Nama: Mukhammad Nevinggo FrasetiyaNIM: 1111097000026Materi:
Kristal Cair dan Asbestos
Kristal CairKristal cair merupakan materi yang sangat menarik
dengan sifat-sifat di antara cairan sejati dan kristal padat.
Kristal cair yang dikenal sekarang merupakan hasil pekerjaan
seorang peneliti Austria,FrederickReinitzerbeberapa abad lalu. Pada
beberapa tahun terakhir, kristal cair masih terus dikembangkan oleh
kalangan praktisi untuk diterapkan mulai untuk sensor suhu, layar
kalkulator, sampai monitor televisi dan komputer (LCD =liquid
crystal display) a. Gejala Kristal CairZat padat kristalin umumnya
memiliki struktur molekul yang teratur. Jika zat padat ini
dipanaskan sampai mencair, gaya antarmolekul akan pecah dan
molekul-molekul bergerak secara acak (random). Pada 1888, Reinitzer
menemukan bahwa senyawa organik,kolesterolbenzoatmemiliki sifat
yang tidak wajar. Jika kolesterol benzoat dipanaskan sampai meleleh
pada suhu 145C, terbentuk cairan seperti susu. Pada 179C, cairan
seperti susu itu tiba-tiba bening. Ketika didinginkan terjadi
proses sebaliknya. Pada 179C, cairan bening berubah menjadi seperti
susu dan memadat pada 145C (perhatikanGambar 10.2).
Gambar 10.2a. Lelehan kolesterol benzoat di atas 179C (bening)
b. Kolesterol benzoat antara suhu 179C dan 145C, terbentuk fasa
kristal cair seperti susuPerubahan fasa dari padat menjadi cair
dari kolesterol benzoat tidaklangsung, tetapi melaluifasa
antarmadyadahulu. Fasa antarmadya adalah fasa kristal cair, yaitu
sebagian molekul memiliki struktur padat dan sebagian bergerak
bebas seperti cairan. Oleh karena beraturan sebagian, kristal cair
dapat menjadi sangat kental dan memiliki sifat-sifat antarmadya
antara fasa padat dan fasa cair. Daerah antarmadya ini ditandai
oleh suhu transisi yang tegas, seperti yang dilakukan Reinitzer.
Pemanfaatan kristal cair ini didasarkan pada fakta bahwagaya
antarmolekullemah yang mempertahankan molekul tetap bersama di
dalam kristalcair. Kristal cair sangat mudah dipengaruhi oleh
perubahan suhu, tekanan, danmedan magnet.b. Jenis Fasa Kristal
cairFasa-fasa yang terjadi pada kristal cair bergantung pada suhu.
Jenis-jenis fasa kristal cair adalah sebagai berikut.1)Fasa
nematik,yaitu fasa pada kristal cair yang paling sederhana dan
terbentuk kali pertama ketika didinginkan. Dalam fasa ini
kecenderungan molekul (orientasi) sejajar pada arah tertentu,
tetapi ujung-ujungnya molekul tidak beraturan, seperti pada cairan
biasa.2)Fasa smektik, yaitu fasa kedua dari kristal cair. Bentuk
orientasi smektik bisa bermacam-macam. Dua di antaranya adalah
bentuk smektik A dan smektik C , seperti yang ditunjukkan
padaGambar10.3.Dalam fasa smektik terdapat orientasi yang
beraturan.3)Fasa kolesterik, yaitu fasa ketiga dari kristal cair.
Nama fasa diambil dari fakta bahwa kristal ini umumnya berasal dari
molekul kolesterol. Pada suhu rendah, kristal cair akan membeku
membentuk padatan kristalin. Orietansi molekul membentuk kisi
kristal tiga dimensi yang beraturan.
Gambar 10.3 Jenis fasa kristal cair Orientasi molekul berubah
secara beraturan dari bidang ke bidang membentuk susunan heliks.
Jarak antara bidang dan orientasi yang sama
dinamakanbumbungan(pitch, P).
Gambar 10.4Pitch (P) adalah jarak bidang dengan orientasi
sama.
Fasa kristal cair kolesterol dapat mendifraksi cahaya sangat
kuat dengan panjang gelombang sebanding dengan bumbungan. Jika suhu
berubah, nilai bumbungan juga berubah sehingga warna cahaya yang
terdifraksi dapat digunakan sebagai sensor suhu. Struktur molekul
kristal cair umumnya memiliki bentuk molekul yang memanjang dan
bersifat tegar. Artinya, tidak membentuk lipatan-lipatan, seperti
ditunjukkan padaGambar 10.5.
