi Geografis (GIS/ SDSS)

……………………………………………………………..…. 15

2.5.1 Sub-sistem GIS ………………………………………………………..

…………………………………... 16

2.5.2 Komponen GIS ………………………………………………………………………………………………

16

2.5.3 Alasan Penggunaan GIS ……………………………..

………………………………………………. 17

Bab III Penutup ……………………………………………………………………………………………..………….………

19

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………….……………………… 20

2

Page 4: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

ABSTRAK

3

Page 5: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Decision Support System atau sistem pendukung keputusan (SPK),

secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu

memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun

kemampuan pemgkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur.

Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis

komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data

dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat

tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk

menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai

dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang

relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses

pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi

pemilihan alternatif.

Kata kunci : Decision support system, DSS, sistem penunjang

keputusan, dan SPK.

4

Page 6: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Kata Pengantar

Makalah ini bertema sistem pendukung keputusan. Makalah

ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi

Universitas Narotama kelas B. Makalah ini juga bertujuan untuk

mengetahui tentang pengambilan keputusan, sistem pendukung

keputusan, sistem pendukung pengambilan keputusan, sistem

pendukung cerdas, dan sistem informasi geografis.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Tony Stephanus

Eoh, SE.Ak, M.Ak selaku Dosen Sistem Informasi yang telah

memberikan tema yang kami dapatkan. Kami menyadari bahwa

makalah kami ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun

selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir

kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal

sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha

kita. Amin.

5

Page 7: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Surabaya, 27 Mei 2013

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pengambilan keputusan telah dianggap sebagai

hal kritis di perusahaan yang dicapai melalui pengalaman

(knowldege). Tetapi, dengan semakin bertumbuhnya tingkat

kerumitan dari bisnis tersebut telah membuat proses

pengambilan keputusan tersebut menjadi lebih sulit. Hal itu

disebabkan semakin banyaknya alternatif keputusan yang ada,

semakin besar pengaruh sebuah keputusan di dalam perusahaan

dan semakin tidak tentunya perubahan yang mungkin terjadi

di lingkungan perusahaan. Butuh suatu sistem pendukung

keputusan dimana sistem tersebut dapat memberikan informasi

mengenai keputusan yang terbaik berdasarkan informasi yang

didapatkan.

6

Page 8: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang jaringan dan

telekomunikasi, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang

saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Apa definisi pengambilan keputusan ?

2. Apa definisi sistem pendukung keputusan ?

3. Apa saja sistem pendukung pengambilan keputusan ?

4. Apa sistem pendukung cerdas ?

5. Apa definisi sistem informasi geografis ?

1.3 Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas mata kuliah Sistem Informasi Semester Genap tahun 2013

dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan

pengetahuan baik baik penulis maupun bagi pembaca tentang

sistem pendukung keputusan dan mampu menjelaskan serta

sebisa mungkin mempraktekkan tentang sistem pendukung

keputusan berupa teknik dan analisanya serta aplikasi juga

pengembangannya di dunia nyata (masyarakat).

1.4 Metode Penulisan Masalah

Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan

dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber

tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain

7

Page 9: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

seperti web, blog, dan perangkat media massa yang diambil

dari internet.

1.5 Sistematika Penulisan Makalah

Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab

pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab

pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah,

tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan

sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi

berdasarkan sub-bab yang berkaitan sistem pendukung

keputusan. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.

BAB II

8

Page 10: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan

alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran

tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan

sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan

data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor

yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap –

tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan

sebagai berikut : 

1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

       Tahap ini merupakan proses penelusuran dan

pendeteksian dari lingkup problematika serta proses

pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan

diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2.   Tahap Perancangan ( Design Phace )

   Tahap ini merupakan proses pengembangan dan

pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat

diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata

yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi

dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam

meneliti masalah yang ada.

3.   Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

9

Page 11: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

      Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap

diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada

tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan

kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

4.   Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan

sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta

pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada

tahap pemilihan.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem

interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan

keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari

hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dari

pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan

karakteristik antara lain :

1.   Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan

pada management by perception.

2.   Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user)

tetap memegang control proses pengambilan keputusan.

3.   Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah

terstruktur, semi terstruktur  dan tak struktur.

4.   Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi

sesuai dengan kebutuhan.

10

Page 12: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

5.   Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi

sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan

item.

6.   Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat

melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen

Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga

keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing –

masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan

perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan

dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

a.   Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)

b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generator)

c.   Peralatan Sistem Pendukung Keputusan

Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis

keputusan, yaitu :

1. Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur adalah keputusan yang

dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.

Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit,

interaktif, real time, internal, dan detail. Prosedur yang

dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas.

Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat

bawah. Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan

penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi

persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.

2. Keputusan Semiterstruktur

11

Page 13: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang

mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani

oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh

pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus,

spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.

Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan

pengendalian sediaan, merancang rencana pemasaran, dan

mengembangkan anggaran departemen.

3. Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang

penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang

atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut

pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal.

Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat

atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan

eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan

untuk bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan

eksekutif.

2.3 Tahapan dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi

tiga fase utama yaitu inteligensi, desain, dan kriteria. Ia

Kemudian menambahkan fase keempat yakini implementasi

(Turban, 2005).

1. Fase Inteligensi

Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi

scanning (Pemindaian) lingkungan, entah secara intermiten

12

Page 14: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup berbagai

aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau

peluang-peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi

antara lain identifikasi masalas (peluang), klasifikasi

masalah, dan kepemilikan masalah.

2. Fase Desain

Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan

menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal

ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji

solusi yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara

lain memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan

(menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil

akhir.

3. Fase Pilihan

Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan

yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana dibuat

suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen

untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara

fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena

aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase

tersebut dank arena orang dapat sering kembali dari

aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Sebagai contoh,

seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi

mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi

pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu

solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah

model adalah sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-

13

Page 15: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

variabel keputusan dalam suatu alternatif yang telah

dipilih.

4. Fase Implementasi

Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang

diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap

hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi

implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan

sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasa-batasan

yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti

membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja,

tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer.

Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain

adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002):

1. Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai

permasalahan yang kompleks.

2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak

diharapkan dalam konsisi yang berubah-ubah.

3. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda

pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.

4. Pandangan dan pembelajaran baru.

5. Sebagai fasilitator dalam komunikasi.

6. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.

7. Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).

8. Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan

cepat.

14

Page 16: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

9. Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan

manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit

usaha.

10. Meningkatkan produktivitas analisis.

Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai

berikut.:

1. Data Management

Termasuk database, yang mengandung data yang

relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software

yang disebut Database Management System (DBMS).

2. Model Management

Melibatkan model finansial, statistikal,

management science, atau berbagai model kualitatif

lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu

kemampuan analitis, dan manajemen software yang

dibutuhkan.

3. Communication

User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah

pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan

antarmuka.

4. Knowledge Management

Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem

lain atau bertindak atau bertindak sebagai komponen

yang berdiri sendiri.

2.3.1 Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan

informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,

manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah

15

Page 17: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

organisasi. SIM menghasilkan informasi untuk memantau

kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan

informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM

mengambil data dari system pemrosesan transaksi.

Karakteristik SIM, antara lain :

1. Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni

pada lingkungan yang telah mendefinisikan hal-hal

berikut secara tegas dan jelas: prosedur operasi,

aturan pengambilan keputusan, dan arus informasi.

2. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.

3. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang

berguna untuk pengambilan keputusan tetapi tidak

secara langsung (manajer menggunakan laporan dan

informasi dan membuat kesimpulan-kesimpulan

tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan).

Macam-macam laporan SIM, antara lain :

1. Laporan periodis adalah laporan yang dihasilkan

dalam selang waktu tertentu seperti harian,

mingguan, bulanan, kwartalan, dan sebagainya.

2. Laporan ikhtisar adalah laporan yang memberikan

ringkasan terhadap sejumlah data/informasi.

3. Laporan perkecualian adalah laporan yang hanya

muncul kalau terjadi keadaan yang tidak normal.

Sebagai contoh, manajer pembelian mungkin

memerlukan laporan pengiriman barang dari pemasok

yang sudah terlambat satu minggu. Laporan ini hanya

muncul kalau keadaan yang diminta terpenuhi.

16

Page 18: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

4. Laporan perbandingan adalah laporan yang

menunjukkan dua atau lebih himpunan informasi yang

serupa dengan maksud untuk dibandingkan.

2.3.2 Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

Sistem pendukung keputusan adalah sistem

interaktif berbantuan komputer yang mendukung pemakai

dalam kemudahan akses terhadap data dan model

keputusan dalam upaya membantu proses pengambilan

keputusan yang efektif dalam memecahkan masalah yang

bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur,

karena itu harus mampu:

Ditambah/ dikembangkan

Mendukung analisis data dan model desisi

Berorientasi pada masa yang akan dating

Digunakan dalam waktu yang tidak terjadwal

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem

informasi interaktif yang menyediakan informasi,

pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan

untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi

yang semiterstruktur dan situasi yang tidak

terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti

bagaimana keputusan seharusnya dibuat. DSS lebih

ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan

pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang

kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang

jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan

pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat

17

Page 19: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan

dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan

model-model yang tersedia.

