LAPORAN HASIL DISKUSI Modul Organ Tindakan Medis & Keperawatan “Seorang Laki-Laki 45 Tahun Dengan Benjolan Di Tengkuk” Kelompok III Angelika 030.09.020 Bathin Bonia Sari 030.09.044 Brilli Bagus Dipo 030.09.049 Dhika Claresta 030.09.068 Erwin James Sagala 030.09.079 Maria Christiningrum 030.10.170 Maulita Agustine 030.10.171 Meikhel Alexander Wijaya 030.10.172 Meilinda Vitta Sari 030.10.173 Meita Kusumo Putri 030.10.174 Melati Hidayanti 030.10.175 Melissa Mauli Sibarani 030.10.176 Melissa Aslamia Aslim 030.10.177 Mentari 030.10.178 0
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN HASIL DISKUSI
Modul Organ Tindakan Medis & Keperawatan
“Seorang Laki-Laki 45 Tahun Dengan Benjolan Di Tengkuk”
Kelompok III
Angelika 030.09.020
Bathin Bonia Sari 030.09.044
Brilli Bagus Dipo 030.09.049
Dhika Claresta 030.09.068
Erwin James Sagala 030.09.079
Maria Christiningrum 030.10.170
Maulita Agustine 030.10.171
Meikhel Alexander Wijaya 030.10.172
Meilinda Vitta Sari 030.10.173
Meita Kusumo Putri 030.10.174
Melati Hidayanti 030.10.175
Melissa Mauli Sibarani 030.10.176
Melissa Aslamia Aslim 030.10.177
Mentari 030.10.178
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Jakarta, 7 November 2012
0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I : PENDAHULUAN 2
BAB II : LAPORAN KASUS 3
BAB III : PEMBAHASAN
1. IDENTIFIKASI MASALAH 4
2. ANAMNESIS 6
3. PEMERIKSAAN FISIK 7
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG 8
5. DIAGNOSIS KERJA 8
6. PENATALAKSANAAN 9
7. PROGNOSIS 13
BAB IV : TINJAUAN PUSTAKA 14
BAB V : KESIMPULAN 20
BAB VI : DAFTAR PUSTAKA 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada di bawah kulit yang terdiri dari
lemak. Lipoma merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berasal
dari jaringan lemak (adipocytes). Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun),
namun juga dapat dijumpai pada anak-anak. Lipoma merupakan tumor jinak yang berasal dari
jaringan lemak sehingga dapat muncul dimanapun pada bagian tubuh. Jenis yang paling sering
adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala,
leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari
kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.
2
BAB II
LAPORAN KASUS
Seorang laki-laki 45 tahun datang dengan benjolan di tengkuk. Benjolan tersebut sudah
dirasakan sejak 5 tahun lalu. Mula-mula sebesar ibu jari tangan, sekarang sebesar telur bebek,
pipih. Selain di punggung kanan, didapatkan benjolan serupa di dinding perut dan lengan bawah
kanan sejak 3 tahun lalu, masing-masing sebesar kelereng, pipih.
Penderita tidak tahu mengapa timbul benjolan tersebut. Riwayat trauma disangkal.
Saudara penderita juga menderita kelainan yang serupa. Pada pemeriksaan didapatkan benjolan
berlobus-lobus, konsistensi lunak, berbatas tegas, didapatkan pseudodimpling, tidak nyeri tekan
dan benjolan mudah digerakkan dari jaringan sekitar.
3
BAB III
PEMBAHASAN
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Identitas Pasien:
Nama : -
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 45 tahun
Bangsa/suku : -
Agama : -
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Status pernikahan : -
Alamat : -
Keluhan utama : benjolan pada tengkuk
Masalah yang ditemukan pada saat pasien datang ke dokter ialah :
1. Benjolan di tengkuk, dinding perut dan lengan bawah
Benjolan di tengkuk yang dikeluhkan pasien sudah dirasakan sejak 5 tahun yang lalu.
Mula-mula sebesar ibu jari tangan, sekarang sebesar telur bebek, pipih. Selain di
punggung kanan, didapatkan benjolan serupa di dinding perut dan lengan bawah
kanan sejak 3 tahun yang lalu, masing-masing sebesar kelereng, pipih.
Berdasarkan masalah di atas, hipotesis yang kelompok kami ajukan ialah :
1. Lipoma
4
Lipoma adalah tumor kulit yang lazim ditemukan yang terdiri dari sel lemak
matang. Tumor ini merupakan massa lunak tidak nyeri yang timbul tunggal dan jarang
majemuk serta biasanya dieksisi untuk alasan kosmetik. Kadang-kadang menimbulkan
gejala ketidaknyamanan lokal, mungkin karena tekanan pada saraf kulit. (1)
2. Kista sebasea
Kista sebasea atau kista ateroma yang merupakan kista kelenjar sebasea,
terbentuk akibat sumbatan pada muaranya. Oleh karena itu, kista ateroma ditemukan di
daerah yang mengandung kelenjar sebasea. Kadang terdapat multiple dalam berbagai
ukuran seperti yang ditemukan di kepala atau di skrotum. (2)
3. Kista dermoid
Sinonim dari penyakit ini kista dermoid brankhiogenik. Kista dermoid merupakan
kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan
berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional. Epidemiologi kista
dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan wanita sama banyaknya, namun ada pendapat
lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria. Etiologi kista ini berkembang
dari sekuesterasi epitel sepanjang garis fusi embrionik. (2)
4. Pembesaran kelenjar limfe
Pembesaran kelenjar limfe yang persisten (lebih dari 4 minggu) dapat
menandakan adanya infeksi kronis, penyakit kolagen vascular, dan adanya keganasan.
