BAB IPENDAHULUAN
A.Latar BelakangLarutan adalah campuran yang homogeny dari dua
atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat
terlarut, sedangkan zat ang jumlahnya lebih banyak disebut pelarut.
Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan
pelarutnya bersifat homogeny. Elektrolit merupakan suatu zat yang
ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Suatu larutan dapat dikatakan sebagai
larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan
listrik.Sedangkan Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik atauatau semua zat bila dilarutkan
dalam air tidak mengalami ionisasi dan menghasilkan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik sertadan tidak menimbulkan
gelembung gas (dalam eksperimen).Dalam kehidupan sehari-hari kita
tidak dapat terlepas dari larutan karena larutan memiliki banyak
manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Seperti halnya dalam cairan
tubuh. Cairan tubuh berkaitan erat dengan mineral yang terlarut di
dalamnya. Semua proses kehidupan berlangsung di dalam cairan tubuh.
Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu minggu tanpa makan,
tapi hanya beberapa hari tanpa air. Hal itu karena air atau cairan
tubuh merupakan bagian utama tubuh yaitu 55% - 66% dari berat badan
orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak. Kandungan air
dalam tubuh relatif berbeda antar manusia, bergantung pada proporsi
jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh manusia juga mengandung
elektrolit yang digunakan untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Pemeliharaan keseimbangan elektrolit dapat dilakukan dengan
menggunakan mineral dengan konsentrasi dalam batas batas normal.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro ( Na, Cl, Ca, K, Fosfor,
Mg, dan S) dan mineral mikro (Fe, Zn, I, dan Se).Secara normal,
tubuh mampu mempertahankan diri dari ketidak seimbangan cairan dan
elektrolit. Namun, ada kalanya tubuh tidak mampu mengatasinya.
Dalam keadaan ini elektrolit pertama yang hilang adalah natrium dan
klorida, karena keduanya merupakan elektrolit ekstraselular utama
dalam tubuh. aktivitas yang dilakuakn sehari- hari akan menyebabkan
tubuh kehilangan cairan tubuh dan tubuh akan mengalami dehidrasi.
Cairan cairan tubuh yang hilang dalah berupa ion ion dalam tubuh.
Hilangnya ion ion dala tubuh akan membuat terasa lemas dan tidak
bertenaga. Untuk mengembalikan ion- ion yang hilang, biasanya
masyarakat meminum cairan isotonik.Banyaknya masyarakat yang
mengkonsumsi cairan isotonik untuk memulihkan cairan tubuh yang
hilang membuat minuman isotonik ini menarik untuk diteliti mengenai
kandungan, manfaat dan bahaya yang ditimbulkan jika mengkonsumsi
secara berlebihan.
B.Rumusan Masalah1. Bagaimana sifat umum larutan dalam air2. Apa
yang dimaksud dengan larutan elektrolit3. Bagaimana mekanisme
hantaran arus listrik melalui larutan4. Bagaimana kekuatan larutan
elektrolit5. Seperti apa pembagian elektrolit berdasarkan jenis
larutan6. Seperti apa pembagian larutan elektrolit berdasarkan kuat
lemahnya suatu larutan elektrolit7. Apa yang di maksud dengan
larutan nonelektrolit8. Apa perbedaan elektrolit dengan non
elektrolit9. Bagaimana aplikasi larutan elektrolit dalam
kehidupan
C.Tujuan1. Untuk mengetahui sifat larutan dalam air2. Untuk
mengetahui pengertian larutan elektrolit3. Untuk mengetahui
mekanisme hantaran arus listrik melalui larutan4. Untuk mengetahui
kekuatan larutan elektrolit5. Untuk mengetahui pembagian elektrolit
berdasrkan jenis larutan6. Untuk mengetahui pembagian larutan
elektrolit berdasrkan kuat lemahnya suatu larutan elektrolit7.
Untuk mengetahui pengertian larutan nonelektrolit8. Untuk
mengetahui perbedaan antara elektrolit dengan non elektrolit9.
