TUGAS MATA KULIAH SATUAN OPERASI DAN PROSESEVAPORASI
Anggota Kelompok:1. Rochmanda Ade Herlambang (201310220311047)2.
Novi Berlian Tunjungsari (201310220311052)3. Ima Rosida
Hayati(201310220311046)4. Diana Ayu Ningrum (201310220311064)5.
Wildan Ruskamila (201310220311071)6. Vellyta
Kurniawati(201310220311072)7. Nurul Ilma (201310220311075)
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS PERTANIAN
PETERNAKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2014KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para sahabat, juga para pengikutnya. Alhamdulillah
berkat pertolongan dan rahmat Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Evaporasi dalam memenuhi
tugas pada mata kuliah Agroklimatologi. Dalam penyusunan makalah
ini penulis dapat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik agar dapat dijadikan pegangan
di dalam menyusun makalah di waktu atau kesempatan yang akan
datang. Penyusunan makalah ini tidak dapat penulis selesaikan tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat material
maupun spiritual. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini.
Malang, Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiBAB I PENDAHULUAN11.1 Latar
Belakang 11.2 Rumusan Masalah 21.3 Tujuan 2BAB II TINJAUAN PUSTAKA
32.1 Evaporasi 32.2 Evaporator 4BAB III PEMBAHASAN 62.1 Evaporasi
62.2.1 Tujuan Evaporasi 62.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Proses Evaporasi 72.2.3 Perbedaan Evaporasi Dengan Proses Lain 72.2
Evaporator 82.2.1 Prinsip Kerja 92.2.2 Tipe-Tipe Evaporator 92.2.3
Cara Kerja Mesin 122.2.4 Bagian-Bagian Evaporator 122.3 Aplikasi
Evaporator 15BAB IV PENUTUP 174.1 Kesimpulan 17DAFTAR PUSTAKA
18
15
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Industri Pangan di Indonesia semakin berkembang. Berbagai bahan
pangan diolah menjadi berbagai macam produk yang bisa dikonsumsi.
Semua proses proses tersebut dibantu oleh berbagai macam alat dan
melewati berbagai macam proses. Salah satunya adalah proses
evaporasi dan menggunakan alat evaporator.
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut
sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya
lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu untuk
memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah
menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses
evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan
pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair,
kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat.
Begitupula, evaporasi berbeda dengan distilasi, karena disini
uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap itu merupakan
campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporai, zat
cair pekat itulah yang merupakan produk yang berharga dan uapnya
biasanya dikonsentrasikan dan dibuang.Evaporator merupakan salah
satu alat yang banyak digunakan di industry kimia untuk memekatkan
suatu larutan. Peristiwa yang terjadi pada proses dievaporator
adalah evaporasi. Sedangkan pengertian evaporasi sendiri merupakan
proses perubahan molekul yang memiliki fase cair dengan spontan
menjadi fase gas. Proses ini adlah kebalikan dari kondensasi.Faktor
dasar yang mempengaruhi laju penguapan adalah laju panas
dipindahkan kebahan cair, jumlah panas yang dibutuhkan untuk
menguapkan setiap puond air, suhu maksimum yang diperkenankan untuk
bahan cair, tekanan pada saat penguapan terjadi, perubahan yang
lain terjadi didalam bahan selama proses penguapan berlangsung
1.2
RumusanMasalah1.Apayangdimaksuddenganevaporasi?2.Apayangdimaksuddenganevaporator?3.Bagaimakahprinsipkerjadarievaporator?4.Apasajakahtipe-tipedarievaporator?
1.3
Tujuan1.Untukmengetahuidasarteorimengenaievaporasi.2.Untukmengetahuidasarteorimengenaievaporator.3.Untukmengetahuitentangprinsipkerjadarievaporator.4.Untukmengetahuitipe-tipedarievaporator.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 EvaporasiEvaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan
cara mendidihkan atau menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil
pertanian proses evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan larutan
sebelum proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan, menurunkan
aktivitas air aw(Praptiningsih 1999).
Menurut Wirakartakusumah (1989), di dalam pengolahan hasil
pertanian proses evaporasi bertujuan untuk: Meningkatkan
konsentrasi atau viskositas larutan sebelum diproses lebih lanjut.
