BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jika kita mempelajari ilmu-ilmu sosial, maka kita akan mempunyai
kesimpulan yang sama tentang obyek dari ilmu-ilmu sosial tersebut,
yaitu bahwa semua ilmu sosial pada hakikatnya mempunyai obyek yang
sama yakni masyarakat. Masyarakat merupakan sekumpulan individu
yang tinggal dalam suatu wilayah yang membentuk suatu komunitas di
dalam kehidupan sosial.Kumpulan individu yang membentuk komunitas
tersebut mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya. Ilmu-ilmu sosial
mencoba memahami, menelaah, meneliti, mencari persamaan dan
perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Ilmu sosial
mencoba memahami perilaku individu dalam masyarakatdan sebaliknya
perilaku masyarakat sebagai kumpulan individu dengan kelompok
masyarakat lainnya.Ilmu sosial mencoba memahami, meneliti dan
menemukan perbedaan serta persamaan interaksi individu dalam
masyarakat dan interaksi masyarakat dengan kelompok masyarakat
lainnya.Sementara itu Ilmu Politik memahami tentang hak dan
wewenang, kekuasaan, proses pembuatan keputusan dalam masyarakat
serta konflik yang terjadi sebagai akibat dari distribusi dan
alokasi barang dan jasa yang dianggap mempunyai nilai oleh
masyarakat menjadi tidak seimbang. Sedangkan sosiologi mencoba
memahami tentang struktur sosial, lembaga sosial, lapisan sosial,
perubahan sosial, interaksi sosial, mobilitas sosial dan
modernisasi.Oleh karena serng terjadi masalah social poitik, maka
disusunlah makalah ini.
B. TUJUAN1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan
sosiolgi politik2. Untuk mengetahui tentang hubungan sosiologi,
politik, dan bidang lainnya3. Untuk mengetahui tentang konsep dasar
sosiologi dan politik serta ruang lingkupya4. Untuk mengetahui
unsur, subjek, dan agen sosiologi politik5. Unuk mengetahui hal
lainnya yang berhubungan dengan sosiologi politik sebagai bahan
pembelajaranbagi pembaca.
BAB IIISI
A. Sejarah Perkembangan sosio politikMengkaji tentang sejarah
ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan
secara luas atau secara sempit.Secara luas berarti ilmu politik
telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam buku-buku
tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara sempit
berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai
ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis.Sejarah secara luas. Ilmu
politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari
karya-karya berikut;a) Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya
Herodatus, Plato dan Aristoteles.b) India tahun 500 SM terdapat
kitab Dharmasastra dan arthasastra.c) Cina tahun 500 SM terdapat
tokoh Confucius dan Kung Fu Tzud) Arab abad 11 M terdapat karya
al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyahe) Indonesia abad 13 M
terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.
Sejarah secara sempit:v Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan
Prancis telah muncul pembahasan tentang politik namun masih kental
dipengaruhi hukum dan negara.v Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi
oleh filsafat moral dan sejarahv Di Paris Prancis tahun 1870 lahir
Ecole libredes Scieniesv Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga
London School of Economic and Political Sciencev Di AS tahun 1858
diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik
di columbia College.v Masih di AS tahun 1904 lahir American
Political Science Assosiation (APSA)v Unesco lembaga dibasah PBB
tahun 1948 melahirkan bukuContemporary Political Science
B. Pengertian SosiologiBerikut ini definisi-definisi sosiologi
yang dikemukakan beberapa ahli:
1. Emile DurkheimSosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak,
berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana
fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan
individu.2. Selo Sumardjan dan Soelaeman SoemardiSosiologi adalah
ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.3. Soejono
SukamtoSosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada
segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.4. William
KornblumSosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari
masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat
yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
5. Allan JhonsonSosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan
dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial
dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula
orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.6.
Pitirim SorokinSosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya
gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis
gejala-gejala sosial lain.
C. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada
bidangnya dengan cara bervariasi.Misalnya seorang sosiolog mengkaji
dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan
mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut
berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah
tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di
kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang
cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang
lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.Hal
ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi
sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkugan
masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan
menjadi beberapa hal, misalnya antara lain. Ekonomi beserta
kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan
produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan
dengan apa yang dialami warganya; Persoalan sejarah yaitu
berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan
manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan
sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat
dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu
memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup
kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah
dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat
dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu
negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai
perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi
mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang
kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi
pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya.
Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat
bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan
perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat
memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap
analisis sosiologi.
D. Konsep Dasar SosiologiSecara etimologis kata sosiologi
berasal dari bahasa Latin SociusdanLogos. Socius artinya masyarakat
dan Logos artinya ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang
masyarakat. Para ahli kemudian mencobamemberikan definisi yang lain
tentang sosiologi, walaupun pada intinya definisi yang mereka
kemukakan tidak berbeda jauh dengan arti secara etimologis.
Perbedaannya terletak pada sudut pandang yang dilihat oleh
masing-masing pakar/ahli.Ada yang menekankan pada aspek interaksi
sosial, struktur sosial dan ada pula yang menekankan pada
fakta-fakta sosial, perubahan sosial dan lain sebagainya.Soerjono
Soekanto (1983) mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial, proses sosial termasuk
perubahan-perubahan sosial dan masalah sosial.Sementara itu Roucek
dan Waren mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dalam kelompok.William F. Ogburn dan Meyer
F. Nimkoff mengatakan bahwa sosiologi adalah penelitian secara
ilmiah terhadap interaksi sosial.Sedangkan Emile Durkheim
mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta
sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan carabertindak, berfikir
dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut.
