Top Banner
KEANEKARAGAMAN HAYATI (Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biologi Umum) Yang Dibimbing Oleh:ibu Elly Purwanti Oleh : Liza Aniatus Z (NIM:201210070311092) Irma Dahlia Yuliskurniawati (NIM:201210070311100) Siti Fadliyah (NIM: 20121007031115) Rgvg Grgr May Hastuti Lubis (NIM:20121007031129) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
38

Makalah Keanekaragaman Hayati

Sep 28, 2015

Download

Documents

keanekaragaman hayati
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

KEANEKARAGAMAN HAYATI(Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biologi Umum)

Yang Dibimbing Oleh:ibu Elly Purwanti

Oleh :

Liza Aniatus Z

(NIM:201210070311092) Irma Dahlia Yuliskurniawati(NIM:201210070311100)

Siti Fadliyah

(NIM: 20121007031115) Rgvg

Grgr

May Hastuti Lubis

(NIM:20121007031129)PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Oktober 2012

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Keragaman Hewani Vertebrata dan Invertebrata dengan lancar.Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dosen ibu Elly Purwanti pembimbing mata kuliah biologi umum, yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar.

2. Orangtua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.

3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.

Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Malang, 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Apabila Anda mendengar kata Keanekaragaman, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan kata Hayati menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.

Keanekaragaman hayati disebut juga Biodiversitas. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidupIndonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora maupun fauna.

Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan.Hingga saat ini, hampir 2 juta spesies makhluk hidup telah teridentifikasi.

Sebanyak dua pertiga dari seluruh spesies tumbuhan, 90 persen primate, 40

persen burung, 90 persen serangga di temukan di daerah tropis. Diperkirakan,

masih ada sekitar 30 juta spesies lainnya yang hidup di hutan hujan tropis,

tetapi belum diteliti ( diidentifikasi ).

Sekitar 50 persen sampai 90 persen dari keseluruhan kekayaan flora dan

fauna di dunia terdapat di hutan tropis. Sebanyak 17 persen sampai 25 persen di

antaranya terdapat di Indonesia yang tersebar dalam empat puluh tujuh bentuk

ekosistem, baik ekosistem alami maupun ekosistem buatan. Itulah sebabnya,

Indonesia dikenal sebagai salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman

hayati tertinggi di dunia.

B. Batasan Masalah

Adapun batasan Masalah dalam makalah ini adalah:

1. Pengertian dan perbedaan hewan Vertebrata dan hewan Invertebrata.

2. Filum : yang termasuk hewan Vertebrata dan hewan Invertebrata.

3. Sistem pencernaan pada hewan Vertebrata dan Invertebrata

C. Tujuan Yang Ingin Dicapai

Adapun Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum2. Untuk mengetahui berbagai macam hewan vertebrata dan hewan invertebrata

3. Untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman hewan vertebrata dan invertebrata

D. Metode Yang Digunakan

Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam Makalah ini.

BAB II

PEMBAHASANA. Hewan Vertebrata

1. Pengertian

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.

Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:

1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.

3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.

Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:

1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.

2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).

4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum.

5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang.

6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam).

7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma

Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:

1. Kelas Pisces (Ikan)2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)4. Kelas Aves (Burung)5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)

2. Filum-Filum Hewan Vertebrata

a. Kelas Pisces (Ikan)

adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.

Ciri utama Pisces sebagai berikut:

Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit Tubuh terdiri atas Kepala Rangka tersusun atas tulang sejati Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang

Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:

1. Ordo Apodes

Familia (1) : Angulidae

Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)

Familia (2) : Muruenidae

2. Ordo Acthopterygi

Familia (1) : Parsidae

Species : Kakap (Lataes carca lifer)

Familia (2) : Muruenidae

3. Ordo Heterostonata

Species : Ikan lidah

4. Ordo Labysinthici

Famili : Analamtidal

Species : ikan bandeng (lates carca lifer)

Familia : scombridae

Species : tongkol (enthymus palamys)

5. Ordo Masacop Terygii

Famili (1) : chipeidae

Species : ikan bandeng (chonos-chonos)

Famili (2) : ikan salam (salmosalor)

6. Ordo Ostariophysi

Familia (1) : analamtidal

Species : kakap (lates carca lifer)

Famili : scmbridae

b. Kelas Amphibia

Adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.

Ciri-ciri amphibia sebagai berikut:

Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa. Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik. Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).

Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:

1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)

Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)

2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)

Famili : Ranidae

Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)

Familia : hyhidae

Species : katak pohon (hyla SP)

3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)

Familia : pretidae

Species : aning lumpru (necturus onaculanu)

Familia : crypto bran chidae

Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)

c. Kelas reftilia (hewan melata)

adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.

Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:

Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin Bernafas dengan paru-paru Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular. Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.

Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:

1) Ordo crocodilia

Ordo crocodilia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar diantara reptil lain. Kulit tebal, dan liat karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas membentuk perisai dermal mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala berbentuk pyramid, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigi runcing bertipe gigi poliodont. Mata kecil terletak dibagian kepala yang menonjol di dorsal-lateral. Pipil vertical dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya Nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengakapi dengan suatu penutupdari otot yang dapat berkontraksi secara otomatispada saat buaya menyelam. Lubang telinga terdapat disebelah caudal mata tertutup oleh lipatan kulit. Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari empat dan berselaput. Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput. Jantung uaya mempunyai 4 ruang namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya memiliki foramen panizza. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan berjemur disiang hari untuk menjaga suhu tubuhnya. Mereka berburu dimalam hari. Bersifat ovipar, betina membuat sarang dengan menggali lubang ditanah untuk menyimpan telur.

Familia : crocodylidae, Alligatoridae, Gavialidae.Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)

2) Ordo chelonian Reptilian dengan skeleton yang sebagian bermodifikasi menjadi karapaks (perisai dorsal) dan Plastron ( perisai ventral ). Rahang-rahang tidak bergigi, tetapi berzat tanduk. Hidup di laut, di air tawar, atau di darat. Tubuh lebar. Karapaks keras dan bersatu di sisi tubuh dengan plastron. Prisai tertutup dengan skutum polygonal. Tulang kuadrat tidak dapat di gerakkan. Rusuk telur di letakkan dalam lubang-lubang galian yang dibuat hewan betina . Ada 263 spesies.

Familia (1) : crocodylidae

Species : penyu (chelaina nydas)

Familia (2) : tryony chidae

Species : kuya (try ony x cartilaginews)

Familia (3) : testudinidae

Species : kura-kura (euora ambirinesis)

3) Ordo cacerilia

Familia (1) : cacertidae

Species : cicak (hemidacty frenatus)

Familia (2) : geckonocdae

Species : tokek (gecko monarchis)

Familia (3) : henoermatidae

Species : kadal (heloderma SP)

Familia : varanidae

Species : komodo (voronus komodensis)

biawak (voronus salvator)4) Ordo Aphidia

Ciri lain dari ordo ini adalah seluruh anggotanya tidak memiliki kelopak mata. Sedangkan fungsi pelindung mata digantikan oleh sisik yang transparan yang menutupinya. Keunikan lain yang dimiliki oleh ordo ini adalah seluruh organ tubuhnya termodifikasi memanjang. Dengan paru-paru yang asimetris, paru-paru kiri umumnya vestigial atau mereduksi. Memiliki organ perasa sentuhan (tactile organ) dan reseptor yang disebut organ jacobson ada pula pada beberapa jenis yang dilengkapi dengan thermosensor. Ada sebagian famili yang memiliki gigi bisa yang fungsinya utamanya untuk melumpuhkan mangsa dengan jalan mengalirkan bisa ke dalam aliran darah mangsa.Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya.Untuk itu penjelasan macam macam reptil sbb :

Kura-kura dan penyu , mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.

Kadal, mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.

Ular, mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.

Buaya, mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup.

Tuatara, adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.

d. Kelas aves (burung)

adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan.

Ciri utama aves sebagai berikut:

Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik Berdarah panas (homoioteral) Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal) Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.

Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:

1) Ordo colombiforines

Familia : columbidal

Species : perkutut (geopilia striata)

2) Ordo coraciiformes

Familia : arcedinadae

Species : telengket (harcy concholm)

3) Ordo grana cares

Familia (1) : ardidae

Species : bangau (reptotilas javanicus)

Familia (2) : rassidal

Species : mordar (parphyrio albus)

4) Ordo nato tores

Familia (1) : laridae

Species : dara laut

Familia (2) : pamilirostros

Species : bebek / itik (anus koshos)

Familia (3) : sphe niscidae

Species : pinguin (aptenodytes SP)

5) Ordo rapaces

Familia (1) : fontanida

Species : alap-alap (falco papuanus)

Familia (2) : strigi dae

Species : burung hantu (suba kukua)

e. Kelas Mamalia

Mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.

Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:

Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-luma Berdarah panas Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak Otak berkembang dengan baik Fertilisasi internal Bernafas dengan paru-paru Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna

Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:

1) Ordo dactyla

Species : Topis (clocidura marina)

Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)

2) Ordo insectivora

Species : cecurut (cocidura mosina)

Tupai (tupaja javarita)

3) Ordo phalidata

Species : trenggiling (tubuh bersisik)

4) Ordo chiroptera

Species : kelelawar (micro chiroptera SP)

Kalong (megachiroptera SP)

5) Ordo marsupiala

Species : kucing (fell is catus)

Singa (fell is lion)

Harimau (fell is tigris)

Serigala (canislupus)

6) Ordo marsopialia

Species : kanguru (macropus)

Kuskus (plalanger)

7) Ordo prosboscidae

Species : gajah (elephan indicus)

Gajah Africa (loxoder africanus)

8) Ordo artidactyea

Species : kerbau (bubalus-bubalus)

Banteng (basssonduicus)

Kambing (capra faleoheri)Sedangkan hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.

Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang. Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu.

Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:

Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat. Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya. Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air

3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata

Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.

1. Sistem Pencernaan pada ikan

Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan

2. Sistem pencernaan pada amphibia

Sebagai contohnya adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kloaka.

Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas.

3. Sistem pencernaan pada reptilia

Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan.

Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura berbentuk agak bulat.

4. Sistem pencernaan pada burung

Sebagai contoh burung merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Burung mempunyai hati dan pancreas, keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.

5. Sistem pencernaan pada mamalia

Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.

B. Hewan Invertebrata

1. Pengertian

Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.

2. Filum-filum hewan invertebrata

a. Filum Protozoa

Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, Protozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi. Tubuh terdiri satu sel, ukuran 3-1000 mikron, eukariotik, habitat ditempat yang basah, sebagai zooplankton di perairan, protozoa hidup soliter atau berkoloni. Filum Protozoa terbagi menjadi beberapa kelas:

1) Kelas hewan berambut getar (cikata)

2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)

3) Kelas hewan berspora (sporozoa)

4) Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)b. Filum Porifera (hewan berfori)

Porifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) Porifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.Porifera memiliki dua lapisan jaringan, yaitu:a. Lapisan luar, tersusun atas sel sel yang berbentuk pipih, berfungsi sebagai epidermis. Sel ini dinamakan pinakosit.

b. Lapisan dalam, tersusun atas sel sel berbentuk corong dan memiliki flagel. Sel ini dinamakan koanosit.Ciri-ciri umum Porifera1. Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana.

2. Tubuh terdiri atas banyak sel.

3. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh.

4. Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah berkedalaman 5,5km.

5. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil).

6. Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik), yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.

7. Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori.

8. Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler.

Porifera terdiri dari tiga kelas:

1) Kelas corcorea

Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP

2) Kelas hexactinelida

Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP

3) Kelas demospangia

Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

Manfaat PoriferaPorifera menguntungkan manusia karena sponnya dapat digunakan untuk alat gosok tubuh. Tubuh Porifera yang mati dapat digunakan sebagai hiasanc. Filum coelentrata (hewan berongga)

Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron = usus. Jadi, coelenterata adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia, misalnya ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan kosmetik. Bbrp jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah.

Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai.

Ciri-ciri umum Coelenterata1. Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar.2. Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik.3. Bentuk tubuhnya simetri radial.4. Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara dimuntahkan.5. Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual.Coelentrata terdiri dari 3 kelas;

1) Kelas anthozoa

2) Kelas hydrozoa

3) Kelas scyphozoad. Filum platyhelminthes (cacing pipih)

Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.

Ciri-ciri Platyhelmintes1. Memiliki struktur tubuh pipih, ada yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen.2. Susunan tubuhnya simetri bilateral.3. Merupakan hewan triploblastik aselomata.4. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi.5. Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak memiliki anus.Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:

1) Kelas turbellaria (cacing berambut getar)

2) Kelas trematoda (cacing isap)

3) Kelas cestroda (cacing pita)e. Filum Mollusca (hewan lunak)

Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran.Ciri-ciri Mollusca1. Merupakan hewan triploblastik.2. Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.3. Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan kalsium karbonat dan kelenjar lendir.4. Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat, air tawar, laut, daerah panas sampai daerah dingin.5. Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;

1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)

2) Kelas gastropoda (golongan siput)

3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)

4) Kelas amphineuraf. Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)

Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.

Ciri-ciri Echinodermata1. Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata.2. Semua anggota hewan ini hidup di laut.3. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral.4. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya.5. Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral.

Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:

1) Kelas bintang laut (asteroidal)

2) Kelas landak laut (echinoidal)

3) Kelas bintang laut (opiuroidal)

4) Kelas lilin laut (crinoidal)

5) Kelas teripong (holothuroidae)

g. Filum antropoda

Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).

Ciri-ciri Anthropoda1. Merupakan hewan triploblastik selomata.2. Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang hidup sbg parasit pada hewan dan tumbuhan.3. Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan partenogenesis.4. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen.5. Merupakan hewan bilateral simetris.6. Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus.

