BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, hal ini menunjukkan betapa pentingnya menuntut ilmu. Dengan ilmu, manusia dapat menjadi hamba Allah yang beriman dan beramal shaleh, dengan ilmu pula manusia mampu mengolah kekayaan alam yang Allah berikan kepadanya. Dengan demikian , manusia juga mampu menjadi hambaNya yang bersyukur, dan hal itu memudahkan menuju surga. Di sisi lain, manusia yang berilmu memiliki kedudukan yang mulia tidak hanya disisi manusia, tetapi juga disisi Allah. Sebagaimana dijelaskan bahwa dalam firman Allah dalam Q.S. Al- Mujadilah : 11, yang artinya “Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman diantara kamu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Oleh karena itu, Islam memandang bahwa menuntut ilmu itu sangat penting bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Pada makalah ini dalam pembahasannya akan memaparkan penafsiran – penafsiran tentang hadist-hadist tarbawy mengenai pentingya menuntut ilmu dalam perspektif Islam, diantaranya hadist-hadist tentang hukum menuntut ilmu, hadist tentang anjuran menjaga ilmu, hadist tentang keutamaan menuntut ilmu, dan hadist tentang peran ilmu dalam pendidikan. Makalah Hadist Tarbawi - 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, hal ini menunjukkan
betapa pentingnya menuntut ilmu. Dengan ilmu, manusia dapat
menjadi hamba Allah yang beriman dan beramal shaleh, dengan ilmu pula
manusia mampu mengolah kekayaan alam yang Allah berikan kepadanya.
Dengan demikian , manusia juga mampu menjadi hambaNya yang
bersyukur, dan hal itu memudahkan menuju surga.
Di sisi lain, manusia yang berilmu memiliki kedudukan yang mulia tidak
hanya disisi manusia, tetapi juga disisi Allah. Sebagaimana dijelaskan bahwa
dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Mujadilah : 11, yang artinya “Allah akan
meninggikan orang – orang yang beriman diantara kamu dan orang – orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Oleh karena itu, Islam
memandang bahwa menuntut ilmu itu sangat penting bagi kehidupan dunia
maupun akhirat.
Pada makalah ini dalam pembahasannya akan memaparkan penafsiran
– penafsiran tentang hadist-hadist tarbawy mengenai pentingya menuntut
ilmu dalam perspektif Islam, diantaranya hadist-hadist tentang hukum
menuntut ilmu, hadist tentang anjuran menjaga ilmu, hadist tentang
keutamaan menuntut ilmu, dan hadist tentang peran ilmu dalam pendidikan.
Makalah Hadist Tarbawi - 1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang makalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan :
1. Bagaimana hukum menuntut ilmu menurut hadist ?
2. Bagaimana anjuran menjaga ilmu menurut hadist ?
3. Apa keutamaan menuntut ilmu menurut hadist ?
4. Bagaimana peran ilmu dalam pendidikan menurut hadist ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana hukum menuntut ilmu menurut hadist
2. Untuk mengetahui bagaimana anjuran menjaga ilmu menurut hadist
3. Untuk mengetahui apa keutamaan menuntut ilmu menurut hadist
4. Untuk mengetahui bagaimana peran ilmu dalam pendidikan menurut
د1 K<<ق9لB9م ه1 ك 9ه3ل>>1 ر1 ا د9 غ9ي>>3 ن>>3 1 ع1 3م 3ع1ل عB ال U و9 و9ض>>1 1م ل BلK مBس>>3 3ض9ةY ع9ل9ى ك ف9ر1ي
. )رواه ابن مجاه( Bؤ9 و9 الذ;ه9ب9 fؤ3ل 3ج9و3ه9ر9 و9 لل 3ر1 ال 9از1ي ن 3خ9 الArtinya :
“dan Rosulullah Saw. Telah bersabda : Menuntut ilmu adalah wajib bagi
setiap muslim dan orang yang meletakkan ilmu kepada orang yang bukan
ahlinya (orang yang enggan untuk menerimanya dan orang yang
menertawakan ilmu agama) seperti orang yang mengalungi beberapa babi
dengan beberapa permata, dan emas. (H.R. Ibnu Majah,Al-Baihaqi,Anas bin
Malik dan lain lain serta Al-Mundiri 28/1)
2.1.2 Tafsir mufrodat hadist tentang hukum menuntut ilmu
ووضع العلم : dan orang yang meletakkan ilmu, maksudnya
orang yang menempatkan ilmu
,kepada orang yang bukan ahlinya : عند غير اهله orang yang bukan
faknya
كمقلد الخنازير : seperti babi yang dikalungi emas) sesuatu yang
tidak pantas untuk dilakukan xdan akhirnya tidak ada
gunanya (
2.1.3 Penjelasan dan munasabah dengan hadist lain
Hadist tersebut merupakan penjelasan tentang hukum mencari ilmu
bagi setiap orang Islam laki laki maupun perempuan, yang telah diriwayatkan
Makalah Hadist Tarbawi - 3
oleh Imam Ibnu Majah dan lain lain. Akan tetapi hadist tersebut diberi tanda
lemah oleh imam Syuyuti.
