MAKALAH INDUSTRI PEMBUATAN PLASTIK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Industri Kimia Organik
Yang Diampu Oleh Bu Dewi Kusrini Disusun Oleh : Geilang Kurniawan
Dwi Jayanti Defi Yahro (J2C008023) (J2C008012) (J2C0080 )
Octafsari Kristiana Saputri (J2C009023) Alex Kristianto Laksmi
Dewi Fajar Budi Laksono JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012 (J2C0090 (J2C0090 (J2C0090 ) ) )
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Di Indonesia pemakaian bahan plastik baik
untuk keperluan industri, rumah tangga, pengemasan, transportasi,
komunikasi dan keperluan lainnya meningkat dengan cepat. Bahan ini
secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan logam di bidang
industri bangunandan digunakan juga sebagai pelapis dan serat untuk
tekstil. Istilah plastik mencakup semua bahan yang mampu dibentuk.
Dalam pengertian modern yang lebih luas, plastik mencakup semua
bahan sintetik organik yang berubahmenjadi plastis setelah
dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Plastik
dapat juga didefinisikan sebagai senyawa kimia yang dibangun dan
dibentuk sebagian besar dari elemen karbon (C) dan hydrogen (H),
dapat juga ditemui juga beberapa bahan organik senyawa dari elemen
oksigen dan nitrogenJenis-jenis plastik yang sudah ditemukan
sekarang ini sangat beragam baik bentuk,sifat, dan komposisi yang
dikandungnya. Untuk memudahkan dalam proses pengembanganteknologi,
plastik dibagi ke dalam tiga jenis yaitu thermoplastic,
thermosetting dan elastomer. Agar dapat menuai hasil dari kegunaan
barang bermaterial plastik yang memiliki beragam jenis, sifat dan
komposisi yang dikandungnya tersebut, maka setiap industri
yangmemproduksi plastik harus mengetahui bagaimana pengerjaan
yang tepat untuk menghasilkan fungsi yang tepat sesuai dengan sifat
yang dimiliki plastik tersebut.
1.1. Tujuan Tujuan dari prnulisan makalah ini adalah: 1.
Menginformasikan proses pengerjaan plasik pada thermoplastic dan
thermosetting. 2. Memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah di atas, penulis
merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana
Proses Pengerjaan Pada Thermoplastik? 2. Bagaimana Proses
Pengerjaan Pada Thermosetting?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Plastik Plastik adalah senyawa polimer yang
terbentuk dari polimerisasi molekulmolekul kecil (monomer)
hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang
kaku. Plastik merupakan senyawa suntesis dari minyak bumi (terutama
hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan reaksi polimerisasi
molekul-molekul kecil (monomer) yang sama sehingga membentuk rantai
panjang dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur
pembentukannya. Plastik memiliki titik didih dan titik beku yang
beragam, tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering
digunakan adalah etana (C2H4), propena (C3H6), styrene (C8H8),
vinil klorida, nylon, dan karbonat (CO3). Plastik merupakan senyawa
polimer yang penamaannya sesuai dengan nama monomernya dan diberi
awalan poli. Contohnya plastik yang terbentuk dari monomer-monomer
propena namanya adalah polipropilena. Hampir semua plastik sulit
untuk diuraikan. Plastik memiliki ikata karbon rantai panjang dan
memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak
diuraikan oleh mikroorganisme. Plastik mencakup semua bahan yang
mampu dibentuk, mencakup semua bahan sintetik organic yang berubah
menjadi plastis setelah dipanaskan, dan
mampudibentuk dibawah pengaruh tekanan. Senyawa kimia organik
yang di dibentuk sebagian besar dari elemen karbon ( C ) dan
Hidrogen ( H ) dan elemenelemen lainseperti oksigen dan Nitrogen.
Sehingga plastik merupakan material organis yang merupakan : 1.