Filum antropoda terdiri atas:

1) Kelas serangga (insecta)

2) Kelas laba-laba (arachoidae)

3) Kelas udang-udangan (erustacea)

4) Kelas lipan (mynapoda)

h. Filum Nemathelmintes (Nematoda)

Nemathelmintes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang, nelmintes = cacing. Jadi, nemathelmintes berarti cacing benang. Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak bersegmen sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan cacing gilig. Nemathelmintes ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sbg parasit.Ciri-ciri Nemathelmintes1. Merupakan hewan triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal sebagai hewan triploblastik pseudoselomata.2. Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral.3. Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.4. Semua anggotanya bereproduksi secara seksual.5. Cacing betina pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.6. Tubuhnya tertutup dengan lapisan kutikula.Filum Nemathelmintes (Nematoda) terdiri atas:

1. Ascaris lumbricoides ( Cacing Usus ).Hidup dalam usus manusia, kedua ujung meruncing, berwarna merah muda. Cacing jantan kecil dan ekornya bengkok, yang betina besar dan ekor lurus.

2. Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang )

Cacing ini hidup diusus manusia, menghisap darah penderita, dapat menginfeksi melalui kulit kaki. Ancylostoma duodenale hidup di Afrika, sedangkan Necator americanus hidup di Amerika.

3. Enterobius vermicularis ( Cacing Kremi )

Disebut juga Oxyuris vermicularis, menyebabkan rasa gatal pada dubur. Penularan mudah sekali dan tidak dperlukan inang perantara.

4. Trichinella spiralis

Hidup pada usus manusia. Pada usus manusia cacing dewasa dapat menghasilkan larwa yang dapat menembus saluran peredaran darah.

5. Wuchereria bancrofti (Cacing Filaria )

Disebuit juga cacing Filaria, bentuk gilig memanjang seperti benang. Hidup dalam pembuluh getah bening di kaki, sehingga cacing dapat menyumbat pembuluh limfe. Akibatnya kaki menjadi bengkak dan membesar seperti kaki gajah. Penyakit karena cacing Filaria dinamakan Elephantiasis.i. Filum Annelida

Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen. Jadi, annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin/gelang.Ciri-ciri Annelida1. Merupakan hewan triploblastik selomata.2. Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya.3. Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.4. Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan kulit.5. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan.Annelida terdiri 3 kelas, yaitu :

1. Polychaeta

Cacing ini banyak memiliki rambut, beruas-ruas, tiap ruas memiliki parapodia dan seta, memiliki sadel (klitelum),hidup dilaut. Contoh : Eunice viridis (Cacing Palolo), Lysidice oele (Cacing Wawo)

2. Oligochaeta

Anggota cacing ini memiliki sedikit seta, sering disebut cacing berambut sedikit. Pada bagian depan terdapat ruas yang warnanya berbeda dinamakan klitelum yang tersusun tiga ruas, didalamnya terdapat kelenjar yang berguna membungkus telur.Contoh : Pheretima sp. , Lumbricus sp. (keduanya merupakan cacing tanah)

3. Hirudinea

Merupakan cacing penghisap darah atau golongan lintah, tubuh beruas-ruas, pipih, berwarna hitam kecoklatan,hidup di air dan didarat.Contoh : Hirudo medicinalis (hidup diair), Haemadipsa javanica (Pacet, hidup didarat).3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata

a. Sistem pencernaan pada hewan protozoa

Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel.

Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

b. Sistem pencernaan pada golongan hermes

Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.

Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.

c. Sistem pencernaan pada hewan insecta

Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

Hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang yang struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata. Vertebrata memiliki tali yang mirip sum-sum tempat berkumpulnya sel-sel saraf dan menjadi perpanjangan kumpulan saraf dari otak.

Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang/pinggang.

B. Saran

Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita. Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang keanekaragaman hewan

DAFTAR PUSTAKA

Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II.Bandung: PT. Multi Adiwitata, Wahono, Lili, dkk.1994. Biologi SLTP I. Bandung: PT. Sarana Panca Karya

Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat.1994.Biologi SLTP II. Jakarta:Departemen Pendidikan dan KebudayaanCampble,Neil,Urry,Cain dan wasserman.2008.Biologi.Jakarta:Erlangga

http://zaifbio.wordpress.com/2012/02/07/invertebrata-avertebrata/http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-hewan-invertebrata.htmlhttp://www.min-sukoharjo.sch.id/berita-118-klasifikasi-hewan.htmlhttp://blogs.unpad.ac.id/suryadi/2011/04/03/hewan-invertebrata/http://materi-pelajaran.blogspot.com/2008/03/invertebrata.html