BAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG Front merupakan daerah
bertemunya dua massa udara yang sifat fisik (temperature, densitas)
serta kekuatannya berbeda. Perpotongan bidang batas ini dengan
tanah menunjukan sebuah garis pada peta cuaca. Garis ini merupakan
sebuah permukaan (bidang) yang tidak vertikal melainkan bidang
miring dimana udara panas akan naik diatas udara yang lebih dingin.
Front merupakan zone yang tipis (kecil) dimana kecepatan
permibilitas bahan sifat-sifat massa udara terhadap jarak adalah
besar. Simbol-simbol pada peta sinoptik seperti cuaca, tekanan
udara, kecepatan angin, suhu udara, suhu titik embun, dan jenis
awan merupakan simbol-simbol yang menjadi indikator terjadinya
front di suatu daerah. Front dapat dibedakan atas lima jenis yaitu
front panas (warm front), front dingin (cold front), front campuran
(occluded front), front stasioner (stationary front) dan siklon
frontal. Front ini diklasifikasikan berdasarkan pada temperatur
udara dan dominasi udara yang terjadi. Setiap jenis front memiliki
masing-masing keunikan dan karakteristik yang berbeda-beda.
Karakteristik front dingin berbeda dengan front panas. Apabila
terjadi front dingin, daerah tersebut akan mengalami hujan deras
dan badai yang biasanya disertai dengan petir dan kilat, sedangkan
pada front panas yang terjadi adalah gerimis yang berkepanjangan.
Begitu pula dengan front campuran, stasioner dan siklon frontal,
yang memiliki dampak atau pengaruh yang berbeda terhadap fenomena
cuaca. Dalam penulisan kali ini saya akan membahas mengenai segala
sesuatu yang berkaitan dengan front meliputi pengertian, jenisnya
dan penyebab terbentuknya sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Meteorologi Tropis di Akademi Meteorologi dan
Geofisika. 1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan mengenai front
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mandiri dan tengah
semester mata kuliah Meteorologi Tropis di Akademi Meteorologi dan
Geofisika.FRONT MASSA UDARA
Page 1
BAB II ISI1 2 2.1 Massa Udara Massa Udara adalah bagian atmosfer
yang tebalnya mencapai ribuan meter dari permukaan tanah dan meluas
sampai ribuan kilometer persegi. Suhu dan kelembapannya serba sama
dalam arah mendatar. Karakteristik cuaca dalam massa udara
bergantung pada dua sifat dasar, yaitu sebaran suhu ke arah tegak
dan kadar airnya. Sebaran suhu ke arah tegak menyatakan kemantapan
massa udara. Karena kemantapan erat kaitannya dengan gerak vertikal
di dalam massa udara, maka sebaran uap air ke arah atas, bentuk
kondensasi dan jumlah curah hujan, semuanya ditentukan oleh sebaran
suhu ke arah tegak. Agar suatu massa udara dapat terbentuk, udara
harus berdiam atau bergerak untuk waktu yang lama di atas daeah
luas yang memiliki daerah seragam. Selain itu, angin lemah dan
sifat permukaan yang seragam juga harus terdapat bersama-sama dalam
pembentukan massa udara. Angin lemah mengakibatkan udara akan
berada di atas wilayah sumber lebih lama, sehingga mendekati
keseimbangan dengan wilayah itu.Beberapa sifat pokok wilayah yang
menentukan sifat massa udara adalah suhu dan apakah wilayah
tersebut berupa daratan atau lautan. Massa udara dibagi menjadi
enam kategori berdasarkan karakteristik iklim (temperatur dan
kelembapan) dari tempat terbentuknya.: Maritim Tropik merupakan
udara tropika yang terbentuk diatas lautan pada lintang rendah.
