Top Banner
DAFTAR ISI PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 2 HASIL PRAKTIKUM ……………………………………………………….. 9 PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 13 KESIMPULAN ……………………………………………………….. 16 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 17 LAMPIRAN ……………………………………………………….. 18 o Soal ……………………………………………………….. 18 o Kasus ……………………………………………………….. 21 1
36

makalah darah biokimia

Feb 05, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah darah biokimia

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 2

HASIL PRAKTIKUM ……………………………………………………….. 9

PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 13

KESIMPULAN ……………………………………………………….. 16

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 17

LAMPIRAN ……………………………………………………….. 18

o Soal ……………………………………………………….. 18

o Kasus ……………………………………………………….. 21

1

Page 2: makalah darah biokimia

PENDAHULUAN

PENGERTIAN DARAH

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi

manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta

memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan.

Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan

kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah

putih (leukosit), keping darah( trombasit) serta medium cair

dimana bagian padat tersuspensi. Darah mengalir dalam arteri,

kapiler dan vena untuk mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke

jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.

Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah

(cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah

darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas

berat tubuh orang dewasa atau sekitar 5 atau 6 liter. Bobot

jenis darah berfariasai antara 1,024- 1,028. Viskositas darah

kira- kira 4,5 kali viskositas air.

FUNGSI DARAH :

2

Page 3: makalah darah biokimia

o Pernafasan (Transport oksigen dari paru-paru ke

jaringan-jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke

paru-paru)

o Gizi (Transport zat-zat yang diabsorbsi melalui

dinding usus )

o Ekskresi (Transpor sisa metabolisme ke ginjal, paru,

kulit dan usus untuk dibuang)

o Mengatur suhu tubuh dengan meratakan panas badan.

o Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.

o Mengatur keseimbangan air melalui efek darah terhadap

pertukaran air antara cairan yang bersirkulasi

o Perlawanan tehadap peradangan

o Transpor hormon

o Transpor metabolit

SIFAT DARAH :

bersifat agak alkalis dengan pH = 7,36

PEREDARAN DARAH

Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal

dari jantung membawa oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh

dan kembali ke jantung membawa karbondioksida.

3

Page 4: makalah darah biokimia

Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung

membawa karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan

mengambil oksigen untuk dibawa ke jantung.

KOMPOSISI DARAH

Menurut volumenya, 40-45% darah terdiri atas eritrosit,

leukosit dan trombosit. Dalam jumlah rata-rata tanpa

membedakan jenis kelamin dan umur, 1cc darah terdiri atas ±

5x106 eritrosit, 5-10x103leukosit dan 1-3x105 trombosit. Jika

darah dilakukan pemusingan atau sentrifugasi, dalam kondisi

tidak terjadi pembekuan, maka supernatannya disebut plasma,

jika dalam kondisi pembekuan darah, maka cairan yang terpisah

dari bekuan darah disebut serum. Serum tidak mengandung

fibrinogen.

KOMPONEN-KOMPONEN DARAH

Komponen-komponen dalam darah adalah:

o Cairan  Plasma darah merupakan substansi kompleks yang

mengandung protein (albumin, glubulin, dan fibrinogen),

karbohidrat (glukosa), lemak, mineral, protein dan

hormon.

Fibrinogen : Untuk pembekuan darah (0,3%)

Albumin     : Menjaga tekanan osmotic darah    (4%)

4

Page 5: makalah darah biokimia

Globulin     : Membentuk zatkebal/zat antibiodi

(2,7%)

o Eritrosit (Sel darah merah)

Jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi

membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah.

Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah

biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan

mengambil oksigen dari paru-paru , dan oksigen akan

dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler.

Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna

hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada

manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang

belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.

Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel

darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum

akhirnya dihancurkan. Warna dari eritrosit berasal dari

gugus heme yang terdapat pada hemoglobin. Sedangkan

cairan plasma darah sendiri berwarna kuning kecoklatan,

tetapi eritrosit akan berubah warna tergantung pada

kondisi hemoglobin. Ketika terikat pada oksigen,

eritrosit akan berwarna merah terang dan ketika oksigen

dilepas maka warna eritrosit akan berwarna lebih gelap,

dan akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh

darah dan kulit.

5

Page 6: makalah darah biokimia

o Leukosit (Sel darah putih)

Jumlah sel darah putih pada orang dewasa berkisar

antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Fungsi utama dari sel

tersebut adalah untuk fagosit (pemakan) bibit penyakit/

benda asing yang masuk ke dalam tubuh. maka jumlah sel

tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang

masuk tubuh. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara

6000 – 9000 sel/cc darah. Jumlah sel tersebut bergantung

dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh.

Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya

infeksi (misalnya radang paru-paru). Lekopeni adalah

berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc

darah. Lekositosis adalah bertambahnya jumlah lekosit

melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah). Fungsi

fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda

asing/kuman jauh di luar pembuluh darah.

