akalah Manajemen, Pengertian, Fungsi dan Peranan Manajemen MAKALAH MANAJEMEN Pengertian, Fungsi dan Peranan Manajemen UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN AKUNTANSI KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah yang berjudul Manajemen ini membahas mengenai pengertian, tingkatan serta fungsi dan prinsip manajemen.
113
Embed
makalah Manajemen, Pengertian, Fungsi dan Peranan Manajemen
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
akalah Manajemen, Pengertian, Fungsi dan Peranan Manajemen
MAKALAH
MANAJEMEN
Pengertian, Fungsi dan Peranan Manajemen
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN AKUNTANSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah yang
berjudul Manajemen ini membahas mengenai pengertian, tingkatan
kekuatan, dan kelemahan dariorganisasi perlu diidentifikasi untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
4) Mengembangkan Rencana untuk Pencapaian Tujuan
Tahap terakhir dari proses perencanaan diperlukanberbagai
penilaian alternatif dan pengambilan keputusan untuk menentukan
pilihan terbaik di antara berbagai alternative yang ada. Bagi
sebuah organisasi, perencanaan sangat diperlukan,karena tanpa
perencanaan yang baik, kegiatan organisasi tidak akan berjalan
dengan baik. Perencanaan yang baik akanmemberikan manfaat, antara
lain sebagai berikut.
1) dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
2) dapat menjamin tercapainya tujuan organisasi
3) dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi di masayang akan
datang, dan
4) mudah dalam melakukan pengawasan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan rangkaian aktivitas pembagian tugas
yang akan dikerjakan, serta pengembangan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan, agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan
baik.
Fungsi pengorganisasian meliputi:
1) perumusan tujuan secara jelas,
2) pembagian tugas pekerjaan,
3) mendelegasikan wewenang, dan
4) mengandung mekanisme koordinasi.
Ada beberapa bentuk organisasi yaitu sebagai berikut :
1) Organisasi Garis
Pada bentuk ini, wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada
bawahan.Bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan. Contohnya
adalah garis komando yang dilaksanakan oleh kesatuan militer.
Ada beberapa kebaikan organisasi garis yaitu:
a) proses pengambilan keputusan cepat,
b) kesatuan komando terjamin, karena berada pada satutangan,
c) pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan, dan
d) jumlah karyawan sedikit serta rasa solidaritasnya tinggi.
Sedangkan kelemahan dari organisasi garis adalah sebagaiberikut.
a) kecenderungan pimpinan bertindak otoriter,
b) maju mundurnya organisasi berada di tangan satu orang,
c) kesempatan kerja untuk berkembang terbatas, dan
d) sistem kerja bersifat individual.
2) Organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk ini, pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan
tugas.Kewenangan tetap berada pada pimpinan,dan pimpinan mendapat
saran dari para staf ahli. Bentuk organisasi ini banyak ditemukan
di berbagai instansi/perusahaan.
Kebaikan dari organisasi garis dan staf adalah sebagaiberikut.
a) cocok diterapkan dalam organisasi yang bersifatkompleks;
b) dengan berpedoman pada prinsip the right man in the rightplace, maka
memungkinkan adanya spesialisasi;
c) keputusan yang diambil lebih rasional karena dipikirkanlebih
dari satu orang;
d) adanya pembagian tugas secara lebih tegas antara pimpinan,
staf, dan bawahan; dan
e) koordinasi dapat berjalan dengan baik karena tiap-tiap bidang
telah memiliki tugas yang sesuai.
Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi garis dan staf
adalah sebagai berikut.
a) dimungkinkan terjadinya perintah lebih dari satu
orang,sehingga pelaksanaan tugas sering menjadi bingung;
b) karyawan cenderung tidak saling mengenal;
c) solidaritas karyawan kurang; dan
d) jumlah tenaga kerja yang diperlukan cukup banyak.
3) Organisasi Fungsional
Pada bentuk ini satuan-satuan organisasi disusun dalambentuk
lurus, berdasarkan sifat dan macam fungsi yang
harusdilaksanakan.Wewenang fungsional merupakan wewenangstaf yang
dapat memberi perintah kepada bawahan yangsesuai dengan
fungsinya.
Adapun kebaikan dan kelemahan dari struktur organisasi fungsional
adalah sebagai berikut.
Kebaikan struktur organisasi fungsional antara lain:
a ) adanya pembagian tugas yang jelas, maka
kesimpangsiuranperintah dari atasan dapat dihindari,
b ) adanya spesialisasi pekerjaan, sehingga produktivitassemakin
tinggi,
c ) koordinasi dapat dilakukan dengan mudah, dan
d ) penggunaan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuaidengan
fungsinya.
Kelemahannya organisasi fungsional antara lain:
a ) tanpa mengadakan latihan terlebih dahulu, mutasi kerjasulit
dilakukan,
b ) koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan,
c ) karena bidang tugas yang berlainan, maka dapat
terjadipengkotak-kotakan karyawan, dan
d ) kesimpangsiuran tugas masih mungkin terjadi karenaperintah
bisa datang lebih dari satu orang.
c. Penyusunan Personalia (Staffing)
Penyusunan personalia merupakan aktivitas kepegawaianyang
ditujukan untuk memperoleh tenaga kerja yang cakapdan dalam
jumlah yang tepat.Fungsi staffing berkenaandengan penarikan,
pelatihan, dan pengembangan sertapenempatan, dan pemberian
orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerjanya.
d. Pengarahan (Leading/Directing)
Pengarahan merupakan aktivitas dalam manajemen yang berhubungan
dengan pemberian bimbingan, saran-saran,motivasi, penugasan,
perintah-perintah, atau instruksi kepada bawahan untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
e. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan serangkaian pengawasan agarpekerjaan
berjalan sesuai dengan rencana yang telahditetapkan.
Ada beberapa langkah dalam proses pengendalian yaitu:
1) menetapkan standar dan metode untuk mengukurprestasi;
2) mengukur prestasi kerja;
3) membandingkan apakah prestasi kerja sudah sesuaidengan standar
yang telah ditentukan; dan
4) pengambilan tindakan koreksi atau perbaikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan
berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Terry George, R. The Principles of Management.
Ruseffendi.(1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud
Sinaga, M. et al. (2006). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV.
Jakarta: Erlangga
Makalah Permintaan dan Penawaran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zama modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggapbahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri denganhukum permintaan dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalumengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang sangat sederhana. Akantetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan
permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahamankita mengenai pasar. Apa bila kita membicarakan pasar tentunya tidakluput dari perdagangan. Perdangan yang paling sering terjadi adalahperdangan di pasar.Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yangdisebut permintaan dan penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yangdiminta pada jumlah dalam waktu tertentu,sedangkan penawaran adalahjumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan olehprodusen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periodewaktu tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa Permintaan danPenawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain untuk mendukungperdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor saja yangmempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihatbagaimana permintaan dan penawaran membentun harga pasar.
