1 A. Pendahuluan Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam adalah teladan yang senantiasa dicontoh para sahabat. Setiap perkataan, perbuatan, dan taqrir Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam . menjadi referensi kehidupan sahabat-sahabat tersebut. Oleh sebab itu, hampir setiap gerak-gerik Rasul diketahui dan diriwayatkan oleh sahabat-sahabatnya itu. Dengan demikian, bagi mereka Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam adalah sumber ilmu pengetahuan. Dorongan menuntut ilmu yang diberikan Nabi kepada para sahabatnya menjadikan mereka selalu komitmen untuk menimba ilmu dari diri beliau pada setiap kesempatan. Pada masa menjelang akhir kerasulannya, Rosulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam , berpesan kepada para sahabat agar berpegang teguh kepada Alqur`an dan Hadits serta mengajarkannya kepada orang lain. Pesan pesan Rosul Shallallahu‟alaihi Wasallam . sangat mendalam pengaruhnya kepada para sahabat, sehingga segala perhatian yang tercurah semata-mata untuk melaksanakan dan memelihara pesan- pesannya. Kecintaan mereka kepada rosulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam . Di buktikan dengan melaksanakan segala yang di contohkannya . Sejarah hadits pada masa sahabat yakni pada masa Khulafa Al- Rasyidin ( Abu Bakar, Umar Ibn Khattab , Utsman bin Affan ,dan Ali ibn Abi Thalib), pada masa ini perhatian para sahabat masih terfokus pada pemeliharaan dan penyebaran Alqur an, maka periwayatan hadits belum begitu berkembang, dan kelihatan berusaha membatasinya. Para sahabat Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam sangat berhati- hati dalam menerima dan meriwayatkan hadits, ini para sahabat lakukan untuk menjaga keaslian ajaran – ajaran islam. Pada akhir pemerintahan Utsman bin Affan mulai lah muncul hadits mau`du yang di keluarkan oleh orang – orang yang ingin merusak islam. Hingga pada zaman sekarang ini juga muncul para orientalis dan musuh islam yang mengkritisi para sahabat Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam yang banyak meriwayatkan hadits.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
A. Pendahuluan
Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam adalah teladan yang senantiasa dicontoh para
sahabat. Setiap perkataan, perbuatan, dan taqrir Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam .
menjadi referensi kehidupan sahabat-sahabat tersebut. Oleh sebab itu, hampir setiap
gerak-gerik Rasul diketahui dan diriwayatkan oleh sahabat-sahabatnya itu. Dengan
demikian, bagi mereka Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam adalah sumber ilmu
pengetahuan. Dorongan menuntut ilmu yang diberikan Nabi kepada para sahabatnya
menjadikan mereka selalu komitmen untuk menimba ilmu dari diri beliau pada setiap
kesempatan.
Pada masa menjelang akhir kerasulannya, Rosulullah Shallallahu‟alaihi
Wasallam , berpesan kepada para sahabat agar berpegang teguh kepada Alqur`an dan
Hadits serta mengajarkannya kepada orang lain. Pesan pesan Rosul Shallallahu‟alaihi
Wasallam . sangat mendalam pengaruhnya kepada para sahabat, sehingga segala
perhatian yang tercurah semata-mata untuk melaksanakan dan memelihara pesan-
pesannya. Kecintaan mereka kepada rosulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam . Di
buktikan dengan melaksanakan segala yang di contohkannya .
Sejarah hadits pada masa sahabat yakni pada masa Khulafa Al- Rasyidin ( Abu
Bakar, Umar Ibn Khattab , Utsman bin Affan ,dan Ali ibn Abi Thalib), pada masa ini
perhatian para sahabat masih terfokus pada pemeliharaan dan penyebaran Alquran,
maka periwayatan hadits belum begitu berkembang, dan kelihatan berusaha
membatasinya.
Para sahabat Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam sangat berhati- hati dalam
menerima dan meriwayatkan hadits, ini para sahabat lakukan untuk menjaga keaslian
ajaran – ajaran islam. Pada akhir pemerintahan Utsman bin Affan mulai lah muncul
hadits mau`du yang di keluarkan oleh orang – orang yang ingin merusak islam.
Hingga pada zaman sekarang ini juga muncul para orientalis dan musuh islam yang
mengkritisi para sahabat Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam yang banyak
meriwayatkan hadits.
2
Dalam makalah ini penulis menyusun dari beberapa sumber rnengenai hadits
pada zaman sahabat, yang mudah-mudahan dapat memberikan pengetahuan bagi
penyusun makalah dan teman-teman semua.
B. Definisi Hadits, Sunnah dan Atsar
a. Hadits
Hadits menurut Etimologi adalah: Jadid, lawan dari qodim: yang baru. Hadits
menurut terminologi adalah : Segala ucapan, perkataan, dan keadaan Nabi. Yang
dimaksud keadaan adalah segala yang diriwayatkan dalam kitab sejarah, seperti
kelahirannya, tempatnya dan yang bersangkut paut dengannya.
Hadits adalah “segala sesuatu yang disadarkan pada Nabi SAW baik berupa
perkataan, pekerjaan, ketetapan, maupun sifat beliau yang adakalanya itu
disunnahkan/dijelaskan pada umat Islam ataupun khusus untuk Nabi”1
b. Sunnah
Sunnah menurut Etimologi adalah: Jalan yang dijalani, yang terpuji ataupun jelek.
Sunnah menurut Terminologi adalah: Segala yang dinukil dari Nabi SAW, baik
berupa perkataan, perbuatan, takrir, pengajaran, sifat, kelakuan, dan perjalanan hidup
beliau sebelum diutus atau sesudahnya.
c. Atsar
Atsar menurut Terminologi adalah: Hadits, Sunnah, dan Khabar yang
disandarkan kepada Sahabat dan Tabiin. Oleh karenanya, para ahli hadits lantas
memandang Atsar yang diidintikkan dengan Hadits Sahabat (mauquf) atau Tabiin
(maqtu‟)2. Al Imam Al-Nawawi menerangkan bahwa fuqoha‟ khurosan menamai
perkataan sahabat ( hadist mauquf ) dengan atsar, dan menamai hadist Nabi dengan
Khabar. Tapi para muhadditsin umumnya menamai hadist Nabi dan perkataan
1 Muhammad Hasbi Ash shiddiqi. 1998. Sejarah & pengantar Ilmu Hadits. Semarang. P.T. Pustaka Rizqi Putra. Hal-1,4. 2 M. „Ajjaj al-Khatib. Usul al-Hadist Ulumuhu wa Musthalahuhu, Dar al-Fikr, Beirut.Hal-19.
3
sahabat dengan atsar juga, dan setengah ulama memakai pula kata atsar untuk
perkataan-perkataan tabiin saja3.
C. Pengertian Sahabat Nabi
Yang dimaksud dengan istilah „sahabat Nabi‟ adalah: