8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
1/21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANGParu manusia terbentuk setelah embrio mempunyai panjang 3 mm. pembentukan paru
dimulai dari sebuah groove yang berasal dari foregut.selanjutnya pada groove ini
terbentuk 2 kantung yang dilapisi oleh suatu jaringan yang disebut Primary lung
bad.prrimary lung bad merupakan cikal bakal bronki dan cabang-
cabangnya.bronchial tree terbentuk setelah embrio berumur 16 minggu sedangkan
alveoli baru berkembang setelah bayi lahir dan jumlah terus meningkat hingga anak
berumur 8 tahun. Ukuran alveoli bertambah besar sesuai dengan perkembangan
dinding thoraks. Jadi pertumbuhan dan perkembangan paru berjalan terus menerustanpa terputus sampai pertumbuhan somatic berjalan.
Sistem pernafasan atau juga disebut system respirasi yang berarti bernafaslagi,
mempunyai peran dan fungsi menyediakan oksigen serta mengeluarkan
karbondioksida yang merupakan vital daam kehidupan. Oksigen merupakan sumber
tenaga bagi tubuh yang harus dipasok terus menerus, sedangkan karbondioksida
merupakan bahan toksik yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bila bertumpuk dalam
darah akan menurunkan PH yang menyebabkan gangguan faal tubuh bahkan
menyebabkan kematian.
Respirasi dalam pengertian sebenarnya adalah pertukaran gas dimana oksigen yangdibutuhkan untuk metabolism sel masuk kedalam tubuh dan CO2 yang dihasilkan dari
metabolisme dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
Suhu tubuh relative konstan. Hal ini diperlukan untuk sel-sel tubuh agar dapat
berfungsi secara efektif. Normal suhu tubuh berkisar 36-37 C. suhu tubuh dapat
diartikan sebagai keseimbangan antara panas yang diproduksi dengan panas yang
hilang dari tubuh.kulit merupakan organ tubuh yang bertanggungjawab untuk
memelihara suhu tubuh agar tetap normal dengan mekanisme tertentu.
Panas diproduksi oleh tubuh melalui proses metabolism,aktifitas otot,dan sekresi
kelenjar. Prodksi panas dapat meningkat atau menurun dipengaruhi oleh; penyakit
ataupun stress. Suhu tubuh terlalu ekstrim bai panas maupun dingin dapat
menyebabkan kematian.
Beberapa factor yang mempengaruhi peningkatan atau penurunanproduksi panas
tubuh antara lain; basal metabolism rate (BMR), Aktifitas otot, Peningkatan produksi
tiroksin,termogenesis kimia
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
2/21
2
2. TUJUANa. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tentang penyakit batuk dan demam
b. Tujuan khusus1. Untuk mengetahui definisi demam dan batuk2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari system termoregulasi dan system
pernafasan
3. Untuk mengetahui pathofisiologi demam dan batuk4. Untuk mengetahui penyebab demam dan batuk5. Untuk mengetahui komplikasi dan penatalaksanaan demam dan batuk
3. RUANG LINGKUPDalam makalah ini akan dibahas mengenai termoregulasi dan batuk, yang terdiri dari
definisi, anatomi dan fisiologi sistem regulasi maupun sistem pernapasan,patofisiologi, penyebab, komplikasi serta penatalaksanaan demam dan batuk
4. SISTEMATIKA PENULISANBab I, berisi latar belakang, tujuan umum dan khusus, ruang lingkup dan sistematika
penulisan.
Bab II, berisi penjelasan mengenai termoregulasi dan batuk, yang terdiri dari definisi,
anatomi dan fisiologi sistem regulasi maupun sistem pernapasan,
patofisiologi, penyebab, komplikasi serta penatalaksanaan demam dan batuk.
Bab III, berisi kesimpulan dan saran.
Daftar pustaka.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
3/21
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
TERMOREGULASI DAN SISTEM PERNAPASAN
A. TERMOREGULASI1. DEFINISI
Adalah mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada
didalam kisaran yang dapat di tolelir (Campbell, 2004).
Termoregulasi adalah proses fisiologis yang merupakan kegiatan integrasi dan
koordinasi yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh
melawan perubahan suhu dingin atau hangat (Myers 1984).
Tubuh mempunyai suhu inti dan suhu kulit. Suhu kulit dipengaruhi oleh suhu
ligkungan. Suhu tubuh normal adalah 36 C37,5 C )
Menurut Tamsuri Anas ( 2007), suhu tubuh di bagi menjadi 4 ,yaitu :
a. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36Cb. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 3637,5Cc. Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,540Cd. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40CPusat pengaturan tubuh manusia ada di hipotalamus, oleh karenanya jika hipotalamus
terganggu, maka pengaturan suhu tubuh juga akan terganggu dan mempengaruhithermostat tubuh manusia.
2. ANATOMI DAN FISIOLOGI TERMOREGULASIa. Anatomi hipotalamusHipotalamus terletak langsung dibawah otak dan ukurannya sebesar biji kenari.
