MAKALAH DAN ASKEP PERSONAL HYGINE
MAKALAH PERAWATAN RAMBUT DAN MULUT PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
PERSONAL HYGIEN DI LENGKAPI DENGAN ASKEPDosen : Dwiyanti
S.Kep,Ns
Di susun Oleh ; 1. Amona Ratna Ayu Ms 04.11.2979 2. Ika
Wulandari 04.11.2997 3. Isna Khoirinisa 04.11.3001 4. Nini Silviani
Putri 04.11.3009KONSENTRASI INSTRUMEN DAN OPERATOR BEDAHPRGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANSURYA GLOBAL
YOGYAKARTA2012
KATA PENGANTARAssallamuallaikum Wr.Wb Puji syukur kehadirat
Tuhan YME atas limpaan ramat hidayan serta taufiknya maka makalah
yang berjudul PERAWATAN RAMBUT DAN MULUT PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN PERSONAL HYGIEN DI LENGKAPI DENGAN ASKEP ini bisa
teselesaikan dengan lancar. Tidak lupa shalawat serta salam kepada
Rasullalah kita yang membawa zaman kebodohan ke jalan yang terang
benderang ini dan yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir
nanti. Terima kasih pula kami ucapkan kepada Ibu Dwiyanti S.Kep,Ns
yang tidak pernah lelah menerima pertanyaan-pertanyaan dari kami
dan atas bimbingannya maka makalah ini bisa terselesaikan dan
terima kasih pula kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini berisi tentang bagaimana
perawat bisa melakukan personal hygein kepada pasien terutama yang
di bahas di sii adalah perawatan pada mulut dan rambut. Yang
nantinya di harakan kami semuanya bisa mengerti dan bisa
mengaplikasikanya kepada pasein kita nanti. Kami menyadari makalah
ini jauh dari sempurna maka kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan untuk perbaikan dan dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Terima KasihWassalalmuallaikum Wr.Wb
Yogyakarta,September 2012
Penyusun
DAFTAR ISIcover iKata Pengantar iiDaftar Isi iii BAB 1
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 11.2 Tujuan . 11.3 Rumusan Masalah .
2 BAB II LANDASAN TEORIA. Pengertian Personal Hygien .. 3B. Tujuan
Personal Hygien 4C. Macam-macam personal Hygien dan manfaatnya 4D.
Faktor yang mempengaruhi 8 BAB III PEMBAHASAN3.1ASKEP . 9 BAB IV
PENUTUP4.1 Kesimpulan 344.2 Saran 34Daftar Pusataka .. 35
BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangPemeliharaan kebersihan diri
sangat menentukan status kesehatan, di mana individu secara sadar
dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah
terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu
karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan
kesejahteraan dan kesehatan. Upaya pemeliharaan kebersihan diri
mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut,
kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan keluarga akan
pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).Hardywinoto
(2005) mengatakan yang dimaksud dengan kelompok lanjut usia adalah
kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas perawatan diri adalah:
faktor yang ditentukan oleh keadaan masa lalu, situasi lingkungan,
lingkungan dimana kita tinggal serta faktor-faktor pribadi (Steven
et al,2002). Lansia perlu mendapatkan perhatian dengan mengupayakan
agar mereka tidak terlalu tergantung kepada orang lain dan mampu
mengurus diri sendiri (mandiri), menjaga kesehatan diri, yang
tentunya merupakan kewajiban dari keluarga dan lingkungannya
(Siburia,2002). Sejalan dengan kemunduran fisiknya lansia
membutuhkan pertolongan dari keluarga untuk memenuhi kebersihan
diri.
1.2Tujuan1.Untuk mengetahui pengertian dari personal
hygine2.Untuk mengetaui apa saja yang harus di lakukan dalam
personal hygine3.Mengetahui perawatan rambut dan mulut pada
pasien4.Mengetahui ASKEP pada pasein dengan gangguan personal
hygine terutama bagi perawata rambut dan mulut
1.3Rumusan Masalah1.Bagaimana cara merawat pasien yang mengalami
gangguan personal hygine ?2.Bagaimana askep pada pasien dengan
gangguan personal hygine terutama pada mulut dan rambut ?3.Apa
hal-hal yang harus di perhatikan dalam melakukan pengkajian pada
pasien yang mengalami gangguan personal hygine perawatan rambut dan
mulut?
BAB IILANDASAN TEORIA.PengertianKebersihan diri adalah upaya
individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan
rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan
dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal
(Effendy, 1997).Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang dalam pemenuhan
kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena
terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan. Begitu pula pada penderita
pasca stroke yang mengalami hemiplegia ataupun hemiparesis.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemenuhan kebutuhan
personal hygiene pada penderita pasca stroke. Jenis penelitian
adalah kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologis. Sampel
penelitian sebanyak 4 orang diperoleh dengan teknik purposive
sample. Hasil penelitian dari 4 informan menunjukkan bahwa
pengetahuan informan mengenai personal hygiene sudah baik terbukti
informan dapat menyebutkan pengertian dan tujuan dari personal
hygiene. Selain itu sebagian besar pemenuhan kebutuhan personal
hygiene dapat dilakukan secara mandiri kecuali untuk perawatan kuku
kaki dan tangan yang masih bergantung pada orang lain. Modifikasi
juga dilakukan oleh informan untuk mempermudah dalam memenuhi
kebutuhan personal hygiene. Dukungan serta bantuan keluarga masih
sangat diperlukan oleh penderita pasca stroke dalam pemenuhan
kebutuhan personal hygiene walaupun sebagian besar dari mereka
sudah dapat melakukan sendiri secara mandiri. Perawat dapat
memberikan informasi-informasi tentang personal hygiene yang lebih
baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang
benar dalam melakukan perawatan diri.
B.TUJUAN PERSONAL HYGIENETujuan daripersonal
hygieneadalah(Tarwoto,2004):1. Meningkatkan derajat kesehatan
seseorang2. Memelihara kebersihan diri seseorang3.
Memperbaikipersonal hygieneyangkurang4. Mencegah penyakit5.
Menciptakan keindahan6. Meningkatkan rasa percaya diriC.
MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE DAN MANFAATNYAPemeliharaanpersonal
hygieneberarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang
dikatakanmemilikipersonal hygienebaik apabila, orang tersebut dapat
menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi
dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku,
genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya.Menurut Potter
dan Perry (2005) macam-macampersonal hygienedan tujuannya
adalah:1.Perawatan kulitkulit merupakan organ aktif yang berfungsi
sebagai pelindung dari berbagai kuman atau trauma, sekresi,
eksresi, pengatur temperature, dan sensasi, sehingga diperlukan
perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya. Kulit
memiliki 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutan.
Ketika pasien tidak mampu atau melakukan perawatan kulit pribadi
maka perawat memberikan bantuan atau mengajarkan keluarga bagaimana
melaksanakanpersonal higiene. Seorang pasien yang tidak mampu
bergerak bebas karena penyakit akan beresiko terjadinya kerusakan
kulit. Bagian badan yang tergantung dan terpapar tekanan dari dasar
permukaan tubuh (misalnya matrasi gips tubuh atau lapisan linen
yang berkerut), akan mengurangi sirkulasi pada bagian tubuh yang
terkena sehingga dapat menyebabkan dekubitus. Pelembab pada
permukaan kulit merupakan media pertumbuhan bakteri dan menyebabkan
iritasi lokal, menghaluskan sel epidermis, dan dapat menyebabkan
maserasi kulit. Keringat, urine, material fekal berair, dan
drainase luka dapat mengakumulasikan pada permukaan kulit dan akan
menyebabkan kerusakan kulit daninfeksi. Pasien yang menggunakan
beberapa jenis alat eksternal pada kulit seperti gips, baju
pengikat, pembalut, balutan, dan jaket ortopedik dapat menimbulkan
tekanan atau friksi terhadap permukaan kulit sehinggga menyebabkan
kerusakan kulit. Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan memiliki
kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan
rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat
berpartisifasi dan memahami metode perawatan
kulit.2.Mandimemandikan pasien merupakan perawatanhigienistotal.
Mandi dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik.
Mandi ditempat tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan
ketergantungan total dan memerlukanpersonal higienetotal. Keluasan
mandi pasien dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada
kemampuan fisik pasien dan kebutuhan tingkathygieneyang dibutuhkan.