Gambar 10.5Struktur molekul kristal cair pada kolesterol
benzoatc. Prinsip Kerja Kristal CairOrientasi tertentu dari kristal
cair sangat peka, terutama pada permukaan yang bersentuhan atau
adanya medan listrik dan medan magnet. Kepekaan ini menjadi dasar
penggunaan kristal cair dalam bahan layar elektronik. Jika kristal
cair nematik ditempatkan dalam suatu sel dengan orientasi tertentu,
filter polarisasi ditempatkan agar hanya cahaya dengan polarisasi
tertentu yang dapat melewatinya. Tanpa medan listrik, cahaya akan
dilewatkan melalui kristal cair dan filter. Cahaya ini akan
direfleksikan oleh cermin sehingga tayangan yang muncul berwarna
putih seperti padaGambar 10.6(a).
Gambar 10.6a. Prinsip kerja kristal cair sebelum diberi medan
listrik b. Prinsip kerja kristal cair setelah diberi medan
listrikJika medan listrik diterapkan ke dalam bagian yang akan
ditayangkan, orientasi molekul akan diperkuat dalam daerah itu dan
menimbulkan perbedaan polarisasi cahaya. Cahaya yang berotasi
ditahan oleh filter kedua dan pada bagian yang akan ditayangkan
muncul warna hitam, seperti padaGambar 10.6(b). Jika medan listrik
dimatikan, molekul kristal cair kembali ke orientasi semula secara
cepat dan tayangan kembali putih. Jam digital, kalkulator, monitor
komputer laptop, layar TV lebar, dan bahan tayangan lain
menggunakan aplikasi seperti ini. Aplikasi Kristal CairLCD (liquid
crystal display) adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakankristal cairsebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
di berbagai bidang misalnya dalam
alat-alatelektroniksepertitelevisi,kalkulatorataupunlayar komputer.
Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer meja
maupunnotebookkarena membutuhkan daya listrik yang rendah,
bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi
tinggi.Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak
sekalititik cahaya(piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair
sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya,
kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di
dalam sebuah perangkat LCD adalahlampu neonberwarna putih di bagian
belakang susunan kristal cair.Titik cahaya yang jumlahnya puluhan
ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub
kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena
pengaruhpolarisasimedan magnetikyang timbul dan oleh karenanya akan
hanya membiarkan beberapawarnaditeruskan sedangkan warna lainnya
tersariCara Kerja LCD (Sumber 1)LCD menggunakan komponen utama yang
berupa kristal cair. Kristal cair ini bukanlah sebuah kristal yang
benar-benar berbentuk cair, namun berada diantara cair dan padat.
Ia lebih mendekati cair dibandingkan padat. Untuk mengubahnya
menjadi benar-benar cair, hanya dibutuhkan sedikit panas. Ia sangat
sensitive terhadap suhu, itulah sebabnya mengapa layer LCD pada
notebook biasanya akan bereaksi sedikit aneh ketika berada pada
cuaca dingin atau panas terik.
Salah satu fitur dari kristal cair adalah mereka mudah bereaksi
terhadap arus listrik. Kristal cair ini disusun dengan cara di
lilit (twisted) dan disebut dengan Twisted Nematic (TN).Dengan
memberikan arus listrik akan membuat krsital cair ini saling
melepaskan lilitannya ke dalam bermacam sudut, tergantung dari
besarnya arus listrik. LCD menggunakan kristal cair ini karena
mereka dapat bereaksi dengan tepat terhadap arus listrik sehingga
dapat digunakan untuk mengontrol cahaya.Matrik pasif dan Matrik
AktifAda dua macam LCD yang digunakan yaitu matriks pasif dan
matriks aktif. Pada matriks pasif, LCD menggunakan kisi-kisi
listrik yang sederhana untuk mensuplai tegangan pada piksel
tertentu di layar. Kisi-kisi ini dibuat menggunakan dua lapisan
yang disebut substrat. Satu substrat membentuk kolom dan yang
lainnya membentuk baris.Baris dan kolom ini terhubung dengan IC
(integrated Circuit) yang mengontrol kapan tegangan dikirimkan pada
kolom atau baris tertentu. Baris dan kolom ini saling berpotongan
untuk membuat piksel-piksel.Untuk menyalakan sebuah piksel, IC
mengirimkan tegangan pada kolom tertentu dan sebuah ground yang
mengaktifkan bagian baris tertentu. Tegangan ini kemudian akan
menyebabkan lilitan kristal cair menjadi terbuka (untwist) pada
piksel tersebut.Cara kerja matriks pasif yang sederhana memang
mengagumkan, sayangnya cara ini memiliki kelemahan yaitu response
time yang rendah dan contrast rasio yang rendah, selain membutuhkan
tegangan yang tinggi.Pada matriks aktif LCD menggunakan Thin Film
Transistor (TFT). Pada dasarnya TFT merupakan transistor-transistor
dan kapasitor kecil. Mereka tersusun pada matriks di lapisan
substrat. Untuk mengaktifkan piksel tertentu, bagian baris tertentu
dinyalakan, dan selanjutnya tegangan dikirimkan ke kolom yang
tepat.Karena semua baris dan kolom yang saling berpotongan ini
dalam kondisi mati, hanya kapasitor pada piksel yang dituju saja
yang dapat menerima tegangan listrik. Kapasitor ini akan mampu
menyimpan tegangan sampai pengisian yang berikutnya. Jika tegangan
dengan tepat di control ke kristal, kita akan dapat membuatnya
menjadi untwist dengan tepat untuk menghasilkan cahaya.Bila
semuanya ini dapat dilakukan dengan tepat, LCD akan menghasilkan
skala abu-abu. Saat ini banyak TV LCD yang sudah memiliki 256 level
brightness per pikselnya.Gangguan PixelUntuk dapat memproduksi
beragam warna, pada masing-masing piksel terdapat tiga subpiksel
yang terdiri dari warna merah, hijau dan biru (RGB). Kombinasi
ketiga warna ini akan mampu menghasilkan 16,8 juta warna. Misalnya