Berdasarkan ada tidaknya granula, leukosit dibagi

menjadi:

1. Leukosit Granuler : Eosinofil, Basofil,

Neutrofil

2. Leukosit Agranuler : Monosit dan Limfosit

o Trombosit (platelet)

Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat

dalam mekanisme homeostasis tingkat sel dalam

proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku.

6

Page 7: makalah darah biokimia

Rasio plasma keping darah normal berkisar antara 200.000-

300.000 keping/mm³, nilai dibawah rentang tersebut dapat

menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang

yang sama dapat meningkatkan risiko trombosis. Trombosit

memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak

berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan

mudah pecah bila tersentuh benda kasar.

PEMBEKUAN DARAH

Pembekuan terjadi setelah yang mengalami kerusakan sistem

pembuluh darah (vaskular sistem) tetapi tidak harus terjadi

jika yang mengalami kerusakan adalah sistem peredaran darah

(circulatory sistem). Pembentukan fibrin dan konservasinya

menjadi bekuan darah adalah puncak reaksi-reaksi berurutan

yang melibatkan banyak enzim-enzim dalam plasma dan

berinteraksi sebagai suatu sistem bertingkat.

KOMPONEN-KOMPONEN ANORGANIK DAN ORGANIK DALAM PLASMA

Komponen-komponen ini dalam individu normal dapat mengalami

fluktuasi karena pengaruh beberapa faktor yang bervariasi

termasuk status nutrisi. Komponen-komponen ini dipertahankan

dalam tingkat yang menunjukkan keseimbangan antara proses

anabolik dan proses metabolik normal. Penyimpangan dari nilai-

nilai normal komponen-komponen dalam plasma ini menunjukkan

status patologi. Beberapa contoh komponen organik normal

adalah: bilirubin, urea, kreatinin, asam urat, glukosa, total

7

Page 8: makalah darah biokimia

kolesterol, lipid total. Sedangkan komponen anorganik antara

lain adalah: chloride, phospat, kalsium, sodium, magnesium,

fe.

HEMOGLOBIN

merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah (SDM).

Protein tetramer yang dapat mengikat 4 atom oksigen per

tetramer (satu pada tiap subunit hem), atom oksigen terikat

pada atom Fe2+, yang terdapat pada hem, pada ikatan koordinasi

ke 5. Protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat

pada gugus prostetik hem dan keseluruhannya mempunyai berat

molekul 64.450 Dalton. Darah mengandung 7,8 sampai 11,2 mMol

hemoglobin monomer/L (12,6 sampai 18,4 gram/dL), tergantung

pada jenis kelamin dan umur individu. Nilai normal Hb pada

wanita dewasa 11,5 – 13,5 gr % pada pria dewasa 13,5 – 17,5 gr

%

o Fungsi Hemoglobin :

1. Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh

jaringan tubuh.

2. Mengikat dan membawa CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke

paru-paru.

3. Memberi warna merah pada darah

4. Mempertahankan keseimbangan asam-basa dari tubuh

Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin

teroksidasi atau oksihemoglobin (HbO2), sedangkan hemoglobin

yang sudah melepaskan oksigen disebut deoksihemoglobin (Hb).

Hemoglobin juga dapat mengikat suatu gas hasil pembakaran yang8

Page 9: makalah darah biokimia

tidak sempurna yaitu karbonmonoksida (CO) dan

disebut karbonmonoksidahemoglobin (HbCO). Ikatan Hb dengan CO

ini 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan oksigen, dan

akibatnya Hb tidak dapat lagi mengikat, membawa dan

mendistribusikan oksigen ke jaringan.

Dalam keadaan lain, muatan Fe yang terdapat pada pusat

hem dapat menjadi Fe3+. Hal ini dapat terjadi karena oksidasi

oleh senyawa-senyawa pengoksidasi. Hemoglobinnya disebut

hemoglobin teroksidasi atau methemoglobin (MetHb) atau Hb

(Fe3+). Dalam bentuk ini Hb tidak dapat mengikat oksigen atau

kehilangan fungsinya yang amat penting.

Beberapa derivat dari hemoglobin, misalnya oksiHb, Hb,

HbCO dapat dibedakan dengan melakukan pengenceran, dan pada

pengenceran ini OksiHb terlihat berwarna merah kekuning-

kuningan, Hb berwarna merah kecoklatan dan HbCO berwarna merah

terang (carmine tint).

DEOKSIHEMOGLOBIN DAN OKSIHEMOGLOBIN

Hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HbO2 dan senyawa

ini dapat terurai kembali menjadi deoksiHb dan O2. O2 terikat

lemah pada ion Ferro, dan mudah dilepas lagi. Misalnya dengan

larutan Stokes yaitu suatu reduktor lemah dihasilkan Hb

tereduksi. Bila Hb tereduksi diberikan O2 lagi oksiHb akan

terbentuk lagi HbO2. Hb tereduksi, ungu muda; oksiHb berwarna

kuning-merah.