Adapun hukum menuntut ilmu menurut hadist tersebut adalah wajib.
Karena melihat betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan dunia maupun
akhirat. Manusia tidak akan bisa menjalani kehidupan ini tanpa mempunyai
ilmu. Bahkan dalam kitab taklimul muta’allim dijelaskan bahwa yang
menjadikan manusia memiliki kelebihan diantara makhluk – makhluk Allah
yang lain adalah karena manusia memilki ilmu.
Dan janganlah memberikan ilmu kepada orang yang enggan
menerimanya, karena orang yang enggan menerima ilmu tidak akan mau
untuk mengamalkan ilmu itu bahkan mereka akan menertawakannya.[3]
Dalam hadist lain juga telah disebutkan bahwa :
)رواه مسلم(0اطلب العلم من المحد الى اللهدArtinya :
“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat” (H. R. Muslim)
2.1.4 Kesimpulan hadist tentang hukum menuntut ilmu
Hadist ini berisi kesimpulan bahwa :
1. Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim
2. Jangan memberikan ilmu agama kepada orang yang enggan menerima
ilmu
Hadist tentang anjuran menjaga ilmu
2.2.1 Bunyi hadist tentang anjuran menjaga ilmu
ح>>ديث عب>>د الل>>ه بن عم>>ر بن الع>>اص رض>>ي الل>>ه عن>>ه ق>>ال:
س>>معت رس>>ول الل>>ه ص.م. يق>>ول: ان الل>>ه و يقبض العلم
انتزاع>>ا ينتزع>>ه من الن>>اس و لكن يقبض العلم بقبض العلم>>اء
حتى اذا لم يترك عالما اتخذ الناس رءوسا جهاال فسئلو ف>>أفتو
بغير علم فضلو و اضلو )متفق عليه(
Makalah Hadist Tarbawi - 4
Artinya :
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash. Katanya : aku pernah
mendengar Rosulullah bersabda : Allah tidak mengambil ilmu islam itu
dengan cara mencabutnya dari manusia sebaliknya Allah mengambilnya
dengan mengambil para ulama sehingga tidak tertinggal walaupun seorang.
Manusia melantik orang jahil menjadi pemimpin, menyebabkan apabila
mereka ditanya mereka memberi fatwa tanpa berdasarkan kepada ilmu
pengetahuan , akhirnya mereka sesat dan menyesatkan orang lain pula (H.R.
Bukhori – Muslim )
2.2.2 Tafsir mufrodat hadist tentang anjuran menjaga ilmu
انتزاعا العلم يقبض Allah tidak menarik kembali ilmu pengetahuan : ال
dengan mencabutnya dengan maksud mencabutnya dari hati sanubari
manusia
عالما يترك لم اذا sehingga Allah tidak menyisakan orang alim : حتى
seorangpun, maksudnya orang yang berilmu meninggal dan yang tersisa
hanyalah orang-orang bodoh
mereka memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan : فافتو بغير علم
2.2.3 Penjelasan dan munasabah dengan hadist lain
Rosulullah mengucapkan hadist ini pada saat Haji Wada’. Sebagaimana
hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tabrani dari hadist Abu Umamah
bahwa pada saat haji Wada’ Nabi bersabda : “Pelajarilah ilmu sebelum
datang masa punahnya ilmu”.
