Top Banner
TUGAS KELOMPOK MAKALAH DAUN(FOLIUM) DOSEN PENGAMPU : NUR EKA KUSUMA HINDRASTI,M.Pd DISUSUN OLEH: RACHMA SAKTI OKTAVIANI. 140384205070 ZURIMA ESTIKA. 140384205043 AZURIYATI. 140384205068 NURUL HAKAMAH. 140384205048 AGUS DIANTO. 140384205024 MUHAMMAD HIDAYAT.140384205075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
27

makalah daun

Jan 28, 2016

Download

Documents

daun
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah daun

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH DAUN(FOLIUM)

DOSEN PENGAMPU : NUR EKA KUSUMA HINDRASTI,M.Pd

DISUSUN OLEH:

RACHMA SAKTI OKTAVIANI. 140384205070

ZURIMA ESTIKA. 140384205043

AZURIYATI. 140384205068

NURUL HAKAMAH. 140384205048

AGUS DIANTO. 140384205024

MUHAMMAD HIDAYAT.140384205075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2015

Page 2: makalah daun

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Kami ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan kesempatan, kesehatan kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan

makalah tentang “Daun(Folium)” yang merupakan salah satu tugas yang

diberikan kepada mahasiswa untuk melengkapi penilaian dalam mengikuti mata

kuliah Belajar dan Pembelajaran semester ganjil 2015-2016.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nur Eka Kusuma

Hindrasti,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah morfologi tumbuhan, atas

bimbingan dan materi yang telah diberikan kepada Kami dalam kegiatan

pekuliahan.

Andai kata dalam penyusunan naskah laporan praktikum ini terdapat

banyak kesalahan dan kekurangan, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar dapat memperbaiki penulisan di masa yang akan datang.

Tanjungpinang, Oktober 2015

Penulis

ii

Page 3: makalah daun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

1.3 Tujuan............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

2.1 Perkembangan Daun......................................................................................6

2.2 Bagian-bagian daun........................................................................................8

2.3 Helaian daun (Lamina)...................................................................................9

2.3 Bentuk Ujung Daun(Apex folli)...................................................................12

2.4 Bentuk basal daun(basis folii)......................................................................14

2.5 Daging Daun (Intervenium).........................................................................16

BAB III PENUTUP...............................................................................................17

3.1 Kesimpulan..................................................................................................17

3.2 Saran.............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

iii

Page 4: makalah daun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan

pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya

terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada

tumbuhan.daun mempunyai helaian daun (Lamina) yaitu bagian yang melebar

yang tertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun (Petiolus) . buku-buku

(Nodus)adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat

diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak

daun (Axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada

umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun,

tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua

bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuhan

berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada

batang.  Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk

mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak

bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan

pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan

tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun,

ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah proses perkembangan pada daun?

2. Apasajakah bagian-bagian dari daun?

3. Bagaimanakah bentuk dari helaian daun?

4. Bagaimanakah bentuk dari ujung daun?

4

Page 5: makalah daun

5. Bagaimanakah bentuk dari basal daun?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan daun

2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari daun

3. Untuk mengetahui bentuk dari helaian daun

4. Untuk mengetahui bentuk dari ujung daun

5. Untuk mengetahui bentuk dari basal daun.

5

Page 6: makalah daun

BAB II

PEMBAHASAN 

2.1 Perkembangan Daun

Daun baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada meristem

apeks. Setiap primordial daun terbentuk pada bagian panggul meristem apeks

pucuk. Ketika primordial daun baru terbentuk, primordial daun sebelumnya (yang

lebih tua) telah melebar secara progresif, sebagai akibat aktifitas meristem di

dalam daun itu sendiri. Interval waktu antara pembentukan primordial daun

sebelumnya dengan primordial daun berikutnya pada meristem apeks

disebut plastokron.

Primordial daun pada tumbuhan dikotil biasanya terbentuk pada sebagian

kecil dari diameter meristem apeks pucuk, sedangkan pada tumbuhan monokotil,

primordial daun terbentuk dan berkembang pada sekeliling meristem apeks pucuk.

Jadi, daun dikotil yang sangat muda tampak berbentuk seperti pasak, sedangkan

daun monokotil tampak seperti kerah baju yang menutupi seluruh apek pucuk.