1.2 Masalah
Jika di lihat dari latar belakang yang sudah saya tuliskandiatas,permasalahan yang muncul adalah bagaimana caranya menciptakanpasar yang stabil dalam artian permintaan pasar dan penawaran pasarmenjadi seimbang. Tentu saja kestabilan pasar sangatlah penting bagikebutuhan masyarakat dan juga penting bagi penyedia kebutuhan atauprodusen. Hal ini juga menjadi sangat penting karena kebutuhanmasyarakat yang semakin hari semakin bertambah dan mengakibatkan hargadi pasar menjadi meningkat.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Permintaan dan Penawaran
A. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta olehpembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasarekonomi.
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi danditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakatsosial dalam suatu pasar ekonomi.
B. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikitjumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatubarang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikanpermintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupunkuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunanharga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyakjumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makinrendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yangditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan hargaekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunanpenawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkanpenurunan kuantitas ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubunganantara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta olehpara pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil dimasyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagaitingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik padatingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurvapenawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkanbahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan
menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Di bawah ini gambar kurvapermintaan dan penawaran dengan data yang ada.
Dengan Data Permintaan dan Penawaran seperti
Maka gambar Kurva Permintaan dan Penawarannya adalah :
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyakbarang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah makaseseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agarjarang beli.
4. Perkiraan Harga di Masa Depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbunatau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan Konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk maskerpelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaanbelewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lainsebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsenakan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karenatakut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak lakuterjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasanbiaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profitoriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besarsehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya larisdan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah
dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendahuntuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehinggaperusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumenyang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah makakonsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehinggaterjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akanmempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapanbisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagaifaktor.
2.3 Harga Pasar
A. Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah faktorkelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga karena
barang itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbanganantara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan mengadakan penawaran di pasar.
B. Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurvepermintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatubarang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makinrendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulanRamadan dan menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun harga-hargamelangit, masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya,terutama kebutuhan pangan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya parapenjual tidak memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barangterlihat langka sehingga membuat masyarakat merasa terbebani dengankenaikan harga mendadak seperti contohnya daging sapi,cabai dankebutuhan lainnya.Pemerintah juga sebaiknya lebih memperhatikan adanyakecurangan dalam pendistribusian barang-barang sehingga tidak terjadipenimbunan barang yang dapat mengakibatkan kenaikan harga.
Fungsi-Fungsi Manajemen (POAC)
BAB 1
POAC
1.1 POAC Sebagai Proses Manajemen
Dalam bahasan kelompok kami terdapat dua sub bab, yaitu POAC
dan POSDCORBE. Hal yang perlu ditekankan dalam materi kali ini
adalah, POAC merupakan sebuah proses. Sedangkan POSDCORBE adalah
sebuah fungsi. Karena POAC sebuah proses, maka di dalam
organisasi keberadaan POAC akan selalu berputar dan tidak akan
pernah berhenti.
Pendekatan membantu untuk memahami apa yang manajer lakukan,
yaitu menganggap pekerjaan mereka sebagai suatu proses. Proses
adalah serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu. Misalnya,
membuat keuntungan atau menyediakan layanan. Untuk mencapai
tujuan, manajer menggunakan sumber daya dan melaksanakan empat
fungsi manajerial utama, yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling).
POAC diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh dunia
guna mempertahankan kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar
manajemen untuk organisasi manajerial. Terdapat beberapa konsep
proses manajemen, misalnya saja PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate), dan
PDCA (Plan, Do, Check, Action). Namun, konsep POAC lebih banyak
digunakan dan diterapkan karena lebih sesuai untuk setiap tingkat
manajemen.
1.2 Pengertian tiap Fungsi POAC
Fungsi POAC sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam
pencapaian tujuannya. Berikut adalah pemaparan singkat tentang
tiap bagian dari POAC, yang mana akan dibahas lebih dalam di bab
lain:
A. Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara
bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah
dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi
segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer
memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin
kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan
karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian
setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam
menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer
harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian
organisasi.
B. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan
manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan
rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi.
Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi
pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan
siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan
ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya
kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang
untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian yang khas.
Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang
diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
C. Actuating
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja
yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah
implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing. Actuating
membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi.
Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi
atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
D. Controlling
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana.
Hal ini membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang
telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara
kinerja aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil
tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan
periklanan untuk meningkatkan penjualan.
Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal
perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika
dirasa butuh ada perubahan, maka seorang manajer akan kembali
pada proses planning. Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang
baru, berdasarkan hasil dari controlling.
BAB 2
PLANNING
2.1 Pengertian Planning
Kesuksesan organisasi adalah mencapai tujuan yang telah
disusun oleh manajer pada periode awal membentuk organisasi.
Planning adalah sebuah proses di mana seorang manajer memutuskan
tujuan, menetapkan aksi untuk mencapai tujuan (strategi) itu,
mengalokasikan tanggung jawab unutk menjalankan strategi kepada
orang tertentu, dan mengukur keberhasilan dengan membandingkan
tujuan.
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang perencanaan terlebih
dahulu mengenal perbedaan visi, misi, nilai dasar, dan tujuan.
Misi, visi, nilai dasar dan tujuan adalah titik awal dari
perencanaan strategi. Keempat hal ini mengatur konteks landasan
dari suatu proses dan untuk menjalankan sesuatu serta unit
perencana yang tertanam dalam suatu organisasi. Perbedaan misi
menggambarkan tujuan dari suatu organisasi sedangkan visi
menggambarkan keinginan untuk masa depan, seringkali digambarkan
dengan jelas, menggugah, singkat oleh manajemer suatu organisasi.
Nilai dasar menyatakan secara filosofis komitmen yang
diprioritaskan oleh manajer, sedangkan tujuan adalah keinginan
masa depan dari suatu organisasi yang di usahakan untuk di
wujudkan. Empat karakteristik tujuan :
1. Tepat dan terukur. Tujuan yang terukur dapat memberikan
seorang manajer standar pembanding terhadap hasil yang telah
dilaksanakan.
2. Menyebutkan issue yang penting. Untuk membangun manajer harus
memilih beberapa tujuan major untuk menaksir kinerja organisasi.
3. Menantang tetapi realis. Memberikan sebuah tantangan
tersendiri bagi semua karyawan, anggota organisasi untuk
mengiprovisasi kinerja dalam organisasi. jika tujuan tidak realis
atau terlalu mudah akan membuat putus asa dan bosan pada diri
karyawan atau anggota organisasi.
4. Menetapkan dalam periode waktu tertentu yang seharusnya dapat
dicapai. Tenggat waktu dapat menyuntikkan rasa urgensi dalam
pencapaian tujuan dan bertindak sebagai motivator. Namun, tidak
semua tujuan memerlukan kendala waktu.
2.2 Prinsip Perencanaan
Berikut ini adalah prinsip dari perencanaan:
A. Prinsip Kontribusi
Tujuan perencanaan adalah untuk memastikan pencapaian efektif dan
efisien tujuan organisasi, dalam kenyataannya, kriteria dasar
untuk perumusan rencana untuk mencapai Tujuan utama perusahaan.
