MAKALAH Al-Islam III “Demokrasi dan Hak Asasi Manusia(HAM)dalam Islam” Oleh : Alfian Arif Bintara (09121011) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya Angkatan 2009
21
Embed
Makalah Demokrasi dan hak asasi manusia dalam islam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH
Al-Islam III
“Demokrasi dan Hak Asasi Manusia(HAM)dalam Islam”
Oleh :Alfian Arif Bintara
(09121011)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Bahasa dan SeniFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Surabaya
Angkatan 2009
Kata Pengantar
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Demokrasi,
dan Hak Asasi Manusia (HAM) di dalam Islam, yang kami sajikan berdasarkan penga-
matan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintan-
gan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun den-
gan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang penjabaran mengenai Demokrasi, dan Hak Asasi
Manusia (HAM) di dalam Islam. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi
juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada bahasa Dosen Mata Kuliah Al
Islam III yaitu Drs. H. Abdurahman Aziz, M.si yang telah membimbing penyusun agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pem-
baca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………….ii
Bab I
Pendahuluan………………………………………………………………1
Bab II
Pembahasan………………………………………………………………6
Bab III
Kesimpulan dan Saran…………………………………………………..13
Daftar Pustaka………………………………………………………….. 14
iiBab I
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Hukum adalah komponen yang sangat erat hubungannya dengan masyarakat, dan
pada dasarnya hukum itu adalah masyarakat itu sendiri. Setiap tingkah laku masyarakat
selalu di monitor oleh hukum, baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak ter-
tulis. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang memiliki penduduk mayoritas beraga
islam, secara sengaja maupun tidak sengaja hal tersebut mempengaruhi terbentuknya su-
atu aturan hukum yang berlandaskan atas agama Islam.
Berbagai masalah yang ada di dalam Negara Indonesia tidak semuanya dapat dis-
elesaikan berdasarkan hukum umum yang telah ada, namun tetap memerlukan hukum
yang secara filosofis dan sosiologis tertanam dalam hati dan kepercayaan masyarakat In-
donesia.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan di buatnya aturan Hukum Islam di In-
donesia adalah:
1. Masyarakat Indonesia yang berketuhanan. (sisi filosofis).
2. Mayoritas penduduk Indonesia beraga Islam. (sisi sosiologis).
3. Berdasarkan catatan sejarah yang telah dibukukan oleh Departemen Agama yang
berjudul “Seabad Peradilan Agama di Indonesia”, menjelaskan bahwa Pengadilan Agama
sudah ada di Indonesia sejak abad ke-16. (sisi historis).
4. Merupakan produk politik yang dibuat oleh pemerintah.
Membicarakan tentang masalah Hukum Islam di Indonesia pada dasarnya adalah
membicarakan salah satu aspek kehidupan masyarakat Indonesia itu sendiri, kita akan
memasuki sebuah perbincangan yang kompleks sekalipun Hukum Islam menempati po-
sisi yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa sekarang.
Selain itu, perbincangan tentang Hukum Islam di Indonesia sebagaimana halnya
juga dengan Hukum Islam di berbagai kawasan dunia akan selalu menampakkan diri se-
bagai Hukum yang bersifat universal dengan daya jangkau untuk semua tempat dan
segala zaman tetapi pada lain pihak Hukum Islam juga dituntut untuk menampakkan diri
dengan wajahnya yang khas Hukum Islam Indonesia masa kini. Perbincangan kita ten-
tang Hukum Islam tentunya akan lebih banyak diarahkan pada aspek yang kedua. Berke-
naan dengan hal yang pertama Hukum Islam dengan sifat keuniversalannya sudah cukup
banyak dikaji dan dibahas orang.
“Hukum Islam Indonesia masa kini” adalah merupakan sebuah label yang diberikan pada
ketentuan-ketentuan Hukum Islam yang berlaku di Indonesia dan sekaligus menampilkan
corak khas ke-Indonesiaannya. Sistem dan budaya Indonesia akan lebih terefleksi di
dalamnya sehingga Hukum Islam dimaksud untuk beberapa bagian tertentu baik
menyangkut kaidah hukumnya maupun pola pemikiran yang mendasarinya akan menun-
jukkan beberapa perbedaan dengan Hukum Islam yang berlaku dilain tempat seperti
Saudi Arabia, Mesir, Iran, Pakistan dan lain-lain sekalipun sifat dasar yang sama karena
bersumberkan pada sumber yang sama yaitu AI Quran dan Sunnah.
Berbeda dengan Demokrasi, Islam berasal dari Allah SWT, yang telah di-
wahyukan-Nya kepada rasul-Nya Muhammad SAW. Dalam hal ini Allah SWT
berfirman :
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut hawa nafsunya, ucapannya itu tiada
lain hanya berupa wahyu yang diwahyukan.” (QS. An-Najm : 3-4)
Islam dibangun di atas landasan Aqidah Islam, yang mewajibkan pelaksanaan per-
intah dan larangan Allah –yakni hukum-hukum syara’ yang lahir dari Aqidah Islam–
dalam seluruh urusan kehidupan pribadi, masyarakat dan kenegaraan. Aqidah ini men-
erangkan bahwa manusia tidak berhak membuat peraturan hidupnya sendiri. Manusia
hanya berkewajiban menjalani kehidupan menurut peraturan yang ditetapkan Allah SWT
untuk manusia.
Islam menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan syara’, bukan di tangan umat. Se-
bab, Allah SWT sajalah yang layak bertindak sebagai Musyarri’ (pembuat hukum). Umat
secara keseluruhan tidak berhak membuat hukum, walau pun hanya satu hukum. Allah
SWT berfirman :
“Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah.” (QS. Al An’aam: 57)
Dalam Islam seorang muslim wajib terikat dengan hukum syara’ dalam segala
perbuatannya. Tidak bisa bebas dan seenaknya. Terikat dengan hukum syara’ bagi seo-
rang muslim adalah wajib dan sekaligus merupakan pertanda adanya iman padanya. Allah
SWT berfirman :
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu (Muhammad) hakim (pemutus) terhadap perkara yang mereka
perselisihkan.” (QS. An Nisaa’: 65)
II. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi dari demokrasi itu?
2. Bagaimana islam memandang demokrasi?
3. Apakah definisi dari HAM (Hak Asasi Manusia) itu?
4. Bagaimanakah HAM dalam pandangan islam?
5. Bagaimana hukum dalam pandangan islam?
III. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas:
1. Mendefinisikan arti dari demokrasi
2. Pandangan Islam tentang demokrasi
3. Definisi HAM
4. Pandangan HAM dalam Islam
5. Pandangan Islam tentang hukum
Bab II
Pembahasan
Definisi Ham, dan Demokrasi
1. Pengertian HAM
!.1. Secara Umum:
• Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kan-
dungan dan merupakan pemberian dari Tuhan.HAM Berlaku secara universal.
• Tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28,