KEANEKARAGAMAN HAYATI(Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biologi
Umum)
Yang Dibimbing Oleh:ibu Elly Purwanti
Oleh :
Liza Aniatus Z
(NIM:201210070311092) Irma Dahlia
Yuliskurniawati(NIM:201210070311100)
Siti Fadliyah
(NIM: 20121007031115) Rgvg
Grgr
May Hastuti Lubis
(NIM:20121007031129)PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Oktober 2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
Keragaman Hewani Vertebrata dan Invertebrata dengan lancar.Dalam
pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dosen ibu Elly Purwanti pembimbing mata kuliah biologi umum,
yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga
makalah ini dapat selesai dengan lancar.
2. Orangtua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun
doanya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Malang, 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apabila Anda mendengar kata Keanekaragaman, dalam pikiran anda
mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik
ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut
memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan
keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat
adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah.
Sedangkan kata Hayati menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi
keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup
(organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga Biodiversitas. Keanekaragaman
atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat
adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan
dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk
hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk
hidupIndonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang
melimpah baik flora maupun fauna.
Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar
bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga
mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal
dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal
dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan
protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani
harus diupayakan.Hingga saat ini, hampir 2 juta spesies makhluk
hidup telah teridentifikasi.
Sebanyak dua pertiga dari seluruh spesies tumbuhan, 90 persen
primate, 40
persen burung, 90 persen serangga di temukan di daerah tropis.
Diperkirakan,
masih ada sekitar 30 juta spesies lainnya yang hidup di hutan
hujan tropis,
tetapi belum diteliti ( diidentifikasi ).
Sekitar 50 persen sampai 90 persen dari keseluruhan kekayaan
flora dan
fauna di dunia terdapat di hutan tropis. Sebanyak 17 persen
sampai 25 persen di
antaranya terdapat di Indonesia yang tersebar dalam empat puluh
tujuh bentuk
ekosistem, baik ekosistem alami maupun ekosistem buatan. Itulah
sebabnya,
Indonesia dikenal sebagai salah satu Negara yang memiliki
keanekaragaman
hayati tertinggi di dunia.
B. Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian dan perbedaan hewan Vertebrata dan hewan
Invertebrata.
2. Filum : yang termasuk hewan Vertebrata dan hewan
Invertebrata.
3. Sistem pencernaan pada hewan Vertebrata dan Invertebrata
C. Tujuan Yang Ingin Dicapai
Adapun Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum2. Untuk
mengetahui berbagai macam hewan vertebrata dan hewan
invertebrata
3. Untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman hewan
vertebrata dan invertebrata
D. Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau
literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media
tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu ada
kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam Makalah ini.
BAB II
PEMBAHASANA. Hewan Vertebrata
1. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau
punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna
dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki
tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan
memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di
memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi
kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna
peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh
menjadi salurannya.
Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:
1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai
bagian ekor.2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang
tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.4. Mempunyai kepala,
leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada
contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai
berikut:
1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon
untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal
tubuh.
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang.
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh
dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum)
kulit dan insang operculum.
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus
yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang.
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis
(bagian dalam).
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua
kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh
dan sel sperma
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas
yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia =
hidup)3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)4.
Kelas Aves (Burung)5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya
kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)
2. Filum-Filum Hewan Vertebrata
a. Kelas Pisces (Ikan)
adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas
dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang
dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air
Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya
menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan
berkerangka tulang sejati.Kelompok ikan berkerangka tulang rawan
kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat
sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.Kelompok
ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan
tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan
bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan
dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip
belakang, dan sirip ekor.
