DAFTAR ISI Halaman Judul Nama kelompok Lembar Pengesahan Daftar Isi Daftar Gambar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akibat - Akibat Kehilangan Gigi Tanpa Penggantian 2.2 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2.3 Macam-Macam Klasifikasi 2.3.1 Klasifikasi Kennedy Klas 3 2.4 Direct Retainer dan Indirect Retainer 2.5 Gigi Tiruan Kerangka Logam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Nama kelompok
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Gambar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akibat - Akibat Kehilangan Gigi Tanpa Penggantian
2.2 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
2.3 Macam-Macam Klasifikasi
2.3.1 Klasifikasi Kennedy Klas 3
2.4 Direct Retainer dan Indirect Retainer
2.5 Gigi Tiruan Kerangka Logam
2.6 Macam - Macam Bahan Basis
BAB III LAPORAN KASUS
3.1 Data Kasus
3.2 Anamnesa
3.3 Gambar Model Anatomis
3.4 Pemeriksaan Klinis
3.5 Diagnosis
3.6 Rencana Perawatan
3.6.1 Perawatan Pendahuluan
3.6.2 Perawatan Utama
3.6.3 Perawatan Alternatif
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
KELOMPOK IV
Mengetahui :
Dosen Pembimbing
Harley prabowo, drg, Sp.Prosto
BAB 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya gigi tiruan dibutuhkan oleh seseorang untuk menggantikan fungsi dari
gigi, beberapa gigi atau seluruh gigi yang hilang. Keadaan kehilangan gigi dapat karena
tanggal, dicabut atau tidak tumbuh. Tanggalnya gigi dapat disebabkan oleh banyak faktor
antara lain : trauma kecelakaan, karies gigi yang parah, kelainan periapikal, kerusakan
jaringan periodonsium, kerusakan tulang alveol, gigi malposisi dan operasi rahang.
Gigi tiruan sebagian adalah suatu protesa yang menggunakan satu atau lebih, tetapi tidak
semua gigi asli dan jaringan pendukung. Tujuan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan antara
lain adalah untuk mempertahankan gigi yang tersisa beserta jaringan pendukungnya,
memperbaiki estetik dan fonetik, memperbaiki dan meningkatkan funsi mastikasi, serta
menimbulkan kenyaman dan kesehatan bagi pemakai (Freddy, 1995).
Klasifikasi Kennedy merupakan klasifikasi yang paling diterima pada saat ini (Freddy
Suryatenggara, 1995). Kennedy membagi semua bagian ruang tak bergigi dalam empat tipe
utama. Dalam klasifikasi ini, daerah tak bergigi yang tidak termasuk tipe utama disebut
vsebagai modifikasi. Pada kliasifikasi Kennedy kelas tiga terdapat daerah tak bergigi
unilateral dengan gigi asli terdapat di bagian posterior dan anterior (Freddy S., 1995).
1.2. Rumusan Masalah
Apakah rencana perawatan baik utama maupun alternatif yang dapat dilakukan untuk
penderita tersebut ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui rencana perawatan yang tepat pada penderita tersebut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akibat - Akibat Kehilangan Gigi Tanpa Penggantian
Geligi bukan bagian terpenting dari tubuh, namun kehilangan satu atau beberapa gigi dapat
mengganggu proses pengunyahan seseorang. Tergangguanya proses pengunyahan tentunya
akan berakibat pada gangguan pencernaan. Selain itu terdapat beberapa akibat lain yang
berhubungan dengan kehilangan gigi-gigi, antara lain (Gunadi dkk, 1991):
Migrasi dan Rotasi Gigi
Hilangnya satu atau beberapa gigi pada lengkung gigi, dapat menyebabkan pergeseran,
miring atau berputarnya gigi. Saat mengunyah makanan, posisi gigi yang tidak normal akan
menyebabkan penerimaan beban tidak merata dan berakibat pada jaringan periodontal di
sekitarnya. Selain itu, gigi yang miring akan sulit dibersihkan, sehingga prevalensi karies
menjadi tinggi.
Erupsi Berlebih
Bila gig tidak memiliki antagonis, maka akan terjadi erupsi yang berlebihan.erupsi
berlebihan dapat terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan tulang alveolar. Bila terjadi tanpa
pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur jaringan periodontal mengalami penurunan
sehingga ggi mulai ekstrusi. Namun, bila disertai pertumbuhan tulang alveolar yang
berlebihan, maka akan menimbulkan kesulitan jika akan dibuat geligi tiruan.
Penurunan Efisiensi Kunyah
Kehilangan banyak gigi, khususnya gigi posterior, akan menyebabkan penurunan efisiensi
kunyah. Bila hal ini terjadi pada penderita yang terbiasa diet dengan jenis lunak, hal ini
mungkin tidak menjadi permasalahan.
Gangguan Sendi Temporo-Mandibula
Hubungan rahang yang eksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan gangguan pada
struktur sendi rahang.