E. Lingkup dan pengertian PolitikSebagai ilmu, politik mempunyai
lingkup yang meliputi berbagai aspek. Berikut pendapat para ahli
tentang ruang lingkup dan pengertian ilmu politik:v Gambte:Politik
merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial seperti
jender, ras, dan kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai
aspek dari keseluruhan kehidupan sosial, dan tidak hanya terpusat
pada lembaga-lembaga pemerintah.v LefwichPolitik tidak terlepas
dari kehidupan dan aktivitas publik.Politik menyangkut keseluruhan
aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam atau antar
masyarakat.v Deliar NoerPolitik adalah segala aktivitas atau sikap
yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang dimaksud untuk
mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk
susunan masyarakat.
F. Konsep Dasar Politik
Secara etimologis politik berasal dari bahasa Yunani yaitu
polis, yang berarti nagara kota. Orang yang mendiami polis disebut
politesyang berarti pula warga negara. Politikosberarti
kewarganegaraan. Dari istilah ini muncullah politike techne yang
berarti kemahiran politik, ars politicayang berarti kemahiran
tentang masalah kenegaraan, dan politike epistemeyang berarti ilmu
politik. Berasal dari kata inilah perkataan politik yang kita
gunakan saat ini.Politik memiliki definisi yang banyak, tergantung
sudut pandangyang digunakan oleh si pembuat definisi.Miriam
Budiardjo (1993) mendefinisikan politik sebagai berbagai macam
kegiatan yang terjadi disuatu negara, yang menyangkut proses
menentukan tujuan danbagaimana cara mencapai tujuan itu. Disini
Miriam Budiardjo mengartikan politik sebagai tindakan yang beraneka
ragam yang dilakukan olehpenguasa maupun masyarakat yang berkaitan
dengan proses menetapkan tujuan dan bagaimana cara pencapai tujuan
itu.Sementara itu Hoogerwerf mendefinisikan politik sebagai
pertarungan kekuasaan. Hans J. Morgentahui mendefinisikan
politiksebagai usaha mencari kekuasaan (struggle for power) dan
David Easton mengartikan politik sebagai semua aktivitas yang
mempengaruhi kebijakan dan cara kebijakan itu dilaksanakan.
G. Pengertian Sosiologi PolitikPolitik adalah suatu proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang berwujud
proses pembuatan kekuasaan, khususnya Negara.Menurut Aristoteles
politik adalah usaha yang di tempuh warga Negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama.Pengertian sosilogi politik menurut para ahli-
Secara umum sosiologi politik adalah cabang ilmu pengetahuan dimana
merupakan proses yang berlangsung lama dan rumit yang dihasilkan
dari usaha saling mempengaruhi diantara kepribadian individu dengan
pengalaman politiknya yang relevan, tidak harus khas politik tetapi
relevan karena berhubungan dengan tingkah laku politik.- Gordon
Marshal sosiologi politik adalah focus terhadap deskripsi,
analisis, dan penjelasan tentang suatu Negara, suatu lembaga yang
mengklaim monopoli terhadap legitimasi pengunaan kekuatan terhadap
suatu wilayah di masyarakat. Sementara ilmu politik terutama
membahas dengan mesin pemerintahan, mekanisme adminitrasi public,
dan bidang politik formal pada pemilihan umum, opini public dan
perilaku politik.- Genealogy of morality sosiologi politik adalah
upaya untuk memahami dan campur tangan ke dalam hubungan yang
selalu berubah antara social dan politik .- Kesimpulan sosiologi
politik adalah ilmu tentang pengaruh dimana seseorang bisa
mengenali system politik, kekuasaan, pemerintahan, otoritas,
komando,dan menentukan persepsi-persepsi serta reaksinya terhadap
gejala gejala politik di dalam masyarakat.