Terbentuk dari molekul 2. Diolah melalui proses kimia dan nature
produk 3. Melalui proses sintesa dan material-material lainnya
Sifat plastik dipengaruhi oleh cara atom bersenyawa membentuk
molekul dan tergantung dari molekul-molekul yang menyusunnya serta
cara molekul itu bersatu. Molekul dalam plastik menyatu menjadi
sebuah rangkaian panjang yang
disebut polimer. Bahan plastik terdapat dari batu bara dan
minyak bumi, melalui menara fraktioer dihasilkan 4% plastik (PE,
dan PVC). Dimana cara pembentukan makromolekulmelalui : a.
Polymerisasi yaitu menyatukan beberapa molekul yang serupa,
diamanamembentuk molekul besar polymerisate contohnya PVC, PS,
PMMA, PE. b. Polykondensasi yaitu ikatan beberapa molekul
membentuk
makromolekulyang besar melalui proses pemisahan salah satu atom
untuk mengikatmolekul kecil, contohnya PA, PC.
2.2. Penggolongan Plastik Perlu kita ketahui bahwa secara
internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik yang mungkin
bagi orang awam sangat perlu untuk diketahui karena tanda tersebut
berkaitan dengan jenis bahan serta cara dan dampak pemanfaatannya
bagi manusia. Secara umum tanda tersebut berada didasar, berbentuk
segitiga dan didalam segitiga terdapat angka serta nama jenis
plastic dibawah segitiga dengan contoh sebagai berikut : 1.
PETE/PET (PolyEthylene Terephthalate) P E T E a t a u P E T
(polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik
tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman,
botol jus, botol minyak goring, botol kecap, botol sambal, botol
obat, dan botol kosmetik dan hampir semua botol minuman lainnya. 2.
HDPE (High Density PolyEthylene) HDPE (high density polyethylene)
memiliki sifat bahan yanglebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. HDPE biasa dipakai untuk botol kosmetik,
botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu,
Tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen, pelumas, dan
lain-lain. 3. V atau PVC(PolyVinyl Chloride) PVC (polyvinyl
chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastic
pembungkus (cling wrap), untuk mainan, selang, pipa bangunan,
taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal dan botol sampo. 4.
LDPE(Low Density PolyEthylene) LDPE (low density polyethylene)
yaitu plastik tipe cokelat ( t h e r m o p l a s t i c / d i b u a
t d a r i m i n ya k b u m i ) , b i a s a d i p a k a i u n t u k
tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. LDPE
dipakai untuk tutup plastik, kantong/tas kresek dan plastik t i p i
s l a i n n ya . 5 . PP (PolyPropylene) Plastik jenis PP
(polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik yang cukup baik,
terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, tutup botol, cup plastik, mainan anak, botol minum dan
yang terpenting pembuatan botol minum untuk bayi. 6. PS
(PolyStyrene) PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard
Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa
dipakai sebagai bahan tempat makan Styrofoam, tempat minum sekali
pakai, dan lain-lain.
2.2. Metoda Pengerjaan Plastik Secara Umum Secara umum metoda
pengerjaan plastik terbagi menjadi tiga jenis, namun yang akan di
bahas nantinya hanya dua jenis, yaitu thermosetting dan
thermoplastik. a).Thermoplastik Thermoplastik yaitu bahan plastik
yang bersifat lentur bila dipanaskan atau dibentuk dengan panas,
dapat didaur ulang, dapat diproses kembali dengan pemanasan dan
penekanan menjadi bentuk baru. Contoh dari plastik thermoplastik
adalah acetal, acrylic, cellulose acetate, nylon, polyethylene,
polystyrene, vinyl dan nylon. Thermoplastic elastomers atau TPE
adalah material thermoplastic yang bersifat fleksibel meskipun
dalam kondisi dingin.
b). Thermosetting Thermosetting berbeda dengan thermoplastic
yakni tidak dapatdigunakan lagi jika telah dibentuk. Sifat lain
yang dimiliki oleh thermosettingadalah dapat menahan panas yang
tinggi sehingga dapat digunakan sebagaiisolator panas. Contoh dari
plastic jenis thermosetting adalah amino, epoxy, phenolic,
polyesters, butyl, latex, neoprene, nitrile, polyurethane dan
silicon. c).Elastomer Elastomer bersifat fleksibel yang dapat
ditarik sekitar dua kali
panjangawalnya pada temperature kamar dan dapat kembali pada
panjang awal ketikadilepaskan. Contoh dari plastic jenis elastomer
adalah karet. Selain itu jugadapat digunakan sebagai additive
(penambah) untuk meningkatkan
kekuatanterhadap impact (benturan).
