Top Banner
MAKALAH IUGR BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang. Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi selama kehamilan terhadap outcome kehamilan telah banyak didokumentasikan. Fenomena the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi-bayi yang masa kandungannya (terutama trimester 2 dan 3) jatuh pada saat- saat paceklik mempunyai rata-rata berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan berat placenta yang lebih rendah dibandingkan bayi-bayi yang masa kandungannya tidak terpapar masa paceklik dan hal ini terjadi karena adanya penurunan asupan kalori, protein dan zat gizi essential lainnya.Gangguan pertumbuhan janin ada 2 yaitu makrosmia dan IUGR (PJT). Kejadian PJT bervariasi, berkisar 4-8% pada negara maju dan 6-30% pada negara berkembang. Hal ini perlu menjadi perhatian karena besarnya kecacatan dan kematian yang terjadi akibat PJT. Pada kasus-kasus PJT yang sangat parah dapat berakibat janin lahir mati (stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya. Kasus- kasus PJT dapat muncul, sekalipun sang ibu dalam kondisi sehat, meskipun, faktor-faktor kekurangan nutrisi dan perokok adalah yang paling sering. Menghindari cara hidup berisiko tinggi, makan makanan bergizi, dan lakukan kontrol kehamilan (prenatal care) secara teratur dapat menekan risiko munculnya PJT Gangguan pertumbuhan janin yang lain adalah makrosomia, yaitu Berat Badan lahir Lebih dari 4 kg. Bayi makrosomia bisa disebabkan empat faktor: 1) Faktor kondisional, yaitu yang tak diketahui penyebabnya. Misalnya, orangtuanya memang besar atau karena memang lingkungannya (faktor gizi) yang memungkinkan bayi mempunyai BBL
77

MAKALAH IUGR

May 13, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAKALAH IUGR

MAKALAH IUGRBAB IPENDAHULUAN

A. Latarbelakang.Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu.

Sejak itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidupyang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yangditerima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterimadari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyaikonsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya.Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi selama kehamilanterhadap outcome kehamilan telah banyak didokumentasikan.

Fenomena the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi-bayi yangmasa kandungannya (terutama trimester 2 dan 3) jatuh pada saat-saat paceklik mempunyai rata-rata berat badan, panjang badan,lingkar kepala, dan berat placenta yang lebih rendah dibandingkanbayi-bayi yang masa kandungannya tidak terpapar masa paceklik danhal ini terjadi karena adanya penurunan asupan kalori, proteindan zat gizi essential lainnya.Gangguan  pertumbuhan janin ada 2yaitu makrosmia dan IUGR  (PJT).

Kejadian PJT bervariasi, berkisar 4-8% pada negara maju dan6-30% pada negara berkembang. Hal ini perlu menjadi perhatiankarena besarnya kecacatan dan kematian yang terjadi akibat PJT.Pada kasus-kasus PJT yang sangat parah dapat berakibat janinlahir mati (stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memilikiefek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya. Kasus-kasus PJT dapat muncul, sekalipun sang ibu dalam kondisi sehat,meskipun, faktor-faktor kekurangan nutrisi dan perokok adalahyang paling sering.

 Menghindari cara hidup berisiko tinggi, makan makananbergizi, dan lakukan kontrol kehamilan (prenatal care) secarateratur dapat menekan risiko munculnya PJT Gangguan pertumbuhanjanin yang lain adalah makrosomia, yaitu Berat Badan lahir Lebihdari 4 kg. Bayi makrosomia bisa disebabkan empat faktor: 1)Faktor kondisional, yaitu yang tak diketahui penyebabnya.Misalnya, orangtuanya memang besar atau karena memanglingkungannya (faktor gizi) yang memungkinkan bayi mempunyai BBL

Page 2: MAKALAH IUGR

besar; 2) Ibu hamil menderita diabetes mellitus; 3) Ibu yangmengalami kelebihan berat badan (obesitas); dan 4) Ibu yangmengalami kehamilan lebih bulan.

Bayi makrosomia disebabkan karena faktor genetik, yaitukarena orangtuanya besar, mungkin tak banyak mengalami masalah.Yang bermasalah adalah bayi BBL besar akibat ibu mengalamidiabetes, yaitu akan mengalami banyak komplikasi serius. Disamping itu, bayi makrosomia juga kerap meningkatkan angkakelahiran dengan bantuan operasi Cesar. Dan operasi Cesar akanmenambah komplikasi pada bayi

MAKALAH "PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT (IUGR)"

BAB IPENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG      Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu.Sejak itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidupyang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yangditerima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterimadari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyaikonsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya.Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi selama kehamilanterhadap outcome kehamilan telah banyak didokumentasikan.Fenomena the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi-bayi yang masakandungannya (terutama trimester 2 dan 3) jatuh pada saat-saatpaceklik mempunyai rata-rata berat badan, panjang badan, lingkarkepala, dan berat placenta yang lebih rendah dibandingkan bayi-bayi yang masa kandungannya tidak terpapar masa paceklik dan halini terjadi karena adanya penurunan asupan kalori, protein danzat gizi essential lainnya.

Page 3: MAKALAH IUGR

      Gangguan pertumbuhan janin ada 2 yaitu makrosmia dan IUGR(PJT). Kejadian PJT bervariasi, berkisar 4-8% pada negara majudan 6-30% pada negara berkembang. Hal ini perlu menjadi perhatiankarena besarnya kecacatan dan kematian yang terjadi akibat PJT.Pada kasus-kasus PJT yang sangat parah dapat berakibat janinlahir mati (stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memilikiefek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya. Kasus-kasus PJT dapat muncul, sekalipun sang ibu dalam kondisi sehat,meskipun, faktor-faktor kekurangan nutrisi dan perokok adalahyang paling sering. Menghindari cara hidup berisiko tinggi, makanmakanan bergizi, dan lakukan kontrol kehamilan (prenatal care)secara teratur dapat menekan risiko munculnya PJT.     

          B.   RUMUSAN MASALAH  1.    Apakah yang dimaksud dengan IUGR?  2.    Apakah klasifikasi IUGR?  3.    Apakah penyebab terjadinya IUGR?  4.    Bagaimanakah patofisiologi IUGR?  5.    Apakah tanda dan gejala IUGR?  6.    Bagaimanakah cara mendiagnosis IUGR?  7.    Apakah komplikasi yang dapat timbul dari IUGR?  8.    Bagaimanakah penatalaksanaan IUGR?

BAB IIPEMBAHASAN

A.   DEFENISIDefinisi menurut WHO (1969), janin yang mengalami pertumbuhanyang terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalammencapai berat standard atau ukuran standard yang sesuai denganusia kehamilannya.Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra Uterine Growth Restrictionadalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi danpertumbuhan janin yang mengakibatkan berat badan lahir dibawahbatasan tertentu dari usia kehamilannya.2Definisi yang sering dipakai adalah bayi-bayi yang mempunyaiberat badan dibawah 10 persentil dari kurva berat badan bayi yangnormal). Dalam 5 tahun terakhir, istilah Retardation pada Intra

Page 4: MAKALAH IUGR

Uterine Growth Retardation (IUGR) telah berubah menjadiRestriction oleh karena Retardasi lebih ditekankan untuk mental.Menurut Gordon, JO (2005) pertumbuhan janin terhambat-PJT(Intrauterine Growth Retardation) diartikan sebagai suatu kondisidimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometrinormal pada usia kehamilan. Kadang pula istilah PJT seringdiartikan sebagai kecil untuk masa kehamilan-KMK (small forgestational age). Umumnya janin dengan PJT memiliki taksiranberat dibawah persentil ke-10. Artinya janin memiliki beratkurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yangsama. Janin dengan PJT pada umumnya akan lahir prematur (<37minggu) atau dapat pula lahir cukup bulan (aterm, >37 minggu).

B.   KLASIFIKASI IUGRKlasifikasi IUGR / Pertumbuhan janin terhambat (PJT) yaitu:

       1.    PJT  tipe I atau dikenal juga sebagai tipe simetris.Terjadi pada kehamilan 0-20 minggu,terjadi gangguan potensi tubuhjanin ntuk memperbanyak sel (hiperplasia), umumnya disebabkanoleh kelainan kromosom atau infeksi janin.prognosisnya buruk.

          2.    PJT tipe II atau dikenal juga sebagai tipeasimetris.terjadi pada kehamilan 24-40 minggu, yaitu gangguanpotensi tubuh janin untuk memperbesar sel (hipertropi), misalnyapada hipertensi dalam kehamilan disertai insufisiensi plasenta.    

      3.    PJT tipe III adalah kelainan diantara dua tipe diatas.Terjadi pada kehamilan 20-28 minggu,yaitu gangguan potensi tubuhkombinasi antara gangguan hiperplasia dan hipertropi sel.Misalnya dapat terjadi pada malnutrisi ibu,kecanduan obat,ataukeracunan.

C.   ETOLOGI           1.    Faktor Ibua.    Penyakit hipertensi (kelainan vaskular ibu).

Pada trimester kedua terdapat kelanjutan migrasi interstitialdan endotelium trophoblas masuk jauh ke dalam arteriolimiometrium sehingga aliran menjadi tanpa hambatan menujuretroplasenter sirkulasi dengan tetap. Aliran darah yang terjaminsangat penting artinya untuk tumbuh kembang janin dengan baikdalam uterus.

Dikemukakan bahwa jumlah arteri-arterioli yang didestruksioleh sel trophoblas sekitar 100-150 pada daerah seluas plasenta

Page 5: MAKALAH IUGR

sehingga cukup untuk menjamin aliran darah tanpa gangguan padalumen dan arteri spiralis terbuka.

Gangguan terhadap jalannya destruksi sel trophoblas ke dalamarteri spiralis dan arteriolinya dapat menimbulkan keadaan yangbersumber dari gangguan aliran darah dalam bentuk “iskemiaretroplasenter”.

Dengan demikian dapat terjadi bentuk hipertensi dalamkehamilan apabila gangguan iskemianya besar dan gangguan tumbuhkembang janin terjadi apabila iskemia tidak terlalu besar, tetapialiran darah dengan nutrisinya merupakan masalah pokok.

b.    Kelainan uterus.Janin yang tumbuh di luar uterus biasanya mengalami hambatan

pertumbuhan.c.    Kehamilan kembar.

Kehamilan dengan dua janin atau lebih kemungkinan besardipersulit oleh pertumbuhan kurang pada salah satu atau keduajanin dibanding dengan janin tunggal normal. Hambatan pertumbuhandilaporkan terjadi pada 10 s/d 50 persen bayi kembar.

d.    Ketinggian tempat tinggalJika terpajan pada lingkungan yang hipoksik secara kronis,

beberapa janin mengalami penurunan berat badan yang signifikanJanin dari wanita yang tinggal di dataran tinggi biasanyamempunyai berat badan lebih rendah daripada mereka.

e.    Keadaan giziWanita kurus cenderung melahirkan bayi kecil, sebaliknya

wanita gemuk cenderung melahirkan bayi besar. Agar nasib bayibaru lahir menjadi baik, ibu yang kurus memerlukan kenaikan beratbadan yang lebih banyak dari pada ibu-ibu yang gemuk dalam masakehamilan.

Faktor terpenting pemasukan makanan adalah lebih utama padajumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari dari pada komposisidari kalori. Dalam masa hamil wanita keadaan gizinya baik perlumengkonsumsi 300 kalori lebih banyak dari pada sebelum hamilsetiap hari. Penambahan berat badan yang kurang di dalam masahamil menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan yang rendah.

f.     PerokokKebiasaan merokok terlebih dalam masa kehamilan akan melahirkanbayi yang lebih kecil sebesar 200 sampai 300 gram pada waktu

Page 6: MAKALAH IUGR

lahir. Kekurangan berat badan lahir ini disebabkan oleh duafaktor yaitu :

1)    Wanita perokok, cenderung makan sedikit karena itu ibu akankekurangan substrat di dalam darahnya yang bisa dipergunakan olehjanin.

2)    Merokok menyebabkan pelepasan epinefrin dan norepinefrin yangmenyebabkan vasokonstriksi yang berkepanjangan sehingga terjadipengurangan jumlah pengaliran darah kedalam uterus dan yangsampai ke dalam ruang intervillus.

              2.    Faktor Anaka.    Kelainan congenitalb.    Kelainan genetikc.    Infeksi janin, misalnya penyakit TORCH (toksoplasma, rubela,

sitomegalovirus, dan herpes).Infeksi intrauterine adalah penyebab lain dari hambatan

pertumbuhan intrauterine.banyaktipe seperti pada infeksi olehTORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpessimplex) yang bisa menyebabkan hambatan pertumbuhan intrauterinsampai 30% dari kejadian. Infeksi AIDS pada ibu hamil menurutlaporan bisa mengurangi berat badan lahir bayi sampai 500 gramdibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir sebelum terkena infeksiitu.

Diperkirakan infeksi intrauterin meninggikan kecepatanmetabolisme pada janin tanpa kompensasi peningkatan transportasisubstrat oleh plasenta sehingga pertumbuhan janin menjadisubnormal atau dismatur.

            3.    Faktor Plasenta

Penyebab faktor plasenta dikenal sebagai insufisiensiplasenta. Faktor plasenta dapat dikembalikan pada faktor ibu,walaupun begitu ada beberapa kelainan plasenta yang khas sepertitumor plasenta. Sindroma insufisiensi fungsi plasenta umumnyaberkaitan erat dengan aspek morfologi dari plasenta.

Parameter klinik yang dapat digunakan untuk mendeteksi PJTketidaksesuaian usia gestasi dengan besar uterus, lajupertumbuhan terhambat, atau pertambahan berat badan ibu yangkurang. Kejadian yang terbukti dengan cara ini hanya 10-25%,sehingga perlu digabung dengan pemeriksaan dan USG Doppler.

Page 7: MAKALAH IUGR

a.    Manajemen pada kasus preterm dengan pertumbuhan janin terhambatlakukan pematangan paru dan asupan nutrisi tinggi kalori mudahcerna, dan banyak istirahat.

b.    Pada kehamilan 35 minggu tanpa terlihat pertumbuhan janin dapatdilakukan pengakhiran kehamilan.

c.    Jika terdapat oligohidramnion berat disarankan untuk perabdominam.

d.    Pada kehamilan aterm tergantung kondisi janin jika memungkinkandapat dicoba lahir pervaginam.

D.   PATOFISIOLOGI       1.    Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan

Pada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan trofoblasdipengaruhi oleh makanan. Studi pada binatang menunjukkan bahwakondisi kekurangan nutrisi sebelum implantasi bisa menghambatpertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan nutrisi pada awalkehamilan dapat mengakibatkan janin berat lahir rendah yangsimetris. Hal sebaiknya terjadi kondisi percepatan pertumbuhanpada kondisi hiperglikemia pada kehamilan lanjut.

      2.    Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilanDefisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan

plasenta, tapi bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan plasentasebagai kompensasi. Didapati ukuran plasenta yang luas.

      3.    Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilanTerjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi

interaksi antara janin dengan plasenta. Efek kekurangan makantergantung pada lamanya kekurangan. Pada kondisi akut terjadiperlambatan pertumbuhan dan kembali meningkat jika nutrisi yangdiberikan membaik. Pada kondisi kronis mungkin telah terjadiproses perlambatan pertumbuhan yang irreversibel.

E.   TANDA DAN GEJALA     1.    Uterus dan janin tidak berhasil tumbuh dengan kecepatan

normal selama jangka waktu 4 minggu.      2.    Tinggi fundus uteri sedikitnya 2 cm lebih rendah dari

pada yang di perkirakan menurut umur/ lama kehamilan .       3.    Berat badan ibu semakin menurun.

