Top Banner
MAKALAH KIMIA TERAPAN INSEKTISIDA ALAMI DAN BUATAN BISA DI KULIT MANUSIA Disusun oleh: 1. Alfian Maulana (4311413014) 2. Sidik Muharom (4311413022) 3. Aden Dhana Rizkita (4311413027) 4. Yuniar Firgin N.K (4311413037) 5. Eva Qomariyah M (4311413038) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
35

Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

Feb 16, 2016

Download

Documents

Tsabit Albanani

Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

MAKALAH

KIMIA TERAPAN

INSEKTISIDA ALAMI DAN BUATAN

BISA DI KULIT MANUSIA

Disusun oleh:

1. Alfian Maulana (4311413014)

2. Sidik Muharom (4311413022)

3. Aden Dhana Rizkita (4311413027)

4. Yuniar Firgin N.K (4311413037)

5. Eva Qomariyah M (4311413038)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2015

Page 2: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya

kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah KIMIA TERAPAN

yang berjudul “INSEKTISIDA ALAMI DAN BUATAN BISA DI KULIT

MANUSIA” sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Terapan. Tak lupa juga kami

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Endah Fitriyani Rahayu, S.Si, M.Si. selaku

dosen pengampu mata kuliah Kimia Terapan yang telah membimbing kami

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Kami juga

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan

mendukung penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik

dari pengetahuan, tata cara penulisan, pengalaman, pengetahuan dan maupun

isinya, mengingat keterbatasan penulis yang selalu masih dalam tahap belajar.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis

nantikan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat

berguna bagi penulis dan para pembaca.

Semarang, 6 November 2015

Penyusun

ii

Page 3: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3

2.1 Insektisida................................................................................................... 3

2.2 insektisida Alami........................................................................................ 5

2.3 Insektisida Buatan....................................................................................... 5

BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 6

3.1 Tanaman Insektisida Alami........................................................................ 6

3.1.1 Tanman Langsat....................................................................................... 6

3.1.2 Tunbuhan Serai Wangi............................................................................ 8

3.1.3 Kulit Jeruk............................................................................................... 11

3.1.4 Lidah Buaya............................................................................................. 14

3.2 Insektisida Buatan....................................................................................... 15

3.3 Pembuatan Skin Lotion .............................................................................. 16

3.4 Analisis Senyawa kimia Dalam Skin Lotion.............................................. 17

BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 18

4.1 Simpulan ................................................................................................... 18

4.2 Saran........................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20

iii

Page 4: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak lepas dari pengaruh lingkungan disekitarnya.

Lingkungan yang bersih membuat manusia nyaman tinggal di dalamnya.

Sedangkan lingkungan yang kotor lingkungan yang identik dengan nyamuk

sehingga mengganggu aktifitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari diperlukan

usaha manusia untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar terhindar dari nyamuk.

Usaha manusia untuk menghindari gigitan nyamuk bermacam-macam, yaitu

penggunaan obat nyamuk. Obat nyamuk yang beredar di masyarakat dibedakan

menjadi empat jenis yaitu obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, obat

nyamuk elektrik, dan lotion. Penggunaan obat nyamuk bakar, obat nyamuk

semprot dan obat nyamuk elektrik terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan.

Karena obat nyamuk tersebut mempunyai kandungan zat kimia yang sangat tinggi

sehingga berbahaya bagi pernapasan manusia.Penggunaan lotion mempunyai daya

tarik sendiri yaitu baunya harum, kemasan dan penggunaan yang simpel sehingga

mudah dibawa kemana-mana.

Dari berbagai jenis insektisida yang ada beberapa yang dapat dipakai di

kulit manusia terbagi menjadi dua yaitu alami dan buatan, untuk itu dakam

makalah ini akan membahas tentang bahan insektisida alami dan buatan serta

kandungan kimianya, pembuatan lotion dan cara menganalisis senyawa dalam

lotion.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari insektisida dan jenisnya?

2. Apa bahan-bahan dalam insektisida alami dan buatan serta senyawa

kimia?