2.3. Proses Pengerjaan Pada Thermoplastik 2.3.1. Mesin Injeksi
Pengerjaan dengan cara ini adalah untuk membuat produk dari plastik
dalam jumlah besar. Mesin cetak injeksi mirip dengan mesin
pengecoran cetak (die casting). Bahan termoplastik yang tadinya
berbentuk butiran dicairkan lalu diinjeksikan dalam rongga cetakan
di mana bahan membeku. Bahan ini dapat diubah berulang kali dari
bahan padat menjadi cairan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan
susunan kimia, oleh karena itu bahan ini sangat sesuai untuk
pemrosesan yang cepat. Kapasitas mesin cetak injeksi tergantung
pada besar gaya tekan pada cetakan dan banyaknya bahan yang yang
dapat diolah per siklus. Umumnya mesin cetak injeksi mempunyai gaya
tekan yang berkisar antara 0,4 hingga 22 MN, dan jumlah bahan yang
dapat dicetak bervariasi antara 1 gram sampai 9 kg. Gambar di bawah
merupakan skema yang menggambarkan operasi mesin cetak injeksi.
Bahan cetak diumpamakan di bawah pengaruh gaya gravitasi dari
pengumpan (hopper ) melalui alat pengukur, langsung masuk ke dalam
ruang pemanas, dimana bahan mengalami plastisasi. Selanjutnya
diinjeksikan ke dalam cetakan tertutup di bawah tekanan yang
cukup besar. Produk cetakan di bawah pengaruh tekanan yang cukup
besar. Produk cetak akan mengeras dalam rongga cetakan di bawah
pengaruh pendinginan air yang bersirkulasi melalui saluran-saluran
dalam cetakan. Suhu
ruang pemanas pada cetakan diatur antara 120-260C, tergantung
pada bahan dan besarnya cetakan yang digunakan. Pada beberapa jenis
mesin cetak, proses injeksi untuk bahan termoplastik menggunakan
mesin ulir umpan-balik, menggantikan mesin penekan.dari pengumpan
bahan dialirkan ke skrupo yang berputar yang membawa bahan ke
bagian depan daritabung ekstrusi. Panas dihasilkan oleh pemanas
listrik yang mengelilingi silinder skrup ditambah panas gesekan
yang ditimbulkan skrup yang berputar. Skrup berputar terusdan bahan
yang terplastisir masuk ke dalam cetakan. Bahan tersebut akan
berada di situ sampai membeku. Suatu katup akan menghalangi bahan
masuk kembali ke dalam silinder ekstrusi. Keunggulan cetak
injeksi
termoplastik diantaranya : a.Jauh lebih cepat dibandingkan cetak
tekan b.Cetakan berada pada suhu tetap biasanya 75 sampai 95C
c.Siklus produksi berkisar antara dua sampai enam cetakan per menit
d.Harga cetakan lebih murah karena lebih sederhana e.Berbagai
bentuk produk, baik rumit maupun yang tipis dapat dihasilkan
f.Pemakaian bahan hemat karena spru dan saluran masuk dapat
digunakan kembali.
2.3.2. Blow Moulding Untuk pengerjaan ceterutama dimanfaatkan
termoplastik. Suatu silinmungkin dan dijepit padaini.injeksi ini
persis sama dengan pengerjaerjaan ini dibutuhkan temperatur
cetakaneksinya 50 - 150 N/mm2. Pengerjaan plastik dengan injeksi
tuang tak tiup ini dibutuhkan mesin ekstrusi dan centuk membuat
wadah berdinding tipiser bahan plastik yang disebut parison di
ujung cetakan belah. Pada waktu cetakan akibat tertekan ke
permukaan memadai agar permukaan dibuka dan produk dikelurkan dalam
industri gelas. Pada kontinu. Suatu pipa yang terbuka. Kedua ujung
pipa ke dalam pipa kosong ter kepala cetakan.Contoh pr bahan
kosmetik, botol dedalam proses cetak tiup selulosa. Pada waktu
cetakan ditutup parison dipotong akibat tekanan udara yang memadai
akibat tertekan ke permukaan cetakan. Cetakan harus mempunyai
saluran udara yang memadai agar permukaan produk mulus. Segera
setelah produk cukup dingin, cetakan dibuka dan produk dikeluarkan.