Pencapaian tujuan selalu tergantung pada rencana dan jumlah
kontribusi organisasi terhadap perencanaan.
B. Prinsip Suara dan Konsisten Premising
Bangunan adalah asumsi mengenai kekuatan lingkungan seperti
kondisi ekonomi dan pasar, sosial, politik, aspek hukum dan
budaya, tindakan pesaing, dll Ini adalah lazim selama periode
pelaksanaan rencana. Oleh karena itu, Rencana yang dibuat atas
dasar tempat sesuai, dan masa depan perusahaan tergantung pada
tingkat kesehatan rencana yang mereka buat sehingga untuk
menghadapi keadaan tempat.
2.3 Metode Pengambilan keputusan
A. Elementary Methods (Metode dasar)
Metode pendekatan ini sangat simpel, dan membutuhkan perhitungan
untuk mendukung analisis. Metode ini sesuai untuk keadaan di mana
masalah hanya diselesaikan oleh satu orang saja, alternatif yang
terbatas dan ada karakter yang unik di lingkungan pembuatan
keputusan.
B. MAUT (Multi-Attribute Utility Theory)
Metode ini menggunakan skala prioritas antara 0-1 untuk membantu
dalam pembuatan keputusan di organisasi. Hasil dari prioritas itu
dapat digunakan sebagai pembuat keputusan.
C. SMART ( Simple Multi Attribute Rating Technique)
Metode pengambilan keputusan ini menggunakan fungsi nilai yang
dihitung secara matematis. Adanya skala penilaian yang telah
diketahui oleh banyak orang.
D. Basic Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA)
MCDA umumnya mempunyai masalah yang memiliki salah satu dari
sejumlah alternatif. Alternatif tersebut didasarkan pada seberapa
baik dalam penilaian hal yang dipilih. Kriteria dan nilai atau
skornya dibuat oleh si pembuat keputusan. Setelah memberikan
penilaian terhadap alternatif dijumlahkan sesuai masing-masing
kriteria dan kemudian diurutkan sesuai jumlah skor. Urutan hasil
yang telah didapatkan oleh pembuat keputusan adalah hasil
keputusan.
E. NGT (Nominal Group Technic)
NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu
kelompok dalam membuat keputusan. Teknik ini mengumpulkan ide-ide
dari tiap peserta atau anggota organisasi kemudian memberikan
voting dan rangking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang
dipilih adalah ide yang paling banyak skornya, yang berarti
merupakan konsensus bersama.
2.4 Metode Menentukan Prioritas
A. Metode USG (Urgent, Seriousness, and Growth)
1) Urgent
Tingkat kegawatan suatu masalah, artinya apabila masalah tidak
segera ditanggulangi akan semakin gawat.
2) Seriousness
Tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak
diselesaikan akan berakibat serius pada masalah lainnya.
3) Growth
Besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau
perkembangan, artinya apabila masalah tersebut tidak segera
diatasi pertumbuhannya akan berjalan terus.
B. Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)
MCUA adalah metode kuantitatif untuk memilih intervensi terbaik
di antara banyak pilihan kandidat yang berbeda.
C. Metode CARL (Capability, Accessability, Readiness, and Leverage)
Metode CARL merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk
menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data
kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menentukan skor atas
criteria tertentu, seperti kemampuan (capability), kemudahan
(accessibility), kesiapan (readiness), serta pengungkit (leverage).
Semakin besar skor semakin besar masalahnya, sehingga semakin
tinggi letaknya pada urutan prioritas. Penggunaan metode CARL
untuk menetapkan prioritas masalah dilakukan apabila pengelola
program menghadapi hambatan keterbatasan dalam menyelesaikan
maslah. Penggunaan metode ini menekankan pada kemampuan pengelola
program.
D. Metode Hanlon
Metode Hanlon merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan
untuk menentukan prioritas masalah dengan menggunakan empat
kelompok kriteria, yaitu besarnya masalah (magnitude), kegawatan
masalah (emergency), kemudahan penanggulangan masalah (causability),
dan faktor yang menentukan dapat tidaknya program dilaksanakan
(PEARL factor). Tujuan Metode Hanlon adalah meningkatkan pemahaman
dan keterampilan peserta dalam meningkatakan penentuan masalah.
2.5 Implementasi
(Koontz & Weihrich, 1990, p. 55)
A. Menyadari kesempatan.
Penting sekali bagi seorang manajer untuk mengetahui kesempatan
atau peluang di lingkungan eksternal dengan sangat baik dalam
organisasi sebagai awal perencanaan. Menjadi bagian penting
melihat terhadap kesempatan masa depan.
Manajer harus tahu di mana kondisi pasar, kompetisi antar
organisasi, permintaan konsumen atau pelanggan, kekuatan mereka
sendiri, dan kelemahan.
B. Menentukan tujuan.
Langkah kedua adalah menetukan tujuan untuk seluruh organisasi
dan setiap sub unit di dalamnya. Tujuan memberikan arahan
terhadap setiap departemen atau sub unit di dalamnya.
C. Mengembangkan dasar pikiran.
Dasar pikiran di sini adalah sebuah asumsi yang ada dalam pikiran
organisasi. Mengenal dan memahami dengan baik rencana akan
berjalan di lingkungan yang sesuai, eksternal maupun internal.
D. Menentukan tindakan alternatif.
Memikirkan tindakan alternatif jika dalam pelaksanaan perencanaan
terdapat permasalahan hambatan.
E. Mengevaluasi tindakan alternatif.
Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tindakan alternatif
dengan menimbang dengan cermat, tindakan alternatif yang
memberikan peluang yang paling bagus tentang pencapaian tujuan,
biaya yang paling murah dan keuntungan yang paling tinggi.
F. Memilih tindakan alternatif yang telah ditentukan atau
dirumuskan dan dievaluasi.
G. Merumuskan pendukung tujuan. Saat keputusan telah dibuat,
perencanaan telah selesai, dan tujuah langkah telah dilakanakan,
maka memerlukan daftar atau hal yang diperlukan untuk mendukung
tujuan. Contoh pendukung tujuan adalah alat, bahan,
memperkerjakan dan melatih pegawai, dan mengembangkan sebuah
produk baru.
H. Penghitungan anggaran dana perencanaan, seperti volum dan harga
penjualan, biaya operasi perencanaan, pengeluaran untuk peralatan
dan lainnya.
Bab 3
Organizing
3.1 Pengertian
Organizing, atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian
merupakan proses menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
Definisi sederhana dari pengorganisasian ialah seluruh
proses pengelompokan orang, alat, tugas, serta wewenang dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi
yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan yang harus
dilakukan, pengelompokan tugas dan membagi pekerjaan kepada
setiap karyawan, penetapan berbagai departemen serta penentuan
hubungan. Tujuan pengorganisasian ini adalah untuk menetapkan
peran serta struktur dimana karyawan dapat mengetahui apa tugas
dan tujuan mereka.
3.2 Prinsip Pengorganisasian
Proses pengorganisasian dapat dilakukan secara efisien jika
manajer memiliki pedoman tertentu sehingga mereka dapat
mengambil keputusan dan dapat bertindak. Untuk mengatur secara
efektif, prinsip-prinsip organisasi berikut dapat digunakan oleh
seorang manajer.