H. Konsep Sosiologi PolitikMax Weber adalah seorang sosiolog
besar yang ahli kebudayaan, politik, hukum, dan ekonomi.Ia dikenal
sebagai seorang ilmuwan yang sangat produktif. Makalah-makalahnya
dimuat di berbagai majalah, bahkan ia menulis beberapa buku. The
Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1904) merupakan
salah satu bukunya yang terkenal.Dalam buku tersebut dikemukakan
tesisnya yang sangat terkenal, yaitu mengenai kaitan antara Etika
Protestan dengan munculnya Kapitalisme di Eropa Barat.Sejak Weber
memperkenalkannya pada tahun 1905 tesis yang memperlihatkan
kemungkinan adanya hubungan antara ajaran agama dengan perilaku
ekonomi, sampai sekarang masih merangsang berbagai perdebatan dan
penelitian empiris.Tesisnya dipertentangkan dengan teori Karl Marx
tentang kapitalisme, demikian pula dasar asumsinya dipersoalkan,
kemudian ketepatan interpretasi sejarahnya juga digugat.Samuelson,
ahli sejarah ekonomi Swedia, tanpa segan-segan menolak dengan keras
keseluruhan tesis Weber.Dikatakannya dari penelitian sejarah tak
bisa ditemukan dukungan untuk teori Weber tentang kesejajaran
doktrin Protestanisme dengan kapitalisme dan konsep tentang
korelasi antara agama dan tingkah laku ekonomis.Hampir semua bukti
membantahnya.Weber sebenarnya hidup tatkala Eropa Barat sedang
menjurus ke arah pertumbuhan kapitalisme modern.Situasi sedemikian
ini barangkali yang mendorongnya untuk mencari sebab-sebab hubungan
antar tingkah laku agama dan ekonomi, terutama di masyarakat Eropa
Barat yang mayoritas memeluk agama Protestan.Apa yang menjadi bahan
perhatian Weber dalam hal ini sesungguhnya juga sudah menjadi
perhatian Karl Marx, di mana pertumbuhan kapitalisme modern pada
masa itu telah menimbulkan keguncangan-keguncangan hebat di
lapangan kehidupan sosial masyarakat Eropa Barat. Marx dalam
persoalan ini mengkhususkan perhatiannya terhadap sistem produksi
dan perkembangan teknologi, yang menurut beliau akibat perkembangan
itu telah menimbulkan dua kelas masyarakat, yaitu kelas yang
terdiri dari sejumlah kecil orang-orang yang memiliki modal dan
yang dengan modal yang sedemikian itu lalu menguasai alat-alat
produksi, di satu pihak dan orang-orang yang tidak memiliki
modal/alat-alat produksi di pihak lain. Golongan pertama, yang
disebutnya kaum borjuis itu, secara terus menerus berusaha untuk
memperoleh untung yang lebih besar yang tidak di gunakan untuk
konsumsi, melainkan untuk mengembangkan modal yang sudah mereka
miliki.Muncul dan berkembangnya Kapitalisme di Eropa Barat
berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan Sekte Calvinisme
dalam agama Protestan.Argumennya adalah ajaran Calvinisme
mengharuskan umatnya untuk menjadikan dunia tempat yang makmur.Hal
itu hanya dapat dicapai dengan usaha dan kerja keras dari individu
itu sendiri.Ajaran Calvinisme mewajibkan umatnya hidup sederhana
dan melarang segala bentuk kemewahan, apalagi digunakan untuk
berpoya-poya.Akibat ajaran Kalvinisme, para penganut agama ini
menjadi semakin makmur karena keuntungan yang mereka perolehnya
dari hasil usaha tidak dikonsumsikan, melainkan ditanamkan kembali
dalam usaha mereka. Melalui cara seperti itulah, kapitalisme di
Eropa Barat berkembang. Demikian menurut Weber.Sosiologi menurut
Weber adalah suatu ilmu yang mempelajari tindakan sosial.Tidak
semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial.
Suatu tindakan hanya dapat disebut tindakan sosial apabila tindakan
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan
berorientasi pada perilaku orang lain. Suatu tindakan adalah
perilaku manusia yang mempunyai makna subjektif bagi pelakunya.
Sosiologi bertujuan untuk memahami (verstehen) mengapa tindakan
sosial mempunyai arah dan akibat tertentu, sedangkan tiap tindakan
mempunyai makna subjektif bagi pelakunya, maka ahli sosiologi yang
hendak melakukan penafsiran bermakna, yang hendak memahami makna
subjektif suatu tindakan sosial harus dapat membayangkan dirinya di
tempat pelaku untuk dapat ikut menghayati pengalamannya. Hanya
dengan menempatkan diri di tempat seorang pekerja seks atau
mucikari misalnya, seorang ahli sosiologi dapat memahami makna
subjektif tindakan sosial mereka, memahami mengapa tindakan sosial
tersebut dilakukan serta dampak dari tindakan tersebut.Weber
mendefinisikan kelas sebagai sekelompok orang. Pandangan lain
menyatakan bahwa kelas tidak hanya menyangkut orang-orang tertentu
yang terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi, tetapi mencakup pula
keluarga mereka. Hal ini mencerminkan pandangan bahwa kedudukan
seorang anggota keluarga dalam suatu kelas terkait dengan kedudukan
anggota keluarga lain. Kadang-kadang seorang anggota keluarga dapat
memperoleh status yang sama atau bahkan melebihi status yang semula
diduduki kepala keluarga. Karena adanya keterkaitan status seorang
anggota keluarga dengan status anggota yang lain maka bilamana
status kepala keluarga naik, status keluarga akan ikut naik.
Sebaliknya penurunan status kepala keluarga akan menurunkan pula
status keluarganya. Secara ideal sistem kelas merupakan suatu
sistem stratifikasi terbuka karena status di dalamnya dapat diraih
melalui usaha pribadi.Dalam kenyataan sering terlihat bahwa sistem
kelas mempunyai ciri sistem tertutup, seperti misalnya endogami
kelas. Pergaulan dan pernikahan, misalnya lebih sering terjadi
antara orang-orang yang kelasnya sama dari pada dengan orang dan
kelas lebih rendah atau lebih tinggi
I. SIMMEL dan Konsep Sosiologi politikSimmel, yang mengawali
studinya di Universitas Berlin pada tahun 1876, lulus doktor
filsafat tahun 1881 dengan disertasi yang berjudul The Nature of
Matter According to Kants Physical Monadology. Ia tidak pernah
menjadi dosen tetap di universitas di Jerman, namun berbagai
tulisannya yang brilian sangat mempengaruhi perkembangan sosiologi.