Ciri utama Pisces sebagai berikut:
Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air Bernapas dengan
insang (operculum) dan di bantu oleh kulit Tubuh terdiri atas
Kepala Rangka tersusun atas tulang sejati Jantung terdiri atas satu
serambi dan satu bilik Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat
sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang
Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1. Ordo Apodes
Familia (1) : Angulidae
Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
Familia (2) : Muruenidae
2. Ordo Acthopterygi
Familia (1) : Parsidae
Species : Kakap (Lataes carca lifer)
Familia (2) : Muruenidae
3. Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
4. Ordo Labysinthici
Famili : Analamtidal
Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
Familia : scombridae
Species : tongkol (enthymus palamys)
5. Ordo Masacop Terygii
Famili (1) : chipeidae
Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
Famili (2) : ikan salam (salmosalor)
6. Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal
Species : kakap (lates carca lifer)
Famili : scmbridae
b. Kelas Amphibia
Adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu
yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa
berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah
dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit.
Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan
yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut:
Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang
lembab Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di
dua alam Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan
berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat,
berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan
kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan
akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur
menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi
dewasa. Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma
terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:
1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi
memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)
2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki
kaki)
Famili : Ranidae
Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae
Species : katak pohon (hyla SP)
3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
Familia : pretidae
Species : aning lumpru (necturus onaculanu)
Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)
c. Kelas reftilia (hewan melata)
adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering,
bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk
kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan
suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:
Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin Bernafas
dengan paru-paru Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu
tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan Umumnya bersifat avivar
(bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik
yang masih belum sempurna.
Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo crocodilia
Ordo crocodilia mencakup hewan reptil yang berukuran paling
besar diantara reptil lain. Kulit tebal, dan liat karena mengandung
kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas membentuk
perisai dermal mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala berbentuk
pyramid, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigi runcing bertipe
gigi poliodont. Mata kecil terletak dibagian kepala yang menonjol
di dorsal-lateral. Pipil vertical dilengkapi selaput mata, tertutup
oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut
hanya Nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal
ujung moncong dan dilengakapi dengan suatu penutupdari otot yang
dapat berkontraksi secara otomatispada saat buaya menyelam. Lubang
telinga terdapat disebelah caudal mata tertutup oleh lipatan kulit.
Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat.
Tungkai belakang lebih panjang, berjari empat dan berselaput.
Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput. Jantung uaya mempunyai 4
ruang namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna
yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya
memiliki foramen panizza. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik
sehingga kebanyakan akan berjemur disiang hari untuk menjaga suhu
tubuhnya. Mereka berburu dimalam hari. Bersifat ovipar, betina
membuat sarang dengan menggali lubang ditanah untuk menyimpan
telur.
Familia : crocodylidae, Alligatoridae, Gavialidae.Species :
buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes
porosus)
2) Ordo chelonian Reptilian dengan skeleton yang sebagian
bermodifikasi menjadi karapaks (perisai dorsal) dan Plastron (
perisai ventral ). Rahang-rahang tidak bergigi, tetapi berzat
tanduk. Hidup di laut, di air tawar, atau di darat. Tubuh lebar.
Karapaks keras dan bersatu di sisi tubuh dengan plastron. Prisai
tertutup dengan skutum polygonal. Tulang kuadrat tidak dapat di
gerakkan. Rusuk telur di letakkan dalam lubang-lubang galian yang
dibuat hewan betina . Ada 263 spesies.
Familia (1) : crocodylidae
Species : penyu (chelaina nydas)
Familia (2) : tryony chidae
Species : kuya (try ony x cartilaginews)
Familia (3) : testudinidae
Species : kura-kura (euora ambirinesis)
3) Ordo cacerilia
Familia (1) : cacertidae
Species : cicak (hemidacty frenatus)
Familia (2) : geckonocdae
Species : tokek (gecko monarchis)
Familia (3) : henoermatidae
Species : kadal (heloderma SP)
Familia : varanidae
Species : komodo (voronus komodensis)
biawak (voronus salvator)4) Ordo Aphidia
Ciri lain dari ordo ini adalah seluruh anggotanya tidak memiliki
kelopak mata. Sedangkan fungsi pelindung mata digantikan oleh sisik
yang transparan yang menutupinya. Keunikan lain yang dimiliki oleh
ordo ini adalah seluruh organ tubuhnya termodifikasi memanjang.