Page 8: MAKALAH IUGR

       4.    Gerakan janin semakin berkurang.       5.    Volume cairan ketuban menurun.

F.    DIAGNOSIS       1.    Faktor Ibu

Ibu hamil dengan penyakit hipertensi, penyakit ginjal dankardiopulmonal dan pada kehamilan ganda.

       2.    Tinggi Fundus UteriCara ini sangat mudah, murah, aman, dan baik untuk diagnosa

pada kehamilan kecil. Caranya dengan menggunakan pita pengukuryang di letakkan dari simpisis pubis sampai bagian teratas fundusuteri. Bila pada pengukuran di dapat panjang fundus uteri 2 (dua)atau 3 (tiga) sentimeter di bawah ukuran normal untuk masakehamilan itu maka kita dapat mencurigai bahwa janin tersebutmengalami hambatan pertumbuhan.

        3.    USG FetomaternalPada USG yang diukur adalah diameter biparietal

atau cephalometry angka kebenarannya mencapai 43-100%. Bila padaUSG ditemukan cephalometry yang tidak normal maka dapat kitasebut sebagai asimetris PJT. Selain itu dengan lingkar perut kitadapat mendeteksi apakah ada pembesaran organ intra abdomen atautidak, khususnya pembesaran hati.

Tetapi yang terpenting pada USG ini adalah perbandingan antaraukuran lingkar kepala dengan lingkar perut untuk mendeteksiadanya asimetris PJT.

         4.    Doppler VelocimetryDengan menggunakan Doppler kita dapat mengetahui adanya bunyi

end-diastolik yang tidak normal pada arteri umbilicalis, inimenandakan bahwa adanya PJT.

G.   KOMPLIKASI     1.    Janin

Antenatal          : gagal nafas dan kematian janin.Intranatal          : hipoksia dan asidosisSetelah lahir    :

a.    Langsung :1)    Asfiksia2)    Hipoglikemi3)    Aspirasi mekonium

Page 9: MAKALAH IUGR

4)    Hipotermi5)    Perdarahan pada paru6)    Polisitemia7)    Hiperviskositas sindrom8)    Gangguan gastrointestinal

b.    Tidak langsungPada simetris PJT keterlambatan perkembangan dimulai dari

lambat dari sejak kelahiran, sedangkan asimetris PJT dimulaisejak bayi lahir di mana terdapat kegagalan neurologi danintelektualitas. Tapi prognosis terburuk ialah PJT yangdisebabkan oleh infeksi kongenital dan kelainan kromosom.(5)

     2.    Ibua.    Preeklampsib.    Penyakit jantungc.    Malnutrisi

            H.   PENATALAKSANAAN           1.    Penatalaksanaan antepartuma.    Di lakukan penyelidikan terhadap fungsi  plasenta dan kondisi

janin.b.    Bila tanda- tanda gawat janin tidak ada, kehamilan di biarkan

berlangsung. Kita harus membiarkan janin mencapai maturitasnyasejauh mungkin kehamilan di akhiri hanya kalau terdapat tanda-tanda gawat janin.

c.    Begitu diagnosis IUGR di buat, kelahiran harus di rampungkansebelum 38 minggu. Bayi yang sudah tidak berkembang lagi dalamrahim akan tumbuh lebih baik dalam bangsal anak.

d.    Di upayakan untuk memperbaiki situasi dengan mengoreksikelainan yang mendasari seperti hipertensi dan diabetes yangtidak terkontrol dan meningkatkan aliran darah kedalam uterusdengan mengatur posisi tidur pasien lebihh banyak berbaringmenyamping.

e.    Kebanyakan kematian janin di dalam rahim setelah minggu ke- 36kehamilan dan sebelum di mulainya persalinan.

2.    Penatalaksanaan persalinanBayi- bayi yang IUGR  harus di lahirkan di rumah sakit dengan

fasilitas khusus untuk resiko tinggi, baik obstetrik maupunpediatrick.

Page 10: MAKALAH IUGR

Serviks matang                 : di induksi, monitoring yang cermat   dan kelahiranpervaginam.

Serviks belum matang : infus oxytocin untuk mematangkan serviks yang di ikuti olehpemecahan ketuban secara artificial.

c.    Indikasi dilakukannya section caesarea :1)    Gawat janin2)    Induksi gagal3)    Malpresentasi4)    Disproporsi5)    Serviks tidak matang pada pasien- pasien yang penyakitnya berat

seperti diabetes atau toksemia.6)    Bekas section caesarea.

BAB IIIPENUTUP

A. SIMPULANIUGR (Intra Uterin Growth Retardation) merupakan ) bayi- bayi

yang beratnya di bawah percentile ke- 10 di bandingkan umurkehamilannya dan  bayi- bayi yang beratnya adalah dua deviasistandar di bawah berat rata- rata untuk umur kehamilannya. Bayi-bayi ini berukuran kecil tetapi tidak prematur mereka tidakmempunyai permasalahan seperti yang dihadapi oleh bayi-bayi yangdi lahirkan prematur.B. SARAN

Agar dapat mengurangi angka kejadian IUGR, disaran kepadasetiap ibu hamil agar lebih memperhatikan kehamilannya, terutamapada asupan gizinya, istirahat yang cukup seperti berbaringmiring, dll.

DAFTAR PUSTAKACunningham, Gary, dkk.2006. Obstetri William ed.21. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam.1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGCPrawiroharjo, Sarwono.2003. IlmuKebidanan. Jakarta: Yayasan Bina

PustakaVarney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1. Jakarta.EGC

Page 11: MAKALAH IUGR

Pranoto, Ibnu dkk. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

MAKALAH ASKEB KEHAMILAN IUGR dan IUFDBAB I

PENDAHULUAN                                                                                   

                                1.1   Latar Belakang

    Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra Uterine GrowthRestriction (IUGR) kini merupakan suatu entitas penyakit yangmembutuhkan perhatian bagi kalangan luas, mengingat dampak yangditimbulkan jangka pendek berupa kematian 6-10 kali lebih tinggijika dibandingkan dengan bayi normal. Dalam jangka panjangterdapat dampak berupa hipertensi, arteriosklerosis, stroke,diabetes, obesitas, resistensi insulin, kanker, dan sebagainya.Hal tersebut terkenal dengan “Barker hipotesis” yaitu penyakitpada orang dewasa telah terprogram sejak dalam uterus.  

Kini WHO menganjurkan kita memperhatikan masalah ini karenaakan memberikan beban ganda. Di Jakarta dalam suatu suerveiditemukan bahwa pada golongan ekonomi rendah , prevalensipertumbuhan janin terhambat (PJT) Intra Uterine GrowthRestriction (IUGR)  lebih tinggi (14%)  jika dibanding dengangolongan ekonomi menengah ke atas (5%). Sedangkan menurut WHOdan The American Collage of Obstetricians and Gynecologists pada kematianjanin dalam kandungan atau sering disebut dengan istilah IntraUterine Fetal Death (IUFD) merupakan janin yang mati dalam rahimdengan berat badan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalamrahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih . kematian janinmerupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin, gawatjanin atau infeksi.

1.2  Rumusan Masalah1.      Apa yang dimaksud dengan IUGR dan IUFD2.      Apa risiko dan penanganan IUGR dan IUFD3.      Bagaimana gejala klinik IUGR dan IUFD1.3  Tujuan

Page 12: MAKALAH IUGR

1.      Mampu menjelaskan definisi IUGR dan IUFD2.      Mampu menjelaskan risiko dan penanganan IUGR dan IUFD3.      Mampu menjelaskan gejala klini dari IUGR dan IUFD

BAB IIPEMBAHASAN

2.1  INTRA UTERINE GROWTH RESTRICTION (IUGR)2.1.1        Defenisi

Definisi menurut Gulardi H. Wiknjossastro (April,2008),pertumbuhan janin terhambat atau IUGR ditentukan bila berta janinkurang dari 10% dari bert yang harus dicapai pada usiakehamilantertentu. Biasanya perkembangan yang terhambat diketahui setelah2 minggu tidak ada pertumbuhan. Secara umum IUGR adalah janinyang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standar atau ukuranstandar yang sesuai dengan usia kehamilannya.

Dalam 5 tahun terakhir, istilah Retardation pada IntraUterine Growth Retardation (IUGR) telah berubah menjadiRestriction oleh karena Retardasi lebih ditekankan untuk mental.

Menurut Gordon, JO (2005) pertumbuhan janin terhambat-PJT(Intrauterine growth restriction) diartikan sebagai suatu kondisidimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometrinormal pada usia kehamilan. Kadang pula istilah PJT seringdiartikan sebagai kecil untuk masa kehamilan-KMK (small forgestational age). Umumnya janin dengan PJT memiliki taksiranberat dibawah persentil ke 10. Artinya janin memiliki beratkurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yangsama. Janin dengan PJT pada umumnya akan lahir prematur (<37minggu) atau dapat pula lahir cukup bulan (aterm, >37 minggu).Pertumbuhan fetus yang terhambat beresiko tinggi untuk terjadinyakesakitan dan kematian. Diperkirakan kematian perinatal 5-10lebih tinggi pada neonatus yang mengalami pertumbuhan terhambatdibandingkan dengan yang memiliki ukuran atau berat badan yangsesuai dengan usia kehamilan.

Beberapa hal yang berhubungan dengan kesakitan yang seriusperlu mendapatkan perhatian pada periode setelah terjadinya

Page 13: MAKALAH IUGR

kegagalan pertumbuhan dalam uterus termasuk didalamnya apiksisbayi baru lahir, hipoglikemi pada neonates, hypoklasemia,policytemia, aspirasi mekonium, dan Persisten fetal sirculation.Beberapa penelitian melaporkan terjadinya pertumbuhan persyarafanyang lebih sedikit pada bayi yang kecil di bandingkan usiakehamilan (Small Gestational Age /SGA), terutama ketikaberhubungan dengan prematuritas. Kejadian kecacadan neurologicyang lebih besar pada preterm SGA terjadi sampai dengan 15%.

2.1.2        KlasifikasiSecara Klinis IUGR dibagi 3, berdasarkan waktu kapan mulai

dan berapa lamanya pengaruh yang menghambat pertumbuhan ituberlangsung.

a.      Tipe 1 Simetrik IUGRTipe 1 IUGR menunjuk pada bayi dengan potensi penurunan

pertumbuhan. Tipe IUGR ini dimulai pada gestasi yang lebih awal,dan semua fetus ini menurut perbandingan usia gestational  (SGA).IUGR ini memiliki kejadian lebih awal dari gangguan pertumbuhanjanin yang tidak simetris yang terjadi ketika fetus mengalamiperpanjangan kekurangan yang lebih awal akibat dari malnutrisichorionic maternal, penyalahgunaan zat-zat kimia, insufisiensiplasenta, atau gemeli. Faktor yang berkaitan dengan hal iniadalah kelainan kromosom, kelainan organ (terutama jantung),infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Other Agents Coxsackie virus,Listeria), Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex/HepatitisB/HIV, Syphilis), kekurangan nutrisi berat pada ibu hamil, danwanita hamil yang merokok. Gangguan terjadi pada faseHiperplasia, di mana total jumlah sel kurang.

Ukuran sel fetus normal tetapi secara umum terjadikekurangan yang menyeluruh pada badan. badan dan kepala neonatusproporsional tetapi kecil (gangguan pertumbuhan yangproporsional). Lingkar kepala turun dibawah persentil 10, ukuranotak kurang, dan berakibat buruk yang permanen termasuk adanyakurangperhatian pada masa kanak-kanaknya, gelisah, dan perilakubermasalah yang  dihubungkan dengan jeleknya hasil akademik yangditunjukan.

Secara umum, IUGR Tipe 1 berhubungan dengan prognosisi yangtidak baik; ini berhubungan dengan kondisi patologis yang

Page 14: MAKALAH IUGR

menyebabkannya. Weiner dan Wiliamson menunjukkan, ada tidakadanya faktor resiko yang diidentifikasi dari ibu, diperkirakan25% beberapa fetus yang dinilai, hambatan pertumbuhan yangdimulai lebih awal terjadi pada aneuploidy. Oleh karena itu,penilaian sample darah pada umbilical (Percutaneus UmbillicalBlood Sampling) betul-betul direkomendasikan untuk mengetahuiKaryotype abnormal.

b.      Tipe 2 Asimetrik IUGR IUGR ini jumlahnya kira-kira 70 % dari semua kasus IUGR.

Gangguan pertumbuhan janin asimetris memiliki waktu kejadianlebih lama dibandingkan gangguan pertumbuhan janin simetris. Akibat dari kekurangan nutrisi dan defisiensi plasenta padatrimester kedua dan  ketiga kehamilan menyebabkan berbagai macamgangguan maternal yang meliputi hypoxic, vascular, renalhematologic, dan gangguan kesehatan lingkungannya. Gangguanterjadi pada fase Hipertrofi, di mana jumlah total sel normaltetapi ukurannya lebih kecil.

Beberapa organ lebih terpengaruh dibandingkan yang lain,lingkar perut adalah bagian tubuh yang terganggu untuk pertamakali, kelainan panjang tulang paha umumnya terpengaruhibelakangan, lingkar kepala dan diameter biparietal jugaberkurang. Faktor yang mempengaruhi adalah insufisiensi (tidakefisiennya) plasenta yang terjadi karena gangguan kondisi ibutermasuk diantaranya tekanan darah tinggi dan diabetes dalamkehamilan dalam kehamilan. Ukuran sel yang kurang mengakibatkanatropi pada sel yang ada sebelumnya tanpa mengurangi jumlah seltersebut. Ukuran kepala pada masa neonatus tampak besarnya tidakproporsional dengan badan karena pertumbuhan kepala tidakterhambat (gangguan pertumbuhan yang tidak proporsional).

Badan mengandung sedikit lemak subkutan dan tampak panjangkurus. Secara umum cadangan otot kurang, turgor kulit yang jelek,rambut yang tipis, perut yang keriput,  dan sutura terpisahdengan lebar, menunjukan asymmetrical IUGR. Pada postnatal,terjadi kematangan Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi, danberpotensi  untuk perkembangan intelektual yang sangat baik.Diperkirakan, 70% – 80% hambatan pada pertumbuhan fetus adalahtipe 2 IUGR ini seringkali berhubungan dengan penyakit ibu

Page 15: MAKALAH IUGR

seperti Hipertensi kronis, gangguan ginjal, Diabetus Mellitusdengan vaskulopaty, dan yang lainnya.

c.       Tipe 3 Intermediate IUGR IUGR Intermediate menunjuk pada hambatan pertumbuhan yang

merupakan kombinasi Tipe 1 dan Tipe 2. Gangguan pertumbuhan padatipe ini diperkirakan terjadi selama fase pertengahan pertumbuhanpada fase hyperplasia dan hipertropi yang mana terjadi pada usiakehamilan 20-28 minggu. Pada fase ini, terjadi penurunankecepatan mitosis dan peningkatan yang progesif secara menyeluruhpada ukuran sel.

Bentuk IUGR ini keadannya tidak sebanyak jika dibandingkandengan tipe1 dan 2, diperkirakan sekitar 5- 10%, dari semuahambatan pertumbuhan fetus. Hipertensi kronis, Lupus Nepritis,atau penyakit vascular ibu yang lainnya, menjadi berat dan jikaterjadi lebih awal pada trimester dua akan mengakibatkanIntermediate IUGR dengan pertumbuhan simetrik dan tidakmemberikan efek Brain Sparring.

