KATA PENGANTARPuji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan judul, OBAT TETES MATA GOLONGAN :
ANTISEPTIK DAN ANTI
INFEKSI,KORTIKOSTEROID,MIOTIK,MIDRIATIK,GLAUKOMA,DAN LARUTAN LENSA
KONTAK.Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
atas bimbingan dan motivasi yang telah diberikan sehingga makalah
ini dapat diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada:1. Mira Febrina, M.Sc,Apt selaku
pembimbing mata kuliah farmasetik III.1. Teman-teman serta pihak
lainnya yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data
yang diperlukan dalam penulisan makalah ini.Penulis sangat
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca, dan
dosen demi penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang dan
untuk perkembangan dan kemajuan akademik penulis. Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Amin.
Pekanbaru, 28 November 2014
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.............................................................................................................1DAFTAR
ISI..........................................................................................................................2BAB
I : PENDAHULUAN1.1 Latar
belakang.........................................................................................................31.2
Tujuan
Penulisan.....................................................................................................41.3
Rumusan
masalah....................................................................................................4BAB
II : PEMBAHASAN2.1 Pengertian obat tetes
mata........................................................................................52.2
Golongan obat tetes mata Antiseptik dan
antiinfeks................................................9 2.3
Golongan obat tetes mata
Kortikosteroid..............................................................14
2.4 Golongan obat tetes mata
Midriatik.......................................................................172.5
Golongan obat tetes mata Miotik dan Anti
Glaukoma.....................................192.6 Larutan Lensa
Kontak...............................................................................................22
BAB III PENUTUP3.1
KESIMPULAN....................................................................................................................253.2
SARAN................................................................................................................................25DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata merupakan organ yang peka dan penting dalam kehidupan,
terletak dalam lingkaran bertulang yang berfungsi untuk memberi
perlindungan maksimal sebagai pertahanan yang baik dan kokoh. Mata
mempunyai pertahanan terhadap infeksi, karena sekret mata
mengandung enzim lisozim yang dapat menyebabkan lisis pada bakteri
dan dapat membantu mengeliminasi organisme dari mata (Muzakkar,
2007). Dalam pengobatan berbagai penyakit dan kondisi pada mata,
ada beberapa bentuk sediaan pada obat mata, dimana masing-masing
obat mata tersebut memiliki mekanisme kerja tertentu. Salah satunya
bentuk sediaan obatnya adalah tetes mata (Lukas, 2006). Obat tetes
mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang
digunakan dengan meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar
kelopak dan bola mata. Persyaratan tetes mata antara lain: steril,
jernih, tonisitas, sebaiknya sebanding dengan NaCl 0,9 %. Larutan
obat mata mempunyai pH yang sama dengan air mata yaitu 4,4 dan
bebas partikel asing. Penggunaan tetes mata pada etiketnya, tidak
boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka, karena
penggunaan dengan tutup terbuka kemungkinan terjadi kontaminasi
dengan bebas (Muzakkar, 2007). Selain obat tetes mata digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit dan kondisi pada mata, dapat juga
digunakan untuk menghilangkan ketidaknyamanan pada mata (American
Academy of Ophthalmology, 2011). Menurut khasiatnya, obat mata
dikenal antara lain sebagai anestetik topikal, anestetik lokal
untuk suntikan, midriatik & sikloplegik, obat-obat yang dipakai
dalam pengobatan glaukoma, kortikosteroid topikal, campuran
kortikosteroid & obat anti-infeksi, obat-obat lain yang dipakai
dalam pengobatan konjungtivitis alergika, dan obat mata
anti-infeksi.Sediaan pengobatan dapat berupa larutan dan suspensi
dengan cara meneteskannya pada mata (Vaughan & Asbury, 2010).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tetes mata (oculoguttae)
merupakan cara pemberian obat pada mata yang dapat digunakan untuk
persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara
mendilatasi pupil, untuk mengukur refraksi lensa dengan cara
melemahkan otot lensa,kemudian juga dapat digunakan untuk
menghilangkan iritasi mata(Aziz,2011).Selain obat tetes mata
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan kondisi pada mata,
dapat juga digunakan untuk menghilangkan ketidaknyamanan pada mata
(American Academy of Ophthalmology, 2011). Menurut khasiatnya, obat
mata dikenal antara lain sebagai anestetik topikal, anestetik lokal
untuk suntikan, midriatik & sikloplegik, obat-obat yang dipakai
dalam pengobatan glaukoma, kortikosteroid topikal, campuran
kortikosteroid & obat anti-infeksi, obat-obat lain yang dipakai
dalam pengobatan konjungtivitis alergika, dan obat mata
anti-infeksi.Sediaan pengobatan dapat berupa larutan dan suspensi
dengan cara meneteskannya pada mata (Vaughan & Asbury, 2010).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tetes mata (oculoguttae)
merupakan cara pemberian obat pada mata yang dapat digunakan untuk
persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara
mendilatasi pupil, untuk mengukur refraksi lensa dengan cara
melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk
menghilangkan iritasi mata (Aziz, 2011) .Sangatlah penting untuk
diingat bahwa seluruh obat-obatan termasuk tetes mata memiliki efek
samping. Beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh tetes mata
bersifat lokal, artinya hanya berefek pada mata saja. Seperti mata
merah, iritasi, dan penglihatan yang kabur. Sebagian besar bahan
medikasi pada tetes mata dapat tertinggal didalam atau disekitar
mata. Tetapi dalam jumlah kecil, dapat juga berefek pada tubuh
(American Academy of Ophthalmology, 2011). Tetes mata diserap
kedalam aliran darah melalui lapisan membran mukosa pada permukaan
mata, sistem pengeluaran air mata, dan hidung. Ketika diabsorbsi
pada aliran darah, tetes mata dapat menyebabkan efek samping pada
bagian tubuh lainnya. Beberapa efek samping diantaranya adalah:
denyut jantung melemah, rasa pusing, dan sakit kepala. Walaupun
demikian, umumnya obat tetes mata memiliki resiko efek samping yang
lebih kecil daripada jenis obat-obatan lain yang dikonsumsi secara
oral (American Academy of Ophthalmology, 2011). 1.2 Tujuan
Penulisan Untuk mengetahui jenis obat tetes mata dalam golongan
antiseptic dan anti infeksi,glukoma,midriatik,miotik,dan
kortikosteroid. Untuk mengetahui larutan lensa kontak beserta
contoh larutannya.