Udaranya bersifat hangat, lembab, dan tidak stabil. Daratan Tropik
merupakan udara tropik daratan yang terbentuk diatas daerah
subtropika. Misalnya daerah Afrika Utara, Amerika Serikat, Meksiko,
dan daerah Gurun di Afrika (terutama di musim panas). Udara ini
bersifat panas, kering, tidak stabil, dan jarang terdapat awan
karena kelembapannya sangat rendah. Maritim Kutub merupakan udara
yang terbentuk pada lintang tinggi diatas lautan. Pada musim dingin
udara maritim kutub relatif dinginFRONT MASSA UDARA
Page 2
dibandingkan kutub benua atau artika. Pada musim panas udarnya
sejuk. Udara maritim kutub bersifat lembab dan tidak stabil.
Daratan Kutub merupakan udara yang terbentuk pada lintang tinggi
diatas daratan. Udara ini memiliki sifat yang serupa dengan udara
artika tetapi tidak sedingin udara artika. Massa udara ini tidak
terlalu dingin pada musim panas dengan kelembapan yang berubah-ubah
dan kestabilan yang jauh lebih kecil atau labil. Maritim Artik
merupakan massa udara yang terdapat dalam musim dingin yang berasal
dari lautan. Daratan Artik merupakan massa udara yang terdapat
dalam musim dingin yang berasal dari daratan. Ketika angin
mendorong kumpulan udara keduanya berinteraksi dengan seksamanya
sehingga dapat membantu menyebarkan panas dan kelembapan pada
permukaan planet. Ketika dua massa udara dengan temperatur dan
kelembapan berbeda bertemu keduanya tidak bercampur, tetapi akan
bertumbukan sepanjang garis yang diberi nama Front. Hal ini
menyebabkan pembentukan awan dan prespitasi atau hujan. 2.2
Pengertian Front Front adalah batas antara pertemuan dua massa
udara yang mempunyai sifat fisika (suhu, densitas) berbeda. Front
merupakan daerah yang sempit dengan kecuraman perubahan sifat massa
udara terhadap jarak yang besar. daerah front adalah tempat
terjadinya transisi yang cepat antara massa udara yang satu dengan
massa udara yang lain, mempunyai ketebalan yang berorde 100 km.
Suhu merupakan sifat utama yang dipakai untuk mengidentifikasikan
massa udara dan untuk menunjukan adanya front.Selain suhu
kelembapan juga dapat membantu dalam menganalisis peta cuaca
danmenentukan lokasi front. Kelembapan ini dinyatakan dengan suhu
tititk embun, gradien tekanan, arah dan kecepatan angin, perawanan,
dan endapan. Front merupakan suatu wilayah atau tempat pertemuan
antara dua massa udara yang memiliki perbedaan fisik dan
kekuatannya. Biasanya, front terjadi di daerah lintang tinggi
sekitar 66.5 lintang utara atau selatan. Pada awal pembentukannya,
perkembangan hingga penguatan front dikenal dengan istilah
frontogenesis. Sedangkan pada fase akhirFRONT MASSA UDARA
Page 3
pelenyapan atau penghancuran front dikenal dengan istilah
frontolisis. Secara umum front dapat dibedakan atas lima jenis
yaitu front panas (warmfront), front dingin (cold front), front
campuran (occluded front), front stasioner (stationary front) dan
siklon frontal. Klasifikasi front ini didasarkan pada temperatur
udara dan dominasi udara yang terjadi. Analisis front sangat
bermanfaat terutama untuk mempelajari fenomena cuaca yang mungkin
terjadi dalam suatu wilayah. Dengan mengetahui jenis front yang
terjadi maka kita dapat melakukan tindakan mitigasi untuk mencegah
terjadinya keruskan akibat fenomena cuaca yang terjadi. Analisis
front akan menjadi akurat jika kita mampu menganalisis proses
terbentuknya front dari berbagai parameter unsur cuaca yang terjadi
waktu lampau dan saat pengamatam.Pemahaman yang mendalam mengenai
analisis front juga akan membantu kitauntuk melakukan forecasting
kondisi cuaca. 2.3 Tingkat Pembentukan Front Tingkat pembentukan
front dapat dibagi menjadi 3 tahap meliputi : a. Tingkat pertama
terdiri atas: 1) 2) Tahap normal, merupakan pertemuan antara udara
