BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana
jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan
rencana didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap
laba. Oleh karena itu sering sekali proses penyusunan anggaran
sering sekali disebut sebagai penyusunan rencana laba jangka
panjang (short-run profit planning).
Untuk memungkinkan manajemen puncak melakukan pemilihan rencana
kerja yang berdampak baik terhadap laba, manajemen menggunakan
teknik analisa biaya-volume dan laba. Dalam analisis biaya-volume
dan laba ini, informasi akuntansi diffirensial memungkinkan
manajemen untuk melakukan pemilihan berbagai altematif kerja yang
akan dicantumkan dalam anggaran.1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami menyusun makalah tentang
Proses Penyusunan Anggaran.1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui
Proses Penyusunan Anggaran yang dimulai dari Penyusunan Anggaran
dalam Lingkungan yang tidak Pasti, Menghubungkan Rencana Strategik
dengan Anggaran Perusahaan, Business Forecasting, Beyond
Budgeting.BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penyusunan Anggaran
Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode
tertentu untuk melaksanakan suatu program. Tidak ada satu
perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga
proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses
perencanan.Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi
menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke
atas (bottom-up).2.1.1. Dari atas ke bawah (Top-down)Merupakan
proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan
tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran
dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah
uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan
uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program.
Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana
perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan
operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran
tersebut.
2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method)
merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik
dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak
memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep
pendistribusian anggaran dengan baik.
3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales)
menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi
yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan.
Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan
sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan
promosi yang dilakukan.
4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak
ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap
perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik
dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa
pasar.
5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan
pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait
dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan
aktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi
berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian
modal suatu hari.2.1.2. Dari bawah ke atas (Bottom-up)Merupakan
proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan
selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas
merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran.
Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke
atas, yakni:
1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan
menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara
beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini,
yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus
dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai
tugas dan strategi tersebut.
2. Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan
prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu
tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi
dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang
diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan
mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan
keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah
perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini
hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models)
menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang
dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda
(multiple regression analysis. Metode ini jarang digunakan karena
kompleks dalam pemakaiannya.
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran (Budget)
Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran. Anggaran menunjukkan
suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum
dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan
informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan
rencana itu sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai
pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil
pelaksanaan rencana.Faktor yang mempengaruhi penyusunan Anggaran
(budget) yaitu : Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam
perusahaan itu sendiri. Factor-faktor tersebut antara lain berupa
penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan, modal kerja yang
dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang
dimiliki, dll. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar
perusahaan tapi mempengaruhi kehidupan perusahaan. Factor-faktor
tersebut antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan
penduduk, penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, penyebaran
penduduk, agama, adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat, dll.
Anggaran (Budget) yang baik haruslah mencakup seluruh kegiatan
perusahaan, yang sering dinamakan Budget Komprehensif. Secara garis
besar isi dari Budget Komprehensif terdiri dari:
Budget Taksiran (Forecasting Budget), berisi taksiran-taksiran
tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dan keadaan (posisi) financial
perusahaan pada saat tertentu pada waktu yang akan datang.
Budget Variabel, berisi tentang tingkat perubahan atau
variabilitas biaya, khususnya biaya-biaya yang termasuk kelompok
biaya semi-variabel sehubungan dengan adanya produktivitas
perusahaan. Analisa Statistika dan Matematika Pembantu, yang
dipergunakan untuk membuat taksiran-taksiran serta mengadakan
penilaian (evaluasi) dalam rangka mengadakan pengawasan kerja.
Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi
pelaksanaan budget yang dilengkapi dengan berbagai analisa
perbandingan antara budget dan realisasinya sehingga dapat
diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan
sebab-sebabnya, baik yang bersifat positif (menguntungkan) maupun
negative (merugikan), sehingga dapat ditarik kesimpulan dan tindak
lanjut (follow-up) yang segera perlu dilakukan.2.1.4 Unsur-unsur
Utama dalam Anggaran (budget)a. Keseluruhan Rencana, merupakan
penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang.
b. Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan
dilakukan oleh semua bagian-bagian dalam perusahaan.
c. Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada
semua kegiatan perusahaan yang bermacam-macam.
d. Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja
yang akan terjadi pada masa yang akan datang.2.1.5 Macam-macam
Anggaran (budget)1. Budget Strategis, ialah anggaran yang berlaku
untuk jangka panjang yaitu melebihi satu periode akuntansi
(melebihi 1 tahun)
2. Budget Taktis, ialan anggaran yang berlaku untuk jangka
pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang.