1.3 Rumusan Masalah-Apakah obat dan fungsi dari tiap-tiap
golongan obat tetes mata?-Apakah larutan lensa kontak itu beserta
contoh larutan yang sering digunakan oleh masyarakat?
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Obat tetes mataTetes mata adalah
sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan
dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar
kelopak mata dari bola mata.DOM Martin : 880Tetes mata adalah
seringkali dimasukkan ke dalam mata yang terluka atau kecelakaan
atau pembedahan dan mereka kemudian secara potensial lebih
berbahaya daripada injeksi intavena.Larutan mata merupakan cairan
steril atau larutan berminyak dari alkaloid garam-garam alkaloid,
antibotik atau bahan-bahan lain yang ditujukan untuk dimasukkan ke
dalam mata. Ketika cairan, larutan harus isotonik, larutan mata
digunakan untuk antibakterial, anstetik, midriatikum, miotik atau
maksud diagnosa. Larutan ini disebut juga tetes mata dan collyria
(singular collyrium).Larutan mata (colluria)Obat yang dimasukkan ke
dalam mata harus diformulasi dan disiapkan dengan pertimbangan yang
diberikan untuk tonisitas, pH, stabilitas, viskositas dan
sterilisasi. Sterilisasi ini diinginkan karena kornea dan jaringan
bening ruang anterior adalah media yang bagus untuk mikroorganisme
dan masuknya larutan mata yang terkontaminasi ke dalam mata yang
trauma karena kecelakaan atau pembedahan dapat menyebabkan
kehilangan penglihatan.Tetes mata adalah cairan steril atau larutan
berminyak atau suspensi yang ditujukan untuk dimasukkan ke dalam
saccus conjungtival. Mereka dapat mengandung bahan-bahan
antimikroba seperti antibiotik, bahan antiinflamasi seperti
kortikosteroid, obat miotik seperti fisostigmin sulfat atau obat
midriatik seperti atropin sulfat.Dengan definisi resmi larutan
untuk mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk
dimasukkan dalam mata. Selain steril preparat tersebut memerlukan
pertimbangan yang cermat terhadap faktor-faktor farmasi seperti
kebutuhan bahan antimikroba, isotonisitas, dapar, viskositas dan
pengemasan yang cocok.1. Syarat-syarat Tetes MataFaktor-faktor
dibawah ini sangat penting dalam sediaan larutan mata : Ketelitian
dan kebersihan dalam penyiapan larutan; Sterilitas akhir dari
collyrium dan kehadiran bahan antimikroba yang efektif untuk
menghambat pertumbuhan dari banyak mikroorganisme selama penggunaan
dari sediaan; Isotonisitas dari larutan; pH yang pantas dalam
pembawa untuk menghasilkan stabilitas yang optimum
2. Keuntungan Tetes MataSecara umum larutan berair lebih stabil
daripada salep, meskipun salep dengan obat yang larut dalam lemak
diabsorpsi lebih baik dari larutan/salep yantg obat-obatnya larut
dalam air.Tidak menganggu penglihatan ketika digunakan.Dengan
definisi, semua bahan-bahan adalah lengkap dalam larutan,
keseragaman tidak menjadi masalah, hanya sedikit pengaruh sifat
fisika dengan tujuan ini.Salep mata umumnya menghasilkan
bioavailabilitas yang lebih besar daripada larutan berair.3.
Kerugian Tetes MataKerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah
waktu kontak yang relatif singkat antara obat dan permukaan yang
terabsorsi.Bioavailabilitas obat mata diakui buruk jika larutannya
digunakan secara topical untuk kebanyakan obat kurang dari 1-3%
dari dosis yang dimasukkan melewati kornea. Sampai ke ruang
anterior. Sejak boavailabilitas obat sangat lambat, pasien mematuhi
aturan dan teknik pemakaian yang tepat.4. Penggunaan Tetes Mata:
Cuci tangan Dengan satu tangan, tarik perlahan-lahan kelopak mata
bagian bawah Jika penetesnya terpisah, tekan bola karetnya sekali
ketika penetes dimasukkan ke dalam botol untuk membawa larutan ke
dalam penetes Tempatkan penetes di atas mata, teteskan obat ke
dalam kelopak mata bagian bawah sambil melihat ke atas jangan
menyentuhkan penetes pada mata atau jari. Lepaskan kelopak mata,
coba untuk menjaga mata tetap terbuka dan jangan berkedip paling
kurang 30 detik Jika penetesnya terpisah, tempatkan kembali pada
botol dan tutup rapat Jika penetesnya terpisah, selalu tempatkan
penetes dengan ujung menghadap ke bawah Jangan pernah menyentuhkan
penetes denga permukaan apapun Jangan mencuci penetes Ketika
penetes diletakkan diatas botol, hindari kontaminasi pada tutup
ketika dipindahkan Ketika penetes adalah permanen dalam botol,
ketika dihasilkan oleh industri farmasi uunutk farmasis, peraturan
yang sama digunkahn menghindari kontaminasi Jangan pernah
menggunakan tetes mata yang telah mengalami perubahan warna Jika
anda mempunyai lebih dari satu botol dari tetes yang sama, buka
hanya satu botol saja Jika kamu menggunakan lebih dari satu jenis
tetes pada waktu yang sama, tunggu beberapa menit sebelum
menggunakan tetes mata yang lain Sangat membantu penggunaan obat
dengan latihan memakai obat di depan cermin Setelah penggunaan
tetes mata jangan menutup mata terlalu rapat dan tidak berkedip
lebih sering dari biasanya karena dapat menghilangkan obat tempat
kerjanya.
5. Karakteristik Sediaan Mata:1. Kejernihana. Larutan mata
adalah dengan definisi bebas adari partikel asing dan jernih secara
normal diperoleh dengan filtrasi, pentingnya peralatan filtrasi dan
tercuci baik sehingga bahan-bahan partikulat tidak dikontribusikan
untuk larutan dengan desain peralatan untuk menghilangkannya.
pengerjaan penampilan dalam lingkungan bersih.b. Penggunaan Laminar
Air Flow dan harus tidak tertumpahkan akan memberikan kebersamaan
untuk penyiapan larutan jernih bebas partikel asing. Dalam beberapa
permasalahan, kejernihan dan streilitas dilakukan dalam langkah
filtrasi yang sama. Ini penting untuk menyadari bahwa larutan
jernih sama fungsinya untuk pembersihan wadah dan tutup. keduanya,
wadah dan tutup harus bersih, steril dan tidak tertumpahkan. Wadah
dan tutup tidak membawa partikel dalam larutan selama kontak lama
sepanjang penyimpanan. Normalnya dilakukan test sterilitas.2.