Beban Berlebih pada Jaringan Penyangga
Bila telah terjadi kehilangan beberapa gigi, maka gigi yang tersisa akan menerima beban
mastikasi yang lebih besar sehingga timbul tekanan yang berlebihan dan mengakibatkan
kerusakan ligamen periodontal. Bila hal ini terjadi terus menerus maka dapat menyebabkan
gigi menjadi goyang.
Kelainan Bicara
Kehilangan gigi anterior atas dan bawah sering kali menyebabkan kelainan bicara, karena
gigi anterior termasuk bagian organ fonetik.
Penampilan Memburuk
Biasanya hal ini terjadi bila kehilangan gigi anterior karena gigi-gigi pada bagian ini menjadi
daya tarik seseorang.
Kebersihan Rongga Mulut Terganggu
Migrasi dan rotasi gigi akan menyebabkan gigi kehilangan kontak dengan gigi tetangga.
Demikian pula dengan gigi yang kehilangan gigi antagonisnya. Adanya ruang
onterproksimal ini akan menyebabkan penumpukan sisa-sisa makanan. Sehingga kebersihan
rongga mulut akan terganggu dan mudah terjadi penumpukan plak. Selanjutnya
kemungkinan terjadinya karies akan meningkat.
Atrisi
Pada kasus-kasus tertentu jaringan penyangga gigi dapat menerima beban pengunyahan yang
berlebihan dan tidak mengalami kerusakan. Namun sebagai toleransinya terhadap beban
tersebut, makan akan terjadi atrisi pada gigi-gigi tersebut, sehingga dalam jangka waktu
panjang akan terjadi pengurangan dimensi vertikal wajah pada saat gigi dalam keadaan
oklusi eksentrik.
Jaringan Lunak Rongga Mulut Terganggu
Ruang tempat gigi-gigi yang hilang tersebut akan ditempati oleh jaringan lunak seperti pipi
dan lidah. Jika berlangsung dalam waktu yang lama, akan menyebabkan sulitnya adabtasi
terhadap geligi tiruan yang akan dibuat. Dalam kasus ini, pemakaian geligi tiruan akan
dirasakan sebagai suatu benda asing yang cukup mengganggu.
2.2 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Gigi tiruan sebagian lepasan ditujukan untuk pasien dengan bagian edentulous parsial
yang ingin mengganti gigi untuk alasan fungsional atau estetik yang tidak dapat menggunakan
bridge dengan berbagai alasan seperti kekurangan gigi penyangga untuk support bridge.
(seperti distal abutments) atau karena kesulitan finansial. Dinamakan gigi tiruan sebagian
lepasan karena pasien dapat melepas dan memasang kembali bila diperlukan tanpa bantuan
dokter gigi. Sedangkan untuk gigi tiruan tetap membutuhkan bantuan dokter gigi untuk
memasang dan melepas. Fungsi GTSL (Grant and Johnson, 1983):
Membantu penderita agar dapat mengunyah dengan baik
Membantu mengurangi beban pada gigi dengan kelainan periodontal
Mengatasi prothusive masticatory cycle (hanya tinggal gigi anterior) Mengatasi kehilangan
gigi anterior karena kecelakaan, kegagalan tumpatan atau karies dan penyakit periodontal
Mengatasi susunan gigi anterior yang protusi atau protusi dengan diastema
Indikasi GTSL (Grant and Johnson, 1983) :
Indikasi psikologis antara lain , penderita tidak mau giginya diasah dan penderita pernah
mengalami kegagalan gigi tiruan lengkap
Apabila sisa gigi yang tinggal tidak dapat menunjang konstruksi GTT
Penderita mengalami gigi hilang free end edentulous, khususnya yang panjang
Partial edentulous yang luas, gigi tinggal sedikit tetapi tetap dipertahankan sebagai abutment.
Pemakaian GTSL dengan desain yang baik disertai perawatan periodontal merupakan
perawatan jaringan periodontal yang menyeluruh.
Kontraindikasi GTSL (Grant and Johnson, 1983) :
Penderita yang tidak kooperatif. Penderita yang memiliki sifat dan sikap tidak menghargai
“denture treatment”.
Mempertimbangkan kondisi penderita, misalkan usia lanjut sebaiknya dibuatkan GT
temporer
Bila penderita memiliki penyakit sistemik ,contohnya DM (diabetes mellitus) yang tidak
terkontrol, karena penderita dengan penyakit DM memiliki tulang alveolar yang mudah
resorbsi.
Penderita dengan oral hygiene yang buruk sebaiknya diarahkan ke full denture (GTL).
2.3 Macam-Macam Klasifikasi
Suatu klasifikasi seharusnya memenuhi beberapa kriteria, seperti dapat menunjukkan
dengan jelas dan cepat jenis keadaan tidak bergigi, memungkinkan perbedaan antara geligi
tiruan sebagian lepasan yang didukung gigi atau yang didukung gigi dan jaringan bukan gigi
(kombinasi), dapat menjadi petunjuk pembuatan desain geligi tiruan, dan klasifikasi ini dapat
diterima secara luas. Klasifikasi Kennedy merupakan metode yang paling banyak digunakan