kutub dari Tahap deformasi, terjadi suatu putaran udara yang
arahnya utara dengan udara ropis dari selatan. berlawanan jarumjam
jika terjadi di belahan bumi utara dan searah dengan jarum jam jika
terjadi di belahan bumi selatan. b. Tingkat kedua, Pada tahap ini
terjadi deformasi permukaan front (bidang discontinuitas) menjadi
bentuk lidah atau sudut. Udara panas pada tingkat ini terletak
diantara masa udara dingin, kemudian udara panas didorong oleh
angin yang menimbulkan gangguan. Disepanjang front panas terbentuk
awan cirrus, altostraturs, dan altocumulus. Sedangkan di sepanjang
permukaan front dingin berhubungan udara panas, sehingga udara
panas menjadi tidak stabil dan naik dengan cepat sehingga
mengakibatkan tumbuhnya awanawan konvektif.Awan ini mula-mula
tumbuh sebagai cumulus,kemudian jika awan mencapai ketinggian 6-9
km disertai hujan ringan dan tanpa menunjukan tanda-tanda
terjadinya es maka awan menjadi cumulus Page 4
FRONT MASSA UDARA
congestus,kemudian pada akhirnya menjadi cumulusnimbus jika
bagian atas awan. c. Tingkat ketiga, Dalam perjalanannya, maka
front dingin bergerak lebih cepat daripada front
panas.Isobar-isobar lebih rapat di dalam udara dingin daripada di
dalam udara panas karena itu front dingin akan mengejar front panas
dan mendorong udara panas ke atas, dikatakan bahwa front menjadi
occlus (terserap).Akhirnya depresi pada pusat gangguan secara
progresif menjadi tertimbun (tertutup).Sehingga front menjadi kabur
dan akhirnya mati.Dari lahirmya gangguan sampai matinya front
,memerlukan waktu 3 sampai 7 hari.
Gambar 2. Penampang vertikal permukaan front. Front panas :
udara panas mendorong udarayang lebih dingn, front dingin : udara
dingin mendorong udara yang lebih panas.
FRONT MASSA UDARA
Page 5
2.4
Klasifikasi Front Front dapat diklasifikasikan secara geografis
dan menurut gerakan massa udara. Klasifikasi geografis Pembentukan
front terjadi dari waktu ke waktu pada daerah dengan perbedaan
besar di atas permukaan bumi.Namun mengikuti frontogenesis,
perkembangan front terjadi di daerah dengan dengan kondisi buruk
dan perbedaan suhu yang sesuai.Daerah frontogenesis biasanya berada
sepanjang batas pertemuan 4 massa udara dominan.Front sepanjang
pertemuan ini disebut front artic,polar dan inter tropical.
Klasifikasi gerakan udara Klasifikasi tersebut berdasarkan
perpindahan front dan hasil perubahan suhu. Empat (4) tipe dasar
front yaitu: 1. Front Panas merupakan Front yang terbentuk karena
massa udara panas lebih berpengaruh dari pada massa udara dingin
Ini menghasilkan gerakan aktif ke atas pada udara panas.Front panas
ditandai adanya awan cirus dan cirus stratus yang makin
padat,karena massa udara panas keadaaan udaranya labil bentuk
awannya berubah menjadi cirus cumulus.Jika front panas bergerak
makin mendekat Altostratus dan makin jelas awan rendah seperti
terjadi pada Altocumulus.Precipitasi(hujan,salju,dll)
penurunan /pengurangan altostratus hingga 300 mil pada
perkembangan front panas. Udara panas akan naik karena lebih ringan
kemudian mendingin. Dari kelembatan yang ada akan mengembun menjadi
awan nimbostratus. Peristiwa ini akan menyebabkan presipitasi yang
sedang dengan karakteristik / indikator front panas sebagai
berikut: a. Distribusi tekanan Front panas secara umum dilokasikan
di daerah pada tekanan rendah (through) di permukaan. Kecepatan
angin biasanya meningkat pada perkembangan front panas karena
umumnya gradien tekanan meningkat. b. Perubahan suhu Temperatur
naik perlahan dengan indikasi sistem awan.Pada area precipitasi dan
fog,suhu menjadi beragam. c. Suhu titik embun Page 6
FRONT MASSA UDARA
Suhu titik embun meningkat dengan mendekatnya front panas. d.
