Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan dan Pelaporan Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi yang diampu oleh Aristanti Widyaningsih S.Pd.,M.Si Disusun Oleh Kelompok 5 Annisa Anggraeni 1203940 Gamelia Kirana 1203929 Gibran Haeroni 1206438 Arif Rahman 1203496 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan dan Pelaporan
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi yang diampu oleh
Aristanti Widyaningsih S.Pd.,M.Si
Disusun Oleh
Kelompok 5
Annisa Anggraeni 1203940
Gamelia Kirana 1203929
Gibran Haeroni 1206438
Arif Rahman 1203496
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Teori
Akuntansi mengenai “Kerangka Konseptual untuk Akuntansi Keuangan dan
Pelaporan”.
Adapun dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami :
1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kesabaran kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Ibu Aristanti Widyaningsih S.Pd.,M.Si selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
3. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah mendukung, memotivasi,
mendoakan dan memberikan fasilitas kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
4. Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu karena
telah membantu kami.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang telah membaca makalah ini sehingga dapat menjadi perbaikan untuk makalah
kami selanjutnya.. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat untuk semua
pihak khususnya mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung,
Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
2.8 Taksonomi Karakteristik Normatif yang Harus Dicerminkan oleh Pernyataan-Pernyataan Akuntansi..............................................................................................22
2.10 Manfaat Kerangka Kerja Konseptual Akuntansi Keuangan Bagi Akuntan Publik.......................................................................................................................23
BAB III........................................................................................................................26
3) Relevansi: informasi yang berkenaan membuat perbedaan pada keputusan
penggunanya.
4) Keandalan: informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverifikasi, dan
netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang
berbeda dari aktiva dan kewajiban, yaitu:
1) Biaya historis
2) Biaya penggantian saat ini
3) Nilai pasar saat ini
4) Nilai bersih yang dapat direalisasi
5) Nilai arus kas masa depan saat ini
2.9 Kerangka Keria Konseptual Akuntansi KeuanganKerangka Konseptual Versi IFRS
Ilustrasi kerangka konseptual versi IFRS adalah sebagai berikut:
Sumber: Kieso (2002)
11
Kerangka konseptual IFRS dibagi menjadi 3 level, yaitu diantaranya:
1. First Level = Basic objective
2. Second Level = Karakteristik keuangan dan Unsur Iaporan keuangan
3. Third Level = Recognition, measurement, and disclosure concepts
First Level
Basic objective adalah untuk memberikan informasi keuangan tentang
entitas pelapor yang berguna untuk investor sekarang dan potensial, lenders dan
kreditur lain dalam pengambilan keputusan dalam kapasitasnya penyedia modal.
Second Level
1. Karakteristik kualitatif
IASB mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi untuk
membedakan informasi yang lebih baik (lebih berguna) dan lnformasi
yang inferior (kurang bermanfaat) untuk keperluan pembuatan keputusan.
Fundamental qualities:
a. Relevance:
Predictive Value: membantu meramalkan hasil-hasil yang akan
diperoleh di masa-masa yang akan datang.
Confirmatory Value: membantu mengkonfirmasi kebenaran
ekpektasi sebelumnya.
b. Faithful Representation:
Completeness: menyajikan semua informasi yang penting untuk
memenuhi kriteria penyajian secara wajar.
Neutrality: informasi laporan keuangan tidak dibuat atas dasar
kepentingan salah satu pihak.
Free from error: informasi laporan keuangan bebas dari kesalahan.
Enhancing qualities:
12
a. Comparability: Laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan dari perusahaan lain yang sejenis atau dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau juga
sering disebut dengan consistency
b. Verifiability: laporan keuangan harus dapat diverifikasi oleh akuntan-
akuntan lain dengan metode-metode yang sama, dapat diuji.
c. Timeliness: laporan keuangan disajikan secara tepat waktu yaitu
sebelum keputusan akan dibuat.
d. Understandability: Harus dapat dipahami oleh orang-orang yang
mengerti masalah akuntansi dan bisnis atau oleh orang-orang yang
ingin mempelajari dan menganalisa informasi yang disajikan.