Proses cetak tiup mirip dengan proses pembuatan botol dalm industry
gelas. Bahan baku yang digunakan dalam proses cetak tiup
diantaranya polietilin, asetan selulosa, polipropilen dan asetan
selulosa.
2.3.3.Ekstruksi Pada prinsipnya semua Thermoplastik dapat
diekstrusi, tetapi disini berlakuthermoplastik yang mempunyai
viskositas tinggi.
Dibawah ini ada tabel thermoplastik yang dapat diekstrusi: Bahan
Temperatur (0C) CA PS SB ABS LDPE 160 200 170 210 170 220 170 220
130 220 140 220 Profil, lembaran, pipa Lembaran busa Lembaran,
profil Lembaran, pipa, profil Pipa, Lembaran, Pengerjaan Contoh
Kerjaan
bungkus kawat HDPE Pipa, lembaran,
bungkus kawat, pipa pengikat PP 180 260 180 200 150 190 160 190
300 340 260 300 Pipa,lembaran, pengikat PVC-keras PVC-lunak Pipa,
profil, lembaran Selang profil, bungkus kabel, karet PMMA PC PA
Lembaran, profil, pipa Lembaran, profil Selang, bungkus kabel, pipa
POM 170 - 200 Pipa, profil pupa
Prinsip Kerja Mesin Ekstruksi :
Pertama-tama Thermoplastik baik berupa tepung atau granulat
dilelehkan pada Ekstruder (1) , kemudian diinjeksikan melalui
cetakan (2) , setelah keluar dari cetakanyang sesuai dengan profil
yang diinginkan dinasukkan ke dalam alat kalibrasi (3). Keluar dari
alat kalibrasi masuk tangki air (4) untuk didinginkan, setelah
dingindimasukkan ke ban penarik (5) kemudian dipotong-potong sesuai
dengan ukuran
yangdiminta pada alat potong (6) dan disusun pada alat penyusun
(7).Suatu proses yang dikenal dengan nama pelapisan ekstrusi
digunakan secarameluas untuk melapisi kertas, kain, dan lembaran
logam. Bahan thermoplastik diekstrusimelalui cetakan yang pipih
(lihat gambar di bawah ini) pada lembaran kertas/kain ataulogam
yang bergerak dibawahnya, lapisan yang diekstrusi yang masih lunak,
melekat pada lapisan bawahnya kemudian ditekan oleh rol karet pada
rol logam. Sisi lapisan dipotong sebelum digulung. Meskipun setiap
bahan thermoplastik dapatdiekstrusi untuk pelapis, bahan yang
paling banyak digunakan
adalah vinil, polietilen, dan polipropilen. Proses lapis
ekstrusi lainnya yang penting juga adlah penyalutan isolasi
padakawat dan kabel. 2.3.4. Vacum Forming (Thermo forming) Proses
pemberian bentuk vakum (vaccum snappack forming) seperti pada
gambar xdi bawah ini. Setelah lembaran plastik dipanaskan dijepit,
ruang cetakan divakumkan,akibatnya lembaran tersebut tertarik
kebawah, lihat garis putus. Cetakan atas kemudianditekankan pada
lembaran yang akan dibentuk. Vakum ditiadakan dengan
perlahanlahanyang menyebabkan lembaran tersebut kembali kecetakan
atas. Pada gambar c dipaparkancara pemberian bentuk pada lembaran
dengan menggunakan tekanan udara. Di sinilembaran yang telah
dipanaskan ditiupkan pada permukaan cetakan. Proses ini
digunakanuntuk membuat produk yang rumit yang tidak memerlukan
ketelitian yang ketat. Cacat permukaan yang tidak terlalu mencolok
masih
diperbolehkan. Dengan menggunakan pelumas sintetis khusus dalam
cetakan, kecenderungan untuk terjadi cacat permukaaandapat
ditekan.Pada pembentukan selubung (drape forming), lembaran
plastik dijepitkemudian direntangkan di atas permukaaan cetakan,
atau cetakan ditekankan ke dalamlembaran tadi. Contoh produk dari
proses thermoforming ini, diantaranya: tempat penyimpanan telur,
bungkus tablet, tempat jelly, pintu bagian dalam interior
mobil,dll. 2.3.5. Pembentukan lembaran plastik (Calendaring)
Penggilingan (Calendaring) adalah proses pembuatan lembaran yang
tipis dengancara mendesak bahan termoplastik di antara rol. Bahan
yang terdiri dari resin, plastisor, pengisi dan zat pewarna diaduk
dan dipanaskan sebelum diumpankan ke dalam penggilingan. Tebal
lembaran yang dihasilkan tergantung pada sela antara kedua rol yang
mendesak plastic tersebut. Sebelum lembaran digulung, plastic
melalui rol yang didinginkan dengan air.