A. Prinsip Spesialisasi
Menurut prinsip, pekerjaan seluruh perhatian harus dibagi di
antara bawahan atas dasar kualifikasi, kemampuan dan
keterampilan. Ini adalah melalui pembagian kerja dapat dicapai
yang menghasilkan organisasi yang efektif. Pembagian kerja
adalah pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-komponennya
sehingga setiap orang bertanggung jawab untuk beberapa aktivitas
terbatas bukannya tugas secara keseluruhan.
Tidak semua orang secara fisik dan psikologi mampu melaksanakan
semua operasi yang menyusun kebanyakan tugas kompleks, bahkan
dengan anggapan seseorang dapat memperoleh semua keterampilan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tadi. Sebaliknya,
pembagian pekerjaan menciptakan tugas yang lebih sederhana yang
dapat dipelajari dan diselesaikan dengan relatif cepat.
Jadi hal ini memperkuat spesialisasi, ketika setiap orang
menjadi pakar dalam pekerjaan tertentu. Karena tindakan ini
menciptakan variasi pekerjaan, orang dapat memilih atau
ditugaskan pada suatu posisi yang sesuai dengan bakat dan minat
mereka.
B. Prinsip Definisi Fungsional
Menurut prinsip ini, semua fungsi dalam kekhawatiran harus benar
dan jelas kepada manajer dan bawahan. Hal ini dapat dilakukan
dengan jelas mendefinisikan tugas-tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hubungan orang terhadap satu sama lain. Klarifikasi
dalam otoritas-tanggung jawab membantu dalam mencapai hubungan
koordinasi dan dengan demikian organisasi dapat berlangsung
efektif. Sebagai contoh, fungsi utama dari produksi, pemasaran
dan keuangan dan hubungan tanggung jawab wewenang dalam
departemen ini harus jelas didefinisikan untuk setiap orang agar
melekat dalam pemikiran karyawan. Klarifikasi dalam hubungan
otoritas- tangggung jawab membantu dalam organisasi yang
efisien.
C. Prinsip Rentang Pengendalian atau Pengawasan
Menurut prinsip ini, rentang kendali adalah rentang pengawasan
yang menggambarkan jumlah karyawan yang dapat ditangani dan
dikontrol secara efektif oleh seorang manajer tunggal. Menurut
prinsip ini, seorang manajer harus dapat menangani jumlah
karyawan yang dibawahinya. Keputusan ini dapat diambil dengan
memilih baik rentang lebar atau sempit froma. Ada dua jenis
rentang kendali: -
1) Rentang kendali yang luas adalah salah satu di mana seorang
manajer dapat mengawasi dan mengendalikan secara efektif sebuah
kelompok besar orang pada satu waktu.
2) Rentang kendali yang sempit rentang ini, pekerjaan dan
wewenang dibagi antara banyak bawahan dan manajer tidak mengawasi
dan mengendalikan kelompok yang sangat besar dari orang di bawah
dia. Manajer sesuai dengan rentang yang sempit mengawasi sejumlah
karyawan yang dipilih pada satu waktu.
3) Prinsip Rantai Skalar
Rantai skalar adalah rantai komando atau otoritas yang mengalir
dari atas ke bawah. Otoritas dan tanggung jawab harus berjalan
dalam garis yang tegas dan tidak terputus dari eksekutif
tertinggi sampai yang paling rendah. Sebuah rantai skalar
memfasilitasi alur kerja di sebuah organisasi yang membantu dalam
pencapaian hasil yang efektif. Sebagai otoritas mengalir dari
atas ke bawah, hal itu akan menjelaskan posisi kewenangan untuk
manajer di semua tingkatan dan yang memfasilitasi organisasi yang
efektif.
D. Prinsip Kesatuan Perintah
Ini menyiratkan satu bawahan-satu hubungan yang superior. Setiap
bawahan bertanggung jawab kepada satu manajer. Hal ini membantu
dalam menghindari kesenjangan komunikasi dan kesimpangan tanggung
jawab. Jika atasan yang lebih tinggi ingin memberikan perintah
atau hal-hal lain kepada para bawahan yang berada beberapa tangga
di bawah dalam hierarki organisasi, seyogianya hal itu dilakukan
melalui atasan langsung orang yang bersangkutan. Paling tidak
dengan sepengetahuan atasan langsung tersebut.
3.3 Implementasi
Pentingnya pengorganisasian, menyebabkan timbulnya sebuah
struktur organisasi, yang dianggap sebagai sebuah kerangka sebuah
kerangka yang masih dapat menggabungkan usaha-usaha mereka dengan
baik.
Dengan kata lain, salah satu bagian penting tugas pengorganisasian
adalah mengharrmonisasikan kelompok orang yang berbada, mempertemukan
macam-macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan
kesemuanya kesuatu arah tertentu. (Terry 1979)
Maksud dari hal tersebut adalah dapat dihasilkannya sinergisme,
yang berarti perlu adanya tindakan-tindakan untuk mengelompokkan
semua kemampuan yang sesuai menjadi satu tempat dan memanfaaatkan
kemampuan tersebut agar dapat berguna bagi organisasi tersebut.
Akan tetapi suatu pengorganisasian tidak hanya mengelompokkan
sumber daya manusia saja, akan tetapi juga dengan sumber daya
lainnya agar dapat efektif. Jadi pengorganisasian merupakan
sebuah kasus yang dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam
upaya menggerakan seluruh aktivitas dan potensi yang bisa
diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial.
BAB 4
ACTUATING
4.1 Definisi Actuating
Actuating, dalam bahasa Indonesia artinya adalah menggerakkan.
Maksudnya, suatu tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan
organisasi. Jadi, actuating bertujuan untuk menggerakkan orang
agar mau bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran
secara bersama- sama untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan
(leadership) yang baik.
Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana.
Dengan berbagai arahan dengan memotivasi setiap karyawan untuk
melaksanakan kegiatan dalam organisasi, yang sesuai dengan peran,
tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu, actuating tidak lepas
dari peranan kemampuan leadership.
4.2 Leadership dan Actuating
Actuating jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan
pemahaman terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan
berbeda dan sifatnya dinamis. Maka dari itu, fungsi actuating
ternyata jauh lebih rumit dari kelihatannya, karena harus
melibatkan fungsi dari leadership. Premis yang terkenal pernah
diungkapkan oleh Doghlas McGregor, bahwa seorang karyawan selalu
diasumsikan negatif dan positif.
Untuk pembahasan masalah teori leadership, akan dijelaskan
lebih detail dalam bab POSDCORBE. Di dalam proses actuating ini,
keberadaan leadership adalah sebagai pendukung. Karena actuating
sendiri memiliki tujuan sebagai penggerak, yang nantinya akan
bertujuan mengefektifkan dan mengefisienkan kerja dalam
organisasi.