2.1.3        EtiologiHipertensi dalam kehamilanGemeliAnomali janin/trisomiSindrom antifosfolipidSLEInfeksi : rubella, sifilis, CMVPenyakit jantungAsmaGaya hidup : merokok, narkobaKekurangan gizi- ekomi rendah

2.1.4        PatofisiologiPada kelainan sirkulasi uteroplasentaakibat dari

perkembangan plasenta yang abnormal, pasokan oksigen, masukannutrisi, dan pengeluaran hasil metabolik menjadi abnormal.janin

Page 16: MAKALAH IUGR

menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi pada trimester akhirsehingga terjadi pertumbuhan janin terhambat (IUGR) yangasimetrik yaitu lingkar perut yang jauh lebih kecildaripadalingkar kepala. Pada keadaan yang parah munkin akan terjadikerusakan tingkat seluler berupa kelainan nukleus dan mitokondriadalam selnya.

2.1.5         DiagnosisSecara klinik awal pertumbuhan janin yang terhambat dikenal

setelah 28 minggu. Namun, secara USG mungkin sudah dapat didugalebih awal dengan adanya biometri dan tafsiran berat janin yangtidak sesuai dengan usia gestasi. Secara klinik pemeriksaantinggi fundus uteri (TFU) umumnya dalam cm akan sesuai denganusia kehamilan. Bila lebih rendah dari 3 cm , patut dicurigaiadanya pertumbuhan janin terhambat, meskipun sensivitasnya hanya40%. Smith dan kawan-kawan melakukan observasi pada 4.229 kasusdan menemukan bahwa pertumbuhan yang suboptimal sejak trimester Iberkaitan dengan kelahiran preterm dan kejadian pertumbuhan janinterhambat.an janin terhambat (IUGR).  Sebaiknya kepastianpertumbuhan dapat dibuat apabila terdapat data USG sebelum 20minggu sehingga pada kehamilan 32-34 minggu dapat ditentukansecara tepat.

Biometri yang menetap terutama pengawasan lingkar abdomenyang tidak bertambah merupakan pertanda awal PJT; terlebihdiameter biparietal yang juga tidak bertambah setalh lebih dari 2minggu. Pemeriksaan secara doppler arus darah; umbilikal,uterinadan spiral mungkin dapat mencurigai secara awal adanya arus darahyang abnormal yang akan membuat pertumbuhan janin terhambat.

Jenis Indikator dan IndikatorPembuluhdarah

Resistensi Indeks (RI)

Arteriuterina

Lekukan (notching)diastolik+RI>0,55 atau RI>0,7

Page 17: MAKALAH IUGR

tanpa lekukanArteriumbilikal

SD >3- setelah usia gestasi 30minggu

Cairan amnion merupakan pertanda kesejahteraan janin. Jumlahcairan amnion yang normal merupakan indikasi fungsi sirkulasijanin relatif baik. Bila terdapat oligohidramnion, perutdicurigai perburukan funsi janin.

2.1.6        KomplikasiAntenatal           : gagal nafas dan kematian janinIntranatal            : hipoksia dan asidosis

Setelah lahir :         Secara Langsunga.       Asfiksiab.      Hipoglikemic.       Aspirasi mekoniumd.      DIC : pembekuan (darah), mekanisme yang terjadi dalam respon

terhadap berbagai penyakit.e.       Hipotermif.       Perdarahan pada parug.        Polisitemia

            Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadipeningkatan jumlah sel darah merah akibat pembentukan sel darahmerah yang berlebihan oleh sumsum tulang. Polisitemia menyebabkandarah menjadi kental dan menyebabkan berkurangnya kecepatanaliran darah ketika darah melalui pembuluh yang kecil. Jikapenyakitnya berat, bisa menyebabkan pembentukan bekuan darah didalam pembuluh darah. Kulit bayi tampak kemerahan atau kebiruan.Bayi tampak lemas, pernafasannya cepat, refleks menghisapnyalemah dan denyut jantungnya cepat.

h.      Hiperviskositas sindromTerjadi karena aliran darah terhambat, akibat darah yang

lebih kental.  Kekebalan dapat terjadi karena volume dan jumlahsel bertambah atau plasma lebih kental. Mata terlihat merahdengan pembuluh darah konjungtiva bertambah. Fundus refleks

Page 18: MAKALAH IUGR

berwarna merah tua dan fundus memperlihatkan pengisian pembuluhdarah yang berlerbihan sehingga lumen arteri dan vena melebar,dismal peningkatan perkelokan.

         Tidak langsung        Pada simetris IUGR keterlambatan perkembangan

dimulai dari lambat dari sejak kelahiran, sedangkan asimetrisIUGR dimulai sejak bayi lahir di mana terdapatkegagalan neurologidan intelektualitas. Tapi prognosis terburuk ialah IUGR yangdisebabkan oleh infeksi kongenital dan kelainan kromosom.

2.1.7        PenatalaksanaanLangkah pertama dalam menangani PJT adalah mengenali pasien-

pasien yang mempunyai resiko tinggi untuk mengandung janin kecil.Langkah kedua adalah membedakan janin PJT atau malnutrisi denganjanin yang kecil tetapi sehat. Langkah ketiga adalah menciptakanmetode adekuat untuk pengawasan janin pada pasien-pasien PJT danmelakukan persalinan di bawah kondisi optimal.

Untuk mengenali pasien-pasien dengan resiko tinggi untukmengandung janin kecil, diperlukan riwayat obstetrik yang terinciseperti hipertensi kronik, penyakit ginjal ibu dan riwayatmengandung bayi kecil pada kehamilan sebelumnya. Selain itudiperlukan pemeriksaan USG. Pada USG harus dilakukan taksiranusia gestasi untuk menegakkan taksiran usia gestasi secaraklinis. Kemudian ukuran-ukuran yang didapatkan pada pemeriksaantersebut disesuaikan dengan usia gestasinya.Pertumbuhan janinyang suboptimal menunjukkan bahwa pasien tersebut mengandungjanin PJT.

Tatalaksana kehamilan dengan PJT, karena tidak ada terapiyang paling efektif sejauh ini, untuk melahirkan bayi yang sudahcukup usia dalam kondisi terbaiknya dan meminimalisasi risikopada ibu. Tatalaksana yang harus dilakukan adalah :

a.       PJT pada saat dekat waktu melahirkan. Yang harus dilakukanadalah segera dilahirkan

b.      PJT jauh sebelum waktu melahirkan. Kelainan organ harus dicaripada janin ini, dan bila kelainan kromosom dicurigai makaamniosintesis (pemeriksaan cairan ketuban) atau pengambilansampel plasenta, dan pemeriksaan darah janin dianjurkan :

Page 19: MAKALAH IUGR

1.                  Tatalaksana umum : setelah mencari adanya cacat bawaandan kelainan kromosom serta infeksi dalam kehamilan makaaktivitas fisik harus dibatasi disertai dengan nutrisi yang baik.Tirah baring dengan posisi miring ke kiri, Perbaiki nutrisidengan menambah 300 Kal perhari, Ibu dianjurkan untuk berhentimerokok dan mengkonsumsi alkohol, Menggunakan aspirin dalamjumlah kecil dapat membantu dalam beberapa kasus IUGR Apabilaistirahat di rumah tidak dapat dilakukan maka harus segeradirawat di rumah sakit. Pengawasan pada janin termasukdiantaranya adalah melihat pergerakan janin serta pertumbuhanjanin menggunakan USG setiap 3-4minggu

2.                  Tatalaksana khusus : pada PJT yang terjadi jauh sebelumwaktunya dilahirkan, hanya terapi suportif yang dapat dilakukan.Apabila penyebabnya adalah nutrisi ibu hamil tidak adekuat  makanutrisi harus diperbaiki. Pada wanita hamil perokok berat,penggunaan narkotik dan alkohol, maka semuanya harus dihentikan

3.                  Proses melahirkan : pematangan paru harus dilakukan padajanin prematur. Pengawasan ketat selama melahirkan harusdilakukan untuk mencegah komplikasi setelah melahirkan. Operasicaesar dilakukan apabila terjadi distress janin serta perawatanintensif neonatal care segera setelah dilahirkan sebaiknyadilakukan.Kemungkinan kejadian distress janin selama melahirkan meningkatpada PJT karena umumnya PJT banyak disebabkan oleh insufisiensiplasenta yang diperparah dengan proses melahirkan.Kondisi bayi. Janin dengan PJT memiliki risiko untuk hipoksiaperinatal (kekurangan oksigen setelah melahirkan) dan aspirasimekonium (terhisap cairan mekonium). PJT yang parah dapatmengakibatkan hipotermia (suhu tubuh turun) dan hipoglikemia(gula darah berkurang). Pada umumnya PJT simetris dalam jangkawaktu lama dapat mengakibatkan pertumbuhan bayi yang terlambatsetelah dilahirkan, dimana janin dengan PJT asimetris lebih dapat“catch-up” pertumbuhan setelah dilahirkan

2.1.8   PencegahanBeberapa penyebab dari PJT tidak dapat dicegah. Bagaimanapun

juga, faktor seperti diet, istirahat, dan olahraga rutin dapatdikontrol. Untuk mencegah komplikasi yang serius selama

Page 20: MAKALAH IUGR

kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil mengikuti nasihat daridokternya; makan makanan yang bergizi tinggi, tidak merokok,minum alkohol dan menggunakan narkotik, mengurangi stress,berolahraga teratur, serta istirahat dan tidur yang cukup.Suplementasi dari protein, vitamin, mineral, serta minyak ikanjuga baik dikonsumsi. Selain itu pencegahan dari anemia sertapencegahan dan tatalaksana dari penyakit kronik pada ibu maupuninfeksi yang terjadi harus baik.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah PJT padajanin untuk setiap ibu hamil sebagai berikut :

a.       Usahakan hidup sehat.Konsumsilah makanan bergizi seimbang. Untuk kuantitas, makanlahseperti biasa ditambah ekstra 300 kalori/hari.

b.      Hindari stress selama kehamilan.Stress merupakan salah satu faktor pencetus hipertensi.

c.       Hindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan selamakehamilan.Setiap akan mengkonsumsi obat, pastikan sepengetahuan atau resepdokter kandungan.

d.      Olah raga teratur.Olah raga (senam hamil) dapat membuat tubuh bugar, dan mampumemberi keseimbangan oksigenasi, maupun berat badan.

e.       Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.f.       Periksakan kehamilan secara rutin.

Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin sangat pentingdilakukan agar kondisi ibu dan janin dapat selalu terpantau.Termasuk, jika ada kondisi PJT, dapat diketahui sedini mungkin.Setiap ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan setiap 4 minggusampai dengan usia kehamilan 28 minggu. Kemudian, dari minggu ke28-36, pemeriksaan dilakukan setidaknya setiap 2 minggu sekali.Selanjutnya, lakukan pemeriksaan setiap 1 minggu sampai denganusia kelahiran atau 40 minggu. Semakin besar usia kehamilan,semakin mungkin pula terjadi hambatan atau gangguan. Jadi,pemeriksaan harus dilakukan lebih sering seiring denganbertambahnya usia kehamilan.

Page 21: MAKALAH IUGR

2.2      INTRAUTERINE FETAL DEATH (IUFD)2.2.1        Definisi

Menurut WHO dan The American Collage of Obstetricians andGynecologistsintra uterine fetal deadth (IUFD) atau kematian janindalam rahim adalah janin yang mati dalam dalam rahim dengan bertabadan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahimpadakehamilan 20 minggu atau lebih.kematian janin merupakan hasildari gangguan pertumbuhan janin, gawat janin atau infeksi. (EdisiIV. Jakarta, 2012:Penerbit Buku Ilmu Kebidanan).

IUFD adalah kematian intrauterin sebelum seluruh produksikonsepsi manusia dikeluarkan, ini tidak diakibatkan oleh aborsiterapeutik atau kematian janin juga disebut kematian intrauterindan mengakibatkan kelahiran mati. (Wiknjosastro, Hanifa.2007. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP).

IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkandengan sempurna dari rahim ibunya tanpa memandangtuanya kehamilan. (Sarwono, 2005).

2.2.2 EtiologiPada 25-60% kasus penyebab kematian janin tidak jelas.

Kematian janin dapat disebabkan oleh faktor maternal, fetal, ataukelainan patologik plasenta.

1.      Faktor maternalPost term (>42 minggu) diabetes melitus tidak terkontrol,

sistematik lupus eritematotus, infeksi, hipertensi, preeklamsi,eklampsia, hemoglobinopati, umur ibu tua, penyakit rhesus,ruptura uteri, antifosfolipid sindrom, hipotensi akut ibu,kematian ibu

2.      Faktor fetal

Page 22: MAKALAH IUGR

Hamil kembar, hamil tumbuh terambat, kelainan kongenital,kelainan genetik, dan infeksi.

3.      Faktor plasentalKelaianan tali pusat, lepasnya plasenta, ketuban pecah dini,

vasa previa. Faktor risiko terjadinya kematian janin intra uterinmeningkat pada usia ibu > 40 tahun, pada ibu infertil,kemokonsentrasi pada ibu (ureplasma irealitikum), kegemukan, ayahberusia lanjut.

Untuk diagnosis pasti penyebab kematian sebaiknya dilakukanotopsi janin dan pemeriksaan plasenta serta selaput. Diperlukanevaluasi secara komprehensif untuk mencari penyebab kematianjanin termasuk analisis kromosom, kemungkinan terpapar infeksiuntuk mengantisipasi kehamilan selanjutnya. Pengelolaan kehamilanselanjutnya bergantung pada penyebab kematian janin. Meskipunkematin janin berulang jarang terjadi, demi kesejahteraankeluarga pada kehamilan berikut diperlukan pengelolaan yang lebihketat tentang kesejahteraan janin.    Pemantauan kesejahteraanjanin dapat dilakukan dengan anamnesis, dinyatakan aktivitasgerakan janin pada ibu hamil, bila mencurigakan dapat dilakukanpemeriksaan kardiotokograf.

2.2.2        DiagnosisRiwayat dan pemeriksaan fisik sangat terbatas nilainya dalam

membuat diagnosis kematian janin. Umumnya penderita hanyamengeluh gerakan janin berkurang. Pada pemeriksaan fisik tidakterdengar denyut jantung janin. Diagnosis pasti ditegakkan denganpemeriksaan ultrasound, dimana tidak tampak adanya gerakanjantung janin. Pada amamnesis gerakan menghilang. Padapemeriksaan pertumbuhan janin tidak ada, yang terlihat tinggifundus uteri menurun, berta badan ibu menurun, dan lingkar perutibu mengecil.

Page 23: MAKALAH IUGR

Dengan fetoskop dengan dopler tidak dapat didengar denganadanya bunyi jantung janin. Dengan sarana penunjang diagnostiklain yaitu USG, tampak gambaran janin tanpatanda kehidupan.Dengan radiologik setelah 5 hari tampak tulang kepala kolaps,tulang kepala saling tumpang tindih (gejala spalding) tulangbelakang hiperrefleksi, edema siktar tulang kepala; tampakgambaran gas pada jantung dan pembuluh darah. Pemeriksaan HCGurin menjadi negatif setelah beberapa hari kematian janin.Komplikasi yang dapat terjadi adalah trauma psikis ibu ataupunkeluara, apalagi bila waktu antara kematian janin dan persalinanberlangsung lama. Bila terjadi ketuban pecah dapat terjadiinfeksi. Terjadi koagulopati bila kematian janin lebih dari 2minggu.