Dengan paru-paru yang asimetris, paru-paru kiri umumnya vestigial
atau mereduksi. Memiliki organ perasa sentuhan (tactile organ) dan
reseptor yang disebut organ jacobson ada pula pada beberapa jenis
yang dilengkapi dengan thermosensor. Ada sebagian famili yang
memiliki gigi bisa yang fungsinya utamanya untuk melumpuhkan mangsa
dengan jalan mengalirkan bisa ke dalam aliran darah mangsa.Contoh;
ular sawah, ular kobra dan sebagainya.Untuk itu penjelasan macam
macam reptil sbb :
Kura-kura dan penyu , mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus
oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan
kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut
karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang
berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
Kadal, mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke
belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada
badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing
kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan
merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu
pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan
bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik
perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari
bahaya.
Ular, mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya
ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di
atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering
dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat
pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya.
Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi
ditutupi oleh suatu lapisan bening.
Buaya, mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki
pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang
dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi
gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya
berjumlah 30 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung
ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya
tampak menonjol ketika mulutnya tertutup.
Tuatara, adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba
yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan
perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 24
cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 35 tahun, sedangkan
usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di
beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari
tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada
siang hari tidur.
d. Kelas aves (burung)
adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang.
Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak
semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta.
Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan
sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Ciri utama aves sebagai berikut:
Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah
berkembang dengan baik Berdarah panas (homoioteral) Jantung terdiri
dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan
baik Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam
tubuh induk (fertilisasi internal) Terdapat sepasang testis,
Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah
kiri.
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo colombiforines
Familia : columbidal
Species : perkutut (geopilia striata)
2) Ordo coraciiformes
Familia : arcedinadae
Species : telengket (harcy concholm)
3) Ordo grana cares
Familia (1) : ardidae
Species : bangau (reptotilas javanicus)
Familia (2) : rassidal
Species : mordar (parphyrio albus)
4) Ordo nato tores
Familia (1) : laridae
Species : dara laut
Familia (2) : pamilirostros
Species : bebek / itik (anus koshos)
Familia (3) : sphe niscidae
Species : pinguin (aptenodytes SP)
5) Ordo rapaces
Familia (1) : fontanida
Species : alap-alap (falco papuanus)
Familia (2) : strigi dae
Species : burung hantu (suba kukua)
e. Kelas Mamalia
Mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat
gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan
sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip,
atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang
biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan
betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan
kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air
seperti ikan paus, lumba-luma Berdarah panas Pada kulit terdapat
kelenjar keringat dan kelenjar minyak Otak berkembang dengan baik
Fertilisasi internal Bernafas dengan paru-paru Terdapat 4 ruang
jantung yang sempurna
Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:
1) Ordo dactyla
Species : Topis (clocidura marina)
Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)
2) Ordo insectivora
Species : cecurut (cocidura mosina)
Tupai (tupaja javarita)
3) Ordo phalidata
Species : trenggiling (tubuh bersisik)
4) Ordo chiroptera
Species : kelelawar (micro chiroptera SP)
Kalong (megachiroptera SP)
5) Ordo marsupiala
Species : kucing (fell is catus)
Singa (fell is lion)
Harimau (fell is tigris)
Serigala (canislupus)
6) Ordo marsopialia
Species : kanguru (macropus)
Kuskus (plalanger)
7) Ordo prosboscidae
Species : gajah (elephan indicus)
Gajah Africa (loxoder africanus)
8) Ordo artidactyea
Species : kerbau (bubalus-bubalus)
Banteng (basssonduicus)
Kambing (capra faleoheri)Sedangkan hewan menyusui (mamalia)
mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup,
mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui
bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya
terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher.
Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang
belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia
marsupialia, dan mamalia plasenta.
Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya.
Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit,
hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan
echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya
dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang,
maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur
dan cangkang. Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang
berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah,
kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266
anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan
melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri
kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya .
Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu.
Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek.
Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih
panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci
tidak berjalan tetapi meloncat. Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75
m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih
panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna
bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir
yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau
merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk
mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya. Lumba-lumba
termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan
hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru.
Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari
makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air
3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata
Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan
kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan
menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia
adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim
pencernaan.
1. Sistem Pencernaan pada ikan
Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri
atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai
lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat
digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak
mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari
mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan
2. Sistem pencernaan pada amphibia
Sebagai contohnya adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang
terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
kloaka.
Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur
dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan
makanan berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar
pencernaan yaitu hati dan pankreas.
3. Sistem pencernaan pada reptilia
Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang
terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal
mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan.
Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya,
misalnya lambung kura-kura berbentuk agak bulat.
4. Sistem pencernaan pada burung
Sebagai contoh burung merpati mempunyai saluran pencernaan yang
terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
dan kloaka. Burung mempunyai hati dan pancreas, keduanya merupakan
kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.
5. Sistem pencernaan pada mamalia
Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari
empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum)
perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang
berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan
masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke
mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke
dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut
masam.
B. Hewan Invertebrata
1. Pengertian
Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta
memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana
dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang,
juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih
sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
2. Filum-filum hewan invertebrata
a. Filum Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air,
protozoa memakan tumbuhan dan hewan, Protozoa berkembang biak
secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah
diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi. Tubuh terdiri
satu sel, ukuran 3-1000 mikron, eukariotik, habitat ditempat yang
basah, sebagai zooplankton di perairan, protozoa hidup soliter atau
berkoloni. Filum Protozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
1) Kelas hewan berambut getar (cikata)
2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
3) Kelas hewan berspora (sporozoa)
4) Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)b. Filum Porifera
(hewan berfori)
Porifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh
seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera
dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung
yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai
rongga di bagian dalam) Porifera dapat berkembang biak dengan cara
generatif dan vegetatif.Porifera memiliki dua lapisan jaringan,
yaitu:a. Lapisan luar, tersusun atas sel sel yang berbentuk pipih,
berfungsi sebagai epidermis. Sel ini dinamakan pinakosit.
b. Lapisan dalam, tersusun atas sel sel berbentuk corong dan
memiliki flagel. Sel ini dinamakan koanosit.Ciri-ciri umum
Porifera1. Porifera merupakan hewan metazoa yang paling
sederhana.
2. Tubuh terdiri atas banyak sel.
3. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori
dan di dalamnya terdapat rongga tubuh.
4. Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai
yang dangkal hingga daerah berkedalaman 5,5km.
5. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah
tempat (sesil).
6. Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik),
yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
7. Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang
masuk bersama aliran air melewati pori.
8. Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem
pencernaannya berlangsung secara intraseluler.
Porifera terdiri dari tiga kelas:
1) Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal,
contoh; seghpha SP, charsarina SP
2) Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya
pnerorepa SP
3) Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP
Manfaat PoriferaPorifera menguntungkan manusia karena sponnya
dapat digunakan untuk alat gosok tubuh. Tubuh Porifera yang mati
dapat digunakan sebagai hiasanc. Filum coelentrata (hewan
berongga)
Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan
enteron = usus. Jadi, coelenterata adalah hewan yang berrongga.
Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia, misalnya
ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan
untuk bahan kosmetik. Bbrp jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya
dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah.
Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang
pantai yang dapat melindungi pantai dari ombak shg dapat mencegah
terjadinya erosi di pantai.
Ciri-ciri umum Coelenterata1. Kebanyakan hidup di laut, hanya
bbrp jenis yang hidup di air tawar.2. Termasuk hewan metazoa yang
bersifat diploblastik.3. Bentuk tubuhnya simetri radial.4. Tidak
memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara
dimuntahkan.5. Reproduksi berlangsung secara seksual dan
aseksual.Coelentrata terdiri dari 3 kelas;
1) Kelas anthozoa
2) Kelas hydrozoa
3) Kelas scyphozoad. Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays
(pipih) dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang
mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris
bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen
(ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.