Stabilitasa. Stabilitas obat dalam larutan, seperti produk
tergantung pada sifat kimia bahan obat, pH produk, metode
penyimpanan (khususnya penggunaan suhu), zaat tambahan larutan dan
tipe pengemasanb. Obat seperti pilokarpin dan fisostigmin aktif dan
cocok pada mata pada pH 6.8 namun demikian, pH stabilitas kimia
(atau kestabilan) dapat diukur dalam beberapa hari atau bulan.
Dengan obat ini, bahan kehilangan stabilitas kimia kurang dari 1
tahun. Sebaliknya pH 5, kedua obat stabil dalam beberapa tahun.c.
Tambahan untuk pH optimal, jika sensitivitas oksigen adalah satu
faktor, stabilitas adekuat diinginkan antioksidan. kemasan plastik,
polietilen densitas rendah Droptainer memberikan kenyamanan pasien,
dapat meningkatkan deksimental untuk kestabilan dengan pelepasan
oksigen menghasilkan dekomposisi oksidatif bahan-bahan obat.3.
Buffer dan pHa. Idealnya, sediaan mata sebaiknya pada pH yang
ekuivalen dengan cairan mata yaitu 7,4. Dalam prakteknya, ini
jarang dicapai. mayoritas bahan aktif dalam optalmologi adalah
garam basa lemah dan paling stabil pada pH asam. ini umumnya dapat
dibuat dalam suspensi kortikosteroid tidak larut suspensi biasanya
paling stabil pada pH asam.b. pH optimum umumnya menginginkan
kompromi pada formulator. pH diseleksi jadi optimum untuk
kestabilan. Sistem buffer diseleksi agar mempunyai kapsitas adekuat
untuk memperoleh pH dengan range stabilitas untuk durasi umur
produk. kapasitas buffer adalah kunci utama, situasi ini.4.
Tonisitasa. Tonisitas berarti tekanan osmotik yang diberikan oleh
garam-garam dalam larutan berair, larutan mata adalah isotonik
dengan larutan lain ketika magnefudosifat koligatif larutan adalah
sama. larutan mata dipertimbangkan isotonik ketika tonisitasnya
sama dengan 0,9% laritan Na Cl.b. Sebenarnya mata lebih toleran
terhadap variasi tonisitas daripada suatu waktu yang diusulkan.
Maka biasanya dapat mentoleransi larutan sama untuk range 0,5%-1,8%
NaCl. Memberikan pilihan, isotonisitas selalu dikehendaki dan
khususnya penting dalam larutan intraokuler. Namun demikian, ini
tidak dibutuhkan ketika total stabilitas produk dipertimbangkan.5.
Viskositasa. USP mengizinkan penggunaan bahan pengkhelat viskositas
untuk memperpanjang lama kontak dalam mata dan untuk absorpsi obat
dan aktivitasnya. Bahan-bahan seperti metilselulosa, polivinil
alkohol dan hidroksi metil selulosa ditambahkan secara berkala
untuk meningkatkan viskositas.b. Para peneliti telah mempelajari
efek peningkatan viskositas dalam waktu kontak dalam mata. umumnya
viskositas meningkat 25-50 cps range yang signifikan meningkat lama
kontak dalam mata.6. Additives/Tambahana. Penggunaan bahan tambahan
dalam larutan mata diperbolehkan, namun demikian pemilihan dalam
jumlah tertentu. Antioksidan, khususnya Natrium Bisulfat atau
metabisulfat, digunakan dengan konsentrasi sampai 0,3%, khususnya
dalam larutan yang mengandung garam epinefrin. Antioksidan lain
seperti asam askorbat atau asetilsistein juga digunakan.
Antioksidan berefek sebagai penstabil untuk meminimalkan oksidasi
epinefrin.b. Penggunaan surfaktan dalam sediaan mata dibatasi hal
yang sama. surfaktan nonionik, kelas toksis kecil seperti bahan
campuran digunakan dalam konsentrasi rendah khususnya suspensi dan
berhubungan dengan kejernihan larutan.c. Penggunaan surfaktan,
khususnya beberapa konsentrasi signifikan sebaiknya dengan
karakteristik bahan-bahah. surfaktan nonionik, khususnya dapat
bereaksi dengan adsorpsi dengan komponen pengawet antimikroba dan
inaktif sistem pengawet.d. Surfaktan kationik digunakan secara
bertahap dalam larutan mata tetapi hampir invariabel sebagai
pengawet antimikroba. benzalkonium klorida dalam range 0,01-0,02%
dengan toksisitas faktor pembatas konsentrasi. Benzalkonium klorida
sebagai pengawet digunakan dalam jumlah besar dalam larutan dan
suspensi mata komersial.
2.2 Golongan obat tetes mata Antiseptik dan AntiinfeksiObat mata
golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata
karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam
kornea mata atau kornea mata luka/ulkus. Kebanyakan infeksi mata
superfisial akut dapat diobati secara topikal. Blefaritis dan
konjungtivitis sering disebabkan oleh stafilokokus; sedangkan
keratitis dan endoftamitis mungkin bisa disebabkan oleh bakteri,
virus, atau jamur. Blefaritis bakterial dapat diobati dengan
pemberian salep mata antibakteri di kantung konjungtiva atau di
pelupuk mata.
Hampir semua kasus infeksi konjungtiva akut dapat sembuh dengan
sendirinya. Antibakteri tetes mata atau salep mata digunakan bila
diperlukan tindakan pengobatan. Respons yang kurang baik terhadap
pemberian obat menunjukan konjungtivitis kemungkinan disebabkan
oleh virus atau alergi.