2.2.3 Faktor predisposisi IUFDA .Factor Ibu (High Risk Mothers) :1.status sosial ekonomi yang rendah2. tingkat pendidikan ibu yang rendah3. umur ibu yang melebihi 30 tahun atau kurang dari 20 tahun4. paritas pertama atau paritas kelima atau lebih5. tinggi dan BB ibu tidak proporsional6. kehamilan di luar perkawinan 7. kehamilan tanpa pengawasan antenatal8. ganggguan gizi dan anemia dalam kehamilan

B.Factor Bayi (High Risk Infants) :1.   bayi dengan infeksi antepartum dan kelainan congenital

1.      bayi dengan diagnosa IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)2.      bayi dalam keluarga yang mempunyai problema social

C. Factor Yang Berhubungan Dengan Kehamilan1. abrupsio plasenta 2. plasenta previa3. preeklamsi / eklamsi4. polihidramnion5. inkompatibilitas golongan darah6. kehamilan lama

Page 24: MAKALAH IUGR

7. kehamilan ganda8. infeksi9. diabetes10. genitourinaria

2.2.5        Tanda dan gejala1.Terhentinya pertumbuhan uterus, atau penurunan TFU

2.      Terhentinya pergerakan janin3.      Terhentinya denyut jantung janin4.      Penurunan atau terhentinya peningkatan berat badan ibu.5.      Perut tidak membesar tapi mengecil dan terasa dingin6.      Terhentinya perubahan payudara

2.2.6        Komplikasi1.          Trauma emosional yg cukup berat terjadi bila waktuantara kematian janin       dan persalinan cukup lama2.         Dapat terjadi infeksi bila ketuban pecah3.            Dapat terjadi koagulasi bila kematian janinberlangsung lebih dari 2minggu.4.            Kematian janin dalam kandungan 3-4 minggu, biasanyatidak membahayakan ibu. Setelah lewat 4 minggu maka kemungkinanterjadinya kelainan darah (hipofibrinogenemia) akan lebih besar.Kematian janin akan menyebabkan desidua plasenta menjadi rusakmenghasilkan tromboplastin masuk kedalam peredaran darah ibu,pembekuan intravaskuler yang dimulai dari endotel pembuluh daraholeh trombosit terjadilah pembekuan darah yang meluas menjadiDisseminated intravascular coagulation hipofibrinogenemia(kadarfibrinogen <100mg%). Kadar normal fibrinogen pada wanitahamil adalah 300-700 mg%. Akibat kekurangan fibrinogen maka dapatterjadi hemoragik postpartum. Partus biasanya berlangsung 2-3minggu setelah janin mati. 

2.2.7        Penanganan

Page 25: MAKALAH IUGR

Selama menunggu diagnosa pasti, ibu akan mengalami syok danketakutan memikirkan bahwa bayinya telah meninggal. Pada tahapini bidan berperan sebagai motivator untuk meningkatkan kesiapanmental ibu dalam menerima segala kemungkinan yang ada. Diagnosapasti dapat ditegakkan dengan berkolaborasi dengan dokterspesialis kebidanan melalui hasil USG dan rongen foto abdomen,maka bidan seharusnya melakukan rujukan.

Menunggu persalinanspontan biasanya aman, tetapi penelitianoleh Radestad et al (1996) memperlihatkan bahwa dianjurkan untukmenginduksi sesegera mungkin setelah diagnosis kematian in utero.Mereka menemukan hubungan kuat antara menunggu lebih dari 24 jamsebelum permulaan persalinandengan gejala kecemasan. Maka seringdilakukan terminasi kehamilan.

Pengakhiran kehamilan  jika ukuran uterus tidak lebih dari12 minggu kehamilan.Persiapan:

A.    Keadaan memungkinkan yaitu Hb> 10 gr%, tekanan darahbaik.Dilakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu:pemeriksaantrombosit, fibrinogen, waktu pembekuan, waktu perdarahan, danwaktu protombin.Tindakan:

1.      Kuretasi vakum2.      Kuretase tajam3.      Dilatasi dan kuretasi tajaB.     Pengakhiran kehamilan  jika ukuran uterus lebih dari 12 minggu

sampai 20 minggu maka akan diberi :1.      misoprostol 200mg intravaginal, yang dapat diulangi 1 kali 6

jam sesudah pemberian pertama.2.      Pemasangan batang laminaria 12 jam sebelumnya.3.      Kombinasi pematangan batang laminaria dengan misoprostol atau

pemberian tetes oksitosin 10 IU dalam 500 cc dekstrose 5% mulai20 tetes -60tetespermenit.Catatan: dilakukan kuretase bila masih terdapat jaringan.

C.     Pengakhiran kehamilan  jika lebih dari 20 – 28 minggu1.Misoprostol 100 mg intravaginal, yang dapat diulangi 1 kali 6jam sesudah pemberian pertama.2.Pemasangan batang laminaria selama 12 jam.

Page 26: MAKALAH IUGR

3.Pemberian tetes oksitosin 5 IU dalam dekstrose 5% mulai 20tetes per menit sampai maksimal 60 tetes per menit.4.Kombinasi cara pertama dan ketiga untuk janin hidup maupunjanin mati.5.Kombinasi cara kedua dan ketiga untuk janin mati.Catatan: dilakukakan histerotomi bila upaya melairkan pervaginamdianggap tidak berhasil atau atas indikasi ibu, dengansepengetahuan konsulen.

D.    Pengakhiran kehamilan  jika lebih dari 28 minggu kehamilan1. Misoprostol 50 mg intravaginal, yang dapat diulangi 1 kali 6jam sesudah pemberian pertama.2 .Pemasangan metrolisa 100 cc 12 jam sebelum induksi untukpematangan serviks (tidak efektif bila dilakukan pada KPD).3. Pemberian tetes oksitosin 5 IU dalam dekstrose 5% mulai 20tetes per menit sampai maksimal 60 tetes untuk primi danmultigravida, 40 tetes untuk grande multigravida sebanyak 2 labu.4. Kombinasi ketiga cara diatas.Catatan: dilakukan SC bila upaya melahirkan pervaginam tidakberhasil, atau bila didapatkan indikasi ibu maupun janin untukmenyelesaikan persalinan. 

Page 27: MAKALAH IUGR

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANJanin yang mengalami pertumbuhan yang terhambat adalah janin

yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standard atauukuran standard yang sesuai dengan usia kehamilannya.PertumbuhanJanin Terhambat atau Intra Uterine Growth Restriction adalahsuatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhanjanin yang mengakibatkan berat badan lahir dibawah batasantertentu dari usia kehamilannya. intra uterine fetaldeadth (IUFD) atau kematian janin dalam rahim adalah kematianjanin dalam kehamilan sebelum terjadi proses persalinan padausia kehamilan 28 minggu ke atas atau berat janin 1000 gram. IUFDadalah kematian intrauterin sebelum seluruh produksi konsepsimanusia dikeluarkan, ini tidak diakibatkan oleh aborsi terapeutikatau kematian janin juga disebut kematian intrauterin danmengakibatkan kelahiran mati. 

1.2  SaranSetelah membaca makalah ini sebaiknya perlu peningkatan

pemahaman untuk lebih mampu menangani masalah IUGR dan IUFD.Terutama pada ibu-ibu hamil sebaiknya memeriksakan kesehatankehamilannya secara rutin minimal 4 kali selama kehamilan agarbisa dideteksi secara dini bila ada kelainan pada janinnya, dankepada petugas kesehatan agar senantiasa meningkatkan pengetahuandan ketrampilannya untuk menurunkan angka mortalitas ibu dananak, serta bagi kita sebagai mahasiswa agar lebih sungguh-sungguh belajar.

Page 28: MAKALAH IUGR

DAFTAR PUSTAKA

Prawiroharjo,Sarwono.2003.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saifuddin, Abdul Bari.2009.IlmuKebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Page 29: MAKALAH IUGR

Ca serviks

BAB  IPENDAHULUAN

A.   Latar BelakangKanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah

sejeniskanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)onkogenik, yang menyerang leher rahim.Di Indonesia hanya 5 persenyang melakukan Penapisan Kanker Leher Rahim, sehingga 76,6 persenpasien ketika terdeteksi sudah memasuki Stadium Lanjut (IIIB ke atas), karena Kanker Leher Rahim biasanya tanpa gejala apapun pada stadium awalnya. Penapisan dapat dilakukan dengan melakukan tes Pap smear dan juga Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yanginvasif sebesar 50% atau lebih.Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapidan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.

B.   Rumusan Masalah1.    Apa itu kanker serviks?2.    Bagaimana gejala kanker serviks?3.    Apa saja penyebab kanker serviks?4.    Bagaimana factor resiko dan diagnosis kanker serviks ?5.    Bagaimana pengobatan kanker serviks?6.    Apa saja pemeriksaan penunjang kanker serviks?C.   Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:1.    Untuk mengetahui kanker serviks.2.    Untuk mengetahui gejala dan penyebab kanker serviks.3.    Untuk mengetahui factor resiko dan diagnosis kanker serviks .4.    Untuk mengetahui pengobatan kanker serviks.5.    Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang kanker serviks.

Page 30: MAKALAH IUGR

BAB IIPEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN      Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina).Ada beberapa tipe kanker serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC), yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi  Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama tumbuhnya kanker jenis ini.Tipe-tipe lain kanker serviks seperti adenocarcinoma, small cell carcinoma, adenosquamous, adenosarcoma, melanoma dan lymphoma,merupakan tipe kanker serviks yang langka yang tidak terkait dengan HPV.Beberapa tipe kanker yang telah disebutkan, tidak dapat ditanggulangi seperti SCC.

B.   GEJALAKanker serviks tahap dini tidak menunjukkan gejala.Segera temui dokter bila Anda mengalami gejala-gejala kanker serviks sebagai berikut: Pendarahan vagina Sakit punggung Sakit saat buang air kecil dan air seni keruh Konstipasi kronis dan perasaan kembung walaupun perut dalam keadaan kosong. Rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan Salah satu kaki membengkak Kebocoran urin atau feses dari vagina

C.   PENYEBABTerinfeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan sebab paling umum atau faktor utama terjadinya kanker serviks.Virus-virus ini ditularkan melalui hubungan seksual, baik oral maupun anal.Setiapwanita yang aktif secara seksual memiliki resiko terkena kanker serviks.Akan tetapi wanita dengan partner seks lebih dari satu memiliki resiko yang lebih besar.Wanita yang melakukan hubungan

Page 31: MAKALAH IUGR

seks tanpa pelindung sebelum umur 16 tahun memiliki tingkat resiko tertinggi.Beberapa vaksinasi telah dikembangkan dan secaraefektif membunuh HPV yang menjadi penyebab dari 70 hingga 85 persen kanker serviks. Vaksin HPV ditujukan untuk anak perempuan dan wanita dewasa dari usia 9 hingga 26 tahun karena vaksin hanyadapat bekerja sebelum infeksi terjadi. Akan tetapi, vaksinasi masih dapat dilakukan pada wanita yang belum aktif secara seksualpada usia dewasa. Mahalnya harga vaksin ini menjadi penyebab kekhawatiran. Akan tetapi, karena vaksin in hanya ditujukan untukbeberapa tipe kanker beresiko tinggi, wanita tetap harus melakukan Pap Smear, bahkan setelah vaksinasi.

D.   FAKTOR RESIKOa.    Faktor Alamiah

Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalahusia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks.Tetapi hal ini tidak hanya sekedar orang yang sudah berumur saja, yang berusia muda pun bisa terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks.Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks.Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks.Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda terhadap kanker serviks.

b.    Faktor Kebersihan         Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2

macam keputihan,  yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.

         Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup

Page 32: MAKALAH IUGR

sering dijumpai antara lainsifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.

         Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.

         Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.

c.    Faktor PilihanFaktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebihdari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear,kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik. Dokter yang tepat dalammelakukan pap smear adalah Dokter kandungan, tetapi beberapa Laboratorium Klinikpun dapat melakukannya.

E.   DIAGNOSISPap Smear merupakan cara efektif sebagai tes skrining kanker

serviks, kepastian diagnosa kanker serviks atau diagnosa pra-kanker memerlukan biopsi dari serviks. Biopsi umumnya dilakukan melalui colposcopy, inspeksi serviks melalui pencitraan yang diperbesar dengan melarutkan cairan asam untuk memperjelas sel-sel abnormal pada permukaan serviks. Proses ini memerlukan waktu 15 menit dan tanpa menimbulkan rasa sakit.

 Prosedur diagnosa lanjutan meliputi prosedur Loop Electrical Excision Procedure (LEEP), cone biopsies dan punch biposies.  PapSmear merupakan cara efektif sebagai tes skrining kanker serviks,kepastian diagnosa kanker serviks atau diagnosa pra-kanker memerlukan biopsi dari serviks. Biopsi umumnya dilakukan melalui colposcopy, inspeksi serviks melalui pencitraan yang diperbesar

Page 33: MAKALAH IUGR

dengan melarutkan cairan asam untuk memperjelas sel-sel abnormal pada permukaan serviks. Proses ini memerlukan waktu 15 menit dan tanpa menimbulkan rasa sakit. Prosedur diagnosa lanjutan meliputiprosedur Loop Electrical Excision Procedure (LEEP), cone biopsiesdan punch biposies.

F.    PENGOBATANPada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melalui

prosedur bedah konservatif untuk wanita yang ingin mempertahankankesuburan mereka, sementara yang lain dianjurkan untuk mengangkatseluruh organ uterus dan serviks (trachelectomy). Setelah prosedur pembedahan, umumnya direkomendasikan untuk menunggu sekurang-kurangnya satu tahun sebelum melakukan program kehamilan.

Karena terdapat kemungkinan penyebaran kanker pada kelenjar getah bening disaat tahap akhir stadium 1, spesialis bedah mungkin akan mengangkat beberapa kelenjar getah bening dari sekitar uterus untuk bahan evaluasi patologi.Tumbuh kembalinya kanker pada sisa serviks sangatlah langka bila kanker telah sepenuhnya diangkat melalui trachelectomy.Akan tetapi, pasien dianjurkan untuk tetap melakukan pencegahan secaraaktif dan melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk melakukan skrining Pap smear.

Tumor pada tahap awal dapat diobati melalui prosedur histerektomi radikal (pengangkatan seluruh uterus) dengan pengangkatan kelenjar getah bening.Terapi radiasi dengan atau tanpa kemoterapi dapat diberikan setelah prosedur pembedahan gunamengurangi resiko kembalinya kanker. Tumor usia dini berukuran besar dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu. Histerektomi dapat dilakukan kemudian untuk mengendalikan kanker secara lokal dengan lebih baik.

G.   PEMERIKSAAN PENUNJANG1.    PEMERIKSAAN DENGAN PAP SMEAR

Page 34: MAKALAH IUGR

A. PENGERTIANTest atau Pemeriksaan Pap Smear adalah metode (screening)

ginekologi, merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) menggunakan alat yang dinamakan speculum, dan bisa dilakukan olehdokter kandungan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya HPV ataupun sel karsinoma penyebab Kanker Leher Rahim, sejak dini.Pemeriksaan ini lebih diutamakan pada perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Bahkan Perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual selama tiga tahun dari kontak seksual pertama kali WAJIB melakukan pap smear. Namun saat ini apabila anda menginginkan hasil pemeriksaan yang lebih akurat adametode lain untuk mendeteksi adalah kanker Leher Rahim (Kanker Serviks), yaitu dengan Pemeriksaan Thin Prep.