sebuah layer memiliki resolusi 1024 x 768 piksel, ini berarti
terdapat 1024 kolom x 768 baris x 3 subpiksel, kita akan memperoleh
2.359.259 transistor.
Jika terdapat masalah pada transistor-transistor ini akan
menimbulkan gangguan piksel/piksel mati. Kebanyak layer matriks
aktif memiliki beberapa gangguan piksel pada layer. Gambar diatas
menunjukan salah satu piksel yang mati atau biasa disebut dengan
dead piksel.CARA KERJA MONITOR LCD(Sumber 2)
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua
bagian utama. yaitu1.Backlight dan2. Kristal cair.Backlight sendiri
adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah
(berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna
putih. Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ?
Disinilah peran dari kristal cair.Kristal cair akan menyaring
cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa
ratus cahaya dengan warna yang berbeda.Beberapa ratus cahaya
tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau
perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada
sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna
yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai
tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas
kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka
cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak
warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin
menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya
sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar.
Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup
serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang
menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin
menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal
cair.
Contrast ratio;Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang
(brightness) pada posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu
kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna
hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun
kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal
cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik.
Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio
maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling
mudah untukmengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah
dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut
cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang
berhasil menembus kristal cair.
Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka
dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung
sangat cepat (mengikuti pergerakan gambar di layar). Karena itulah
ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang
diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat
(waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka
lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response
time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan
cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada
objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti
beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.Sudut Pandang
(Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas
jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT
bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun
tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari
LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang.
Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi
masalah karena orang disamping anda tidak dapat melihat apa yang
ada di monitor anda dengan mudah. Akan tetapi jika anda ingin
melihat film bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan
menjadi masalah.
AsbestosAsbes adalah nama yang diberikan untuk kelompok
mineralfibrousyang berbeda (amosite, chrysotile, crocidolite,
tremolite, actinolitedananthophyllite)dan terbentuk secara alami di
lingkungan kita (US Department of Health & Human Services,
2001).Salah satu dari kelompok mineral tersebut,
yaituchrysotilleadalah termasuk ke dalam keluarga serpentin,
sedangkan mineral mineralfibrousyang lain termasuk ke dalam
keluarga amfibol. Walaupun semua jenis asbes berbahaya (dapat
menyebabkan kanker), tetapi asbes yang berasal dari grup amfibol
memiliki potensi lebih besar untuk membahayakan kesehatan manusia
dibandingchrysotille.Asbes yang paling banyak digunakan dalam
industri adalahchrysotilleatau disebut juga asbes putih. Sedangkan
asbes dari grup amfibol tidak banyak digunakan. Asbes yang memiliki
sifatfibrousini tidak memiliki bau dan rasa, mereka juga tidak
larut dalam air, tidak mengalami evaporasi serta tahan terhadap
panas, api, degradasi biologi dan kimia. Karena sifat sifat inilah
asbes banyak digunakan sebagai bahan berbagai produk industri
terutama bahan bangunan,friction productdan bangunan tahan
panas.Asbes, Karakteristik dan Masalah Kesehatan yang
Ditimbulkannya
Kita tentu sudah sangat familier dengan bahan asbes sebagai
salah satu bahan utama kegiatan konstruksi rumah kita, terutama
untuk plafon rumah. Penggunaan bahan initentu tidak sebatas untuk
kepentingan ini. Di dunia penggunaan bahan asbes (asbestos) jauh
lebih banyak tidak terbatas pada plafon rumah semata. Dan
celakanya, ternyata berdasarkan penelitian, bahan asbes ini
berbahaya bagi kesehatan dan bersifat karsinogenik. Beberapa unsur
asbes dapat terhirup ketika kita bernafas, masuk ke paru-paru dan
beresiko kanker. Karena sifat ini di beberapa negara maju (Amerika
dan Eropa), penggunaan bahan asbes ini telah mulai dilarang.