HEMOLISIS ERITROSIT (FRAGILITAS GLOBULAR ERITROSIT)

9

Page 10: makalah darah biokimia

Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga

hemoglobin bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma).

Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara

lain : penambahan larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah,

penurunan tekanan permukaan membran eritrosit, zat/unsur kimia

tertentu, pemanasan dan pendinginan, rapuh karena ketuaan

dalam sirkulasi darah dll.

Apabila medium di sekitar eritrosit menjadi hipotonis

(karena penambahan larutan NaCl hipotonis) medium tersebut

(plasma dan lrt. NaCl) akan masuk ke dalam eritrosit melalui

membran yang bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel

eritrosit menggembung. Bila membran tidak kuat lagi menahan

tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel

akan pecah, akibatnya hemoglobin akan bebas ke dalam medium

sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosit berada pada medium

yang hipertonis, maka cairan eritrosit akan keluar menuju ke

medium luar eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan

keriput (krenasi). Keriput ini dapat dikembalikan dengan cara

menambahkan cairan isotonis ke dalam medium luar eritrosit

(plasma).

Masalah Klinis

o PENURUNAN FRAGILITAS : Talasemia mayor dan minor (anemia

Mediterania atau anemia Cooley), anemia (defisiensi besi,

defisiensi asam folat, defisiensi vit B6, sel sabit),

penyakit hemoglobin C, polisitemia vera, post

splenektomi, nekrosis hati akut dan sub akut, ikterik

obstruktif.10

Page 11: makalah darah biokimia

o PENINGKATAN FRAGILITAS : Sferositosis herediter,

transfusi (inkompatibilitas ABO dan Rhesus), anemia

hemolitik autoimun (AIHA), penyakit hemoglobin C,

toksisitas obat atau zat kimia, leukemia limfositik

kronis, luka bakar (termal).

PEMISAHAN ALBUMIN DAN GLOBULIN SERUM

Protein mempunyai struktur yang tidak stabil sehingga mudah

mengalami denaturasi yang meliputi presipitasi dan koagulasi.

Albumin merupakan protein yang larut dalam air sedangkan

globulin sukar larut dalam air. Di dalam serum terdapat

protein albumin dan globulin.Untuk  menentukan adanya globulin

ditambahkan (NH4)2 SO4 22% (ammonium sulfat jenuh). Dengan

ditambahkan garam ammonium sulfat 22%, maka protein akan

terdenaturasi atau daya larut globulin akan berkurang sehingga

globulin akan terpisah sebagai endapan. Globulin akan

mengendap pada penambahan amonium sulfat 22% sedangkan albumin

akan larut.

11

Page 12: makalah darah biokimia

HASIL PRAKTIKUM

1. Uji fragilitas globular eritrosit

Tujuan : mengetahui tingkat fragilitas eritrosit

Alat : 6 tabung reaksi, pipet, beker

glass, timer

Bahan :

a) 5 ml larutan NaCl (0,2 %, 0,3 %, 0,4 %, 0,5 %,

0,6 %, 0,7 % )

b) 2 tetes eritrosit yang telah dicuci dengan NaCl

0,9%

Prosedur :

12

Page 13: makalah darah biokimia

a) siapkan 6 tabung reaksi, masukkan ke dalam

tabung 5 ml larutan NaCl dengan konsentrasi

berbeda yaitu : 0,2 %, 0,3 %, 0,4 %, 0,5 %, 0,6

%, 0,7 %

b) tambahkan 2 tetes eritrosit yang telah dicuci

dengan NaCl 0,9% ke tiap-tiap tabung

c) tunggu 30 menit, amati dan catat perubahan

warnanya

TABUNG 1 2 3 4 5 6

NaCl 0,2 % 0,3 % 0,4% 0,5 % 0,6 % 0,7 %

Eritrosit Yang

Telah Dicuci Dengan

Nacl 0,9%

2

tetes

2

tetes

2

tetes2 tetes 2 tetes 2 tetes

TUNGGU 30 MENIT LALU AMATI PERUBAHAN YANG TERJADI

HASIL

Warna

merah

jernih

di

semua

bagian

(+hemo

lisis)

Warna

merah

jernih

di

semua

bagian

(+hemo

lisis)

Warna

merah

jernih

,ada

sediki

t

endapa

n

(+hemo

lisis)

Lapisan

atas

merah

pucat

(-

hemolis

is)

Lapisan

atas

bening,

lapisan

bawah

merah

(-

hemolis

is)

Lapisan

atas

bening,

lapisan

bawah merah

pekat, (-

hemolisis)

13

Page 14: makalah darah biokimia

2. Uji oksihemoglobin dan deoksihemoglobin

Tujuan : membuktikan hemoglobin dapat mengikat

oksige membentuk oksihemoglobin dan dapat terurai

lagi menjadi oksigen dan deoksihemoglobin

Alat : tabung reaksi, pipet, beker glass

Bahan : darah segar, pereaksi stokes,

larutan NH4OH

Prosedur :

Oksi HB

2ml darah + 6ml air suling ad hom, amati warna

merah terang dari okihemoglobin yang terbentuk,

bagi 2 larutan tersebut masing” 3ml. tabung 1

sebagai control, tabung 2 sebagai uji.

