Makalah Ekologi Populasi Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan OLEH KELOMPOK 6 Diah Prajna Paramita (100210103019) Kuswati (100210103045) Dewi Kurniasari (100210103057) Anisa Farah Dila (100210103079) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Makalah Ekologi Populasi
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
OLEH
KELOMPOK 6
Diah Prajna Paramita (100210103019)
Kuswati (100210103045)
Dewi Kurniasari (100210103057)
Anisa Farah Dila (100210103079)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Istilah "Ekologi populasi" mengacu kepada ekologi dari populasi, yaitu:
• Sifat-sifatnya (nature)
• interaksi populasi dengan yang lain dan dengan lingkungannya.
Ekologi populasi berhubungan dengan perubahan dalam ukuran dan komposisi populasi, dan
dengan identifikasi penyebab ekologis dan evolusioner dari fluktuasi-fluktuasi tersebut.
Istilah "populasi" maksudnya adalah kumpulan organisme dari satu spesies (jenis)
dan biasanya didefinisikan sebagai suatu kumpulan mahluk hidup dengan berbagai karakter
yang sama, dengan asal sama dan tidak ada batas yang mecegah anggota dalam spesies itu
dapat berbiak satu dengan yang lain ketika jantan dan betina dari spesies itu mempunyai
kesempatan demikian.
Istilah Ekologi Populasi berarti hubungan maupun interaksi antar anggota populasi
beserta hubungan timbal balik didalamnya.
Ekologi populasi perlu dibahas terutama saat sekarang ini dimana peningkatan jumlah
makhluk hidup yang semakin banyak. Pada populasi juga memiliki parameter populasi,
dimana parameter ini berisi komponen dalam populasi yang bisa diukur seperti natalitas /
daya biak dan mortalitas / daya surut beserta faktor-faktor yang mempengaruhi didalamnya.
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui ekologi populasi beserta faktor-faktor yang ikut berperan memberikan
pengaruh penting pada populasi tersebut.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan populasi baik limited growth population dan unlimited
growth population
3. Dapat menjelaskan apa saja regulator populasi dan mekanisme kompetisi
BAB II: Pembahasan
a. Definisi Populasi
Istilah "populasi" maksudnya adalah kumpulaa organisme dari satu spesies (jenis) dan
biasanya didefinisikan sebagai suatu kumpulan mahluk hidup dengan berbagai karakter yang
sama, dengan asal sama dan tidak ada batas yang mecegah anggota dalam spesies itu dapat
berbiak satu dengan yang lain ketika jantan dan betina dari spesies itu mempunyai kesempatan
demikian.
Populasi yang kita kenal secara ilmiah memperlihatkan karakter yang dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok:
Karakter yang. umum terdapat pada tingkat sistem organisasi biologis yang rendah, yang
merupakan karakter intrinsik untuk benda hidup yaitu: pertumbuhan(growth), respons
(response) dan perkembangan biakan(reproduction).
Diatas karakter yang umum tsb, ada karakter ,yang inherent dalam sosialitas, seperti
kecepatankelahiran, kecepatan kematian, kemampuan untuk bertahan hidup(survivorship) dan
struktur umur.
Karakteristik Populasi :
Dua karakterisitik penting pada populasi manapun adalah kepadatan dan jarak antar
individu.
Kepadatan adalah jumlah individu per satuan luas daerah atau volume, dan penyebaran
adalah jarak individu.
Metode penandaan dan penangkapan kembali adalah suatu teknik umum untuk menaksir
ukuran populasi. Pola penyebaran bervariasi dalam suatu kisaran atau tempat tinggal suatu
populasi akibat munculnya patch- patch pada lingkungan. Penyebaran bisa berkisar mulai
dari terumpun (paling umum), seragam, sampai acak, seperti yang ditentukan oleh berbagai
faktor lingkungan dan sosial.
b. Parameter Populasi
Parameter populasi merupakan besaran/ukuran yang dapat dijadikan bahan untuk
ditindak lanjuti pada aktivitas management terhadap populasi .Populasi memiliki
parameter yakni besaran yang menunjukkan karakteristik populasi itu, yang ditunjukkan
oleh huruf-huruf Romawi, misal: rerata (µ), simpangan baku (s), variansi (s²). Parameter
populasi tertentu nilainya tetap, fixed values, jika nilainya berubah, berubah pula
populasinya.
Di kawasan bagian makhluk tumbuhan dan hewan maka terdapatnya makluk ialah dalam
berbagai kerapatan yang berbeda. Dapat disebutkan disini bahwa parameter utama yang
mempengaruhi kerapatan ialah natalitas, mortalitas, imigrasi, dan emigrasi.. Perhatian bahwa
parameter populasi ini adalah hasil penjumlahan karakteristik individual.
1 Natalitas
Natalitas adalah kemampuan populasi yang memang sudah ada didalamnya
(dalam hl ini di dalam populasi) untuk bertambah. Laju natalitas ekuivalen dengan laju
kelahiran. Natalitas dapat berwujud kelahiran, menetasnya telur, pembuahan, atau
timbulnya individu oleh pembelahan sel. Dalam ekologi dikenal dua macam natalitas
yaitu:
Natalitas maximum (juga disebut natalitas mutlak atau natalitas fisiologik) adalah
produksi individu maximum secara teoritis dibawah kondisi ideal (tidak ada
faktor pembatas seacara ekologik, yaitu reproduksi hanya dibatasi oleh faktor-
faktor fisiologik); dalam hal ini natalitas maximum merupakan tetapan untuk
suatu populasi tertentu.