2. Unsur-unsur laporan keuangan
Assets: manfaat ekonomi masa datang
Liabilities: pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang
Equity and net assets: nilai sisa antara selisih assets dan liabilities
Revenues: aliran masuk atau perluasan assets
Expenses: aliran keluar atau penggunaan/penghabisan assets
Third Level
Konsep-konsep pengukuran dan pengakuan (recognition,
measurement, and disclosure concepts) yang digunakan dalam penetapan
standar akuntansi. Konsep-konsep tersebut meliputi asumsi, prinsip dan
kendala-kendala dalam pelaporan keuangan.
1. Asumsi Dasar
Economic entity: Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang terpisah
dan berbeda dari pemiliknya dan unit bisnis lainnya.
Going concern: Perusahaan dianggap sebagai entitas yang memiliki
kelangsungan hidup yang berkelanjutan sehingga perencanaan atas
pembuatan laporan keuangan masa kini dan yang akan datang
dilaksanakan terus-menerus.
Monetary unit: uang adalah common denominator
13
Periodicity: Untuk tujuan laporan keuangan, sebuah entitas bisnis dibagi
ke dalam periode-periode akuntansi.
Accrual basis of accounting: transaksi dicatat dalam periode di mana
peristiwa terjadi.
2. Prinsip Dasar
Measurement
a. Cost - penyajian secara wajar dari jumlah yang dibayarkan untuk
barang yang diterima.
b. Fair value - jumlah nilai dimana aset dapat ditukarkan antara pihak-
pihak yang berpengetahuan dan bersedia dalam arm‘s length
transaction.
c. IASB telah mengambil langkah yang memberikan perusahaan pilihan
untuk menggunakan nilai wajar sebagai dasar untuk pengukuran aset
keuangan dan kewajiban keuangan.
Revenue recognition
Pendapatan harus diakui apabila kemungkinan besar bahwa manfaat
ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dan pengukuran dapat
dilakukan secara andal.
Expense recognition
Pengeluaran atau penggunaan aset atau menimbulkan kewajiban (atau
kombinasi dari keduanya) selama periode sebagai akibat dari penyerahan
atau produksi barang dan / atau memberikan jasa.
Full disclosure
Memberikan informasi yang penting dalam jumlah cukup yang dapat
mempengaruhi penilaian dan keputusan dari pengguna informasi.
3. Constraint
Biaya: biaya dan penyediaan mformasi harus mempertimbangkan manfaat
yang dapat ditimbulkan dari menggunakannya.
Materialitas: suatu item dianggap material jika dimasukkannya atau
kelalaian memasukkannya akan mempengaruhi atau mengubah penilaian
dari orang yang menggunakannya.
14
2.10 Manfaat Kerangka Kerja Konseptual Akuntansi Keuangan Bagi Akuntan Publik
Tabel 2.1
Analisis Dukungan Conceptual Framework pada pekerjaan Akuntan
Publik
Sudut
Pandang
Conceptual
Framework
Pekerjaan
Akuntan Publik
Analisis
Berangkat
dari
conceptual
framework
Diadakan untuk
mengusahakan
standarisasi
praktek-praktek
akuntansi
keuangan,
terutama
apabila terdapat
hal-hal yang
tidak diatur oleh
badan
berwenang
Melakukan
pemeriksaan untuk
memberikan opini
Terhadap kewajaran
suatu entitas tertentu,
apakah telah sesuai
dengan prinsip
akuntansi yang
berlaku umum.
Akuntan publik dalam
mengaudit
memerlukan suatu
standar bagaimana
laporan keuangan yang
wajar yakni Standar
Akuntansi Keuangan.
Standar Akuntansi
Keuangan lazimnya
disusun oleh badan
berwenang dengan
mengacu pada conceptual
framework.
Tabel 2.2
Analisis Dukungan Conceptual Framework pada pekerjaan Akuntan Publik
Sudut
Pandang
Pekerjaan
Akuntan Publik
Conceptual
Framework
Analisis
Berangkat
dari pekerjaan
akuntan
Menghadapi
situasi dan
kondisi praktek
Mencakup tiga level
- Level I Tujuan
- Level II
Akuntan publik dapat
menggunakan
conceptual framework
15
publik akuntansi yang
belum diatur
secara tegas
dalam Standar
Akuntansi
Keuangan, pada
saat memeriksa
kewajaran
laporan
keuangan.