3. Bagaimana cara membuat lotion pengusir nyamuk?

4. Bagaimana cara menganalisis senyawa yang ada dalam lotion tersebut?

1

Page 5: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari insektisida dan jenis-jenis insektsida.

2. Mengetahui bahan-bahan yang termasuk insektisida alami dan buatan serta

senyawa kimianya.

3. Mengetahui cara membuat lotion pengusir nyamuk.

4. Megetahui cara menganalisis senyawa yang terdapat dalam lotion.

1.4 Manfaat

1. Makalah dapat digunakan sebagai referensi bagi pembaca.

2. Menambah wawasan penulis dan pembaca tentang jenis-jenis insektisida

yang dapat di pakai di kulit manusia.

2

Page 6: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Insektisida

Kata insektisida secara harfiah berarti pembunuh serangga, yang berasal

dari kata Insekta = serangga dan kata latin cida = pembunuh. Pestisida adalah

pembunuh hama yang berasal dari kata pest = hama dan cida = pembunuh.

Insektisida merupakan salah satu kelompok pestisida, sedangkan kelompok

pestisida lainnya antara lain rodentisida, akarisida, fungisida, herbisida dan lain-

lain. Dalam penggunaannya di bidang pengendalian hama bila digunakan istilah

pestisida sering yang dimaksud adalah insektisida. Meskipun ada alat-alat yang

dapat kita gunakan untuk membunuh serangga seperti alat pemukul namun alat

tersebut tidak kita namakan pestisida karena yang diartikan pestisida disini adalah

bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama.

Insektisida dapat kita bagi menurut sifat dasar senyawa kimianya yaitu

dalam Insektisida Anorganik yang tidak mengandung unsur karbon dan

Insektisida Organik yang mengandung unsur karbon. Insektisida lama yang

digunakan sebelum tahu 1945 umumnya merupakan insektisida anorganik

sedangkan insektisida modern setelah DDT ditemukan umumnya merupakan

insektisida organik. Insektisida organik masih dapat dibagi menjadi insektisida

organik alami dan insektisida organik sintetik. Insektisida organik alami

merupakan insektisida yang terbuat dari tanaman (insektisida botanik) dan bahan

alami lainnya. Sedangkan insektisida sintetik merupakan hasil buatan pabrik

dengan melalui proses sintesis kimiawi. Insektisida modern pada umumnya

merupakan insektisida organik sintetik.

Pembagian menurut sifat kimia yang lebih tepat adalah menurut komposisi

atau susunan senyawa kimianya. Pembagian insektisida organik sintetik menurut

susunan kimia bahan aktif (senyawa yang memiliki sifat racun) terdiri dari 4

kelompok besar yaitu Organoklorin (OC), Organophosphat (OP), Karbamat, dan

Pirethroid Sintetik (SP). Kecuali 4 kelompok besar tersebut masih ada beberapa

3

Page 7: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

kelompok insektisida yang kurang banyak digunakan dalam praktek pengendalian

hama.

INSEKTISIDA adalah bahan kimia atau non kimia yang digunakan untuk

mengendalikan serangga. Keberadaan bahan non-kimia sebagai insektisida ini

jenisnya bermacam-macam, seperti: jamur (ceolomomyces), tanaman air, sari

bunga, sari tanaman, bakteri, protozoa (nosema), nematoda, dan virus. Adanya

kejelian dari para peneliti dengan memperhatikan suku-suku pedalaman yang

mengoleskan tanaman tertentu di kulitnya untuk menghindari gigitan nyamuk,

secara tidak langsung telah memberikan inspirasi dan merubah paradigma

insektisida yang aman bagi lingkungan. Artinya, dalam bahan-bahan alami yang

digunakan tersebut ada bahan-bahan kimia yang berfungsi sebagai insektisida.