Karakteristik DSS antara lain :

1. Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan

tanggapan yang cepat.

2. Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan

masukan dan keluaran.

3. Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa

bantuan pemrogram profesional.

4. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan

permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan di

depan.

5. Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan

yang canggih.

2.3.3 Sistem Informasi Eksekutif (EIS)

Sistem informasi eksekutif adalah sistem

informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel

bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi

eksternal dan internal yang berguna untuk

mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang.

Pemakai yang awam dengan komputerpun tidak sulit

mengoperasikannya karena sistem dilengkapi dengan

antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk

menggunakannya (user-friendly).

Tahapan penggunaan EIS :

18

Page 20: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Karakteristik EIS antara lain :

1. Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan

memperoleh detil data.

2. Menyediakan analisis kecenderungan (trend analysis),

pelaporan perkecualian, dan kemampuan drill-down.

3. Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data

internal dan eksternal.

4. Mudah digunakan dan terkadang tidak perlu atau hanya

perlu sedikit pelatihan untuk menggunakannya.

5. Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa

perantara.

6. Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan

table.

7. Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis

(e-mail dan konferensi dengan komputer), kemampuan

analisis data (spreadsheet, bahasa query, dan DSS), dan

perangkat produktivitas pribadi (seperti kalendar

elektronis).

19

InformasiInternal

InformasiEksternal

Laporan yang Ditentukan MIS

Kemampuan Drill-Down Perangkat DSS

1. Menyediakan akses terhadap seluruh

2. Mendukung keluwesan pelaporan dan menyediakan perangkat untuk

3. Membantu eksekutif mengidentifikasi masalah dan mengenali peluang

Page 21: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

2.4 Sistem Pendukung Cerdas

Kadangkala hanya disebut sistem cerdas adalah sistem

yang memiliki kemampuan seperti kecerdasan manusia. Beberapa

sifat sistem ini antara lain :

1. Belajar atau memahami permasalahan berdasarkan

pengalaman.

2. Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap

siatusi-situasi baru.

3. Mampu menangani masalah yang kompleks (masalah

semiterstruktur).

4. Memecahkan permasalahan berdasarkan penalaran.

5. Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan.

Aplikasi sistem cerdas pada bisnis meliputi :

1. Sistem pakar (expert system), yaitu sistem yang meniru

kepakaran (keahlian) seseorang dalam bidang tertentu

dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Horn, 1986).

2. Sistem pengolahan bahasa alami (natural language processing).

Contoh aplikasi dari sistem pakar antara lain :

1. XSEL : Sistem pakar ini dapat bertindak sebagai asisten

penjual, yang membantu penjual komputer DEC memilihkan

pesanan pelanggan sesuai dengan kebutuhan.

2. MYCIN : Sistem ini dikembangkan di Universitas Stanford

pada pertengahan 1970-an dengan tujuan untuk membantu

jurumedis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan

bakteri.

3. PROSPECTOR : Sistem ini diciptakan oleh Richard Duda,

Peter Hard, dan Rene Reboh pada tahun 1978 yang

20

Page 22: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

menyediakan kemampuan seperti seorang pakar di bidang

geologi.

Bagian-bagian dari system pakar antara lain :

1. Basis pengetahuan merupakan komponen yang berisi

pengetahuan-pengetahuan yang berasal dari pakar.

2. Berisi sekumpulan fakta (fact) dan aturan (rule). Fakta

berupa situasi masalah dan teori tentang area masalah

3. Aturan adalah suatu arahan yang menggunakan pengetahuan

untuk memecahkan masalah pada bidang tertentu.

2.5 Sistem Informasi Geografis (GIS/SDSS)

Sistem informasi geografis adalah sistem berbasis

komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi

informasi geografis. Hal ini memungkinkan data dapat diakses

penunjukan ke suatu lokasi dalam peta yang tersaji secara

digital.

2.5.1 Sub-Sistem SIG

SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem

sebagai berikut :

a. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan,

mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan

atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula

yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau

mentransformasikan format-format data aslinya ke

dalam format yang dapat digunakan oeh perangkat SIG

yang bersangkutan.

