Top Banner

of 26

Makalah Mahluk Budaya

Feb 09, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    1/26

    Makalah Mahluk Budaya

    ar

    Kelompok VIII

    Pembimbing: Eva Lidya

    Dibuat Oleh:

    Mohd Quarratul Aiman 04111401089

    Beby Yohaningsih H 04111401045

    Alifvia Nabdakh 04111401047

    Achmad Dodi Meidianto 04111401069

    Sharanjit Kaur Autar Singh 04111401090

    Dhillah Juas Ainun 04111401060

    Gnanambhikaiy Ganapathi 041114010

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2014

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    2/26

    2

    Kata Pengantar

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat

    menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas ilmusosial dan budaya dasar. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah

    wawasan mengenai manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab. Kami juga

    mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eva Lidya selaku dosen mata kuliah ilmu sosial dan

    budaya dasar yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.

    Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

    itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan

    makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih

    dan semoga karya tulis ini bermanfaat untuk kami dan untuk pembaca.

    Palembang, 25 Maret 2014

    Penyusun

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    3/26

    3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2

    DAFTAR ISI......................................................................................................... 3

    BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 4

    1.1Latar Belakang ............................................................................... 41.2Rumusan Masalah ........................................................................... 51.3Tujuan Makalah .............................................................................. 5

    BAB II : Pembahasan ....................................................................................... 6

    2.1 Pengertian Manusia , budaya dan kebudayaan .............................. 6

    2.2 Manusia sebagai makhluk berbudaya ............8

    2.3 Nilai-nilai kebudayaan .................................. 11

    2.4 Problematika kebudayaan ......15

    2.5 Globalisasi sebagai fenomena dalam peradaban............................. 18

    2.6 Peradaban Indonesia........................................................................192.7 Wujud dan perkembangan peradaban ........20

    2.8Problematika peradaban ............................21

    BAB III : Penutup .............................................................................................. 24

    A. Kesimpulan ................................................................................... 24B. Saran ............................................................................................ 25

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 26

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    4/26

    4

    BAB I

    Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang

    senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang

    membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya

    manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang

    berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Budaya adalah suatu cara hidup yang

    berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi

    ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan

    politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Dengan

    berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya. Manusia

    berbeda dengan makhluk lainnya. Manusia menjalani hidup sesuai dengan adab-adab yang

    diterapkan di lingkungan sekitar. Oleh karenanya, manusia harus bersosialisasi dan

    memenuhi adab-adab yang telah disosialisasikan oleh orang-orang sebelumnya. Orang-orang

    yang tidak menjalankan atau menentang adab yang berlaku akan dianggap manusia yang

    biadab. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan peradaban, terjadilah evolusi budayayang menyebabkan beberapa problematika yang harus kita kaji dan pikirkan bersama

    solusinya.

    Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan di muka

    bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat berkembang. Hal inilah yang

    menjadi kelebihan manusia dibandingkan makhluk-makhluk lain yang diciptakan Tuhan di

    muka bumi. Namun, kebutuhan setiap manusia berbeda-beda berdasarkan lingkungan tempat

    tinggalnya dan akhirnya manusia memiliki kebutuhan yang sama akan terbentuk menjadi satu

    kelompok dengan sendirinya, karena sifat akal manusia yang unik maka akhirnya setiap

    kelompok akan membuat suatu ciri khas tersendiri dan akhirnya berbagai macam budaya pun

    terbentuk.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    5/26

    5

    1.2 Rumusan Masalah

    a) Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk berbudaya?b) Apakah kaitan antara manusia dengan kebudayaan ?c) Apakah perwujudan kebudayaan dalam kehidupan manusia?d) Apakah yang menyebabkan manusia disebut makhluk yang berbudaya?

    2.9 Tujuan MakalahTujuan pembelajaran agar mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar tentang

    konsep manusia sebagai makhluk budaya serta pemahaman konsep tersebut dijadikan

    dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan menyikapi berbagai problematika

    budaya yang berkembang dalam masyarakat.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    6/26

    6

    Bab II

    Pembahasan

    2.1 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya

    Secara bahasa manusia berasal dari kata manu(Sansekerta), mens(Latin), yang

    berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk

    lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan

    atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

    Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur.

    Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera.

    Budayaadalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

    kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

    unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,

    pakaian, bangunan, dan karya seni.

    Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya berdasarkan para ahli:

    E.B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah: Suatu keseluruhan kompleksyang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta

    kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

    Koentjaraningrat: 1979 yang mengartikan budaya dengan:Keseluruhan sistemgagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

    dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

    Kebudayaanadalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi

    sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan

    sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah

    benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa

    perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan

    hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk

    membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    7/26

    7

    Pengertian Budaya dan Kebudayaan

    Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta Buddhayah , yang merup akan bentuk jamak

    dari kata Buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat

    diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal. Daya dari budi yang

    berupa cipta, karsa dan rasa.

    Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari

    kata latin colere yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani).

    Dari asal arti tersebut yaitu colere kemudian culture diartikan sebagai segala daya dan

    kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam. Kebudayaan adalah hasil dari cipta,

    rasa dan karsa.

    Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

    kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

    unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,

    pakaian, bangunan, dan karya seni.

    Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem

    ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,

    kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda

    yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-

    benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi

    sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

    melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

    Adapun pengertian kebudayaan menurut para ahli adalah sebagai berikut:

    Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski : mengemukakan bahwa segala sesuatuyang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

    masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

    Herskovits : memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satugenerasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

    Menurut Andreas Eppink, : kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilaisosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,

    dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri

    khas suatu masyarakat.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    8/26

    8

    Menurut Edward Burnett Tylor : kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat

    istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota

    masyarakat.

    Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi : kebudayaan adalah sarana hasilkarya, rasa, dan cipta masyarakat.

    Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah

    sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan

    yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu

    bersifat abstrak.

    Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusiasebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,

    misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-

    lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan

    bermasyarakat.

    2.2 Manusia Sebagai Makhluk Budaya

    Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain

    adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan

    kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik,

    benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran

    dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

    Berbudaya merupakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Manusia adalah makhluk

    yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan

    tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala

    sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung

    jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan

    tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus

    mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan

    Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya.

    Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    9/26

    9

    berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya.

    Banyak pengertian tentang budaya atau kebudayaan. Kroeber dan Kluckholn (1952)

    menginventarisasi lebih dari 160 definisi tentang kebudayaan, namun pada dasarnya tidak

    terdapat perbedaan yang bersifat prinsip

    Berbeda dengan binatang, tingkah laku manusia sangat fleksibel. Hal ini terjadi karena

    kemampuan dari manusia untuk belajar dan beradaptasi dengan apa yang telah dipelajarinya.

    Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan

    kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.

    Kebudayaan mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar hidupnya. Manusia

    berbeda dengan binatang, bukan saja dalam banyaknya kebutuhan, namun juga dalam cara

    memenuhi kebutuhan tersebut. Kebudayaanlah yang memberikan garis pemisah antara

    manusia dan binatang .

    Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif diimbangi oleh kemampuan lain yakni

    kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan menguasai objek-objek yang bersifat fisik.

    Kemampuan untuk belajar dimungkinkan oleh berkembangnya inteligensi dan cara berfikir

    simbolik. Terlebih lagi manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan yang di

    dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan

    pikiran, kemauan dan hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan

    memberi penilaian terhadap obyek dan kejadian.

    Hakikat kodrat manusia itu adalah :

    1) sebagai individu yang berdiri sendiri (memiliki cipta, rasa, dan karsa).

    2) sebagai makhluk sosial yang terikat kepada lingkungannya (lingkungan sosial,ekonomi, politik, budaya dan alam), dan

    3) sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Perbuatan-perbuatan baik manusia haruslah sejalan

    dan sesuai dengan hakikat kodratinya.

    Manusia dipandang mulia atau terhina tidak berdasarkan aspek fisiologisnya. Aspek fisik

    bukanlah tolak ukur bagi derajat kemanusiaannya.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    10/26

    10

    Hakikat kodrati manusia tersebut mencerminkan kelebihannya dibanding mahluk lain.

    Manusia adalah makhluk berpikir yang bijaksana (homo sapiens), manusia sebagai pembuat

    alat karena sadar keterbatasan inderanya sehingga memerlukan instrumen (homo faber),

    manusia mampu berbicara (homo languens), manusia dapat bermasyarakat (homo socious)

    dan berbudaya (homo humanis), manusia mampu mengadakan usaha (homo economicus),

    serta manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious), sedangkan hewan memiliki

    daya pikir terbatas dan benda mati cenderung tidak memliki perilaku dan tunduk pada

    hukum alam.

    Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal

    dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan

    yang berlandaskan ketuhanan. Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandangsebagai motivator terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah

    memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi

    nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.

    Kebudayaan yang diciptakan dan dimiliki oleh manusia mencerminkan pribadi manusia

    sebagai mahluk ciptaan yang paling sempurna diantara yang lainnya. Kebudayaan yang terus

    berkembang di kehidupan bermasyarakat dapat menjadi suatu tolak ukur dalam melihat

    betapa berbudayanya masyarakat di dalam suatu Negara.

    Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan

    menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang

    tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari

    pendidikan suatu bangsa.

    Kaitan Antara Manusia dengan Kebudayaan

    Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan

    berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa Budaya berupa

    rancangan hidup maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi

    melalui proses belajar dan menjadi sikap perilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai

    nilai budaya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, kaitan antara manusia dan kebudayaan manusia adalah

    kebudayaan adalah hasil dari ide, gagasan dan pemikiran baik nyata ataupun abstrak dan juga

    sebagai rancangan hidup masa depan.. Jadi dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi tingkat

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    11/26

    11

    kebudayaan manusia, semakin tinggi pula tingkat pemikiran manusia tersebut. Dan

    kebudayaan itu digunakan untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat antar manusia

    karena sifat manusia yaitu makhluk sosial yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan

    harus hidup dengan manusia lainnya.

    2.3 Nilai-nilai kebudayaan

    JJ. Hogman dalam bukunya TheWorld of Manmembagi budaya dalam tiga wujud

    yaitu: ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan Koencaraningrat, dalam buku Pengantar

    Antropologimenggolongkan wujud budaya menjadi:

    a. Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan

    sebagainya.

    b. Sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat

    c. Sebagai benda-benda hasil karya manusia

    Berdasarkan bentuknya, budaya dapat dibagi menjadi 2 yaitu budaya yang bersifat

    abstrak dan budaya yang bersifat konkret atau nyata:

    o Budaya yang bersifat abstrak: budaya yang tidak dapat dilihat secara kasat mata karena

    bearada dalam pemikiran manusia. Contohnya yaitu ide, gagasan, cita-cita dan lain

    sebagainya.

    o Budaya yang bersifat konkret: budaya yang berpola dari tindakan atau peraturan dan

    aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau

    diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang

    terdiri atas:perilaku, bahasadan materi.

    Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku

    manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior)

    masyarakatnya.

    Bahasaadalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    12/26

    12

    ditangkap dengan telinga (auditory). Ada pula yang berpendapat bahwa bahasa adalah suatu

    perjanjian tidak tertulis yang telah kita tandatangani dan berlaku seumur hidup. Dengan

    bahasa, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga manusia dapat saling bertukar

    pikiran sehingga hasil dari pertukaran tersebut adalah budaya yang semakin kaya dan

    kebudayaan yang berkembang dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman.

    Budaya materiadalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya

    pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat

    transportasi. Substansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup,

    kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. Tiga unsur yang terpenting adalah sistem

    pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.

    Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu

    masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu

    kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat

    dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi

    atau sedang terjadi.

    1.

    EtikaIstilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan atau

    akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan perilaku yang baik . Kebudayaan

    merupakan induk dari berbagai macam pranata yang dimiliki manusia dalam hidup

    bermasyarakat. Etika merupakan bagian dari kompleksitas unsur-unsur kebudayaan. Ukuran

    etis dan tidak etis merupakan bagian dari unsur-unsur kebudayaan. Manusia membutuhkan

    kebudayaan, yang didalamnya terdapat unsur etika, untuk bisa menjaga kelangsungan hidup.

    Manusia yang berbudaya adalah manusia yang menjaga tata aturan hidup.

    Etika dapat diciptakan, tetapi masyarakat yang beretika dan berbudaya hanya dapat

    diciptakan dengan beberapa persyaratan dasar, yang membutuhkan dukungan-dukungan,

    seperti dukungan politik, kebijakan, kepemimpinan dan keberanian mengambil keputusan,

    serta pelaksanaan secara konsekuen. Selain itu dibutuhkan pula ruang akomodasi, baik lokal

    maupun nasional di mana etika diterapkan, pengawasan, pengamatan, dan adanya pihak-

    pihak yang memelihara kehidupan etika. Kesadaran etis bisa tumbuh karena disertai

    akomodasi.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    13/26

    13

    Etika (kesusilaaan) lahir karena kesadaraan akan adannya naluri-solidaritas sejenis pada

    makhluk hidup untuk melestarikan kehidupannya,kemudian pada manusia etika ini menjadi

    kesadaran sosial ,memberi rasa tanggungjawab dan bila terpenuhi akan menjelma menjadi

    rasa bahagia.(A.A Djelantik,Estetika Sebuah Pengantar.hal-4).