Pembesaran kelenjar limfe servikal sering disebabkan oleh faringitis bakterial, abses
rongga mulut, infeksi telinga, keganasan, dan tuberkulosis. (3)
5
II. ANAMNESIS
Untuk mengerucutkan hipotesis kami ke arah diagnosis, kelompok kami
mengajukan pemeriksaan berupa anamnesis secara sistematik dan terpadu. Pertanyaan
yang kelompok kami ajukan dalam anamnesis adalah sebagai berikut.
Riwayat penyakit :
Keluhan Utama :
Benjolan di tengkuk sejak 5 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
1) Apakah ada demam?
2) Apakah benjolan terasa nyeri, gatal?
3) Apakah benjolan serupa muncul di tempat lain?
4) Apakah nafsu makan menurun?
5) Apakah ada penurunan berat badan?
Riwayat Penyakit Dahulu :
1) Apakah menderita penyakit sistemik seperti hipertensi, DM, dll?
2) Apakah sudah pernah berobat ke dokter?
Riwayat Keluarga :
1) Apakah keluarga pasien ada yang menderita penyakit yang serupa?
Dari hasil anamnesis selanjutnya didapatkan hasil sebagai berikut :
Penderita tidak tahu mengapa timbul benjolan tersebut. Riwayat trauma disangkal. Saudara
penderita juga menderita kelainan yang serupa.
6
III. PEMERIKSAAN FISIK
Setelah selesai melakukan anamnesis terarah dan sistematis, kelompok kami
melanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Mula-mula harus ditentukan keadaan umum
pasien dan pemeriksaan tanda vital (suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah). Kemudian
dilakukan pemeriksaan status lokalis. Pada palpasi benjolan harus ditentukan lokasi,
ukuran, bentuk, konsistensi, fluktuasi, batas dengan jaringan sekitar, adanya nyeri tekan,
mobilitas, dan suhu.
Pada status lokalis didapatkan :
1.Tengkuk
I : Tampak benjolan, ukuran sebesar telur bebek.
P : Teraba benjolan berlobus-lobus, konsistensi lunak, didapatkan pseudodimpling,
mudah digerakkan (mobile), batas tegas, dan tidak ada nyeri tekan.
2.Lengan bawah dan dinding perut
I : Tampak benjolan, ukuran sebesar kelereng.
P : Teraba benjolan berlobus-lobus, konsistensi lunak, didapatkan pseudodimpling,
mudah digerakkan (mobile), batas tegas, dan tidak ada nyeri tekan.
Benjolan berlobus-lobus sering didapatkan pada lipoma, konsistensi lunak menandakan
benjolan tersebut dapat berupa tumor jinak ataupun kista. Benjolan berbatas tegas ini
menandakan kemungkinan besar ialah tumor jinak. Pseudodimpling merupakan cekungan
pada bagian atas benjolan. Tidak ada nyeri tekan dapat menandakan bukan suatu
inflamasi akut. Mudah digerakan dari jaringan sekitar menandakan bahwa tumor belum
menginfiltrasi jaringan sekitarnya. (5)
7
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang kami anjurkan ialah :
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan patologi anatomi
V. DIAGNOSIS KERJA
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, kelompok kami mendiagnosis bahwa
pasien menderita LIPOMA pada punggung kanan, dinding perut, dan lengan bawah kanan.
Dasar diagnosis :
1. Dari anamnesis, benjolan yang dirasakan pasien sudah sejak 5 tahun yang lalu dan ukuran
benjolan mengalami pembesaran menandakan benjolan ini bersifat progresif perlahan. Benjolan
yang bersifat progresif ini merupakan suatu pertanda tumor.
2. Dari pemeriksaan fisik, benjolan ditemukan pada punggung kanan, dinding peru, dan lengan
bawah dimana daerah ini merupakan tempat banyaknya jaringan lemak didapat dibanding daerah
lain. Oleh karena itu, benjolan yang timbul kemungkinan besar berasal dari jaringan le,ah di
bawah kulit.
3. Dari anamnesis, keluarga pasien juga menderita kelainan serupa dimana pada lipoma ada
sangkut pautnya dengan herediter atau keturunan.
3. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan suatu benjolan yang asimtomatik, berbatas tegas,
konsistensi lunak, berlobus-lobus, dan mudah digerakan dari jaringan sekitar menunjukkan