Konjungtivitis gonokokus diobati dengan antimikroba sistemik dan
topikal. Sementara itu, ulkus kornea dan keratitis perlu penanganan
oleh dokter spesialis dan mungkin membutuhkan penggunaan
antimikroba subkonjungtival atau sistemik. Endoftalmitis adalah
kedaruratan medik yang juga membutuhkan penatalaksanaan oleh dokter
spesialis dan sering membutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik
parenteral, sub-konjungtival atau sistemik.Kandungan obat
antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang harus steril
dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak bereaksi
dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat
aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan
berbagai golongan.Obat antiinfeksi untuk mata dibagi lagi dalam
beberapa bagian yakni antibakteri, antijamur, dan antivirus, yang
masing-masing golongan tersebut ada spesialisasi tersendiri khusus
untuk obat-obatnya. Golongan senyawa obat khusus untuk antibakteri
dan antijamur yakni: asam fusidat, firamisetin sulfat, gentamisin,
kloramfenikol, levofloksasin, neomisin sulfat, polimiksin B sulfat,
ciprofloxacin, tobramisin, dibekasin, oxitetrasiklin, sulfasetamid,
dan tetrasiklin. Sementara golongan senyawa obat yang termasuk
antivirus yakni: asiklovir dan idoksuridin untuk infeksi herpes
simpleks seperti ulcer kornea.
Golongan ObatIndikasiKontraindikasiEfekSampingDosisMekanisme
KerjaSediaanBeredar
GentamisinKonjungtivitis, keratitis, keratokunjungtivitis, tukak
kornea, blefaritis, dan sakit mata lainnya yang rentan terhadap
gentamisin.
Hipersensitif terhadap golongan obat gentamisinPandangan kabur,
iritasi sementara. Lebih jarang terjadi: mata kering, nyeri
okular.1 tetes pada mata yang sakit 3 kali sehari. Gunakan
berselang minimal 10 menit.golongan aminoglikosida yang efektif
untuk menghambat bakteri penyebab infeksi pada mata.Danigen
(Dankos) Tetes mata (K);Garexin (Global Multi Pharmalab) Salep mata
3mg/ml; tetes mata 3mg/ml (K);Genoint (Erela) salep mata 0.3%;
tetes mataIsotict timact (Fahrenheit) tetes mata 0.3%, 0.5%
(K);Sagestam (Sanbe Farma) tetes mata dan tetes telinga 3mg/ml
(K);Ximex konigen (Konimex) tetes mata 0.3% (K).
Ciprofloxacin
Ulkus kornea yang disebabkan oleh bakteri/ virus. Dan juga untuk
Konjungtivitis (radang selaput ikat mata) yang disebabkan oleh
strain bakteri yang rentan terhadap ciprofloxacin atau golongan
kuinolon lainnya.Hipersensitif terhadap Siprofloksasin atau
golongan kuinolon lainnya.Rasa terbakar atau rasa tidak enak
setempat, gatal-gatal, edema kelopak mata, mata berair.
Ulkus kornea : 2 tetes tiap 15 menit selama 6 jam pertama, lalu
2 tetes tiap 30 menit selama sisa hari pertama. Hari kedua : 2
tetes tiap jam. Hari ke-3 sampai hari ke-14 : 2 tetes tiap 4
jam.Konjungtivitis : 1-2 tetes tiap 2 jam selama 2 hari & 1-2
tetes tiap 4 jam selama 5 hari berikutnya.Ciprofloxacin bekerja
dengan cara menghambat subunit A pada DNA-gyrase (topoisomerase)
yang merupakan bagian esensial dalam proses sintesa DNA
bakteri.Siprofloksasin efektif terhadap bakteri gram-negatif dan
gram-positif.Baquinor (Sanbe Farma) Tetes mata 3mg/ml (K);Isotic
Renator (Fahrenheit) tetes mata 3mg/ml (K);Ximex Cylowam (Konimex)
Tetes mata 0.3% (K).
KloramfenikolBlepharitis, catarrhae, conjunctivitis, traumatic
keratitis, trachoma, ulcerative keratitisPenderita yang
hipersensitif terhadap Kloramfenikol
Rasa pedas sementara, laporan yang jarang mengenai anemia
aplastik; pasien yag hipersensitif terhadap golongan obat ini.1
tetes pada mata yang sakit 3 kali sehari gunakan berselang minimal
10 menit dari penggunaan obat penurun tekanan okular yang
lain.Kloramfenikol memiliki spektrum yang luas sebagai antibakteri
sehingga dapat mengatasi infeksi akibat mikroba/bakteri
patogen.Cendofenicol (Cendo) salep mata 1%; tetes mata 0.25%, 0.5%,
1% (K);Cloramidina(Armoxindo) salep mata 1% (K);Colme(Interbat)
tetes mata 0.5% (K);Erlamycetin (Erela) Salep mata 1%; tetes mata
5mg/ml (K);Isotic Salmicol (Fahrenheit) tetes mata 0.5%
(K);Kemicetine (Dankos) Salep mata 1%; Tetes mata 10mg/ml (K);Reco
(GMP) tetes mata 0.5% salep mata 1% (K);Spersanicol (Novartis)
salep mata 1%, tetes mata 5mg/ml (K);
*Albucetine (Cendo) salep mata, tetes mata (K);*Kloramixin
(Armoxindo) tetes mata (K)
Golongan ObatIndikasiKontraindikasiEfekSampingDosisMekanisme
KerjaSediaanberedar
TobramisinTerapi infeksi bagian luar mata dan adneksanya
disebabkan bakteri yang peka.Hipersensitif terhadap
tobramisinHipersensitif, gatal dan bengkak pada kelopak mata,
eritema konjungtiva, toksisitas okular lokalRingan atau sedang: 1-2
tetes setiap 4 jam;Berat: 2 tetes per jam hingga sembuhAntibiotika
kelompok aminoglikosida yang larut dalam air dan spektrum luas yang
aktif terhadap bakteri patogen Gram-negatif dan Gram-positif pada
mata.Bralifex (Sanbe Farma) tetes mata (K);Isotic Tobryne
