MAKALAH KELOMPOK SISTEM GERAK MANUSIA (FISIOLOGI) Mata Kuliah: Ilmu Pengetahuan Alam 1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd. Disusun Oleh: 1. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) 2. Desi Muji Hartanti (14144600178) 3. Muhamad Nurul Saeful (14144600201) 4. Nurul Hasanah (14144600202) 5. Muhamad Ristyo Nugroho (14144600204) 6. Muhamad Hafizh Al Hanif (14144600215) Kelas: A5-14 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
17
Embed
MAKALAH KELOMPOK...2015/03/03 · 3 Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam keluar, atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH KELOMPOK
SISTEM GERAK MANUSIA (FISIOLOGI)
Mata Kuliah: Ilmu Pengetahuan Alam 1
Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Nurul Fitria Febrianti (14144600175)
2. Desi Muji Hartanti (14144600178)
3. Muhamad Nurul Saeful (14144600201)
4. Nurul Hasanah (14144600202)
5. Muhamad Ristyo Nugroho (14144600204)
6. Muhamad Hafizh Al Hanif (14144600215)
Kelas: A5-14
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala
Rahmat dan KaruniaNya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini tentang ”Sistem Gerak Manusia (Fisiologi)”. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah
memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan
kemampuan siswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam
pembuatan makalah kami di kemudian hari dengan lebih baik lagi.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ” Sistem Gerak Manusia (Fisiologi)”.
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman
beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 27 Februari 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang …………………………………………......... 1
2. Rumusan Masalah ………………………………………….. 1
3. Tujuan ………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Tulang dan jenis-jenis tulang ……………………………… 2
2. Bentuk-bentuk tulang manusia …………………………… 3
3. Hubungan antar tulang ……………………………………. 4
4. Sistem rangka ………………………………………………. 6
5. Kelainan dan gangguan pada tulang ……………………. 8
6. Otot dan jenis-jenis otot pada manusia …………………. 10
7. Kelainan dan gangguan pada otot manusia …………… 12
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan ………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 14
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari
dalam maupun dari luar. Gerak dapat berupa gerakkan sebagian
anggota tubuh maupun seluruh tubuh, misalnya gerak pindah tempat.
Gerakan pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang
menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang
dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikut
kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu
berkontraksi. Sehingga mampu mengerakkan tulang. Bila tulang atau
otot terganggu maka gerakan juga akan terganggu.
ATP (Adenosin Tri Phosphate) merupakan sumber energy penting
untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak.
Mekanisme gerak otot merupakan proses pembebasan dan
penggunaan energy .
2. Rumusan Masalah
a. Apakah tulang itu dan apa sajakah jenis-jenis tulang?
b. Apa saja bentuk-bentuk tulang manusia itu?
c. Bagaimanakah hubungan antar tulang itu?
d. Apakah itu sistem rangka ?
e. Apa sajakah kelainan dan gangguan pada tulang?
f. Apa sajakah jenis-jenis otot pada manusia?
g. Apa sajakah kelainan dan gangguan yang tejadi pada otot manusia.
3. Tujuan Masalah
a. Mengetahui tentang tulang manusia dan jenis-jenis tulang pada
manusia.
b. Mengetahui bentuk-bentuk tulang pada manusia.
c. Mengetahui hubungan antar tulang pada manusia.
d. Mengetahui sistem rangka pada manusia.
e. Mengetahui kelainan dan gangguan yang terjadi pada tulang
manusia.
f. Mengetahui otot dan jenis-jenis otot yang terdapat pada manusia.
g. Mengetahui kelainan dan gangguan yang terjadi pada otot manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tulang
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan
tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan
terjadi karena tulang.
1. Jenis Tulang
a. Tulang rawan (kartilago).
Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas
sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin.
Tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang
rawan (perikondrium) yang mengandung sel-sel pembentuk
tulang rawan (kondroblas). Tulang rawan ada 3 tipe, yaitu tulang
rawan hialin, elastis, dan serat.
b. Tulang (osteon)
Struktur tulang keras tersusun atas bagian-bagian sebagai
berikut:
1. Osteoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derifat
mesenkim yang memiliki potensi mitosis yang mampu
berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator terdapat
dibagian luar membran (periosteum).
2. Osteoblas, merupakan sel tulang muda yang akan
membentuk osteosit.
3. Osteosit, merupakan sel-sel tulang dewasa.
4. Osteoklas, merupakan sel yang berkembang dari monosit
dan terdapat disekitar permukaan tulang.