Sebagai contoh pada pengolahan gula diperlukan proses pengentalan
nira tebu sebelum proses kristalisasi, spray drying, drum drying
dan lainnya Memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat
biaya pengepakan, penyimpanan dan transportasi Menurunkan aktivitas
air dengan cara meningkatkan konsentrasi solid terlarut sehingga
bahan menjadi awet misalnya pada pembuatan susu kental manis
Sebagai bagian dari suatu proses di dalam pabrik, alat evaporasi
mempunyai dua fungsi, yaitu merubah panas dan memindahkan uap yang
terbentuk dari bahan cair. Ketentuan-ketentuan penting pada praktek
evaporasi adalah : Suhu maksimum yang diperkenankan yaitu sebagian
besar dibawah 212 F. Promosi perputaran bahan cair melalui
permukaan pindah panas, untuk mempertahankan koefisien pindah panas
yang tinggi dan untuk menghindari setiap pemanasan global yang
terlalu tinggi. Kekentalan bahan cair yang selalu meningkat dengan
cepat karena meningkatnya jumlah bahan yang tidak terlarut. setiap
kecenderungan untuk berbusa yang mempersulit pemisahan bahan cair
dengan uap
Menurt Earle (1982), adapun faktor-faktor yang menyebabkan dan
mempengaruhi kecepatan pada proses evaporasi adalah :a.Kecepatan
hantaran panas yang diuapkan ke bahanb.Jumlah panas yang tersedia
dalam penguapanc.Suhu maksimu yang dapat dicapaid.Tekanan yang
terdapat dalam alat yang digunakane.Perubahan-perubahan yang
mungkin terjadi selama proses penguapan.
Menurut Buckle (1987), dalam prakteknya ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan selama proses penguapan meliputi :1. Sirkulasi
udara sehingga proses penghantaran panas tinggi.2. Terjadinya
kenaikan viskositas3. Terbentuknya deposit pada evaporator4.
Kehilangan aroma5. Kelarutan zat padat.
2.2 EvaporatorMenurut Gaman (1994), mekanisme kerja evaporator
adalah steam yang dihasilkan oleh alat pemindah panas, kemudian
panas yang ada (steam) berpindah pada bahan atau larutan sehingga
suhu larutan akan naik sampai mencapai titik didih. Steam masih
digunakan atau disuplay sehingga terjadi peningkatan tekanan uap.
Di dalam evaporator terdapat 3 bagian, yaitu:1. Alat pemindah
panasBerfungsi untuk mnsuplai panas, baik panas sensibel (untuk
menurunkan suhu) maupun panas laten pada proses evaporasi. Sebagai
medium pemanas umumnya digunakan uap jenuh.2. Alat pemisahBerfungsi
untuk memisahkan uap dari cairan yang dikentalkan.3. Alat
pendinginBerfungsi untuk mengkondnsasikan uap dan memisahkannya.
Alat pendingin ini bisa ditiadakan bila sistem bekerja pada tekanan
atmosfer
Selama proses evaporasi dapat terjadi perubahan-perubahan pada
bahan, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain perubahan viskositas,
kehilangan aroma, kerusakan komponen gizi, terjadinya pencokelatan
dan lain lain. Pemekatan dapat dilakukan melalui penguapan, proses
melalui membrane, dan pemekatan beku. Peralatan yang digunakan
untuk memindahkan panas ke bahan bermacam-macam bentuk dan
jenisnya. Penggunaan bermacam-macam peralatan ini akan berpengaruh
pada kemudahan penguapan dan retensi zat gizi. Pada waktu air
menguap dan larutan menjadi pekat, terjadi beberapa perubahan
penting. Pertama zat terlarut reaktif menjadi lebih pekat dan laju
kerusakan kimiawi dapat meningkat. Kedua terjadikenaikan titik
didih. Ketiga viskositas larutan meningkat dengan tajam, jika
viskositas meningkat, maka cairan menjadi sulit dipanaskan.
Kesulitan ini menyebabkan penyebaran suhu yang tidak seragam
sehingga dapat terjadi bercak panas dan hangus. Hal ini sangat
mempengaruhi retensi zat gizi. Sebagai contoh adalah susu dan
produk olahannya yang merupakan produk umum dengan kadar protein
tinggi yang dipekatkan. Karena adanya gula reduksi kerusakan
terjadi pada lisin. Hasil riset tahum 1960 menunjukkan bahwa pada
susu kental manis yang diolah dengan retort pada suhu 113 C Selma
15 menit, retensi lisin yang tersedia adalah 80%. Sedangkan pada
susu kental manis yang tidak diolah dengan retort retensi lisin
yang tersedia adalah 97%. Kerusakan vitamin pada proses pemekatan
hamper tidak terjadi selama proses pemekatan itu dilakukan dengan
benar. Sari buah yang dikentalkan pada suhu rendah menunjukkan
retensi menunjukkan retensi vitamin C sebesar 92 97%. Thiamin
adalah perkecualian, selama pemekatan zat ini dapat mengalami susut
sebesar 14 27%. Retensi zat gizi juga dipengaruhi oleh lama waktu
pemanasan larutan di dalam evaporator. Semakin lama lama pemanasan
maka retensi zat gizi semakin menurun (Tejasari, 1999)Besarnya suhu
dan tekanan evaporator sangat berpengaruh terhadap proses penguapan
cairan. Semakin tinggi maka semakin cepat proses evaporasi, tetapi
dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan yang dapat menurunkan
kualitas bahan (Gaman, 1994).