Untuk mengetahui penerapan atau kegunaan larutan elektrolit dalam
kehidupan
BAB IIPEMBAHASAN
A. SIFAT UMUM LARUTAN DALAM AIRBanyak reaksi kimia dan hampir
semua proses biologis berlangsung dalam lingkungan berair. Oleh
karena itu merupakan hal yang penting untuk memahami sifat sifat
berbagai zat yang berbeda dalam larutan dengan medium air. Larutan
adalah campuran yang homogeny dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat ang
jumlahnya lebih banyak disebut pelarut. Suatu zat dikatakan larutan
jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat
homogen.Larutan bisa berwujud gas (seperti udara) padat (paduan
logam) atau cair(misalnya air laut) Artinya tidak terdapat batas
antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat
pelarut (air) dan terlarutnya. Beda halnya dengan air kopi, masih
terdapat perbedaan antara keduanya, walaupun secara kasat mata,
airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku
untuk campuran antara pasir dan air, untuk itu air kopi kita
menyebutnya sebagai larutanheterogen/campuran. Suatu larutan pada
umumnya didefinisikan sebagai suatu campuran homogen dua macam
komponen atau lebih dengan bermacam-macam konsentrasi.Berdasarkan
sifat daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi
larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan
yang tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit). Semua zat
yang larut dalam air termasuk kedalam salah satu dari dua golongan
berikutelektrolitdannonelektrolit.
B. PENGERTIAN ELEKTROLITElektrolit merupakan suatu zat yang
ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Suatu larutan dapat dikatakan sebagai
larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik.
Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan listrik? Ini erat
kaitannya dengan ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit
(baik positif maupun negative). Suatu zat dapat menghantarkan
listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di
dalam larutan tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi
penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula
larutan tersebut menghantarkan listrik.Elektrolit umumnya ada
sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu, beberapa gas
dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau
tekanan rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran
beberapa polimer biologis (misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis
(misalnya, sulfonat polistirena), polielektrolit disebut, yang
mengandung dibebankan kelompok fungsional.Larutan elektrolit
biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan dalam pelarut
seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi
antara molekul pelarut termodinamika dan zat terlarut, dalam proses
yang disebut solvasi. Misalnya, ketika garam meja, NaCl,
ditempatkan dalam air, garam (solid) larut menjadi elemen-elemen
komponen, menurut reaksi disosiasi :Persamaan ini menyatakan bahwa
semua natrium klorida yang masuk kedalam larutan akan menjadi ion
ion Na+dan Cl-, tidaka ada satupun unit NaCl yang tidak
terdisosiasi dalam larutan (disosiasi adalah penguraian senyawa
menjadi kationdan anion).Air merupakan pelarut yang sangat efektif
untuk senywa senyawa ionic. Walaupun air merupakan molekul yang
bermuatan netral, namun memiliki ujung positif (atom H) dan ujung
negative (atom O), atau kutub positif dan negative, karena itulah
air sering di anggap pelarut (polar). Ketika senyawa ionic seperti
natrium klorida larut dalam air, jaringan tiga dimensi dari ion ion
dalam padatan akan rusak, dan ion ion Na+dan Cl-terpisahkan satu
sama lain. Dalam larutan, setiap ion Na+di kelilingi oleh sejumlah
molekul air yang mengarahkan ujung negatife nya kea rah kation. Hal
serupa terjadi pada ion Cl-di kelilingi oleh molekul air yang ujung
posifnya di arahkan pada anion. Proses dimana ion di kelilingi oleh
molekul air yang tersusun dalam keadaan tertentu di sebut hidrasi
(hydration).
C.MEKANISME HANTARAN LISTRIK MELALUI LARUTANTeori Ion Svante
ArrheniusMengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik,
sedangkan larutan nonelektrolit tidak?dan ternyata, pertanyaan
tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi para ahli sekitar abad 19.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena
mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Arrhenius menjelaskan
bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena
mengandung ion ion yang dapat bergerak bebas. Ion ion itulah yang
dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan tersebut.Missal
pada larutan HCl (asam klorida) ; dalam larutan, HCl terurai
menjadi ion H+dan ion Cl-. Reaksi ionisasi yang terjadi sebagai
berikutHCl(aq) H+(aq)+ Cl-(aq).Ion ion H+akan bergerak menuju
katode, mengambil electron dan berubah menjadi gas hydrogenH+(aq)+
2e- H2(g)Sementara itu, ion ionCl-akan bergerak menuju anode,
melepas electron, dan berubah menjadi gas klorinCl(aq) + Cl-(g)+
2e-Jadi hantaran listrik melalui larutn HCl terjadi karena ion ion
H-mengambil electron dari katode, sedangka ion ion Cl-melepas
electron di anode. Dengan demikian, dapat di jelaskan bahwa arus
listrik dalam larutan merupakan aliran muatan (aliran ion ion).