Pembentukan deoksiHB

Siapka tabung, isi 2ml pereaksi stokes + NH4OH

secukupnya untuk melarukan endapan yang segera

terbentuk (campuran ini adalah pereduksi kuat),

masukkan campuran tersebut ke tabung 2 beberapa

tetes, amati perubahan warnanya bandingkan

dengan tabung 1.

Pembentukan kembali oksiHB dari deoksi HB

Kocok kuat tabung 2 maka akan terjadi kembali

oksigenasi dari udara. Amati dan catat

perubahan warnanya.

Proses tabung warna

14

Page 15: makalah darah biokimia

Oksi HB1 warna merah2 warna merah

proses Tabung Warna sesudah

Pembentukan

deoksiHB

1 warna merah warna merah

2 warna merahBerwarna merah

pekatProses tabung warnaPembentukan kembali

oksiHB dari deoksi HB

1 warna merah2 warna merah

3. Uji untuk methemoglobin

Tujuan : memperlihatkan bila besi dalam molekul

hemoglobin dioksidasi menjadi fe3+ maka terbentuk methb

yang tidak bisa mengikat oksigen.

Alat : tabung reaksi, pipet, beker glass, penangas

Bahan : darah segar, pereaksi stokes, pereaksi

K3Fe(CN)6

Prosedur :

Encerkan 1ml darah + 4ml air suling dalam

tabung reaksi

+ beberapa tetes K3Fe(CN)6 33%, amati

perubahan warna

+ pereaksi stokes, kocok kuat, amati perubahan

warna

Encerkan 1 ml darah + 1ml air suling, panaskan

sebentar, + 6ml K3Fe(CN)6 33%, ad hom,

perhatikan gelembung oksigen yang terbentuk.

15

Page 16: makalah darah biokimia

tabung perlakuan sebelum sesudah

1

+ beberapa tetes

K3Fe(CN)6 33%, +

pereaksi stokes,

kocok kuat

Merah Merah pekat

2Panaskan, + 6ml

K3Fe(CN)6 33%

4. Teknik pemisahan albumin dan globulin serum dengan

salting out

Tujuan : mengetahui perbedaan albumin dan

globulin

Alat : tabung reaksi, pipet, beker glass,

kertas saring

Bahan : serum, (NH4)2SO4, biuret, asetat

encer

16

Page 17: makalah darah biokimia

Prosedur :

3 ml serum dimasukkan ke tabung reaksi + 3ml

(NH4)2SO4 jenuh, ad setengah jenuh

Kocok kuat 1 menit, diamkan 5 menit

Larutan di saring, presipitat dilarutkan dalam

3ml air

Ambil 1 ml presipitat, uji biuret, sisa 2 ml

panaskan ad mendidih selama 5 menit, + 1 tetes

asetat encer

Amati koagulasi

3ml filtrate hasil saringan, didihkan dalam

penangas air selama 5 menit

Amati koagulasi

Bahan uji tabung perlakuan sesudah

Presipitat1ml Tetesi biuret warna biru muda

2mlpanaskan ad

mendidihAda gumpalan

filtrat 3ml didihkan Ada gumpalan

17

Page 18: makalah darah biokimia

PEMBAHASAN

1. Uji fragilitas globular eritrosit

Uji fragilitas osmotik eritrosit (juga disebut resistensi

osmotik eritrosit) dilakukan untuk mengukur kemampuan

eritrosit menahan terjadinya hemolisis (destruksi eritrosit)

dalam larutan yang hipotonis. Jika terjadi hemolisis pada

larutan salin yang sedikit hipotonis, keadaan ini dinamakan

peningkatan fragilitas eritrosit (=penurunan resistensi/daya

tahan eritrosit), dan apabila hemolisis terjadi pada larutan

salin yang sangat hipotonis, keadaan ini mengindikasikan

penurunan fragilitas osmotik (=peningkatan resistensi

eritrosit).

Ini Karena hemoglobin keluar dari sel pada masing-masing

tabung yang berisi larutan NaCl yang kadarnya berbeda-beda.