3. Budget disusun oleh panitia penyusun anggaran ( Budgeting
Committee ). Yang terdiri atas pemegang fungsi-fungsi utama (
Budget Participative ).
4. Kegunaan pokok Anggaran a. Sebagai pedoman kerja. Anggaran
berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta
target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan
pada waktu yang akan datang.
b. Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua
bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahan dapat saling
menunjang dan bekerja sama dengan baik, untuk menuju pada sasaran
atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
c. Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi
sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi
realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan datang.2.2.
Penyusunan Anggaran Dalam Lingkungan Yang Tidak Pasti
Beberapa peneliti mengidentifikasi bahwa senjangan anggaran
dapat disebabkan oleh pandangan terhadap lingkungan. Duncan (1972)
mendefinisikan lingkungan sebagai totalitas faktor sosial dan fisik
yang berpengaruh terhadap perilaku pembuat keputusan dalam
organisasi. Govindarajan (1986) menyatakan bahwa hubungan antara
partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah positif dalam
kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Di dalam lingkungan
relatif stabil (ketidakpastian rendah), individu dapat memprediksi
keadaan di masa yang akan datang sehingga langkah-langkah yang akan
dilakukannya dapat membantu organisasi menyusun rencana dengan
lebih akurat.Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Terhadap
Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian LingkunganMenurut Darlis
(2000) ketidakpastian lingkungan merupakan kondisi lingkungan yang
tidak pasti yang akan membuat individu untuk melakukan senjangan
anggaran. Hal ini disebabkan, individu tersebut tidak memiliki
informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara tepat.
Suatu organisasi hidup di tengah-tengah lingkungannya sehingga
organisasi tersebut harus berinteraksi dengan lingkungannya.
Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang
sering menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap
kondisi organisasi dengan lingkungan. Individu akan mengalami
ketidakpastian lingkungan yang tinggi jika merasa lingkungan tidak
dapat diprediksi dan tidak dapat memahami bagaimana komponen
lingkungan akan berubah (Miliken, 1978).
Kemampuan memprediksi keadaan di masa datang pada kondisi
ketidakpastian lingkungan yang rendah dapat juga terjadi pada
individu yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Kemampuan
menganalisis informasi tersebut akan dapat mendukung atasan dalam
penyusunan anggaran jika bawahan bersedia memberikan infromasinya
kepada atasannya. Namun dapat juga terjadi sebaliknya, bawahan
tidak memberikan informasi tersebut kepada atasannya karena ada
pertimbangan kepentingan pribadinya. Dalam kondisi tersebut,
bawahan dapat melakukan senjangan anggaran.
Menurut Simon (1962) bagi atasan kemudahan untuk memperoleh
informasi bukan berarti memudahkannya menyusun perencanaan yang
akurat. Atasan tetap akan kesulitan memahami semua informasi yang
masuk apalagi dalam hal yang menyangkut bidang yang kondisi
teknisnya hanya dapat dipahami oleh bawahan yang membidanginya.
Sebaliknya, penelitian oleh Gul dan Chia dalam Ikhsan (2007)
menunjukkan bahwa kinerja akan meningkat pada ketidakpastian
lingkungann yang tinggi, karena manajer akan berusaha mencari
innformasi yang cukup untuk kepentingan perusahaan.2.3.
Menghubungkan Rencana Strategik Dengan Anggaran Perusahaan
Strategi merupakan titik awal dalam pembuatan rencana dan
anggaran perusahaan yang dipilih oleh perusahaan untuk mencapai
sasaran jangka panjang dan misinya. Penyusunan anggaran harus
dilakukan dengan hati-hati agar sasaran dan tujuan strategis
perusahaan dapat dicapai. Tanpa ada rencana strategis, kehilangan
peluang dan kinerja yang tidak baik dapat menyebabkan organisasi
tidak berkembang dan bisa menyebabkan perusahaan bangkrut.
Setelah tujuan perusahaan ditetapkan dan strategi untuk mencapai
tujuan tersebut dipilih, kemudian diikuti dengan penyusunan
program-program untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan
dalam perencanaan stratejik. Program merupakan rencana jangka
panjang untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan dalam
perencanaan stratejik. Rencana jangka panjang yang dituangkan dalam
program memberikan arah ke mana kegiatan organisasi ditujukan dalam
jangka panjang. Anggaran merinci pelaksanaan program, sehingga
anggaran yang disusun setiap tahun memiliki arah seperti yang
ditetapkan dalam rencana jangka panjang. Jika tidak disusun
berdasarkan program, pada dasarnya organisasi seperti berjalan
tanpa tujuan yang jelas.
Perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan
perencanaan, tapi jenis aktivitas perencanaannya berbeda antara
kedua proses tersebut. Proses penyusunan anggaran fokus pada satu
tahun, sementara perencanaan strategis fokus pada aktivitas yang
mencakup periode beberapa tahun. Perencanaan strategis mendahului
penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja ketika anggaran
tahunan dikembangkan.
Pembuatan anggaran merupakan bagian dari proses perencanaan
strategi suatu organisasi. Apabila organisasi memiliki perencanaan
strategi yang buruk, kondisi keuangan dan anggaran akan mengalami
hal yang sama. Anggaran tidak didominasi oleh kepentingan sepihak.
Anggaran merupakan alat untuk mencapai sasaran dan tujuan dari
organisasi.
Sebelum anggaran dibuat, perusahaan harus membuat perencanaan
strategis, dimana dalam perencanaan strategis tersebut
diidentifikasi strategi untuk aktivitas dan operasi masa depan.
Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan.
Lima tahun adalah periode yang cukup panjang untuk merigestimasikan
konsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat ini.Perusahaan
dapat menerjemahkan seluruh strategi dalam tujuan jangka pendek dan
jangka panjang, dimana tujuan-tujuan tersebut menjadi dasar dari
pembuatan sebuah anggaran. Jadi harus terdapat hubungan yang kuat
antara anggaran dengan perencanaan strategis, dimana hal ini
membantu manajemen memastikan bahwa seluruh perhatian tidak fokus
pada jangka pendek saja, mengingat anggaran merupakan perencanaan
dalam satu periode tertentu saja (jangka pendek).2.4. Business
ForecastingPeramalan (forecasting) : adalah seni dan ilmu
memprediksi peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dengan
menggunakan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan
dengan beberapa bentuk model matematis.
Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode
mana yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan
diramal serta tujuan yang hendak dicapai. Dalam prakteknya terdapat
berbagai metode peramalan antara lain :
Peramalan berdasarkan jangka waktu :
1. Peramalan jangka pendek ( kurang satu tahun, umumnya kurang
tiga bulan : digunakan untuk rencana pembelian, penjadwalan kerja,
jumlah TK, tingkat produksi),
2. Peramalan jangka menengah ( tiga bulan hingga tiga tahun :
digunakan untuk perencanaan penjualan, perencanaan dan penganggaran
produksi dan menganalisis berbagai rencana operasi),
3. Peramalan jangka panjang ( tiga tahun atau lebih, digunakan
untuk merencanakan produk baru, penganggaran modal, lokasi
fasilitas, atau ekspansi dan penelitian serta pengembangan).
Peramalan berdasarkan rencana operasi1. Ramalan ekonomi :
membahas siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi dan
indikator perencanaan lainnya,
2. Ramalan teknologi : berkaitan dengan tingkat kemajuan
teknologi dan produk baru,
3. Ramalan permintaan : berkaitan dengan proyeksi permintaan
terhadap produk perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan
penjualan, yang mengarahkan produksi, kapasitas dan siatem
penjadualan perusahaan.
Peramalan berdasarkan metode / pendekatan :
1. Peramalan kuantitatif, menggunakan berbagai model matematis
atau metode statistik dan data historis dan atau variabel-variabel
kausal untuk meramalkan permintaan,
2. Peramalan kualitatif, menggunakan intuisi, pengalaman pribadi
dan berdasarkan pendapat (judment) dari yang melakukan
peramalan
Metode peramalan:
Peramalan berdasarkan metode terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Metode Kuantitatif
Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu :
1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series) metode
yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang
merupakan fungsi dari waktu,
2. Model / metode kausal (causal/explanatory model),
mengasumsikan variabel yang diramalkan menunjukkan adanya hubungan
sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas (independent
variable).
1. Model Seri Waktu / Metode deret berkala, terbagi menjadi
:
1. Rata-rata bergerak (moving averages),
2. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),
3. Proyeksi trend (trend projection)
Penjelasan:
1. Rata-rata bergerak (moving averages),
Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving averages) :
bermanfaat jika diasumsikan bahwa permintaan pasar tetap stabil :
Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving averages) : apabila
ada pola atau trend yang dapat dideteksi, timbangan bisa digunakan
untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru :2.
Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),
Penghalusan Eksponensial : metode peramalan dengan menambahkan
parameter alpha dalam modelnya untuk mengurangi faktor kerandoman.
Istilah eksponensial dalam metode ini berasal dari
pembobotan/timbangan (faktor penghalusan dari periode-periode
sebelumnya yang berbentuk eksponensial.
3. Proyeksi trend (trend projection)
Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang
dignakan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini
merupakan garis trend untuk persamaan matematis.