Di Jerman, Simmel berupaya menanamkan dasar-dasar sosiologinya di
mana ia berhadapan dengan konsep sosiologi yang positivistik yang
dikembangkan oleh Comte, serta teori evolusi yang dikembangkan oleh
Spencer. Dalam mengembangkan konsep sosiologinya, Simmel merujuk
kepada doktrin-doktrin atomisme logis yang dikemukakan oleh Fechner
di mana masyarakat lebih merupakan sebuah interaksi
individu-individu dan bukan merupakan sebuah interaksi
substansial.Dengan demikian, sosiologi memfokuskan pada atom-atom
empirik, dengan berbagai konsep dan individu-individu di dalamnya,
serta kelompok-kelompok yang kesemuanya berfungsi sebagai suatu
kesatuan.Masyarakat, dalam skala yang paling luas, justru ditemukan
di dalam individu-individu yang melakukan interaksi. Bagi Simmel,
sosiologi haruslah diarahkan untuk merujuk kepada konsep utamanya
yang mencakup bentuk-bentuk sosiasi dari yang paling umum sampai
yang paling spesifik. Bila kita dapat menunjukkan totalitas
berbagai bentuk hubungan sosial dalam berbagai tingkatan dan
keragaman, maka kita akan memiliki pengetahuan yang lengkap
mengenai masyarakat. Simmel yang berupaya keras untuk memisahkan
sosiologi dari psikologi menganggap bahwa perlakuan ilmiah atas
data psikis, tidak secara otomatis menjadi data psikologis manakala
suatu realitas dari studi ilmiah ilmu-ilmu sosial dianggap sebagai
konsep yang berbeda.Di sini, struktur-struktur yang spesifik di
dalam kehidupan sosio-kultural yang sangat kompleks harus
dihubungkan kembali, tidak saja dengan berbagai interaksi sosial
tetapi juga dengan berbagai pernyataan psikologis.Jadi, sosiologi
harus membatasi diri dari hal-hal yang bermakna
psikologis.Sosiologi harus jauh melampui pemikiran-pemikiran yang
bermakna psikologis dengan melakukan abstraksi-abstraksinya
sendiri.
J. Interaksi sebagai Konsep Dasar Sosiologi politik Simmel Teori
yang dikemukakan Simmel mengenai realitas sosial terlihat dari
konsepnya yang menggambarkan adanya empat tingkatan yang sangat
mendasar.Pertama, asumsi-asumsinya yang merujuk kepada
konsep-konsep yang sifatnya makro dan menyangkut komponen-komponen
psikologis dari kehidupan sosial.Kedua, dalam skala luas,
mengungkap masalah-masalah yang menyangkut berbagai elemen
sosiologis terkait dengan hubungan yang bersifat inter-personal.
Ketiga, adalah konsep-konsepnya mengenai berbagai struktur dan
perubahan-perubahan yang terjadi dan terkait dengan apa yang
dinamakannya sebagai spirit (jiwa, ruh, substansi), yaitu suatu
esensi dari konsep sosio-kultural. Keempat, yaitu penyatuan dari
ketiga unsur di atas yang melibatkan prinsip-prinsip kehidupan
metafisis individu maupun kelompok.Menurut Simmel, ada tiga elemen
yang masing-masing menempati wilayahnya sendiri di dalam sosiologi
yang terkait dengan tingkatan-tingkatan realitas sosial. Elemen
pertama adalah apa yang dijelaskannya sebagai sosiologi murni (pure
sociology), di mana variabel-variabel psikologis dikombinasikan
dengan bentuk-bentuk interaksi. Konsepnya yang dianggap bersifat
mikro adalah yang menyangkut bentuk-bentuk (forms) di mana
interaksi yang terjadi di dalamnya melibatkan berbagai tipe (types)
dan ini menyangkut individu yang terlibat di dalam interaksi itu.
Elemen kedua adalah sosiologinya yang bersifat umum dan terkait
dengan produk-produk sosio-kultural dari sejarah manusia.Sedangkan
elemen ketiga adalah konsepnya mengenai sosiologi filsafat yang
terkait dengan pandangan-pandangannya menyangkut konsepsi dasariah
(hukum) alam serta takdir manusia.Untuk mengatasi masalah-masalah
interrelasi di antara tiga tingkatan dari realitas sosial itu,
Simmel melakukan pendekatan dialektik seperti yang terdapat di
dalam ajarannya Marx, meskipun tujuannya berbeda. Dengan pendekatan
ini, Simmel berupaya menyatukan fakta dan nilai, menolak ide-ide
yang memisahkan antara berbagai fenomena sosial, memfokuskan pada
kurun waktu masa lalu dan masa yang akan datang, serta sangat
memperhatikan konflik dan kontradiksi. Simmel mewujudkan komitmen
atas konsep-konsepnya melalui cara (berpikir) dialektis, dengan
selalu mengkaji berbagai hubungan yang ada, dan selalu merujuk
kepada konsep dualisme yang menggambarkan konflik dan
kontradiksi.
K. SOSIOLOGI POLITIK SEBAGAI ILMU KEKUASAAN DAN ILMU NEGARA
Sosiologi sebagai ilmu kekuasaan menyatakan bahwa sosiologi
politik aalah ilmu kekuasaan,pemerintahan, otoritas, komando,
didalam masyarakat dimana ada tingkatan tingkatan masyarakat dari
yang terkecil sampai yang terbesar dimana ada orang yang
mengaturnya hingga mereka menaatinya.
Sosiologi sebagai ilmu Negara menyatakan bahwa sosioloi politik
berhubungan dengan Negara dimana ada pemimpin dan rakyat yang
secara nasional saling memimpin dan dipimpin untuk mencapai tujuan
Negara baik dari segi politik, ekonomi, pemerintahan, maupun
seluruh bidang kehidupan lainnya.