BAB IIIPEMBAHASAN2.1 EvaporasiEvaporasi merupakan suatu proses
penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat
cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi
itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat
terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap.
Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi
tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan
adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan
bukan zat padat. Begitupula, evaporasi berbeda dengan distilasi,
karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap
itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha
untuk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporai,
zat cair pekat itulah yang merupakan produk yang berharga dan
uapnya biasanya dikonsentrasikan dan dibuang.Evaporasi secara umum
dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang
berarti proses penguapan yang terjadi secara alami (2) evaporasi
yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan
uappanas (steam) dalam suatu peralatan. Evaporasi dapat diartikan
sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan
panas atau dapat juga didefinisikan sebagai evaporasi adalah
peristiwa menguapnya pelarut dari campuran yang terdiri atas zat
terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap.
Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air.2.1.1
Tujuan EvaporasiTujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi
larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih
tinggi. . Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya
secara alami dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada
proses pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke
dalam cairan, (2) pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat
uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4) mengkondensasikan
uapnya. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai
perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih. Evaporasi
dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada
titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi
biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa
campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan
komponenkomponennya. Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan
produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan
dan dibuang. Disinilah letak perbedaan antara evaporasi dan
distilasi.
2.1.2Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Evaporasi 1.
Temperature steam, disesuaikan bahan yang akan dievaporasi karena
bahan yang tidak tahan suhu yang tinggi tentunya akan membentuk
kerak pada kolom evaporator sehingga akan mempengaruhi perpindahan
panas dari steam ke bahan tersebut.2. Tekanan operasi, mempengaruhi
proses penguapan pelarut disamping temperature.3. Laju alir umpan,
bila laju alir umpan terlalu kecil proses kurang effisien dan juga
bila terlalu besar, sehingga untuk suatu proses laju alir umpan
diusahakan adalah laju yang dapatmenghasilkan proses yang
optimal.4. Sifat fisik dan kimia umpan.5. Luas permukaan kontak
antara umpan dan media pemanas (panjang dan jumlah tube).6. Laju
alir steam 7. Laju air pendingin (kondensor)
2.1.3Perbedaan Evaporasi Dengan Proses Laina. Evaporasi Dengan
PengeringanEvaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi
sisa penguapan adalah zat cair kadang-kadang zat cair yang sangat
viskos dan bukan zat padat. Perbedaan lainnya adalah pada evaporasi
cairan yang diuapkan dalam kuantitas relative banyak, sedangkan
pada pengeringan sedikit.b. Evaporasi dengan DistilasiEvaporasi
berbeda pula dari distilasi karena uanya biasa dalam komponen
tunggal dan walaupun itu dalam bentuk campuran dalam proses
evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi
fraksi-fraksi. Selain itu, evaporasi biasanya digunakan untuk
menghilangkan pelarut-pelarut volatile seperti air dari pengotor
nonvolatile. Contoh pengotor nonvolatile seperti lumpur dan limbah
radioaktif, sedangkan distilasi digunakan untuk memisahkan
bahan-bahan nonvoaltil.c. Evaporasi dengan KristalisasiEvaporasi
lain dari kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan bukan
pembuatan zat padat atau Kristal. Evaporasi hanya menghasilkan
lumpur Kristal dalam larutan induk (mother liquor). Evaporasi
secara luas biasanya digunakan untuk mengurangi volume cairan atau
slurry untuk mendapatkan kembali pelarut pada recycle. Cara ini
biasanya menjadikan konsentrasi padatan dalam liquid semakin besar
sehingga terbentuk kristal.2.2 Evaporator Evaporatoradalah sebuah
alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah
pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Ada
beberapa macam-macam dari evaporator, sesuai dengan tujuan
penggunaannya dan bentuknyapun berbeda-beda. Hal tersebut
disebabkan karena tergatung dari jumlah atau volume zat cair yang
ingin diuapkan, bisa juga tergantung pada kepekatan zat cair
tersebut. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar yaitu untuk
menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari
cairan.Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah
sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari
bentuk cair manjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar,
untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari
cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar
panas, bagian evaporasi (tempat dimana cairan mendidih lalu
menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau
keperalatan lainnya. Hasil dari evaporator (proses yang diinginkan)
biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan
yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen
volatile (mudah menguap).2.2.1 Prinsip KerjaEvaporator adalah alat
untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan
prisip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip
kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu
larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih
dan zat terlarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga
larutan yang lebih pekat serta memilikikonsentrasi yang tinggi.