Arabi berkata “Bagaimanakah cara ilmu itu datang dan dimusnahkan?
Beliau bersabda : “Punahnya ilmu itu dengan punahnya para ulama ) orang
yang menguasai ilmu(”
Hadist ini berisi anjuran menjaga ilmu, peringatan bagi pemimpin yang
bodoh, dan peringatan bahwa yang berhak mengeluarkan fatwa adalah
Makalah Hadist Tarbawi - 5
pemimpin yang benar – benar mengetahui dan larangan bagi orang-orang
yang berani mengeluarkan fatwa tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan.
Hadist ini juga dijadikan alasan oleh para ulama bahwa pada zaman sekarang
ini tidak ada lagi seorang mujtahid.
Dalam hadist lain juga disebutkan anjuran untuk memelihara ilmu
pengetahuan, diantaranya yaitu hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori
Muslim :
و كتب عمر بن عبد العزيز الى ابى بك>>ر ابن ح>>زم: انظ>>ر م>>ا كان من حديث رسول الل>>ه ص.م. فاكتب>>ه ف>>انى خفت دروس العلم و ذهب العلم>>آء. و ال تقب>>ل اال ح>>ديث الن>>بي ص.م. و التفشو العلم. و التجلس ح>>تى يعلم من ال يعلم. ف>>أن العلم ال
يهلك حتى يكون سرا. )متفق عليه(Artinya :
Umar bin Abdul aziz menulis surat kepada Abu bakr bin Hazm” kumpulkan
hadist – hadist Nabi yang kau temukan dan tulislah, aku khawatir akan
hilangnya ilmu dan perginya para ulama (meninggal)janganlah engkau
terima selain hadist Nabi. Pelajarilah ilmu dengan seksama sampai
mengetahui sesuatu yang tidak diketahui,ilmu tidak akan rusak kecuali
setelah menjadi rahasia (H.R. Bukhori-Muslim)
2.2.4 Kesimpulan hadist tentang anjuran menjaga ilmu
Hadist ini berisi anjuran menjaga ilmu, peringatan bagi pemimpin yang
bodoh, dan peringatan bahwa yang berhak mengeluarkan fatwa adalah
pemimpin yang benar – benar mengetahui dan larangan bagi orang yang
berani mengeluarkan fatwa tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan.
2.3 Hadits tentang keutamaan menuntut ilmu
2.3.1 Bunyi hadist tentang keutamaan menuntut ilmu
� إلى ه1 ط9ريق>>ا 9هB ب>>1 ه;ل9 الله ل � ، س9 9م1سB ف1يه ع1لما 9لت � ي ل9ك9 ط9ريقا وم9ن3 س9
Artinya : Diriwayatkan dari Abi Hurairah radiallahuanhu, Sesungguhnya
Rasullullah SAW bersabda Barang siapa menempuh jalannya untuk mencari
ilmu, maka Allah mempermudah kepadanya jalan ke surga. (H.R.Muslim)
2.3.2 Tafsir Mufrodat hadist tentang keutamaan menuntut ilmu
Kata � diungkapkan dalam bentuk nakirah )indefinit(, begitu juga ط9ريقا
dengan kata ilmu yang berarati mencakup semua jalan atau cara untuk
mendapatkan ilmu agama, baik sedikit maupun banyak.
� ط9ريقا 1ه1 ب B9ه ل الله ه;ل9 .)Allah memudahkan baginya jalan( س9 Yaitu
Allah memudahkan baginya jalan diakherat kelak, atau memudahkan
baginya jalan didunia dengan cara memberi hidayah kepadanya untuk
melakukan perbuatan yang baik yang dapat menghantarkan menuju surga.
Hal ini mengandung kabar gembira bagi orang yang menuntut ilmu, bahwa
Allah memudahkan mereka untuk mencari dan mendapatkannya, karena
menuntut ilmu adalah salah satu jalan menuju surga.
2.3.3 Kesimpulan hadist tentang keutamaan menuntut ilmu
Bahwa dengan ilmu manusia akan mendapatkan kebahagiaan didunia
maupun diakherat. Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu
sama dengan orang yang sedang menempuh perjalanan menuju surga, Hal
ini merupakan kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang yang mencari
ilmu.