Pembentukan tulang (osifikasi).
Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan
(kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mesenkim. Setelah kartilago
terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas
juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.
3
Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam keluar, atau proses
pembentukannya konsentris. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi
suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut
sistem havers.
B. Bentuk Tulang.
Berdasarkan bentuknya terdapat 3 macam bentuk utama tulang yang
menyusun rangka tubuh yaitu:
1. Tulang Pipa (tulang panjang)
Tulang pipa berbentuk tabung dan pada umumnya berongga.
Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungi untuk
berhubungan dengan tulang lain. Contoh tulang pipa: tulang betis,
tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil. Tulang pipa
terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian tengah disebut diafisis, kedua
ujung disebut epifisis dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra
epifisis.
2. Tulang Pipih
Tulang pipih tersusun atas 2 lempengan tulang kompak dan
tulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan
tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini
sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contoh tulang
pipih yaitu: tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
3. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pangkal
kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang.
4. Tulang tak berbentuk
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak tentu. Tulang
ini terdapat diwajah dan tulang belakang.
Fungsi tulang
Tulang-tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai
fungsi lain, yaitu:
a. Memberi bentuk tubuh.
b. Melindungi alat tubuh yang vital.
c. Menahan dan menegakan tubuh.
4
d. Tempat perlekatan otot.
e. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor.
f. Tempat pembentukan sel darah.
g. Tempat menyimpan energi berupa lemak yang tersimpan di sumsum
kuning tulang.
C. Hubungan antar tulang
Tulang didalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak
erat. Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Di dalam sistem rangka
manusia terdapat 3 jenis hubungan antar tulang yaitu:
1. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki
celah sendi yang dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang
kemudian menulang sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan.
Ada 2 tipe utama sinartrosis yaitu suture dan sinkondrosis. Suture
adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan
ikat serabut padat contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah
hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin
contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang
dewasa.
2. Amfiartrosis
Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago
sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Amfiartrosis dibagi
menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada simofisis sendi
dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada
sendi antar tulang belakang dan tulang kemaluan. Pada
sindesmosis sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligament contohnya sendi antar tulang betis dan tulang kering.
3. Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya
tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakan,
yang disebut juga dengan sendi. Contohnya hubungan pada siku,
pergelangan tangan, gelang bahu. Ciri-ciri diartrosis :
5
a. Permukaan sendi dibalut selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous
(menyerabut).
b. Bagian dalam kapsul dibatasi membrane jaringan ikat yang
disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan synovial
untuk mengurangi gesekan.
c. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada
yang tidak.
d. Didalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut
Hubungan antar tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah :
1. Sendi engsel
Salah satu tulang yang hanya dapat digerakan kesatu arah seperti
engsel pintu. Contohnya : pada siku, lutut, ruas jari tangan dan kaki
2. Sendi pelana
Adalah tulang yang satu dapat bergerak ke segala arah. Contohnya:
hubungan antara ruas jari tangan atau kaki dengan telapak tangan atau
kaki.
3. Sendi peluru
Dapat bergerak ke segala arah. Contohnya hubungan tulang gelang
bahu dengan lengan atas, tulang gelang panggul, dengan tulang paha.
4. Sendi putar
Tulang yang satu dapat mengitari tulang yang lain.Contohnya
hubungan antara tulang atlas dan tulang leher, tulang hasta, dengan
tulang pengumpil.
5. Sendi luncur ( geser)
Gerakanya bergeser kedepan dan belakang atau ke kiri dan kanan.
Contoh: hubungan antara tulang-tulang pada pergelangan tangan dan
pergelangan kaki.
6
D. Sistem Rangka
Secara garis besar rangka manusia dibagi menjadi 2 yaitu rangka
aksial dan rangka apendikuler.
