This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 2
HASIL PRAKTIKUM ……………………………………………………….. 9
PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 13
KESIMPULAN ……………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 17
LAMPIRAN ……………………………………………………….. 18
o Soal ……………………………………………………….. 18
o Kasus ……………………………………………………….. 21
1
PENDAHULUAN
PENGERTIAN DARAH
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi
manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta
memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan.
Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan
kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), keping darah( trombasit) serta medium cair
dimana bagian padat tersuspensi. Darah mengalir dalam arteri,
kapiler dan vena untuk mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke
jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah
(cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah
darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas
berat tubuh orang dewasa atau sekitar 5 atau 6 liter. Bobot
jenis darah berfariasai antara 1,024- 1,028. Viskositas darah
kira- kira 4,5 kali viskositas air.
FUNGSI DARAH :
2
o Pernafasan (Transport oksigen dari paru-paru ke
jaringan-jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke
paru-paru)
o Gizi (Transport zat-zat yang diabsorbsi melalui
dinding usus )
o Ekskresi (Transpor sisa metabolisme ke ginjal, paru,
kulit dan usus untuk dibuang)
o Mengatur suhu tubuh dengan meratakan panas badan.
o Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.
o Mengatur keseimbangan air melalui efek darah terhadap
pertukaran air antara cairan yang bersirkulasi
o Perlawanan tehadap peradangan
o Transpor hormon
o Transpor metabolit
SIFAT DARAH :
bersifat agak alkalis dengan pH = 7,36
PEREDARAN DARAH
Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal
dari jantung membawa oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh
dan kembali ke jantung membawa karbondioksida.
3
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung
membawa karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan
mengambil oksigen untuk dibawa ke jantung.
KOMPOSISI DARAH
Menurut volumenya, 40-45% darah terdiri atas eritrosit,
leukosit dan trombosit. Dalam jumlah rata-rata tanpa
membedakan jenis kelamin dan umur, 1cc darah terdiri atas ±
5x106 eritrosit, 5-10x103leukosit dan 1-3x105 trombosit. Jika
darah dilakukan pemusingan atau sentrifugasi, dalam kondisi
tidak terjadi pembekuan, maka supernatannya disebut plasma,
jika dalam kondisi pembekuan darah, maka cairan yang terpisah
dari bekuan darah disebut serum. Serum tidak mengandung
fibrinogen.
KOMPONEN-KOMPONEN DARAH
Komponen-komponen dalam darah adalah:
o Cairan Plasma darah merupakan substansi kompleks yang
mengandung protein (albumin, glubulin, dan fibrinogen),
karbohidrat (glukosa), lemak, mineral, protein dan
hormon.
Fibrinogen : Untuk pembekuan darah (0,3%)
Albumin : Menjaga tekanan osmotic darah (4%)
4
Globulin : Membentuk zatkebal/zat antibiodi
(2,7%)
o Eritrosit (Sel darah merah)
Jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi
membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah.
Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah
biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan
mengambil oksigen dari paru-paru , dan oksigen akan
dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler.
Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna
hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada
manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang
belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.
Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel
darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum
akhirnya dihancurkan. Warna dari eritrosit berasal dari
gugus heme yang terdapat pada hemoglobin. Sedangkan
cairan plasma darah sendiri berwarna kuning kecoklatan,
tetapi eritrosit akan berubah warna tergantung pada
kondisi hemoglobin. Ketika terikat pada oksigen,
eritrosit akan berwarna merah terang dan ketika oksigen
dilepas maka warna eritrosit akan berwarna lebih gelap,
dan akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh
darah dan kulit.
5
o Leukosit (Sel darah putih)
Jumlah sel darah putih pada orang dewasa berkisar
antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Fungsi utama dari sel
tersebut adalah untuk fagosit (pemakan) bibit penyakit/
benda asing yang masuk ke dalam tubuh. maka jumlah sel
tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang
masuk tubuh. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara
6000 – 9000 sel/cc darah. Jumlah sel tersebut bergantung
dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh.
Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya
infeksi (misalnya radang paru-paru). Lekopeni adalah
berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc
darah. Lekositosis adalah bertambahnya jumlah lekosit
melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah). Fungsi
fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda
asing/kuman jauh di luar pembuluh darah.
Berdasarkan ada tidaknya granula, leukosit dibagi
menjadi:
1. Leukosit Granuler : Eosinofil, Basofil,
Neutrofil
2. Leukosit Agranuler : Monosit dan Limfosit
o Trombosit (platelet)
Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat
dalam mekanisme homeostasis tingkat sel dalam
proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku.
Ini Karena hemoglobin keluar dari sel pada masing-masing
tabung yang berisi larutan NaCl yang kadarnya berbeda-beda.