D.BERBAGAI JENIS LARUTAN ELEKTROLITLarutan apa saja yang dapat
menghantarkan listrik? Terdapat berbagai jenis larutan yang bisa
menghantarkan listrik. Pembagian zat tersebut adalah sebagai
berikut.1. Berdasarkan jenis larutana. Larutan asam (zat yang
melepas ion H+jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:Asam
klorida/asam lambung : HClAsam florida : HFAsam sulfat/air aki :
H2SO4Asam asetat/cuka : CH3COOHAsam sianida : HCNAsam nitrat :
HNO3Asam posfat : H3PO4Asam askorbat/Vit Cb. Larutan basa (zat yang
melepas ion OH-jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:Natrium
hidroksida/soda kaustik : NaOHCalcium hidroksida : Ca(OH)2Litium
hidroksida : LiOHKalium hidroksida : KOHBarium hidroksida :
Ba(OH)2Magnesium hidroksida : Mg(OH)2Aluminium hidroksida :
Al(OH)3Besi (II) hidroksida : Fe(OH)2Besi (III) hidroksida :
Fe(OH)3Amonium hirdoksida : NH4OHc. Larutan garam (zat yang
terbentuk dari reaksi antara asam dan basa), contohnya
adalah:Natrium klorida/garam dapur : NaClAmmonium clorida :
NH4ClAmmonium sulfat : (NH4)2SO4Calcium diklorida : CaCl2
2. Berdasarkan jenis ikatan:a. Senyawa ion (senyawa yang
terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah: NaCl, CaCl2,
AlCl3, MgF2, LiF (sebagian besar berasal dari garam)b. Senyawa
kovalen polar (senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat
polar/memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom),
contohnya adalah: HCl, NaOH, H2SO4, H3PO4, HNO3, Ba(OH)2(berasal
dari asam dan basa)
E.PEMBAGIAN LARUTAN ELEKTROLITTerdapat dua jenis larutan
elektrolit, yaitu sebagai berikut :1.Elektrolit kuat,
karakteristiknya adalah sebagai berikut:a. Menghasilkan banyak
ionb. Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama
sekalic. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi
sempurnad. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas
yang dihasilkan banyak, lampu menyalae. Penghantar listrik yang
baikf. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1g. Contohnya adalah:
asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HClO4); basa kuat (NaOH,
Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH), garam NaCl2.Elektrolit lemah,
karakteristiknya adalah sebagai berikut:a. Menghasilkan sedikit
ionb. Molekul netral dalam larutan banyakc. Terionisasi hanya
sebagian kecild. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung
gas yang dihasilkan sedikit, lampu tidak menyalae. Penghantar
listrik yang burukf. Derajat ionisasi mendekati 0g. Contohnya
adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa lemah
[Al(OH)3, NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2]; garam NH4CN
Secara garis besar perbedaan antara elektrolit kuat dengan
elektrolit lemah antara lain :
NoLarutan Elektrolit KuatLarutan Elektrolit Lemah
1.a = 1a = 0 < a < 1
2.Terionisasi SempurnaTerionisasi Sebagian
3.Daya Hantar Listriknya Baik (Kuat)Daya hantar Listriknya
Kurang Baik (Lemah)
4.Jumlah Ion nya banyakJumlah Ion nya sedikit
5.Jika di tes dengan alat Elektrolit tester, maka akan
menghasilkan Gelembung gas dan lampu menyala dengan terangJika di
tes dengan alat Elektrolit tester, maka akan menghasilkan Gelembung
gas tetapi lampu redup/tidak menyala
F.KEKUATAN LARUTAN ELEKTROLITKekuatan larutan elektrolit erat
kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat
ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang
dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai
berikut:Derajat ionisasi memiliki rentang antara 0 sampai 1.Jika
derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 1 atau sama dengan 1, ini
mengindikasikan bahwa zat tersebut tergolong larutan elektrolit
kuat. Artinya adalah sebagian besar/semua zat tersebut terionisasi
membentuk ion positif dan ion negative. Hanya sebagian kecil/tidak
ada zat tersebut dalam bentuk molekul netral.Jika derajat ionsisasi
suatu larutan mendekati 0, ini mengindikasikan zat tersebut
tergolong larutan elektrolit lemah. Artinya adalah hanya sebagian
kecil zat tersebut yang terionsisasi menghasilkan ion positif dan
ion negative. Sisanya masih berupa molekul netral.Jika derajat
ionisasi suatu larutan sama dengan 0, ini mengindikasikan zat
tersebut tergolong larutan non elektrolit. Artinya adalah zat
tersebut tidak mengalami ionisasi/tidak menghasilkan ion positif
dan ion negative, semuanya dalam bentuk molekul netral. Perhatikan
gambar di bawah ini.