Paling tidak, saat ini ada 5 jenis insektisida alami yang telah diteliti yaitu

Piretrum, Nikotin, Rotenon, Limonene/d-limonene dan Azadirachtin. Pertama,

Piretrum. Cara kerja dari piretrum adalah knock down. Sifat piretrum jaman

sekarang ditiru untuk formulasi insektisida jenis aerosol. Piretrum mempunyai 6

bahan aktif yang secara kolektif dikenal dengan piretrin. Sifat piretrin sebagai

insektisida kontak, tetapi nyaris tidak meninggalkan bekas (non-residual) bila

permukaan yang diolesi terpapar oleh cahaya. Namun, bila permukaan di tempat

gelap, zat ini akan bertahan maksimal 2 minggu. Tapi dikarenakan jumlah ekstrak

bunga dari bahan alami ini terbatas, maka peneliti mensintetiskan piretrin dengan

senyawa mirip piretrin yang sekarang dikenal dengan piretriod (oid = mirip dan

pire = piretrin). Jadi, yang termasuk insektisida golongan piretroid saat ini adalah

pensintetisan dari piretrin. Cara kerja piretrin adalah dengan dua tahap yaitu

dengan meracuni serangga (knock down) kemudian mengganggu syaraf

(blockade) serangga. Serangga biasanya lumpuh (knock down) tetapi dapat

normal kembali bila tahap pertama bisa di atasi. Di sini, serangga tidak akan mati,

tetapi bila serangga tidak bisa menetralkan tahap pertama maka jaringan syaraf

akan terganggu dan akhirnya mati. Kedua, Nikotin. Nikotin adalah ekstrak yang

berasal dari tembakau. Nikotin sangat efektif pada serangga-serangga berkulit

lunak, seperti aphid dan ulat. Zat ini bahkan dibuat bubuknya (tobacco dust) yang

digunakan untuk repelen anjing dan kelinci. Cara kerja dari nikotin adalah dengan

4

Page 8: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

membuat serangga menjadi kejang tetapi hanya terjadi di syaraf-syaraf pusatnya

saja.Ketiga, Rotenon. Bahan ini dibuat dari akar dua genus tanaman kacang-

kacangan (legume). Yakni berupa Derris elliptica dari Asia Tenggara dan

lonchocarpus spp. dari Amerika Selatan. Di Indonesia rotenon dikenal sebagai

racun ikan pada tambak udang. Rotenon spesifik hanya membunuh ikan liar pada

kolam-kolam atau tambak udang. Sebagai insektisida, rotenon ini merupakan

racun kontak dan perut yang akan membuat serangga berhenti makan dan

akhirnya mati. Cara kerja dari rotenon ini adalah menghambat enzim pernafasan

dan metabolisme serangga. Keempat, Limonene/d-limonene. Lomonene/d-

limonene adalah nama latin dari ekstrak kulit jeruk. Insektisida ini paling efektif

untuk mengendalikan hama hewan peliharaan, seperti membunuh tungau, pinjal

dan caplak. Cara kerja dari Limonene/d-limonene ini mirip dengan piretrin, yaitu

menggangu sistem syaraf namun tidak mengambat enzim. Kelima, Azadirachtin.

Bahan ini merupakan ekstrak dari biji tanaman mimna/neem (azadirachta indica).

Zat ini efektif digunakan sebagai insektisida, fungisida, dan bakterisida. Cara

kerja dari Azadirachtin adalah mengganggu pergantian kulit dengan menghambat

metabolisme atau biosintesis ekdison.

2.2 Insektisida Alami

Pestisida alami adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, dan

mudah didapat tanpa adanya tambahan senyawa kimia sintetik. Pestisida ini

berguna untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman tanpa mengganggu

kelestarian lingkungan. Sebagai catatan, pestisida alami ini hanya digunakan bila

diperlukan. Jangan menyemprotkan pestisida alami ini bila tidak terdapat hama

pada tanaman kita. Biarkan tanaman itu sendiri menangkal hama secara alami.

Salah satu contoh pestisida alami dari ekstrak tanaman bahan yang digunakan :

daun legum / kacang-kacangan yang masih muda dan Bio-Starter.