Primordial daun akan terus berkembang ukurannya secara berangsur-

angsur sehingga mencapai ukuran dan bentuk tertentu. Bertambahnya ukuran

daun terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah sel yang diikuti dengan

penambahan ukuran sel. Pembelahan sel berbeda-beda pada daerah tertentu dari

meristem daun, sehingga terjadi aktifitas diferensial dari meristem daun yang

menyebabkan terbentuknya bentuk-bentuk daun yang berbeda.

Pada awal perkembangan daun, aktifitas meristem daun menyebabkan

terjadinya perpanjangan daun.Perpanjangan daun berikutnya terjadi sebagai

akibat aktifitas meristem interkalar. Pelebaran daun (bifacial/dorsoventral)

terjadi bila meristem tepi daun aktif melakukan pembelahan sel. Bila aktifitas

meristem tepi tersebut terbatas hanya pada daerah-daerah tertentu saja, maka

akan terbentuk daun yang berbagi menyirip atau majemuk menyirip. Jadi, pada

6

Page 7: makalah daun

dasarnya bentuk daun sangat tergantung dari perkembangannya, terutama

pembelahan dan pembesaran sel. Selain itu, adanya kematian sel pada daerah-

daerah tertentu selama perkembangan daun berlangsung juga dapat menentukan

bentuk akhir dari suatu daun. Perkembangan daun seperti inilah yang merupakan

dasar bagi terbentuknya basal daun, ujung daun, tepi daun, dan bentuk geometri

daun yang berbeda-beda.

Ada 4 meristem yang berperan dalam pada pembentukan daun, yaitu:

1. Meristem apeks daun, berfungsi untuk menambah tinggi daun

2. Meristem tepi/marginal, berfungsi untuk :

a.  Membentuk daun pipih – lebar

b.   Membentuk anak daun pada daun majemuk

3. Meristem interkalar, berfungsi untuk menambah panjang daun

4. Meristem adaksial membentuk ibu tulang daun/tulang daun utama.

Tahapan perkembangan daun : 

1. Fase I – inisiasi primordial dan pembentukan tonjolan yang radial simetri.

Analisis genetika molecular menunjukkan bahwa primordial terbentuk dari

tiga lapisan terluar dari meristem apeks.

2. Fase II – Primordia tumbuh secara lateral dan membentuk tiga sumbu yang

dapat dibedakandengan jelas, yaitu :

      *Abaksial/adaksial – ventral/dorsal

      *Proksimodistal

      *Sentrolateral

3. Fase III – diferensiasi dan pendewasaan daun

a. Pembelahan sel terhenti, dimulai dari ujung/distal daun 

b. Terjadi pemanjangan sel, yang merupakan tahap akhir dari

perkembangan daun.

c. Pemanjangan sel berhenti pertama kali di bagian abaksial, sehingga

menyebabkan adanya perenggangan sel-sel pada jaringan bunga karang.

7

Page 8: makalah daun

2.2 Bagian-bagian daun

Pada dasarnya daun terdiri dari tiga bagian, yaitu

1. pelepah daun atau upih daun (vagina), daun yang berupih umumnya

hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan

berbiji tunggal(monokotil) saja, suku rumput(gramineae),suku empon-

empon(zingiberaceae),dll upih daun selain merupakan bagian daun

yang melekat atau memeluk batang , juga dapat mempunyai fungsi lain

sebagai pelindung kuncup yng masih muda ,memberI kekuatan pada

tanaman.

2. tangkai daun (petiolus) Tangkai daun merupakan bagian daun yang

mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun

ada posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari

sebanyak-banyaknya

Jika di lihat dari penampang melintangnya dapat di jumpai tangkai

daun sebagai berikut:

8

Page 9: makalah daun

bulat dan berongga, misalnya tangakai daun papaya (carica

papaya L.)

pipih dan tepinya menebal(bersayap),misalnya pada jeruk (citrus

sp.)

bersegi

setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangakal

seperti pada tangkai daun pisang.

3. helaian daun (lamina).

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut dinamakan daun lengkap.

Contohnya adalah pohon pisang, pohon pinang, bambu dll.