(Fahrenheit) tetes mata (K);Tobrex (Alcon) tetes mata 0.3%, salep
mata 0.3% (K)*Bralifex Plus (Sanbe) tetes mata 3mg/ml (K);*Tobradex
(Alcon) tetes mata, salep mata (K)
Dibekasin/ Dibekasin SulfatUlkus kornea, infeksi glandula
tarsal, kordeolum, blefaritis, dakriosistitis, konjungtivitis,
keratitis, episkleritis.Hipersensitif terhadap golongan
dibekasinIritasi atau sensitisasi Sehari 4 x 2
tetesAntimikroba-antibakteriDibekacin Meiji (Meiji) tetes mata
3mg/ml (K)
Oksitetrasiklin/Oksitetrasiklin HClInfeksi okular superfisial
yang mengenai konjungtiva dan/ korneaHipersensitifReaksi
AlergiOleskan dalam sehari 4-6 kali ke kantong
konjungtivaOxytetracycline bersifat bakteriostatik dengan cara
menghambat sintesis protein bakteri
Terramycin (Pfizer) salep mata 1% (K);*Terracortril (Pfizer)
Salep mata (K)
Sulfasetamid/ Sulfasetamid NatriumTukak kornea, blefaritis,
blefarokonjungtivitis, konjungtivitis kronik, dakriosistitis,
trakom, pencegahan infeksi pada abrasi kornea, laserasi atau
terbakar, pengeluaran benda asing dari mataHipersensitif terhadap
golongan sulfasetamid/ sulfasetamid natriumReaksi alergi dan
infeksi1-2 tetes dam diulangi paling sedikit 4 kali sehari selama
beberapa hariaktivitas antimikroba dengan spektrum luas, dapat
mencegah pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis bakteri, baik
gram positif maupun gram negatifAlbucid (Nicholas) tetes mata
(T)Albuvit (Cendo) tetes mata 10% (T);Bleph-10 Allergan (Darya
Varia) tetes mata (K);Cendocetamide (Cendo) salep mata 100mg/g,
tetes mata 10%, 15% (T);Dansemid (Dankos) tetes mata 15%
(K);*Cendocetapred (Cendo) tetes mata, salep mata (K);*Albucetine
(Cendo) salep mata, tetes mata (K);
Tetrasiklin/ Tetrasiklin HCLInfeksi superfisial oleh bakteri
gram positif dan negatif, protozoa, virus dan
ricketsia.HipersensitifPada individu tertentu dapat menimbulkan
reaksi alergi seperti urtikaria, edema palpebra serta menjadi peka
terhadap cahaya (fotosensitasi kulit)Sehari 3-4 kali, dioleskan
pada bagian mata yang sakitMenghambat sintesis protein bakteri dan
bersifat bakteriostatik, bersifat menghambat baik untuk bakteri
gram positif maupun bakteri gram negatifEnkacyclin (Kimia Farma)
Salep mata (K);Erlacyclin (Erela) Salep mata (K)
AsiklovirKeratitis Herpes SimpleksHipersensitifRasa pedih ringan
sementara keratopati, blefaritis, konjungtivitis.Sehari 5 kali
dengan interval 4 jam 1 cm salep ditempatkan pada kantung
konjungtiva bawah, dilanjutkan 3 hari setelah sembuh.Di dalam sel,
asiklovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif acyclovir
trifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA
polymerase dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA
virus tanpa mempengaruhi proses sel yang normal.Termiral (Sanbe)
Salep mata (K)
Contoh sediaan obat tetes mata golongan antiseptic dan
antiinfeksi
2.3 Golongan obat tetes mata KortikosteroidKortikosteroid yang
digunakan secara lokal (seperti tetes mata, salep mata, atau
injeksi subkonjungtival) atau secara oral dan sistemik memiliki
peranan penting dalam pengobatan inflamasi segmen anterior,
termasuk yang disebabkan oleh pembedahan. Tiga risiko yang
berhubungan dengan penggunaan kortikosteroid yakni: mata merah,
glaukoma steroid dan katarak steroid.Peradangan pada mata sering
juga disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi.
Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak
kemerahan, adanya secret/kotoran mata, silau, buram atau kelopak
mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya dapat berupa
antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan
antivirus.Sediaan lain yang digunakan untuk pengobatan topikal
inflamasi dan konjungtivitis alergi meliputi antihistamin,
lodoksamid dan natrium kromoglikat. Sediaan topikal antihistamin
seperti tetes mata yang mengandung antazolin sulfat, ketotifen,
levokasbatin, dan olopatadin dapat digunakan untuk konjungtivitis
alergi. Tetes mata natrium kromoglikat mungkin berguna untuk
keratokonjungtivitis vernal dan konjungtivitis alergi lainnya.
Tetes mata lodoksamid digunakan untuk konjungtivitis alergi
termasuk yang musiman. Tetes mata diklofenak juga digunakan untuk
konjungtivitis alergi musiman.
Golongan ObatIndikasiKontraindikasiEfekSampingDosisMekanisme
KerjaSediaanberedar
BetametasonAlergi kronik dan akut berat, inflamasi pada mata
yang responsif terhadap steroid, atau alergi pada mata.
Hipersensitif, kondisi-kondisi bakteri, virus, jamur,
tuberkulosa, atau purulen pada mata, glaukoma atau herpetik
keratitis.Reaksi Hipersensif, tekanan intra okuler naik,
penglihatan kabur, katarakDosis awal, teteskan 1-2 tetes pada mata
yang sakit setiap jam pada siang hari dan setiap 2 jam pada malam
hari, bila mulai membaik, gunakan 1 tts setiap 4 jam, selanjutnya
sehari 3-4 kali 1 tetes.Betametason adalah glukokortikoid sintetik
yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi dan imunosupresan.