2.3 Insktisida Buatan

Merupakan insektisida sintetik buatan yang mempunyai bahan aktif

menyerupai insektisida hasil alam misalnya dari pyrethrum, fosfor organic, dan

asam karbamat.

5

Page 9: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tanaman Insektisida Alami

3.1.1 TUMBUHAN LANGSAT (Lansium domesticum)

Langsat (L. domesticum) kebanyakan memiliki pohon yang lebih kurus,

berdaun kurang lebat yang berwarna hijau tua, dengan percabangan tegak.

Tandan buahnya panjang, padat berisi 15–25 butir buah yang berbentuk bulat

telur dan besar-besar. Buah langsat berkulit tipis dan selalu bergetah (putih)

sekalipun telah masak. Daging buahnya banyak berair, rasanya masam manis

dan menyegarkan (Widyastuti dan Kristiawati, 2000).

A. Taksonomi Tumbuhan Kulit Buah Langsat

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Meliaceae

Genus : Lansium

Species : Lansium domesticum

(Widyastuti dan Kristiawati, 2000).

B. Kandungan Kimia Kulit Buah Langsat

Kulit buah langsat banyak mengandung triterpenoid (seco-

onoceranoids), triterpenoid bisiklik (asam lansat dan asam lansiolat),

tetranortriterpenoid (limonoid), triterpenoid glikosida-amino (lansiosida),

seskuiterpenoid (3-okso-α-bourbonena) yaitu unsur pokok dari senyawa

volatile yang terdiri atas 3 satuan unit isoprene atau 15 atom karbon

(Mayanti, 2009).

6

Page 10: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

C. Penggunaan Kulit Buah Langsat

Langsat (Lansium domesticum) berkhasiat sebagai obat cacing, obat

demam dan obat diare atau mencret. Sari daun langsat dapat mengobati

radang mata dan wasir. Selain itu biasa digunakan untuk mengobati

disentri dan malaria, tepungnya digunakan untuk mengobati racun gigitan

kalajengking. Kulit batang dan kulit buah langsat digunakan untuk racun

panah; bila disuntikkan sebanyak 50 mg kepada seekor kodok maka setelah

34 jam dapat menyebabkan kelumpuhan jantung. Kulit buah langsat yang

masak dan kering merupakan campuran bahan bakar dupa setanggi dan

asapnya cukup ampuh untuk menghalau nyamuk, karena mengandung

oleoresin. Kandungan resin juga dapat digunakan untuk menghentikan diare

dan kejang pada perut serta digunakan juga sebagai obat malaria dan demam

lainnya. Biji buah langsat sangat pahit; ekstraknya dapat digunakan sebagai

obat cacing bagi anak-anak, penolak demam, dan obat diare. Ekstrak daun,

kulit batang, kulit buah dan biji langsat telah diteliti secara in vitro dapat

menghambat siklus hidup salah satu parasit penyebab penyakit malaria yaitu

Plasmodium falciparum (Mayanti, 2009).

D. Kandungan Metabolit Sekunder

a. Flavonoid

Tidak ada benda yang begitu mencolok seperti flavanoid yang

memberikan kontribusi keindahan dan kesemarakan pada bunga dan

7

Gambar 2. Senyawa Spesifik Kulit Buah Langsat (Mayanti, 2009)

Page 11: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

buah – buahan di alam. Flavon memberikan warna kuning atau jingga,

antosianin memberikan warna merah, ungu atau biru, yaitu warna yang

terdapat pada pelangi kecuali warna hijau. Secara biologis, flavonoid

memainkan peran penting dalam kaitan penyerbukan tanaman oleh

serangga. Sejumlah flavanoid memiliki rasa pahit hingga dapat bersifat

menolak sejenis ulat tertentu (Sastrohamidjojo, 1995).

Kulit buah langsat mengandung senyawa flavonoid yang dapat

membunuh serangga. Flavonoid merupakan salah satu jenis golongan fenol

dan banyak ditemukan di dalam tumbuhan. Secara biologis flavonoid

memainkan peran penting dalam penyerbukan tanaman pada serangga.