         Test Deteksi Dini Kanker ServiksPap smear atau Pap Test adalah tes spesifik yang digunakan untukmendeteksi dini kanker leher rahim / kanker serviks.  Aktivitas seksual merupakan salah satu predisposisi kanker serviks, Sehingga Pap Smear menjadi salah satu pemeriksaan yang penting dilakukan oleh perempuan yang telah aktif secara seksual. Meski Pap smear hanya metoda skrining yang fungsinya untuk pencegahan Kanker Serviks, namun metode ini mampu mendeteksi lebih dari 90 %kanker leher rahim tahap awal yang masih mungkin untuk disembuhkan.

B. CARA KERJA PAP SMEARPap smear sebaiknya dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun. Pap Smear dilakukan di atas meja ginekologi oleh seorang

Page 35: MAKALAH IUGR

dokter kandungan, dengan langkah pemeriksaan Pap Smear adalah sebagai berikut:

         Pemeriksaan dalam ini menggunakan spekulum yang berfungsi untuk membuka liang vagina.

         Sesudah terbuka pemeriksa dilakukan dan cairan leher rahim diambil menggunakan s spatula dan suatu sikat kecil yang halus. Cairan dari serviks tersebut kemudian dioles pada object glass dan dibawa ke laboratorium untuk proses dan membutuhkan waktu sekitar 3–7 hari untuk didapatkan hasilnya. 

         Dari hasil pemeriksaan diketahui apakah sel-sel leher rahim normal atau sudah menunjukkan tanda-tanda tidak normal (gejala awal kanker serviks)

         Dari 80 persen sel yang tidak normal belum tentu merupakan Gejala kanker Serviks, karena hanya bisa disebabkan oleh virus yang terinfeksi atau karena peradangan sebab lain padaVagina. jika dilihat dari perbandingan, mungkin hanya sekitar 10 % hasil pap smear yang bermasalah. Dan dari seluruh hasil papsmear yang menunjukkan masalah, hanya sekitar satu persen sajayang berpotensi untuk berkembang menjadi kanker serviks.

C. PERSIAPAN SEBELUM PEMERIKSAAN PAP SMEARApabila anda berencana melakukan Pemeriksaan Pap Smear sehingga hasil yang dihasilkan akurat, sebaiknya anda menghindari beberapahal sebagai berikut:

         Lakukan Pemeriksaan Pap Smear ketika anda Tidak sedang haid atau ada perdarahan. Lakukan Pemeriksaan Jika tiga hari sesudah haid selesai.

         Tidak boleh berhubungan seksual, minimal tiga hari (3x24 jam).

         Tidak boleh memakai douch, cairan pembersih vagin atau antiseptik sejenisnya yang dimasukkan ke dalam vagina (Namun untuk membersihkan daerah bagian luar vagina masih diperbolehkan).

         Tidak sedang hamil. Lakukan Pemeriksaan papsmear sebaiknya dilakukan dua atau tiga bulan setelah melahirkan, atau ketika darah nifas sudah bersih.

D. TEMPAT DAN BIAYA PEMERIKSAAN PAP SMEAR

Page 36: MAKALAH IUGR

Pap smear bisa dilakukan oleh dokter kandungan dan bidan terlatih, baik di puskesmas sampai rumah sakit besar. Mengenai harga sangat bervariasi, jika dilakukan di puskesmas atau rumah sakit yang mendapatkan subsidi dari pemerintah biaya berkisar Rp 50.000 – Rp75.000, namun apabila dilakukan di tempat praktek Dokter Kandungan (S.Pog) Biaya Pap Smear mencapai Rp 300.000 - Rp350.000

2.    PEMERIKSAAN DENGAN METODE IVA TESTA.   PENGERTIAN

IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009) IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).

Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value)dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010).

Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untukdilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.

Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yantelah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel. 

Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebihcepat daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,dkk,2010).

B.   TUJUAN

Page 37: MAKALAH IUGR

Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untukmengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim.

C.   SYARAT IVA TESTSudah pernah melakukan hubungan seksualTidak sedang datang bulan/haidTidak sedang hamil    24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

D.   PELAKSAAN SKRINNING IVAUntuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat dan alat sebagai berikut:Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi.Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi litotomi.Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviksSpekulum vaginaAsam asetat (3-5%)Swab-lidi berkapasSarung tangan

E.   CARA KERJA      Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.      Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengandengkul ditekuk dan kaki melebar).Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup.Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.      Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya.Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat.Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi

Page 38: MAKALAH IUGR

berubah warna menjadi putih.Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih padadaerah transformasi bearti hasilnya negative.

PENATALAKSANAAN IVA      Pemeriksaan IVA dilakukan dengan spekulum melihat langsung leher rahim yang telah dipulas dengan larutan asam asetat 3-5%, jika ada perubahan warna atau tidak muncul plak putih, maka hasilpemeriksaan dinyatakan negative. Sebaliknya jika leher rahim berubah warna menjadi merah dan timbul plak putih, maka dinyatakan positif lesi atau kelainan pra kanker.      Namun jika masih tahap lesi, pengobatan cukup mudah, bisa langsung diobati dengan metode Krioterapi atau gas dingin yang menyemprotkan gas CO2 atau N2 ke leher rahim. Sensivitasnya lebihdari 90% dan spesifitasinya sekitar 40% dengan metode diagnosis yang hanya membutuhkan waktu sekitar dua menit tersebut, lesi prakanker bisa dideteksi sejak dini. Dengan demikian, bisa segeraditangani dan tidak berkembang menjadi kanker stadium lanjut.Metode krioterapi adalah membekukan serviks yang terdapat lesi prakanker pada suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel pada area tersebut mati dan luruh, dan selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang sehat (Samadi Priyanto. H, 2010)      Kalau hasil dari test IVA dideteksi adanya lesi prakanker, yang terlihat dari adanya perubahan dinding leher rahim dari merah muda menjadi putih, artinya perubahan sel akibat infeksi tersebut baru terjadi di sekitar epitel. Itu bisa dimatikan atau dihilangkan dengan dibakar atau dibekukan. Dengan demikian, penyakit kanker yang disebabkan human papillomavirus (HPV) itu tidak jadi berkembang dan merusak organ tubuh yang lain.

G.   TEMPAT PELAYANAN      IVA bisa dilakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pemeriksaan dan yang bisa melakukan pemeriksaan IVA diantaranya oleh :Perawat terlatihBidanDokter UmumDokter Spesialis Obgyn.

Page 39: MAKALAH IUGR

BAB  IIIPENUTUP

A.   KesimpulanKanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam

jaringan serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina).Ada beberapa tipe kanker serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalahsquamous cell carcinoma (SCC), yang merupakan 80 hingga85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi  Human Papilloma Virus (HPV).

IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)

IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).

B.   Saran      Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dalam pembuatan makalah ini kami tidak luput dari kesalahan.Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.Amin.

Page 40: MAKALAH IUGR

DAFTAR PUSTAKA

 Robbins, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGCMansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media AesculapiusPrawiharjo, sarwono. 1998.  Ilmu Kebidanan. Jakarta; Yayasan BinaPustaka

AKALAH KANKER SERVIKS                                                      Nama kelompok:1. Adit Desiyanti Akhiryani2. Sukmawati Sagita Putri3. Maria Maltida Ampolo4. Nolly Vianelda Snae

MAKALAH KANKER SERVIKSKATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Hadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan sepanjang zaman Rasullulah SAW. Kami ucapkan juga terimakasih kepada dosen yang membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, juga membahas mengenai kankerservik.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangandan kesalahannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran

Page 41: MAKALAH IUGR

yang bersifat membangun dari semua pihak dan semoga makalah ini bermanfaat.                                                                                                           Pare, 13 Desember 2011Penyusun

BAB 1PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang            Upaya pemberantasan penyakit menular dan tidakmenular merupakan salah satu program dalam rangka menciptakankeadaan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang mencapaiderajat kesehatan yang seoptimal-optimalnya.Terjadinya perubahangaya hidup sebagai dampak dari transisi demografi merupakantantangan terhadap upaya pemberantasan penyakit menular danpenyakit tidakmenular.                                                                                                Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidakdisebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karenaadanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuhmanusia. Penyakit-penyakit tersebut contohnya ialah; batuk,sariawan, sakit perut, dan sebagainya.            Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan olehkuman yang menjangkiti tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus,bakteri, amuba, atau jamur.Dan kanker servik adalah  salah satu

Page 42: MAKALAH IUGR

contoh penyakit menular yang disebabkan oleh beberapa tipe darivirus yang disebut Human Papilloma Virus(HPV).            Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi padaservik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yangmerupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim(uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanyaterjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistikmenunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanitayang berumur antara 20 sampai 30 tahun. Layaknya semua kanker,kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhansel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapisebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapaperubahan yang dialami oleh sel-seltersebut.                                                                                               Menurut Siregar (2002),kanker leher rahim merupakan kanker keduaterbanyak ditemukan pada wanita di dunia. Kurang lebih 500.000kasus baru kanker leher rahim terjadi tiap tahun dan tigaperempatnya terjadi di negara berkembang. Kanker servik uteriatau leher rahim ini menduduki peringkat utama dan merupakanpenyebab kematian tertinggi pada kasus kanker yang menyerangwanita di Indonesia. Data departemen kesehatan menunjukkan hinggakini jumlah penderitanya mencapai 50 per 100.000 penduduk. Olehsebab itu diperlukan upaya maksimal dalam rangka penanggulanganterhadap kejadian kanker servik yang mencakup upaya promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif.Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatianpenulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semuapihak yang peduli terhadap dunia kesehatan,yang salah satutujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang kanker servikserta upaya pencegahan dan pengobatannya.

Page 43: MAKALAH IUGR

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut dan yang bertujuan

memberikan informasi tentang kanker servik, maka masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

v  Apa yang dimaksud dengan kanker servik?v  Bagaimana gejala kanker servik?v  Beban apa yang terjadi pada penderita bila sudah terkena kanker

serviks?v  Apa tanda-tanda fase pra kanker servik?v  Apa penyebab kanker servik?v  Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh kanker servik?v  Mengapa perempuan beresiko terkena kanker servik?v  Faktor-faktor apa saja yang meningkatkan risiko terkena kanker

servik?v  Bagaimana upaya pencegahan kanker servik?v  Bagaimana upaya pengobatan kanker servik?

1.3 Tujuanü  Untuk mengaplikasi dan mengidentifikasi tentang kanker servikü  Memberikan informasi tentang gejala dan bahaya kanker servikü  Untuk mengetahui upaya pencegahan kanker servik.ü  Memberikan informasi tentang upaya pengobatan pada penderita

kanker servik.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kanker Servik

Page 44: MAKALAH IUGR

Serviks merupakan bagian bawah dari rahim, suatu tempat di mana bayi tumbuh selama kehamilan. Kanker serviks disebabkan olehbeberapa tipe dari virus yang disebut Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini dapat menyebar melalui kontak seksual. Secara umum, tubuh wanita dirancang untuk melawan virus jenis ini, tetapi padabeberapa kasus, virus ini menyebabkan kanker.

Kanker serviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok selyang tidak normal pada serviks (leher rahim).Perubahan ini biasanya memakan waktu beberapa tahun sebelumberkembang menjadi kanker. Oleh sebab itu sebenarnya terdapatkesempatan yang cukup lama untuk mendeteksi apabila terjadiperubahan pada sel serviks melalui skrining (papsmear atau IVA)dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks.

Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yangterjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksiwanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletakantara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono,1999).

Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leherrahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menempelpada puncak vagina. Pada penderita kanker serviks terdapatsekelompok jaringan yang tumbuh secara terus- menerus yang tidakterbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh,sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik(Sarwono, 1996).2.2 Gejala kanker servik

Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium diniberlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehinggapenderita masih dapat menjalani kegiatan sehari-hari. Namun, jikadilakukan pemeriksaan deteksi dini dapat ditemukan adanya sel-sel

Page 45: MAKALAH IUGR

serviks yang tidak normal yang disebut juga sebagai lesiprakanker.Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjutmaka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain:

1. Pendarahan setelah senggama.

2. Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.

3. Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.

4. Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang airkecil.

5. Nyeri ketika berhubungan seksual.

2.3 Tanda-tanda fase pra kanker servik

v  Keputihan atau keluar cairan encer dari vaginav  Pendarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi

pendarahanv  dapat bercampur dengan darah.v  Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi pendarahan kronis.v  Timbul nyeri panggul (velvis) atau diperut bagaian bawah bila

ada radang panggul. Pada fase invasif dapat keluar cairanberwarna kekuning-kuningan, berbau dan pada stadium lanjut, badanmenjadi kurus kering karena kurang gizi, bengkak kaki, timbuliritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah(rektum).2.4 Penyebab kanker servik

Ø  Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma(HPV) yang dapat menyebabkan kanker.

Ø  HPV 16 dan 18 secara bersama mewakili 70% penyebab kankerserviks.

Page 46: MAKALAH IUGR

Ø  Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinyanamun kadang bisa menjadi infeksi persisten yang dapat berkembangmenjadi kanker serviks.

Yang perlu diketahui mengenai virus HPV:

Ø  HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksualØ  Penularan dapat juga terjadi meski tidak melalui hubungan

seksual.Ø  HPV dapat bertahan dalam suhu panas.

2.5 Beban pada penderita kanker servik jika sudah terjadiTindakan pengobatan atau terapi sangat bergantung pada stadium

kanker serviks saat didiagnosis. Dikenal beberapa tindakan(modalitas) dalam tata laksana kanker serviks antara lain:

v  Tindakan bedah (surgical treatment).v  Radioterapi (metode penyinaran yang menggunakan sinar x).v  Kemoterapi (metode pengobatan yang bertujuan untuk membunuh sel-

sel kanker dengan cara merusak dan menghambat faktor-faktorpertumbuhan sel).

v  Terapi paliatif (supportive care) yang lebih difokuskan padapeningkatan kualitas hidup pasien. Contohnya: makan makanan yangmengandung nutrisi, pengontrol sakit (pain control).2.6 Dampak yang bisa ditimbulkan oleh kanker servik

Kanker serviks berdampak negatif terhadap kehamilan,persalinan, dan nifas. Dampak negatif tersebut yakni terjadinyakemandulan, abortus akibat infeksi, perdarahan, ketuban pecahdini, inersia uteri, dan hambatan pertumbuhan janin di dalamrahim karena terhambat oleh pertumbuhan kanker.2.7 Perempuan beresiko terkena kanker servik                                                                              

Page 47: MAKALAH IUGR

Setiap perempuan berisiko terkena HPV penyebab kanker serviks dalam masa hidupnya tanpa memandang usia, latar belakang dan gayahidup. Setiap perempuan berisiko karena:

Ø  Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinya.Mereka yang mengalami infeksi persisten jarang menunjukan gejalapada stadium awal, dan biasanya berkembang menjadi kanker serviksbeberapa tahun kemudian.

Ø  Setelah infeksi HPV, tubuh kita tidak dapat selalu membentukkekebalan, maka kita tidak terlindungi dari infeksi berikutnya.