Pasien yang bergantung dalam pemenuhan kebutuhanpersonal higiene,
terbaring ditempat tidur dan tidak mampu mencapai semua anggota
badan dapat memperoleh mandi sebagian di tempat tidur. Tujuan
memandikan pasien di tempat tidur adalah untuk menjaga kebersihan
tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar sistem
peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien. Mandi dapat
menghilangkan mikroorganisme dari kulit serta sekresi tubuh,
menghilangkan bau tidak enak, memperbaiki sirkulasi darah ke kulit,
dan membuat pasien merasa lebih rileks dan segar. Pasien dapat
dimandikan setiap hari di rumah sakit. Namun, bila kulit pasien
kering, mandi mungkin dibatasi sekali atau dua kali seminggu
sehingga tidak akan menambah kulit menjadi kering. Perawat atau
anggota keluarga mungkin perlu membantu pasien berjalan ke kamar
mandi atau kembali dari kamar mandi. Perawat atau anggota keluarga
harus ada untuk membantu pasien mengguyur atau mengeringkan bila
perlu atau mengganti pakaian bersih setelah mandi. Kadang pasien
dapat mandi sendiri di tempat tidur atau mereka memerlukan bantuan
dari perawat atau anggota keluarga untuk memandikan bagian punggung
atau kakinya. Kadang pasien tidak dapat mandi sendiri dan perawat
atau anggota keluarga memandikan pasien di tempat
tidur.3.Hygienemulutpasien immobilisasi terlalu lemah untuk
melakukan perawatan mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu
kering atau teriritasi dan menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini
dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yang digunakan
pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung
terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian
penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ
ini berbagai kuman dapat masuk.Hygienemulut membantu mempertahankan
status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok
membersihkan gigi dari partikel partikel makanan, plak, bakteri,
memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari
bau dan rasa yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang mungkin
muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk adalah karies,
gingivitis (radang gusi), dan sariawan.Hygienemulut yang baik
memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan.
Tujuan perawatanhygienemulut pasien adalah pasien akan memiliki
mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk mencegah
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya
tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktikhygienemulut dan
mampu melakukan sendiri perawatanhygienemulut dengan
benar.4.Perawatan mata, hidung, dan telingaperhatian khusus
diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama
pasien mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang
diperlukan untuk mata karena secara terus menerus dibersihkan oleh
air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel
asing kedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan
pembersihan. Namun, pasien dengan serumen yang terlalu banyak
telinganya perlu dibersihlkan baik mandiri pasien atau dilakukan
oeh perawat dan keluarga.Hygienetelinga mempunyai implikasi untuk
ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal
telinga luar, maka akan mengganggu konduksi suara. Hidung berfungsi
sebagai indera penciuman, memantau temperature dan kelembapan udara
yang dihirup, serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam
sistem pernapasan. Pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi
memerlukan bantuan perawat atau anggota keluarga untuk melakukan
perawatan mata, hidung, dan telinga. Tujuan perawatan mata, hidung,
dan telinga adalah pasien akan memiliki organ sensorik yang
berfungsi normal, mata, hidung, dan telinga pasien akan bebas dari
infeksi, dan pasien akan mampu melakukan perawatan mata, hidung,
dan telinga sehari hari.5.Perawatan rambutpenampilan dan
kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan
dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan
mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut seharisehari.
Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara
dasarhigienisperawatan rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi
indikator status kesehatan umum, perubahan hormonal, stress
emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit tertentu atau
obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Rambut
merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi
serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri
dapat diidentifikasi. Penyakit atau ketidakmampuan menjadikan
pasien tidak dapat memelihara perawatan rambut sehari hari. Pasien
immobilisasi rambutnya cenderung terlihat kusut. Menyikat,
menyisir, dan bersampo merupakan dasarhigyenerambut untuk semua
pasien. Pasien juga harus diizinkan bercukur bila kondisi
mengizinkan. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri harus
dimotivasi untuk memelihara perawatan rambut sehari hari. Sedangkan
pada pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi memerlukan
bantuan perawat atau keluarga pasien dalam melakukanhigyenerambut.
Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan
kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa
nyaman dan harga diri, dan pasien dapat berpartisifasi dalam
melakukan praktik perawatan rambut.
6.Perawatan kaki dan kukukaki dan kuku seringkali memerlukan
perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada
jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan masalah kaki dan
kuku sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan
kuku penting dalam mempertahankanpersonal hygienekarena berbagai
kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku
seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat
digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan
perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan
permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih,
pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku
dengan benar.
7.Perawatan genitaliaperawatan genitalia merupakan bagian dari
mandi lengkap. Pasien yang paling butuh perawatan genitalia yang
teliti adalah pasien yang beresiko terbesar memperoleh infeksi.
Pasien yang mampu melakukan perawatan diri dapat diizinkan untuk
melakukannya sendiri. Perawat mungkin menjadi malu untuk memberikan
perawatan genitalia, terutama pada pasien yang berlainan jenis
kelamin. Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis
kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat memberikan perawatan
genitalia. Tujuan perawatan genitalia adalah untuk mencegah
terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia,
meningkatkan kenyamanan serta mempertahankanpersonal higiene.