Namun, ada sejumlah flavonoid mempunyai rasa pahit sehingga dapat

bersifat menolak serangga. Bila senyawa flavonoid masuk ke mulut

serangga dapat mengakibatkan kelemahan pada saraf dan kerusakan pada

spirakel sehingga serangga tidak bisa bernafas dan akhirnya mati. Selain itu,

sekolompok flavonoid yang berupa isoflavon juga memiliki efek pada

reproduksi serangga, yakni menghambat proses pertumbuhan serangga.

(Heinrich, 2009).

b. Saponin

Tersebar luas diantara tanaman tinggi. Keberadaan saponin sangat

mudah ditandai dengan pembentukan larutan kolodial dengan air yang

apabila dogojog menimbulkan buih yang stabil. Saponin merupakan

senyawa berasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin dan sering

mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir. Saponin juga bersifat bisa

menghancurkan butir darah merah lewat reaksi hemolisis, bersifat racun

bagi hewan berdarah dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai

racun ikan. Saponin termasuk dalam golongan racun lemak karena dapat

masuk melalui dinding tubuh larva dan racun perut melalui mulut karena

larva biasanya mengambil makanan dari tempat hidupnya. Saponin

memiliki sifat seperti detergen sehingga dinilai mampu meningkatkan

penetrasi zat toksin karena dapat melarutkan bahan lipofilik dalam air.

8

Page 12: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

Saponin juga dapat mengiritasi mukosa saluran pencernaan. Selain itu,

saponin juga memiliki rasa pahit sehingga menurunkan nafsu makan larva

kemudian larva akan mati kelaparan (Gunawan, 2004).

c. Terpenoid

Berdasarkan penelitian Magio Nishizawa, dkk. (1989) dalam kulit

buah langsat (Lansium domesticum) telah diisolasi senyawa triterpen yang

sering disebut dengan asam langsat.

3.1.2 TUMBUHAN SERAI WANGI

Tanaman serai wangi termasuk golongan rumput-rumputan yang disebut

Andropogon nardus atau Cymbopogonnardus. Genus ini meliputi hampir 80

species, tetapi hanya beberapa jenis yang menghasilkan minyak atsiri yang

mempunyai arti ekonomi dalam dunia perdagangan (Hieronymus,1992).

Tanaman serai wangi mampu tumbuh sampai 1-1,5 m. Panjang daunnya 9

Gambar 4. Struktur Kimia Saponin

Gambar 5. Struktur Kimia Asam Langsat

(Mayanti, 2009)

(Mayanti, 2009)

Page 13: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

mencapai 70-80cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hiju muda, kasar dan

memiliki aroma yang kuat (Wijayakusumah,2005). Serai Wangi merupakan

tanaman yang dapat dibudidayakan di pekarangan dan sela-sela tumbuhan

lain. Biasanya serai wangi ditanam sebagai tanaman bumbu atau tanaman

obat. Serai wangi di Indonesia ada 2 jenis yaitu Mahapengiri dan Lenabatu

(Ketaren dan Djatmiko,1978). Jenis mahapengiri mempunyai ciri-ciri

daunnya lebih lebar dan pendek, disamping itu menghasilkan minyak

dengan kadar sitronellal 30-45% dan geraniol 65-90%. Jenis lenabatu

menghasilkan minyak dengan kadar sitronellal 7-15% dan geraniol 55-65%

(Wijoyo, 2009). .