Permulaan hemolisis pada konsentrasi NaCl 0,5% - 0,7%

(terdapat dua lapisan warna yang dilapisan atas tak berwarna

dan lapisan bawah berwarna merah ) dan hemolisis sempurna pada

konsentrasi NaCl 0,2% - 0,4% (warna menjadi merah jernih

merata)

Persentase hemolisis dalam keadaan normal adalah :

97 - 100 % hemolisis dalam NaCl 0,30%

50 - 90 % hemolisis dalam NaCl 0,40%

18

Page 19: makalah darah biokimia

5 - 45 % hemolisis dalam NaCl 0,45%

0 % hemolisis dalam NaCl 0,55%

faktor lain yang mempercepat terjadinya fragilitas pada

eritrosit adalah :

1. pH plasma, suhu, konsentrasi glukosa, dan saturasi

oksigen pada darah

2. Eritrosit yang berumur lama cenderung memiliki fragilitas

osmotik yang tinggi

3. Sampel darah yang diambil lebih dari 3 jam dapat

menunjukkan peningkatan fragilitas osmotik.

2. Uji oksihemoglobin dan deoksihemoglobin

Pengujian kali ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa

hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HbO2 dan senyawa ini

dapat terurai kembali menjadi deoksi Hb dan O2. Dalam keadaan

tereduksi, Fe dalam hemoglobin dapat mengikat O2 menjadi HbO2.

Dan HbO2 akan melepas 02 pada penambahan reaksi stokes.

Hb(Fe2) + 02 <<<<<>>>>>   Hb(Fe2)02

19

Page 20: makalah darah biokimia

Pada hasil percobaaan Oksihemoglobin warna larutan pada

tabung merah. Kemudian pada percobaan deoksi diberikan

pereaksi stokes darah menjadi berwarna merah pekat karena

pada tabung tersebut terjadi proses pelepasan O2 (oksigen).

Pada percobaan yang ketiga dengan pengojokan kuat diperoleh

warana darah merah terang merata hal ini karena Hb mengikat O2

(oksigen) lagi dari udara.

3. Uji untuk methemoglobin

Darah yang didalamnya juga terkandung ion fe2+ dengan penambahan K3Fe(CN)6 33% akan mengalami oksidasi menjadi fe3+dan terbentuklah metHb. MetHb ini tidak bisa mengikat oksigensehingga warna yang di hasilkan adalah merah pekat.

4. Teknik pemisahan albumin dan globulin serum dengan

salting out

Di dalam serum terdapat protein albumin dan globulin.

Untuk mendapatkan atau menentukan adanya globulin ditambahkan

(NH4)2 SO4 22% (ammonium sulfat jenuh).Prosedur ini untuk

memisahkan protein dengan salting out .Albumin merupakan

protein yang larut dalam air sedangkan globulin mempunyai

sukar larut dalam air. Serum yang mengandung kedua protein

(albumin dan globulin) ini ditambahkan garam ammonium sulfat

22%, maka globulin akan terpisah sebagai endapan dan albumin

akan larut.

Pengendapan dapat terjadi karena saat amonium sulfat 22%

ditambahkan pada serum, ion-ion garam amonium sulfat menarik 20

Page 21: makalah darah biokimia

molekul air dan albumin menjauh dari globulin. Hal ini

disebabkan ion-ion pada garam amonium sulfat memiliki muatan

berat jenis yang lebih besar dibandingkan protein, sehingga

ketika ditambahkan akan berikatan dengan molekul air dan

albumin yang dapat memaksa globulin berinteraksi, dan ketika

menambahkan amonium sulfat dalam jumlah cukup menyebabkan

terpresifitasi. Setelah proses ini, akan didapatkan endapan

globulin yang akan disaring dengan kertas saring dan fitrat

akan digunakan untuk pengujian albumin.

Endapan berupa gel tersebut kemudian dibilas menggunakan

pelarut Nacl 1 % (sifat globulin larut dalam larutan garam

encer) dengan volume kurang lebih 20 ml. Larutan  ini kemudian

ditetesi menggunakan biuret untuk membuktikan danya protein

dalam darah. Apabila setelah diberi tetesan biuret, larutan

berubah warna menjadi warna biru muda, darah positif

mengandung protein globulin, perubahan warna bisa terjadi

karena biuret bereaksi terhadap ikatan popride pada protein.

2ml presipitat dan filtrate yang di panaskan akan terbentuk

gumpalan karena mengandung protein. Protein yang dipanaskan

akan terjadi denaturasi dan menggumpal.

21

Page 22: makalah darah biokimia

KESIMPULAN

Tingkat fragilitas eritrosit tergantung pada konsentrasi

larutan NaCl.semakin rendah konsentrasinya maka semakin

hemolisis

DeoksiHemoglobin akan mengakibatkan warna darah menjadi

gelap. Dikarenakan hemoglobin yang tidak mengikat

oksigen. Namun ketika dikocok kuat warna darah akan

kembali merah terang karena pada saat itu terjadi reaksi

oksigenasi dari udara. Yang dimana hemoglobin berhasil

mengikat oksigen lagi.

dengan penambahan K3Fe(CN)6 33% akan mengalami oksidasi

menjadi fe3+ dan terbentuklah metHb. MetHb yang tidak

bisa mengikat oksigen.

ditambahkan garam ammonium sulfat 22%, maka globulin akan

terpisah sebagai endapan dan albumin akan larut.