Sejumlah besar informasi tubuh dikirim ke hipotalamus, informasi ini disampaikan
dari setiap titik dalam tubuh. Kemudian hipotalamus menguraikan informasi yang
diterimanya,memutuskan tindakan yang harus di ambil dan perubahan yang harus
dibuat dalam tubuh.serta membuat sel-sel tertentu menjalankan keputusannya.
Di hipotalamus terdapat dua pusat pengaturan suhu yaitu regio posterior dan regio
anterior.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
4/21
4
b. Fisiologi1) Fungsi Hipotalamus dalam Termoregulasi
Hipotalamus berfungsi sebagai termostat tubuh, pusat pengaturan suhu tubuh yangberfungsi sebagai termostat adalah suatu kumpulan neuron-neuron dibagian
anterior hypotalamus yaitu : preoptic area. Menerima impuls syaraf dari
termoreseptor dari kulit dan membran mukosa serta dalam hipotalamus. Neuron
pada area preoptic membangkitkan impuls syaraf pada frekwensi tinggi ketika
suhu meningkat dan frekuensi berkurang jika suhu menurun.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
5/21
5
Hipotalamus sebagai pusat integrasi termoregulasi tubuh, menerima informasiaferen mengenai suhu di berbagai bagian tubuh dan memulai penyesuaian-
penyesuaian terkoordinasi yang sangat rumit dalam mekanisme penambahan atau
pengurangan panas sesuai dengan keperluan untuk mengoreksi setiap
penyimpangan suhu inti dari patokan normal.
Untuk membuat penyesuaian-penyesuaian, hipotalamus mendapat informasi
mengenai suhu kulit dan suhu inti melalui reseptor-reseptor khusus yang disebut
termoreseptor. Termoreseptor perifer memantau suhu kulit di seluruh tubuh,
sedangkan termoreseptor sentral memantau suhu inti.
Regio posterior hipotalamus diaktifkan oleh suhu dingin, dan kemudian memicu
refleks-refleks yang memperantarai produksi panas dan konservasi panas.
Berfungsi meningkatkan penyimpanan panas, menurunkan aliran darah, menggigil,
meningkatnya produksi panas, meningkatnya sekresi hormon tiroid, mensekresi
epinephrin dan norepinephrin serta meningkatkan basal metabolisme rate.Regio anterior hipotalamus diaktifkan oleh rasa hangat, memicu refleks-refleks
yang mempengaruhi pengurangan panas. Berperan meningkatkan hilangnya panas,
vasodilatasi dan menimbulkan keringat.
2) Rangsangan hipotalamik terhadap menggigil.Terletak pada dorso medial dari hipotalamus posterior dekat dinding ventrikel ke
tiga yang disebut pusat motorik primer untuk menggigil yang dirangsang oleh
sinyal dingin dari kulit dan medulla spinalis. Proses menggigil ini dimulai ketikasinyal diterima (suhu tubuh turun) yang menyebabkan produksi panas meningkat .
sinyal ini menyebabkan menggigil melalui traktus bilateral turun ke batang otak ke
dalam kolumna medula spinalis dan akhirnnya ke neuron-neuron motorik
anterior..sinyal ini tidak teratur dan menyebabkan gerakan-gerakan yang tidak
sebenarnya sehingga otot rangka meningkat dan terjadilah proses menggigil.
Selama menggigil,pembentukan panas tubuh meningkat sebesar 4 - 5 kali dari
normal.
Menurut Tamsuri Anas ( 2007), suhu tubuh di bagi menjadi 4 ,yaitu :
a. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36Cb. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 3637,5Cc. Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,540Cd. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40C3) Konsep Set-point dalam pengaturan suhu tubuhSet-point disebut juga tingkat temperatur krisis, yang apabila tubuh seseorang
melampaui diatas set-poin ini, maka kecepatan kehilangan panas lebih cepat
dibandingkan dengan produksi panas. Begitu sebaliknya.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
6/21
6
4) Peranan Hipotalamus Dalam Pengaturan Suhu TubuhSuhu tubuh diatur hampir seluruhnya oleh mekanisme persarafan umpan balik, dan
hampir semua mekanisme ini terjadi melalui pusat pengaturan suhu yang terletak
pada area preoptik hipotalamus anterior, area preoptik hipotalamus anteriordiketahui mengandung sejumlah besar neuron yang sensitif terhadap panas dan
dingin. Neuron-neuron ini diyakini berfungsi sebagai sensor suhu untuk
mengontrol suhu tubuh.
Apabila area preoptik dipanaskan, kulit diseluruh tubuh dengan segera
mengeluarkan banyak keringat, sementara pada waktu yang sama pembuluh
darah kulit diseluruh tubuh menjadi sangat berdilatasi. Jadi hal ini
merupakan reaksi yang cepat untuk menyebabkan tubuh kehilangan panas,. Oleh
karena itu, jelas bahwa area preoptik hipotalamus anterior memiliki kemampuan
untuk berfungsi sebagai termostatik pusat kontrol suhu tubuh. Walaupun sinyal
yang ditimbulkan oleh reseptor suhu dari hipotalamus sangat kuat dalam mengatursuhu tubuh, reseptor suhu pada bagian kulit dan beberapa jaringan khusus dalam
tubuh juga mempunyai peran penting dalam pengaturan suhu.
