TUGAS KELOMPOKGEMPA BUMISalah satu bencana yang sering terjadi
di IndonesiaDisusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
KuliahPELAYANAN SOSIAL TERHADAP KORBAN BENCANA DAN PENGUNGSIDosen :
Dra. Milly Mildawati, MP
Disusun oleh :Kelas 4-C REHSOSJoko Setiawan (08.04.100)Saida
Mawia (08.04.)Dwi Prasetyo (08.04.172)SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN
SOSIALBANDUNG 2011GEMPA BUMIA. PengertianGempabumi adalah peristiwa
bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara
tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak
bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan
dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan
dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga
efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
B. KarakteristikAdapun karakteristik gempa bumi adalah sebagai
berikut: Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat Lokasi
kejadian tertentu Akibatnya dapat menimbulkan bencana Berpotensi
terulang lagi Belum dapat diprediksi Tidak dapat dicegah, tetapi
akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi
C. Tipe Gempa BumiTipe-tipe gempa bumi dapat digolongkan
menjadi:1. Gempa bumi vulkanik (Gunung Api). Gempa bumi ini terjadi
akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung
api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api
tersebut.2. Gempa bumi tektonik. Gempa bumi ini disebabkan oleh
adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng
tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat
kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan
kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat
mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran
lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan
antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari
tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri
dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan
kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju.
Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan
bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya gempa tektonik.
D. Penyebab Terjadinya Gempa BumiBerikut ini adalah beberapa
penyebab terjadinya gempa bumi, yaitu:1. Proses tektonik akibat
pergerakan kulit/lempeng bumi2. Aktivitas sesar di permukaan bumi3.
Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan
tanah4. Aktivitas gunung api5. Ledakan NuklirMekanisme perusakan
terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian
bumi. Di permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan
kerusakan dan runtuhnya bangunan sehingga dapat menimbulkan korban
jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor,
runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak
permukiman penduduk. Gempa bumi juga menyebabkan bencana ikutan
berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi serta banjir
akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul penahan lainnya.E.
Terjadinya Gempa Bumi
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen
keras kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan
panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk
bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan
lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki
kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung
berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik
merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan
Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor
Spreading).Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan
batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada
kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang
jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian
panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga
dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita
kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan
bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut
bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu
lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila
kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling
mendekati(collision) dan saling geser (transform).Jika dua lempeng
bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi,
saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini
berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun
terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini
macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang
berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng
tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga
terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
F. Jalur Gempa Bumi DuniaIndonesia merupakan daerah rawan
gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik,
yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng
Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan
menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik
bergerak relatip ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di
laut sehingga apabila terjadi gempabumi besar dengan kedalaman
dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia
juga rawan tsunami.Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan
tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya yang telah
mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda
yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi
baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko
akibat bencana gempabumi dan tsunami. Mengingat terdapat selang
waktu antara terjadinya gempabumi dengan tsunami maka selang waktu
tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada
masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami dengan
membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia
Tsunami Early Warning System/ Ina-TEWS).
G. Sejarah Besar Gempa Bumi Dunia 30 September 2009, Gempa bumi
Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari
pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,9 Skala
Richter(BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia.
Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap
dalam reruntuhan bangunan. 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3
Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa
hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih
belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor
sehingga pengevakuasian warga terhambat. 12 September 2007 - Gempa
Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter 9 Agustus 2007 -
Gempa bumi 7,5 Skala Richter 6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik
mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir
menyatakan 79 orang tewas [3]. 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik
kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.
Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United
States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih
dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan
tempat tinggal. 8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6
skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih
dari 1.500 orang tewas. 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat
berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara
sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana
alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa. 26 Desember 2003
- Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala
Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas. 21 Mei 2002
- Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan
menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas. 26 Januari 2001 - India,
berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang
mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang. 21 September 1999 -
Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban
tewas. 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala
Richter dan merenggut 17.000 nyawa. 25 Januari 1999 - Barat
Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa. 30 Mei 1998 -
Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala
Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas. 17 Januari 1995 - Di
Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000
nyawa. 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada
skala Richter dan menewaskan 1.000 orang. 12 Desember 1992 - Di
Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan
2.500 orang. 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada
skala Richter, merengut 50.000 nyawa. 7 Desember 1988 - Barat laut
Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000
kematian. 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1
pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa. 16 September
1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan
menyebabkan 25.000 kematian. 4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania,
dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya
seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian
besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureti). 28 Juli 1976 -
Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan
240.000 orang terbunuh. 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran
7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh. 29 Februari
1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada
ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan
memusnahkan seluruh kota Agadir. 26 Desember 1939 - Wilayah
Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang
tewas. 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada
skala Richter, 28.000 kematian. 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada
ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang. 1 September
1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan
merenggut sedikitnya 140.000 nyawa
H. Tips Ketika Terjadi Gempa BumiJika gempa bumi menguncang
secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan
pegangan di manapun anda berada:1. Di dalam rumah. Getaran akan
terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus
mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke
bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda.
Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk
mencegah terjadinya kebakaran.2. Di sekolah. Berlindunglah di bawah
kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik,
jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh
ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang
dan pohon.3. Di luar rumah. Lindungi kepada anda dan hindari
benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri,
bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame.
Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun
yang anda bawa.4. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall.
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti
semua petunjuk dari petugas atau satpam.5. Di dalam lift. Jangan
menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda
merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka
tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat
keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift,
hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika
tersedia.6. Di kereta api. Berpeganganlah dengan erat pada tiang
sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan
secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari
petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta
atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.7. Di dalam mobil. Saat
terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil
anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah
mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri
jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus
mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.8.
Di gunung/pantai. Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung.
Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya
datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda
tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.9. Beri
pertolongan. Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera
saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari
rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat
kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada
orang-orang yang berada di sekitar anda.10. Dengarkan informasi.
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya.
Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap
tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda
dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau
polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak
jelas.
I. Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana Gempa
BumiUntuk menghadapi bencana gempa bumi, maka diperlukan strategi
yang tepat, diantaranya:1. Harus dibangun dengan konstruksi tahan
getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa.2. Perkuatan bangunan
dengan mengikuti standar kualitas bangunan.3. Pembangunan fasilitas
umum dengan standar kualitas yang tinggi.4. Perkuatan
bangunan-bangunan vital yang telah ada.5. Rencanakan penempatan
pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan
gempa bumi.6. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan
penggunaan lahan.7. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat
tentang bahaya gempa bumi dan cara - cara penyelamatan diri jika
terjadi gempa bumi.8. Ikut serta dalam pelatihan program upaya
penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan
pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.9. Persiapan alat pemadam
kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.10. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk
melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.11.
Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan
pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.12. Persiapan alat
pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.13. Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk
melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi
J. Antisipasi Gempa BumiSebelum Terjadi Gempabumi
A. Kunci Utama adalah
Mengenali apa yang disebut gempabumi Pastikan bahwa struktur dan
letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh
gempabumi (longsor, liquefaction dll) Mengevaluasi dan merenovasi
ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya
gempabumi.
B. Kenali Lingkungan Tempa Anda Bekerja
Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila
terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk
berlindung.
Belajar melakukan P3K
Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat
terjadi gempabumi.
C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding
(dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada
saat terjadi gempabumi.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah
pecah agar terhindar dari kebakaran.
Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang
digunakan.
D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah
akibat kejatuhan material
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian
bawah
Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat
gempabumi terjadi (misalnya lampu dll)
E. Alat yang harus ada di setiap tempat
Kotak P3KSenter/lampu batteryRadioMakanan suplemen dan air
Saat Terjadi Gempabumi
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan
bersembunyi di bawah meja dll
Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan
Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan
B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti
gedung, tiang listrik, pohon, dll
Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan
tanah
C. Jika Anda sedang mengendarai mobil
Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi
pergeseran atau kebakaran. Lakukan point B.
D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai
Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami. .
E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi
longsoran.
Setelah Terjadi Gempabumi
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib
Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga
biasa.
Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah
pada Anda atau sekitar Anda.
B. Periksa lingkungan sekitar Anda
Periksa apabila terjadi kebakaran.
Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
Periksa aliran dan pipa air.
Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan
listrik, tidak menyalakan api dll)
C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa
karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa
kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
E. Mendengarkan informasi.
Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila
terjadi gempa susulan).
Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas
sumbernya.
F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk
mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME
demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
K. Daftar PustakaPanduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan
Upaya Mitigasinya di Indonesia, Set BAKORNAS PBP dan Gempa bumi dan
Tsunami, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen
Energi dan Sumberdaya Mineral.
2010.http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg
diakses pada Sabtu malam, 24 September
2011http://www.bnpb.go.id/website/asp/benc.asp?p=6 diakses pada
Sabtu malam, 24 September
2011http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/antisipasigempa.bmkg
diakses pada Sabtu malam, 24 September
2011http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/27/analisa-gempa-bumi-indonesia/
diakses pada Sabtu malam, 24 September 201119 | Page