KATA PENGANTARSegala Puji bagi Allah yang masih memberikan
kesehatan dan kesempatan-Nya kepada kita semua, terutama kepada
penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Berikut
ini, penulis persembahkan sebuah makalah Ilmu pengetahuan bumi dan
antariksa.Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.Kepada pembaca yang
budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah
ini, penulis mohon maaf, karena penulis sendiri dalam tahap
belajar.Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih,
kepada para pembaca.Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga
benar-benar bermanfaat.
Makassar, 14 Oktober 2014
Penulis
PENDAHULUANPegunungan merupakan suatu kenampakan yang sangat
spektakuler, yang menjulang ke atas sampai beberapa ratus meter
bahkan lebih, dari dataran yang ada sekelilingnya. Beberapa dari
kenampakan itu merupakan suatu massa tunggal yang terisolasi,
sedang beberapa lainnya merupakan suatu rangkaian pegunungan yang
sangat panjang. Beberapa dari rangkaian tersebut merupakan
rangkaian pegunungan yang masih sangat muda, seperti Pegunungan
Himalaya, yang masih tumbuh sampai sekarang. Sedang lainnya
merupakan rangkaian pegunungan yang sudah tua dan sudah mengalami
proses penurunan (perataan) permukaannya.Gerakan yang berasal dari
bumi yang menyebabkan atau menimbulkan bentuk-bentuk tertentu
disebabkan karena adanya gaya tegangan yang terdapat di kerak bumi
disebut gaya endogen. Gejala tektonik merupakan bagian dari gaya
endogen. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang
menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun
vertikal. Sedangkan, tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal
dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit
bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik.
(orogenesa dan epiro genesa). Gerak orogenetik adalah gerak yang
dapat menimbulkan lipatan dan patahan serta retakan disebabkan
karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang
sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat, dan gerak
epirogenetik adalah gerak yang menyebabkan muka bumi naik dan turun
karena gerak bumi yang sangat lambat serta meliputi daerah yang
luas.
LIPATANStruktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi
yang paling umum dijumpai pada batuan sedimen klastika. Salah satu
ciri khas batuan sedimen klastika adalah dijumpainya bidang
perlapisan batuan yang terbentuk pada saat sedimentasi. Apabila
kita perhatikan pada singkapan batuan di lapangan bidang perlapisan
terebut mempunyai bidang kedudukan yang bervariasi, hal ini
tergantung pada tektonik yang melatarbelakanginya. Terdapat
beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara
lain:1. Hill (1953).Lipatan merupakan pencerminan dari suatu
lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu
bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling,
gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada
bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan
lapisan. 2. Billing (1960)Lipatan merupakan bentuk undulasi atau
suatu gelombang pada batuan permukaan.3. Hob (1971)Lipatan akibat
bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap
bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila
gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya
dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola
keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin,
berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan
tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan
terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini
akan terbalik pada sinklin.4. Park (1980)Lipatan adalah suatu
bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.
Lipatan atau fold secara umum adalah deformasi lapisan batuan
yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari
kedudukannya semula membentuk lengkungan. Selain itu, lipatan
adalah lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan yang arahnya
mendatar. Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuk
lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin.Antiklin merupakan punggung
lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan
dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian
tengah dari antiklin disebut inti antiklin.Bentuk AntiklinSiklin
merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke
suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya
mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti
sinklin.
Bentuk SinklinPada lipatan ada yang dinamakan bidang porosan dan
porosan lipatan. Bidang porosan adalah bidang yang membelah antara
sayap lipatan menjadi dua. Porosan lipatan adalah garis potong
antara bidang porosan dengan permukaan lapisan atau bisa dikatakan
bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada lipatan.