Natalitas ekologik adalah petambahan populasidibawah kondisi lingkungan yang
spesifik atau yang sesungguhnya. Natalitas ekologik tidak merupakan tetapan bagi
suatu populasi tetapi dapat berbeda menurut ukuran besarnya populasi dan
komposisi populasi serta kondisi fisik lingkungan.
Laju natalitas dapat dinyatakan sebagai cacah makluk yang dilahirkan per betina
per satuan waktu. Pengukuran laju natalitas sangat tergantung pada jenis makluk yang
dikaji. Beberapa spesies berkembangbiak sekali setahun, ada pula yang berkernbangbiak
beberapa kali setahun, dan yang lain malah berkembang biak berkesinambungan.
- ∆Nn: produksi individu baru dalam populasi
- ∆t : interval waktu
Natality rate/ laju natalitas=∆Nn/ ∆t
Specific natality rate = ∆Nn/ N∆t
- N : Jumlah total populasi
Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain :
a. Fertilitaswanderwand
Adalah tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalm populasi,
dan tinggi rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan atau
jumlah anak yang dilahirkan.
b. Fekunditas
Adalah tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu
baru.
Natalitas merupakan parameter demografi, yang menunjukan penambahan individu
baru/lahir pada populasi
Kelahiran merupakan suatu faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk. Tingkat kelahiran
tergatung pada banyaknya jumlah pasangan di usia subur yang tercermin dalam jumlah bayi
yang dilahirkan.
Ketentuan yang biasanya terdapat pada natalitas / daya biak, yaitu :
- Angka kelahiran : positif atau nol tidak pernah negatif
- Daya biak selalu posiitif karena belum memperhitungkan kematian, emigrasi,
imigrasi
- Laju pertumbuhan bisa positif, nol atau negatif karena memperhitungkan faktor
pembatas (kematian, emigrasi, imigrasi)
- Daya biak maksimum : jumlah maksimum individu baru yang mampu berbiak tanpa
faktor pembatas (ideal)
- Daya biak nyata : karena faktor pembatas selalu ada di alam maka daya biak
maksimum tdk pernah ada maka yang ada adalah adalah daya biak nyata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi natalitas / daya biak, yaitu :
• Nisbah Kelamin (sex ratio), perbandingan jumlah jantan dan betina dalam suatu populasi
• Umur tertua satwaliar masih mampu melahirkan (maximum breeding age)
• Umur termuda satwaliar mampu melahirkan (minimum breeding age)
• Jumlah anak per kelahiran/jumlah telur per sarang
• Kepadatan populasi
Pengukuran kelahiran dapat diukur melalui bebarapa cara:
1. Angka Kelahiran Kasar
Keterangan:
B = banyaknya anak lahir (birth) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk (population) pada peretangahan tahun
k = Konstanta (1.000)
Tingkat kelahiran kasar dapat dibedakan 3, yaitu tinggi, sedang, dan rendah :
1.Tinggi, jika angka kelahiran kasar lebih dari 30 setiap 1.000 jiwa.
2.Sedang, jika angka kelahiran kasar suatu daerah antara 20 – 30 setiap 1.000 jiwa.
3.Rendah, jika angka kelahiran kasar suatu daerah kurang dari 20 setiap 1.000 jiwa.
2.Angka Kelahiran Menurut Umur
Keterangan :
Bx = Jumlah anak lahir dari kelompok wanita umur x
Px = Jumlah wanita pada kelompok umur x
k = Konstanta (1.000)
2 Mortalitas
Mortalitas menunjukkan kernatian individu di dalam populasi. Seperti natalitas
mortalitas dapat dinyatakan sebagai contoh individu yang mati di dalam waktu tertentu
(kematian per waktu), atau sebagai suatu laju spesifik dalam hal satuan populasi total atau
bagaian populasi yang manapun.
mortalitas ekologik ialah hilangnya individu dibawah kondisi lingkungan tertentu,
seperti pada natalis ekologik, bukan suatu tetapan tetapi dapat berubah dengan kondisi
populasi dan kondisi lingkungan. Tetapi walaupun dibawah kondisi paling baik
sekalipun, individu akan mati karena “umur tua” yang ditentukan oleh longevitas
fisiologik / Ecological longevity (rerata lama hidup individu dalam populasi yang hidup
pada kondisi optimum) yang seringkali jauh lebih besar daripada longevitas ekologik
rerata lama hidup empiric pada individu suatu populasi di bawah kondisi tertentu.
Ternyata (1-M) atau laju kelangsungan kehidupan sering lebih besar
kepetingannya daripada laju kematian (M). Kenyataan di alam hanya sedikit makhluk
yang sebenarnya menjadi senescent. Kebanyakan dari mereka dimusnahkan predator,
penyakit dan malapetaka lainnya jauh sebelum mereka mencapai umur tua.
Mortalitas juga merupakan parameter demografi, yang menunjukan pengurangan
individu pada suatu populasi
Ketentuan :
- Untuk setiap populasi terdapat daya surut minimum yang menunjukkan besarnya
kehilangan dlm keadaan ideal atau keadaan tanpa keterbatasan
- Dalam kondisi yang baik pun tetap saja ada bagian populasi yang mati.
- Panjang umur rata-rata jauh di bawah rentang hidup maksimumnya, shg angka
kematian yg sebenarnya lebih besar daripada minimumnya.
- Daya surut lebih banyak dipengaruhi oleh berbagai perubahan lingkungan
dibandingkan dengan daya biak.
Faktor yang mempengaruhi :
- Decimating factors faktor yang langsung mematikan satwaliar (Perbu ruan,