4.3 Prinsip Actuating
A. Pelaksanaan dan Penugasan.
Langkah lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah
pelaksanaan pengawasan dalam bentuk pemberian tugas. Tjuan utama
penugasan adalah untuk mencapai keseimbangan antara beberapa
faktor: persyaratan dan kualifikasi personal, keseimbangan untuk
pengembangan profesi, dan lain-lain.
B. Pengawasan Pengelolaan Dana.
Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh
organisasi penting dilakukan agar dana tidak disia-siakan.
C. Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan.
Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan
pengawasan, misalnya teknologi yang digunakan untuk memantau
kerja anggota organisasi atau pekerja.
D. Dokumentasi Pengawasan.
Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila
terjadi pelanggaran, kesalahan dalam melakukan aktivitas di dalam
organisasi.
E. Supervisi Audit.
4.4 Implementasi
Hal penting yang dipertimbangkan dalam melakukan actuating
adalah untuk memotivasi seorang karyawan untuk melakukan sesuatu,
misalnya saja:
A. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
B. Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri
mereka sendiri,
C. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang
lebih penting atau mendesak,
D. Tugas yang diberikan cukup relevan,
E. Hubungan harmonis antar rekan kerja.
BAB 5
CONTROLING
5.1 Definisi Controling
Menurut G.R Terry, pengawasan dapat didefinisikan sebagai
proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang
sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan
apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan
sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
Jelas sekali bahwa fungsi pengawasan yang diambil dari
sudut pandang definisi sangat vital dalam suatu perusahaan.
Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan dari
rencana. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat
penyimpangan. Hal ini dilakukan untuk pencapaian tujuan sesuai
dengan rencana.
Jadi pengawasan dilakukan sebelum proses, saat proses, dan
setelah proses. Dengan pengendalian diharapkan juga agar
pemanfaatan semua unsur manajemen menjadi efektif dan efisien.
5.2 Proses dalam Controlling
Dalam controlling ada beberapa proses dan tahapan, yaitu
pengawasan. Proses pengawasan dilakukan secara bertahap dan
sistematis melalui langkah sebagai berikut:
A. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar
pengendalian.
B. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai.
C. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan
menentukan penyimpangan jika ada.
D. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar
pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
E. Meninjau dan menganalisis ulang rencana, apakah sudah
realistis atau tidak. Jika ternyata belum realistis maka perlu
diperbaiki.
5.3 Implementasi
Beberapa cara pengendalian yang harus dilakukan oleh seorang
manajer yang meliputi pengawasan langsung, adalah pengawasan yang
dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manejer. Manajer
memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah
dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang
dikehendakinya.
Pengawasan tidak langsung, adalah pengawasan jarak jauh,
artinya dengan melalui laporan secara tertulis maupun lisan dari
karyawan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil yang dicapai.
Pengawasan berdasarkan pengecualian, adalah pengawasan yang
dikhususkan untuk kesalahan yang luar biasa dari hasil atau
standar yang diharapkan. Pengawasan ini dilakukan dengan cara
kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.
Pengawasan juga bisa dibedakan menurut sifat dan waktunya:
A. Preventive control, adalah pengawasan yang dilakukan sebelum
kegiatan dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan
dalam pelaksanaannya. Pengawasan ini merupakan pengawasan terbaik
karena dilakukan sebelum terjadi kesalahan namun sifatnya
prediktif.
B. Repressive control, adalah pengawasan yang dilakukan setelah
terjadinya kesalahan dalam pelaksanaanya. Dengan maksud agar
tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga hasilnya sesuai
dengan yang diinginkan.
C. Pengawasan saat proses dilakukan, sehingga dapat segera
dilakukan perbaikan.
D. Pengawasan berkala, adalah pengawasan yang dilakukan secara
berkala, misalnya perbulan, persmester, dll.
E. Pengawasan mendadak (sidak), adalah pengawasan yang dilakukan
secara mendadak untuk mengetahui apa pelaksanaannya dilakukan
dengan baik atau tidak.
F. Pengawasan Melekat (waskat), adalah pengawasan/pengendalian
yang dilakukan secara integratif mulai dari sebelum, pada saat,
dan sesudah kegiatan dilakukan.
Ada beberapa dasar proses dalam pengawasan, diantaranya
adalah teknik pengendalian dan sistem yang pada dasarnya sama
untuk kas, prosedur kantor, moral, kualitas produk atau apa pun.
Bisa diasumsikan bahwa baik rencana dan struktur organisasi yang
jelas, lengkap, dan terintegrasi akan tercipta jika manajer yakin
akan tugasnya. Jika manajer tidak yakin dari tugasnya atau
bawahan tidak memiliki kekuatan atau tidak tahu bahwa dia
memiliki kekuatan untuk melaksanakan tugasnya, akan menjadi sulit
untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab.
CONCLUSION
POAC is a management proccess. Which consist of planning,
organizing, actuating and controlling. POAC still connected with
POSDCORBE ( management function). Both are different, but in
every element of POAC there always be management function.
The first element in POAC is planning. Planning is an
proccess where a manager make a decision, decided some strategy
to reach the goals, alocate the responsibility to someone else,
to measure between success and the goal.
To make a good plan, there are several principles, such as
the contribution principle and premising consistence. In planning
proccess a manager also need to make a decision. There are
methods in planning, such as elementary methods, MAUT, SMART,
MCDA, NGT and others. When planning is made, manager also need to
decided the priority. They can use the ‘Deciding Methods’.
The second element is organizing. Organizing is a proccess
about how a strategy and tactics which have been created in
planning proccess, was well designed onto an organizational
structure. Also to ensure that all people in organization can
work effectively and efficiency which aims to reach the
organization goals. To do a good organizing, manager should not
missed the principle of organizing.
The third is actuating. Actuating is some actions to seek
everyone in organization to work for reach the goals. So,
actuating aimed is to seek everyone so they want to work with
awarness, some kind like realizing a plan. Actuating also need a
good leadership too, because the manager is managing a lot of
people here.
The fourth is controlling. Controlling is a decide proccess
like, what an organization must reached, what should organization
do, to assess the activity and compare it with the standart.
Controlling is done in every time, before a proccess, while the
proccess is working and also after the proccess.
DAFTAR PUSTAKA
Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert Jr, DR 1996, management 6th edn,
Prentice Hall, Inc, New Jersey.
Koontz, H & Weihrich, H 1990, Esseintials of Management, McGraw-Hill
http://id.shvoong.comDubrin, Andrew J, 2008. Essentials of Management. Canada: Cengage Learning Kathryn dan David C. Martin, 1998. Management. State of America: The McGraw-Hill CompaniesGeorge, R. Terry, 1979, Principles of Management.
Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert Jr, DR 1996, management 6th edn,
permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang
elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis
permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan
1
elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat
dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
4. Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada
produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan
ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan
dengan mudah menemukan barang penggantinya.
5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu
harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar.
Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi
0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang
permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa
yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik
dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi
oleh produsen yang berbeda.2[2][2]
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
1. Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan,
yaitu:
a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
b. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
c. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
d. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan
harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
2
e. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang
2. Elastisitas akan besar bilamana:
a. Terdapat banyak barang subtitusi yang baik
b. Harga relative tinggi
c. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
3. Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana:
a. Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
b. Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan
harga-harga yang rendah
c. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang
baik dan benda tersebut sangat dibutuhkan3[3][3]
3
D. Pengertian elastisitas penawaran
1. elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar
perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan
harga.
Es =
Atau
ES = × Atau ES =
Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari
korelasi yang positif antara perubahan harga dengan perubahan jumlah
barang yang diminta.
2. Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan
elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis
sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjual bersedia menjual
semua barangnya pada satu harga tertentu.Bentuk kurva penawarannya
sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva
penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama sekali
tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah timggi.
Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan
elastis.Pada elastisitas uniter apabila kurva tersebut bermula dari
titik 0.kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga
menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan
kurva penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan
yang relative besar terhadap penawaran.4[4][4]
E. Jenis-jenis elastisitas penawaran
1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat
ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran
(S) akan terlihat vertikal.
2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil
dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan
perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan
perubahan harga.
4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan
yang relatif besar terhadap penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat
menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu.
Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak
ada limit kapasitas produksi.5[5][5]
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran
4
5
1. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk
dikurangi atau ditambah dengan segera bila terjadi perubahan harga
sebaliknya barang hasil industri lebih bersifat elastis.
2. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen
sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya
bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen
mampu mengubah biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
3. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
4. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan
elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu
dimana penawaran tersebut dianalisis
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga
berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi
produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan
dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
1. Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu
yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar
tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva
penawarannya in elastis sempurna.
2. The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi
suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup
panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi
perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan
sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi
perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan
lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan
yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.6[6][6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan
barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas
permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas
kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga.
6
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran
barang dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang
ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan
tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada
yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang
pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas
yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat
dari suatu perubahan harga.
B. Saran – saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan
keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah
barang yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di
tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan
tersebut di sebut titik keseimbangan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Modul SMK. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Surakarta :
Citra Pustaka Mandiri
Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
Yasinta. 2008. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Wordpress.com : yasinta
Chaeraniirm. 2012. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. blogspot.com :
chaeraniirma
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Analisis permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli ekonomi dalam memahami beberapa peristiwa ekonomi yang wujud dalam masyarakat.
Teori permintaan dan penawaran berguna untuk menerangkan interaksi antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan sempurna yaitu di dalam pasar – pasar terdapat banyakpenjual dan pembeli.
Hal – hal yang diterangkan dalam bab ini adalah :
1. Masalah jangka panjang yang dihadapi sector pertanian :
· Permintaan lambat pertambahannya
· Perkembangan teknologi pesat
2. Masalah fluktuasi harga yang besar dalam jangka pendek
3. Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan pendapatan hasil pertanian
4. Kebijakan harga maksimum dan efeknya
5. Efek pajak penjualan dan subsidi terhadap harga dan jumlah barangyang dijual
MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN
Di dalam perekonomian yang belum berkembang, sector pertanian memiliki arti penting karena sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian besar pendapatan rumahtangga dibelanjakan untuk membeli hasil – hasil pertanian. Perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sector pertanian yang besar tersebut. Dalam perekonomian yang sudah modern, seperti di Amerika Serikat dan di Negara – Negara Eropa Barat,pertanian memegang peranan yang sangat kecil dalam sumbangannya terhadap produksi nasional.
Sejalan dengan berlakunya kemerosotan peranan sector pertanian dalam menciptakan produksi nasional maka peranannya dalam menyediakan pekerjaan juga merosot. Di Negara industri yang modern hanya sebagian kecil penduduk melakukan kegiatan di sector pertanian. Sedangkan di Negara – Negara yang baru saja mulai berkembang biasanya sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja di sector pertanian.
Kemunduran peranan sector pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh dua factor, ialah permintaan terhadap hasil pertanian yang lambat perkembangannya dan kemajuan teknologi di sector pertanian yang memungkinkan pertambahan produktivitas yang tinggi.
PERTAMBAHAN PERMINTAAN BARANG PERTANIAN LAMBATPertumbuhan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus-menerus bertambah. Di negara-negara Barat, pertambahan pendapatan yang dicapaisemenjak permulaan abad yang lalu adalah sangat besar. Dalam masa tersebut pendapatan mereka bertambah beberapa kali lipat. Ini memungkinkan mereka membeli lebih banyak barang. Bagaimana pendapatan yang mengalami kenaikan yang sangat besar tersebut digunakan? Lebih khusus lagi, sampai di manakah pertambahan pendapatan itu akan mempengaruh permintaan terhadap barang pertanian? Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan sangat drastis dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan. Kenaikan pendapatan akan menaikkan konsumsi berbagai macam barang, baik barangindustri maupun barang pertanian. Tetapi kenaikan itu
tidaklah bebanding lurus dengan kenaikan pendapatan.Pertambahan konsumsi barang-barang bukan pertanian seperti barang pakaian, perumahan, barang tahan lama, hiburan dan pelancongan mengalami pertambahan yang lebih cepat dari pada pertambahan pendapatan.Ini berartibarang-barang seperti itu mempunyai elastisitas permintaan pendapatan yang tinggi. Sebaliknya, permintaan terhadap hasil – hasil pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan kenaikan pendapatan, yang berarti bahwa elastisitas permintaan pendapatannya rendah. Akibatnya, pada tingkat pendapatan yang tinggi hanya sebagian kecil daripada pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang
pertanian. Dengan kata lain, tingkat kenaikan permintaan barang industri lebih cepat. Maka kenaikan harganya akan mengalami pertambahan yang lebih cepat pula kalau dibandingkan dengan kenaikan harga barang pertanian. Akibatnya, dalam jangka panjang perbedaan harga barang industri dan barang pertanian cenderung untuk menjadi semakin melebar.
KEMAJUAN TEKNOLOGI YANG PESAT
Perkembangan teknologi yang cepat disuatu sector memungkinkan kenaikanprodutivitas yang tinggi.
Contoh : Dalam tahun 1929 di Amerika serikat sebanyak 12,8 juta orang bekerja disektor pertanian. Produksi yang mereka ciptakan pada tahun 1929 , kalau dihasilkan pada masa sekarang yaitu kurang lebih sesudah tujuh decade, hanya memerlukan sebanyak
1,7 orang saja. Gambaran ini menunjukan betapa besar kenaikan produktivita seseorang yang berlaku daalam masa lebih dari 70 thun lalu di Amerika Serikat. Akibatnya untuk AmerikaSerikat dan Negara-negara maju lainnya adalah produksi pertanian dapat dinaikan dengan cepat apabila terdapat cukup banyak permintaan.Tetapi ternyata permintaan terhadap barang pertanian mengalami perkembangan yang jauh lebih lambat daripada kemampuannya untuk menambah produksi pertanian.
Keadaan tersebut menimbulkan dua implikasi penting kepada sector pertanian dinegara-negara maju .