Daerah spesifik dari interleukin-1 (IL-1) adalah regio preoptik hipotalamus
anterior, yang mengandung sekelompok saraf termosensitif yang berlokasi di
dinding rostral ventrikel III, disebut juga sebagai korpus kalosum lamina
terminalis (OVLT) yaitu batas antara sirkulasi dan otak. Saraf termosensitif ini
terpengaruh oleh daerah yang dialiri darah dan masukan dari reseptor kulit dan
otot. Saraf yang sensitif terhadap hangat terpengaruh dan meningkat dengan
penghangatan atau penurunan dingin, sedang saraf yang sensitif terhadap dingin
meningkat dengan pendinginan atau penurunan dengan penghangatan. Telah
dibuktikan bahwa IL-1 menghambat saraf sensitif terhadap hangat dan merangsang
cold-sensitive neuro. Korpus kalosum lamina terminalis (OVLT) mungkinmerupakan sumber prostaglandin. Selama demam, IL-1 masuk kedalam ruang
perivaskular OVLT melalui jendela kapiler untuk merangsang sel untuk
memproduksi prostaglandin E-2 (PGE-2); secara difusi masuk kedalam regio
preoptik hipotalamus anterior untuk menyebabkan demam atau bereaksi dalam
serabut saraf dalam OVLT. PGE-2 memainkan peran penting sebagai mediator,
terbukti dengan adanya hubungan erat antara demam, IL-1 dan peningkatan kadar
PGE-2 di otak. Penyuntikan PGE-2 dalam jumlah kecil kedalam hipotalamus
binatang, memproduksi demam dalam beberapa menit, lebih cepat dari pada
demam yang diinduksi oleh IL-1.
Hasil akhir mekanisme kompleks ini adalah peningkatan thermostatic set-point
yang akan memberi isyarat serabut saraf eferen, terutama serabut simpatis untuk
memulai menahan panas (vasokonstriksi) dan produksi panas (menggigil).
Keadaan ini dibantu dengan tingkah laku manusia yang bertujuan untuk
menaikkan suhu tubuh, seperti mencari daerah hangat atau menutup tubuh dengan
selimut. Hasil peningkatan suhu melanjut sampai suhu tubuh mencapai
peningkatan set-point. Peningkatan set-point kembali normal apabila terjadi
penurunan konsentrasi IL-1 atau pemberian antipiretik dengan menghambat
sintesis PGE-2. PGE-2 diketahui mempengaruhi secara negative feed-backdalam
pelepasan IL-1, sehingga dapat mengakhiri mekanisme ini yang awalnya diinduksidemam. Sebagai tambahan, arginin vasopresin (AVP) beraksi dalam susunan saraf
pusat untuk mengurangipyrogen induced fever. Kembalinya suhu menjadi normal
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
7/21
7
diawali oleh vasodilatasi dan berkeringat melalui peningkatan aliran darah kulit
yang dikendalikan oleh serabut saraf simpatis.
5) Mekanisme Produksi PanasPanas diproduksi melalui :
a. Reaksi kimia metabolismeReaksi kimia yang terjadi selama proses metabolisme makanan yang
dibutuhkan untuk mempertahankan tubuh, proses ini membutuhkan energi dan
mengeluarkan panas.
b. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan oleh aktivitas otot (kontraksimuskuloskeletal)
c. Thermogenesis kimiaHasil dari pelepasan epinefrine menghasilkan peningkatan yang cepat dalam
produksi panas transien dengan meningkatkan laju metabolisme basal tubuh.
6) Mekanisme Kehilangan PanasBerbagai cara panas hilang dari tubuh :
a. radiasi : kehilangan panas dalam bentuk gelombang panas infra merah.Contohnya orang normal yang telanjang pada suhu kamar akan kehilangan
panas sekitar 15 %.
b. Konduksi : kehilangan panas melalui hantaran ke benda. Kehilangan panas inisekitar 3 %.
c. Konveksi : pemindahan panas dari tubuh malalui konveksi udara secara umum.d. Evaporasi : pemindahan panas melalui penguapan.7) Mekanisme efek neural yang menurunkan atau meningkatkan suhu
a. Mekanisme penurunan suhu bila terlalu panasAda 3 cara :
Vasodilatasi .Vasodilatasi pembuluh darah untuk meningkatkan kecepatan pemindahan
panas ke kulit 8 x lipat
Berkeringat :peningkatan suhu tubuh 1 C menyebabkan berkeringat dan membuang 10
kali kecepatan metabolism basal dari pembentukan panas
Penurunan pembentukan panas.b. Mekanisme peningkatan suhu bila terlalu dingin
Ada 3 cara :
Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh. Disebabkan oleh rangsangan pusatsimpatis hipotalamus posterior
Piloereksi, Peningkatan pembentukan panas
3. DEMAMa.
DefinisiDemam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37
0C yang disebabkan
oleh penyakit atau peradangan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
8/21
8
b. Demam dibagi 2 ,yaitu :1) Demam fisiologis
Demam yang disebabkan oleh aktivitas fisik, emosi yang kuat, makan,
berpakaian tebal, obat-obatan, suhu kamar yang panas, dan kelembaban yangtinggi. Ini terutama pada anak-anak.Suhu tubuh orang dewasa kurang
bervariasi. Tetapi pada seorang wanita siklus menstruasi dapat meningkatkan
suhu tubuh satu derajat atau lebih.
