Ergonomika
A. PENDAHULUANKamar tidur adalah sebuah ruang tempat
beristirahat, menghilangkan penat dan lelah setelah melakukan
berbagai aktivitas. Oleh sebab itu, kamar tidur adalah sebuah ruang
yang hendaknya ditata senyaman mungkin agar mampu mendatangkan
kualitas istirahat yang maksimal untuk memulihkan seluruh tenaga
dan pikiran.Waktu tidur yang tepat untuk seseorang sebenarnya tidak
bisa kita tentukan. Tidur sedikit, terkadang dirasakan kurang cukup
oleh seseorang namun tidur terlampau lama justru menimbulkan rasa
yang tidak nyaman. Faktor utama yang menentukan kualitas tidur
seseorang adalah dari kenyamanannya. Salah satu penentu kenyamanan
tidur adalah suasana ruang tidur kita. Suasana tersebut bisa kita
atur sesuai dengan pribadi kita. Seringkali seseorang tertarik
mendekor kamar tidur agar lebih nyaman saat berada di dalamnya.
Dalam rangka mendekor ini baiknya seseorang mampu mempertimbangkan
panjang dan lebar tempat tidur, ruang bebas di sisi tempat tidur
guna ruang gerak.Kamar tidur sebaiknya ditata dengan melihat siapa
yang akan menghuni atau menempati kamar tersebut. hal ini berkaitan
dengan keindahan penataan dan efesiensi pengadaan barang atau
perabotan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengghuninya.
Setiap penghuni pasti memiliki selera berbeda yang tak mungkin di
sama ratakan.Tempat tidur yang tidak terancang secara ergonomis,
akan menciptakan masalahmasalah baik fisik maupun psikologis,
meliputi rasa sakit pada punggung, kepala, dan leher, sedangkan
masalah psikologisnya yaitu stress karena sulit tidur, atau bisa
juga stress yang berkepanjangan. Sebenarnya, tidur bisa membantu
kita untuk mengurangi keadaan psikologis kita yang kurang baik
(misal stress di sekolah, kuliah, atau pekerjaan). Tetapi, karena
kualitas tempat tidur kita kurang baik, stress saat belajar ataupun
bekerja yang kita rasakan dan kita bawa ke tempat tidur tidak
berkurang, justru semakin bertambah. Masalah ergonomi tempat tidur
ini menyangkut antropometri ( ukuran tubuh ) dan muskuloskeletal,
seperti kasur yang besarnya tidak sesuai dengan ukuran tubuh kita,
kamar yang terlalu penuh dengan barang barang sehinga membuat kamar
menjadi sumpek, kasur yang terlalu keras (dapat membuat sakit
punggung), dan lain lain.Ergonomi ini dapat memberikan kemudahan
bagi kita dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan begitu kendala
keterbatasan yang dimiliki oleh manusia dapat diatasi. Lalu fungsi
lainnya, ergonomi mampu mengurangi penggunaan energi berlebih saat
seseorang melakukan pekerjaan.
B. MAKSUD DAN TUJUANMAKSUDTugas ini bertujuan untuk menguji
personal feeling dari mahasiswa terhadap kondisi kamar tidurnya
masing-masing, baik di rumah maupun kost (rental house). Personal
feeling tersebut harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan
pendekatan ilmu ergonomi. Dalam tugas ini, mahasiswa juga harus
mampu mendeskripsikan data serta membuat analisis sederhana
mengenai kondisi dan kenyamanan kamar tidurnya, mulai dari kondisi
eksisting (before condition) hingga kondisi yang baik dan benar
berdasarkan ilmu ergonomika (after condition). Dari tugas ini,
diharapkan mahasiswa dapat mengetahui manfaat mempelajari
ergonomika dan mengaplikasikannya dalam aktivitas
sehari-hari.TUJUAN Untuk menguji personal feeling dari penulis.
Untuk mengetahui kondisi dan kenyamanan kamar tidurnya sehingga
dapat mendeskripsikan data dan membuat analisis sedeharna.
C. TINJAUAN PUSTAKA1. ErgonomiIstilah Ergonomi berasal dari
bahasa Latin yaitu Ergos (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan dapat
didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,
psikologi, engineering, manajemen dan perancangan/desain. Ergonomi
secara khusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam
berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. Ergonomi
bertujuan membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan
yang serasi satu sama lainnya. Metodenya dengan menganalisis
hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas kerja. Manfaat dan
tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saat
bekerja. Dengan demikian Egonomi berguna sebagai media pencegahan
terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis
dan fatal. Aplikasi ergonomi dalam desain sistem kerja memberikan
peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan
kerja.Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat
dikelompokkan menjadi 3, yaitu:1. Perancangan produk.1.
Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja.1. Meningkatkan
produktivitas kerja.Sasaran dari Ergonomi yaitu meningkatkan para
pengguna agar dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi dalam
kondisi yang nyaman, aman dan tenteram. 2. Ruang TidurRuang tidur
adalah tempat paling privat di dalam rumah. Di sinilah pemilik
rumah melepas kepenatan fisik, pikiran, dan emosi. Itulah sebabnya
ruang tidur adalah tempat yang paling sering didesain secara
khusus. Prinsip utama sebuah ruang tidur haruslah nyaman dan
memberikan ketenangan. Ruang tidur harus memenuhi dua fungsi
utamanya yaitu:1. Fungsi fisik, ruang tidur dapat menjadi tempat
untuk mengakomodasi segala macam barang dan kegiatan penghuni rumah
yang sifatnya sangat privat.1. Fungsi psikologis, ruang tidur
diharapkan menjadi tempat yang dapat memberi kenyamanan optimal
ketika penghuni benar-benar membutuhkan istirahat.3. Kenyamanan
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif
seseorang terhadap lingkungannya. Kenyamanan tidak dapat diwakili
oleh satu angkla tunggal. Manusia menilai kondisi lingkungan
bedasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam
inerda melalui syaraf dan dicerna otak untuk dinilai. Dalam hal ini
yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga
perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu, dan lain-lain rangsangan
ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan
memberikan penilaian relative apakah kondisi itu nyaman atau tidak.
Ketidaknyamanan di satu factor dapat ditutupi oleh factor lain.
D. DESKRIPSI DATAKamar tidur ini berukuran 230 cm x 280 cm
dengan tinggi 250 cm. didalamnya terdapat sebuah kasur yang berada
sebelah selatan tepatnya 140 cm di depan pitu kamar tidur. Di
sebelah utara terdapat meja yang berukuran 80 cm x 30 cm dengan
tinggi 30 cm, di atas meja disimpan sebuah dispenser dan laptop,
lalu dibawahnya terdapat sebuah magic com, dan meja lipat.
Disebelah barat di depan kasur terdapat lemari baju yang berukuran
73 cm x 40 cm dengan tinggi 170 cm. disampingnya terdapat lemari
buku yang berukuran 90 cm x 30 cm dengan tinggi 40 cm, lemari ini
disimpan dengan posisi landscape, agar di atasnya bisa disimpan
televisi. disampingnya juga terdapat excel yang dipakai sebagai
lemari buku dengan ukuran 42 cm x 42 cm dengan tinggi 120 cm.
terdapat ruang bebas antara kasur dan pintu 140 cm, dan kasur dan
meja 110 cm.Karena kamar tidur ini merupakan kamar kost, sehingga
kamar tidur ini tidak hanya digunakan untuk tidur, melainkan
digunakan untuk tempat makan, beribadah, belajar, dan
berkumpul.
E. ANALISIS DAN PEMBAHASANKamar tidur atau ruang tidur
berdasarkan sifatnya merupakan ruang tertutup, berdasarkan
bentuknya merupakan ruang personal, dimana hanya orang-orang yang
di undang saja yang bisa masuk karena sifatnya privasi.Kasur yang
berda di kamar tidur ini memiliki panjang 200 cm dan lebar 90 cm,
ukuran tersebut belum memunuhi standar yang seharusnya, standar
panjang kasur untuk tepmat tidur tunggal adalah 213,4 cm dan
lebarnya 99,1 cm. hal ini bisa mambuat tidur yang kurang nyaman
bagi penghuninyaZona kerja atau aktivitas di rung tidur ini 110 cm,
ukuran ini sudah memenuhi standar yang berukuran 91,4-99,1 cm.