2.2.2 Tipe-Tipe Evaporator
1. Evaporator Sirkulasi Alami/paksaEvaporator sirkulasi alami
bekerja dengan memanfaatkan sirkulasi yang terjadi akibat perbedaan
densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator tabung,
saat air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan
memulai sirkulasi yang mengakibatkan pemisahan liquid dan uap air
di bagian atas dari tabung pemanas.Jumlah evaporasi bergantung dari
perbedaan temperatur uap dengan larutan. Sering kali pendidihan
mengakibatkan sistem kering, Untuk menghidari hal ini dapat
digunakan sirkulasi paksa, yaitu dengan manambahkan pompa untuk
meningkatkan tekanan dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak
terjadi.
2. Falling Film EvaporatorEvaporator ini berbentuk tabung
panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan jaket uap (steam jacket).
Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan masuk dan
memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan
gerakan larutan akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yag
juga mengalir menurun. Tipe ini cocok untuk menangani larutan
kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia, makanan, dan
fermentasi.
Gambar 1. Falling Film Evaporator
3. Rising Film (Long Tube Vertical) EvaporatorPada evaporator
tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber
panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul
dan menimbulkan sirkulasi.
Gambar 2. Rising Film Evaporator
4. Plate EvaporatorMempunyai luas permukaan yang besar, Plate
biasanya tidak rata dan ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir
melalui ruang-ruang di antara plate. Uap mengalir secara co-current
dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke
separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Eveporator
jenis ini sering dipakai pada industri susu dan fermntasi karena
fleksibilitas ruangan. Tidak efektif untuk larutan kental dan
padatan.
Gambar 3. Plate Evaporator
5. Multi-effect EvaporatorMenggunakan uap pada tahap untuk
dipakai pada tahap berikutnya. Semakin banyak tahap maka semakin
rendah konsumsi energinya. Biasanya maksimal terdiri dari tujuh
tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi
penghematan energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan
masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan aliran
mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk
menangani produk yang sensitive terhadap panas sepertienzum dan
protein.
Gambar 4. Multi-effect Evaporator
6. Single-effect Evaporator Yang dimaksud dengan single effect
adalah bahwa produk hanya melalui satu buah ruang penguapan dan
panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas.
Gambar 5. Single-effect Evaporator
2.2.3 Cara Kerja MesinCara menggunakan alat ini harus sesuai
dengan prosedur yang ada dimana langkah yang pertama yaitu:1.
Menghidupkan alat, semua kabel disambung kedalam saklar
masing-masing. Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan tombol
On/Off untuk power dan On/ff untuk vakum ditunggu beberapa saat
sehingga temperature menunjukkan temperature standart yaitu 25C.
Temperature kemudian diatur dengan cara menekan tombol set kemudian
mengatur suhu sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol
Up/Down.2. Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor
penggerak dan labu destilat untuk memudahkan dalam melepas labu
dioleskan vaselin pada bagian penghubung kedua benda, dugunakan
juga klip untuk memperkuat sambungan. Penegas air dinyalakan dengan
menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol set
Up/Down untuk mengatur suhunya sesuai dengan yang diinginkan.
Retavapor dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan kecepatan
berputarnya diatur sesuai keinginan dengan memutar klop pemutar,
kemudian pompa vakum dinyalakan.
Begitu pula untuk cara mematikan alat ini langkah-langkah yang
dilakukan yaitu harus berurutan sesuai prosedur1. Mematikan pompa
vakum dengan menekan tombol On/Off. Setelah itu mematikan penangas
air dengan perlahan-lahan menurunkan suhu penangas air secara
bertahap.2. Matikan rotavator dengan menurunkan kecepatannya hingga
rotor berhenti berputar.3. Matikan pendingin dengan mengembalikan
suhu pendingin kembali kesuhu standar kemudian mematikan dengan
menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk pompa. Biarkan
semua sampel yang telah dipisahkan turun kedalam labu destilat,
kemudian labu destilat dan labu yang berisi sampel dilepaskan dari
sambungan dengan kondensor.
2.2.4 Bagian bagian evaporatorAdapun bagian-bagian dari alat
yang digunakan dalam proses rotaryevaporator yaitu sebagai
berikuta. Water bath
Gambar 6. Water BathWaterbath merupakan alat yang berfungsi
untuk memanaskan sampel dengan suhu yang dapat diatur sesuai
kebutuhkan. Dalam waterbath terdapat bagian-bagian yaitu:1. Layar
penampilan suhu2. Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu3.