Pada sebagian besar tumbuhan, daun hanya terdiri dari satu atau dua

bagian saja, yakni helai daun saja contohnya yaitu pada biduri(Calotropis

gigantea), tangkai dan helai daun contohnya pada mangga(Mangifera indica),

pelepah dan helai daun contohnya pada padi (Oriza sativa), atau tangkai daun saja

contohnya pada jenis pohon yang berasal dari australia misalnya Acacia

auriculiformis. Daun-daun yang demikian dinamakan sebagai daun tak lengkap.

2.3 Helaian daun (Lamina)

Berbagai macam tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya

itu mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk,

ukuran dan warnanya.Disini kelompok kami akan menjelaskan beberapa sifat dari

helai daun yaitu:

1. Bangun bentuk helai daun ( Circumscriptio)

2. Tipe ujung helai daun ( Apex folii )

3. Bentuk basal daun ( Basis folii)

4. Daging daunnya ( intervenium)

1. Bangun Bentuk Helai Daun (Circumscription)

Variasi bangun bentuk tumbuhan/pohon hutan sangat bermacam

macam untuk tiap genus dalam satu famili saja mempunyai bangun

9

Page 10: makalah daun

bentuk helai daun dapat berbeda beda. Berdasarkan pada letak

bagian yang terlebar dari satu helai daun maka dapat dibedakan :

Bagian yang terlebar terdapat kira-kira ditengah tengah helaian

daun.

Bagian yang terlebar terdapat dibagian bawah pertengahan

helai daun.

Bagian terlebar terdapat di bagian atas pertengahan helai daun .

Tidak ada bagian yang terlebar artinya helai daun dari

pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.

A. Bagian yang terlebar terdapat kira -kira pada pertengahan

helaian daun.

Dalam karakteristik bentuk helai daun ini dapat dikatakan dengan

perbandingan antara panjang dan lebar helai daun dengan demkian kita

akan menjumpai kemungkinan bangun helai daun seperti berikut :

- Perbandingan 1 : 1 Maka bangun helai daun adalah Bulat /

bundar(Orbicularis) bentuk ini kan dijumpai pada Victoria regia

dan Teratai daun besar (Nelumbium nelumbo Druce) Bangun

Perisai (Peltatus) ciri bentuk biasanya bulat mempunyai

tangkai yang tidak tertanam pada pangkal daun tetapi pada bagian

tengah tengah daun.

- Perbandingan 1½ – 2 : 1. yaitu bentuk Jorong (ovalis  atau

ellipticus) Bentuk ini adalah perkbangan struktur bentuk helai daun

dari bentuk bulat sebelumnya dengan perkembangan kearah apex

dan basic. Contohnya pada daun nangka (Arthocarpus

heterophyla Merr) dan Bintanggor (Callophylium inophylium L)

- Perbandingan 2½ - 3 : 1 Bentuk ini dikenal dengan tipe memanjang

(Oblong) yang merupakan modifikasi bentuk memanjang kearah

apex dan base dari bentuk jorong misalnya pada sirikaya (Annona

squamosa L) dan sirsak (Annona muricata L)

- Perbandingan 3-5 : 1 Yaitu bangun lanset (Langseolatus) yaitu

bangun struktur helai daun yang lebih ramping dari bentuk oblong

10

Page 11: makalah daun

bagian tengan lebih sempit dari bagian oblong contohnya ini pada

daun kemboja (Plumiera acuminata Ait) dan oliander (Nerium

oleander L).

B. Bagian yang terlebar terdapat di bagian bawah pertengahan

helai daun.

Daun daun yang mempunyai bagian yang terlebar dibawah tengah

tengah ( pertengahan ) helai daun dibedakan menjadi dua :

a. Pangkal daun tidak terbelah dan dibedakan menjadi :

1. Bangun bulat telur (Ovalis) misalnya daun kembang sepatu

(Hibiscus rosasinensis) dan dan cili padi (Capsicum

frutescens L)

2. Bangun segitiga (Triangularis) yaitu bangun seperti segi-tiga

sama kaki misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis

jalapa L)

3. Bangun delat (Deltoideus) yaitu bangun segitiga yang sama

ketiga sisinya misalnya pada daun air mata penganting / bunga

antigong (Antigonon leptopus Hook et am)

4. Bangun belah ketupat (Rhomboideus) Yaitu bangun segi

empat yang sama sisinya serta sama panjang misalnya pada

daun anak pada daun bengkoang. (Pachyrrhizus erosus Urb)

b. Pangkal daun yang terbelah dapat dibedakan menjadi;

1. Bangun jantung (Cordatus) yaitu bangun seperti bulat telur

tetapi pangkal daunnya memperlihatkan sesuatu

lekukan misalnya pada daun pohon waru (Hibiscus tiliaceus L).