1. Hal ini mendorong kepada perpindahan tenaga kerja dari sector pertanian ke sector industry . tetapi perpindaahan itu pada umumnya tidaklah secepat seeperti yang diinginkan dan ini terutama disebabkan oleh karena kekurangan keseempatan kerja di sector lain.
2. Kemajuan teknologi yang cepat menimbulkan masalah kelebihan produksi pertanian. Jumlah yang dapat di produksi oleh para petani
adalah melebihi daripada yang diperlukan oleh masyarakat . Keadaan inimenyebabkan harga barang pertanian cenderung untuk tetap berada ditingkat yang sangat rendah.
MASALAH JANGKA PANJANG PERTANIAN DALAM GRAFIK
Masalah jangka panjang sector pertanian dapat juga diterangkan dalam bentuk kurva permintaan dan penawaran.
Kecenderungan Harga Hasil Pertanian dalam Jangka Panjang
Masalah Jangka Pendek dalam Sektor Pertanian
Dalm jangka pendek harga hasil-hasil pertanian cenderung mengalami naik turunyang relative besar. Harganya Boleh mencapai tingkat yang sangat tinggi pada suatu masa, sebaliknya mengalami kemerosotan yangsangat buruk dimasa berikutnya. Ketidak stabilan harga tersebut dapat disebabkan oleh permintaan dan penawaran terhadap berang pertanian yang sifatnya tidak elastis. Sifat ini menyebabkan perubahan yang sangat besar terhadap tingkat harga apabila permintaan atau penawaran mengalami perubahan.
Factor yang menyebabkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka pendek dapat dibedakan kepada dua sumber berikut :
a. Naik turunnya permintaan
b. Naik turunnya penawaran
Ketidakstabilan yang Bersumber dari Perubahan Penawaran
Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh factor alamiah. Padda umumnya, produksi hasil pertanian selalu berubah-ubah dari satu musim
ke musim lainya. Perubahan musuman ini terutama dipengaruhi oleh cuaca, ikllim dan factor-factor ilmiah lainya. Disamping itu serangan hama tanaman dan binatang pengganggu juga dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap perubahan produksi hasil pertanian. Factor-factor ini menyebabkan tingkat produksi pertanian cenderung mengalami perubahan yang relative besar kalau dibandingkan dengan perubahan produksi barang-barang industry.
Dalam jangka pendek maupun jangka panjang, permintaan terhadap barang pertanian bersifat tidak elastic. Dalam jangka panjang ini disebabkan karena elastisitas permintaan pendapatan terhadap barang-barang pertanian adalah rendah, yaitu kenaikan dalam pendapatan hanya menimbulkan kenaikan yang kecil saja terhadap permintaan.
Dalam jangka pendek, ia tidak elastic karena kebanyakan hasil-hasil pertanian merupakan barang kebutuhan pokok harian, yaitu digunakan setiap hari. Walaupun harganya sangat meningkat, namunn jumlah yang sama masih tetap harus dikonsumsi. Sebaliknya, pada waktu harga sangatmerosot konsumsi tidak akan banyak bertambah karena kebutuhan konsumsiyang relative tetap tadi.
Ketidakstabilan yang Ditimbulkan Oleh Perubahan Permintaan
Ada beberapa factor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastic :
a. Barang- barang pertanian dihasilkan secara bermusim
b. Kapasitas memprooduksi sector pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan.
c. Beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh.
Permintaan, Pendapatan dan Penggunaan Tenaga Kerja
Pendapatan produsen barang pertanian mengalami pengurangan yang besar sebagai akibat dari permintaan yang merosot.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pertanian, perubahan permintaan lebih mempengaruhi pendapatan daripadda kesempatan kerja.
Dalam kegiatan industry perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja sedangkan pendapatan ( terutama pendapatan tiap pekerja ) tidak mengalami perubahan sebesar pada sector pertanian.
Menstabilkan Harga dan Pendapatan Pertanian
Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian, berbagai negara melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara,yaitu :
1. Membatasi (menentukan quota ) tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produsen
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya dipasaran bebas.
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah lebih rendah daripada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.
Membatasi jumlah produksi
Untuk menjaga agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan, sehingga menimbulkan masalah-masalah yang menyebabkan kemerosotan pendapatan produsen hasil pertanian,pemerintah dapat membatasi jumlah produksi.
Kebijakan membatassi produksi, kalau dibandingkan dengan penentuan produksi secara pasar bebas, menimbulkan dua macam perubahan, yaitu :
a. Harga barang akan naik
b. Jumlah yang boleh diproduksi dan dijual para petani berkurang.
Kebijakan membatasi produksi dengan tujuan untuk menaikan pendapatan para petani akan mencapai sasarannya hanya apabila permintaan terhadapbarang yang dibatasi produksinya adalah bersifat tidak elastic.
Campur tangan dalam jual beli
Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga danmenjaga agar petani menerima harga yang wajar adalah dengan melakukan jual beli hasil pertanian yang harganya akan distabilkan. Untuk melakukan campr tangan ini, pemerintah perlu mendirikan badan yang akan melakukan jual beli barang dan menyimpan stok barang yang akan diperjual belikan.
Dalam persoalan ini akan dianalisis dua keadaan berikut :
a. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan oleh pasar bebas
b. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dariharga keseimbangan pasar bebas.
Dalam kebijakan ini yang dilakukan pemerintah adalah :”didalam jangka panjang tingkat harga adalah sama dengan harga keseimbangan yang ditentukan dalam pasar bebas “. Jadi pada hakikatnya pemerintah berpendapat bahwa yang ditentukan oleh pasar bebass sudah cukup wajar dan tidak perlu diubah.
Menetapkan harga yang lebih tinggi dari harga keseimbangan
Kebijakan yang lebih sering dilakukan pemerintah adalah menetapkan harga pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang ditentukan pasar bebas. Kebijakan harga yang demikian dikenal sebagai kebijakan harga minimum atau kebijakan harga terendah.
Menstabilkan pendapatan dengan Subsidi
Dalam kebijakan ini pemerintah tidak menentukan harga pasar tetapi menetapkan harga jaminan yang akan diterima petani untuk setiap produksinya.
Harga jaminan adalah lebih tinggi dari harga jaminan yang dicapai dipasar. Jumlah subsidi yang akan diberikan pemerintah untuk setiap unit produksi adalah sebesar perbedaan antara harga jaminan dan harga keseimbangan.
Kebijakan harga maksimum
Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga pada tingkat yang lebih rendah daripada harga keseimbangan dalam pasar bebas
Implikasi kebijakan harga maksimum
Karena kebijakan harga maksimum menyebabkan wujudnya kelebihan permintaan maka kebijakan seperti itu berkecendrungan untuk menciptakan pasar gelap ialah kegiatan jual beli yang dilakukan tidak secara terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang dilaksanakan. Sekiranya pemerintah tidak dapat menghindari kecendrungan ini maka kebijakan harga maksimum dapat dipandang gagal dan tidak menemui sasarannya.
Salah satu cara untuk mengurangi kegiatan pasar gelap ialah dengan mengenakan hukuman atau dend ayang berat kepada pihak-pihak yang melakukannya. Tinfakan lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan penjatahan . Yaitu pembeli diperbolehkan membeli sejumlah tertentu saja, tetapi jumlahnya adalah kurang dari yang diinginkannya.