2) Demam patologisDemam patologis biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus. Demam juga
didefinisikan sebagai suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh
melawan infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi
pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatnya suhu tubuh
beberapa derajat dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan
mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darahputih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain
untuk melawan infeksi.
c. Etiologi Demam Infeksi virus dan bakteri;Flu dan masuk angin;Radang tenggorokan; Infeksi telingaDiare disebabkan bakterial atau diare disebabkan virus.Bronkitis akut, Infeksi saluran kencing Infeksi saluran pernafasan atas (seperti amandel, radang faring atau radang
laring)
Obat-obatan tertentuKadang - kadang disebabkan oleh masalah-masalah yang lebih serius seperti
pneumonia, radang usus buntu, TBC, dan radang selaput otak.
Demam dapat terjadi pada bayi yang diberi baju berlebihan pada musim panasatau pada lingkungan yang panas.
Penyebab-penyebab lain: penyakit rheumatoid, penyakit otoimun, Juvenilerheumatoid arthritis, Lupus erythematosus, Periarteritis nodosa, infeksi HIV
dan AIDS, Inflammatory bowel disease, Regional enteritis, Ulcerative colitis,
Kanker, Leukemia, Neuroblastoma, penyakit Hodgkin, Non-Hodgkin's
lymphoma.
d. Proses Terjadinya DemamPenyebab demam yang paling sering adalah adanya pirogen, yang kemudian
secara langsung mengubah set-point di hipotalamus, menghasilkan pembentukan
panas dan konversi panas.
Pirogen adalah suatu zat yang menyebabkan demam, terdapat 2 jenis pirogen
yaitu pirogen eksogen dan pirogen endogen. Pirogen eksogen berasal dari luar
tubuh seperti toksin, produk-produk bakteri dan bakteri itu sendiri mempunyai
kemampuan untuk merangsang pelepasan pirogen endogen yang disebut dengansitokin yang diantaranya yaitu interleukin-1 (IL-1), Tumor Necrosis Factor
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
9/21
9
(TNF), interferon (INF), interleukin-6 (IL-6) dan interleukin-11 (IL-11). Sebagian
besar sitokin ini dihasilkan oleh makrofag yang merupakan akibat reaksi terhadap
pirogen eksogen. Dimana sitokin-sitokin ini merangsang hipotalamus untuk
meningkatkan sekresi prostaglandin, yang kemudian dapat menyebabkan
peningkatan suhu tubuh.
e. Patofisiologi Demam
f. Tipe - Tipe DemamBeberapa tipe demam yang dapat kita temui antara lain:
1) Demam septik; Suhu berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malamhari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering
disertia keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam tinggi lalu turun ke
tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
2) Demam Remiten; Suhu badan turun setiap hari tapi tidak pernah mencapaisuhu badan normal.
3) Demam Intermiten; Suhu badan turun ke tingkat normal selama beberapa jamdalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekalidisebut tertiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan
demam disebut kuartana.
Eksogenous pyrogen
Endogenous pyrogen
(fagosit : IL-1,IL-
6,TNF,IF))
Prostaglandin E2
Hypotalamus (increase
set poin)
Demam
Anginine pasovressin
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
10/21
10
4) Demam Kontinyu; Suhu tubuh saat demam tidak memiliki variasi signifikan(tidak sampai satu derajat). Bila demam yang terus menerus tinggi maka
disebut hiperpireksia.
g. komplikasi demam dan penatalaksaan DemamPada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan. Pada
tingkat tertentu demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh antara lain daya
fagositosis meningkat dan viabilitas kuman menurun, tetapi dapat juga merugikan
karena anak menjadi gelisah, nafsu makan dan minum berkurang, tidak dapat tidur
dan menimbulkan kejang demam.
a) hiperpireksiaHiperpireksia adalah keadaan suhu tubuh di atas 41,10 C. Hiperpereksia sangat
berbahaya pada tubuh karena dapat menyebabkan berbagai perubahan
metabolisme, fisiologi dan akhirnya kerusakan susunan saraf pusat. Padaawalnya anak tampak menjadi gelisah disertai nyeri kepala, pusing, kejang
serta akhirnya tidak sadar. Keadaan koma terjadi bila suhu >430 C dan
kematian terjadi dalam beberapa jam bila suhu 430 C sampai 450 C.
Penatalaksanaan pasien hiperpireksia berupa:
1. Monitoring tanda vital, asupan dan pengeluaran.
2. Pakaian anak di lepas
3. Berikan oksigen
4. Berikan anti konvulsan bila ada kejang
5. Berikan antipiretik. Asetaminofen dapat diberikan per oral atau rektal. Tidak
boleh memberikan derivat fenilbutazon seperti antalgin.
