KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada
teman-teman kami serta orang tua kami yang senantisa mendukung kami
untukmenyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini
berjudul tentang HALOGEN.Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan
halogen di alam,sifat-sifat halogen, cara pembuatan halogen dan
kegunaan halogen itu sendiri. Dalam tiap subbab yang dibahas
merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas.
Makalah ini disajikan secara sistematis sehingga memudahkan pembaca
untuk memahaminya. Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna,
begitu pula dengan makalah ini. Jauh dari sempurna. Jambi, November
2013Penulisi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................
i
DAFTAR ISI ii BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2
Rumusan masalah 1 1.3 Tujuan 1-2BAB 2 PEMBAHASAN 32.1 Sejarah
Halogen 32.2 Keberadaan Unsur Halogen Dialam 42.3 Sifat Sifat
Halogen 5-62.4 Pembuatan Halogen 72.5 Senyawa Halogen Dan
Pembuatannya......................................... 9-12 2.6
Kegunaan Unsur Halogen 13-15 BAB 3 PENUTUP 16 3.1 Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA
iiBAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan
VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor
(Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium
(Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA
ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak
ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk
garamnya. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa
Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani,
halogenes yang artisannya pembentuk garam. Unsur-unsur halogen
secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga
cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini
disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana Sejarah Halogen? Bagaimana Struktur dari halogen?
Bagaimana Keberadaan unsur Halogen dialam? Bagaimana sifat fisik
dan kimia halogen? Bagaimana cara pembuatan Halogen di laboratorium
dan industry? Bagaimana senyawa dan pembuatannya? Bagaimana
penggunaanya?1
1.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Anorganik.
Untuk mengetahui Sejarah dari Halogen Untuk mengetahui Struktur
dari halogen Untuk mengetahui keberadaan unsur Halogen dialam Untuk
mengetahui sifat fisik dan kimia halogen Untuk mengetahui cara
pembuatan Halogen di laboratorium dan industry Untuk mengetahui
senyawa dan pembuatannya Untuk mengetahui penggunaanya2BAB
IIPEMBAHASAN2.1 Sejarah HalogenUnsur-unsur halogen di alam,
semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena
unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena
itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen
dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas
permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut.
Brominjuga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan
iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat
ditemukan dari pemboman bismuth denganpartikel alfa.
UnsurUnsur Halogen1. FluorDitemukan dalam fluorspar oleh
Schwandhard pada tahun 1670 dan baru padatahun 1886 Maisson
berhasil mengisolasinya.3
Merupakan unsur paling elektronegatifdan paling reaktif. Dalam
bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas,berwarna
kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass,
keramik,bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang.
Adanya komponen fluorindalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.2. KlorDitemukan oleh
Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2,
senyawadan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna
kuning kehijauan, dapatlarut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur
lain. Klor dapat mengganggupernafasan, merusak selaput lender dan
dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.3. Brom
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair
berwarna coklatkemerahan, agak mudah menguap pada temperature
kamar, uapnya berwarna merah,berbau tidak enak dan dapat
menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan.Bromin mudah
larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat
kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari
iodium.4.Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur
nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap
pada temperature biasamembentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak
enak (perih). Di alam ditemukandalam air laut (air asin) garam
chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2
tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan
hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal
iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan
selaput lendir.45. AstatinMerupakan unsur radioaktif pertama yang
dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa
(hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E.
Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop
At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih
logam disbandingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat
membentuk senyawa antar halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa
diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatomseperti unsur
halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3
At.2.2 Keberadaan Unsur Halogen dialam
a. Flour
Mineral Floursfor (CaF2)
_ Kryolit (Na3AlF6)
_ Flourafatit Ca3(PO4)2Ca(F1Cl)2b. Klor dan Brom terdapat dalam
air laut dalam bentuk garam-garam Halidanya
c. Iod terdapat sebagai Ioda dalam air laut dan terdapat sebagai
Iodat dalam garam Chidli (NaIO3)d. Astatin (Yunani = Astatos =
Tidak tetap)
Untuk pertama kali disentesis oleh Emilie Segne 1940 83 208Bi +
24He
85210At + 2 01n 2.3 Sifat Sifat Halogen
a). Wujud Halogen
Pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa
zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang
mudah menyublim.5
Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur
itu meleleh, tetapi langsung menyublim. Hal ini terjadi karena
tekanan uap iodin padat pada suhu kamarlebih besar dari 1
atmKecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar,
dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan
gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi bertambah besar
sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr). Itulah sebabnya
mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke
bawah dalam tabel periodik unsur.
Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma
tertentu. Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau muda,
bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan
uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang danmenusuk,
serta bersifat racun
6
b). Kelarutan HalogenSifat Kimia halogen Sifat kimia halogen
adalah sebagai berikut :1.Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul
diatomik yang sangat reaktifterhadap unsur logam maupun
nonlogam2.Mempunyai bilangan oksidasi -13.Dalam sistem periodik,
semakin ke atas, dalam satu golongan, akan semakin mudah menangkap
elektron. Karena itu, unsur halogen merupakan oksidator yang
kuat4.Halogen merupakan unsur yang sangat elektronegatif, karena
mempunyai 7 elektron valensi sehingga cenderung menarik elektron
dan menjadi ion negatif dalam rangka membentuk susunan elektron gas
mulia VII A.
7
2.4 Pembuatan Unsur Halogen1. Pembuatan halogen di
laboratorium
O2, Br2, dan I2 dibuat dengan mereaksikan suatu halida alkali
dengan asam sulfat encer dan MnO2.
MnO2 + 4H+ +2X- Mn2+ + 2H2O + X28Klor dibuat juga dengan
reaksi
2MnO4- + 10Cl- + 16H+ 2Mn2+ + 8H2O + O2Brom dan iod dapat dibuat
dengan cara oksidasi bromida dan iodida dengan gas encer.
Cl2 + 2Br- 2Cl + Br2
Cl2 + 2 I- 2Cl- + I2
2. Pembuatan dalam halogen dalam industri
a. Fluor (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air
Fluor terbentuk dikompres ke dalam tabung baja
b. Klor (Cl2)
1. Sel Down: elektrolisis leburan NaCl
2. Sel Conters-kelner atau sel siliitas, elektrolisis larutan
pekat NaCl
3. Modifikasi proses deacon.
Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan katalis
tembaga
4HCl + Cl2 2Cl2 + 2H2O
c. Brom
1. Dalam ekstrak KCl dan MgCl2 dari carnolite terdapat MgBr2
0,2%.
MgBr2 + Cl2 MgCl2 + Br22. Air laut asam dengan H2SO4 encer dan
direaksikan dengan klor. Penambahan asam dilakukan agar tidak
terjadi hidrolisis. Penghembusan udara diperoleh volume yang cukup
besar yang mengandung brom kemudian dikompres dengan SO2 dan uap
air.
SO2 + Br2 + 2H2O 2HBr + H2SO4Kemudian direaksikan dengan Cl22HBr
+ Cl2 2HCl +Br29
Penyulingan dengan KBr, menghilangkan klor dan dengan penambahan
KOH dapat menghilangkan I2Cl2 + 2KBr 2KCl + Br2I2 + 2OH- I + OI-
H2Od. Iodin1. Garam eheli mengandung NaIO3 0,2%
Seperti pengkristalan NaNO3, Filtrat yang mengandung IO3-
ditambah NaHSO3 lalu diasamkan
IO3- + 3HSO3 I- + 3HSO4-5I- + 5O3- + 6H+ 3S2 + 3H2
2. Dari ganggang laut
2.5 Senyawa dan Pembuatannya
Senyawa Halogen. Garis besar materi yang akan disampaikan
sebagai berikut :
Unsur halogen disebut halogen (Yunani; halogen = garam), karena
umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Hal dalam bentuk
bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1
elektron untuk membentuk ikatan kovalen. Yang termasuk unsur
Halogen adalah lima unsur yang berada pada deret ke tujuh tabel
periodik unsur kimia. Masing-masing Fluor, Chlor, Brom, Iod, dan
Astatin.
Unsur-unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns2 np5 dan
merupakan unsur-unsur yang paling elektronegatif, oleh karena itu
selalu mempunyai bilangan oksidasi (-1), kecuali fluor yang selalu
univalen, unsur-unsur ini dapat juga mempunyai bilangan oksidasi
(+1), (+III), (+V) dan (+VII). Bilangan oksidasi (+IV) dan (+VI)
merupakan anomali, terdapat dalam oksida ClO2, Cl2O6, dan BrO3.