Visibility Pada perkembangan front terutama dibawah altostratus
visibility biasanya tidak baik,disebabkan tidak adanya inversi
permukaan.Setelah berlalunya front visibility meningkat pada udara
disektor panas. e. Ceiling Ceiling awan pada perkembangan front
panas mengikuti kemiringan permukaan front sepanjang tidak ada
precipitasi. f. dari Bentuk awan Cirrus menjadi cirrostratus
menjadi altostratus menjadi Front panas hampir selalu dikaitkan
dengan bentuk tipe awan.Transisi nimbostratus merupakan suatu
ketetapan.
2. Front Dingin
FRONT MASSA UDARA
Page 7
merupakan massa udara yang terjadi jika massaudara dingin lebih
dominan daripada massa udara panas. Udara dingin yang lebih padat
akan bergerak dibawah udara panas dan udara panas akan naik,
membentuk cumulonimbus.Peristiwa ini kadangkala menghasilkan hujan
deras yang disertai dengan badai. Ketika udara panas diatas
permukaan front bergerak lebih cepat,gerakan menurun berkembang
dalam udara panas sepanjang permukaan front.Di level lebih tinggi
udara panas dekat permukaan didorong dan dipaksa ke atas.Kemudian
aliran turun terjadi pada udara dingin dengan segera dibelakang
permukaan front. Pembentukan sistem Awan.awan stratus tumbuh
bercabang-cabang dari awan utama di beberapa level menengah dan
nimbostratus dan altosratus terbentuk setelah dicapai level
icecrystal.Precipitasi Biasanya hanya terjadi sedikit pada
perkembangan permukaan front dalam bentuk heavy shower.
Karakteristik / indikator front dingin : a) Tendensi tekanan Pada
perkembangan front dingin,karakteristik tendensi biasanya
diindikasikan dengan b) Angin Dengan mendekatnya front, angin
biasanya akan kembali hingga hampi sejajar front. c) Temperature
Penurunan yang pasti pada suhu saat dan mengikuti berlalunya front.
d) Suhu titik embun Suhu titik embun membantu dalam menentukan
lokasi front. Penurunan suhu titik embun akan teramati pada front
dingin. e) Visibility Dengan mendekat dan berakhirnya front dingin
visibility menurun / berkurang. f) Distibusi tekanan Front dingin
terletak di daerah dengan tekanan rendah. Kapan saja ada tanda
densitas berlawanan antara dua massa udara.Analisa dalam isobar
akan mengindikasikan poisisi tekanan rendah yang terjadi pada
front.FRONT MASSA UDARA
dan
.Tendensi peningkatan tekanan yang
tiba-tiba dan kuat mengikuti berlalunya front.
Page 8
g) Ceiling Ceiling menjadi sangat rendah pada saat front berlalu
dan terangkat perlahan setelah front melewatinya.
3. Front Occlusion Front Occlusion adalah front yang dihasilkan
ketika front dingin bertemu dengan front panas.Occlusion terbagi
menjadi 2 yaitu : 1.Front occlusi panas 2.Front occlusi dingin.Pada
dasarnya dipengaruhi oleh struktur front oklusi itu sendiri.Dalam
front oklusi massa udara panas terangkat ke atas dan siklonnya
dikelilingi oleh massa udara dingin. Awan yang timbul dari front
ini adalah Sc,C,hujan,shower,drizzle. 4. Front Stasioner
(Stationary Front) Ada kalanya suatu front tidak cukup kuat untuk
mendorong front lainnya, sehingga udara menjadi tidak bergerak.