A. Taksonomi Tumbuhan Serai Wangi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Trachebionta

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Cymbopogon

Species : Cymbopogon nardus(L.)Rendle

Ketaren (1985)

10

Page 14: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

B. Kandungan Kimia Serai Wangi

Kandungan kimia yang terdapat di dalam tanaman serai wangi antara lain

mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang terdiri dari sitral,

sitronelol (66-85%), α- pinen, kamfen, sabinen, mirsen,β-felandren, p-simen,

limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-ol,α-terpineol,

geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten,metil heptenon,

bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat,β-

elemen,β-kariofilen,β-bergamoten, trans-metilisoeugenol, β-kadinen, elemol,

kariofilen oksida. Komposisi kimia minyak serai wangi dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Susunan Kimia Minyak Serai Wangi

Senyawa Penyusun Kadar (%)Sitronellal 32-45Geraniol 12-18Sitronellol 12-15Geraniol Asetat 3-8Sitronellil Asetat 2-4L-Limonene 2-5Elenol dan Seskwiterpene lain 2-5Elemen dan Cadinene 2-5

3.1.3 KULIT JERUK

A. Deskripsi Buah Jeruk

Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus

dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon

dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun

banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal

dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua

anggotanya.

11

Page 15: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

Manfaatnya tercermin dalam rasanya yang segar. Jeruk mengandung

banyak vitamin, mineral, serta serat esensial yang tak bisa diproduksi oleh

tubuh. Dengan kandungan tersebut, salah satu manfaat jeruk adalah menjaga

daya tahan dan keseimbangan tubuh agar tetap normal. Selain mengandung

berbagai macam gizi, jeruk juga memiliki manfaat untuk mencegah penyakit

kronis seperti kanker, katarak, dan kardiovaskuler.

B. Taksonomi Buah Jeruk

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rutales

Keluarga : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus sp

C. Kandungan Kimia Kulit Jeruk

Berikut ini kandungan kulit jeruk yang bisa digunakan sebagai bahan

insektisida alami diantaranya:

1. Minyak Atsiri

Minyak atsiri dari kulit jeruk sebagai minyak yang mudah menguap dan

terbakar. Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil),

minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok

besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun

mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.

Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit

sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak

dimakan oleh serangga (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan

tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.

12

Page 16: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

2. Limonene/d-limonene

Limonene/d-limonene adalah nama latin dari ekstrak kulit jeruk.

Insektisida ini paling efektif untuk mengendalikan hama serangga peliharaan,

seperti membunuh tungau, pinjal dan caplak. Cara kerja dari limonen ini

mirip dengan piretrum. Apakah yang disebut dengan piretrum?

Piretrum adalah sejenis insektisida alami yang berasal dari ekstrak bunga

chrysanthemum cinerariraefolium. Pertama kali ditemukan pada abad 19 di

jaman perang Napoleon untuk mengendalikan kutu manusia. Cara kerja dari

piretrum adalah knock down. Sifat piretrum jaman sekarang ditiru untuk

formulasi insektisida jenis aerosol. Piretrum mempunyai 6 bahan aktif yang

secara kolektif dikenal dengan piretrin.

Cara kerja piretrin adalah dengan dua tahap yaitu dengan meracuni

serangga (knock down) kemudian mengganggu syaraf (blockade) serangga.

Serangga biasanya lumpuh (knock down) tetapi dapat normal kembali bila

tahap pertama bisa di atasi. Di sini, serangga tidak akan mati, tetapi bila

serangga tidak bisa menetralkan tahap pertama maka jaringan syaraf akan

terganggu dan akhirnya mati.

Kandungan limonen bervariasi untuk tiap varietas jeruk, berkisar antara

70-92%. Berdasarkan hasil uji preferensi, aroma minyak atsiri jeruk yang

paling disukai konsumen adalah minyak atsiri dari jeruk manis, purut, lemon,

nipis, jari budha/kuku harimau, dan jeruk siam madu. Aroma minyak atsiri

yang kurang disukai adalah yang berasal dari jeruk besar dan siam.

13

Page 17: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

3. Sitronela

Senyawa sitronela mempunyai sifat racun dehidrasi (Desiccant). Racun

tersebut merupakan racun kontak yang dapat mengakibatkan kematian karena

kehilangan cairan terus menerus. Serangga yang terkena racun ini akan mati

karena kekurangan cairan.

3.1.4 LIDAH BUAYA

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Asparagales

Famili : Asphodelaceae

Genus : Aloe

Spesies : Aloe vera L

B. Kandungan Kimia Lidah Buaya

Bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini antara lain saponin,

flavonoid, polifenol dan tanin.