Gambar A: Pada larutan ini derajat ionisasinya = 1;artinya semua
larutan membentuk ion-ion (positif dan negative), tidak ada dalam
bentuk molekul netralnya. Gelembung yang dihasilkan banyak dan
dapat menyalakan nyala lampu.Gambar B: Pada larutan ini derajat
ionisasinya mendekati 1;artinya sebagian besar larutan terionisasi
membentuk ion positif dan ion negative, hanya sebagian kecil dalam
bentuk molekul netralnya. Walaupun masih terdapat molekul netral,
gas yang terbentuk banyak (tapi tidak sebanyak gambar A) dan dapat
menyalakan lampu.Gambar C: Pada larutan ini derajat ionisasinya
mendekati 0;artinya hanya sebagian kecil yang terionsisasi
membentuk ion positif dan ion negative. Sebagian besar terdapat
dalam bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan sedikit, dan
lampu tidak menyala.Gambar D: Pada larutan ini derajat ionisasinya
= 0;artinya tidak ada zat yang terionisasi membentuk ion positif
dan ion negative, semua zat masih dalam bentuk molekul netralnya.
Tidak menghasilkan gelembung dan lampu tidak menyala.
G.PENGERTIAN NON ELEKTROLITLarutan non elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik atauatau semua zat bila
dilarutkan dalam air tidak mengalami ionisasi dan menghasilkan
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik sertadan tidak
menimbulkan gelembung gas (dalam eksperimen). Pada larutan non
elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus
listrik.Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non
elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi
ion ( tidak terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa
molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non
elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat
larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini
dapat diperlihatkan melalui eksperimen.larutan non elektrolit
memiliki karakteristik sebagai berikut :Tidak menghasilkan ionSemua
dalam bentuk molekul netral dalam larutannyaTidak terionisasiJika
dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung,
dan lampu tidak menyalaDerajat ionisasi = 0Contohnya adalah larutan
gula, larutan alcohol, bensin, larutan urea.
Beberapa contoh larutan yang bersifat nonelekrolit diantaranya
:Larutan urea (CO(NH2)2)Larutan etanolLarutan glukosa
(C6H12O6)Larutan gula (C12H22O11)
H.PERBEDAAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLITPerbedaan keduanya
dapat dilihat dari tabel berikut
ini,NoElektrolitElektrolitNon-elektrolit
LemahKuat
1Kurang dapat menghantarkan listrik dengan baikDapat
menghantarkan listrik dengan sangat baikTidak dapat menghantarkan
listrik
2Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) yang tidak
sempurnaLampu menyala redup atauTerjadi proses ionisasi(terurai
menjadi ion-ion) dengan sempurnaTidak terjadi proses ionisasi
3ada gelembung gas(sedikit)Lampu menyala terang dan ada banyak
gelembung gasLampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas
4Berupa larutan asam basa lemahBerupa larutan asam basa
kuatBerupa larutan gula, alkohol dan urea
I.APLIKASI LARUTAN ELEKTROLIT DALAM KEHIDUPAN1.Cairan Isotonik
dalam TubuhMinuman isotonik digunakan sebagai pengganti cairan
tubuh yang hilang karena memiliki komposisi hampir sama dengan
cairan tubuh seperti elektrolit dan komposisinya dirancang dengan
tekanan osmotik sama dengan tekanan darah dalam tubuh . Karena
tekanannya sama, cairan isotonik lebih mudah diserap oleh tubuh.
Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Komposisi elektrolit yang terdapat didalam tubuh antara lain: Na+,
Ca2+, Cl-, K+, dan fosfat.Tubuh harus mampu memelihara konsentrasi
semua elektrolit yang sesuai didalam cairan tubuh, sehingga
tercapai kesetimbangan cairan dan elektrolit. Molekul air bersifat
polar dan bisa menarik elektrolit. Walaupun molekul air bermuatan
nol, sisi oksigennya sedikit bermuatan negatif, sedangkan
hidrogennya sedikit bermuatan positif. Oleh sebab itu dalam suatu
larutan elektrolit, baik ion positif maupun ion negatif menarik
molekul air disekitarnya. Air akan bergerak ke arah larutan
elektrolit yang berkonsentrasi lebih tinggi melalui membrane
semipermiabel yaitu yang bersifat permiabel untuk air tetapi tidak
permeabel untuk elektrolit. Kekuatan yang mendorong air untuk
bergerak dinamakan tekanan osmotis.NaCl adalah contoh dari ikatan
ion yang digunakan sebagai salah satu bahan minuman isotonik.
Ikatan ion merupakan sejenis interaksi elektrostatik antara dua
atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar.
Elektronegativitas yang lebih besar dari 2,0 bisanya disebut ikatan
ion. Ikatan ion menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang
berpisah.Minuman isotonik yang dijual dipasaran memiliki komposisi
yang hampir sama dengan cairan tubuh. Kandungan yang terdapat di
dalamnya: karbohidrat, protein, mineral (K, Na, Ca, Mg, Fe, Cu, P,
S) dan vitamin (vitamin C & vitamin B kompleks). Selain itu
minuman isotonik juga memiliki kandungan elektrolit (Na+, K+, Ca2+,
Mg2+, Cl-), dan gula cukup rendah hanya 6% 7% per 100 mL-nya
(rata-rata kurang lebih 26 kkal/100mL. Kebutuhan orang dewasa
kurang lebih 2.100 kkal/hari). Sebuah minuman dikatakan isotonik
jika memiliki Osmolaritas sekitar 250 mOsm/L 340 mOsm/L. Gula di
dalam minuman isotonik dibutuhkan untuk membantu mempercepat
penyerapan elektrolit. Kandungan elektrolit dalam minuman isotonik
ini hanya 2 persen saja. Sedangkan sisanya, 98% adalah air.Dibawah
ini adalah komposisi dari salah satu produk minuman isotonik :
Minuman isotonik mengandung beberapa mineral dan vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuhseperti Na, Cl, Mg, K, vitamin c dan vitamin B
kompleks. Ion - ion mineral yang terdapat dalam cairan isotonik
memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Saat berkeringat, tubuh kita
mengeluarkan sejumlah mineral penting yang dibutuhkan tubuh,
seperti natrium (Na) dan klorida (CI) melalui pori-pori kulit.
Minuman isotonik bisa menggantikan mineral-mineral tadi dengan
cepat. Membantu kelancaran fungsi cairan tubuh, agar cairan tubuh
tetap optimal. Dapat diserap lebih cepat oleh tubuh, sehingga lebih
cepat mengembalikan kehilangan cairan tubuh, menjaga kelembapan
kulit. Mudah diserap tubuh bila dibandingkan dengan air. Apalagi
ketika tubuh mengalami dehidrasi, maka kita membutuhkan minuman
isotonik yang mempunyai tekanan yang sama dengan sel tubuh.Cairan
isotonik umumnya digunakan untuk membuat larutan infus atau obat
suntik. Bagi ibu hamil yang sering merasakan keram kaki dapat
dikurangi dengan mengkonsumsi minuman ini, selain itu minuman
isotonik efektif untuk penderita diare dan demam berdarah. Namun,
sebenarnya minuman ini hanya membantu proses pemulihan. Ini terjadi
karena bila pasien penderita demam berdarah dan tifus rutin
mengonsumsi minuman isotonik, maka cairan tubuh yang hilang akan
tergantikan dengan cepat.Minuman isotonik juga berfungsi sebagai
oralit bagi yang menderita diare karena fungsinya hampir sama
dengan oralit. Cairan isotonik ini ternyata dapat mengatasi
sariawan dan tenggorokan kering.Saat ini masyarakat hanya
mengetahui minuman isotonik buatan yang dijual di pasar,sebenarnya
di alam terdapat minuman isotonik alami yaitu kelapa. Air kelapa
mengandung elektrolit dan mineral mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh dan bersifat isotonik. Sehingga air kelapa dapat mengantikan
cairan tubuh yang hilang.