2.3.6. Rotational Casting (Roto casting) Pada cetak rotasi suatu
cetakan yang berdinding tipis berputar melalui dua sumbu secara
serempak. Sumbu pertama dan kedua tegak lurus sesamanya. Setelah
diisi bahan plastic, sambil berputar cetakan dipanaskan. Hal ini
menyebabkan partikel meleleh pada bagian dalam cetakan membentuk
lapisan-lapisan hingga akhirnya bahan menjadi satu. Cetakan
kemudian dibuka sehingga dapat dikeluarkan dan cetakan siap diisi
kembali. Proses ini terutama diguankan untuk membuat produk
beringga dari bahan termoplastik. 2.3.7. Foaming (Expanding)
Plastik dapat dibusakan/dileburkan (Foaming) dalam beberapa cara.
Plastik yangtelah dibusakan merupakan selular atau pelemuran
plastik, memiliki banyak kegunaanyang sangat penting.Langkahlangkah
pembuatan plastik dengan foaming pertama-tama adalah
udaradikocok dan dimasukan ke dalam dispersi plastik, yang
kemudian akan mengeras karena panas atau keadaan katalik dari
keduanya. Kemudian cairan dengan titik didih rendahdimasukan juga
dan bercampur akibat panas. Gas karbon dioksida akan dihasilkan
dalam plastik akibat reaksi kimia. Kemudian gas nitrogen,
dilarutkan juga dalam plastik di bawah tekanan dan akan meluas
dengan pengurangan tekanan ketika peleburan terjadi.Maka
terbentuklah manik-manik berongga kecil yang tertanam dalam matriks
resin.
2.3.8. Spinning Spinning sebagaimana proses yang digunakan untuk
fiber alami, dengan caramenggulung fiber-fiber pendek menjadi
panjang secara berkelanjutan. Dalam industrifiber modern, cara ini
digunakan untuk semua proses produk yang berkelanjutan. Suatufiber
dapat didefinisikan sebagai sebuah unit yang memiliki panjang
sekurang-kurangnya100 kali diameternya. Satu individu dari panjang
yang berkelanjutan disebut filamen.Gulungan bersama-sama beberapa
filamen menjadi satu disebut benang filamen.Proses pabrikasi utama
pembuatan fiber adalah spinning. Dalam beberapa kasus polimer akan
meleleh atau larut dalam larutan pelarut dan dihasilkan bentuk
filamen.
2.3.9. Blown Film Blown film extrusion adalah proses pembuatan
lembaran plastic untuk kebutuhan pengepakan di industry. Mesin ini
memproses plastic dengan cara menarik plastic melalui circular die
dan metode ini adalah metode umum dalam pembuatan plastic yang
dapatdigunakan untuk menghasilkan bermacam macam jenis pengepakan
dan laminasi. Plastik cair ditarik melalui sebuah die di dalam
mesin untuk dibentuk manjadi sebuah pipa yangtipis. Pipa tipis ini
akan ditiup oleh udara sehingga pipa ini seperti balon, lembaran
panasdari plastic kemudian
didingainkan
dengan
menggunkan
udara
dingin
dan
kemudiandiratakan. Jenis resin yang digunakan adalah HDPE,
LLDPE, LDPE, dll.