Elemendan
KarakteristikKua
litas
- Level III
Pengakuan dan
Pengukuran
Yang digunakan
sebagai acuan
akuntansi
keuangan
sebagai benchmark
laporan keuangan yang
wajar, Meskipun
aturan yang tegas
belum ada didalam
Standar Akuntansi
Keuangan, akuntan
publik tetap dituntut
untuk memberikan
opini mengenai
kewajaran laporan
keuangan.
Apabila saat mengaudit seorang akuntan publik dihadapkan padamasaf ah
kekosongan standar maka ia harus membuat judgment. Judgment tersebut harus
dibuat dengan berbagai pertimbangan yang memadai. Pertimbangan itu sendiri
biasanya sangat tergantung pada pengalaman mengaudit dan kompleksitas
transaksi keuangan yang pernah ia periksa. Semakin banyak pengalaman
mengaudit dan semakin kompleks transaksi keuangan yang pernah dihadapi, maka
semakin cepat akuntan publik tersebut membuat judgment yang tepat untuk
masalah sejenis.
Namun, pada saat pertama kali menghadapi masalah tersebut, akuntan
publik perlu arahan. Ketika ia tidak menemukan arahan dalam Standar Akuntansi
Keuangan, maka ia dapat beralih mencari arahan yang terdapat pada conceptual
framework. Conceptual framework tersebut digunakan oleh akuntan publik
sebagai dasar pertimbangan profesional dalam melaksanakan pekerjaannya.
Conceptual framework tidak dapat secara langsung menyelesaikan masalah
kekosongan standar, tetapi hanya memberikan fasilitas arahan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
16
17
BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Tujuan dari laporan keuangan diantaranya untuk memberikan
informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan
kewajiban dari perusahaan bisnis
b) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan
bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
c) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
d) Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai
perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e) Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap
kebutuhan pengguna laporan.
Dalam perkembangnya menuju arah kerangka konseptual terjadi berbagai
masalah dalam kerangka konseptual diantaranya Pandangan mengenai laba
atau penghasilan mana yang harus digunakan, Masalah pendefinisian.,
Konsep pemeliharaan modal atau penembangan biaya mana yang harus
digunakan, Metode pengukuran mana yang harus digunakan.
Conceptual Framework akuntansi keuangan dapat bermanfaat bagiakuntan publik dalam melaksanakan pekerjaannya memberikanpendapat mengenai apakah laporan keuangan telah disusun sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jadi kerangka keria inimenjadi arahan khususnya terkait dengan hal-hal yang belum diatur
secara tegas dalam Standar Akuntansi Keuangan.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :http://akuntansisangatmudah.blogspot.co.id/2014/04/kerangka-
konseptual-teori-akuntansi.html
Sumber :http://fiefie21.blogspot.co.id/2014/10/kerangka-konseptual-untuk-
akuntansi-dan.html
Sumber :http://wintanghestimumpuni.blogspot.co.id/2010/10/kerangka-
konseptual-untuk-akuntansi-dan.html
Michael lskandar dan Sylvia Fettry (2008) MANFAAT KERANGKA KERJA KONSEPTUAL AKUNTANSIKEUANGAN BAGI AKUNTAN PUBLIKDALAM MELAKSANAKAN PEKERJAANNYA Bina Ekonomi Majalah llmiah Fakultas Ekonomi Unoar
Belkaoui, A. R. (2011). Accounting Theory Jilid 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat.
Benston, G. J., et al. (2007). "The FASB’s Conceptual Framework for Financial
Reporting: A Critical Analysis." Accounting Horizons21(2): 229-238.
Godfrey Jayne, et al. 2010. Accounting Theory. Sevent Edition
Harahap, S. S. (2010). Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2004). Intermediate Accounting
(Edisi Ke Dua Belas) Jilid 1 Terjemahan Indonesia. Jakarta: PT Gelora
Aksara Pratama.
Suwardjono. (2009). Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
Zeff, S. A. (1999). "The Evolution Of ConceptualFramework For Business
Enterprises In The United States." Accounting Historians Journal26(2).