22

Page 23: makalah darah biokimia

presipitat dan filtrate mengandung protein

DASAR PUSTAKA

1. Hamid, Abdul, 2001. “Biokimia Metabolisme Biomolekul”. Penerbit

Alfabeta : Jakarta.

2. Hardjasasmita, Pantjita. 2006. “Ikhtisar Biokimia

Dasar”. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia :

Jakarta.

23

Page 24: makalah darah biokimia

3. Martoharsono, Soeharsono. 2000.” Biokimia Jilid

II”. Penerbit Gadjah Mada University Press : Jakarta.

4. Lohninger, Albert.2008.dasar-dasar Biokimia Jilid

I.Jakarta:Erlangga

5. Peara, Evvelyn C.2006.Anatomi dan fisiologi untuk

paramedis.Jakarta:PT.Gramedia

24

Page 25: makalah darah biokimia

LAMPIRAN 1

SOAL :

1. Jelaskan fungsi darah dalam kehidupan?

o Pernafasan (Transport oksigen dari paru-paru ke

jaringan-jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke

paru-paru)

o Gizi (Transport zat-zat yang diabsorbsi melalui dinding

usus )

o Ekskresi (Transpor sisa metabolisme ke ginjal, paru,

kulit dan usus untuk dibuang)

o Mengatur suhu tubuh dengan meratakan panas badan.

o Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.

o Mengatur keseimbangan air melalui efek darah terhadap

pertukaran air antara cairan yang bersirkulasi

o Perlawanan tehadap peradangan

o Transpor hormon

o Transpor metabolit

2. Jelaskan perbedaan serum dengan plasma?

Darah terdiri dari plasma, serum, sel darah putih (sel yang

melawan benda asing) dan sel darah merah (sel yang membawa

oksigen). Perbedaan utama antara plasma dan serum terletak

pada faktor pembekuan mereka. Plasma darah mengandung

fibrinogen ini. Pada dasarnya, ketika serum dan plasma

dipisahkan dari darah, plasma masih mempertahankan fibrinogen

yang membantu dalam pembekuan sementara serum adalah bagian

25

Page 26: makalah darah biokimia

dari darah yang tersisa setelah fibrinogen ini dihilangkan.

Jika darah dilakukan pemusingan atau sentrifugasi, dalam

kondisi tidak terjadi pembekuan, maka supernatannya

disebut plasma, jika dalam kondisi pembekuan darah, maka

cairan yang terpisah dari bekuan darah disebut serum. Serum

tidak mengandung fibrinogen.

3. Apa fungsi protein plasma dan beri contohnya ?

o Mengatur keseimbangan cairan ekstraseluler tubuh,

protein plasma menjaga keseimbangan tekanan osmotic

dan intra vaskuler.

o . Mengatur system penyangga dalam darah protein

plasma dengan Hb berperan mengatur keseimbangan asam

basa cairan tubuh.

o Alat transport dalam darah, hormone/ tiroksin,

kartisol, Ca, Mg, Cu, Fe, bilirubin.

o Mengatur aktifitas sel dalam tubuh seperti enzim dan

hormone.

o Mengatur system pertahanan tubuh pembentukan

immunoglubin, komplemen yang berperan dalam

pertahanan tubuh.

o System pembentukan darah.

26

Page 27: makalah darah biokimia

o Sebagai cadangan protein yang bersirkulasi terutama

albumin merupakan cadangan bagi jaringan tubuh

Ada 3 jenis protein plasma yang utama: albumin, globulin,dan fibrinogen.

4. Jelakan factor yang menyebabkan hemolisis eritrosit ?

o penambahan larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah

o penurunan tekanan permukaan membran eritrosito Penambahan zat/unsur kimia tertentuo pemanasan dan pendinginano rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah dll.

5. Masalah medis yang timbul akibat turunnya fragilitas

globular ?

o Talasemia mayor dan minor (anemia Mediterania atau

anemia Cooley)

o anemia (defisiensi besi, defisiensi asam folat,

defisiensi vit B6, sel sabit)

o penyakit hemoglobin

o polisitemia vera

o post splenektomi

o nekrosis hati akut dan sub akut

o ikterik obstruktif.

6. Apa hemoglobin, apa fungsinya !

merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah (SDM).