14

Page 18: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

3.2 Insektisida Buatan

Semua obat anti nyamuk mengandung bahan aktif insektisida untuk

membunuh atau mengusir serangga, baik nyamuk, lalat, kecoa dsb. Ada beberapa

bahan kimia yang umum digunakan dalam obat anti nyamuk antara lain:

1. DDVP (dichlorovynil dimetyl phosfat) adalah zat turunan chlorine yang

memang telah dilarang dipakai selama puluhan tahun di seluruh dunia,

termasuk di Indonesia. Zat ini merupakan racun kelas 1, yaitu berdaya

racun paling tinggi. Zat ini berpotensi dapat menyebabkan kerusakan pada

syaraf, gangguan pernafasan, jantung, sistem reproduksi dan memicu

kanker (karsinogenik).

2. Carbamate propoxur yang telah dilarang penggunaannya di luar negeri

karena diduga kuat dapat memicu kanker. Zat ini adalah racun kelas II,

yaitu berdaya racun kelas menengah. Senyawa ini dapat menurunkan

aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi dan berpengaruh buruk

pada hati dan sistem reproduksi.

3. DEET (diethyl-toluamide) yang biasanya digunakan pada obat anti

nyamuk oles. Zat aktif ini bersifat korosif sehingga dapat menyebabkan

iritasi kulit, membahayakan kulit yang luka dan selaput lendir tubuh.

4. Bahan kimia lain yang relatif lebih aman antara lain transfluthrin,

bioallethrin, d-allethrin, pralethrin dan cyphenothrin. Tetapi efektivitas

bahan-bahan kimia ini kurang karena hanya efektif melawan nyamuk

Aedes tetapi tidak dapat membunuh nyamuk Culex sp, yaitu nyamuk yang

biasa menggigit manusia pada malam hari. Untungnya bahan aktif ini

dapat mencegah nyamuk datang karena tidak disukai oleh nyamuk.

5. Bahan-bahan tambahan berupa pewarna, pengawet, pewangi dsb. Pewangi

ini berfungsi untuk menutupi bau bahan aktif yang kurang sedap. Bahan-

bahan tambahan ini pun menimbulkan efek tidak baik pada kesehatan.

3.3 Pembuatan Skin Lotion

15

Page 19: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

RESEP

Bagian A:

1. R/ Asam stearat 10,68 g

2. Minyak zaitun 15 ml

3. Cera alba 1 ,98 g

4. Nipagin 0,18 g

5. Minyak atsiri sereh 1 ml

Bagian B:

1. R/ Trietanolamin 5,34 ml

2. Akuadest 112, 11 ml

ALAT DAN BAHAN

Alat:

1. Neraca

2. Beker glass

3. Kompor

4. Gelas pengaduk

5. Pipet tetes

6. Corong

7. Botol wadah

Bahan:

1. Asam stearat

2. Minyak zaitun

3. Cera alba

4. Nipagin

5. Minyak sereh

6. Trietanolamin

7. Aquades

16

Page 20: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

CARA KERJA

1. Bagian A disiapkan, dipanaskan sambil diaduk pada suhu 70 0C sampai

semua melebur

2. Bagian B disipkan, dipanaskan sambil diaduk pada suhu 70 0C pada

tempat y ang berbeda

3. Masukkan bagian B ke bagian A, aduk sampai mengental

4. Tambahkan parfum atau minyak atsiri, aduk hingga homogen

5. Uji pH sampai diperoleh pH yang netral

6. Masukkan ke dalam wadah

3.4 Analisis Senyawa Kimia Dalam Skin Lotion

1. Pemantauan komponen minyak atsiri menggunakan KLT dan analisis

komponen minyak atsiri menggunakan GC-MS. Pemantauan minyak atsiri

dilakukan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase

diam silika gel GF 254 dan fase gerak kloroform:toluen (3:13).