2.4 Hadist tentang peran imu terhadap pendidikan
2.4.1 Hadist tentang peran ilmu terhadap pendidikan
Makalah Hadist Tarbawi - 7
عن علي كرم الل>>ه وجه>>ه .أن الن>>بي ص>>لى الل>>ه علي>>ه وس>>لم
�ل قال : أدب>>وا أوالدكم على ثالث خص>>ال، حب ن>>بيكم، و حب ا
�ن في ظ>>ل ع>>رش الل>>ه �ن. فإن حمل>>ة الق>>را بيته، وتالوة القرا
يوم ال ظل إال ظله مع أنبيائه و أصفيائه. ) رواه الطبراني (Artinya : Dari Ali karromallahu wajhah,bahwa sesungguhnya nabi Muhammad
SAW berkata : Didiklah anak-anak kalian semua dengan tiga perangai : Cinta
Nabi kalian, Cinta keluarga nabi, dan Membaca AlQur’an, maka
sesungguhnya orang yang belajar AlQur’an berada dalam perlindungan
Allah, Pada hari yang tiada pertolongan selain pertolongan Allah beserta para
nabiNYA dan kekasihNYA. )H.R Ath Thobroni(
2.4.2 Tafsir Mufrodat hadist tentang peran ilmu terhadap pendidikan
yyaitu Pendidikan األدب بمعنى التربية الفاضلة والخلق الحميد
yang mulya dan Akhlak yang cccccccterpuji
,yang berarti anak laki-laki dan perempuan الولد jamak dari kata أوالدكم
adapun االبنkhusus laki-laki
yang berarti perangai خصلة jamak dari kata خصال
�ن حملة القرا yang bermakna orang yang menghafal AlQur’an, orang yang
mengamalkannya, orang yang mendapatkan petunjuk dari AlQur’an.
بيته �ل ,bermakna keluarga nabi ا ada pendapat yang mengatakan bahwa
Ahlul bait mempunyai makna : keluarga nabi dan keturunannya, istri-istri
nabi dan putra putrinya, orang-orang mukmin.
jamak أص>>فيائه dari kata ص>>في yang berarti الح>>بيب المق>>رب yaitu
kekasih yang dekat atau kekasih tercinta.
2.4.3 Penjelasan dan Munasabah dengan hadist lain
Makalah Hadist Tarbawi - 8
Rosulullah SAW memerintahkan untuk mendidik anak-anaknya dengan tiga
perangai :
1. Cinta terhadap Nabinya, karena cinta terhadap Nabi adalah lebih utama
dari pada cinta terhadap kedua orang tuanya bahkan terhadap dirinya
sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist :
عن انس بن مالك رض>>ى الل>>ه عن>>ه ان>>ه ق>>ال . ق>>ال الن>>بي
صلى الله عليه وسلم : ال ي>>ؤمن اح>>دكم ح>>تى اك>>ون احب
)رواه وول>>>>>ده والن>>>>>اس اجمعين. الي>>>>>ه من وال>>>>>ده
البخارى(
Artinya : Dari Anas r.a. bahwasanya dia berkata, Nabi SAW bersabda,”
Seseorang diantara kamu tidak beriman, sehingga aku lebih dicintai
daripada orang tua, anak-anak dan manusia seluruhnya.” ) H.R. Bukhori (
2. Cinta kepada keluarga Nabi, karena barang siapa cinta kepada seseorang
maka ia akan cinta kepada apa yang dicintai oleh seseorang tersebut dan
keturunanya. Sesungguhnya keluarga Nabi adalah lebih berhak
mendapatkan cinta, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat
33 :
انما يريد الله ليذهب عنكم الرجس اهل البيت و يطهركم (
) تطهيراArtinya : Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
kamu, hai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
3. Memberikan pengajaran Al-Qur’an terhadap anak, belajar Al-Qur’an dan
mengamalkanya adalah yang paling penting dan utama, karena dengan Al-
Qur’an manusia menjadi umat yang paling mulya, sebagaimana dalam
sebuah hadist riwayat Imam Bukhari dari sahabat Ustman r.a. Rosulullah
SAW bersabda :
Makalah Hadist Tarbawi - 9
عن عثمان بن عفان رضى الله عن>>ه عن الن>>بى ص>>لى الل>>ه
�ن و علم>>ه. علي>>ه وس>>لم ق>>ال ان افض>>لكم من تعلم الق>>را
)رواه البخارى(Artinya : Dari Ustman bin Affan r.a., dari Nabi SAW,beliau bersabda :
Sesungguhnya orang termulia diantara kamu adalah orang yang belajar dan
mengajarkan Al-Qur’an. (H.R. Bukhari)
2.4.4 Kesimpulan Hadist tentang peran ilmu dalam pendidikan
Ilmu mempunyai peranan sangat penting dalam dunia pendidikan,
yang mana pendidikan adalah Universal, ada keseimbangan antara aspek
intelektual dan spiritual, antara sifat jasmani dan rohani. Dengan
pendidikan yang benar dan akhlak yang kuat, maka akan tumbuh generasi
penerus bangsa yang beradab dan bermartabat. Karena keberadaan
pendidikan menjadi Prasyarat kemajuan sebuah bangsa.