Permulaan hemolisis pada konsentrasi NaCl 0,5% - 0,7%
(terdapat dua lapisan warna yang dilapisan atas tak berwarna
dan lapisan bawah berwarna merah ) dan hemolisis sempurna pada
konsentrasi NaCl 0,2% - 0,4% (warna menjadi merah jernih
merata)
Persentase hemolisis dalam keadaan normal adalah :
97 - 100 % hemolisis dalam NaCl 0,30%
50 - 90 % hemolisis dalam NaCl 0,40%
18
5 - 45 % hemolisis dalam NaCl 0,45%
0 % hemolisis dalam NaCl 0,55%
faktor lain yang mempercepat terjadinya fragilitas pada
eritrosit adalah :
1. pH plasma, suhu, konsentrasi glukosa, dan saturasi
oksigen pada darah
2. Eritrosit yang berumur lama cenderung memiliki fragilitas
osmotik yang tinggi
3. Sampel darah yang diambil lebih dari 3 jam dapat
menunjukkan peningkatan fragilitas osmotik.
2. Uji oksihemoglobin dan deoksihemoglobin
Pengujian kali ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa
hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HbO2 dan senyawa ini
dapat terurai kembali menjadi deoksi Hb dan O2. Dalam keadaan
tereduksi, Fe dalam hemoglobin dapat mengikat O2 menjadi HbO2.
Dan HbO2 akan melepas 02 pada penambahan reaksi stokes.
Hb(Fe2) + 02 <<<<<>>>>> Hb(Fe2)02
19
Pada hasil percobaaan Oksihemoglobin warna larutan pada
tabung merah. Kemudian pada percobaan deoksi diberikan
pereaksi stokes darah menjadi berwarna merah pekat karena
pada tabung tersebut terjadi proses pelepasan O2 (oksigen).
Pada percobaan yang ketiga dengan pengojokan kuat diperoleh
warana darah merah terang merata hal ini karena Hb mengikat O2
(oksigen) lagi dari udara.
3. Uji untuk methemoglobin
Darah yang didalamnya juga terkandung ion fe2+ dengan penambahan K3Fe(CN)6 33% akan mengalami oksidasi menjadi fe3+dan terbentuklah metHb. MetHb ini tidak bisa mengikat oksigensehingga warna yang di hasilkan adalah merah pekat.
4. Teknik pemisahan albumin dan globulin serum dengan
salting out
Di dalam serum terdapat protein albumin dan globulin.
Untuk mendapatkan atau menentukan adanya globulin ditambahkan
(NH4)2 SO4 22% (ammonium sulfat jenuh).Prosedur ini untuk
memisahkan protein dengan salting out .Albumin merupakan
protein yang larut dalam air sedangkan globulin mempunyai
sukar larut dalam air. Serum yang mengandung kedua protein
(albumin dan globulin) ini ditambahkan garam ammonium sulfat
22%, maka globulin akan terpisah sebagai endapan dan albumin
akan larut.
Pengendapan dapat terjadi karena saat amonium sulfat 22%
ditambahkan pada serum, ion-ion garam amonium sulfat menarik 20
molekul air dan albumin menjauh dari globulin. Hal ini
disebabkan ion-ion pada garam amonium sulfat memiliki muatan
berat jenis yang lebih besar dibandingkan protein, sehingga
ketika ditambahkan akan berikatan dengan molekul air dan
albumin yang dapat memaksa globulin berinteraksi, dan ketika
menambahkan amonium sulfat dalam jumlah cukup menyebabkan
terpresifitasi. Setelah proses ini, akan didapatkan endapan
globulin yang akan disaring dengan kertas saring dan fitrat
akan digunakan untuk pengujian albumin.
Endapan berupa gel tersebut kemudian dibilas menggunakan
pelarut Nacl 1 % (sifat globulin larut dalam larutan garam
encer) dengan volume kurang lebih 20 ml. Larutan ini kemudian
ditetesi menggunakan biuret untuk membuktikan danya protein
dalam darah. Apabila setelah diberi tetesan biuret, larutan
berubah warna menjadi warna biru muda, darah positif
mengandung protein globulin, perubahan warna bisa terjadi
karena biuret bereaksi terhadap ikatan popride pada protein.
2ml presipitat dan filtrate yang di panaskan akan terbentuk
gumpalan karena mengandung protein. Protein yang dipanaskan
akan terjadi denaturasi dan menggumpal.
21
KESIMPULAN
Tingkat fragilitas eritrosit tergantung pada konsentrasi
larutan NaCl.semakin rendah konsentrasinya maka semakin
hemolisis
DeoksiHemoglobin akan mengakibatkan warna darah menjadi
gelap. Dikarenakan hemoglobin yang tidak mengikat
oksigen. Namun ketika dikocok kuat warna darah akan
kembali merah terang karena pada saat itu terjadi reaksi
oksigenasi dari udara. Yang dimana hemoglobin berhasil
mengikat oksigen lagi.
dengan penambahan K3Fe(CN)6 33% akan mengalami oksidasi
menjadi fe3+ dan terbentuklah metHb. MetHb yang tidak
bisa mengikat oksigen.