2.8 Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker servik                                                      Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks adalah :

v  Hubungan Seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.Semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakinbesar risikonya untuk terkena servik.

v  Berganti-ganti pasangan seksual.Perilaku seksual berupa berganta-ganti pasangan seks akanmeningkatkan penularan penyakit kelamin. Penyakit yang ditularkanseperti infeksi human papilloma virus (HPV) telah terbukti dapatmeningkatkan kanker servik, penis dan vulva.

v  MerokokWanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kankerservik dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

v  Defisiensi zat giziDefisiensi asam folat meningkatkan risiko terjadinya displasiaringan dan sedang serta mungkin juga meningkatkan resikoterjadinya kanker servik pada wanita yang makanannya rendah betakaroten dan retionol ( vitamin A)

v  Trauma

Page 48: MAKALAH IUGR

v  Kronis pada Servik seperti persalinan, infeksi dan iritasimenahun

v  Sering melahirkan.Kanker serviks juga sering terjadi pada wanita yang seringmelahirkan, apalagi jarak antara kelahiran yang satu dengan yanglain terlampau dekat,

v  Kanker serviks jarang terjadi pada perawan, tetapi seringdialami oleh wanita yang bersenggama pertama kali di usia muda,yaitu wanita yang “kawin” saat usia di bawah 16 tahun.

v  kanker serviks lebih sering terjadi pada wanita yang keadaanekonominya rendah, tingkat kebersihan daerah kewanitaannya jelek,perilaku seksualnya terlalu berlebihan (terlalu seringbersenggama atau berganti-ganti pasangan), suaminya tidaksirkumsisi (sunat), keadaan klinisnya yang jelek (sepertiterjangkit infeksi virus HPV tipe 16 dan 18), dan kebiasaannya(merokok dan mengkonsumsi pil KB dalam jangka waktu lama,misalnya).2.9 Upaya pencegahan kanker servik

v  Kanker serviks pada mulanya tidak menyebabkan gejala, namunkemudian, seorang wanita dapat merasakan nyeri panggul danperdarahan dari vagina. Membutuhkan waktu yang cukup lama untukmembuat sel-sel normal pada serviks menjadi sel-sel kanker.Olehkarena itu, pemeriksaan secara dini seperti Pap Smears seharusnyadilakukan. Dengan pemeriksaan ini, sel-sel serviks dapat diamatidi bawah mikroskop untuk melihat apakah sel tersebut normal atauberanjak ke arah sel kanker. Dengan demikian, pemeriksaan dinimerupakan salah satu cara mencegah terjadinya kanker serviks.

v  Kanker serviks dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihankewanitaan (membersihkan vagina dari depan ke belakang dan seringmengganti celana dalam, misalnya), mencegah penggunaan antiseptikvagina yang berlebihan karena dapat mempengaruhi pH dan

Page 49: MAKALAH IUGR

mikroorganisme normal di vagina, mengkonsumsi makanan bergizisupaya sistem imun terjaga, menghindari pernikahan yang terlalumuda, menghindari perilaku seks yang berlebihan (sepertiberganti-ganti pasangan dan terlalu sering melahirkan), mencegahkebiasaan merokok, dan melakukan cek rutin sel-sel serviksdengan Pap Smears. Selain itu, cara lain seperti mengikuti vaksinHPV juga sering disarankan meskipun masih ada pihak yangmenganggapnya kontroversi karena berbagai dampak yang ditimbulkanvaksin tersebut.

v  Penggunaan kondom saat berhubungan seks dapat membantupencegahan penularan penyakit infeksi menular seperti Gonorrhoe,chlamydia, sifilis dan HIV /AIDS

v  Menghindari merokok, meningkatkan derajat kesehatan secara umumdan mencegah CIN (Cervical Intraepitelial Neoplasia) dan kankerleher rahim

v  Menghindari pencucian vaginaSering kita melakukan pencucian vagina dengan obat-obatan antiseptik tertentu. Alasannya beragam, entah untuk "kosmetik" atau kesehatan. Padahal, kebiasaan mencuci vagina bisa menimbulkan kanker serviks, baik obat cuci vagina antiseptik maupun deodoran. "Douching atau cuci vagina menyebabkan iritasi di serviks.

v  Pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari sistem imun didalam tubuh.

v  Vaksinasi merupakan pencegahan Primer.v  Kanker serviks dapat dikenali pada tahap pra kanker, yaitu

dengan cara melakukan antara lain pemeriksaan SKRINING, artinyamelakukan pemeriksaan tanpa menunggu keluhan. Beberapa medoteskrining telah dikenal, yaitu antara lain: PAP SMEAR dan IVA. PAPSMEAR Kanker serviks dimulai dari tahap pra kanker. Jika kanker

Page 50: MAKALAH IUGR

dapat ditemukan pada tahap awal ini, akan dapat disembuhkandengan sempurna.

v  Pemeriksaan PAP SMEAR adalah cara untuk mendeteksi dini kankerserviks. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cepat, tidaksakit, dengan biaya yang relatif terjangkau dan hasilnya akurat.Kapan melakukannya? Pemeriksaan PAP SMEAR dilakukan kapan saja,kecuali pada masa haid atau sesudah petunjuk dokter. Bagiperempuan yang sudah menikah atau sudah melakukan hubunganseksual, lakukanlah pemeriksaan PAP SMEAR setahun sekali. Segeramungkin melakukan pemeriksaan PAP SMEAR dan jangan menunggusampai timbul gejala.

v  Bagaimana pemeriksaan dilakukan? Pemeriksaan PAP SMEAR dilakukandi atas kursi periksa kandungan oleh dokter atau bidan yang sudahdilatih, dengan menggunakan alat untuk membantu membuka kelaminwanita. Ujung leher diusap dengan spatula untuk mengambil cairanyang mengandung sel-sel dinding leher rahim. Usapan ini kemudiandiperiksa jenis sel-selnya di bawah mikrosop. Apabila hasilpemeriksaan posirif (terdapat sel-sel yang tidak normal), harussegera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan olehdokter ahli kandungan.Tes ini aman dan mudah, dan hanya perlubeberapa menit saja. Semua perempuan usia 25-64 tahun yang pernahmelakukan hubungan seks dianjurkan melakukan tes pengambilan selkulit secara teratur. Perempuan yang tidak dalam rentang usia iniperlu berkonsultasi dengan dokter tentang perlu tidaknyamenjalani pengambilan sel kulit leher rahim. Perempuan yang belumpernah melakukan hubungan seks atau telah mengalami pengangkatanrahim (hysterectomy) tidak perlu melakukan tes ini.2.10 Upaya pengobatan kanker servik

Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat

Page 51: MAKALAH IUGR

diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:

v  Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.v  Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker,

biasanya uterus beserta leher rahimnya.v  Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi

yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANKanker serviks (kanker leher rahim) adalah tumbuhnya sel-sel

tidak normal pada leher rahim. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks antara lain sebagaiberikut:

Ø  Hubungan Seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.Ø  Berganti-ganti pasangan seksual.Ø  Defisiensi zat giziØ  Sering melahirkan.Ø  Trauma                               Ø  Kronis pada Servik seperti persalinan, infeksi dan iritasi

menahunAdapun gejala yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain adalah:

Ø  Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim.

Page 52: MAKALAH IUGR

Ø  Keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita.Ø  Pendarahan sesudah mati haid (menopause).Ø  Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau

atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang airkecil.Akan tetapi kanker serviks juga dapat dicegah dan diobati.Upaya pencegahan pada kanker serviks antara lain sebagai berikut:

Ø  Kanker serviks dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihankewanitaan

Ø  Penggunaan kondom saat berhubungan seksØ  Menghindari merokokØ  Menghindari pencucian vagina dengan obat-obatan antiseptik

tertentuØ  Pemberian vaksin (antigen)Ø  Pemeriksaan PAP SMEAR adalah cara untuk mendeteksi dini kanker

serviks.Upaya pengobatan pada kanker serviks antara lain sebagai berikut:

Ø  Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.Ø  Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker,

biasanya uterus beserta leher rahimnya.Ø  Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi

yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal

3.2 SARANPesan yang perlu diingat:

Ø  Untuk melakukan skrining kanker serviks, jangan sampai menungguadanya keluhan.

Ø  Datanglah ke tempat periksa untuk pemeriksaan PAP SMEAR/IVA.Ø  Jika ditemukan kelainan pra kanker ikutilah pesan

petugas/dokter. Apabila perlu pengobatan, jangan ditunda. Karenapada tahap ini tingkat

Page 53: MAKALAH IUGR

kesembuhannya hampir 100%.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges M., (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, JakartaMansjoer, dkk, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta.Www.google.com.

Pengertian Pneumonia Pneumonia adalah proses infeksi akut yangmengenai jaringan paru-paru (alveoli) biasanya disebabkan olehmasuknya kuman bakteri, yang ditandai oleh gejala klinis batuk, demamtinggi dan disertai adanya napas cepat ataupun tarikan dinding dadabagian bawah ke dalam. Dalam pelaksanaan Pemberantasan Penyakit ISPA(P2ISPA) semua bentuk pneumonia baik pneumonia maupun bronchopneumoniadisebut pneumonia (Depkes RI, 2002). Pneumonia merupakan penyakitbatuk pilek disertai napas sesak atau napas cepat. Napas sesakditandai dengan dinding dada bawah tertarik ke dalam, sedangkan napascepat diketahui dengan menghitung tarikan napas dalam satu menit.Untuk balita umur 2 tahun sampai 5 tahun tarikan napasnya 40 kali ataulebih dalam satu menit, balita umur 2 bulan sampai 2 tahun tarikannapasnya 50 kali atau lebih per menit, dan umur kurang dari 2 bulantarikan napasnya 60 kali atau lebih per menit (Depkes, 1991).

2.1.2. Penyebab Pneumonia

Page 54: MAKALAH IUGR

Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan olehbakteri, virus, mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan virus)dan protozoa.

a. Bakteri Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja,dari bayi sampai usia lanjut. Sebenarnya bakteri penyebabpneumonia yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae sudahada di kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuhmenurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segeramemperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan. Balita yangterinfeksi pneumonia akan panas tinggi, berkeringat, napasterengah-engah dan denyut jantungnya meningkat cepat(Misnadiarly, 2008).

b. Virus Setengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkanoleh virus. Virus yang tersering menyebabkan pneumonia adalahRespiratory Syncial Virus (RSV). Meskipun virus-virus inikebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas, pada balitagangguan ini bisa memicu pneumonia. Tetapi pada umumnya sebagianbesar pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam waktusingkat. Namun bila infeksi terjadi bersamaan dengan virusinfluenza, gangguan bisa berat dan kadang menyebabkan kematian(Misnadiarly, 2008).

c. Mikoplasma Mikoplasma adalah agen terkecil di alam bebas yangmenyebabkan penyakit pada manusia. Mikoplasma tidak bisadiklasifikasikan sebagai virus maupun bakteri, meski memilikikarakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanyaberderajat ringan dan tersebar luas. Mikoplasma menyerang segalajenis usia, tetapi paling sering pada anak pria remaja dan usiamuda. Angka kematian sangat rendah, bahkan juga pada yang tidakdiobati (Misnadiarly, 2008).

d. Protozoa Pneumonia yang disebabkan oleh protozoa sering disebutpneumonia pneumosistis. Termasuk golongan ini adalahPneumocystitis Carinii Pneumonia (PCP). Pneumonia pneumosistissering ditemukan pada bayi yang prematur. Perjalanan penyakitnyadapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan, tetapijuga dapat cepat dalam hitungan hari. Diagnosis pasti ditegakkanjika ditemukan P. Carinii pada jaringan paru atau spesimen yangberasal dari paru (Djojodibroto, 2009).

Page 55: MAKALAH IUGR

2.1.3. Klasifikasi Pneumonia 1) Berdasarkan Umur a. Kelompok umur < 2 bulan 1) Pneumonia berat Bila disertai dengan tanda-tanda klinisseperti berhenti menyusu (jika sebelumnya menyusu dengan baik),kejang, rasa kantuk yang tidak wajar atau sulit bangun, stridorpada anak yang tenang, mengi, demam (38ºC atau lebih) atau suhutubuh yang rendah (di bawah 35,5 ºC), pernapasan cepat 60 kaliatau lebih per menit, penarikan dinding dada berat, sianosissentral (pada lidah), serangan apnea, distensi abdomen danabdomen tegang. 2) Bukan pneumonia Jika anak bernapas dengan frekuensi kurangdari 60 kali per menit dan tidak terdapat tanda pneumonia sepertidi atas

b. Kelompok umur 2 bulan sampai < 5 tahun 1) Pneumonia sangat berat Batuk atau kesulitan bernapas yangdisertai dengan sianosis sentral, tidak dapat minum, adanyapenarikan dinding dada, anak kejang dan sulit dibangunkan. 2) Pneumonia berat Batuk atau kesulitan bernapas dan penarikandinding dada, tetapi tidak disertai sianosis sentral dan dapatminum. 3) Pneumonia Batuk atau kesulitan bernapas dan pernapasan cepattanpa penarikan dinding dada. 4) Bukan pneumonia (batuk pilek biasa) Batuk atau kesulitanbernapas tanpa pernapasan cepat atau penarikan dinding dada. 5) Pneumonia persisten Balita dengan diagnosis pneumonia tetapsakit walaupun telah diobati selama 10-14 hari dengan dosisantibiotik yang kuat dan antibiotik yang sesuai, biasanyaterdapat penarikan dinding dada, frekuensi pernapasan yangtinggi, dan demam ringan (WHO, 2003).

2.1.4. Gejala Klinis dan Tanda Pneumonia a. Gejala Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului denganinfeksi saluran napas atas akut selama beberapa hari. Selaindidapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai

Page 56: MAKALAH IUGR

40 derajat celcius, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengandahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Padasebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut,kurang nafsu makan, dan sakit kepala (Misnadiarly, 2008). b. Tanda Menurut Misnadiarly (2008), tanda-tanda penyakitpneumonia pada balita antara lain : a. Batuk nonproduktif b.Ingus (nasal discharge) c. Suara napas lemah d. Penggunaan ototbantu napas e. Demam f. Cyanosis (kebiru-biruan) g. Thorax photomenujukkan infiltrasi melebar h. Sakit kepala i. Kekakuan dannyeri otot j. Sesak napas k. Menggigil l. Berkeringat m. Lelah n.Terkadang kulit menjadi lembab o. Mual dan muntah 2.1.5. Cara Penularan Penyakit Pneumonia Pada umumnya pneumonia termasuk kedalam penyakit menular yangditularkan melalui udara. Sumber penularan adalah penderitapneumonia yang menyebarkan kuman ke udara pada saat batuk ataubersin dalam bentuk droplet. Inhalasi merupakan cara terpentingmasuknya kuman penyebab pneumonia kedalam saluran pernapasanyaitu bersama udara yang dihirup, di samping itu terdapat juga

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV/AIDSKATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak. Makalah ini disusun secara sederhana sehingga dapat memudahkan mahasiswa dan pembaca dalammempelajari materi yang kami sampaikan.Pada kesempatan kali ini saya sampaikan terima kasih kepada ibu Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns selaku dosen Keperawatan Anak, yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.Karenakurangnya pengetahuan dan pengalaman saya, saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat diterima, dipelajari dan bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan pembaca di kalangan masyarakat serta dapat digunakan sebagai acuan dengan penyusunan makalah yang lainnya.

BAB IPENDAHULUAN 

A. Latar Belakang

Page 57: MAKALAH IUGR

Infeksi HIV/AIDS ( Human immuno Deficiency Virus / Acquired ImmuneDeficiency Syndrom ) pertama kali dilaporkan di Amerika pada tahun1981 pada orang dewasa homoseksual, sedangkan pada anak tahun1983. enam tahun kemudian ( 1989 ), AIDS sudah termasukpenyakit yang mengancam anak di amerika. Di seluruh dunia,AIDS menyebabkan kematian pada lebih dari 8000 orang setiaphari saat ini, yang berarti 1 orang setiap 10 detik, karenaitu infeksi HIV dianggap sebagai penyebab kematian tertinggiakibat satu jenis agen infeksius.