Betametason menstabilkan leukosit lisosomal, mencegah pelepasan
hidrolase perusak asam dari leukosit, menghambat akumulasi makrofag
pada daerah radang.Betam-opthal (Sanbe Farma) tetes mata 0.1%
(K);*Garasone (Schering-Plough) tetes mata (K)
DeksametasonKeadaan mata yang responsif terhadap terapi dengan
deksametason, radang mata disertai dengan infeksi bakteri, luka
pada kornea.Hipersensitif, infeksi herpes simpleks akut dan
penyakit virus lainnya pada kornea dan konjungtiva, tuberkulosis
pada mata, jamur pada mata, trakoma, infeksi purulen akut pada
mata.Sensitasi alergi, peningkatan tekanan intraokular, potensi
terjadinya glaukoma, pembentukan katarak subkapsular posteriorUntuk
mata 1-2 tetes pada mata yang sakit hingga 6 kali sehari atau lebih
sering jika diperlukan.merupakan kortikosteroid sintetik yang
berkhasiat sebagai anti inflamasi (anti radang) yang ditimbulkan
oleh mikroorganisme, zat kimia, iritasi termis, trauma, maupun
allergen. Peradangan dapat ditekan dengan cara menghambat kerja
zat-zat seperti prostaglandin yang merupakan mediator
inflamasi.Alletrol (Erela) tetes mata 0.1% (K);Cendometason (Cendo)
tetes mata 1mg/ml (K);Isopto-Dex (Alcon) tetes mata 0.1%, salep
mata 0.1% (K);*Tobradex (Alcon) tetes mata, salep mata (K);*Danigen
Plus (Dankos) tetes mata (K)
FluorometolonPengobatan lokal inflamasi (jangka pendek)Erosi
kornea, ulkus kornea, keratokonjungtivitis karena virus,
tuberkulosis mata, penyakit mata karena jamur atau penyakit mata
supuratif.Peningkatan tekan intraokular dan glaukoma, herpes
kornea, keratomikosis, perforasi kornea.Gunakan tetes mata 2-4
kali/hari (mula-mula tiap jam untuk 1-2 hari, kemudian frekuensi
dikurangi.Menekan radang, sama dengan golongan kortikosteroid
lainnya.Flumetholon (Ferron) tetes mata 0.02%, 0.1% (K)
Hidrokortison Asetat (Kombinasi)Blefaritis, konjungtivitas akut
dan menahun, keratokonjungtivitas, keratitis, skleritis
episkleritis dan gangguan pada mata yang cenderung mengalami
infeksi dan membutuhkan pengobatan dengan steroid.Pengobatan lokal
inflamasi.Hipersensitif tukak kornea, peningkatan tekanan
intraokular, gangguan daya penglihatanSalep mata: oleskan 2-4 kali
sehari.
Hidrokortison adalah suatu hormon glukokortikoid yang dihasilkan
oleh korteks adrenal, hidrokortison memiliki khasiat farmakologi
sebagai anti radang, misalnya akibat trauma, alergi dan infeksi.
Hidrokortison juga memiliki daya immunosupresi dan anti
alergi.Kombinasi dengan kloramfenikolCendomycos (Cendo) Tetes mata
(K);Kemicort (Kalbe Farma) Salep mata, tetes mata dan telinga
(K);Kombinasi dengan tetrasiklin:Enpicortyn (Nicholas) salep mata
(K);Terra-Cortril Opth (Pfizer) salep mata (K)
Tetrahidrozolin/TetrizolinMeredakan mata merah karena iritasi
mata ringanPasien dengan glaukoma, atau yang hipersensitif dengan
tetrahidrozolin.Rasa seperti tersengat, terbakar pada mata &
hiperemia reaktif (jika digunakan dengan berlebihan)2-3 kali sehari
1-2 tetes ke dalam mata yang sakitTetrahidrozolin HCl memberikan
efek secara lokal sehingga memberikan efek sebagai antialergi dan
anti iritasi secara cepat dengan konsentrasi tertentu.Braito
Original (Konimex) Tetes mata 0.05% (T);Ailin (Erela) Tetes mata
0.5% (T);Isotic Clearin (Fahrenheit) Tetes mata 0.5mg/ml (T);Santo
(Sanbe) tetes mata 0.5 mg/ml (T);Visine (Pfizer) tetes mata 0.05%
(T);Visolin (Darya Varia) Tetes Mata (T);Visto (GMP) tetes mata
5mg/ml (T)
Contoh sediaan obat tetes mata golongan kortikosteroid
2.4 Golongan obat tetes mata MidriatikDigunakan untuk
memperlebar pupil mata, biasanya digunakan bila akan dilakukan
pemeriksaan pada mata untuk melihat detail mata. Tetes mata
midriatik secara temporer akan menstimulasi pelebaran otot iris
pada mata.Midriatik biasa digunakan untuk alasan berikut ini:1.
Relaksasi otot lensa mata dalam melakukan fokus mata.2. Dalam
operasi mata untuk menghindari luka gores dengan memperlebar pupil
mata (misal: operasi katarak).3. Untuk menghindari operasi katarak
pada penderita katarak kecil yang masih kecil.4. Post operatif
Glaukoma.5. Pada anak-anak penderita amblyopia (mata malas),
midriatik digunakan sebagai terapi untuk memburamkan pandangan mata
agar otak anak terstimulasi.Antimuskarinik melebarkan pupil dan
melumpuhkan otot siliaris; keduanya berbeda dalam potensi dan lama
kerja. Midriatik yang relatif lebih lemah, kerja singkat, seperti
tropikamid 0.5%, digunakan untuk funduskopi. Penggunaan Midriatik
menyebabkan pelebaran pupil mata sehingga lebih sensitif terhadap
cahaya. Oleh sebab itu selain obat penggunaan kacamata UV juga
dapat membantu.Berikut beberapa golongan senyawa obat yang termasuk
obat mata midriatik dan sikloplegik: antimuskarinik (atropin
sulfat, siklopentolat HCL, homatropin HBr, Tropikamid),
simpatomimetik (fenilefrin HCL).