1. Rangka Aksial
Divisi Tulang Nama Tulang Penyusun Jumlah
A. Tengkorak
1. Kranium
(tempur
ung
kepala)
Frontal (tulang dahi)
Ubun-ubun
Pelipis
Osipital
Sphenoid (tulang baji)
Ethmoid
1
2
2
1
1
1
2. Wajah Mandibula
Nasal (tulang hidung)
Lakrimal
Vomer
Konka inferior
Zigomatik
Palatin (tulang lelangit)
Maksila
1
2
2
1
2
2
2
2
3. Osikula
Telinga
Maleus (tulang martil)
Inkus (tlang paron,
landasan)
Stapes (sanggurdi)
2
2
2
B. Hioid Hioid
1
C. Tulang
belakang
Leher
Toraks (punggung)
7
12
7
Lumbar (pinggang)
Sacrum (kelangkang)
Koksigea (tulang ekor, 4
ruas berfusi menjadi satu)
5
1
1
D. Tulang
Dada
(sternum)
Manubrium
Gladiolus
Xifoid
Bergabung
menjadi satu
E. Tulang
Rusuk
(costae)
Rusuk sejati
Rusuk palsu
Rusuk melayang
7 pasang
3 pasang
2 pasang
2. Rangka Apendikuler
Divisi tulang Nama tulang penyusun jumlah
Bagian atas Tulang selangka (klavikula)
Tulang belikat (skapula)
Tulang pangkal lengan
(humerus)
Tulang hasta (ulna)
Tulang pengumpil (radius)
Tulang pergelangan tangan
(karpal), terdiri dari:
Skafoid
Lunate
Pisiform
Trapesium
Kapitatum
Hamate
Tulang telapak tangan
(metakarpal)
2
2
2
2
2
16 (8 pd
tiap
tangan)
2
2
2
2
2
2
10
8
Jari tangan (falanges)
28
Bagian bawah Tulang koksa atau inomiat:
Ilium
Iskhium
Pubis
Paha (femur)
Lutut (patella)
Tulang betis (fibula)
Tulang kering (tibia)
Tulang pergelangan kaki
(tarsal):
Kalkaneus
Talus
Kuboid
Navikular
Kuneformis
Telapak kaki (metatarsal)
Jari kaki (falanges)
2
1
1
1
2
2
2
2
14
2
2
2
2
6
10
28
E. Gangguan pada tulang
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses
gerakan yang normal. Beberapa gangguan dan kelainan pada tulang
antar lain:
1. Kekurangan vitamin D
Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk
klasifikasi (penulangan) pada tulang. Kekurangan vitamin D pada
anak-anak mengakibatkan rakitis, biasanya terlihat pada
pertumbuhanya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. Pada
orang dewasa kkurangan vitamin D dan zat kapur menyebabkan
penyakit osteomalasia.
2. Kecelakaan
9
Gangguan pada tulang yang diakibatkan kecelakaan diantaranya
adalah:
a. Memar
Gangguan ini merupakan sobeknya selaput sendi. Bila sobeknya
diikuti lepasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.
b. Fraktura
Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Patah tulang tertutup, yaitu bila tulang yang patah tidak
merobek kulit.
Patah tulang terbuka, yaitu bila tulang yang patah
merobek kulit dan tulang mencuat keluar.
Fisura, yaitu bila tulang hanya retak
3. Kebiasaan sikap tubuh yang tidak benar
Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu
yang lama dapat menyebankan kelainan tulang antara lain:
a. Lordosis yaitu: kelainan pada tulang leher dan panggul yang
terlalu membengkok kedepan.
b. Kifosis adalah kelainan pada tulang punggung yang terlalu
membengkok kebelakang.
c. Skoliosis adalah kelainan pada ruas-ruas tulang belakang
yang membengkok kesamping.
4. Nekrosa
Terjadi apabila selaput tulang(periosteum) rusak sehingga
bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalau mati, dan mati.
5. Gangguan persendian
a. Dislokasi
Disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karna
jaringan penggantungnya (liga mentum) sobek.
b. Ankilosis
Adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat di
gerakkan karena seolah –olah menyatu.
c. Terkilir
Adalah tertariknya ligamentum keposisi yang tidak sesuai,
tetapi sendi tidak bergeser.
10
d. Arthritis
Arthritis dibedakan menjadi 4 yaitu:
Arthritis gout
Terjadi karena adanya timbunan asam urat pada jari-
jari tangan teruama pada sendi-sendi.akibatnya ruas
jari membesar dan terasa sakit jika gerakkan.
Osteoarthritis
Adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami
degenerasi. Akibatnya terjadi gangguan jika sendi
digerakkan.
Arthritis eksudatif
Adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut
getah radang yang di sebabkan karena serangan
tulang.
Arthritis sika
Adalah berkurangnya minyak sendi yang
menyebabkan rasa nyeri saat tulang di gerakkan.
6. Serangan kuman pada sendi
a. Infeksi gonorea dan sifilis dapat menyerang persendian
sehingga sendi menjadi kaku.
b. Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi
yang di sebabkan karena layunya tulang akibat infeksi
sifilis ketika bayi dalam kandungan.