6. Berikan kompres es pada punggung anak
7. Bila timbul keadaan menggigil dapat diberikan chlorpromazine 0,5-1
mgr/kgBB (I.V).
8. Untuk menurunkan suhu organ dalam: berikan cairan NaCl 0,9% dingin
melalui nasogastric tube ke lambung. Dapat juga per enema.
9. Bila timbul hiperpireksia maligna dapat diberikan dantrolen (1 mgr/kgBB
I.V.),
maksimal 10 mgr/kgBB.
b) Kejang demamKejang demam merupakan keadaan yang umum ditemukan pada anak
khususnya usia 6 bulan sampai 5 tahun. Insidensinya di Amerika sekitar 2-4%
dari seluruh kelainan neurologis pada anak.Walaupun 30% dari seluruh kasus
kejang pada anak adalah kejang demam tetapi masih banyak penyebab lain dari
kejang sehingga kejang demam tidak dapat didiagnosis sembarangan, karena
penyebab lain demam dan kejang yang serius seperti meningitis harus
disingkirkan.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
11/21
11
Banyak klinisi yang mengobati demam dengan pemberian parasetamol
untuk
mencegah kejang demam. Dari penelitian pada 104 anak, dimana satu
kelompok diberikan profilaksis parasetamol dan kelompok lain diberikan
parasetamol secara sporadis didapatkan hasil pemberian parasetamol
profilaksis tidak efektif bila dibandingkan kelompok lainnya dalam mencegah
kejang demam yang rekuren.15 Sedangkan penelitian Uhari dkk. menunjukkan
pemberian asetaminofen dan diazepam per oral menunjukkan hasil yang baik
dalam mencegah rekurensi kejang demam.
B. BATUK1. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
1) Saluran Pernapasan Bagian Atasa. Rongga Hidung
Rongga hidung adalah dua kanal sempit yang satu sma lainnya
dipisahkan oleh septum. Dinding rongga hidung dilapisi oleh mukosa
respirasi serta sel epitel batang, bersilia, dan berlapis semu. Mukosa
tersebut menyaring, menghangatkan dan melembapkan udara yang
masuk melalui hidung. Vestibulum merupakan bagian dari rongga
hidung yang berambut, berfungsi menyaring partikel-partikel yang
berukuran besar agar tidak masuk ke saluran pernapasan bagian bawah.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
12/21
12
b. Sinus ParanasalBerperan dalam menyekresi mukus, membantu menjaga permukaan
rongga hidung tetap bersih dan lembap.
c. FaringAdalah pipa berotot yang bermula dari dasar tengkorak dan berakhirsapai persambungannya dengan esofagus.
2) Saluran Pernapasan Bagian Bawah.a. Laring
Tersusun atas 9 kartilago yang disatukan oleh ligamen dan otot rangka pada
tulang hioid dibagian atas dan trakhea dibagian bawah. Didalam laring terdapat
pita suara.
b. TrakheaAdalah sebuah tabung yang berdiameter 2,5 cm dengan panjang 11 cm.
Trakhea tersusun atas 16-20 kartilago halin berbentuk huruf C. Berfungsi
untuk melindungi jalan udara, mencegah terjadinya kolaps atau ekspansi
berlebihan akibat perubahan tekanan udara yang terjadi dalam sistem
pernafasan.
c. BronkhusMemiliki dua cabang yaitu kanan dan kiri. Bronkhus kanan lebih pendek, lebih
lebar, dan arahnya hampir vertikal dengan trakhea. Bronkhus kiri lebih
panjang, lebih sempit, dan sudutnya pun lebih runcing.
Bronkhus pulmonaris bercabang dan beranting sangat banyak, dilapisi
epitelium batang, bersilia, dan berlapis semu.
Bronkhus terminalis berfungsi menghantarkan udara ketempat pertukaran gas
di paru.
d. Alveoli dan Membran RespirasiAlveoli merupakan kantung udara berdinding tipis. Setiap paru terdiri atas 150
juta alveoli. Jaringan kapiler darah mengelilingi alveoli ditahan oleh serat
elastis. Adanya daya rekoil dari serat ini selama ekspirasi membantu
mendorong udara keluar dari paru.
2. FISIOLOGI SISTEM PERNAPASANa. Mekanisme sistem pernafasan
Sistem pernafasan dapat di sebut juga dengan system respirasi yang berarti
bernapas kembali. Sistem ini berperan menyediakan oksigen (O2) yang diambil
dari atmosfer dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) dari sel-sel (tubuh) menuju
ke udara bebas. Proses bernapas berlangsung dalam beberapa langkah dan
berlangsung dengan dukungan system saraf pusat dan system kardivaskuler.Pada
dasarnya system pernafasan terdiri atas rangkaian saluran udara yang
menghantarkan udara luar agar dapat bersentuhan dengan membrane kapiler alveoliyang memisahkan antara system pernapasan dan system kardiovaskuler.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
13/21
13
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen ke dalam tubuh (inspirasi) serta mengeluarkan udara yang
mengandung karbondioksida sisa oksidasi ke luar tubuh (ekspirasi). Proses respirasi
terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru. Sistem
saraf pusat memberikan dorongan ritmis dari dalam untuk bernapas dan secarareflex merangsang otot diafragma dan otot dada yang akan memberikan tenaga
pendorong bagi gerakan udara.