Golongan ObatIndikasiKontraindikasiEfekSampingDosisMekanisme
KerjaSediaanberedar
Atropin SulfatSebagai midriatikum dan sikloplegikum, pengobatan
uveitis anterior terutama mencegah posterior synechiae, glaukoma
malignant, midriatik pra operasi, midriatik pasca operasi.Pasien
glaukoma atau berkecenderungan menjadi glaukoma,
hipersensitifIritasi lokal, konjungtivitis foliculas, penyumbatan
vaskular, edema, eksudat, dermatitis kontak, penglihatan kabur dan
bertambahnya sensitivitas mata terhadap cahayaUntuk memecahkan
posterior synechiae 1 tts bergantian dengan 1 tts larutan
Fenilefrin 2.5% atau 10% setiap 5 menit, masing-masing 3
kali.Medriatik praoperasi: 1 tts + 1 tts larutan Fenilefrin 2.5%
atau 10% sebelum pembedahan.Midriatik pasca operasi: 1-3kali 1
ttsGlaukoma malignant: awal 1 tts bersamaan dengan pemberian 1 tts
larutan Fenilefrin 2.5% atau 10%, 3 atau 4 kali sehari.Atropin
sulfat menghambat M. constrictor pupillae dan M. ciliaris lensa
mata, sehingga menyebabkan midriasis dan siklopegia (paralisis
mekanisme akomodasi)Cendotropin (Cendo) tetes mata 0.5%, 1%
(K)Isotic Cycloma (Fahrenheit) tetes mata 0.1% (K)
TropikamidaSiklopegia dan midriatikum diagnostik pada semua
umur, operasi katarak, melumpuhkan akomodasi/ siklopegik dan
midriatik untuk perosedur diagnosa.Hipersensitif terhadap komponen
obat khususnya golongan tropikamida. Penderita glaukoma primer atau
cenderung glaukoma. Penderita pemakai lensa kontakPeningkatan
tekanan intra okular, reaksi psikotik, pedih sementara, pandangan
kabur, fotofobia, takikardia, sakit kepala, atau reaksi
alergiDewasa: 2 tetes interval 5 menit jika perlu berikan 1-2 tetes
setelah 30 menit. Menghambat respon otot sfinger iris dan otot
akomodasi badan ciliar terhadap perangsangan kolinergik,
menghasilkan dilatasi pupil (midriasis) dan paralisis akomodasi
(sikoplegia).Cendo Mydriatil (Cendo) Tetes mata 0.5%, 1% (K)Midric
(Sanbe Farma) tetes mata 0.5%
Contoh sediaan obat tetes mata golongan Midriatik
2.5 Golongan obat tetes mata Miotik dan Anti Glaukoma
Glaukoma adalah kelainan yang ditandai dengan kehilangan
pandangan penglihatan yang berhubungan dengan kerusakan pada optic
disc dan saraf mata. Walaupun umumnya glaukoma dikaitkan dengan
peningkatan intraokular tapi juga dapat terjadi pada tekanan
intraokular normal.Glaukoma yang paling umum terjadi adalah
glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma simplek kronik; glaukoma
sudut lebar) dimana sumbatannya terjadi pada trabecular meshwork.
Kondisi ini sering tanpa gejala dan pederita kehilangan penglihatan
secara bermakna. Glaukoma sudut tertutup primer (glaukoma sudut
tertutup akut; glaukoma sudut sempit) disebabkan tertutupnya aliran
aqueous humour ke bilik anterior dan secara medis merupakan keadaan
gawat darurat.Hanya obat yang dapat menurunkan tekanan intraokular
yang dapat digunakan dalam pengobatan glaukoma; obat tersebut
bekerja melalui mekanisme berbeda. Beta-blocker topikal atau analog
prostaglandin umumnya merupakan obat pilihan pertama. Obat ini
perlu dikombinasikan dengan obat lain seperti miotik,
simpatomimetik, dan inhibitor anhidrase karbonik untuk mengontrol
tekanan intraokular.Miotik digunakan dengan tujuan
konstriksi/memperkecil pupil mata. Obat jenis ini bertolak belakang
dengan penggunaan tetes mata midriatik. Sedangkan antiglaukoma
digunakan untuk mencegah peningkatan Tekanan Intra Okular yang
berakibat pada perubahan patologis optik mata yang dapat
menyebabkan kebutaan.
Golongan ObatIndikasiKontraindikasiEfekSampingDosisMekanisme
KerjaSediaanberedar
Timolol MaleatUntuk pengobatan peningkatan tekanan intra okular
pada pasien dengan hipertensi okular atau glaukoma sudut
lebar.Gagal jantung, bradikardi, syok kardiogenik, asma bronkial,
obstruksi saluran napas kronis dengan kecenderungan spasmus bronkus
atau riwayat spasmus bronkus, hipersensitif terhadap timolol maleat
dan benzalkonium klorida.Iritasi ringan, hiperaremia ringan,
sensasi asing pada tubuh, rasa menyengat dan panas setelah
pemberian, pandangan kabur, mual, pusing, hipoglikemia,
asthenia.Dewasa: 1 tetes pada mata yang sakit, 1 kali sehari; jika
menggunakan sediaan tetes mata lain, harus pada interval 5 menit;
periksa tenakan intra okular 34 minggu setelah awal pengobatan dan
selama pengobatan periksa tekanan intra okular secara teratur
karena respon pasien dapat berubah-ubah.Timolol merupakan
penghambat non selektif terhadap beta 1 dan beta 2 adrenergik.
Mekanisme yang pasti dari aksi penurunan tekanan intraocular
timolol belum diketahui, namun studi tonografi dan fluorofotometri
pada manusia menunjukkan bahwa timolol menurunkan tekanan
intraocular dengan cara mengurangi produksi cairan mataIsotic
Adretor (Fahrenheit) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);Kentimol ED
(Darya-Varia) Tetes mata 0.5% (K);Nyolol (Novartis) Tetes mata
0.25%, 0.5%, gel mata 1mg/g (K);Opthil (GMP) Tetes mata 0.25%, 0.5%
(K);Timolol Maleat (Cendo) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);Tim-Ophtal
(Sanbe) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);Ximex Opticom (Konimex) Tetes
mata 0.5% (K)
BetaksololMenurunkan tekanan intra okular pada penderita
glaukoma sudut terbuka kronis dan hipertensi okuler.Hipersensitif,
penderita dengan sinus bradikardia yang lebih berat dari blok
antrioventrikular tingkat I, syok kardiogenik atau penderita gagal
jantung.Mata kering sementara, blefarokonjungtivitis
alergis.Gunakan tetes mata 2 kali sehariTerutama memblok reseptor
adrenergik 1/ Penyekat beta-1 reseptor yang selektif sehingga
menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan penurunan
pelepasan rennin.Betoptima (Alcon) Tetes mata 0.25%, 0.5%
(K);Optibet (Sanbe) Tetes mata 5mg/ml
LatanoprosPeningkatan tekanan intra-okular pada glaukoma sudut
lebar dan hipertensi okular yang tidak mentoleransi obat lain atau
respon yang kurang baikHipersensitif terhadap komponen
obat,.Konjungtiva hiperemis ringan s/d sedang, erosi epitel
pungtata sementara, edema dan erosi kornea.Gunakan 1 tetes pada
mata yang sakit, sehari 1 kali, pada malam hari.Analog
prostaglandin dan menaikan aliran keluar uveosklera kerjanya
merelaksasikan M. Siliaris dan mengganggu metabolisme matriks
ekstraseluler otot siliaris.Xalacom (Pfizer) Tetes mata (K);Xalatan
(Pfizer) Tetes mata 0.005% (K)
PilokarpinUntuk menciutkan pupil, mengendalikan tekanan
intraokular, glaukoma terbuka.Hipersensitif terhadap komponen obat,
radang iris akut, anterior uveitis dan papillary block glaukoma,
penderita pemakai lensa kontak.Rasa terbakar, gatal, sakit,
penglihatan kabur, miopi, sensitisasi kelopak mata dan konjungtiva,
katarak, kerusakan retina dan sakit kepala.Gunakan tetes mata 3-6
kali seharimerangsang saraf parasimpatik, sehingga terjadi
kontraksi M. longitudinalis ciliaris yang menarik tali sclera,
akibatnya membuka trabekulum meshwork. Juga menyebabkan kontraksi
M. sfingter pupil sehingga pada glaucoma sudut tertutup akan
terjadi miosis dan sudut menjadi terbuka.Cendo Carpine (Cendo)
Tetes mata 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% (K);Miokar (Sanbe) Tetes mata 10
mg/ml (K);Epicarpine (Cendo) Tetes mata (K)
Contoh sediaan obat tetes mata golongan Miotik dan Anti
Glaukoma.