Kondisi ini dinamakan front stasioner atau front quasi stationer
(Ahrens, 2007). Front quasi stationer dapat terjadi apabila ada dua
massa udara yang bertemu, baik dingin maupun panas, tetapi
masing-masing dari massa udara tersebut tidak cukup kuat untuk
mendesak satu dengan yang lainnya sehingga tidak jelas mana yang
mendominasi. Suatu daerah dapat dikatakan mengalami front quasi
stationer apabila tidak terjadi perubahan selama rentang beberapa
lama. Hal ini bersifat subjektif, karena tergantung dari pengamat
yangFRONT MASSA UDARA
Page 9
melakukan penelitian di lapangan. Pergerakan dari front quasi
stationer ini hanya berkisar pada 5 knot. Kondisi cuaca di
sepanjang front stasioner ini umumnya cerah atau sedikit berawan,
dengan udara yang jauh lebih dingin disalah satu sisi. Hal ini
disebabkan karena kedua massa udara relatif kering dan tanpa
presipitasi. Tetapi front tersebut tak berlangsung lama. Jika udara
yang lebih hangat mulai bergerak dan mendorong udara dingin, front
tak lagi dalam kondisi stasioner. Kondisinya akan berubah menjadi
front panas. Begitu pula ketika udara yang lebih dingin mendapat
daya dorong yang lebih kuat, maka kondisi akan berubah menjadi
front dingin dan udara hangat tersebut akan tergeser.
Dalam beberapa keadaan suatu segmen front kutub yang panjang
hampir menjadi stasioner. Di sepanjang bagian front ini terjadi
osiliasi kecil sebagai gelombang-gelombang yang sanagt lemah yang
bergerak sepanjang front. Di beberapa tempat front ini bergerak ke
arah utara sebagai front hangat dan bergerak kembali ke arah
selatan sebagai suatu front dingin beberapa jam kemudian. Front ini
disebut front quasi stasioner. Jadi tidak begitu jelas mana yang
dominan. Kadang-kadang front ini mengikuti karakteristik suatu
front hangat dalam hal adanya gerakan ke arah atas, meskipun posisi
frontalFRONT MASSA UDARA
Page 10
permukaan memperlihatkan gerakan yang kecil. Front stasioner
pada peta cuaca ditandai dengan alternating setengah lingkaran
merah dan biru yang berlawanan arah, tidak menunjukkan pergerakan
signifikan. Ketika front stasioner berada pada skala kecil,
degenerating ke zona yang sempit di mana arah angin berubah cukup
signifikan lebih dari jarak dekat, mereka dikenal sebagai
shearlines. Shearline digambarkan sebagai garis merah titik dan
strip.
Gambar 14. Shearline untuk menggambarkan front stasioner
(sumber: www. earth.usc.edu) 2.5 Lokasi & Waktu Terjadinya
Front Front mungkin terjadi hanya pada tempat dimana terdapat
pergantian angin siklon /wind shear siklon. Front terjadi hampir
sepanjang daerah tekanan rendah,meskipun front tersebut mungkin
terjadi di tempat terdapat wind shear siklon dan tidak mungkin
terjadi sepanjang daerah tekanan tinggi/ pada daerah anti
siklon.pada umumnya front terjadi di daerah lintang tinggi.Front
terjadi apabila massa udara panas bertemu dengan massa udara
dingin. Temperature merupakan sifat utama yang dipakai untuk
mengidentifikasi adanya front.Sifat-sifat lain yang berubah pada
front dan dapat membantu di dalam menganalisa peta cuaca untuk
mementukan lokasi front adalah kelembaban yang dinyatakan dengan
temperature titik embun,gradien tekanan(biasanya front terletak
dalam sebuah palung tekanan rendah),arah dan kecepatan angin,
perawanan dan endapan.Pada umumnya front mempunyai inklinasi antara
1:50 sampai 1:300.Kemiringan rata-rata front dingin adalah sekitar
1:100 dan front panas sekitar 1:200.Meskipun kemiringan front
sangat kecil tetapi mampu untuk menaikan udara panas diatas udara
dingin sehingga terbentuk awan dan endapan.
FRONT MASSA UDARA
Page 11
Siklon Frontal Siklon frontal adalah daerah front dimana terjadi
pertemuan dua massa udara yang berbeda kekuatan dan karakter.