2.4. Proses Pengerjaan Pada Thermosetting 2.4.1. Hand Lay Up
Proses ini adalah proses pengerjaan yang termurah, dimana disini
kita hanyamembutuhkan model sebagai cetakan dan beberapa peralatan
lainnya seperti kwas, Roll busa, Roll grip terbuat dari PTFE, PE,
atau Alumunium.
Cara mengerjakannya: 1. Siapkan cetakan. Cetakan biasanya
terbuat dari kayu, gips, atau metal. 2. Lapisi cetakan dengan bahan
pemisah. Bahan pemisah ini nanti akan menjaga jangan sampai resin
melekat pada cetakan. 3. Lapisi cetakan dengan resin dengan
menggunakan kwas. 4. Setelah resin, lapiskan potongan serat gelas
dalam bentuk lembaran, ditekan jugadengan menggunakan roll. Untuk
mendapatkan ketebalan yang diinginkan tinggal
mengulang urutan sepertidiatas, hanya tidak perlu lagi
melapiskan bahan pemisah. Pengerasannya pada temperatur kamar
atau
dalam ruangan khusus yang dipanaskan pada 40-60C.Adapun
ciri-ciri dari proses pengerjaan ini, diantaranya: untuk produk
dengan jumlahyang sedikit, bagian luar produk halus, dan bagian
dalam produk tidak presisi. Sebagaicontoh: papan luncur/perosotan,
bak mandi, kursi pada bus,dll. 2.4.2. Reaction Injection Moulding
(RIM) Untuk pengerjaan dengan proses injeksi ini dibutuhkan cetakan
tertutup.Kemudian dengan vakum atau dengan tekanan campuran
resin
diinjeksikan kedalamcetakan.Pengerasan bisa dengan suhu kamar
atau langsung bila cetakannya dari metaldipanaskan pada cetakannya.
2.4.3. Cetak Tekan (Compression Moulding) Prinsip cetak tekan dapat
dilihat pada gambar,sejumlah bahan dimasukan dakamcetakan logam
yang telah dipanaskan terlebih dahulu.Ketika cetakan ditutup, bahan
yangtelah lunak tertekan shg mengalir mengisi rongga cetakan.Bahan
yang digunakan dapat berupa serbuk atau tablet pembentuk. Tekanan
yang lazim digunakan berkisar antara 0,7 sampai 55 Mpa, tergantung
pada bahan yang digunakan dan bentuk produk.Suihunmya berkisar
antara 120 hingga 205C. Panas sangat penting bagi termoseting,
karena pertama-tama diperlukan untuk plastisasi, kemudian untuk
polimerisasi atau pengerasan. Serbuk uintuk dipanaskan secara
merata suatu hal yang cukup sulit karena daya hantar panas bahan
tidak baik. Suatu siklus pemanasan dan pendinginan cetakan yang
cepat akanmenimbulkan kesulitan. Produk mungkin cacat sewaktu
dikeluarkan bila pendinginancetakan tidak sempurna.Ada berbagai
macam jenis mesin press hidrolik mulai dari yangdikendalikan oleh
tangan sampai dengan yang otomatis. Fungsi dari pres
ialahmemberikan tekanan dan panas yang ckp sekaligus sehingga
terjadi plastisasi yangsempurna dari bahan. Panas yang diperlukan
dapat dialirjkan melalui pelat pemanas, ataulangsung dari ua,
cairan yang dipanaskan, listrik, atau arus berfrekuensi tinggi.