2. Model / metode kausal (causal/explanatory model)Merupakan
metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel
yang diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi
buakn waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri
dari :
1. Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan
baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan
kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara
statis.
2. Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk
peramalan jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend
ekonomi jangka panjang.
3. Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk
jangka panjang dan jangka pendek.
Peramalan menggunakan metode regresi:
Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan
yang akan mempengaruhi hasil peramalan.
Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan
metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui
kondisi- kondisi seperti :
1. Adanya informasi masa lalu
2. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data
(dikuantifikasikan)
3. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan
berkelanjutan dimasa yang akan datang.
Adapun data- data yang ada dilapangan adalah :
1. Musiman (Seasonal)
2. Horizontal (Stationary)
3. Siklus (Cylikal)
4. Trend
Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang
dapat digunakan yaitu :
1. Analisi deret waktu(Time series), merupakan analisis
antaravariabel yang dicari dengan variabel waktu
2. Analisis Cross Section atau sebab akibat (Causal method),
merupakan analisis variabel yang dicari dengan variabel bebas atau
yang mempengaruhi.
Ada dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan
analisis deret waktu dengan metode regresi sederhana yaitu :
1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
2. Analisis deret untuk regresi sederhana yang non linier
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita gunakan notasi
matematis seperti:
Y = F (x)Dimana :
Y = Dependent variable (variabel yang dicari)
X = Independent variable (variabel yang mempengaruhinya)
Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier
(garis lurus) dapat digunakan sebagai berikut :
Y = a + b xDimana a dan b adalah merupakan parameter yang harus
dicari. Untuk mencari nilai a dapat digunakan dengan menggunakan
rumus :
kemudian nilai b dapat dicari dengan rumus :
2. Metode Kualitatif
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh
intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena
itu hasil peramalan dari satu orang dengan orang lain dapat
berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif dapat menggunakan
teknik/metode peramalan, yaitu :
1. Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau
pendapat dari sekelompok kecil manajer puncak/top manager
(pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang
seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.
2. Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan
tingkat penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat
provinsi dan nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
3. Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner
disebarkan kepada responden, jawabannya kemudian diringkas dan
diberikan kepada para ahli untuk dibuat peramalannya. Metode
memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang
membuat kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para
ahli dalam menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih
akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan diharapkan
mendekati aktualnya.
4. Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari
konsumen atau konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada
periode yang diamati. Survai dapat dilakukan dengan kuesioner,
telepon, atau wawancara langsung.
Memantau Ramalan
Bila peramalan sudah selesai, yang paling adalah tidak
melupakannya. Sangat jarang manajer yang ingin mengingat bila hasil
ramalan mereka sangat tidak akurat, tetapi perusahaan perlu
menentukan mengapa permintaan aktual (variabel yang diuji) secara
signifikan berbeda dari yang diproyeksikan.
Salah satu cara untuk memantau peramalan guna menjamin
keefektifannya adalah menggunakan isyarat arah.
Isyarat Arah (Tracking Signal) : adalah pengukuran tentang
sejauh mana ramalan memprediksi nilai aktual dengan baik
Isyarat Arah, dihitung sebagai jumlah kesalahan ramalan berjalan
(running sum of the forecast error, RSFE) dibagi dengan deviasi
absolut mean (MAD)
Prosedur Peramalan
Dalam melakukan peramalan terdiri dari beberapa tahapan
khususnya jika menggunakan metode kuantitatif. Tahapan tersebut
adalah:
1. Mendefinisikan Tujuan PeramalanMisalnya peramalan dapat
digunakan selama masa pra-produksi untuk mengukur tingkat dari
suatu permintaan.
2. Membuat diagram pencar (Plot Data)Misalnya memplot demand
versus waktu, dimana demand sebagai ordinat (Y) dan waktu sebagai
axis (X).
3. Memilih model peramalan yang tepatMelihat dari kecenderungan
data pada diagram pencar, maka dapat dipilih beberapa model
peramalan yang diperkirakan dapat mewakili pola tersebut.
4. Melakukan Peramalan5. Menghitung kesalahan ramalan (forecast
error) Keakuratan suatu model peramalan bergantung pada seberapa
dekat nilai hasil peramalan terhadap nilai data yang sebenarnya.
Perbedaan atau selisih antara nilai aktual dan nilai ramalan
disebut sebagai kesalahan ramalan (forecast error) atau deviasi
yang dinyatakan dalam:
et = Y(t) Y(t)
Dimana : Y(t) = Nilai data aktual pada periode t
Y(t) = Nilai hasil peramalan pada periode t
t = Periode peramalan
Maka diperoleh Jumlah Kuadrat Kesalahan Peramalan yang disingkat
SSE (Sum of Squared Errors) dan Estimasi Standar Error (SEE
Standard Error Estimated)SSE = S e(t)2 = S[Y(t)-Y(t)]26. Memilih
Metode Peramalan dengan kesalahan yang terkecil. Apabila nilai
kesalahan tersebut tidak berbeda secara signifikan pada tingkat
ketelitian tertentu (Uji statistik F), maka pilihlah secara
sembarang metode-metode tersebut.