2. Bangun Ginjal (Reniformis) Yaitu bangun helai daun

pendek melebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan

pangkal yang berlekuk dangkal misalnya pada daun kaki kuda

(Centela asistica Urb)

3. Bangun Anak panah (Sagitatus) Daun tak seberap lebar ujung

tajam pangkal dengan lekukan yang lancip pula pada pangkal

11

Page 12: makalah daun

helai dauan ada lekukan misalnya pada daun enceng

(Sagittaria sagittifolia L)

4. Bangun tombak (Hastatus) yaitu bangun helai daun seperti

anak panah tetapi bagian pangkalnya kekiri dan ke kanan

tangkai mendatar misalnya pada helai daun

wewehan (Monocharia hastata Solms)

5. Bertelinga (Auriculatus) yaitu bangun helai daun yang seperti

tombak tetapi pangkal daunnya baik kekiri dan ke kanan

membulat pada dan tempuyung (Sonchus asper Vill)

C. Bagian terlebar terdapat pada bagian atas dari pertengahan

helai daun

Dalam hal demikian maka dapat kemungkinan bentuk helai

daun yang dijumpai adalah : 

1. Bangun bulat telur sungsang (Obovatus) yaitu sepert bulat

telur tetapi bagian yang terlebar terdapat dekat bagian ujung

helai daun misalnya dijumpai pada helai daun sawo kecil

(Manilkara kauki Dub)

2. Bangun jantung sungsang (Obcordatus) misalnya pada daun

sidaguri (Sida retusa) atau daun semanggi gunung (Oxalis

corniculata L)

3. Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (Cuneatus)

misalnya anak daun semanggi (Marsilea crenata Prest)

4. Bangun sudip atau bangun Satel/ Solet (Spathulatus) yaitu

bangun telur terbalik tetapi bagian

bawahnya memanjang misalnya daun tapak lima (Elephantop)

5. Bangun garis (Linearis), pada penampang melintangnya pipih

dan daun amat panjang misalnya Dun bermacam macam

rumput (Gramineae) ·       

6. Bangun pita (ligulatus) serupa daun bangun garis tetapi lebih

panjang lagi, juga didapati pada jenis-jenis rumput, misalnya

daun jagung ( Zea mays L.), ·      

12

Page 13: makalah daun

7. Bangun pedang (Ensifornis) seperti bangn garis tetapi daun

tebal dibagian tengah dan tipis dibagian dua tepinya, misalnya

daun nanas sebrang ( Agave sisalana Perr. Dan Agave cantala

Roxb.),

8. Bangun paku atau dabus (Subulatus) bentuk daun hampir sama

seperti silinder, ujung runcing, seluruh bagian kaku, misalnya

daun (Araucaria cunninghamii Ait), ·      

9.   Bangun jarum (Acerosus) serupa bangun paku, lebih kecil dan

meruncing panjang, misalnya daun Pinus merkusii Jungh. & de

Vr.

2.3 Bentuk Ujung Daun(Apex folli)

Bentuk ujung daun yang umumnya sering kita jumpai adalah sebagai berikut:

a. Runcing(acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi

sedikit sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak daun

membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90 derajat). Ujung daun yang

runcing lazim kita dapati pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset,

segitiga, delta, belah ketupat, dll. Contohnya ujung daun oleander (Nerium

oleander L).

b. Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik

pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun

nampak sempit panjang dan runcing, misalnya ujung daun sirsak (Annona

muricata L).