Protein tetramer yang dapat mengikat 4 atom oksigen per

27

Page 28: makalah darah biokimia

tetramer (satu pada tiap subunit hem), atom oksigen terikat

pada atom Fe2+, yang terdapat pada hem, pada ikatan koordinasi

ke 5. Protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat

pada gugus prostetik hem dan keseluruhannya mempunyai berat

molekul 64.450 Dalton. Darah mengandung 7,8 sampai 11,2 mMol

hemoglobin monomer/L (12,6 sampai 18,4 gram/dL), tergantung

pada jenis kelamin dan umur individu.

o Fungsi Hemoglobin :

Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke

seluruh jaringan tubuh.

Mengikat dan membawa CO2 dari seluruh jaringan tubuh

ke paru-paru.

Memberi warna merah pada darah

Mempertahankan keseimbangan asam-basa dari tubuh

28

Page 29: makalah darah biokimia

KASUS :

1.      Seorang wanita gemuk usia 50 tahun datang ke suatu

klinik kesehatan, dengan keluhan haus yang berlebihan, banyak

minum, dan sering buang air kecil. Sebelumnya tidak pernah ada

keluhan medis dan sudah lama tidak kedokter. Hasil pemeriksaan

fisik, umumnya normal, dan dokter mengatakan bahwa wanita

tersebut tidak dalam kondisi sakit akut. Urinalis menunjukkan

glukosa meningkat dan kadar glukosa serum sewaktu adalah 320

mg/dL. Menurut saudara:

a. Penyakit apakah yang dialami wanita tersebut?

b. Sistem organ apakah yang terlibat dalam penyakit tersebut?

c. Apakah dasar biokimia dari penyakit tersebut?

2.      Pemeriksaan kadar kolesterol darah seseorang penderita

berumur 55 tahun dilakukan di suatu klinik. Analisis

berdasarkan reaksi berikut:

Cholerterol esters + H2O -> cholesterol + fatty acids

Cholesterol + O2 -> cholest-4-ene-3-one +H2O2

H2O2 + phenol + 4-aminoantipyrine -> quinoneimine

chromogen     λmax = 510 nm

29

Page 30: makalah darah biokimia

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Terbaru             Tabel 2.

HasilPemeriksaan Sebelumnya

Tabun

g

A510(x) A510(s)

1 0,600 0,301

2 0,580 0,214

3 0,760 0,202

Cholesterol concentration (mg/100 mL) = A510(x) / A510(s) X

Cz

Keterangan =

x = sampel, s = kolesterol standar, Cs = konsentrasi

kolesterol standar (100mg/100mL)

Tabel 3. Average total human serum cholesterol levels as

afunction of age

Age years Total cholesterol (mg/1oomL

serum)

30

Tabun

g

A510(x) A510(s)

1 0,825 0,195

2 0,890 0,214

3 0,876 0,202

Page 31: makalah darah biokimia

0 – 19 120 -230

20 – 29 120 – 240

30 – 39 140 – 270

40 – 49 150 – 310

50 - 59 160 - 330

Menurut saudara:

a)      Apakah penderita tersebut mengalami

hypercholesterolemia? Jelaskan perubahan kadar kolesterol

antara dua pemeriksaan tersebut?

b)      Jelaskan korelasi kadarkolesteroldengan “heart

disease”!

c)      Apakah adahubungan antarahypercholesterolemia

denganpenyakit batu empedu? Jelaskan alasannya!

d)      Apakah dasar biokimia dari pertanyaan c?

3.      Seorang anakberusia 1 tahun, dia ke IRD, karena mual,

muntah dan sakit perut selama 2 hari. Tes laboratorium, kadar

trigliserida, amylase, dan lipase serumnya tinggi, sedangkan

aktivitas lipoprotein lipasenya turun. Riwayat keluaarga, dari

keluarga ibunya, ada beberapa yang menderita sakit jantung

sejak dini.

Menurut saudara:

a)      Apakah dugaan penyakit yang dialami anak tersebut?

Jelaskan berdasarkan datayang ada!

31

Page 32: makalah darah biokimia

b)      Apakah kelainan biokimia yang menndasari?

c)      Apakah peran lipoproteinlipase?

d)      Apakah yang menyebabkan hypertrigliseridemia?

4.      Hasil pemeriksaan laboratorium pasien DM tipe I yang

tidakterkontrol menunjukkan hiperglikemia (634mg/dL)dan

hipertrigliseridemia (498mg/dL)

a)      Apakah kelainan biokimia yang mendasari?

b)      Mengapa penderita DM bias mengalami

hipertrigliseridemia?

JAWAB :

1.

a) Wanita tersebut menderita penyakit diabetes mellitus

b)   Sistem organ yang terlibat adalah pancreas

c)    Dasar biokimia: Kadar glukosa serum saat itu diatas

200mg/dL adalah termasuk kadar glukosa yang tinggi, sedangkan

pada wanita tersebut, kadar glukosa serum 320mg/dL, maka

wanita tersebut mengidap penyakit diabetes mellitus. Diabetes

mellitus merupakan suatu penyakit dimana kadar glukosa tinggi

dalam darah karena pancreas tidak dapat melepaskan atau

mengguanakan insulin dengan tepat.