Berdasarkan kedudukan bidang sumbunya, lipatan terdiri atas enam
(6), yaitu :1.Lipatan Simetri (Symmetrical folds) adalah lipatan
dengan kedudukan sumbu lipatan yang tegak.2.Lipatan Asimetri
(Asymmetrical folds) adalah lipatan dimana kedudukan sumbu
lipatannya miring.3.Lipatan Menggantung (Overtuned folds) adalah
lipatan dimana sumbu lepatannya membentuk sudut terhadap bidang
horizontal (miring) dan kedua sayap lipatannya miring ke arah yang
sama.4.Lipatan Rebah (Recumbent folds) adalah lipatan dimana bidang
sumbunya horizontal.5.Chevron folds adalah lipatan menyudut atau
sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini, sayap lipatannya
merupakan bidang planar.6.Isoclinal folds adalah lipatan dimana
kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar dan kedua
sayapnya sejajar atau hampir sejajar.
Pengelompokkan lipatan secara morfologis Didasarkan atas
:1.Perubahan bentuk daripada lipatan pada kedalaman.2.Susunan atau
pola daripada struktur lipatan, dilihat dalam penampang
denah.Jenis-jenis lipatan tersebut adalah :-Concentric fold
(lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk
perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat
tetap sama.- Similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana
lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang
sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak
banyak berubah ke dalam maupun ke atas.
PERLIPATANGaya-gaya tektonik akan menyebabkan batuan penyusun
kerak bumi, berada dibawah kondisi tertekan (stressed) yang pada
akhirnya menyebabkan batuan akan berubah atau terdeformasi. Batuan
yang bersifat plastis terutama batuan sedimen mula-mula akan
terlipat membentuk lipatanPerlipatan kulit batuan penyusun kulit
bumi dapat berukuran regional sampai dengan ukuran minor, Lipatan
berukuran besar yang mencakup daerah yang luas pada umumnya
sekarang nampak sebagai permukaan lipatan yang telah mengalami
erosi terutama pada bagian tertinggi pada puncak-puncak lipatan
seperti pada kenampakan gambar berikut
Lipatan pada kerak bumi akan membentuk lipatan antiklin dan
lipatan siklin dan jika pada permukaan lipatan memperlihatkan
bidang kemiringan kesegala arah yang dimulai dari titik puncak maka
disebut dome/kubah, bentuk yang demikian dapat dijumpai di daerah
Sangiran Sragen Jawa Tengah, sebaliknya bila kemiringan permukaaan
bidang lipatan mengarah kesatu titik pusat disebut lipatan
cekungan.Beberapa Unsur Lipatan1.Plunge,sudut yang terbentuk oleh
poros dengan horizontal pada bidang vertikal.2.Core, bagian dari
suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan. 3.Crest,
daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada
antiklin 4. PitchatauRake, sudut antara garis poros dan horizontal,
diukur pada bidang poros.5.Depresion, daerah terendah dari puncak
lipatan.6. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.7.
Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang
melalui semua Hinge Line dari suatu lipatan.8. Limb (sayap), bagian
dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari
lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip
(sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge
antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar),
melengkung (curve), atau bergelombang (wave). 9. Fore Limb, sayap
yang curam pada lipatan yang simetri.10. Back Limb, sayap yang
landai.11. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum
pada suatu perlipatan. 12. Hinge Line, garis yang menghubungkan
Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama.13. Hinge Zone, daerah
sekitar Hinge Point.14. Crestal Line, disebut juga garis poros,
yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada
setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin.15. Crestal Surface,
disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana
terletak di dalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan.16.
Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada
sinklin. 17. Trough Line, garis khayal yang menghubungkan
titik-titik terendah ada setiap permukaan lapisan pasa sebuah
sinklin.18. Trough Surface, bidang yang melewati Trough Line.19.
Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari
lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur
lapisan.20. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut
sama besar antara sayap-sayap lipatannya.