namun karena tempat tidur tidak menggunakan ranjang sehingga
ketinggian tempat tidur sangat rendah, dan bisa membuat sakit
punggung ketika merapihkan tempat tidur karena posisi tubuh yang
diperlukan terlalu membungkuk.Jarak bersih antara meja tulis dan
tempat tidur di ruangan ini sebesar 110 cm, ukuran ini sudah
memenuhi standar yang berukuran 106,7-116,8 cm, jarak sebesar itu
mudah memungkinkan pencapaian ke meja dan mengakomodasikan
sirkulasi serta kegiatan seputar meja tersebut.Jarak vertikal
antara meja dan lantai yang terdapat di ruang tidur ini hanya 30
cm, ukuran ini sangat jauh berbeda dengan ukuran standar yang
seharusnya 71,1-76,2 cm, sehingga untuk menggunakan meja tersebut
tidak bisa menggunakan kursi. Jarak vertikal antara meja tulis
dengan paha adalah 20 cm dan jarak standar adalah minimal 17,8
cm.Ketinggian rak tempat penyimpanan pada lemari baju yang terdapat
di ruangan ini adalah 130 cm, ukuran tersebut sudah masuk standar
tinggi rak penyimpanan maksimal yaitu 175,3-182,9 cm. Rak
penyimpanan pada lemari tersebut mudah di jangkau. Rak penyimpanan
berukuran 40 cm, ukuran tersebut sudah masuk dalam ukuran standar
yaitu 30,5-45,7 cm. jarak horizontal antara rak penyimpanan dengan
tangan 23 cm, ukuran ini sudah memenuhi standar yang berukuran
20,3-25,4 cm. jarak horizontal antara tangan dan rak penyimpanan
paling jauh adalah 63 cm, dan sudah sesuai dengan standar yaitu
50,8-71,1 cm. ukuran ini membuat penghuni mudah mengambil pakaian
yang berada di rak penyimpanan karena ukuran rak yang tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu besar. Jarak pada saat berjongkok di depan
lemari pakaian pada ruangan ini 40 cm, sedangkan jarak standar
adalah 86,4-91-4 cm, dengan jarak yang kurang dari standar lemari
pakaian yang berada di ruangan ini sehingga penghuni tidak bisa
berjongkok untuk mengambil pakaian di bagian paling bawah, karena
terlalu sempit sehingga menabrak tempat tidur yang berada di
depannya. Pintu lemari pun tidak bisa terbuka sepenuhnya, hal ini
dapat membuat penghuninya kurang nyaman ketika membuka lemari
karena harus menginjak tempat tidur ketika mambuka lemari.F.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASIKesimpulan Kamar tidur ini dirasa kurang
nyaman karena terlalu banyak perabot yang disimpan di dalamnya,
sehingga aktivitas yang dilakukan di ruangan ini kurang optimal.
Ukuran tempat tidur juga belum memenuhi standar, sehingga bisa
menyebabkan rasa kurang nyaman ketika tidur. Ukuran tinggi meja
tulis pun tidak memenuhi standar, ukuran tersebut bisa membuat
cepet lelah ketika menulis atau melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan meja tulis, karena tidak ada kursi, sehingga
posisi duduk pun membuat punggung akan lebih cepat terasa pegal
atau sakit. Posisi lemari yang terlalu dekat dengan tempat tidur
membuta penghuni sulit ketika akan mengambil pakaian karena pintu
lemari tidak terbuka sepenuhnya.RekomendasiPenataan diruangan ini
sudah cukup baik, namun agar penghuninya bisa lebih merasa nyaman,
diharapkan tidak terlalu banyak menyimpan perabotan sehingga
aktivitas dalam kamar tidur ini bisa lebih optimal.
G. DAFTAR PUSTAKAPanero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Dimensi
Manusia dan Ruang Interior. Erlangga : Jakarta.NN. (2009, Desember
9). PENGERTIAN ERGONOMIC DAN PENERAPANNYA [online]. Tersedia:
http://soers.guru.fkip.uns.ac.id/2010/04/07/%E2%80%9Cpengertian-ergonomic-dan-penerapannya%E2%80%9D/
[19 Februari 2012]NN. (2009). Pengukuran Ratu Kasur [online].
Tersedia:
http://id.hicow.com/kasur/tempat-tidur-ukuran/tidur-bingkai-2647110.html
[19 Februari 2012]Panero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Dimensi
Manusia dan Ruang Interior. Erlangga: Jakarta.Ruston, Jake. (2009,
Juni 17). ARTI FUNGSI INTERIOR RUANG TIDUR [online]. Tersedia :
http://www.hc-arsitekrumah.com/arti-fungsi-interior-ruang-tidur/arti-fungsi-interior-ruang-tidur
[19 Februari 2012]Wibisono, Agus (2010, april 20). ERGONOMI
[online]
5