Proses pergerakan gas ke dalam dan ke luar paru dipengaruhi oleh tekanan dan
volume. Agar udara dapat mengalir ke dalam paru, tekanan intrapleural harus
menjadi negatif untuk dapat menentukan batas atas gradient tekanan antara
atmosfer dan alveoli sehingga udara masuk dengan mudah ke dalam paru.
Volume normal pada paru diukur melalui penilaian fungsi paru. Sebagian dari
pengukuran ini dapat direkam dengan spirometer, dimana parameter yang di ukur
adalah volume udara yang memasuki atau meninggalkan paru. Bervariasinya nilainormal volume paru bergantung pada beberapa keadaan seperti adanya kehamilan,
latihan, obesitas, atau kondisi-kondisi mengenai penyakit obstruktif dan restriktif.
Faktor-faktor seperti jumlah surfaktan, komplians, dan kelumpuhan npada otot
pernapasan dapat mempengaruhi tekanan dan volume paru. Fungsi utama dari
sirkulasi pulmonal adalah mengalirkan darah dari dan ke paru agar dapat terjadi
pertukaran gas.
Fungsi anatomi yang cukup baik dari semua system ini penting untuk respirasi sel.
Malfungsi dari setiap komponen dapat mengganggu pertukaran dan pengangkutan
gas serta dapat sangat membahayakan proses kehidupan. Proses pernapasan
tersebut terdiri atas tiga bagian, yaitu ventilasi, difusi gas, dan transportasi gas.
b. Kontrol Fisiologi Sistem PernapasanAda dua pusat pernapasan di medulaoblongata, yaitu pusat yang merangsang
inspirasi dengan kontraksi diafragma(dengan kerja saraf Frenikus) dan pusat yang
mempersarafi mekanisme inspirasi dan ekspirasi interkostal serta otot aksesori.
Neuron mempersarafi otot inspirasi dengan cara memberikan impuls ke otot,
sehingga menimbulkan inspirasi. Neuron juga merangsang pusat pneumotaksik
sehingga menghambat impuls kembali ke neuron inspirasi, sehingga menyebabkan
penghentian inspirasi.
ekspirasi terjadi secara pasif. Setelah ekspirasi, neuron inspirasi kembali terangsang
secara otomatis.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
14/21
14
InspirasiTerjadi bila tekanan intrapulmonal (intra-alveoli) lebih rendah daripada tekanan
udara luar.
Kontraksi otot diafragma dan interkostalis
Volume thoraks membesar
Tekanan intra pleura menurun
Paru mengembang
Tekanan Intra Alveoli menurun
Udara masuk kedalam paru
EkspirasiBerlangsung bila tekanan intrapulmonal lebih tinggi daripada tekanan udara
luar, sehingga udara bergerak keluar paru
Otot inspirasi relaksasi
Volume thoraks mengecil
Tekanan intrapleura meningkat
Volume paru mengecil
Tekanan intra-alveoli meningkat
Udara bergerak keluar paru
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
15/21
15
Mekanisme Pertahanan sistem Pernapasan.a. Mekanisme Pertahanan Saluran Pernapasan Atas Terhadap infeksi
Terdiri dari 3 mekanisme :
1.Pengeluaran partikel-partikel lain dari udara yang terhirup2.Memperkecil populasi mikroba pada selaput saluran pernapasan bagianatas dan transportasi mukosilier.
3.Memperkecil kemungkinan aspirasi pada fungsi motorik saluranpernapasan bagian atas, yaitu dengan adanya mekanisme faring menutup
glotis pada saat menelan, dan melindungi laring dengan cara reflek
muntah(yang menutup glotis), meludah, dll.
b. Mekanisme Pembersihan Saluran Pernapasan Bagian Bawah. Refleks Pulmonar
Batuk : berfungsi menjadi fasilitator untuk membersihkan mukosilier
Bronkhokontriksi : Respon refleks terhadap iritan saluran pernapasan.
Pembersihan mukosilier :1) Mukus.Mukus (sekret kelenjar) dihasilkan oleh sel-sel goblet pada epitel dan
kelenjar submukosa. Unsur utamanya adalah glikoprotein kaya
karbohidrat yang disebut musin yang memberikan sifat seperti gel pada
mukus. Fluiditas dan komposisi ionik fase sol dikontrol oleh sel-sel
epitel. Mukus mengandung beberapa faktor yang dihasilkan oleh sel-sel
epitel dan sel lain atau yang berasal dari sel plasma: antiprotease seperti1-antitripsin yang menghambat aksi protease yang dilepaskan daribakteri dan neutrofil yang mendegradasi protein, defisiensi 1-
antitripsin merupakan predisposisi terjadinya gangguan elastin dan
perkembangan emfisema. Protein surfaktan A, terlepas dari aksinya
pada tegangan permukaan, memperkuat fagositosis dengan
menyelubungi atau mengopsonisasi bakteri dan partikel-partikel lain.