Tombol untuk mengatur suhu dalam hal ini juga ada hot plate yaitu
alat yang digunakan untuk memanaskan waterbath
b. Kondensor
Gambar 7. Kondesor
Kondensor merupakan alat yang digunakan untuk mendinginkan uap
pelarut yang telah menguap. Dalam hal ini kondensor yang digunakan
berbentuk spiral agar uap pelarut dapat dikondensasikan dan proses
kondensasi berjalan dengan lancar. Di dalam kondensor juga terdapat
selang-selang kecil yang berfungsi sebagai tempat mengalir keluar
uap gas yang tidak dapat terkondensasikan atau sering disebut gas
buang. Kondensor juga memiliki lubang yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya air dari mesin pendingin seperti terlihat pada
gambar dibawah ini : c. Mesin Pendingin
Gambar 8. Alat PendinginMesin pendingin berfungsi sebagai alat
yang digunakan untuk mendinginkan air yang dan dipompakan
kekondensor. Diatas alat ini terdapat dua selang yang berfungsi
sebagai tempat masuk dan keluarnya air dari mesin pendingin ke
kondensor.d. Tunkai atas dan Tungkai bawah
Gambar 9. Tungkai atas dan Tungkai BawahTungkai atas berfungsi
untuk mengatur tinggi rendahnya labu sampel sedangkan pada tungkai
atas berfungsi untuk mengatur kemiringan kondensor dan labu alas
bulat.
e. Labu Alas Bulat Labu alas bulat tempat pearut yang telah
menguap dimana pada gambar juga terdapat ujung rotor yang berfungsi
sebagai tempat bergantungnya labu alas bulat tempat pelarut yang
telah menguap pelarut yang akan dipisahkan dalam hal ini terdapat
ujung rotor yang berfungsi sebagai tempat bergantungnya labu alas
bulat sampel dan pelarut.
Gambar 10. Labu Alas Bulat f. Pompa VakumPompa vakum yaitu alat
yang digunakan untuk mengatur tekanan dalam labu sehingga
mempermudah penguapan sampel.
Gambar 11. Pompa Vakum
2.3 Aplikasi EvaporasiAplikasi dari evaporator antrara lain
digunakan pada pabrik gula, pabrik, garam, industri bahan kimia,
industri makanan dan minuman, dan kilang minyak. Proses evaporasi
telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara
menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan
utama dari evaporator adalah menguapkan air pada larutan sehingga
larutan memiliki konsentrasi tertentu. Pada industri makanan dan
minuman, agar memiliki mutu yang sama pada jangka waktu yang lama,
dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah pembuatan
susu kental manis
BAB IVPENUTUP
4.1 KesimpulanKesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut
:1. Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari
pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi2. Tujuan dari evaporasi adalah
memekatkan konsentrasi larutan sehingga didapatkan larutan dengan
konsentrasi yang lebih tinggi3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
evaporasi antara lain temperature steam, tekanan operasi, laju alir
umpan, sifat fisik dan kimia umpan, luas permukaan kontak antara
umpan dan media pemanas (panjang dan jumlah tube), laju alir steam
dan laju air pendingin (kondensor)4. Evaporatoradalah sebuah alat
yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut
dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap5. Prinsip kerja
evaporator yaitu dengan penambahan kalor atau panas untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang
memiliki titik didih dan zat terlarut yang memiliki titik didih
lebih rendah sehingga larutan yang lebih pekat serta
memilikikonsentrasi yang tinggi6. Tipe-tipe evaporator antara lain
Evaporator Sirkulasi Alami/paksa, Falling Film Evaporator, Rising
Film (Long Tube Vertical) Evaporator, Plate Evaporator,
Multi-effect Evaporator dan Single-effect Evaporator
DAFTAR PUSTAKABuckle, K. A dkk. 1987.Ilmu Pangan. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Gaman, P. M. 1994.Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan
Mikrobiologi. Yokyakarta: UGM
Press.
Hui YH. 2006.Handbook of Food Science, Technology, and
Engineering, Volume 3. Boca
Raton: Taylor & Francis Group. Hal:102-11.
Mc Cabe, Warren L. 1993. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Jakarta
:Penerbit ErlanggaPoedjiadi, anna. 1994.Dasar-dasar Biokimia.
Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Praptiningsih, Yulia. 1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. FTP
UNEJ: Jember.
Winarno, F. G. 2007. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Yulia. 2002.Teknologi Pengolahan Pangan. FTP Unej: Jember.