AIDS pada anak pertama kali dilaporkan oleh Oleske,Rubbinstein dan Amman pada tahun 1983 di Amerika serikat.Sejak itu laporan jumlah AIDS pada anak di Amerika makin lamamakin meningkat. Pada bulan Desember di Amerika dilaporkan1995 maupun pada anak yang berumur kurang dari 13 tahunmenderita HIV dan pada bulan Maret 1993 terdapat 4480 kasus.Jumlah ini merupakan 1,5 % dan seluruh jumlah kasus AIDS yangdilaporkan di Amerika. Di Eropa sampai tahun 1988 terdapat 356anak dengan AIDS. Kasus infeksi HIV terbanyak pada orangdewasa maupun pada anak – anak tertinggi didunia adalah diAfrika.

Sejak dimulainya epidemi HIV/ AIDS, telah mematikan lebihdan 25 juta orang, lebih dan 14 juta anak kehilangan salahsatu atau kedua orang tuanya karena AIDS. Setiap tahun jugadiperkirakan 3 juta orang meninggal karena AIDS, 500 000diantaranya adalah anak usia dibawah 15 tahun. Setiap tahunpula terjadi infeksi baru pada 5 juta orang terutama di negaraterbelakang atau berkembang, dengan angka transmisi sebesarini maka dari 37,8 juta orang pengidap infeksi HIV/AIDS padatahun 2005, terdapat 2,1 juta anak- anak dibawah 15 tahun.

(WHO 1999) 

B. TUJUAN1. Mengetahui dan mempelajari tentang AIDS2. Mengetahui Asuhan Keperawatan yang bisa diberikan pada anak

yang menderita AIDS.BAB II

Page 58: MAKALAH IUGR

KONSEP DASAR 

A. PENGERTIAN1. Acquired immunodeficiency syndrom (AIDS) suatu gejala penyakit

yang menunjukkan kelemahan atau kerusakan daya tahan tubuhatau gejala penyakit infeksi tertentu / keganasan tertentuyang timbul sebagai akibat menurunnya daya tahan tubuh(kekebalan) oleh virus yang disebut dengan HIV. SedangHuman Imuno Deficiency Virus merupakan virus yang menyerangsistem kekebalan tubuh manusia yang kemudian mengakibatkanAIDS. HIV sistem kerjanya menyerang sel darah putih yangmenangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk dalamlimfosit yang disebut dengan T4 atau sel T penolong. ( Thelper ), atau juga sel CD 4. HIV tergolong dalam kelompokretrovirus sub kelompok lentivirus. Juga dapat dikatakanmempunyai kemampuan mengopi cetak materi genetika sendirididalam materi genetik sel - sel yang ditumpanginya danmelalui proses ini HIV dapat mematikan sel - sel T4.( DEPKES: 1997 )

2. AIDS adalah salah satu penyakit retrovirus epidemicmenular, yang disebabkan oleh infeksi HIV, yang pada kasusberat bermanifestasi sebagai depresi berat imunitasseluler, dan mengenai kelompok resiko tertentu, termasukpria homoseksual, atau biseksual, penyalahgunaan obat intravena, penderita hemofilia, dan penerima transfusi darahlainnya, hubungan seksual dan individu yang terinfeksivirus tersebut. ( DORLAN 2002 )

3. AIDS merupakan bentuk paling hebat dari infeksi HIV, mulaidan kelainan ringan dalam respon imun tanpa tanda dangejala yang nyata hingga keadaan imunosupresi dan berkaitandengan berbagai infeksi yang dapat membawa kematian dandengan kelainan malignitas yang jarang terjadi. (Centre forDisease Control and Prevention)

B. ETIOLOGIResiko HIV utama pada anak-anak yaitu: Air susu ibu yang merupakan sarana transmisi

Page 59: MAKALAH IUGR

Pemakaian obat oleh ibunya Pasangan sexual dari ibunya yang memakai obat intravena Daerah asal ibunya yang tingkat infeksi HIV nya tinggi

( DEPKES 1997 ) 

C. PATOFISIOLOGIVirus AIDS menyerang sel darah putih ( limfosit T4 ) yang

merupakan sumber kekebalan tubuh untuk menangkal berbagaipenyakit infeksi. Dengan memasuki sel T4 , virus memaksalimfosit T4 untuk memperbanyak dirinya sehingga akhirnyamenurun, sehingga menyebabkan tubuh mudah terserang infeksidari luar (baik virus lain, bakteri, jamur atau parasit). Halini menyebabkan kematian pada orang yang terjangkit HIV /AIDS. Selain menyerang limfosit T4, virus AIDS juga memasukisel tubuh yang lain, organ yang sering terkena adalah otak dansusunan saraf lainnya. AIDS diliputi oleh selaput pembungkusyang sifatnya toksik ( racun ) terhadap sel, khususnya selotak dan susunan saraf pusat dan tepi lainnya yang dapatmenyebabkan kematian sel otak. Masa inkubasi dan virus iniberkisar antara 6 bulan sampai dengan 5 tahun, ada yangmencapai 11 tahun, tetapi yang terbanyak kurang dari 11 tahun.(DEPKES 1997)PEMBAGIAN STADIUM PADA HIV/AIDS

Secara umum kronologis perjalanan infeksi HIV dan AIDSterbagi menjadi 4 stadium :1. Stadium HIV

Dimulai dengan masuknya HIV yang diikuti terjadinyaperubahan serologik ketika antibodi terhadap virus tersebutdan negatif menjadi positif. Waktu masuknya HIV kedalamtubuh hingga HIV positif selama 1-3 bulan atau bisa sampai 6bulan ( window period )

2. Stadium Asimptomatis ( tanpa gejala )Menunjukkan didalam organ tubuh terdapat HIV tetapi belummenunjukan gejala dan adaptasi berlangsung 5 - 10 tahun.

3. Stadium Pembesaran Kelenjar Limfe

Page 60: MAKALAH IUGR

Menunjukan adanya pembesaran kelenjar limfe secara menetapdan merata ( persistent generalized lymphadenophaty ) danberlangsung kurang lebih 1 bulan

4. Stadium AIDSMerupakan tahap akhir infeksi HIV. Keadaan ini disertaibermacam - macam penyakit infeksi sekunder

CARA PENULARANHIV menular dengan beberapa cara yaitu :

1. Hubungan seksual dengan penderita AIDSPenularan dapat terjadi melalui hubungan tanpa alatpelindung dengan penderita HIV. Air mani, cairan vagina dandarah dapat mengenai selaput lendir sehinggga HIV yang adadalam cairan tersebut masuk kedalam cairan darah. Selain itujuga melalui lesi mikro pada di dinding alat tersebut yangterjadi saat hubungan seksual.

2. Darah dan produk darah yang tercemar HIV / AIDSSangat cepat menularkan HIV karena langsung masuk kedalampembuluh darah dan menyebar keseluruh tubuh

3. Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril.Alat pemeriksa kandungan dan alat-alat lain yang menyentuhdarah, cairan vagina atau mani yang terinveksi HIV yangdigunakan ke orang lain tanpa disterilkan dulu.

4. Alat-alat untuk menoreh kulitJarum, silet, alat tato, pemotong rambut.

5. Menggunakan jarum suntik yang bergantianJarum suntik pada fasilitas kesehatan, pengguna narkobasangat berpotensi terjangkit HIV.

(CORWIN 2001)D. Manifestasi Klinis

Gejala mayor : Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan Diare kronis lebih dan 1 bulan berulang maupun terus menerus Penurunan berat badan lebih dan 10% dalam 3 bulan ( 2 dan 3

gejala utama ).Gejala minor Batuk kronis selama 1 bulan

Page 61: MAKALAH IUGR

Infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan jamur candidaalbican

Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh yangmenetap

Munculnya herpes zosters berulang Bercak – bercak dan gatal- gatal diseluruh tubuh

( DEPKES 1997E. PENATALAKSANAAN MEDIS

Belum ada penyembuhan untuk AIDS jadi yang dilakukanadalah pencegahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.Tapi apabila terinfeksi HIV maka terapinya yaitu :1. Pengendalian infeksi oportunistik

Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan pemulihaninfeksi oportuniti, nosokomial, atau sepsis, tindakan iniharus dipertahankan bagi pasien di lingkungan perawatan yangkritis.

2. Terapi AZT (Azitomidin)Obat ini menghambat replikasi antiviral HIV denganmenghambat enzim pembalik transcriptase.

3. Terapi antiviral baruUntuk meningkatkan aktivitas sistem immun dengan menghambatreplikasi virus atau memutuskan rantai reproduksi virus padaprosesnya. Obat-obatan ini adalah: didanosina, ribavirin,diedoxycytidine, recombinant CD4 dapat larut.

4. Vaksin dan rekonstruksi virus, vaksin yang digunakan adalahinterveron

5. Menghindari infeksi lain, karena infeksi dapat mengaktifkansel T dan mempercepat replikasi HIV.

6. Rehabilitasi bertujuan untuk memberi dukungan mental-psikologis, membantu megubah perilaku resiko tinggi menjadiperilaku kurang berisiko atau tidak berisiko, mengingatkancara hidup sehat dan mempertahankan kondisi hidup sehat.

7. Pendidikan untuk menghindari alkohol dan obat terlarang,makan makanan yang sehat, hindari sters, gizi yang kurang,obat-obatan yang mengganggu fungsi imun. Edukasi ini jugabertujuan untuk mendidik keluarga pasien bagaimana

Page 62: MAKALAH IUGR

menghadapi kenyataan ketika anak mengidap AIDS dankemungkinan isolasi dari masyarakat.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIANPada pengkajian anak HIV positif atau AIDS pada anak

rata-rata dimasa perinatal sekitar usia 9 –17 tahun.Keluhan utama dapat berupa : Demam dan diare yang berkepanjangan Tachipnae Batuk Sesak nafas HipoksiaKemudian diikuti dengan adanya perubahan : Berat badan dan tinggi badan yang tidak naik Diare lebih dan satu bulan Demam lebih dan satu bulan Mulut dan faring dijumpai bercak putih Limfadenopati yang menyeluruh Infeksi yang berulang (otitis media, faringitis ) Batuk yang menetap ( > 1 bulan ) Dermatitis yang mnyeluruhPada riwayat penyakit dahulu adanya riwayat transfusi darah( dari orang yang terinfeksi HIV / AIDS ). Pada ibu atauhubungan seksual. Kemudian pada riwayat penyakit keluargadapat dimungkinkan : Adanya orang tua yang terinfeksi HIV / AIDS atau

penyalahgunaan obat Adanya riwayat ibu selama hamil terinfeksi HIV ( 50 %

TERTULAR ) Adanya penularan terjadi pada minggu ke 9 hingga minggu ke

20 dari kehamilan Adanya penularan pada proses melahirkan Terjadinya kontak darah dan bayi. Adanya penularan setelah lahir dapat terjadi melalui ASI Adanya kejanggalan pertumbuhan (failure to thrife )

Page 63: MAKALAH IUGR

Pada pengkajian faktor resiko anak dan bayi tertular HIVdiantaranya : Bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan biseksual Bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan yang berganti-ganti Bayi yang lahir dan ibu dengan penyalahgunaan obat melalui

vena Bayi atau anak yang mendapat tranfusi darah atau produk

darah yang berulang Bayi atau anak yang terpapar dengan alat suntik atau tusuk

bekas yang tidak steril Anak remaja yang berhubungan seksual yang berganti-ganti

pasanganGambaran klinis pada anak nonspesifik seperti : Gagal tumbuh Berat badan menurun Anemia Panas berulang Limpadenopati Hepatosplenomegali Adanya infeksi oportunitis yang merupakan infeksi oleh

kuman, parasit, jamur atau protozoa yang menurunkan fungsiimmun pada immunitas selular seperti adanya kandidiasis padamulut yang dapat menyebar ke esofagus, adanya keradanganparu, encelofati dll

B. PEMERIKSAAN FISIK1. Pemeriksaan Mata

 Adanya cotton wool spot ( bercak katun wol ) pada retina Retinitis sitomegalovirus Khoroiditis toksoplasma Perivaskulitis pada retina Infeksi pada tepi kelopak mata. Mata merah, perih, gatal, berair, banyak sekret, serta

berkerak Lesi pada retina dengan gambaran bercak / eksudat

kekuningan, tunggal / multiple2. Pemeriksaan Mulut

Page 64: MAKALAH IUGR

 Adanya stomatitis gangrenosa Peridontitis Sarkoma kaposi pada mulut dimulai sebagai bercak merah

datar kemudian menjadi biru dan sering pada platum (BatesBarbara 1998 )

3. Pemeriksaan Telinga Adanya otitis media Adanya nyeri Kehilangan pendengaran

4. Sistem pernafasan Adanya batuk yang lama dengan atau tanpa sputum Sesak nafas Tachipnea Hipoksia Nyeri dada Nafas pendek waktu istirahat Gagal nafas

5. Pemeriksaan Sistem Pencernaan Berat badan menurun Anoreksia Nyeri pada saat menelan Kesulitan menelan Bercak putih kekuningan pada mukosa mulut Faringitis Kandidiasis esofagus Kandidiasis mulut Selaput lendir kering Hepatomegali Mual dan muntah Kolitis akibat dan diare kronis Pembesaran limfa

6. Pemeriksaan Sistem Kardiovaskular Suhu tubuh meningkat Nadi cepat, tekanan darah meningkat Gejala gagal jantung kongestiv sekuder akibat

kardiomiopatikarena HIV

Page 65: MAKALAH IUGR

7. Pemeriksaan Sistem Integumen Adanya varicela ( lesi yang sangat luas vesikel yang besar

) Haemorargie Herpes zoster Nyeri panas serta malaise Aczematoid gingrenosum Skabies

8. Pemeriksaan sistem perkemihan Didapatkan air seni yang berkurang Annuria Proteinuria Adanya pembesaran kelenjar parotis Limfadenopati

9. Pemeriksaan Sistem Neurologi Adanya sakit kepala Somnolen Sukar berkonsentrasi Perubahan perilaku Nyeri otot Kejang-kejang Encelopati Gangguan psikomotor Penururnan kesadaran Delirium Meningitis Keterlambatan perkembangan

10. Pemeriksaan Sistem Muskuluskeletal Nyeri persendian Letih, gangguan gerak Nyeri otot ( Bates Barbara 1998 )

C. PEMERIKSAAN LABORATORIUMKemudian pada pemeriksaan diagnostik atau laboratorium

didapatkan adanya anemia, leukositopenia, trombositopenia,jumlah sel T4 menurun bila T4 dibawah 200, fase AIDS normal1000-2000 permikrositer., tes anti body anti-HIV ( tes

Page 66: MAKALAH IUGR

Ellisa ) menunjukan terinfeksi HIV atau tidak, atau denganmenguji antibodi anti HIV. Tes ini meliputi tes Elisa, Lateks,Agglutination,dan western blot. Penilaian elisa dan latexmenunjukan orang terinfeksi HIV atau tidak, apabila dikatakanpositif harus dibuktikan dengan tes western blot.

Tes lain adalah dengan menguji antigen HIV yaitu tesantigen P24 ( dengan polymerase chain reaction - PCR ). Kulitdideteksi dengan tes antibody ( biasanya digunakan pada bayilahir dengan ibu terjangkit HIV ).