Selanjutnya dilakukan identifikasi komponen dengan Gas

Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), dan alat spektroskopi

inframerah (FTIR) jenis Shimadzu FTIR-8201 PC untuk mengetahui jenis

ikatan dan gugus fungsinya ( Supartono, 2014).

17

Page 21: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

BAB IV

PENUTUP

3.2 Simpulan

1. Insektisida adalah bahan kimia atau non kimia yang digunakan untuk

mengendalikan serangga. Insektisida alami adalah insektisida yang terbuat

dari bahan-bahan alami, dan mudah didapat tanpa adanya tambahan

senyawa kimia sintetik. Insektisida buatan yaitu merupakan insektisida

sintetik buatan yang mempunyai bahan aktif menyerupai insektisida hasil

alam misalnya dari pyrethrum, fosfor organic, dan asam karbamat.

2. Tanaman yang termasuk sebagai insektisida alam yaitu: a). Tumbuhan

Langasat, b). Tumbuhan Serai Wangi, c). Kulit Jeruk, d). Lidah Buaya.

Senyawa kimia yang terkandung yaitu flavonoid, saponin, terpenoid,

minyak atsiri, polofenol,dan tanin. Yang termasuk insektisida buatan

yaitu: a). DDVP (dichlorovynil dimetyl phosfat), b). Carbamate propoxur,

c). DEET (diethyl-toluamide), d). Transfluthrin, bioallethrin, d-allethrin,

pralethrin dan cyphenothrin, dan e). Bahan tambahan (pengawet, pewarna,

dan pengharum).

3. Cara membuat skin lotion pengusir serangga: Bagian A (R/Asam stearat

10,68 g, Minyak zaitun 15 ml, Cera alba 1 ,98 g, Nipagin 0,18 g, Minyak

atsiri sereh 1 ml) disiapkan, dipanaskan sambil diaduk pada suhu 70 0C

sampai semua melebur, Bagian B (R/ Trietanolamin 5,34 ml dan akuadest

112, 11 ml) disipkan, dipanaskan sambil diaduk pada suhu 70 0C pada

tempat y ang berbeda, memasukkan bagian B ke bagian A, aduk sampai

mengental, menambahkan parfum atau minyak atsiri, aduk hingga

homogen, uji pH sampai diperoleh pH yang netral, masukkan ke dalam

wadah.

4. Cara menganalisis senyawa kimia dalam lotion yaitu : 1). Analisis minyak

atsiri menggunakan KLT,GC-MS dan FTIR 2).

18

Page 22: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

4.2 Saran

1. Hati-hati dalam pemakain skin lotion yang terlalu banyak dan rutin

digunakan sehari-hari.

2. Pemilihan skin lotion yang aman bagi kulit sesuai dengan Standart

nasional Indonesia (SNI).

19

Page 23: Makalah Insektisida Alami Dan Buatan Bisa Di Kulit Manusia Kelompok 10

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung: ITB Press. .

Departemen Kesehatan RI. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI.

Gunawan, D., Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid 1. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Heinrich, M. 2009. Farmakognosi dan Fitoterapi. Jakarta: Kedokteran.

Mayanti, T. 2009. Kandungan Kimia dan Bioaktivitas Tanaman Duku. Bandung:

UNPAD Press.

Nishizawa, M., M. Emura., H. Yamada., M. Shiro., Chairul, Y. Hayashi., dan

Tozuda. 1989. Isolation of a new cycloartanoid triterpenes from leaves

lansium domesticum. Novel skin-tumor promotioninhibitors.

Tetrahedronletter. 30(41), 56 (15-18).

Sastrohamidjojo, H. 1995. Sintesis Bahan Alam. Yogyakarta: Penerbit Gajah

Mada University Press.

Supartono. 2014. Ekatraksi Minyak Kenanga (Cananga Odorata) Untuk

Pembuatan Skin Lotion Penolak Serangga. Jurnal MIPA NO. 37 Vol. 1

Hal. 62-70

Widyastuti, Y. E. dan Kristiawati, R. 2000. Duku: Jenis dan Budidaya. Jakarta:

Penebar Swadaya.

20