Lisozim disekresi dalam jumlah besar pada jalan napas dan memiliki
sifat antijamur dan bakterisidal; bersama dengan protein antimikroba,
laktoferin, peroksidase, dan defensin yang berasal dari neutrofil, enzim
tersebut memberikan imunitas non spesifik pada saluran napas.
2) SiliaSilia pada sel-sel epitel berdenyut secara sinkron, sehingga ujungnya
dijumpai pada fase gel dan menyebabkannya bergerak ke arah mulut,
membawa partikel dan debris seluler bersamanya (transpor mukosilier
atau bersihan). Banyak faktor dapat mengganggu mekanisme tersebut,
termasuk peningkatan viskositas atau ketebalan mukus, membuatnya
lebih sulit untuk bergerak (misalnya peradangan, asma), perubahan pada
fase sol yang menghambat gerakan silia atau mencegah perlekatan pada
fase gel dan gangguan aktivitas silia (diskinesia silia). Transpor
mukosilier ini menurun performanya akibat merokok, polutan, anestetik,dan infeksi serta pada fibrosis kistik dan sindrom silia imotil kongenital
yang jarang terjadi. Transpor mukosilier yang berkurang menyebabkan
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
16/21
16
infeksi respirasi rekuren yang secara progresif merusak paru, misalnya
bronkiektasis. Pada keadaan tersebut dinding bronkus menebal, melebar,
dan meradang, secara permanen.
c. Mekanisme Detoksifikasi Intrapulmonal. Proses fagositosis oleh makrofag alveolar Imunitas seluler
3. Definisi BatukMenurut Dr.dr H Muljono Wirjidiardjo, SP.A ,PH.D
Batuk tidak selalu harus dimusuhi, karena secara fisiologis, batuk sebetulnya
merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh,"yang harus diperhatikan adalah
penyebab batuk dan dalam keadaan bagaimana batuk terjadi.
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan merupakan
gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.(http://id.wikipedia.org/wiki/batuk).
4. Reflek Batuk.Terdiri dari 5 komponen utama :
- Reseptor batuk (serabut saraf non mielin halus yang terletak di dalam maupundiluar rongga thoraks)Didalam rongga thoraks : laring, trakea, bronkus, pleura
Di luar rongga thoraks : saluran telinga, lambung, hilus, sinus paranasalis,
perikardial dan diafragma.
- Serabut saraf aferen (pada cabang nervus vagus yang mengalirkan rangsang darilaring, trakea, bronkus, pleura, lambung, dan juga rangsang dari telinga melalui
cabang Arnold dari N.Vagus. Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari
sinus paranasalis, Nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang dari faring, dan
Nervus Frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma.
- Pusat Batuk (medula oblongata).- Susunan Saraf eferen (N.Vagus, N. Frenikus, N.Interkostal dan lumbal,
N.Trigeminus dan N. Fasialis, N.Hipoglosus).
- Efektor (Otot-otot laring, trakea, bronkus, diafragma dan otot-otot interkostal)Jadi batuk bermula dari suatu rangsang dari reseptor batuk, kemudian di salurkan
oleh serabut saraf aferen dibawa ke pusat batuk ( medula oblongata), dari Medula
oblongata disampaikan ke serabut saraf eferen menuju ke efektor. Di daerah
efektor inilah mekanisme batuk kemudian terjadi.
http://id.wikipedia.org/wiki/batukhttp://id.wikipedia.org/wiki/batukhttp://id.wikipedia.org/wiki/batuk8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
17/21
17
Penyebab Batuk :
Beberapa Penyebab Batuk
Iritan :
Rokok Asap SO2 Gas di tempat kerja
Mekanik :
Retensi sekret bronkopulmoner Benda asing dalam saluran nafas Postnasal drip Aspirasi
Penyakit paru obstruktif :
Bronkitis kronis Asma Emfisema Fibrosis kistik Bronkiektasis
Penyakit paru restriktif :
Pnemokoniosis Penyakit kolagen Penyakit granulomatosa
Infeksi :
Laringitis akut Bronkitis akut Pneumonia Pleuritis Perikarditis
Tumor :
Tumor laring Tumor paru
5. Mekanisme BatukBatuk merupakan cara jalan ke paru dipertahankan bebas dari benda asing. Impuls
aferen berasal dari jalan pernafasan, terutama melalui nervus vagus ke medulla
oblongata (MO).
Di sana rangkaian kejadian automatis dicetuskan oleh sirkuit neuron MO,
menyebabkan efek berikut :
- Sekitar 2,5 liter udara diinspirasikan- Epiglotis menutup dan pita suara menutup rapat untuk menjebak udara didalamparu-paru.- Otot-otot perut berkontraksi kuat, mendorong diafragma. Sementara otot-otot
ekspirasi lain juga berkontraksi kuat (tekanan intrapulmonal lebih dari 100 mmHg)
- Pita suara dan epiglotis tiba-tiba terbuka lebar sehingga udara yang tertekandidalam paru-paru meledak keluar
- Kompresi kuat paru-paru juga engempiskan bronkus dan trakea, lalu benda asingkeluar (Guyton, 1995).