ditambahkan garam ammonium sulfat 22%, maka globulin akan
5. Peara, Evvelyn C.2006.Anatomi dan fisiologi untuk
paramedis.Jakarta:PT.Gramedia
24
LAMPIRAN 1
SOAL :
1. Jelaskan fungsi darah dalam kehidupan?
o Pernafasan (Transport oksigen dari paru-paru ke
jaringan-jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke
paru-paru)
o Gizi (Transport zat-zat yang diabsorbsi melalui dinding
usus )
o Ekskresi (Transpor sisa metabolisme ke ginjal, paru,
kulit dan usus untuk dibuang)
o Mengatur suhu tubuh dengan meratakan panas badan.
o Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.
o Mengatur keseimbangan air melalui efek darah terhadap
pertukaran air antara cairan yang bersirkulasi
o Perlawanan tehadap peradangan
o Transpor hormon
o Transpor metabolit
2. Jelaskan perbedaan serum dengan plasma?
Darah terdiri dari plasma, serum, sel darah putih (sel yang
melawan benda asing) dan sel darah merah (sel yang membawa
oksigen). Perbedaan utama antara plasma dan serum terletak
pada faktor pembekuan mereka. Plasma darah mengandung
fibrinogen ini. Pada dasarnya, ketika serum dan plasma
dipisahkan dari darah, plasma masih mempertahankan fibrinogen
yang membantu dalam pembekuan sementara serum adalah bagian
25
dari darah yang tersisa setelah fibrinogen ini dihilangkan.
Jika darah dilakukan pemusingan atau sentrifugasi, dalam
kondisi tidak terjadi pembekuan, maka supernatannya
disebut plasma, jika dalam kondisi pembekuan darah, maka
cairan yang terpisah dari bekuan darah disebut serum. Serum
tidak mengandung fibrinogen.
3. Apa fungsi protein plasma dan beri contohnya ?
o Mengatur keseimbangan cairan ekstraseluler tubuh,
protein plasma menjaga keseimbangan tekanan osmotic
dan intra vaskuler.
o . Mengatur system penyangga dalam darah protein
plasma dengan Hb berperan mengatur keseimbangan asam
basa cairan tubuh.
o Alat transport dalam darah, hormone/ tiroksin,
kartisol, Ca, Mg, Cu, Fe, bilirubin.
o Mengatur aktifitas sel dalam tubuh seperti enzim dan
hormone.
o Mengatur system pertahanan tubuh pembentukan
immunoglubin, komplemen yang berperan dalam
pertahanan tubuh.
o System pembentukan darah.
26
o Sebagai cadangan protein yang bersirkulasi terutama
albumin merupakan cadangan bagi jaringan tubuh
Ada 3 jenis protein plasma yang utama: albumin, globulin,dan fibrinogen.
4. Jelakan factor yang menyebabkan hemolisis eritrosit ?
o penambahan larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah
o penurunan tekanan permukaan membran eritrosito Penambahan zat/unsur kimia tertentuo pemanasan dan pendinginano rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah dll.
5. Masalah medis yang timbul akibat turunnya fragilitas
globular ?
o Talasemia mayor dan minor (anemia Mediterania atau
anemia Cooley)
o anemia (defisiensi besi, defisiensi asam folat,
defisiensi vit B6, sel sabit)
o penyakit hemoglobin
o polisitemia vera
o post splenektomi
o nekrosis hati akut dan sub akut
o ikterik obstruktif.
6. Apa hemoglobin, apa fungsinya !
merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah (SDM).
Protein tetramer yang dapat mengikat 4 atom oksigen per
27
tetramer (satu pada tiap subunit hem), atom oksigen terikat
pada atom Fe2+, yang terdapat pada hem, pada ikatan koordinasi
ke 5. Protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat
pada gugus prostetik hem dan keseluruhannya mempunyai berat
molekul 64.450 Dalton. Darah mengandung 7,8 sampai 11,2 mMol
hemoglobin monomer/L (12,6 sampai 18,4 gram/dL), tergantung
pada jenis kelamin dan umur individu.
o Fungsi Hemoglobin :
Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke
seluruh jaringan tubuh.
Mengikat dan membawa CO2 dari seluruh jaringan tubuh
ke paru-paru.
Memberi warna merah pada darah
Mempertahankan keseimbangan asam-basa dari tubuh
28
KASUS :
1. Seorang wanita gemuk usia 50 tahun datang ke suatu
klinik kesehatan, dengan keluhan haus yang berlebihan, banyak
minum, dan sering buang air kecil. Sebelumnya tidak pernah ada
keluhan medis dan sudah lama tidak kedokter. Hasil pemeriksaan
fisik, umumnya normal, dan dokter mengatakan bahwa wanita
tersebut tidak dalam kondisi sakit akut. Urinalis menunjukkan
glukosa meningkat dan kadar glukosa serum sewaktu adalah 320
mg/dL. Menurut saudara:
a. Penyakit apakah yang dialami wanita tersebut?
b. Sistem organ apakah yang terlibat dalam penyakit tersebut?
c. Apakah dasar biokimia dari penyakit tersebut?
2. Pemeriksaan kadar kolesterol darah seseorang penderita
berumur 55 tahun dilakukan di suatu klinik. Analisis