F. OTOT MANUSIA
Otot merupaka alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi.
Kontraksi otot akan meyebabkan otot memendek, hal ini terjadi ketika
otot sedang melakukan kegiatan. Sedangkan otot akan mengalami
pemanjangan ketika otot mengalami relaksasi yang terjadi ketika otot
sedang beristirahat.
Otot memiliki karakter, yaitu:
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek
yang terjadi ketika otot sedang melakukan kegiatan.
11
b. Ekstensibilitas yaitu kemampuan otot untuk memanjang
yang terjadi ketika otot sedang istirahat.
c. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada
ukuran semula.
Jenis-jenis Otot
1. Otot Polos
Bekerja tak sadar, memiliki satu inti di tengah, berbentuk
gelondong, reaksi terhadap rangsang lambat, terdapat pada dalam
organ tubuh seperti: usus, pembuluh darah, dinding rahim,dinding
lambung.
2. Otot Lurik
Bekerja secara sadar, memiliki banyak inti yang berada di
tepi, berbentuk silindris, reaksi terhadab rangsang cepat, terdapat
pada otot rangka. Dibagian otot lurik terdapat urat otot atau tendon.
Tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut
origo, sedangkan yang melekat pada tulang yang bergerak disebut
insersi. Otot yang mempunyai dua tendon disebut bisep, sedangkan
yang memiliki tiga tendon disebut trisep.
3. Otot Jantung
Bekerja tak sadar, memiliki satu inti di tengah, berbentuk
silindris bercabang, terdapat pada jantung.
Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Antagonis
Antagonis adalah kerja otot yang saling berlawanan, yaitu:
a. Ekstensor (meluruskan) lawannya fleksor (membengkokkan).
Contoh otot bisep dan otot trisp.
b. Abduktor (menjauhi badan) lawannya adduktor (mendekati badan).
Contoh gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
c. Depressor (ke bawah) lawannya elevator (ke atas). Contoh gerak
kepala menunduk dan menengadah.
12
d. Supinator (menengadah) lawannya pronator (menelungkup).
Contoh gerak telapak tangan yang menengadah dan gerak telapak
tangan yang menelungkup.
2. Sinergis
Sinergis adalah gerak otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak
searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus yang
menghasilkan gerak menelungkupkan dan menengadahkan.
G. Kelainan dan Gangguan pada Otot
Kelainan pada otot anatara lain sebagai berikut:
a. Atrofi, yaitu suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan
kemampuan berkontraksi.
b. Kelelahan otot yaitu terjadi karena terus menerus melakukan
aktivitas. Jika ini berlanjut akan mengakibatkan kram.
c. Tetanus, yaitu otot yang terus menerus berkontraksi (tonus atau
kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.
d. Mistenia Gravis, yaitu melemahnya otot secara berangsur-angsur
sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian
e. Kaku leher (Stiff), yaitu peradangan otot trapesius leher sehingga
leher terasa kaku. Stiff terjadi karena kesalahan gerak.
f. Hipertropi, yaitu otot berkembang menjadi lebih besar dan kuat
akibat aktivitas otot yang berlebihan.
g. Hernia Abdiminalis, yaitu sobeknya dinding otot abdominal sehingga
usus memasuki sobekan tersebut.
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tulang merupakan alat gerak pasif dan otot merupakan alat gerak
aktif. Gerakan tubuh terjadi karena adanya kerja sama antara tulang
dan otot. Otot dikatakan gerak aktif karena mampu berkontraksi
sehingga mampu menggerakkan tulang.
Rangka manusia terdiri dari tulang rawan (kartilago) dan tulang
(osteon). Kartilago bersifat bingkas dan lemur yang terdiri darisel-sel
rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondri. Pembentukan
tulang terjadi setelah tulang rawan (kartilago) yang dihasilkan dari sel-
sel mesenkim terbentuk. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya
akan berrongga dan terisi osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Proses
penulangan ini disebut osifikasi.
Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak
erat. Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Bila hubungan tulang
antar tulang digunakan untuk suatu gerakkan, diperlukan suatu bentuk
khusus yang disebut sendi.
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi antara lain karena
kekurangan vitamin D, penyakit, kecelakaan, dan kebiasaan posisi
tubuh yang salah dalam waktu yang lama.
14
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi D. A, dkk. 2007. Biologi SMA. Jakarta: Erlangga.