2.AKI (Accu)a.Pengertian AkiAkumulator (accu, aki) adalah sebuah
alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam
bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan
kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kataakumulator(sebagai aki
atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di
bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai,
kapasitor, kompulsator, dll. Akumulator (aki) : Akumulator termasuk
ke dalam jenis sel sekunder, artinya sel ini dapat dimuati ulang
ketika muatannya habis. Ini karena reaksi kimia dalam sel dapat
dibalikkan arahnya. Jadi sewaktu sel dimuati, energi listrik diubah
menjadi energi kimia, dan sewaktu sel bekerja, energi kimia diubah
menjadi energi listrik.Jenis aki yang umum digunakan adalah
accumulator timbal. Secara fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan
pelat yang yang dimasukkan pada larutan asam sulfat encer (H2S04).
Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang
terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat
dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali dimuati maka akan
terbentuk lapisan timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif. Letak
pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk
tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi
sebagai isolator (bahan penyekat). Proses kimia yang terjadi pada
aki dapat dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu selama digunakan
dan dimuati kembali atau 'disetrum'.
b.Reaksi kimiaPada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat
(H2SO4) pecah menjadi dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+)
dan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap ion S04yang
berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom timbal murni
(Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron.
Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal
dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu
atom oksigen membentuk molekul air (H2O).Dari proses ini terjadi
pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi
positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga
menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik
di antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara
simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai berikut :Pb02+ Pb
+ 2H2S042PbS04+ 2H20Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat
selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan mengurangi
reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah
(encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian
praktis.Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging)
terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada
saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan
pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya
berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses
ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang
dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04pada lempeng
negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang
bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk
Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah :
2PbS04+ 2H20PbO2+ Pb + 2H2S02c.PemakaianAki memberikan aliran
listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu,
radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia
dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan
plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus,
elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus
berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif
dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat
lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki
tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).Pada saat aki digunakan,
tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion hidrogen
yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif
(S04-). Tiap ion S04yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu
dengan satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04)
sambil melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi
akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron
dan bersatu dengan satu atom oksigen membentuk molekul air
(H2O).Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal
dioksida (sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu
pada timbal murni (sehingga menjadi negatif), yang mengakibatkan
adanya beda potensial listrik di antara dua kutub tersebut. Proses
tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan
sebagai berikut :
Pb02+ Pb + 2H2S04 2PbS04+ 2H20Di atas ditunjukkan terbentuknya
timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan
mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya
menjadi lemah (encer),sehingga tahanan antara kutub sangat lemah
untuk pemakaian praktis. Sementara proses kimia selama pengisian
aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok
arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki
dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus
listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat
discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap
pasang ion hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu
dengan ion S04pada lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat.
Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada
lempeng positifmembentuk Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah
:
2PbS04+ 2H20 PbO2+ Pb + 2H2S02d.PengisianPada proses pengisian
muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan
dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida
terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat
negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air
digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi
bermuatan penuh.
3.AplikasiElektrolit pada Bateraia.Cara Kerja BateraiBaterai
sebagai sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding,
laptop, radio, senter dan alat-alat elektronik lainnya tentu sangat
akrab di telinga kita. Baterai ditemukan Alessandro Volta di tahun
1800. Baterai merupkan kombinasi dua atau lebih sel elektrokimia
yang bisa menyimpan energi dan kemudian merubahnya menjadi energi
listrik. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer,
sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.Baterai
merupakan alat yang merubah energi kimia menjadi energi listrik.