Siklon frontal merupakan bentuk front yang terjadi dalam keadaan
khusus. Depresi frontal dalam tahapan paling berkembang dapat
berupa badai besar yang lebarnya mencapai 1600 km (1000 mil) dan
dapat bergerak sejauh ribuan kilometer (mil), membawa cuaca penuh
badai yang sangat mudah berubah arah ke berbagai tempat sebelum
akhirnya menghilang. Front bergerak digambarkan di peta cuaca
sebagai garis lengkung. Siklon frontal sering juga disebut sebagai
siklon ekstratropis karena siklon frontal ini terjadi di
lintang-lintang menengah dan tinggi. Siklon tersebut berbeda dari
siklon tropis dalam beberapa hal, tetapi yang paling menonjol
adalah bahwa siklon ekstratropis mengandung sistem frontal
sedangkan siklon tropis tidak sehingga siklon tropis dikenal
sebagai siklon frontal. Sikoln ekstratropis terbentuk di sepanjang
front kutub yang merupakan suatu zona frontal yang memisahkan massa
udara kutub yang dingin dari massa udara tropis yang hangat. Salah
satu contohnya adalah Claudette Hurricane di tahun 2003, di mana
asal gelombang angin dari 45 mph (72 km / h) sebelum berkembang
menjadi sirkulasi. Badai tropis yang digambarkan dengan garis yang
solid jeruk di US Nasional Cuaca Layanan Unified Permukaan
Analisis. Dalam suatu Front atau konvergensi massa udara, udara
mengalami deformasi kompresi. Adapun tahap tahap deformasinya biasa
dibagi ke dalam empat tingkat, yaitu : (1). Tingkat Normal Udara
Kutub dari utara dan udara tropis dari selatan saling bertemu. (2).
Tingkat Deformasi (3). Suatu putaran udara terjadi, arahnya
berlawanan jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di
belahan bumi selatan. (4). Tingkat Deformasi Frontal Bidang front
(diskontinuitas) terdeformasi kuat sehingga massa udara terbelah
dan udara panas terjepit diantara udara dingin. Udara dingin
menghujam di bawah udara panas, kemudian udara panas naik ke udara
atas yang lebih tinggi dalam bidang miring dimana disepanjang
bidang Front panas akan terbentuk awan awan Cirrus, Altostratus dan
Altocumulus.FRONT MASSA UDARA
Page 12
Disepanjang bidang Front dingin udara panas bersinggungan dengan
udara dingin menyebabkan tidak stabil sehingga udara panas naik
dengan cepat dan menumbuhkan awan awan konvektif Cumulus, Cumulus
Congestus dan Cumulonimbus. Front dingin inilah yang menyebabkan
hujan lebat, badai guruh dan hujan es.
2.6
Proses Terbentuknya Awan, Prepitasi, dan Angin
FRONT MASSA UDARA
Page 13
Ketika massa udara dingin dari daerah kutub bertumbukan dengan
massa udara panas dari daerah tropik akan menghsilkan front, dimana
pada titik tertentu temperatur mulai menurun, sehingga terbentuk
depresi yang berupa awan, presipitasi, dan angin. Tahap-tahapannya
berupa: a) Udara panas yang lebih ringan (1) naik di atas udara
dingin (2), yang dapat membentuk daerah yang bertekanan rendah (3)
didekat front panas dan dingin terbentuk.
b) Diisap oleh takenan rendah udara dingin bergerak berputar.
Front dingin (4) mendekati front panas (5). Pada daerah tinggi
udara yang panas mengmbun dan membentuk awan (6), menghasilkan
presipitasi.
FRONT MASSA UDARA
Page 14
c) Ketika front dingin lebih berpengruh daripada front panas,
udara panas (7) akan didorong kedaerah lebih tinggi, diatas titik
penumpukan (8). Cuacanya tidak stabil dan berangin (9).
d) Penumpukan akan menghalangi aliran udara panas. Depresi akan
mulai menghilang: angin mulai mereda dan presipitasi berhenti.
FRONT MASSA UDARA
Page 15
2.7
Perubahan Massa Udara Ketika bergerak ke arah khatulistiwa,
massa udara artika dan massa udara kutub benua biasanya mendapat
pemanasan dari bawah dan dengan demikian menjadi tidak mantap.