Dengan penjatahan ini, para pembeli tidak memperoleh sebanyak yang diinginkannya namun , penjatahan dapat mengurangi keinginan untuk melakukan pembelian dipasar gelap dan sekaligus mengurangi kemungkinanterwujudnya harga yang tinggi dipasar gelap.
Pengaruh Pajak Penjualan
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar pada waktu jual beli atas barang-barang yang dikenakan pajak penjualan.
Pajak penjualan dikenakan dalam bentuk suatu presentasi tertentu darihasil penjualan.
Sebagian dari pajak penjualan yang dikenakan akan dipikul pleh penjual. Pembagian beban pajak antara pembali dan penjual dinamakan insiden pajak atau tax incidence.
Untuk menganalisis insiden pajak perlu dilihat prporsi beban pajak diantara pembeli dan penjual pada masing-masing keadaan berikut :
§ Akibat elastisitas permintaan yang berbeda keatas beban pajak yang ditanggung pembeli dan penjual
§ Akibat elastisitas penawaran yang berbeda keatas beban pajak yang ditanggumg pembeli dan penjual.
INSIDEN PAJAK DAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengaruhi insiden pajak akan dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua keadaan yang dibandingkan. Dengan pemisalan ini selanjutnyaakan dibandingkan keadaan dimana permintaan yang elastis dengan permintaan yang tidak elastis.
Kesimpulannya :
§ Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung oleh para pembeli.
Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar oleh penjual. Apabila kurva permintaan tidak elastissempurna maka seluruh pajak penjualan ditanggung pembeli.
§ Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh pemerintah.
INSIDEN PAJAK DAN ELASTISITAS PENAWARAN
Untuk melihat efek elastisitas penawaran terhadap insiden pajak akan dibandingkan dua keadaan keseimbangan permintaan dan penawaran. Pada keadaan kedua kurva penawaran adalah tidak elastis. Dalam kedua keadaan itu dimisalkan kurva permintaan tetap sama. Insiden pajak yangditunjukkan dalam gambar berikut :
Insiden pajak dan elastisitas permintaan
1. Penawaran elastis
2. Penawaran tidak elastis
Dari gambar diatas dapat disimpulkan dua hal berikut :
§ Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akan ditanggung pembeli. Seluruh beban pajak akan ditanggung pembeli apabila kurva penawaran bersifat elastis sempurna. Sebaliknya seluruh beban pajak akan ditanggung penjual apabila kurva penawaran bersifat tidak elastis sempurna.
§ Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan. Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.
EFEK SUBSIDI PEMERINTAH
Untuk melihat bagaimana subsidi dapat memberi manfaat kepada pembeli dan penjual akan digunakan cara yang sama seperti melihat akibat pajakpenjualan terhadap mereka. Tentunya bentuk analisis harus disesuaikan dengan bentuk perubahan yang terjadi. Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada produsen untuk mengurangi biaya produksi yang ditanggung produsen. Artinya, ia dapat dipandang sebagai kebalikan dari pajak penjualan karena subsidi dapat menurunkan harga. Sampai dimana besarnya keuntungan yang diperoleh pembeli dengan adanya subsidi adalah bergantung kepada besarnya penurunan harga yang akan berlaku.
Subsidi dan Elastisitas Permintaan
Gambar efek subsidi dan elastis permintaan
Dapat disimpulkan bahwa :
§ Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yangakan diperoleh penjual.
§ Semakin elastis permintaan, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Subsidi dan elastis penawaran
Gambar efek subsidi dan elastisitas penawaran
1. Penawaran elastis
2.Penawaran tidak elastis
Dapat disimpulkan bahwa :
§ Semakin elastis penawaran, semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.
§ Semakin elastis penawaran, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.
APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARANDidalam perekonomian yang belum berkembang sektor pertanian penting sekali peranannya. Kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat kemajuan tinggi ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu:
1. Pertambahan Permintaan Barang Pertanian Lambat2. Kemajuan Teknologi yang Pesat
Masalah Jangka Pendek dalam PertanianDalam jangka pendek harga hasil-hasil pertanian cenderung mengalami naik turun yang relatif besar. Harganya mencapai tingkat yang sangat tinggi pada suatu masa, sebaliknya mengalami kemerosotan yang sangat buruk pada masa berikutnya. Ketidakstabilan harga tersebut dapat disebabkan oleh permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian yang sifatnya tidak elastis. Faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka pendek dapat dibedakan pada dua sumber berikut:
1. Bersumber dari perubahan penawaran2. Bersumber dari perubahan permintaan
Permintaan, Pendapatan dan Tenaga KerjaDalam kegiatan pertanian perubahan permintaan lebih mempengaruhi pendapatan daripada kesempatan kerja. Sedangkan dalam dalam kegiatan industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan tiap pekerja tidak mengalami perubahan sebesar pada sektor pertanian.Menstabilkan Harga dan Pendapatan PertanianUntuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian dilakukan dengan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan itu dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Membatasi tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produsen.
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya dipasaran bebas.
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar lebihrendah daripada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.
Kebijakan Harga Maksimum Adakalanya timbul keadaan dimana penawaran terbatas sedangkan permintaan jauh lebih besar. Dalam pasar bebas keadaan seperti ini akan menyebabkan harga keseimbangan mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi dari harganya yang wajar. Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga pada tingkat yang lebih rendah daripada harga keseimbangan dalam pasar bebas tersebut. Karena kebijakan harga maksimum disebabkan wujudnya kelebihan permintaan maka kebijakan harga maksimum cenderung untuk menciptakan pasar gelap. Kelebihan permintaan akan mendorong para penjual secara diam-diam menawarkan barangnya pada harga yang lebih tinggi.Pengaruh Pajak Penjualan Pungutan pajak penjualan akan menyebabkan para pembeli harus membayar lebih tinggi untuk memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak tersebut.
Insiden Pajak dan Elastisitas PermintaanSemakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akanditanggung oleh para pembeli.
Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Insiden Pajak dan Elastisitas PenawaranSemakin elastis kurva penawaran semakin banyak beban pajak yang akan ditanggung oleh para pembeli.Semakin elastis kurva penawaran semakin banyak penurunan jumlah barangyang diperjualbelikan.Pengaruh Subsidi PemerintahSubsidi adalah pemberian pemerintah kepada produsen untuk mengurangi biaya produksi yang ditanggung produsen. Subsidi dapat menurunkan harga. Keuntungan yang diperoleh pembeli dengan adanya subsidi bergantung pada besarnya penurunan harga yang berlaku.
Subsidi dan Elastisitas PermintaanSemakin elastis permintaan semakin besar bagian dari subsidi yang akandiperoleh penjual.Semakin elastis permintaan semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Subsidi dan Elastisitas PenawaranSemakin elastis penawaran semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.Semakin elastis penawaran semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook
Related Posts:
Makalah Aliran Sesat Yang Berkembang Di Indonesia Normal0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More