Kecenderungan kuat dari atom F dan Cl untuk menarik elektron
mengakibatkan bentuk yang sering ditemukan di alam adalah bentuk
ion F- dan Cl-, serta kesulitan dalam pembuatan unsur murni dari
bentuk ionnya.10
Unsur Halogen adalah unsur yang sangat reaktif sehingga halogen
ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya, yakni:1. Bentuk
Garam
Garam dapat dibentuk dari:
a. Halogen + unsur logam garam
Contoh :
Br2 + 2 Na (s) 2 NaBr (s)3 Cl2 + 2 Fe (s) 2 FeCl3(l)b. Asam
halida + basa Garam Halida + air
Contoh :
HCl + NaOH NaCl + H2O
HBr + NaOH NaBr + H2O2. Bentuk Asama. Asam Halida (HX)
Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hydrogen membentuk
hidrogen halida.
H2 + X2 2 HXContoh : H2 + Cl2 2 HCl dan H2 + I2 2 HIFluorin dan
klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromine dan
iodine bereaksi dengan lambat.Data sifat hidrogen halida
Asam Halida% Disosiasi
HFSangat kecil
HCl0,0014
HBr0,5
HI33
Dari data % disosiasi hidrogen halida dapat diketahui urutan
keasaman hidrogen halida adalah HF < HCl < HBr < HI.b.
Asam Oksihalida (HXO)
Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi
positif yang bereaksi dengan air.Contoh reaksi oksida halogen
dengan air:
Cl2O + H2O 2 HCl
Cl2O3 +H2O 2 HClO2Cl2O5 +H2O 2 HClO3Cl2O7 +H2O 2 HClO4 Kekuatan
asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam
tersebut
HClO < HClO2 < HClO3 < HClO4Bilangan oksidasi halogen,
oksi halogen dan asam oksi halogenBilangan oksidasiOksidasi
halogenAsam oksi halogenNama umum
FClBrIClBrI
+1-Cl2OBr 2OI 2OHClO*HBrO*HIO*Asam hipohalit
+3-Cl2O3Br 2O3I 2O3HClO2*HBrO2*HIO2*Asam halit
+5-Cl2O5Br 2O5I 2O5HClO3*HBrO3*HIO3*Asam halat
+7-Cl2O7Br 2O7I 2O7HClO4*HBrO4*HIO4*Asam perhalat
*) hanya terdapat sebagian larutan encer dan tidak stabil12
3. Senyawa Antarhalogen
Halogen dengan keelektronegatifan besar + Halogen dengan
Keeloktronegatiafan kecil
Contoh senyawa antar halogen :
Fluor lebih negative dibandingkan dengan Iodium
F- + I+ IF
3F- + I3+ IF3Contoh lain :
IF5, BrCl, BrCl3, CIF3, CIF, IF74. Oksida halogen
Semua halogen dapat membentuk senyawa oksida. Fluorin dapat
membentuk oksida OF2 dan O2F2 yang dikenal sebagai oksigen
fluoride. Senyawa O2F2 dibuat dengan mengalirkan gas F2 secara
cepat melalui larutan NaOH 2%. Senyawa O2F2 merupakan zat padat
kuning jingga yang digunakan sebagai bahan bakar roket.
Oksida klorin lebih banyak jenisnya, yaitu Cl2O, Cl2O3, ClO2,
Cl2O4, Cl2O6, dan Cl2O7. Oksida klorin tidak stabil dan cenderung
meledak. ClO2 merupakan oksidator sangat kuat dan digunakan untuk
pemutih bubur kertas (pulp). ClO2 dibuat sesaat akan digunakan
dengan reaksi :
2NaClO3 + SO2 + H2SO4 2ClO2 + 2NaHSO4 Iodin dapat membentuk I2O5
dengan memanaskan asam iodat pada suhu 2400 C menurut reaksi :
2HIO3 I2O5 + H2O
5. Senyawa Halida
Senyawa halida merupakan senyawa halogen dengan bilangan
oksidasi -1, dan merupakan senyawa yang paling banyak di antara
senyawa halogen. Secara umum dapat dikelompokkan menjadi senyawa
hidrogen halida dan garam halida.13
a). Hidrogen halida
Hidrogen halida (HX) pada suhu kamar merupakan gas yang mudah
larut dalam air. Larutannya dalam air bersifat asam, sehingga
sering disebut asam halide. HF dikelompokkan sebagai asam lemah,
sedangkan HCl, HBr, dan HI merupakan asam kuat, dan kekuatan
asamnya meningkat dari HF ke HI. Peningkatan kekuatan asam ini
berhubungan dengan jari-jari atom yang semakin panjang, sehingga
kekuatan ikatan H-X semakin lemah. Semakin lemahnya kekuatan ikatan
tersebut mengakibatkan ion H+ semakin mudah terlepas bila
berinteraksi dengan H2O dalam larutan.