D. DIAGNOSA KEPERAWATANDiagnosis atau masalah keperawatan yang terjadi pada anak

dengan HIV / AIDS antara lain :1. Resiko infeksi2. Kurang nutrisi3. Kurangnya volume cairan4. Gangguan intregitas kulit5. Perubahan atau gangguan membran mukosa6. Ketidakefektifan koping keluarga7. Kurangnya pengetahuan keluarga

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN1. Resiko infeksi

Resiko terjadinya infeksi pada anak dengan HIV /AIDSberhubungan dengan adanya penurunan daya tahan tubuhsekunder AIDS.o Tujuan :

Meminimalkan resiko terhadap infeksi pada anako Rencana tindakan keperawatan

1. Kaji perubahan tanda-tanda infeksi ( demam, peningkatannadi, peningkatan kecepatan nafas, kelemahan tubuh atauletargi )

2. Kaji faktor yang memperburuk terjadinya infeksi sepertiusia, status nutrisi, penyakit kronis lain

3. Monitor tanda-tanda vital setiap 4 jam sekali, tandavital merupakan indikator terjadinya infeksi

4. Monitor sel darah putih dan hitung jenis setiap hariuntuk monitor terjadinya neutropenia

Page 67: MAKALAH IUGR

5. Ajarkan dan jelaskan pada keluarga dan pengunjungtentang pencegahan secara umum ( universal ), untukmenyiapkan keluarga dan pengunjung memutus rantaipenularan

6. Instruksikan ke semua pengunjung dan keluarga untukcuci tangan setiap sebelum dan sesudah memasuki ruanganpasien

7. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian antibiotik,anyiviral, antijamur,

8. Lindungi individu dan resiko infeksi dengan universalprecaution

2. Kurang Nutrisi ( kurang dari kebutuhan )Nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengananoreksia, diare, nyerio Tujuan :

Kebutuhan nutrisi dan pasien terpenuhio Rencana tindakan keperawatan :

1. Kaji status perubahan nutrisi dengan menimbang beratbadan setiap hari

2. Monitor asupan dan keluaran setiap 8 jam sekali danturgor kulit

3. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein4. Rencanakan makanan enternal dan parenteral

3. Kurangnya Volume CairanKurangnya volume cairan tubuh pada anak berhubungan denganadanya infeksi oportunitis saluran pencernaan ( diare )o Tujuan :

Volume cairan tubuh dapat terpenuhio Kriteria hasil :

a. Asupan dan keluaran seimbangb. Kadar elektrolit tubuh dalam batas normalc. Nadi perifer terabad. Penekanan darah perifer kembali dalam waktu kurang dan

3 detike. Keluaran urin minimal 1-3 cc/kg BB per jam

o Rencana tindakan keperawatan

Page 68: MAKALAH IUGR

1. Berikan cairan sesuai indikasi dan toleransi2. Ukur masukan dan keluaran termasuk urin dan tinja3. Monitor kadar elektrolit dalam tubuh4. Kaji tanda vital turgor kulit, mukosa membran dan

ubun-ubun tiap 4 jam5. Monitor urin tiap 6-8 jam sesuai dengan kebutuhan6. Kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai kebutuhan

4. Gangguan intregitas kulitGangguan intregitas kulit berhubungan dengan diare yangberkelanjutan ( kontak yang berulang dengan feces yangbersifat asam )o Tujuan :

Tidak terjadi gangguan intregitas kulito Kriteria hasil :

Tidak ada tanda – tanda kulit terganggu serta kulit utuh,bersih

o Rencana tindakan keperawatan :1. Ganti popok dan celana anak apabila basah2. Bersihkan pantat dan keringkan setiap kali buang air

besar3. Gunakan salep atau lotion

5. Perubahan atau Gangguan Mukosa Membran MulutGangguan mukosa membran mulut berhubungan dengan lesi mukosamembran dampak dari jamur dan infeksi herpeso Tujuan :

Tidak terjadi gangguan mukosa muluto Kriteria hasil

a mukosa mulut lembabb tidak ada lesic kebersihan mulut cukupd anak dan orang tua mampu mendemonstrasikan tekhnik

kebersihan muluto Rencana Tindakan Keperawatan

1. Kaji membran mukosa2. Berikan pengobatan sesuai dengan saran dan dokter3. Lakukan perawatan mulut tiap 2 jam

Page 69: MAKALAH IUGR

4. Gunakan sikat gigi yang lembut5. Oleskan garam fisiologis tiap 4 jam dan sesudah

membersihkan mulut6. Kolaborasi pemberian obat profilaksis ( ketokonazol,

flukonazol ) selama pengobatan7. Gunakan antiseptik oral8. Check up gigi secara teratur

6. Ketidakefektifan Koping KeluargaKetidakefektifan koping keluarga berhubungan dengan penyakitmenahun dan progresifo Tujuan :

Koping keluarga efektifo Kriteria hasil :

a Orang tua mapu mengekspresikan secara verbal tentangrasa takut

b Orang tua mampu mengambil keputusan yang tepatc Orang tua tau cara memecahkan masalah serta

menganalisis kekuatan diri dan dukungan sosialo Rencana tindakan keperawatan

1. Konseling keluarga2. Observasi ekspresi orang tua tentang rasa takut,

bersalah, dan kehilangan3. Diskusikan dengan orang tua tentang kekuatan diri dan

mekanisme koping dengan mengidentifikasi dukungansosial

4. Libatkan orang tua dalam perawatan anak5. Monitor interaksi orang tua dan anak6. Monitor tingkah laku orang

7. Kurang pengetahuanKurangnya pengetahuan pada keluarga berhubungan denganperawatan anak yang kompleks dirumaho Tujuan :

Keluarga dapat mengungkapkan atau menjelaskan prosespenyakit, penularan, pencegahan dan perawatan

o Kriteria hasil :

Page 70: MAKALAH IUGR

a Orang tua mampu menjelaskan secara global tentangdiagnosism, proses penyakit dan kebutuhan home care

b Orang tua memahami daftar pengobatan, efek samping, dandosis obat

c Orang tua memahami tentang kebutuhan perawatan yangkhusus bagi anak dan mengetahui bagaimana HIV menular

o Rencana Tindakan keperawatan1. Kaji pemahaman tentang diagnosis, proses penyakit dan

kebutuhan home care2. Jelaskan daftar pengobatan, efek samping obat dan dosis3. Jelaskan dan demonstrasikan cara perawatan khusus4. Jelaskan cara penularan HIV dan bagaimana cara

pencegahannya5. Anjurkan cara hidup normal pada anak

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV/AIDSKASUS:

Hari kamis TGL 12 September 2009 sekitar jam 10.30 WIB ibuDiah membawa anaknya yang bernama Gunawan ke RS dengan alasankeadaan anaknya semakin hari tamabah, parah beratbadannyamenurun, nafsu makannya berkurang, kurus, demam secaraterus menerus, diare,mual, muntah, kulitnya merah-merah dan lukayang tidak sembuh-sembuh. Dari data pemeriksaan Rumah Sakit, anaktersebut dikatakan terkena HIV/AIDS. Data ini didukung daritanda-tanda : anoreksia, feses cair, lesi kulit, luka sukarsembuh,

A. PENGKAJIANANALISA KASUSNO DATA PENYEBAB MASALAH1 DS:

 demam secara terus menerus

 kulitnya merah-merah

sistem imun menurunsehingga Tubuh mudahterserang infeksi drluar (virus, bakteri,jamur, parasit), maka

Resiko terjadinya infeksi

Page 71: MAKALAH IUGR

 luka yang tidak sembuh-sembuh

DO: lesi kulit luka sukar sembuh

jika terjadi lukasukar untuk sembuh

2 DS: berat badannyamenurun

 nafsu makannyaberkurang

 kurus mual muntahDO: anoreksia

terjadi gangguan pada gastrointestinal dan kesulitan menelan sehingga nafsumakan berkurang serta mual, muntah

Nutrisi kurang dan kebutuhantubuh

3 DS: diareDO: feses cair

terjadi infeksi pada gastrointestinal bisa menimbulkan diare

Kurangnya volume cairan tubuh

4 DS: kulitnya merah-merah

 luka yang tidak sembuh-sembuh

DO: lesi kulit luka sukar sembuh

system imun tubuh melemah menyebabkan tubuh tidak mampu untuk beradaptasi

Gangguan integritas kulit

B. DIAGNOSA DAN INTERVENSINO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL1 Resiko Tujuan : Bebas  Pertahankan  Mengurangi

Page 72: MAKALAH IUGR

terjadinyainfeksi padaanak denganHIV /AIDSberhubungandengan adanyapenurunansystemimun tubuh

dari infeksioportuniskitKriteriaHasil : Mencapai masapenyembuhanluka / lesi

 Tidak demamdan bebasdaripengeluaran / sekresipurulen dantanda-tandalain dariinfeksi.

teknik septikdanantiseptik(cuci tangansebelum dansesudahtindakan)

 Pantau tanda-tanda vital

 Kaji frekuensi/ kedalamanpernafasan,perhatikanbatukspasmedikkering padainspirasidalam

 Periksa adanyaluka /lakuasiinfasif, dantanda-tandainflamasi.

 Gunakan sarungtangan danshout selamakontaklangsung yangakresi /sekresi

 Pantau studilaboratorium,JDL danperiksakultur /sensivitaslesi, darah,urine dan

resikokontaminasisilang

 Memberikaninformasi datadasarupeneana,tindakan

 Kongesti /distrespernafasandapatmengidentifikasikanperkembanganPCP

 Candidiasisoral, ks,herpes CMU danCyptococcusadalahpenyakit umumdan memberipengaruh padamembran kulit,perawataninfulsi aktualdapat mencegahsupsis

 Mencegahpenularan

 Mengidentifikasi prosesinfeksi danuntuk

Page 73: MAKALAH IUGR

spuntum Berikan

antibiotik,entijamun /agenantimikroba.

menentukanmetodeperawatan

 Menghambatproses infeksi

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL2 Nutrisi kurang 

dankebutuhan tubuh berhubungandengananoreksia

Tujuan :Kebutuhannutrisi padaanak terpenuhiKriteria Hasil: TerlihatadanyapertumbuhanBB anak

 Nila-nilailaboratoriumdalam batasnormal

 Bebas daritandamalnutrisis / gagaluntuk tumbuh(GUT)

 untukmengetahuicarapemberianmakan dankebutuhankhusus untukanak.

 Kaji BB dasar Observasi

koordinasimenghisapdan refleksmenelan

 Insfeksirongga mulut

 Anjurkanpemberianmakanalternatifdankonsulkanibu mengenairesikomenyusui

 Tinjau ulangdiet sesuaiusia dantambahanmakananpadat dankemampuanperkembanan

 Berikan nistatsesuaiindikasi

 Berikan

 Anak resti GUTditandaidengan BBmenurun ataupenambahan BBsedikit dariwaktu lahir

 Pola motorikoral abormaldapat merusakpemberianmakan

 Sariawanmerusakkemampuanmakan

 HIV ada padakolestrumserta ASI danmeskipunterbatas tetapadabeberaparesiko padabai

 Memberikannutrisioptimalberdasarkankebutuhan anak

Page 74: MAKALAH IUGR

makananenteral /parenteraldengantepat.

setelah pulang Tindakan

efektif untukinfeksi jemuoral

 Kerusakanmotorik danadanya infeksimemerlukanalternatifteknikpemberianmakanan untukmemenuhikebutuhandiet. 

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL3 Kurangnya volu

me cairantubuh padaanakberhubungandengan adanyainfeksioportunitissaluranpencernaan(diare )

Tujuan :Kebutuhanvolume cairanterpenuhiKriteriaHasil : Membran

mukosalembab

 Anak tampakrileks

 Turgor kulitbaik

 Tanda-tandavital stabil

 Haluaran

 Kaji tanda-tanda vital

 Catatpningkatansuhu dandurasi demam,berikankompreshangat sesuaiindikasi

 Kaji turgor,membranmukosa danrasa haus

 Kaji intakedan output

 Indikasi darivolume cairansirkulasi

 Meningkatkankebutuhanmetabolismedan diaforesisyangberlebihan

 Indikator tidaklangsung daristatus cairan

 Mempertahankankeseimbangancairan,mengurangi

Page 75: MAKALAH IUGR

adekuat.  Hilangkanmakan yangpotensialmenyebabkandiare

 Berikan cairan/ elektrolitmelalui NGT /IV

 Pantau He / Hb Berikan obat

sesuaiindikasiseperti antiementik, antidiare, antipiretik

rasa haus danmelembabkanmembran mukosa

 Mungkin dapatmengurangidiare

 Mendukung /memperbesarvolumesirkulasi,terutama jikapemasukan oraltak adekuat

 Bermanfaatdalammemperbaikikebutuhancairan

 Mengurangiinsidenmuntah,menurunkanjumlahkeenceranfeces danmembantumengurangidemam.

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL4 Gangguan integ

ritas kulit berhubungan dengan defisitimunologis, resti :

Tujuan : Integritas kulit kembali normalKriteria Hasil :

 Kaji tiaphari, catatwarna,turgor,sirkulasi dansensori

 Menentukangaris dasarperubahan danmelakukanintervensiyang tepat

Page 76: MAKALAH IUGR

penurunan tingkat aktivitas, perubahan sensasi, malnutrisi, perubahan status metabolisme.

 Tidak adalagi lesi

 Permukaankulitnormal.

 Pertahankanhigiene kulitmis : masasedengan lotiondan krim

 Autr posisisecarateratur,ganti sepreisesuaikebutuhan

 Pertahankansprai bersih,kering dantidakberkeringat

 Bersihkan areaperianal

 Gunting kukuanak secarateratur

 Berikan matras/ tempattidur busa

 Berikan obat-obatantopikal /sistemiksesuaiindikasi.

 Mempertahankankebersihankarena kulityang keringdapat menjadibarier infeksi

 Mengurangistress padatitik tekanan,meningkatkanaliran darah,kejaringanmeningkatkanprosespenyembuhan

 Friksi kulitdisebabkankain yangberkerut danbasah

 Mencegahmaserasi yangdisebabknaoleh diare

 Kuku yangpanjangmeningkatkanresikokerusakandermal

 Menurunkanistemiajaringan

 Digunakan padaperawatan lesi

Page 77: MAKALAH IUGR

kulitBAB IVPENUTUP

KesimpulanInfeksi HIV/AIDS pertama kali dilaporkan di Amerika pada

tahun 1981 pada orang dewasa homoseksual, sedangkan pada anaktahun 1983. Enam tahun kemudian (1989), AIDS sudah termasukpenyakit yang mengancam anak di Amerika. Di seluruh dunia,AIDS menyebabkan kematian pada lebih dari 8000 orang setiaphari saat ini, yang berarti 1 orang setiap 10 detik, karenaitu infeksi HIW dianggap sebagai penyebab kematian tertinggiakibat satu jenis agen infeksius.

AIDS (Aquired immuno deficiency syndrom ) merupakankumpulan gejala akibat melemahnya daya tahan tubuh sebagaiakibat dari infeksi virus HIV. Virus ini mempunyai sistemkerja menyerang jenis sel darah putih yang menangkal infeksi.Sehingga pada ornag yang mengidap HIV/AIDS akan mudahterserang infeksi atau virus dari luar.

Cara paling efektiv dan efisien untuk menanggulangiinfeksi HIV pada anak secara universal adalah denganmengurangi penularan dan ibu ke anaknya (mother-to-child-transmision (MTCT )). Upaya pencegahan transmisi HIV pada anakmenurut WHO dilakukan melalui 4 strategi, yaitu :1. Mencegah penularan HIV pada wanita usia subur2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita HIV3. Mencegah penularan HIV dan ibu HIV hamil ke anak yang akan

dilahirkannya dan memberikan dukungan.4. Layanan dan perawatan berkesinambungan bagi pengidap HIV