GENETIKDari uraian yang telah di jabarkan jelas bahwa suatu
bentuk lipatan terjadi akibat deformasi. Dalam hal ini deformasi
yang terjadi menghasilkan bentuk lengkungan dari suatu bidang
perlapisan yang awalnya datar dan horizontal. Dengan demkian
singkapan batuan sedimen yang memiliki kemiringan relatif 0o atau
relatif datar diasumsikan batuan tersebut belum mengalami deformasi
berupa proses pembentukan lipatan. Struktur lipatan di samping
mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari yag terkecil (mikro
fold) hingga berukuran regional(mega fold) juga memiliki bentuk
yang bermacam-macam. Adanya variasi ukuran dan bentuk tersebut
tergantung pada sifat fisik batuan yang terlipat, sistem tegasan,
dan mekanisme pembentukanya serta waktu serta bearnya gaya yang
bekerja. Berdasarkan genetiknya struktur lipatan dapat terbentuk
akibat tektonik dan non tektonik. Perbedaan diantara keduanya
antara lain adalah lipatan yang dibentuk akibat aktifitas tektonik
seringkali pola lipatannya teratur, pada permukaan bidang
lapisanbbatuan sering dijumpai sejumlah slicken side dan
pembentukannya setelah batuan tersebut terbentuk. Lipatan yang
terbentuk akibat non tektonik umumnya pola lipatannya tidak
teratur, tida dijumpai slicken side pada permukaan bidang lapisan
batuan dan pembentukannya terjadi pada saat pengendapan (slump
structure), atau dapat juga terjadi setelah batuannya terbentuk.
Untuk kasus yang terakhir ini pembentukan struktur lipatan terjadi
akibat gejala geologi berupa proses Diapirik dan gravity
sliding.Struktur lipatan akibat tektonik pada dasarnya dapat
terbentuk akibat tegasan kompresi dan tegasan ekstensi. Namun
kenyataannya di lapangan seringkali struktur lipatan disebabka oleh
tegasan kompresi. Terbentuknya struktur lipatan akibat tegasa
kompresi umumnya menghasilkan pola lipatan yang lebih rumit
dibandingkan dengan akibat tegasan ekstensional.Terbentuknya
struktur lipatan akibat tegasan ekstensional sebenarnya bukan
merupakan akibat langsung dari aktifitas tekotniknya, namun
merupakan akibat sekunder karena adanya gaya berat dari tubuh
batuan itu sendiri. Struktur lipatan ini selalu terjadi pada zona
sesar normal dan selalu terbentuk di hanging wall. Proses
terbentuknya lipatan ini relatif bersamaan denga gerak blok batuan
yang tersesarkan. Terbentukya struktur lipatan yang terakhir ini
dinamakan roll over.
KLASIFIKASI LIPATAN Penamaan suatu lipatan secara gais besar
ditentukan berdasrkan orientasi dan kedudukan sayap lipatanya.
Berdasarkan unsur geometri lipatan tersebut, ada dua jenis lipatan
yaitu antiklin dan sinklin. Untuk memudahkan dalam mempelajari
suatu lipatan maka dibuat beberapa klasifikasi lipatan. Klasifikasi
lipatan sejauh ini dilakukan berdasarkan geometri, morfologi dan
genetiknya.1. Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri,
antara lain: Berdasarkan kedudukan Axial Plane, yaitu: Upright Fold
atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan
setangkup).Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak
simetri)Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan
menggantung).Recumbent Fold (lipatan rebah)2. Klasifikasi lipatan
berdasarkan bentuknya, antara lain: Concentric Fold Similar Fold.
Chevron Fold. Isoclinal Fold. Box Fold Fan Fold. Closed Fold
Harmonic Fold Disharmonic Fold. Open Fold Kink Fold, terbagi lagi
atas :a. Monoklin.b. Homoklin.c. Terrace.
KESIMPULAN1. Lipatan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak
terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga
menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat.2. Antiklin
merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah
saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung
ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.3.
Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya
menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan
cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti
sinklin.4. Berdasarkan jenis morfologis (perubahan bentuk dan
struktur) lipatan di bagi atas 2, yaitu:a. Concentric fold (lipatan
konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimana
jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.b.
Similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan
yang terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke
dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke
dalam maupun ke atas.5. Proses perlipatan pada batuan dipengaruhi
oleh : Suhu, Tekanan, Sifat pada tubuh batuan itu sendiri
(komposisi dan tekstur).
DAFTAR
PUSTAKAhttp://sodikin-mandala.blogspot.com/2011/03/struktur-kekar.html
(Di akses pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 16.00
wibhttp://eduvan4.edublogs.org/ (Di akses pada tanggal 13 Oktober
2014 pukul 16.00 wibhttp://www.senyawa.com/2010/05/lipatan.html (Di
akses pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 16.00 wib