Sebetulnya asbestosis bukanlah kanker. Asbestosis disebabkan
seseorang menghirup serat asbes yang mengiritasi jaringan
paru-paru, menyebabkan luka pada jaringan paru-paru. Jaringan parut
ini berakibat pada kesulitan bernapas karena proses oksigen dan
karbon dioksida sulit melalui paru-paru. Asbestosis umumnya
berlangsung lambat. Periode latensi untuk timbulnya asbestosis
biasanya 10-20 tahun setelah paparan awal. Penyakit ini dapat
bervariasi dari asimtomatik (tanpa gejala) untuk sampai dapat
berakibat fatal bagi kesehatan. Beberapa tanda dan ejala asbestosis
dapat meliputi: Sesak napas sebagai gejala utama, batuk, sesak
dada, nyeri dada, kehilangan nafsu makan, terjadi suara kering
berderak di paru-paru ketika menghirup udara.
Namun apa sebenarnya Asbes itu? Berikut berbagai sifat dan
karakteristik bahan asbes yang penting kita ketahui.
Asbes adalah nama sekelompok mineral berserat dengan serat
terpisah, panjang, dan tipis. Serat asbes mempunyai potensi kuat
untuk dapat terlepas di udara. Serat asbes bersifat tahan panas,
sehingga banyak digunakan untuk keperluan industri. Karena daya
tahan mereka, serat asbes yang masuk ke jaringan paru-paru akan
tetap untuk bertahan didalam paru-paru dalam jangka waktu lama.
Secara umum terdapat dua jenis asbes, amphibole dan chrysotile.
Beberapa studi menunjukkan bahwa serat amphibole mempunyai
kemampuan lebih lama tinggal di paru-paru l daripada chrysotile.
Berdasarkan kecenderungan, sehingga jenis ini bahan ini bersifat
toksis bagi tubuh .
Sementara menurut US Environmental Protection Agency (EPA),
terdapat enam jenis mineral asbes, dengan jenis terbanyak yaitu
chrysotile dan lima jenis golongan amphibole, yaitu actinolite,
tremolite, anthophyllite, crocidolite, dan amosite.
Nilai Ambang batas konsentrasi asbes di udara ambient berkisar
pada 00001-0,0001 serat per mililiter (fiber / mL). Jika nilai
ambang ini terlampaui akan sangat beresiko terhadap efek pada
kesehatan manusia.
Serat asbes hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Karena sesuatu
sebab, menyebabkan serat melayang di udara, mereka dapat dengan
mudah terhirup ketika kita bernapas dan masuk dalam paru-paru. Para
ilmuwan telah mengakui asbes sebagai ancaman kesehatan bagi manusia
karena serat dapat terhirup ke dalam paru-paru dan dapat
menyebabkan kanker dan penyakit paru-paru lainnya. Resiko ini
terutama menjadi meningkat ketika kita berada pada lingkungan
terpapar debu asbes dalam jangka waktu lama. Diketahui masa
inkubasi yaitu jeda waktu antara ketika menghirup sehingga terjadi
manifestasi kesehatan dapat berlangsung selama 30 tahun atau
lebih.
Exposure Asbes di Lingkungan Kerja.
Berbagai lingkungan kerja beresiko meningkatkan paparan debu
asbes, beberapa diantaranya antara lain : Industri produk dengan
bahan baku asbes (bahan isolasi, atap, bangunan), industri Otomotif
(rem & kopling), Kilang minyak, Pembangkit listrik, galangan
kapal, pabrik baja, pekerja pembongkaran, pekerja di pabrik produk
asbes , Tukang batu, pengawas bangunan, Carpenters, pekerja
furnace, tukang pipa, dan lain-lain.