2.6 Larutan Lensa KontakLensa kontak adalah lensa plastik tipis
yang dipakai menempel pada kornea mata dimana memiliki fungsi yang
sama dengan kacamata, yaitu mengoreksi kelainan refraksi, kelainan
akomodasi, terapi dan kosmetik.Lensa kontak dapat terbuat dari
gelas atau bahan plastik, untuk menutupi kornea dan sebagian
sklera. Ruang di antara lensa kontak dan kornea diisi dengan
larutan garam fisiologis. Sistim ini dapat menghilangkan
astigmatisme kornea dan mengadakan koreksi ametropia.Lensa kontak
mulai dipakai pada tahun 1930-an, di mana lensanya besar dan
terbuat dari gelas. Pada tahun 1947 mulai dikenal lensa kontak yang
terbuat dari plastik yang lebih kecil dan lebih tipis dari yang
semula.
I. Bentuk Lensa Kontak:a) Lengkung belakang terdiri dari :(1)
PPC : Peripheral Posterior Curve (lengkung datar atau Base
curve).(2) Intermediate Posterior Curve.(3) CPC : Central Posterior
Curve.b) Lengkung depan terdiri atas :(1) CAC : Central Anterior
Curve (lengkung depan tengah).(2) Intermediate Anterior Curve.(3)
PAC : Peripheral Anterior Curve.
II. Larutan lensa kontak Jenis-jenis larutan lensa kontak
a. Larutan serba guna ( multipurpose solution ).
Larutan serba guna lensa kontak berfungsi
membersihkan,mensterilkan dan menyimpan lensa kontak.lensa kontak
bulanan dan tahunan harus direndam dengan larutan minimal 6 jam
untuk mencuci lensa kontak sehingga terhindar dari kontaminasi yang
merusak mata.Contoh : Larutan serbaguna
b. Larutan pencuci lensa kontak
Larutan pencuci lensa kontak biasanya dianjurkan untuk lensa
kontak tahunan,Namun dapat digunakan juga oleh lensa kontak
bulanan.Larutan pencuci digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa
yang menumpuk di lensa kontak,seperti minyak dan protein.Contoh
:
Larutan pencuci lensa kontak
c. Larutan pelembab lensa kontak( lubricating and rewetting
drops)
Larutan yang diteteskan untuk melumasi lensa ketika lensa kontak
sedang dipakai.Larutan tersebut dapat digunakan sepanjang hari
untuk menjaga kelembaban mata dan untuk meningkatkan kenyamanan
pemakaian lensa kontak.Contoh :
Larutan pelembab lensa kontak.
BAB IIIPENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa obat
memiliki cara pemakaian yang khusus. Pasien diharapkan mengikuti
prosedur yang telah diberikan untuk menjaga kenyamanan dan
keselamatan dalam berobat. Selain itu, berpikir cermat dalam
memilih obat khusus adalah sikap yang bijak ketika sakit. Karena
tidak semua obat dengan merk yang berbeda memiliki khasiat yang
sama. Dari pembahasan diatas dapat dilihat bahwa obat tetes mata
harus lah :a. sterilb. bebas dari partikel tersuspensi kecuali
bentuk suspensec. sedapat ungkin isotonis dan isohidrisd. Dibufere.
Dalam wadah kecil, praktis dan sterilf. Mengandung zat
bakteriostatik untuk menjaga sterilitas dan stabilitas Formulasi
suspense obat mata dapat dibuat jika diperlukan untuk membuat
produk yang bertujuan mengingkatkan waktu kontak kornea, atau
diperlukan untuk obat tidak larut atau tidak stabil dalam pembawa
air.1. Midriatik adalah golongan obat yang mempengaruhi dilatasi
atau ukuran pupil bola mata dapat membesar (midriasis).2. miotik
adalah golongan obat yang mempengaruhi kontraksi atau ukuran pupil
bola mata dapat mengecil (miosis). 3. antiseptik dan antiinfeksi
digunakan pada gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba,
masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata
luka/ulkus.4. Kortikosteroid yang digunakan secara lokal (seperti
tetes mata, salep mata, atau injeksi subkonjungtival) atau secara
oral dan sistemik memiliki peranan penting dalam pengobatan
inflamasi segmen anterior, termasuk yang disebabkan oleh
pembedahan.
3.2 SARAN Sebelum memberikan larutan atau suspense optalmik
sebaiknya pengguna mencuci tangan sampai bersih. Selama penanganan
dan pemberian obat ata, harus berhati-hati agar penetes tidak
berkontak dengan mata, kelopak mata, atau permukaan lain. Mencegah
lebih baik daripada mengobati.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. www.hidupkusehat.com. Sudahkah Kamu Tahu Cara
Menggunakan Salep Mata dengan Benar?. Diakses tanggal 13 Maret
2013.
Anonim. www.hidupkusehat.com.Menggunakan Tetes Mata dengan
Benar. Diakses tanggal 13 Maret 2013.
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI, 2000, Farmakologi dan
Terapi, ed. 4, Gaya Baru, Jakarta, hal 155.
Depkes RI, 1979, FI ed III, Jakarta, hal 10, 86, 403, 498, 499,
983.
Depkes RI, 1995, FI ed IV, Jakarta, hal 675 676, 1144
12