L. Hubungan Sosiologi dan PolitikSosiologi adalah ilmu yang
mempelajari seluruh seluk beluk yang berhubungan dengan
sosial.Banyak aspek yang dipelajari dalam ilmu sosiologi dimana
berkait dengan kehidupan sosial, hubungan antar sesama,
kekeluargaan, kasta, rumpun, bangsa, agama dan asosiasi kebudayaan,
ekonomi dan organisasi politik.Pada dasarnya ilmu sosiologi sangat
berkaitan erat dengan ilmu politik karena pada dasarnya perlu
dipahami mengenai ruang lingkup penelaahan masing-masing ilmu.
Misal: ilmu sosiologi mempelajari proses proses yang terjadi di
antara masyarakat. Sedangkan ilmu politik berhubungan dengan
pembentukan kekuasaan dan alokasi kekuatan.Dari situ bisa bisa
didapat gambaran bahwa kedua ilmu tsb saling berkait. Misal, dalam
sosiologi ada penelaahan tentang profil sosial, nah hal itu
digunakan dalam ilmu politik untuk menelaah misalnya: kelompok
sosial yag bersifat apatis terhadap politik, anomie terhadap
politik, kecenderungan suatu kelompok sosial untuk bereaksi
terhadap suatu keputusan politik.
M. HUBUNGAN SOSIOLOGI DENGAN BIDANG LAINNYA
1. Sosiologi dan sejarahMerupakan dua ilmu sosial yang sama-sama
mengkaji kejadian dan hubungan yang dialami manusia. Sejarah lebih
difokuskan pada peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan juga
ingin menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Sejarah
menaruh perhatian khusus pada sifat-sifat unik dari sebuah
peristiwa sejarah sedangkan sosiologi hanya mengamati
peristiwa-pwristiwa yang merupakan proses sosial yang muncul dari
hubungan antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
Artinya sejarah menyoroti perbedaan-perbedaan yang terjadi pada
peristiwa-pertistiwa yang sama sedangkan sosiologi menyoroti
persamaan-persamaan yang ada dari peristiwa yang berbeda.
2. Sosiologi dan ekonomiEkonomi merupakan ilmu yang menyelidiki
semua fenomena yang berhubungan dengan usaha, produksi dan
distribusi sumber daya. Sebagai contoh ekonomi berusaha memecahkan
masalah yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan
dengan jumlah penduduk dengan cara menaikkan produksi bahan pangan.
Sosiologi berusaha melihat permasalahan ini dengan melibatlan
unsure-unsur dalam masyarakat misalnya petani.
3. Sosiologi dan politikPolitik meneliti tentang pemerintah dan
menjelaskan kompleksitas pemerintahan antara lain mempelajari
tentang upaya untuk memperoleh kekuasaan dan pendayagunaan
kekuasaan. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi
masyarakat yang bersifat umum untuk memperoleh kekuasaan
digambarkan oleh sosiologi sebagai salah satu bentuk persaingan
atau konflik.
4. Sosiologi dan antropologiAntropologi memusatkan perhatiannya
pada masyarakat tradisional yang masih sederhana kebudayaannya
sedangkan sosiologi mengamati masyarakat-masyarakat modern yang
strukturnya sudah komplek. Jika kita melihat masyarakat yang sedang
berada dalam proses peralihan sebagai sebuah proses saling
mempengaruhi antara unsure-unsur modern maka antropologi lebih
memandang pada unsure-unsur yang modern. Intinya sosiologi dan
antropologi merupakan dua ilmu sosial yang saling berkaitan dan
melengkapi satu sama lainnya.
5. Sosiologi dan psikologi sosialIlmu psikologi sosial meneliti
prilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti tingkat
kepandaian seseorang, kemampuannya, daya ingatnya, impian-impiannya
dan perasaan kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu yang
mempelajari pengalamam dan tingkah laku individu yang ditimbulkan
dan dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial.
N. CONTOH KASUS SOSIAL POLITIKContoh kasus konflik ruang
(Perusahaan VS masyarakat)Contoh konflik ruang yang terjadi di
Riau, mudah2an bisa dipakai sebagai referensi (Contoh kasus) dalam
pembuatan PP tentang peran serta masyarakat dalam penataan ruang,
kasus seperti ini banyak terjadi di pulau sumatra. Dimana hak hak
atas ruang dari masyarakat bisa diabaikan atas nama investasi. dan
ketika terjadi konflik maka masyarakat selalu berada pada pihak
yang kalah. Sudah Saatnya UU penataan ruang bisa mewujudkan
kedaulatan rakyat terhadap sumberdaya alam sebagaimana diamanatkan
oleh pasal 33 ayat 3 UUD 1945.Kronologis Penyerangan Dusun Suluk
Bongkal Desa BeringinKecamatan Pinggir Kabupaten BengkalisProvinsi
RiauKamis, 18 Desember 2008"Ini Perintah Atasan" (Pernyataan Dir.