Beberapa keunggulan bahan asbes sehingga banyak digunakan untuk
keperluan industri, antara lain karena serat asbes hanya sedikit
menyerap air, sangat tahan terhadap panas dan api, tahan terhadap
asam, penghantar listrik dan panas yang jelek, tahan terhadap
gesekan dan cuaca, mampu menyerap suara. Serat asbes antara lain
digunakan untuk bahan pencampur atap, bahan pembungkus, bahan
penahan panas dan api dan bahan pelapis rem dan kopling.
Jika kita telah bekerja lama pada lingkungan dengan resiko
terpapar asbes tinggi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter dengan dengan keahlian dalam pengelolaan dan evaluasi yang
berhubungan dengan penyakit paru-paru karena asbes
Pengaruh Kesehatan
Berdasarkan kesimpulan hasil pengamatan penyakit pada kelompok
pekerja dengan paparan kumulatif asbes 5 - 1.200 fiber-year/mL,
didapatkan hasil bahwa eksposur signifikan untuk semua jenis asbes
akan meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti kanker
paru-paru, mesothelioma paru-paru, gangguan non malignant pleura,
termasuk asbestosis , plak pada pleura, penebalan pleura, dan efusi
pleura. Eksposur tersebut akan dihasilkan dari 40 tahun pajanan
pada konsentrasi udara 125-30 serat / mL.
Penyakit karena paparan asbes membutuhkan waktu lama untuk
berkembang. Sebagian besar kasus kanker paru-paru atau asbestosis
pada pekerja asbes terjadi 15 tahun atau lebih setelah paparan
awal. Faktor perokok beresiko jauh lebih besar terkena kanker
paru-paru daripada bukan perokok karena asbestosis ini. Sementara
secara umum waktu antara diagnosis penyakit ini dengan waktu
pajanan awal asbes sekitar 30 tahun atau lebih.
Mekanisme PaparanAsbestosis
Pada saat seseorang menghirup serat asbes , secara alami
sebagian besar daripadanya dapat dikeluarkan, namun beberapa dapat
bersarang di paru-paru sepanjang hidup. Serat dapat terakumulasi
dan menyebabkan peradangan jaringan parut, sehingga . mempengaruhi
pernapasan dan menyebabkan penyakit
Sebetulnya secara alami asbes telah ada di sekitar kita. Asbes
alami dapat dilepaskan dari batu atau tanah oleh kegiatan rutin
manusia, seperti konstruksi, atau pada proses pelapukan alami. Jika
serat asbes alami tidak dilepaskan ke udara, maka itu bukan
merupakan risiko kesehatan. Kita lebih mungkin mengalami gangguan
yang berhubungan dengan asbes ketika terkena konsentrasi tinggi
asbes, untuk waktu yang cukup lama, dan / atau lebih sering.
Paparan asbes dapat meningkatkan kemungkinan kanker paru-paru,
mesothelioma, dan asbestosis (pembatasan penggunaan paru-paru
karena tertahan oleh serat asbes). dan perubahan pada pleura
(selaput rongga dada, di luar paru-paru) . Perubahan pleura seperti
penebalan, plak, kalsifikasi, dan terdapatnya cairan di sekitar
paru-paru (efusi pleura) dapat menjadi tanda awal dari paparan
asbes. Perubahan ini dapat mempengaruhi pernafasan.. Efusi pleura
bisa menjadi tanda peringatan dini untuk mesothelioma (kanker pada
lapisan paru-paru). Berikut beberapa fakta terkait penyakit karena
asbes ini :
Sebagian besar kasus asbestosis atau kanker paru-paru pada
pekerja terjadi 15 tahun atau lebih setelah orang tersebut pertama
kali terpapar asbes. Sebagian besar kasus mesothelioma didiagnosis
30 tahun atau lebih setelah paparan pertama asbes. Penyakit yang
berhubungan dengan asbes telah didiagnosis pada pekerja asbes,
anggota keluarga, dan warga yang tinggal di dekat tambang asbes
atau pabrik pengolahannya. Efek pada kesehatan karena paparan asbes
dapat terus berkembang bahkan setelah paparan dihentikan. Merokok
atau asap rokok, bersama dengan paparan asbes, sangat meningkatkan
kemungkinan kanker paru-paru.Faktor RisikoBerbagai faktor
menentukan bagaimana paparan asbes mempengaruhi individu, antara
lain : Konsentrasi paparan Durasi paparan - berapa lama jangka
waktu pemaparan. Frekuensi paparan - seberapa sering dan jangka
waktu orang yang terkena paparan Ukuran, bentuk dan bahan kimia
dari serat asbes