2.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Terbaru             Tabel 2.

HasilPemeriksaan Sebelumnya

32

Page 33: makalah darah biokimia

Tabun

g

A510(x) A510(s)

1 0,600 0,301

2 0,580 0,214

3 0,760 0,202

Rata-rata 282/100mL

a)      Ya, dari data pasien berumur 55 tahun, kadar normal

kolesterolnya berkisar 160 – 330mg/100mL. berdasarkan

pemeriksaan sebelumnya, rata-rata konsentrasi kolesterol

282mg/100mL, yang berarti masih dalam batas normal. Akan

tetapi pada pemeriksaan terbaru, rata-rata konsentrasi

kolesterol 423,7mg/dL yang berarti melebihi batas normal kadar

kolesterol.

b)      Dasar hypercholesterolemia diidentifikasikan suatu

defisiensi reseptor LDL, karena tidak adanya membrane

33

Tabun

g

A510(x) A510(s)

1 0,825 0,195

2 0,890 0,214

3 0,876 0,202

Rata-rata 423,7/100

mL

Page 34: makalah darah biokimia

reseptor, masuknya kompleks kolesterol LDL kedalamsel

terganggu. Akibatnya kehilangan pengaturan normal sintesis

kolesterol, yang dapat menimbulkan kadar kolesterol plasma

yang tinggi dan permulaan aterosklerosis dengan pembentukan

plak pada dinding bagian dalam pembuluh darah, juga pada

pembuluh darah di jantung. Jika lama kelamaan maka akan

terjadi penyumbatan yang mengakibatkan gangguan aliran darah

untuk suplai nutrisi dan oksigen sehingga terjadi serangan

jantung.

c)      Ada, karena kolesterol menghasilkan metabolit berupa

garam empedu yang jika selalu bertambah maka masanya semaki

membesar menyerupai batu.

d)      Garam empedu merupakan metabolit kolesterol untuk

pencernaan normal dari lemak, merupakan molekul amfiotik

dalam usus kecil untuk melarutkan makanan, sekitar 80%dari

empedu. Pada kasus ini,pasien terjadi hypercholesterolemia,

kolesterol yang tinggi menyebabkan produksi metabolitnya juga

semakin tinggi yaitu garam empedu.sehingga garam empedu banyak

yang menumpuk pada kantong empedu dan mengalami pemadatan

hingga menjadi batu empedu.

3.

a. Hipertrigliseridemia, Karena pada hasil tes, kadar

trigliseridanya meningkat, sedangkan lipoprotein lipasenya

menurun. Padahal lipoprotein lipase bertugas untuk memecah

trigliserida menjadi asam lemak gliserol

34

Page 35: makalah darah biokimia

b. Kelainan karena lipoprotein lipase merupakan jenis enzim

lipase yang mempercepat proses reaksi hidrolisis pada

trigliserida, sehingga jika lipoprotein lipase turun, proses

hidrolisis trigliserida terhambat. Trigliserida dapat dipecah

menjadi asam lemak dan gliserol.

c. Peran lipoprotein lipase yaitu untuk memecah trigliserida

menjadi asam lemak dan gliserol

d. Faktor-faktor hipertrigliseridemia :

o Berat badan yang berlebihan (obesitas)

o  Kurang beraktifitas

o Mengkonsumsimakanan yang mengandung karbohidrat dan lemak

jenuh secara berlebih

o Adanya penyakit ginjal/hati

o Penyakit kencing manis

o Faktor keturunan (genetic), sulit diatasi kaerna reseptor

didalam sel-sel hati yang bertugas untuk mengubah

trigliserida yang berlebih menjadi kolesterol sudah

mengalami cacat bawaan.

4.

Hiperglikemia

a) Kelainan hiperglikemia: kekurangan insulibn yang

memegang peran penting, pengangkutan pankrean,kerusakan

sel beta,sellangerhans, factor

hereditas.   Hiperglikemia adalah tingginya kadar

glukosa dalam darah karena perusakan pada sel beta

35

Page 36: makalah darah biokimia

pankres, sehingga sekresi insulin terhambat atau karena

reseptor insulin tidakbekerja.

b) Karena mengalami kelainan hiperglikemia maka artinya

insulin mengalami kerusakan permanen. Hormone

glukagonlah yang bekerja (glukogenolisis,

glukoneogenesis, lipolisis) untuk memecah glukosa. Hasil

akhir pemecahan lemak adalah asam lemak yang kemudian

dibawa ke hati untuk di ubah menjadi trigliserida dan

kolesterol. Jumlah trigliserida inilah yang berlebihan

pada darah menyebabkan hypertrigliseridemia

36