Reskrim Polda Riau Kombes Pol. Alex Mandalika dilokasi saat hendak
melakukan pembakaran rumah masyarakatDusun Suluk Bongkal, 18
Desember 2008).Pada tanggal 18 Desember 2008 tepatnya pukul 10.00
WIB pasukan Brimob Polda Riau beserta 500-an pasukan Samapta serta
pasukan kepolisian dari Polres Bengkalis yang dipimpin langsung
oleh Dir. Reskrim Polda Riau Kombes. Alex Mandalika mendatangi
Dusun Suluk Bongkal untuk melakukan pengusiran terhadap warga yang
berdiam di Dusun tersebut karena dianggap telah melakukan
penyerebotan terhadap areal HPHTI PT. Arara Abadi. Pasukan tersebut
dilengkapi dengan persenjataan (pentungan dan senjata api) serta
water cannon. Kedatangan pasukan tersebut telah diketahui kabarnya
oleh warga Dusun sejak sehari sebelumnya sehingga membuat warga
Dusun seluruhnya melakukan mobilisasi ke jalan masuk Dusun untuk
mempertahankan kampung. Beberapa saat kemudian masyarakat coba
untuk melakukan perundingan dengan kepolisian yang dipimpin oleh
Kepala Dusun Suluk Bongkal Khalifah Ismail, Ketua RW 03 Rasyidin,
Tokoh masyarakat Suluk Bongkal Pongah, Loceng dan beberapa tokoh
masyarakat lainnya yang didampingi oleh Ketua Umum Serikat Tani
Riau Riza Zuhelmy. Perundingan dilakukan dengan pihak kepolisian
yang langsung dipimpin oleh Dir. Reskrim Polda Riau yang didampingi
aparat kepolisian lainnya. Awalnya warga menanyakan tentang operasi
yang dilakukan dan surat perintah, namun pihak kepolisian hanya
menjawab ini perintah atasan. Hal yang sangat aneh operasi yang
menggunakan banyak perlengkapan dan dipimpin langsung oleh perwira
polri ini tidak ada pemberitahuan resmi sebelumnya, tidak ada surat
perintah resmi pelaksanaan penggusuran serta tidak ada keputusan
pengadilan untuk melakukan eksekusi ini. Warga meminta kepada pihak
kepolisian untuk tidak melakukan tindakan represif karena Dusun
tersebut syah merupakan sebuah perkampungan berdasarkan peta
administrasi wilayah Dusun Suluk Bongkal yang ditandatangani oleh
Bupati Bengkalis pada 12 Maret 2007 seluas 4.856 ha (tertuang dalam
lembaran Pemerintahan Kabupaten Bengkalis no. 0817-22
0817-31.0618-54 0616 63). Secara historis, catatan yang kami
peroleh tentang bahwa dusun Suluk Bongkal termasuk dalam Besluit
yang dipetakan sejak Belanda menjalin kerjasama dengan kerajaan
Siak, diperkirakan tahun 1940.Sekitar tahun 1959, dibuatlah peta
yang mempunyai ketentuan pembagian wilayah memiliki hutan tanah
ulayat batin (keabsahan suku Sakai) termasuk didalamnya wilayah
Suluk Bongkal. Setelah sekian lama masyarakat Suluk Bongal hidup
berdampingan dengan suku-suku lain di dusunnya, sejak
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kehutanan dimaksud, konflik
pun mulai mencuat, dan beberapa masyarakat dusun terpaksa pindah,
karena tidak tahan lagi dengan pola kekerasan yang dilakukan oleh
911 selaku pengaman asset perusahaan.Perlu kami sampaikan bahwa,
sah-sah saja PT. Arara Abadi menegaskan kepada publik mereka
memiliki Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan nomor
743/Kpts-II/1996 tentang PEMBERIAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN
INDUSTRI ATAS AREAL HUTAN SELUAS 299.975 (DUA RATUS SEMBILAN PULUH
SEMBILAN RIBU SEMBILAN RATUS TUJUH PULUH LIMA) HEKTAR DI PROPINSI
DAERAH TINGKAT I RIAU KEPADA PT. ARARA ABADI. Perlu kami sampaikan
disini pokok-pokok yang tertuang dalam SK tersebut adalah:Ketetapan
pertama point kedua disebutkan: Luas dan letak definitif areal
kerja Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) ditetapkan
oleh Departemen Kehutanan setelah dilaksanakan pengukuran dan
penataan batas di lapangan." Persoalannya kemudian adalah, kami
belum mendapatkan satu info pun tentang sosialisasi hasil
pengukuran dan penataan batas di lapangantersebut. Dalam ketetapan
kedua yang memuat kewajiban-kewajiban perusahaan diantaranya: Point
kedua Melaksanakan penataan batas areal kerjanya selambat-lambatnya
2 (dua) tahun sejak ditetapkan Keputusan ini. Faktanya kemudian
adalah, kami belum pernah mendapati tentang areal batas kerja yang
dimaksud, tertuang dalam sebuah surat yang dipublikasikan secara
umum untuk diketahui khalayak ramai. Jika penataannya ditegaskan 2
tahun setelah SK ditetapkan, maka tentunya tahun 1998, PT Arara
Abdi telah menyelesaikan seluruh proses inclaving terhadap kawasan
yang telah dihuni masyarakat jauh sebelum mereka ada. Dalam
ketetapan keempat dimuat:1. Apabila di dalam areal Hak Pengusahaan
Hutan Tanaman Industri (HPHTI) terdapat lahan yang telah menjadi
tanah milik, perkampungan, tegalan, persawahan atau telah diduduki
dan digarap oleh pihak ketiga, maka lahan tersebut dikeluarkan dari
areal kerja Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI).2.
Apabila lahan tersebut ayat 1 (satu) dikehendaki untuk dijadikan
areal Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI), maka
penyelesaiannya dilakukan oleh PT. ARARA ABADI dengan pihak-pihak
yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.Selanjutnya, perusahaan juga
mempunyai kewajiban yang ditetapkan pada ketentuan III :A.1.
diungkapkan bahwa, perusahaan wajib memperhatikan atau mengambil
langkah-langkah secara maksimal untuk menjamin keselamatan umum
karyawan dan atau orang lain yang berada dalam areal kerjanya.