13

Page 14: makalah daun

c. Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang,

cepat menju kesuatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul,

sering dijumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip,

misalnya ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub).

d. Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk

sudut sama saekali, hingga uung daun merupakan semacam suatu busur,

terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal,

misalnya ujung daun teratai besar (Nelumbium nelumbo Duce).

e. Rompang  (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata, misalnya

ujung anak daun semanggi (Marsilea crenata Presl.), daun jambu

monyet (Anacardium occidentale L.).

f. Terbelah (retusus), ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan, kadang-

kadang amat jelas, misalnya ujung daun sidaguri (Sida retusa L.), kadang-

kadang terbelahnya ujung hanya akan kelihatan jelas jika diadakan

pemeriksaan yang teliti, seperti misalnya ujung daun bayam(Amaranthus

hybridus L.).

g. Berduri (mucronatus), yaitu jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang

runcing keras, merupakan suatu duri, misalnya ujung daun nanas

sebrang (Agave sp)

2.4 Bentuk basal daun(basis folii)

Gambar  Basal daun a. Runcing b. Meruncing c. Tumpul d. Membulat e.

Rompang/Rata f. Berlekuk

a. Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll. Contoh bangun memanjang:

14

Page 15: makalah daun

Gambar.daun mangga(Mangifera indica)

b. Meruncing (acuminatus), biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip.Contoh bangun telur sungsang:

Gambar sawo kecik ( Manilkara kauki Dub).

c. Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, jorong.contoh pada bangun daun jorong :

d. Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, bulat telur. contoh bangun daun bulat telur : 

15

Page 16: makalah daun

daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

e. Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segitiga, delta, tombak. contoh bangun daun segitiga :

daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.)

f. Berlekuk (emarginatus), Pada daun-daun bagian jantung, ginjal, anak panah. contoh bangun daun jantung :

Gambar daun waru (Hibiscus tiliaceus)

2.5 Daging Daun (Intervenium)

Tebal dan tipisnya daun disebabkan kerja dari meristem. Berdasarkan sifat ini daun dapat dibedakan menjadi :

1. Tipis seperti selaput (membranaceus), ex. Hymenophyllum austral (daun

paku selaput)

16

Page 17: makalah daun

2. Seprti kertas (papyraceus atau chartaceus), ex. Musa paradisiacal(daun

pisang)

3. Tipis lunak (herbaceous), ex. Nasturtium officinale (daun selada air)

4.       Seperti perkamen(perkamenteus),tipis tetapi cukup kaku ex. Cocos nucifera

(daun kelapa)

5.       Seperti kulit atau tulang, ex.Calophyllum inophylum (daun nyamplung)

6.       Berdaging (carnosus), ex. Aloe sp (lidah buaya)

17

Page 18: makalah daun

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proses pembentukan dari daun terdiri dari 4 meristem yaitu Meristem

apeks daun, Meristem tepi/marginal, Meristem interkalar dan Meristem

adaksial . sedangkan fase pada perkembang daun terdiri dari 3 fase. Bagian-

bagian daun terdiri dari dua yaitu daun lengkap adalah daun yang memiliki

pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Sedangkan daun tidak lengkap

adalah daun yang tidak memiliki ketiga bagian dari daun lengkap. Helaian

daun(lamina) memiliki bentuk dan sifat yang khusus yang dapat dilihat dari

Bangun bentuk helai daun ( Circumscriptio), Tipe ujung helai daun ( Apex

folii ), Bentuk basal daun ( Basis folii) da. Daging daunnya ( intervenium)

3.2 Saran

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini baik dari segi sumber maupun penulisan, untuk itu penyusun

sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan

makalah selanjutnya.

Diharapkan pembaca tidak merasa puas dengan materi yang telah dibaca

dan mencoba mencari definisi dan jenis-jenis belajar yang diungkapkan oleh

para ahli lainnya sehingga mendapatkan ilmu yang lebih luas.

 

18

Page 19: makalah daun

19

Page 20: makalah daun

DAFTAR PUSTAKA

 

Tjitrosoepoemo,Gembong . morfologi tumbuhan .Yogyakarta : gadjah mada

university press,2005.

http://yennyrahmayeye.blogspot.co.id/2013/05/perkembangan-daun_30.html

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/

196402261989032-R._KUSDIANTI/Handout_mortum_2.pdf

https://www.academia.edu/6314920/Daun

http://pengertianmenurutahli.blogspot.co.id/2013/08/ujung-daun-apex-folii-dan-

pangkal-daun.html

http://ikanovitasari0401.blogspot.co.id/2013/10/pangkal-daun-basis-folli.html

http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id/2015/02/bagian-bagian-daun.html

20