7. Melakukan VerifikasiUntuk mengevaluasi apakah pola data
menggunakan metode peramalan tersebut sesuai dengan pola data
sebenarnya.
METODE PERAMALAN LAINNYA
Metode Market Experiment (Percobaan Pasar)Yaitu suatu cara untuk
membuat peramalan permintaan dengan melakukan uji coba pada segmen
atau bagian pasar tertentu. Uji coba dilakukan dengan memberikan
perlakuan tertentu terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan. Metode ini biasanya digunakan untuk produk baru atau
produk yang mengalami inovasi atau pengembangan.
Contoh: Pada produk Rokok Halim diberikan kepada konsumen secara
gratis selama 1 bulan di berbagai tempat untuk mengetahui respon
konsumen terhadap produk tersebut atau memberi diskon saat produk
ini launching. Setelah respon masyarakat bagus, lalu Hilam dijual
secara bertahap yaitu Rp 2.500,00 lalu dijual secara stabil pada
harga Rp 4.000,00 karena termasuk produk baru oleh karena itu tetap
dijual di bawah harga pasar agar dapat menarik minat konsumen.
Metode Peramalan Dengan Pendekatan Marketing ResearchDalam
melakukan peramalan permintaan konsumen, berbagai metode dapat
digunakan terutama dengan pendekatan penelitian pemasaran
(Marketing Research) karena bagian pemasaranlah yang secara
langsung berhubungan dengan konsumen. Metode peramalan yang sering
digunakan yaitu:
Survey PelangganSurvey pelanggan merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengetahui sikap dan persepsi konsumen atau
pelanggan dengan cara mewawancarai konsumen secara langsung atau
memberikan kuisioner yang sudah dipersiapkan. Biasanya juga
disertakan nomer telephone atau alamat pada suatu produk agar
konsumen bisa secara leluasa menyampaikan saran ataupun kritik.
2.5. Beyond BudgetingMerupakan model manajemen yang ingin
mengatasi pembatasan konsep manajemen umum anggaran berbasis
tradisional. Konsep Beyond Budgeting telah berkembang sebagai
pendekatan baru terhadap anggaran dan proses perencanaan strategis.
Pendekatan ini muncul dari kritik terhadap penganggaran tradisional
(traditional budgeting) dan perencanaan strategis ( strategic
planning) yang mana dinilai terlalu kaku dan birokratis dan
menyebabkan terhambatnya efisiensi penyesuaian terhadap lingkungan.
Argumen yang mendasari adalah bahwa dengan mengganti pendekatan
tradisional "command and control " dalam penganggaran dengan
alternative Beyond Budgeting, sebuah organisasi akan lebih adaptif
dan pemimpin di perusahaan tersebut dapat mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi dari waktu ke waktu.DAFTARPUSTAKABelch, Geroge E dan
Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective, Sixth Edition.
McGraw-Hill,http://indriarisbayati946.blogspot.com/2013/07/penyusunan-anggaran.htmlMAKALAH
KELOMPOK 2PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
OLEH :
DHANI YUDHI RIVELINO
GUNAWAN HUTOMO MP
SANDI PRASETYO
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
2015KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun yang telah memberi kepada penulis kesehatan dan kesempatan
untuk menyelesaikan penulisan makalah ini tentang Proses Penyusunan
Anggaran. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW junjungan alam.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun
penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun. Terima kasih.
Pekanbaru, 23 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN1.1 Pendahuluan
1
1.2 Perumusan Masalah
1
1.3 Tujuan dan Manfaat
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyusunan Anggaran
2 2.1.1. Dari atas ke bawah (Top-down)
2 2.1.2. Dari bawah ke atas (Bottom-up)
3 2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
(budget)
3
2.1.4 Unsur-unsur Utama dalam Anggaran (budget)
5 2.1.5 Macam-macam Anggaran (budget)
52.2 Penyusunan Anggaran dalam Lingkungan yang Tidak Pasti
22.3 Menghubungkan Rencana Strategik dengan Anggaran
Perusahaan
3
2.4 Business Forecasting
3
2.5 Beyond Budgeting
3
DAFTAR PUSTAKA
aaKASUS WALKER COMPANY PROFIT PLAN DECISION (Robert
Simons,2002)aaDAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Volume
aa1