Ciri-ciri Platyhelmintes1. Memiliki struktur tubuh pipih, ada
yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen.2. Susunan
tubuhnya simetri bilateral.3. Merupakan hewan triploblastik
aselomata.4. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi.5.
Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut
dan tidak memiliki anus.Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas
yaitu:
1) Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
2) Kelas trematoda (cacing isap)
3) Kelas cestroda (cacing pita)e. Filum Mollusca (hewan
lunak)
Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang
dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca
bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem
pernapasan, dan sistem pengeluaran.Ciri-ciri Mollusca1. Merupakan
hewan triploblastik.2. Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan
tidak beruas-ruas.3. Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat
cangkok dari bahan kalsium karbonat dan kelenjar lendir.4. Bersifat
kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat,
air tawar, laut, daerah panas sampai daerah dingin.5. Mollusca
sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem
ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.Mollusca
dibedakan menjadi 4 kelas;
1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
2) Kelas gastropoda (golongan siput)
3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
4) Kelas amphineuraf. Filum enchinodermata (hewan berkulit
duri)
Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan
derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata
biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh
melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air).
Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya
generasinya amat besar.
Ciri-ciri Echinodermata1. Echinodermata termasuk hewan
triploblastik selomata.2. Semua anggota hewan ini hidup di laut.3.
Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya
berupa simetris bilateral.4. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng
kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya.5. Memiliki kaki
buluh yang disebut kaki ambulakral.
Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
1) Kelas bintang laut (asteroidal)
2) Kelas landak laut (echinoidal)
3) Kelas bintang laut (opiuroidal)
4) Kelas lilin laut (crinoidal)
5) Kelas teripong (holothuroidae)
g. Filum antropoda
Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar
dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan
simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda
mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna,
pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).
Ciri-ciri Anthropoda1. Merupakan hewan triploblastik selomata.2.
Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam
tanah, dan ada juga yang hidup sbg parasit pada hewan dan
tumbuhan.3. Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa
hewan yang melakukan partenogenesis.4. Tubuhnya terdiri atas
kepala, dada, dan abdomen.5. Merupakan hewan bilateral simetris.6.
Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah
dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus.
Filum antropoda terdiri atas:
1) Kelas serangga (insecta)
2) Kelas laba-laba (arachoidae)
3) Kelas udang-udangan (erustacea)
4) Kelas lipan (mynapoda)
h. Filum Nemathelmintes (Nematoda)
Nemathelmintes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang,
nelmintes = cacing. Jadi, nemathelmintes berarti cacing benang.
Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak bersegmen
sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan cacing gilig.
Nemathelmintes ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup
sbg parasit.Ciri-ciri Nemathelmintes1. Merupakan hewan
triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal
sebagai hewan triploblastik pseudoselomata.2. Memiliki bentuk tubuh
simetri bilateral.3. Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan,
yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.4. Semua anggotanya
bereproduksi secara seksual.5. Cacing betina pada umumnya berukuran
lebih besar dibandingkan cacing jantan.6. Tubuhnya tertutup dengan
lapisan kutikula.Filum Nemathelmintes (Nematoda) terdiri atas:
1. Ascaris lumbricoides ( Cacing Usus ).Hidup dalam usus
manusia, kedua ujung meruncing, berwarna merah muda. Cacing jantan
kecil dan ekornya bengkok, yang betina besar dan ekor lurus.
2. Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang )
Cacing ini hidup diusus manusia, menghisap darah penderita,
dapat menginfeksi melalui kulit kaki. Ancylostoma duodenale hidup
di Afrika, sedangkan Necator americanus hidup di Amerika.