Baterai terdiri dari satu atau lebih voltaic cell (tergantung
besarnya voltase yang diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt atau
12 Volt) . Masing-masing voltaic cell terdiri dari dua half cells
yang dihubungkan secara seri oleh penghantar elektrolit. Satu half
cells mempunyai elektroda positif (katoda) yang satunya elektroda
negatif (atoda). Daya baterai di dapat dari reaksi reduksi dan
oksidasi.Reduksi terjadi pada di katoda dan oksidasi terjadi di
katoda. Elektroda tersebut tidak bersentuhan dan arus listrik
dihubungkan dengan elektrolit. Elektrolit dapat berupa cairan atau
padat.Untuk lebih penjelasan lebih detail tentang baterai (dalam
hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan yang memakai elektrolit
cair) yang saya ambil dari iklanumum. Aki terdiri dari sel-sel
dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil
dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang
dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki
tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2
V).Baterai 12 VoltBaterai 6 Volt.Antara satu sel dengan sel lainnya
dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai,
artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan
elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah
antar sel tidak boleh ada yang bocor/merembes).Di dalam satu sel
terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub
positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik,
tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub
negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah
coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah
(Pb) berpori (seperti bunga karang). Pelat-pelat tersebut terendam
oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).BAB IIIPENUTUP
A.KESIMPULANLarutan adalah campuran yang homogeny dari dua atau
lebih zat. Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit
jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Suatu zat dapat
menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang
bergerak bebas di dalam larutan tersebut. Arrhenius menjelaskan
bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena
mengandung ion ion yang dapat bergerak bebas. Ion ion itulah yang
dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan tersebut.
Kekuatanlarutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat
ionisasi/disosiasi . Derajat ionisasi/disosiasi adalah perbandingan
antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik atauatau semua zat bila dilarutkan dalam
air tidak mengalami ionisasi dan menghasilkan larutan yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik sertadan tidak menimbulkan
gelembung gas (dalam eksperimen).Aplikasi larutan dalam kehidupan
diantaranya :
1.Cairan Isotonik dalam TubuhMinuman isotonik digunakan sebagai
pengganti cairan tubuh yang hilang karena memiliki komposisi hampir
sama dengan cairan tubuh seperti elektrolit dan komposisinya
dirancang dengan tekanan osmotik sama dengan tekanan darah dalam
tubuh . Karena tekanannya sama, cairan isotonik lebih mudah diserap
oleh tubuh. Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik.2.AKI (Accu)Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang
dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi
kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Pada
umumnya di Indonesia, kataakumulator(sebagai aki atau accu) hanya
dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris,
kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor,
kompulsator, dll. Akumulator (aki) : Akumulator termasuk ke dalam
jenis sel sekunder, artinya sel ini dapat dimuati ulang ketika
muatannya habis. Ini karena reaksi kimia dalam sel dapat dibalikkan
arahnya. Jadi sewaktu sel dimuati, energi listrik diubah menjadi
energi kimia, dan sewaktu sel bekerja, energi kimia diubah menjadi
energi listrik.
3.Aplikasi Elektrolit pada BateraiBaterai sebagai sumber energi
alat-alat elektronik seperti jam dinding, laptop, radio, senter dan
alat-alat elektronik lainnya tentu sangat akrab di telinga kita.
Baterai ditemukan Alessandro Volta di tahun 1800. Baterai merupkan
kombinasi dua atau lebih sel elektrokimia yang bisa menyimpan
energi dan kemudian merubahnya menjadi energi listrik. Baterai
sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai
isi ulang disebut dengan baterai sekunder.
B.SARANMakalah ini tidak luput dari kesalahan, masih banyak yang
harus diperbaiki sehingga makalah ini dapat menjadi makalah yang
baik. Maka dari itu, penulis menyarankan kepada penulis yang
mengambil pembahasan yang sama mengenai ELEKTROLIT diharapkan dapat
lebih baik dari makalah sebelumnya yaitu lebih baik dari segi
sistematika penulisan makalah, isi makalah, pilihan kata (diksi)
dan segi yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. Kimia Dasar Jilid 1 2005, Jl. H. baping Raya No.
100 Ciracas, Jakarta : erlanggaChang, Raymond. Kimia Dasar Jilid 2
2005, Jl. H. baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta :
erlanggahttp://www.news-medical.net/health/What-is-an-Electrolyte-%28Indonesian%29.aspxhttp://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit.htmlKeenan,
kleinfelter, wood, (1984). Kimia Untuk Universitas eds.Keenam jilid
1. Jakarta : Erlangga.Keenan, kleinfelter, wood, (1984). Kimia
Untuk Universitas eds.Keenam jilid 2. Jakarta :Erlangga.
21