    Pada manusia yang bermasyarakat etika ini berfungsi untuk mempertahankan kehidupan

    kelompok dan individu.Pada awalnya Etika dikenal pada sekelompok manusia yang sudah

    memiliki peradaban lebih tinggi.Terdapat proses indrawi yang diperoleh secara visual dan

    akustik(instrumental).

    Keduanya (proses indrawivisual dan akustik) mengambil peran tambahan melakukan fungsi-

    fungsi yang jauh lebih tinggi,bukan hanya melakukan fungsi vital , tetapi telah melibatkan

    proses-proses yang terjadi dalam budi dan intelektualitas dan lebih bertujuan untuk memberi

    pengetahuan dan kebahagiaan jasmani dan ruhani. .(A.A Djelantik,Estetika Sebuah

    Pengantar.hal-3).

    2. EstetikaEstetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu

    mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya denganmenggunakan penilaian perasaan

    Istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714 1762) melalui

    beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan.(Encarta Encyclopedia

    2001, 1999) Baumgarten menggunakan istilah estetika untuk membedakan antara

    pengetahuan intelektual dan pengetahuan indrawi. Dengan melihat bahwa istilah estetika baru

    muncul pada abad 18, maka pemahaman tentang keindahan sendiri harus dibedakan dengan

    pengertian estetik.

    Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga terkandung estetika di dalamnya. Jika etika

    menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung

    jawab, estetika membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang

    bisa merasakannya .

    Manfaat nilai etika dan estetika kebudayaan bagi kehidupan masyarakat adalah menyadari

    bahwa mempertahankan dan menyelamatkan kebudayaan suatu daerah atau bangsa harus

    diletakkan di paling awal . Dan menjadikan nilai kebudayaan sebagai acuan untuk menempuh

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    14/26

    14

    kehidupan masa depan masyarakat, dengan terus melakukan kontekstualisasi dan aktualisasi

    pada berbagai dinamika zaman. Masyarakat harus bisa menyaring kebudayaan baru dengan

    tetap memprioritaskan kebudayaan asal mereka jangan samapai kebudayaan kita hilang hanya

    dikarenakan adanya budaya baru yang kita anggap lebih maju di banding budaya kita sendiri

    dan agar menjadi masyarakat yang berbudaya.

    3. MoralMoral adalah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila dapat mewujudkan

    kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.

    Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki dua macam sistem budaya yang sama-

    sama harus dipelihara dan dikembangkan, yakni sistem budaya nasional dan sistem budaya

    etnik lokal. Sistem budaya nasional adalah sesuatu yang relatif baru dan sedang berada dalam

    proses pembentukannya. Sistem ini berlaku secara umum untuk seluruh bangsa Indonesia,

    tetapi sekaligus berada di luar ikatan budaya etnik lokal.

    Nilai-nilai budaya yang terbentuk dalam sistem budaya nasional bersifat prospektif, misalnya

    kepercayaan religius kepada Tuhan Yang Maha Esa; pencarian kebenaran duniawi melalui

    jalan ilmiah; penghargaan yang tinggi atas kreativitas dan inovasi, efisiensi tindakan danwaktu; penghargaan terhadap sesama atas dasar prestasinya lebih daripada atas dasar

    kedudukannya; penghargaan yang tinggi kepada kedaulatan rakyat; serta toleransi dan

    simpati terhadap budaya suku bangsa yang bukan suku bangsanya sendiri.

    Nilai-nilai tersebut menjadi bercitra Indonesia karena dipadu dengan nilai-nilai lain dari nilai-

    nilai budaya lama yang terdapat dalam berbagai sistem budaya etnik lokal. Kearifan-kearifan

    lokal pada dasarnya dapat dipandang sebagai landasan bagi pernbentukan jatidiri bangsa

    secara nasional. Kearifan-kearifan lokal itulah yang membuat suatu budaya bangsa memiliki

    akar. Budaya etnik lokal seringkali berfungsi sebagai sumber atau acuan bagi penciptaan-

    penciptaan baru, seperti dalam bahasa, seni, tata masyarakat, dan teknologi, yang kemudian

    ditampilkan dalam perikehidupan lintas budaya.