3. Enterobius vermicularis ( Cacing Kremi )
Disebut juga Oxyuris vermicularis, menyebabkan rasa gatal pada
dubur. Penularan mudah sekali dan tidak dperlukan inang
perantara.
4. Trichinella spiralis
Hidup pada usus manusia. Pada usus manusia cacing dewasa dapat
menghasilkan larwa yang dapat menembus saluran peredaran darah.
5. Wuchereria bancrofti (Cacing Filaria )
Disebuit juga cacing Filaria, bentuk gilig memanjang seperti
benang. Hidup dalam pembuluh getah bening di kaki, sehingga cacing
dapat menyumbat pembuluh limfe. Akibatnya kaki menjadi bengkak dan
membesar seperti kaki gajah. Penyakit karena cacing Filaria
dinamakan Elephantiasis.i. Filum Annelida
Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang
berarti gelang atau segmen. Jadi, annelida dapat diartikan sebagai
cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai
cincin/gelang.Ciri-ciri Annelida1. Merupakan hewan triploblastik
selomata.2. Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan
tubuhnya.3. Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.4.
Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di
permukaan kulit.5. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan
tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan.Annelida terdiri 3 kelas, yaitu
:
1. Polychaeta
Cacing ini banyak memiliki rambut, beruas-ruas, tiap ruas
memiliki parapodia dan seta, memiliki sadel (klitelum),hidup
dilaut. Contoh : Eunice viridis (Cacing Palolo), Lysidice oele
(Cacing Wawo)
2. Oligochaeta
Anggota cacing ini memiliki sedikit seta, sering disebut cacing
berambut sedikit. Pada bagian depan terdapat ruas yang warnanya
berbeda dinamakan klitelum yang tersusun tiga ruas, didalamnya
terdapat kelenjar yang berguna membungkus telur.Contoh : Pheretima
sp. , Lumbricus sp. (keduanya merupakan cacing tanah)
3. Hirudinea
Merupakan cacing penghisap darah atau golongan lintah, tubuh
beruas-ruas, pipih, berwarna hitam kecoklatan,hidup di air dan
didarat.Contoh : Hirudo medicinalis (hidup diair), Haemadipsa
javanica (Pacet, hidup didarat).3. Sistem Pencernaan Pada Hewan
Invertebrata
a. Sistem pencernaan pada hewan protozoa
Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala
aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga
pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra
sel.
Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk
kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki
semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam
protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim
pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan
makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan
diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam
tubuh.
b. Sistem pencernaan pada golongan hermes
Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang
terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan
anus.
Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang
berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan
lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah
yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang
kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat
asam makanannya.
c. Sistem pencernaan pada hewan insecta
Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk
menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat
kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan
melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan
masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan,
selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan
lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam
lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan
melalui anus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
Hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang yang
struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata.
Vertebrata memiliki tali yang mirip sum-sum tempat berkumpulnya
sel-sel saraf dan menjadi perpanjangan kumpulan saraf dari
otak.
Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang
belakang serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih
sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang
belakang/pinggang.
B. Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk
memelihara menjaga dan melestarikan kenanekaragaman hewan yang
terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita. Kepada
para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa
membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang
keanekaragaman hewan
DAFTAR PUSTAKA
Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II.Bandung: PT. Multi
Adiwitata, Wahono, Lili, dkk.1994. Biologi SLTP I. Bandung: PT.
Sarana Panca Karya
Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat.1994.Biologi SLTP II.
Jakarta:Departemen Pendidikan dan KebudayaanCampble,Neil,Urry,Cain
dan wasserman.2008.Biologi.Jakarta:Erlangga
http://zaifbio.wordpress.com/2012/02/07/invertebrata-avertebrata/http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-hewan-invertebrata.htmlhttp://www.min-sukoharjo.sch.id/berita-118-klasifikasi-hewan.htmlhttp://blogs.unpad.ac.id/suryadi/2011/04/03/hewan-invertebrata/http://materi-pelajaran.blogspot.com/2008/03/invertebrata.html