EKONOMI TEKNIK Dosen Pengampu: Ir. Endah Retno Dyartanti, M.T. ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI “TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK BIOAVTUR DARI CRUDE PALM OIL DENGAN PROSES UNIVERSAL OIL PRODUCT (UOP) KAPASITAS 87.000 TON/TAHUN” Oleh: SUARNI LANDUMA NIM I0510037 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EKONOMI TEKNIK
Dosen Pengampu: Ir. Endah Retno Dyartanti, M.T.
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
“TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK BIOAVTUR DARI CRUDE PALM OIL
DENGAN PROSES UNIVERSAL OIL PRODUCT (UOP)
KAPASITAS 87.000 TON/TAHUN”
Oleh:
SUARNI LANDUMA
NIM I0510037
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disertai dengan kemajuan
sektor industri menuntut semua negara mengembangkan sektor industrialisasi.
Penggunaan biofuel sebagai bahan bakar penerbangan (bioavtur) masa depan
berpotensi memiliki keberlanjutan yang baik (sustainable). Keberlanjutan produksi
biofuel akan berakibat pada keberlanjutan usaha reduksi emisi CO2 sepanjang
siklusnya (carbon neutral cycle). Pertimbangan utama produksi biofuel khususnya
biavtur adalah ketersediaan bahan baku, biaya, dan keberlangsungannya
(sustainablility).
Total produksi CPO Indonesia pada tahun 2012 mencapai sekitar 22,5 juta ton
per tahun dan akan terus bertambah seiring dengan perluasan lahan, pengembangan
metode penanaman, dan kemajuan aplikasi teknologi pupuk. Kandungan Free Fatty
Acid (FFA) dan triglyceride dalam CPO sangat cocok diolah menjadi bioavtur
sehingga Indonesia berpotensi memproduksi bioavtur sendiri dari bahan baku produk
pertanian khas Indonesia yaitu CPO.
Pabrik ini direncanakan didirikan di Indonesia dengan tujuan membantu
pemerintah memenuhi rencana pengurangan emisi gas rumah kaca melalui bioavtur.
Pemerintah akan mendorong Pertamina sebagai perusahaan minyak nasional agar
mengimplementasikan gagasan tersebut dengan mencampur bioavtur dari pabrik ini
dengan avtur konvensional dari Pertamina. Lokasi pabrik berada di Kawasan Industri
Dumai. Kawasan Industri Dumai merupakan kawasan industri terbesar dan terpesat
perkembangannya di Indonesia. Pabrik ini akan dianalisis kelayakan ekonominya
dengan pendirian pabrik pada tahun 2013 dan awal produksi tahun 2014.
BAB II
DESKRIPSI PROSES
Proses pembuatan bioavtur dari CPO dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: tahap
penyiapan bahan baku, tahap reaksi, tahap pemurnian produk.
CPO dipompa dari tangki penyimpanan A01-T03 menggunakan pompa (A01-
P01) menuju mixer (A01-M01). Di dalam mixer ini ditambahkan larutan asam fosfat
85% dari tangki (A01-T02) sehingga berlangsung proses degumming pada suhu 70
°C, tekanan atmosfer. Proses ini bertujuan untuk penghilangan komponen fosfolipid
yang terdiri dari phospatida, protein, residu, karbohidrat, air, logam dan resin tanpa
mengurangi jumlah asam lemak.
Tahap bleaching bertujuan untuk pemisahan pigmen yang terkandung dalam
minyak menggunakan bahan aktif sehingga warna minyak menjadi lebih cerah.
Bleaching earth tersusun atas beberapa senyawa yaitu SiO2, Al2O3, air terikat, ion
kalsium, magnesium oksida, dan besi oksida. Minyak hasil degumming dan bleaching
dipompa (A01-P04) menuju tahap penyaringan menggunakan filter (A01-F01) guna
memisahkan asam fosfat yang sudah mengikat gum dan bleaching earth yang sudah
mengikat pigmen minyak.
Reaksi hydrotreating mengubah trigliserida menjadi alkana rantai panjang
fase gas pada suhu 3320C, 5.171 kPa dengan menggunakan katalis UOP 1. Reaksi
berlangsung secara eksotermis selama 0,29 jam. Keluaran reaktor (A02-R01) masuk
ke reaktor hydrocracking (A01-R02) yang akan mengalami proses lanjutan (reaksi
hydrocracking) pada suhu 398 0C, 5.171 kPa dengan menggunakan katalis UOP 2.
Sebelum masuk ke fired heater (A03-FR01) tekanan umpan diturunkan dari
2.500 kPa menjadi 343 kPa menggunakan expander valve. Kemudian umpan keluaran
fired heater (A03-FR01) dialirkan ke menara fraksinasi (A03-ADU01) untuk proses
pemisahan yang beroperasi pada tekanan 343 kPa suhu 343,3 oC. Di dalam menara
fraksinasi (A03-ADU01) terjadi pemisahan produk berupa nafta, bioavtur, biodiesel,
atmosferic gas oil (AGO), dan residu yang masing-masing akan disimpan di dalam
tangki penyimpanan pada suhu 35 oC tekanan atmosfer.
BAB III
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
Analisa ekonomi berfungsi untuk perkiraan kelayakan investasi dalam suatu
kegiatan produksi pabrik. Tinjauan dalam analisa ekonomi meliputi kebutuhan investasi,
keuntungan, waktu pengembalian investasi, dan titik impas. Analisa ekonomi dapat
menjadi salah satu pertimbangan kelayakan berdirinya suatu pabrik. Langkah pertama
analisa ekonomi adalah penaksiran harga alat berdasarkan spesifikasi alat dan tahun
pembelian. Penaksiran harga alat menggunakan indeks harga tahun. Indeks tahun 1995
hingga tahun 2001 yang ditampilkan pada Tabel E.1 diambil dari buku Plant Design and
Economics for Chemical Engineers karya Peters dan Timmerhaus tahun 2003.
Tabel-1 Indeks Harga Alat Tahun 1991-2002
Tahun Indeks
1991 361.3
1992 358.2
1993 359.2
1994 368.1
1995 381.1
1996 381.7
1997 386.5
1998 389.5
1999 390.6
2000 394.1
2001 394.3
2002 390.4
Gambar-2 Grafik Indeks Harga Alat Tahun 1991-2002
y = 3.607x - 6823.
R² = 0.862
355
360
365
370
375
380
385
390
395
400
405
1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004
Dengan menggunakan persamaan dari grafik yaitu: y = 3.607x – 6823, maka dapat
diperoleh indeks pada tahun 2007, 2013, dan 2014 sebagai berikut:
Tabel-2 Indeks Harga Alat berdasarkan Perhitungan dari Grafik
Index
2007 416.249
2013 437.891
2014 441.498
1. Penaksiran Harga Alat
Harga Peralatan Dihitung dengan indeks harga :
𝐸𝑥 = 𝐸𝑦 [𝑁𝑥
𝑁𝑦]
dengan :
Ex = harga alat pada tahun x
Ey = harga alat pada tahun y
Nx = indeks harga pada tahun x
Ny = indeks harga pada tahun y
Harga alat diambil dari buku Plant Design and Economics for Chemical Engineers
karya Peters dan Timmerhaus (2002) dan matche.com (2007).
Tabel-2 Daftar Harga Alat
No. Kode Alat Nama Alat Kapasitas Jumlah Harga Tahun