Bahwa, banjir yang diakibatkan oleh areal perusahaan yang tidak
dirawat - ditandai dengan desa yang berada dalam kawasan HPH/TI PT
Arara Abadi sering kebanjiran adalah bukti kelalaian yang dapat
mencelakakan orang. Banjir diduga disebabkan karena sedikitnya
hutan penyanggah yang disisakan, serta tidak tepatnya perencanaan
pembangunan (tidak seimbangnya antara pembangunan hulu dan
hilir).Bukan semata-mata karena alamiah, melainkan karena prilaku
manusia.Hal ini sejalan dengan Surat Menteri Kehutanan RI No :
319/MENHUT/V/2007 tertanggal 12 Mei 2007 tentang persetujuan
penyelesaian sengketa agraria antara masyarakat dengan PT. Arara
Abadi juga menegaskan hal yang sama hal ini merupakan surat balasan
dari Surat Gubernur Riau No : 100/P.H. 13.06 tertanggal 8 Maret
2007 tentang Penyelesaian Sengketa Agraria antara masyarakat dengan
PT. Arara Abadi, dan masyarakat meminta pihak kepolisian untuk
menahan diri melakukan penggusuran tersebut berkaitan dengan akan
dilakukannya gugatan Class Action oleh masyarakat pada Januari 2009
mendatang serta Pak Pongah sempat mau menceritakan sejarah kampung
tersebut dari sejak zaman Kerajaan Siak berdiri yang telah
mewariskan daerah tersebut kepada Suku Sakai di wilayah tersebut
hingga Republik Indonesia berdiri dan sampai saat ini. Namun pihak
kepolisian tidak mau untuk berunding dengan dalih masyarakat tidak
memiliki surat kepemilikan lahan. Keadaan semakin tegang hal ini
dikarenakan perundingan yang tak menemukan solusi dan pihak
kepolisian akan melakukan penggusuran secara paksa apabila
masyarakat tetap menghadang. Satu jam kemudian sekitar pukul 11.30
WIB pihak kepolisian berupaya menerobos barisan ibu-ibu dan
anak-anak yang berdiri di jalan masuk menuju Dusun Suluk Bongkal
(KM 46) yang dari pagi telah berada di lokasi untuk mempertahankan
kampung halaman. Sembari itu polisi juga melakukan upaya penahanan
Riza Zuhelmy (Ketua Umum Serikat Tani Riau) beserta beberapa
perwakilan masyarakat yang mengikuti perundingan.Namun hal ini
dengan segera direspon oleh warga sehingga sempat terjadi aksi
saling tarik-menarik ketika polisi secara paksa untuk memasukkan
Riza Zuhelmy kedalam mobil yang dikendarai kepolisian.Alhasil
masyarakat berhasil melakukan penyelamatan terhadap rekannya yang
mau ditahan dan kemudian dievakuasi didalam kampung. Situasi sempat
mereda dan masyarakat tetap berbaris-bertahan di depan jalan masuk
dusun sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu
perjuangan-wajib nasional symbol keteguhan mempertahankan kampung
halaman. Aksi saling mendorong pun sempat terjadi, dari lokasi
massa terdengar kabar bahwa pihak kepolisian sebagian telah bersiap
untuk meninggalkan lokasi, sesaat kemudian kembali sontak dengan
kabar pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadap 10 warga dan
hendak mengepung dusun melalui jalan masuk lain. Dari jalan PT.
Adei P & I yang juga bisa menuju ke dusun telah terlihat
rombongan kepolisian dalam jumlah yang cukup banyak (ratusan)
dengan mengendarai mobil truck kepolisian dan mobil kepolisian
lainnya menutup jalan tersebut sehingga warga panik karena khawatir
kampung akan dikepung dan warga tergusur serta seluruh isi kampung
diluluh lantahkan. Proses evakuasi pun dilaksanakan terhadap
beberapa tokoh masyarakat termasuk juru runding yang diutus oleh
masyarakat. Tepat pukul 11.35 WIB ketika proses evakuasi dilakukan
bentrokan pun tak terelakkan ketika polisi memaksa warga untuk
mundur dengan tindakan represif dan menggunakan persenjataan. Gas
air mata pun ditembakkan oleh polisi melalui water cannon kearah
warga sehingga membuat kondisi tak terkendali. Kabar yang didapat
dari warga, polisi juga mengeluarkan tembakan dari senjata api
(menembakkan peluru karet) sedikitnya melukai 2 warga terkena
tembakan tersebut. Kemudian pada Pukul 12. 30 WIB polisi berusaha
untuk melakukan penangkapan terhadap Ibu-Ibu namun hal ini coba
untuk dicegah oleh salah satu pengurus Komite Pimpinan Pusat
Serikat Tani Riau Antony Fitra karena Ibu-Ibu tersebut ada yang
sedang dalam keadaan hamil dan ada anak-anak, namun upaya tersebut
dihadang oleh pihak kepolisian. Antony Fitra sempat terkena
tendangan dari pihak kepolisian sebanyak 2 kali di bagian kaki dan
perut kemudian diseret paksa oleh pihak kepolisian beserta
Ibu-Ibu.Warga yang ditangkap dimasukkan kedalam mobil kepolisian
kemudian pada sekitar pukul 14.00 WIB dibawa ke Mapolsektif
Mandau.Dalam kondisi represif tersebut polisi secara serentak
menembakkan gas air mata, peluru karet dari senjata api serta
melakukan pemukulan terhadap warga dengan menggunakan pentungan
sehingga situasi menjadi tak terkendali dan banyak warga yang
terluka, ketika itu warga telah tercerai berai dan mencari tempat
penyelamatan menyusuri belukar dan hutan disekitar kampung. Hal ini
dikarenakan 2 helikopter terbang disekitar lokasi kemudian
menjatuhkan bahan peledak diatas rumah warga satu persatu dan
ledakan yang keras terjadi, satu persatu rumah warga terbakar
sehingga kondisi semakin tak terkendali.Api pun semakin menjalar
sehingga warga bersembunyi dalam posisi berpencar dan sebagian
dievakuasi ke dalam kampung. Proses penangkapan pun terus
dilakukan, disusul serangan darat oleh Samapta dengan menggunakan
senjata api dan kemudian Satuan Polisi Pamong Praja beserta preman
bayaran PT. Arara Abadi melakukan penyerangan terhadap masyarakat
dengan melakukan pemukulan dan penangkapan terhadap masyarakat.