2.4.4. Cetak Transfer (Transfer Moulding) Pada cetak transfer,
serbuk thermosetting atau benda pra bentuk diletakkan pada tempat
tersendiri atau dalam ruang tekanan di atas rongga cetakan. Pada
proses ini bahan mengalami plastisasi akibat panas dan tekanan dan
diinjeksikan ke dalam rongga cetakan sebagai cairan panas kemudian
bahan mengalami pengerasan. 2.4.5. Spraying Pengerjaan plastic
dengan cara spraying menggunakan suatu alat penyemprot yang
dikendalikan oleh seorang operator atau control
computer, dan hal ini merupakan hal yang cukup popular yang
digunakan sejak pertengahan abad 21. Hal ini dimungkinkan dengan
secara hati-hati meregulasikan deposit material dan akan sangat
efektif dalam pembentukan plastic di industry. Pembuatan produk
dengan cara spraying sering digunakan sebagai komponen pendukung
untuk struktur solid dan aplikasi lainnya. Alat penyemprto itu
sendiri biasanya dilengkapi dengan mekanisme yang dapat memotong
serat fiber menjadi helaian-helaian, yang kemudian didistribusikan
sepanjang permukaan cetakan. Kemajuan teknologi dengan cara
spraying telah terbukti lebih efisien dan merupakan system
penyemprotan yang lebih besar dan keseragaman lebih baik diantara
polam penyemprotan. Alat penyemprot dihasilkan dengan konfigurasi
yang bermacam-macam, masing-masing dengan kemampuan yang
berbeda-beda.
2.4.6. Casting (Pengecoran) Bahan termoset yang dicor antara
lain adalah phenol, polyester, epoksi dan resinalyl. Yang terakhir
ini sangat cocok untuk lensa optik dan penggunaan lainnya
yangmemerlukan plastik yang sangat jernih. Resin ini mudah dicor
karena memiliki sifatfluiditas yang baik. Akrilik digunakan untuk
mengecor benda yang tembus cahaya
danlembaranPlastik di cor apabila jumlah tidak seberapa. Sering
kali dibuat cetakan terbukadari timah hitam dengan menceluokan
mandril baja dengan bentuk tertentu dalam timahhitam cair yang
kemudian dilepaskan setelah membeku.Dapat digunakan inti timah
hitam, adukan semen atau karet bila diperlukan.Cetakan yang kosong
dibuat dengan cara pengecoran slush-casting :yaitu bahan
bakudituang dalam cetakan, lalu kelebihannya dikeluarkan
kembali.Benda padat dapat dibuat dengan menggunakan cetakan dari
adukan semen,gelas,kayu, logam, atau karet sintetis.
BAB 111 PENUTUP
3.1. Kesimpulan Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam kehidupan
sehari-hari manusia modernsekarang ini pasti selalu ditemani oleh
kehadiran barang dengan material plastik, baik pergi kekantor, ke
sekolah, pariwisata, atau sedang diam di rumah pun barang
bermaterial plastik selalu menemani segala bentuk kegiatan manusia,
karena plastik merupakan barang yangsangat penting dan berguna baik
dalam proses belajar mengajar, komunikasi, transportasi
danlain-lainnya.Jenis-jenis material plastik yang bermacam-macam,
baik itu bentuk, komposisi yangdimilikinya, dan berjuta-juta
kegunaannya untuk manusia, menyebabkan terlahirnya bermacam-macam
cara dalam
pembuatannya / pengerjaannya. Setiap pengerjaannya inidilakukan
dengan cara yang berbeda-beda pula, dilihat dari sifat dan
komposisi plastik dan juga kegunaan yang dapat dihasilkan dari
plastik yang bermcam-macam tersebut.
3.2. Saran Dengan banyaknya kegunaan yang dihasilkan oleh barang
bermaterial plastik untuk kepentingan manusia, dan banyaknya pula
populasi manusia yang hamper semuanyamenggunakan plastik,
seharusnya dibangun industri-industri yang memproduksi barang
berbahan plastik, yang akan membawa keuntungan yang juga akan
melimpah ruah, namundengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
cukup untuk pengerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA Indrawibawa, Nyoman.2009.Pengetahuan Bahan
Plastik.Bandung : Polman. TecRep Engineering. 2003.Thermoplastic
blow mold. TecRep Engineering. 2003.Thermoplastic Gas Inject.
TecRep Engineering. 2003.Thermoplastic profile. TecRep Engineering.
2003.Thermoplastic rotate. TecRep Engineering. 2003.Thermoplastic
shortinject. TecRep Engineering. 2003.Thermoset Resin Transfer
Molding. The All India Plastics Manufacturers. 2010. Plastic
Process. Thomas Net. 2010.Spray-Up Plastic Molding.