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
18/21
18
Mekanisme Batuk Dibagi menjadi Empat fase :
a. Fase IritasiIritasi dari salah satu saraf sensoris nervus vagus dilaring, trakea, bronkus, atau
serat afferen dari nervus glosofaringeus dapat menimbulkan batuk.
b. Fase InspirasiPada fase inspirasi glotis secara refleks terbuka lebar akibat kontraksi otot
abduktor kartilago aritenoidea. Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat,
sehingga udara dengan cepat dan dalam jumlah banyak masuk kedalam paru.
Disertai terfiksirnya iga bawah akibat kontraksi otot toraks.
c. Fase KompresiFase ini dimulai dengan tertutupnya glotis akibat kontraksi otot adduktor
kartilago aritenoidea, glotis tertutup selama 0,2 detik. Pada fase ini tekanan
intra toraks meninggi sampai 300 cmH2O agar terjadi batuk yang epektif.Tekanan pleura tetap meninggi selama 0,5 detik setelah glotis terbuka. Batuk
dapat terjadi tanpa penutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu
meningkatkan tekanan intratoraks.
d. Fase Ekspirasi/ekspulsiPada fase ini glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot ekspirasi,
sehingga terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan kecepatan
yang tinggi disertai dengan pengeluaran benda-benda asing dan bahan-bahan
lain.Suara batuk bisa sangat bervariasi akibat getaran sekret yang ada dalam
saluran napas atau getaran pita suara. Gerakan glotis, otot-otot pernapasan dan
cabang-cabang bronkus merupakan hal yang penting dalam fase mekanismebatuk. Dan disinilah terjadi fase batuk yang sebenarnya.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
19/21
19
6. Komplikasi/Efek Batuk.Yang paling sering adalah keluhan non spesifik seperti badan lemah, anoreksia, mual,
dan muntah. Komplikasi lain yang lebih berat terhadap tubuh yaitu pada
kardiovaskuler dapat terjadi bradiaritmia, kemudian perdarahan subconjungtival,
Pneumothoraks, pneumomediastinum, ruptur otot-otot, bahkan ada yang menyatakan
sampai dengan terjadinya fraktur iga.
Komplikasi yang jarang terjadi tetapi dramatis yaitu cough syncope atau Tussive
Syncope. Yaitu keadaan setelah terjadi batuk-batuk yang paroksimal dan kemudian
penderita akan kehilangan kesadaran selama kurang lebih 10 detik. Terjadi karena
peningkatan tekanan serebrospinal secara nyata akibat peningkatan tekanan intratoraks dan intra abdomen ketika batuk.
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
20/21
20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Termoregulasi adalah proses fisiologis yang merupakan kegiatan integrasi dan
koordinasi yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh
melawan perubahan suhu dingin atau hangat (Myers 1984).
Suhu diatur oleh hipotalamus . Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 370C ,yang dibagi 2 macam
yaitu demam fisioligis( di sebabkan oleh factor lingkungan, aktivitas fisik) dan demam
patologi ( yang disebabkan oleh bakteri/ virus).
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan merupakangejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanyalendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.(http://id.wikipedia.org/wiki/batuk).
Batuk disebabkan oleh irritant, mekanik, penyakit obstruktif, dan lain-lain. Batuk dapat menyebabkan gangguan pada tubuh kita sampai tingkat ringan sampai
berat.
B. SARAN Agar ditambahkan lagi penjelasan mengenai pengobatan batuk dan demam Agar ditambahkan lagi sumber bacaan mengenai batuk dan demam sehinggamenambahkan pengkayaan materi mengenai demam dan batuk
8/3/2019 Makalah Kd 3 Klpk Tika
21/21
21
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall.1996.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 2
W.F.1999.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 17. Jakarta:EGC.
Ganong F.W. 2003. Temperature Regulation.Review of Medical Physiology. 21st
edition. San
Francisco. Lange Medical Book Mc Graw Hill. 254-259.
Muttaqin Arif.2008.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan.Jakarta.Salemba Medika.
McCance, Kathryn L.1998.Pathofisiology: the biologic basic for disease in adults and
children.3rd ed.Mosby-Year Book.
Sherwood, Lauralee.2001.Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem.Ed2.Jakarta.EGC.
WWW.BELIBIS-17.COM . Rujukan:
Yoga Aditama T. Patofisiologi Batuk. Jakarta : Bagian Pulmonologi FK UI, Unit Paru RS
Persahabatan, Jakarta. 1993.
Chung KF, Pavord ID (April 2008). Prevalence, pathogenesis, and causes of chronic cough.
Lancet 371 (9621): 136474.
Goldsobel AB, Chipps BE (March 2010). Cough in the pediatric population. J. Pediatr. 156
(3): 352358.
F. Dennis McCool. Global Physiology and Pathophysiology of Cough. CHEST January 2006vol. 129 no. 1 suppl 48S-53S.
http://www.belibis-17.com/http://www.belibis-17.com/