Titik didih dan titik lebur HX semakin besar dari HCl ke HI. Hal
itu disebabkan semakin kuatnya gaya Van der Waals, sedangkan titik
didih HF paling tinggi di antara hidrogen halide yang lain karena
pada HF bekerja gaya ikatan hidrogen. b). Garam halida
Garam halida dapat terbentuk dari interaksi langsung antara
logam dengan halogen. Semua garam halide mudah larut dalam air,
kecuali garam halide dari perak (I), timbal (II), raksa (I), dan
tembaga (I). Warna endapan perak halida dan timbal (II) halide dari
reaksiion halide dengan ion perak dan ion timbal (II) digunakan
untuk identifikasi adanya ion halide di dalam suatu larutan.
Larutan perak klorida dapat larut dalam ammonia encer. Perak
bromida tidak larut dalam ammonia encer, tetapi larut dalam ammonia
pekat, sedangkan perak iodide tidak dapat larut dalam ammonia encer
pekat. Perak klorida dan perak bromida dapat larut dalam ammonia
dikarenakan membentuk ion kompleks dengan reaksi sebagai
berikut.
AgCl(s) + NH3(aq) [Ag(NH3)2]+(aq) + Cl-(aq)
Untuk mengidentifikasi adanya ion halida dapat dilakukan dengan
menambahkan larutan Pb2+ (misalnya sebagai Pb(NO2)2). 14
Apabila terjadi endapan putih maka kemungkinan ion halidanya
adalah F- atau Cl-, tetapi bila endapannya berwarna kuning yang
berarti yang ada Br- atau I-, dan bila tidak ada endapan berarti
tidak ada ion halide dalam larutan.
Untuk membedakan ion F- atau Cl- maka larutan ditambahkan Ag+
(misalnya AgNO3). Apabila tidak ada endapan, berarti halidanya
adlah F- dan bila ada endapan putih berarti Cl-. Untuk membedakan
ion Br- dan I- maka larutan direaksikan dengan Ag+ dan endapan
didekantasi kemudian ditambahkan NH3 pekat, bila larut berarti yang
ada dalam larutan Br- dan bila tidak larut berarti yang ada dalam
larutan ion F-.
Halide padat dapat dioksidasi oleh oksidator kuat (misalnya
MnO2, KMnO4, K2Cr2O7, dalam H2SO4 pekat) menghasilkan gas halogen,
kecuali fluoride.6. Senyawa Oksihalogen
Selain membentuk oksida dan halida, halogen dapat membentuk
senyawa-senyawa oksihalida. Garam oksihalogen lebih stabil daripada
asamnya. Asam oksihalogen sedikit larut dalam air.
Asam oksi mempunyai struktur umum: H-O-X
Kekuatan asam oksi halogen ditentukan oleh kekuatan ikatan H-O
dan ikatan O-X. jika ikatan O-X kuat maka ikatan H-O lemah. Semakin
lemah ikatan H-O semakin mudah asam tersebut terionisasi,dan
berarti semakin kuat asamnya.
Kekuatan ikatan X-O dipengaruhi oleh dua factor, pertama
keelektronegatifan dari X dan banyak sedikitnya atom oksigen yang
mengelilingi X.
Semua halogen dapat membentuk senyawa oksihalogenida, kecuali
fluorin. Larutan ion oksihalogenida dapat diperoleh dengan
meraksikan halogen dengan basa.152.6 Kegunaan HalogenFlorinGas F2
diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir uranium.
Berfungsi untuk memisahkan U-235 dan U-238 dengan cara difusi atau
sentrifuga.Logam uranium direaksikan dengan gas fluorin berlebih
menghasilkan uranium heksafluorida, UF6 (padatan berwarna putih dan
mudah menguap). Adapun senyawa-senyawa flourin digunakan sebagai:
Kegunaan senyawa fluorin, antara lain:
CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari
es danAC.
Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi
untukmenguatkan gigi.
Teflon, bahan plastik tahan panas.
Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena
dapat bereaksi dengan kaca.
Klorin
Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti
vinilklorida (CH2=CHCl) untuk industri PVC (bahan untuk pipa
plastik). Cl2 juga digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh
kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Adapun kegunaan
senyawa klorin, antara lain: NaCl, digunakan sebagai garam
dapur.
KCl, digunakan untuk pupuk.
NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat
digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat
warna.16
Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada
pembedahan. Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam.
Untuk mengekstrasi logam tersebut.
Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur.
Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman.
Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu baterai.
Natrium hipoklorit ( NaClO ) digunakan sebagai pengelontang (
breaching agent ) untuk kain dan kertas. ClO + zat pewarnaCl- + zat
tak berwarna
CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau
kapur klor.
Kalsium hipoklorit [Ca( OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada
air ledeng.
Kalium klorat (KCl) bahan pembuat mercon dan korek api.
Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).
BrominBromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa
metilbromida. Kegunaan senyawa-senyawa bromin antara lain:
NaBr, sebagai obat penenang saraf.
AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin,
kemudian film dicuci dengan larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan
kelebihanAgBr, sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai
bayangan hitam.
CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran. C2H4Br2,
ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin
tidakmengendap karena diubah menjadi PbBr2. Natrium bromide
(NaBr)sebagai obat penenang saraf 17 Perak
bromide(AgBr)disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi Metil
bromide(CH3Br)zat pemadam kebakaran Etilen
dibromida(C2H4Br2)ditambahkan pada bensin untuk mengubah Pb menjadi
PbBr2. IodinIodin digunakan untuk membuat senyawa AgI sebagai film
fotografi dan KI sebagai nutrisi dan makanan ternak.
I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak
terkenainfeksi.
KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk
mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit
gondok.
Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok
Sebagai obat antiseptic Mengidentifikasi amilum Kalium
Iodat(KIO3)ditambahkan pada garam dapur Iodoform(CHI3)merupakan zat
organic Perak Iodida(AgI)digunakan dalam film fotografi. 18BAB
IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan
Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan
diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil
jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus
berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di
beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah.
Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Brominjuga dapat
ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapat
ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman
bismuth denganpartikel alfa. flourin dan klorin berupa gas, bromin
berupa zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat
yang mudah menyublim. Selain membentuk oksida dan halida, halogen
dapat membentuk senyawa-senyawa oksihalida. Garam oksihalogen lebih
stabil daripada asamnya. Asam oksihalogen sedikit larut dalam air.
Semua halogen dapat membentuk senyawa oksihalogenida, kecuali
fluorin. Larutanion oksihalogenida dapat diperoleh dengan
meraksikan halogen dengan basa.3.2
SaranDenganmengetahuiadanyaunsurunsur pada golongan halogen,
diharapkan agar pembaca lebih memahami dan dapat mengetahui
kegunaan serta aplikasi dalam unsur ini. Semoga makalah yang telah
disusun secara bersama dapat bermanfaat bagi pembaca dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 19MAKALAH KIMIA
ANORGANIK 1HALOGEN & SENYAWANYA
DOSEN PENGAMPU : Drs. ABU BAKAR , M.PdDisusun Oleh :
Kelompok 9 Aprizal (A1C112015) Meta Tria Putri (A1C1120 )
Nurasia (A1C1120 ) Zahrotul Fuadiah (A1C1120 )FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013Daftar Pustaka
Anonim. Senyawa Halogen.(onliane)
http://materi senyawa halogen.html.(diakses pada tanggal 2
November 2013)Anonim. Pembuatan Halogen skatla
Laboratorium.(online)
http://Pembuatan skala lab 1 html (diakses pada tanggal 2
November 2013)Nurichem.2009. Halogen.(online)
http://Nurichem.blogspot.com/2009/html (diakses pada tanggal 4
November 2013) Purba, Michael.2006. Kimia 3A. Jakarta:
ErlanggaRachmawati, Rahmi.2011. Kegunaan Halogen.(online)
http://kegunaan.html.(diakses pada tanggal 4 November
2013)Vogel.1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta: PT Kalman
Media Pustaka