MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Tentang Memahami Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika Dan Bertetika Disusun Oleh: Fiter Rengga Rayendra Dosen Pembimbing, Rahmat Fauzi, S.H.I.,M.A. SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM PUTRI MAHARAJA PAYAKUMBUH TAHUN AJARAN 2016/2017
22
Embed
MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR · PDF fileSemoga makalah yang berjudul Memahami Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya, ... Isi dari kepribadian manusia terdiri dari a. Pengetahuan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Tentang Memahami Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika Dan
Bertetika
Disusun Oleh:
Fiter Rengga Rayendra
Dosen Pembimbing,
Rahmat Fauzi, S.H.I.,M.A.
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM PUTRI MAHARAJA
PAYAKUMBUH
TAHUN AJARAN 2016/2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam tak luput pula kita haturkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yakni untuk memenuhi tugas wajib
mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang berjumlah 2 SKS dan sekaligus
sebagai mahasiswa STIH Putri Maharaja Payakumbuh..
Penyelesaian makalah ini membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah. Seperti peribahasa “Tak ada gading yang
tak retak” maka dari itu kritik dan saran kami butuhkan untuk menyempurnakan
makalah yang telah kami susun.
Semoga makalah yang berjudul Memahami Manusia Sebagai Makhluk
Berbudaya, Beretika Dan Berestetika ini dapat memenuhi tugas wajib dalam
mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dengan sempurna dan mendapatkan
nilai yang memuaskan. Selain itu dapat menambah pengetahuan bagi pembaca,
serta dapat dijadikan acuan pembaca dalam pembuatan laporan yang akan datang.
Payakumbuh, September 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya ............................................ 3
B Apresiasi Kemanusiaan dan Kebudayaan ................................................ 10
C Etika dan Estetika Kebudayaan ................................................................ 14
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan ............................................................................................... 18
B Saran ......................................................................................................... 19
Daftar Pustaka
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan menciptakan
kebaikan, kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk
berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan
hidupnya dengan menciptakan kebudayaan. Di samping itu, manusia mampu
menciptakan, mengkreasi, memperbaharui, memperbaiki, mengembangkan dan
meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia.
Kebutuhan manusia dalam hidup dibagi menjadi 5 tingkatan :
1. Kebutuhan fisiologis; Kebutuhan dasar, primer, dan vital. Menyangkut
fungsi-fungsi biologis dasar manusia, seperti makanan, pakaian, tempat
tinggal.
2. Kebutuhan rasa aman & perlindungan; Menyangkut perasaan, bebas dari
rasa takut, terlindung dari bahaya & ancaman penyakit, perang, kelaparan,
kemiskinan.
3. Kebutuhan sosial; kebutuhan untuk dicintai, diperhitungkan sebagai
pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama,
dan sebagainya
4. Kebutuhan akan penghargaan; kebutuhan untuk dihargai kemampuannya,
kedudukan, jabatan, status, dan pangkat.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri; kebutuhan untuk memaksimalkan
penggunaan potensi-potensi diri, kemampuan, bakat, kreativitas, ekspresi
diri, dan prestasi.
Dengan akal budi, manusia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup,
tetapi juga mempertahankan serta meningkatkan derajatnya sebagai makhluk yang
2
tinggi dibandingkan makhluk lain. Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil
akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun manusia
lainnya. Manusia merupakan makhluk berbudaya dan pencipta kebudayaan.
Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai “motivator”
terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan
kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai
manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan
menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula
pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena
kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk budaya?
2. Bagaimana apresiasi kemanusiaan dan kebudayaan?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami hakikat manusia sebagai makhluk budaya.
2. Memahami apresiasi kemanusiaan dan kebudayaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
1. Pengertian
Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu
organisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi
oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari
satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seorang bayi lahir, ia
merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia
menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan.
Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan
(sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup.
Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu
bersumber dari lingkungan.1
Pengertian Budaya
Budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.2
1 http://zilfazil.blogspot.com/2012/09/memahami-manusia-sebagai-makhluk.html oleh Fadhilah
Ulfa (diakses pada hari Kamis, tanggal 22 September 2016, pukul 21:50) 2 http://puspitaavielzah.blogspot.com/2012/10/tugas-ibdmanusia-sebagai-makhluk-budaya.html
(diakses pada hari Kamis, tanggal 22 September 2016, pukul 22:08)
a. Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan dan
sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak,
berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat
kebudayaan itu hidup.
b. Aktivitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial
terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu
mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial
ini bersifat nyata atau konkret.
c. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktivitas
perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.6
2. Hubungan manusia dan kebudayaan7
Dipandang dari sudut antropologi, manusia dapat ditinjau dari 2 segi.
yaitu :
a. Manusia sebagai makhluk biologis
b. Manusia sebagai makhluk sosio-budaya
Sebagai mahluk biologi, manusia di pelajari dalam ilmu biologi atau anatomi;
dan sebagai mahluk sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya.
Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia
dan akal budinya dan struktur fisiknya dalam mengubah lingkungan berdasarkan
pengalamannya juga memahami dan melukiskan kebudayaan yang terdapat dalam
masyarakat manusia.
Akhirnya terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisa
masalah-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata
memberi gambaran kepada kita bahwasanya hanya manusialah yang mampu
6 http://zilfazil.blogspot.com/2012/09/memahami-manusia-sebagai-makhluk.html oleh Fadhilah
Ulfa(diakses pada hari Kamis, tanggal 22 September 2016, pukul 22:03) 7 http://zilfazil.blogspot.com/2012/09/memahami-manusia-sebagai-makhluk.html oleh Fadhilah
Ulfa (diakses pada hari Kamis, tanggal 22 September 2016, pukul 22:37)