    Kebudayaan di Indonesia sangat beragam karena memiliki banyak perbedaan antar manusia

    yang berada di tanah inonesia, namun Indonesia mempunyai semboyan bhineka tunggal ika

    yang diartikan walaupun berbedabeda tetapi tetap satu . pada setiap daerah memiliki adat

    istiadat yang berbedabeda pula, itulah yang membedakan aturan aturan di tiap daerah .

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    15/26

    15

    seperti suku asmat di papua dengan pakaian khas bagi kaum laki laki yang menggunakan

    koteka dan bahkan penduduknya ada juga yang tidak memakai busana, tetapi hal itu tidak di

    langgar karena sudah menjadi tradisi disana . apabila hal seperti itu ada di daerah Jakarta

    sudah dapat dipastikan sudah melanggar aturan hukum yang berlaku . Seperti itulah mengapa

    peraturan di setiap daerah di Indonesia cukup beragam . budaya di Indonesia sangat kuat

    karena adanya budaya yang turuntemurun dari nenek moyang hingga sekarang . dan masih

    banyak acara adat di berbagai daerah untuk melestarikan budayanya masingmasing daerah

    .

    Perilaku manusia berbudaya adalah perilaku yang dijalankan sesuai dengan moral, norma-

    norma yang berlaku dimasyarakat, sesuai dengan perintah di setiap agama yang diyakini, Dan

    sesuai dengan hukum Negara yang berlaku. Dalam berperilaku, manusia yang berbudayatidak menjalankan sikap-sikap atau tindakan yang menyinpang dari peraturan-peraturan baik

    berupa norma- norma yang ada di masyarakat maupun hokum yang berlaku.

    Oleh karena itu sifat manusia yang berbudaya itu yang harus dimiliki setiap manusia

    khususnya bangsa Indonesia yang dikenali sebagai Negara yang besar dengan banyaknya

    budaya yang dimiliki. Jadilah manusia yang memiliki budaya yang tinggi yang menjadikan

    manusia tersebut sebagai manusia yang berbudaya dan tentu manusia yang berbudaya itu

    pasti juga manusia yang berpendidikan, akan tetapi sebaliknya manusia yang berpendidikan

    itu belum tentu dia manusia yang berbudaya. Banyak contoh di negara ini manusia yang

    pintar atau berpendidikan yang melakukan banyak tindak kejahatan atau menyimpang

    contohnya seperti korupsi. Itu semua terjadi karena mereka tidak menjadi manusia yang

    berbudaya Dan akibatnya mereka tidak memiliki moral, kejujuran, Dan rasa tanggung jawab.

    Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka

    masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam

    menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia

    yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang

    memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.

    2.4 Problematika Kebudayaan

    Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai

    pemilik kebudayaan, dan adanya budaya dari luar yang teradang kita langsung menerima dan

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    16/26

    16

    menerapkan pada diri dan kehidupan kita tanpa berfikir panjang dengan resiko efek ke

    kebudayan kita sendiri. Ini lah beberapa contoh problematika kebudayaan:

    1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan

    hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok

    orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau

    menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik

    daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau

    meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup

    mereka umumnya miskin.

    2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini dapat

    terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat

    banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah

    yang salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena

    masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

    3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam sering

    mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa

    ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka

    ditempat yang lama.

    4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan

    masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah

    tertutup untuk menerima program-program pembangunan.

    5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa sehingga

    menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki

    secara turun-temurun.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    17/26

    17

    6. Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri danmenganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu timbulnya

    pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan yang beraneka

    ragam yang berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap

    etnosentris yang dapat menimbulkan perpecahan.

    7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan olehmanusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan

    untuk melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi

    dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.

    8. Pewarisan kebudayaan.Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau tidaknya

    budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi

    penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi

    sesuai dengan budaya warisan.

    Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh

    pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi

    tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima

    sekarang ini.

    Perubahan kebudayaan.Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan akan

    merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress

    (kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui

    revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

    Penyebaran kebudayaan.Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah, masyarakat penerima akan

    kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh

    globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah

    masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku

    sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan

    induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa kebersamaan dan

    kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    18/26

    18

    2.5 Globalisasi Sebagai Fenomena dalam Peradaban

    Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus

    dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran

    teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.

    Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai

    tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya

    memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah

    proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia

    mampu mengubah dunia secara mendasar.

    Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua bangsa

    dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi dan transportasi yangcanggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Akibatnya, akn mengubah pola

    pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkinan dapat mengakubatkan

    perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan,

    kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa.

    Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial,

    budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah akan

    semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara

    berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebaan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi

    dibidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta

    nilai-nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi manusia.

    Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan pasar bebas.

    Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan transnasional yang

    beroperasi tanp mengenal batas-batas negara. Kapitalisme juga menuntut adanya ekonomi

    pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal,

    membuat keuntungan, serta manajemen yang rasional.

    Pengaruh globalisasi terhadap sosila budaya akan masuknya nilai-nilai dari peradaban lain.

    Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa yang menjadi jati

    dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media informasi dan komunikasi,

    seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    19/26

    19

    Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan negara.

    Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan

    terjadinya konflik kepentingan dan dapat mengganggu keamanan bangsa.

    2.6 Peradaban Di IndonesiaProblematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat

    dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat

    perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional

    Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap

    keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah

    kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang

    semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan

    informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan

    kesenian tradisional kita. Dengan televisi,masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan

    hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.

    Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia. Misalnya saja kesenian

    tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta

    kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat

    wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan

    pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik..

    Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di

    Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami mati suri. Wayang orang dan ludruk

    merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.

    Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk peradaban yang banyak

    dipengaruhi oleh globalisasi. Dimensi nilai dalam kehidupan yang sebelumnya berdasarkan

    pada konsep kolektifisme kini berubah menjadi individualisme. Manusia tidak lagi merasa

    senasib, sepenanggungan dengan manusia lainnya (seperti pada zaman perjuangan)

    dikarenakan perkembangan teknologi dan informasi menuntut mereka untuk saling

    berkompetisi dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Hal ini juga

    berdampak pada berkurangnya kontak sosial antara sesama manusia dalam konteks hubungan

    kemasyarakatan.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    20/26

    20

    Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin meningkat, atau dengan

    kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan cenderung memiliki gaya hidup hedonis

    yang lebih suka bersenang-senang.

    Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya suatu

    bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah terkontaminasi oleh

    pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah

    ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh

    anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam

    percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do,dan lain-lain). Hal ini jelas mengancam

    eksistensi bahasa di suatu daerah.

    2.7 Wujud dan Perkembangan PeradabanTiga Periodisasi Peradaban (Alvin Tofler) yaitu gelombang perubahan dari meramu (food

    gathering) menjadi budaya cocok tanam (peradaban pertanian) kehidupan manusia menjadi

    menetap, peradaban industri, peradaban informasi. Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban

    dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Gelombang pertamasebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan barudari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris). Mengalami perkembangan

    pesat yang disebut evolusi hijau (green revolution). Pada masa ini terjadi perkembangan

    teknologi pertanian (dikembangkannya bibit unggul, pemupukan, pembasmian hama dan

    mekanisasi)

    Pada masa ini terjadi perubahan kehidupan manusia yang berarti dengan ditemukannya

    berbagai alat dan pesawat 1769 James Watt mesin uapnya, Thomas Alpha Edisonlampu

    pijarnya. Kondisi tadi menjembatani untuk masuk ke gelombang kedua peradaban industry

    yang menguasai dunia barat dan jepang menyusul 4 negara asia (the four tiger) : Korea

    Selatan, Taiwan, Singapore, Hongkong.

    1. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik,mesin untuk mobil dan pesawat terbang.(revolusi industri). Perkembangan IPTEK

    industri sangat berpengaruh pada perkembangan bidang elektronik . Kemajuan media

    elektronik berpengaruh pada penyebaran informasi yg cepat di seluruh dunia.

    Perkembangan microchip membawa teknologi dunia. Kehidupan budaya memasuki era

    revolusi komunikasi, revolusi informasi.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    21/26

    21

    2. Gelombang ketigasebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasidengan komputer atau alat komunikasi digital. Jepang sudah sampai pada level the age

    high mass consumption, Komputer, internet, satelit . Hal yang menarik dikenal Budaya

    kegagalan adalah aib. Pada era ini, kerja pikiran menjadi tuntutan dalam rangka membuat

    program dan memanfaatkan program baik untuk mencapai informasi, menyimpan maupun

    untuk menyebarkan informasi tersebut.