Dalam Islam pendidikan sangatlah penting, terutama pendidikan
terhadap anak.Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada
seluruh orang tua untuk selalu memperhatikan pendidikan anak dan
memberikan pengawasan terhadapnya, dengan cara membiasakan dengan
akhlak yang mulia, menanamkan benih-benih keimanan dalam hatinya,
mengawasi segala urusannya, karena seoarang anak jika diabaikan maka
akan rusak akhlak dan tabi’atnya, dan akan menjadi seorang yang tidak
beradab, tidak bermanfaat dalam kehidupannya,bahkan akan menjadi virus
bagi masyarakat.
Langkah-langkah dalam mendidik generasi bangsa yang beradab dan
bermartabat sesuai Sabda Rosulullah SAW, sebagai berikut :
1. Membiasakan anak untuk selalu taat kepada perintah Allah.
2. Menanamkan kecintaan terhadap Rosul lebih utama dari kecintaannya
kepada orang tua, bahkan dirinya sendiri.
Makalah Hadist Tarbawi - 10
3. Menanamkan kecintaan terhadap Ahlul Bait )Keluarga Nabi(, dengan
kecintaan terhadap Nabi maka akan melahirkan kecintaan terhadap
Keluarga Besar Nabi.
4. Mengajarkan bacaan Al-Qur’an terhadap anak dengan lancar dan fashih
sesuai kaedah atajwid.
Makalah Hadist Tarbawi - 11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penjelasan hadist – hadist diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim dan jangan
memberikan ilmu agama kepada orang yang enggan menerima ilmu
2. Ilmu akan musnah jika sudah tidak ada lagi para ulama sehingga
banyak para pemimpin yang memberi fatwa tanpa menggunakan ilmu
pengetahuan, sehingga mereka saling menyesatkan satu sama lain
3. Bahwa dengan ilmu manusia akan mendapatkan kebahagiaan didunia
maupun diakherat. Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari
ilmu sama dengan orang yang sedang menempuh perjalanan menuju
surga, Hal ini merupakan kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang
yang mencari ilmu.
4. Ilmu mempunyai peranan sangat penting dalam dunia pendidikan, yang mana pendidikan adalah Universal, ada keseimbangan antara aspek intelektual dan spiritual, antara sifat jasmani dan rohani. Dengan pendidikan yang benar dan akhlak yang kuat, maka akan tumbuh generasi penerus bangsa yang beradab dan bermartabat.
Saran
Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan kitab- kitab
hadist sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi
hendaklah kita baca, maknai, dan ditafsiri dengan baikdan selanjutnya di
amalkan dengan segenap kemampuan.
Dan kiranya makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, kritik
dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi meningkatkan
kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.
Makalah Hadist Tarbawi - 12
DAFTAR PUSTAKA
Al-asqolani, Ibnu Hajar. 2002. Fathul Baari Syarah. Jakarta. Pustaka Azzam
Al-Mundiri Hafidz. 2000. Terjemah Attarghib wat tarhib. Surabaya. Al-
Hidayah
Al Qur’an Al Karim
As Shobuni, Muhammad ‘Ali, 1420 H-1999 M, Min Kunuz As Sunnah,