Diakibatkan kondisi yang sangat represif peristiwa ini menelan
korban meninggal dunia 1 jiwa (Putri, Umur 2 Tahun) anak dari warga
dusun yang juga merupakan anggota Serikat Tani Riau akibat lari
ketakutan dan masuk kedalam sumur. Jenazah Putri baru dapat
dievakuasi pada malam hari akibat kondisi represif (dilokasi
apabila ada warga yang beraktifitas ditangkap oleh kawanan preman,
Satpol PP, Polisi dan PAM SWAKARSA).Tak hanya berhenti disitu alat
berat pun segera dimobilisasi masuk kedalam kampung untuk
membersihkan sisa kebakaran dan meluluh lantahkan seluruh asset
yang dimiliki oleh masyarakat dusun termasuk sanggar belajar dan
rumah ibadah. Laporan yang terakhir diperoleh dari warga sekitar
200 warga termasuk pengurus KPP STR ditahan di Mapolsektif Mandau,
sekitar 200 warga bertahan di dalam kampung dan lebih dari 400
warga yang sampai sekarang masih berada ditengah hutan dalam
kondisi berpencar dan belum bisa berkomunikasi termasuk warga
sekitar desa tetangga yang ikut bersolidaritas (Desa Melibur, Tasik
Serai, Tasik Serai Timur, Mandi Angin). Jumlah akurat kerugian
masyarakat belum dapat dipastikan dikarenakan sedang berkonsentrasi
untuk mengembalikan situasi menjadi kondusif, sementara sampai saat
ini Polisi, Satpol PP, Pam Swakarsa PT. Arara Abadi dan Preman
bayaran mengepung dusun dan memata-matai warga yang bersembunyi. 19
Desember 2008 Kepolisian dan Satpol PP menambah ratusan pasukan
untuk masuk ke Suluk Bongkal sebanyak 8 Bus dan 8 truck serta alat
berat 3 unit dan beberapa ekor anjing pelacak.
O. LANDASAN DARI KONSEPSOSIOLOGI POLITIK
1. SOSIALISASI POLITIKDimana ada proses pengaruh terhadap
seseorang individu agar bisa memahami tentang politik dan kemudian
menentukan sifat dan persepsinya serta gejala dan reaksi reaksinya
terhadap situasi politik
2. PARTISIPASI POLITIKDimana ada keterlibatan individu dari
berbagai macam tingkatan dalam bentuk aktivitas politik
3. PENGREKRUTAN POLITIKDimana individu individu menjamin atau
mendaftarkan diri untuk menduduki jabatan politik.
4. KOMUNIKASI POLITIKDimana suatu informasi politik yang beredar
dan relevan diteruskan dari suatu bagian system politik kepada
bagian lainnya secara berkesinambungan dari berbagai macam
tingkatan masyarakat.
P. UNSUR UNSUR SOSIALISASI POLITIK pengetahuan,nilai, dan sikap
pengalaman kepribadian
Q. AGEN AGEN POLITIK SEBAGAI WADAH SOSIALISASI POLITIK keluarga
pendidikan kelompok sebaya kelompok kerja kelompok agama kelompok
senggang kelompok media massa
R. SKEMA ILUSTRASI KONSEP SOSIALISASI POLITIK
LAYAR PERSEPSI
KEADAAN MASA DEPAN SISTEM POLITIK
SUBJEK SUBJEKANAK/REMAJA/DEWASAMEKANISMEIMITASI INSTRUKSI
MOTIVASIAGEN AGEN
PERUBAHAN POLITIKPENGETAHUAN, NILAI,SIKAPKELUARGA
KELOMPOK SENGGANGMEDIA MASSAPENGALAMANKEPRIBADIANKEADAAN
SEKARANG DARI SISTEM POLITIKKELOMPOK AGAMAKELOMPOK KERJAKELOMPOK
SEBAYAPENDIDIKANK
BAB IIIPENUTUP
KESIMPULANKesimpulannya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara individu dengan individu, individu dengan
masyarakat, dan masyarakat dengan masyarakat dimana pada
hubungannya dengan politik, sosiologi dan politik memiliki hubungan
yang erat seperti halnya dalam kehidupan madyarakat. Salah satunya
adalah cara menyampaikan aspirasi rakyat melalui PEMILU. Serta
hubunggannya dengan demokrasi. Oleh sebab itu dalam konsep
sosiologi politik ini hubungannya sangat besar untuk mencapai
kehidupan masyarakat dan Negara yang baik dan berkualitas guna
menciptakan ketertiban dan ketentraman umum..
11