21

Page 23: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

b. Data Output

Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau

menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke

format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis

data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun

hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta,

dan lain sebagainya.

c. Data Management

Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data

spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam

sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga

mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, diupdate,

dan diedit.

d. Data Manipulation & Analysis

Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi

yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu sub-

sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan

penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis &

logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan

informasi yang diharapkan.

2.5.2 Komponen SIG

Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson,

2003, secara rinci SIG dapat beroperasi dengan

komponen- komponen sebagai berikut :

a. Orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang

mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh

manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi

22

Page 24: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

bagian dari SIG beragam, misalnya operator, analis,

programmer, database administrator bahkan

stakeholder.

b. Aplikasi merupakan prosedur yang digunakan

untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya

penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri,

query, overlay, buffer, jointable, dsb.

c. Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data

grafis dan data atribut. Data

posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan

data yang merupakan representasi fenomena permukaan

bumi/keruangan yang memiliki referensi (koordinat)

lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan

sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data

tersebut. Data atribut/non-spasial, data yang

merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari

fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus

penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.

d. Software adalah perangkat lunak SIG berupa

program aplikasi yang memiliki kemampuan

pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan

penayangan data spasial (contoh : ArcView, Idrisi,

ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dll)

e. Hardware, perangkat keras yang dibutuhkan untuk

menjalankan sistem berupa perangkat komputer,

printer, scanner, digitizer, plotter dan perangkat pendukung

lainnya.

23

Page 25: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Selain kelima komponen di atas, ada satu komponen yang

sebenarnya tidak kalah penting yaitu metode. Sebuah SIG

yang baik adalah apabila didukung dengan metode

perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai dengan

‘’business rules’’ organisasi yang menggunakan SIG

tersebut.

2.5.3 Alasan Penggunaan SIG

a. SIG sangat efektif dalam membantu proses-proses

pembentukan, pengembangan, atau perbaikan peta

mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang

selalu berdampingan dengan lingkungan dunia nyata.

b. b. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama

yang effektif, menarik, dan menantang dalam usaha-

usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, dan

pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang

(spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis

yang terdapat dipermukaan bumi berikut data atribut

terkait yang menyertainya.

c. SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan

komprehensif terhadap suatu masalah nyata yang

terkait spasial permukaan bumi. Semua entitas yang

dilibatkan dapat divisualkan untuk memberikan

informasi baik yang tersirat (implisit) maupun yang

tersurat (eksplisit).

d. SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut

secara terintegrasi hingga sistemnya dapat menjawab

baik pertanyaan spasial maupun non-spasial,

24

Page 26: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

memiliki kemampuan analisis spasial dan non-

spasial.

e. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam

memvisualkan data spasial berikut atribut-

atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran

simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan

unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan

mudah.

f. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-

unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam

bentuk layer, tematik, atau coverage data spasial.

Dengan layer ini permukaan bumi dapat

‘’direkonstruksi’’ kembali atau dimodelkan ke dalam

bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan

menggunakan data ketinggian berikut layer tematik

yang diperlukan.

g. SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis

tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi

secara manual. Dengan demikian, SIG dengan mudah

dapat menghasilkan data spasial tematik yang

merupakan (hasil) turuan dari data spasial yang

lain (primer) dengan hanya memanipulasi atribut-

atributnya.

25

Page 27: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

BAB III

KESIMPULAN

Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang

dinamis dan fleksibel

dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu

memberikan alternatif-alternatif pada proses pengambilan

keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil

keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif

berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan

memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-

masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.

26

Page 28: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Michael. 2004. Performance Management. Tugu

Publisher, Depok.

Daihani,D.Umar. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. PT

Elekmedia Komputindo, Jakarta.

Kosasi, S. 2002. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System).

Departemen Pendidikan Nasional, Pontianak.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar

(Perspektif

Geodesi & Geomatika). Penerbit Informatika, Bandung.

Saaty, T.L. 2001. Decision Making For Leaders. Forth edition,

University of Pittsburgh, RWS Publication.

Saaty, T.L. 1988. Multicriteria Decision Making : The Analytic Hierarchy

Process. University of Pittsburgh, RWS Publication, Pittsburgh.27

Page 29: Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi

Suryadi, K. dan Ramdhani, MA. 1998. Sistem Pendukung Keputusan. PT

Remaja Rosdakarya, Bandung.

http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-

sistem-pendukung-keputusan-spk/ (tanggal 25 Mei 2013, pkl

13.35)

http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sistem-

informasi/

(tanggal 25 Mei 2013, pkl 11.44)

28