Sering kali, penguapan dari permukaan air hangat atau dari tanah
lembab serta nabatah meningkat kadar lengasnya. Akibatnya,
terbentuklah awan gegolak di dalammassa udara itu. Jika tergabung
dalam aliran mensiklon, mungkin pula terjadi pemumpunan yang
mendukung perkembangan ketidakmantapan sepanjang lapisan yang lebih
dalam. Hal ini memungkinkan awan menjadi cukup besar untuk
terjadinya curah hujan. Akan tetapi, yang lebih sering, aliran ke
arah selatan di Belahan Bumi Utara merupakan aliran antisiklon.
Aliran ini disertai oleh pemberaian yang menimbulkan lapisan mantap
yang membatasi ketinggian terbentuknya awan, walaupun udara tetap
mendapat pemanasan dari bawah. Struktur massa udara juga berubah
akibat pemumpunan atau pemberaian yang berkaitan dengan pola aliran
skala-besar. Pemberaian berhubungan dengan gerakan ke arah
khatulistiwa dan aliran mengantisiklon, yang oleh karena itu
cenderung memantapkan udara dan menghasilkan sungsangan.
Sebaliknya, aliran ke arah kutub dan aliran mensiklon bersifat
memumpun, dan dengan demikian cenderung mengurangi kemantapan.
Pengaruh gerakan ini terutama dirasakan pada ketinggian yang lebih
besar, karena jumlah gerakan vertikal (perentangan vertikal akibat
pemumpunan dan penyusutan akibat pemberaian) sebanding dengan
ketebalan kolom udara tempat terjadinya pemumpunan dan pemberaian
tersebut.
FRONT MASSA UDARA
Page 16
BAB III KESIMPULAN 1. Front adalah suatu wilayah atau tempat
pertemuan antara dua massa udara yang memiliki perbedaan fisik dan
kekuatannya. Biasanya, front terjadi di daerah lintang tinggi
sekitar 66.5o lintang utara atau selatan. 2. Front dapat dibedakan
atas lima jenis yaitu front panas (warm front), front dingin (cold
front), front campuran (occluded front), front stasioner
(stationary front) dan siklon frontal. Klasifikasi front ini
didasarkan pada temperatur udara dan dominasi udara yang terjadi.
3. Front panas terjadi apabila massa udara panas menggilas massa
udara dingin. Pada saat front panas berlangsung, terjadi hujan
gerimis dalam waktu yang lama sekitar 2-3 hari. Awan-awan yang
terbentuk pada saat front panas ini adalah awan Cirrus,
Cirocumulus, Cirrostratus, Altocumulus, dan Altostratus. 4. Front
dingin terjadi apabila massa udara dingin menggilas massa udara
panas, dimana massa udara panas akan naik di atas massa udara yang
lebih dingin. Front dingin biasanya mempunyai kemiringan antara
1:80 dan 1:150 yang artinya zona transisisi tersebut terletak pada
ketinggian 1 km di atas tanah, pada jarak antara 80 sampai 150 dari
front permukaan. Awan-awan yang terbentuk pada saat front dingin
adalah awan Cumulonimbus (Cb) dan Cumulus (Cu). Selama front ini
berlangsung terjadi hujan badai sangat besar, Guntur, dan kilat
selama 2-3 jam. 5. Front campuran terjadi apabila dua massa udara
dingin bertemu dengan massa udara panas sehingga massa udara dingin
akan mengambil alih lokasi massa udara panas. 6. Front quasi
stationer terjadi apabila ada dua massa udara yang bertemu, baik
dingin maupun panas, tetapi masing-masing dari massa udara tersebut
tidak cukup kuat untuk mendesak satu dengan yang lainnya sehingga
tidak jelas mana yang mendominasi. Siklon frontal adalah daerah
front dimana terjadi pertemuan dua massa udara yang berbeda
kekuatan dan karakter. Siklon frontal sering juga disebut sebagai
siklon ekstratropis karena siklon frontal ini terjadi di
lintanglintang menengah dan tinggi.
FRONT MASSA UDARA
Page 17