    Wujud dari peradaban dapat berupa :

    1. Moral : nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.2. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu

    benar atau salah, baik atau buruk.

    3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadipegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan

    santun.

    4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakupkesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).

    2.8 Problematika PeradabanA. Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia

    Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi

    sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia

    dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau

    membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

    Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai

    keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap

    bidang kegiatan manusiaPengertian teknologi secara umum adalah:

    1. Proses yang meningkatkan nilai tambah2. Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja3. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan

    digunakan

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    22/26

    22

    Sedangkan dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu. Jadi

    dampak teknologi adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu teknologi, bisa akibat baik bisa

    juga akibat buruk dalam kehidupan manusia.

    Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan

    ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.

    Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.

    Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.

    Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa

    oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,

    walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga

    memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuatdampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia

    B. Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia

    1. Dampak PositifA. Perubahan Tata Nilai dan Sikap adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya

    menyebabkan pergeseran nilai dan sikapmasyarakat yang semua irasional menjadi

    rasional

    B. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnyailmupengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas

    dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

    C. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alatkomunikasi dan transportasi yang canggihmerupakan salah satu usaha mengurangi

    penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    2. Dampak NegatifDampak negatif modernisasidanglobalisasiadalah sebagai berikut.

    1. Pola Hidup KonsumtifPerkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan

    masyarakatmelimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang

    dengan banyak pilihan yang ada.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    23/26

    23

    2. Sikap IndividualistikMasyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak

    lagimembutuhkanorang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka

    adalah makhluk sosial

    3. Gaya Hidup Kebarat-baratanTidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.Budayanegatif yang

    mulaimenggeser budayaasli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan

    bebasremaja,dan lain-lain.

    4. Kesenjangan SosialApabila dalam suatu komunitasmasyarakathanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti

    arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara

    individudengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangansosial

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    24/26

    24

    BAB III

    Penutup

    3.1 Kesimpulan

    Dari pembahasan di atas maka kami dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:

    1. Kebudayaan ialah segala daya dan aktivitas manusia untuk mengelola dan mengubahalam

    2. Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan yaitu manusia yang telahdilengkapi Tuhan dengan akal dan pikirannya menjadikan Khalifah di muka bumi

    dan diberikan kemampuan. Manusia memiliki kemampuan daya antara lain akal,

    intelegensi, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku.

    3. Substansi (isi) utama budaya yaitu:

    Sistem pengetahuan Nilai Pandangan hidup Kepercayaan Persepsi Etos kebudayaan

    Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain

    adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan

    kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik,

    benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran

    dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

    Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

    kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

    unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,

    pakaian, bangunan, dan karya seni.

    Problematika kebudayaan dan peradaban timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihatdalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    25/26

    25

    perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional

    Indonesia.

    3.2 Saran

    Dengan selesainya makalah ini, maka kami dari kelompok I dapat menyarankan bahwa

    sebagai makhluk yang berbudaya maka sepatutnyalah kita sebagai manusia yang memiliki

    prospek kedepan harus mempertahankan citra sebagai makhluk Tuhan paling sempurna. Kita

    harus menyadari bahwa budaya tidak bisa kita jadikan kedok untuk berbuat sesuatu yang

    semena-mena seperti kata seorang ahli sosiologi Surjono Jatiman bahwa sebenarnya

    manusia tidak ubahnya seperti binatang yang saling membunuh satu sama lain, akan tetapi

    oleh karena manusia berbudaya maka kejahatan itu senantiasa dibungkus dengan budaya

    Untuk dalam hal berbudaya harus pula disertai dengan akidah yang kokoh dari seorang

    budaya, agar supaya setiap apa yang dihasilkannya dapat menjadi yang terbaik dan berguna

    untuk masyarakat banyak, khususnya demi kemajuan bangsa yang senantiasa kita cintai dan

    banggakan.

  • 7/22/2019 Makalah Mahluk Budaya

    26/26

    Daftar Pustaka

    Ika Putri Nadilla.2012.Hakekat Manusia sebagai Makhluk Budaya. Diakses dari

    http://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-makhluk-budaya-3/

    Setiadi Elly, 2006.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana. Jakarta

    http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html

    http://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-makhluk-budaya-3/http://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-makhluk-budaya-3/http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.htmlhttp://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.htmlhttp://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.htmlhttp://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-makhluk-budaya-3/