D.FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI1.Citra tubuhGambaran individu
terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri. Misalnya,
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
2.Praktik sosialPada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan
diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan polaPersonal
Hygiene.3.Status sosioekonomiPersonal Hygienememerlukan alat dan
bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang
semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.4.PengetahuanPengetahuanPersonal Hygienesangat
penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan
kakinya.5.BudayaDi sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu
maka tidak boleh dimandikan.
6.Kebiasaan seseorangAda kebiasaan seseorang yang menggunakan
produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun,
sampo, dan lain-lain.7.Kondisi fisikPada keadaan sakit tertentu
kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
Dampak yang sering timbul1.Dampak FisikBanyak gangguan kesehatan
yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi
pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.2.Dampak
PsikososialMasalah social yang berhubungan denganPersonal
Hygieneadalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai
dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan
interaksi sosial.
BAB IIIPEMBAHASANNy.E, 35tahun dirawat di rumahsakitfatmawati,
sejak 2 minggu yang lalu dengan diagnosa medit DM dengan gangrene
pada dorsal pedis. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran
kompos mentis, TD=120/90mmHg, suhu 36,5 c, RR=20x/ menit. Klien
mengeluh lemas, pusing, dan merasa sakit pada daerah kaki yang ada
lukaserta tidak dapat menggerakannya. Klien juga mengatakan belum
mencuci rambut dan menggosok gigi serta memotong kuku selama berada
diruangan. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap
tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai
pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan
mencuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut
klien kotor, lengket dan berminyak, saat berbicara tercium bau,
gigi terlihat kuning dan kotor, kulit terlihat kotor dan tidak
bercahaya, kuku panjang dan kotor. Kebutuhan aktivitas sehari hari
dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Klien juga
terpasang dowe kateter dan infuse RL tetes/ menit. Balutan luka
diganti setiap satu kali sehari dengan menggunakan prinsip steril.
Nafsu makan klien baik dimana klien mampu menghabiskan makanan yang
telah disediakan dirumah sakit.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN(Personal Hygiene)
Tanggal Masuk : 25 Sepptember 2012 Jam Masuk : 09.00 Ruang/Kelas
:Lt. IV/3 No.Kamar : 137 No.Register :0809
A.Data Biografi1.Nama Pasien : Ny.E2.Tempat/tanggal lahir :
Jakarta,10 desember 19773.Umur : 354.Jenis Kelamin :
Perempuan5.BB/TB : 55 Kg/158 cm6.Status Perkawinan : Kawin7.Agama :
Islam8.Suku Bangsa : Indonesia9.Pendidikan : S1-
Sekretaris10.Pekerjaan : Sekretaris11.Alamat Rumah : Jl.Bunga Raya
No.21 Kebayoran12.Alamat Kantor : Jl.Melati No.34 Pasar
Rebo13.Sumber Biaya : Suami14.Nama Suami : Munajar15.Pendidikan
Suami : S1- Hukum16.Pekerjaan : Pengacara
B.Riwayat Kesehatana.Tanggal mulai sakit : 25 September
2012b.Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke rumah sakit
dengan kondisiterdapat luka pada daerah tungkai kaki kiri. Suami
klien mengatakan luka disebabkan karena terkena rantai sepeda motor
ketika perjalanan berobat ke dokter 1 bulan yang lalu. Klien
mengatakan saat kejadian tersebut klien sama sekali tidak merasakan
sakit pada kakinya. karena luka dirasa tidaksembuh-sembuh dan
semakin melebar, kemudian klien dibawa ke RSUP Fatmawati
Jakartac.Diagnosa medis : DM dengan ganngrene pada dorsal pedis
dengan balutan luka harus diganti setiap 1x sehari dengan prinsip
sterild.Keluhan : Klien mengeluh lemas,pusing dan merasa sakit pada
daerah dorsal pedis yang ada luka serta tidak dapat menggerakannya
dan klien terlihat meringise.Cara masuk RS1.Brankar : Klien masuk
Rs dengan bantuan brankar2.Kursi : -3.Lain-lain : -f.Alat bantu
yang digunakan1.Tongkat : -2.Kacamata : -3.Gigi palsu :
-4.Lain-lain : Oksigen 2 liter/manit, dower chateter dan infuse
terpasang sejak 3 desember sampai 13 desember 2011.
C.Pola Kebiasaan sehari-hari (sebelum sakit dan saat ini)1.Pola
Aktivitasa)Di rumah : Melakukan aktivitas seperti biasab)Di RS :
Dibantu seluruhnya oleh keluarga dan Perawat2.Pengkajian fisik
yangberhubungandenganaktivitas:a)Kekuatanotot:
-b)Paralis:-c)Terapibedrest : bedresdenganposisi semi
fowlerd)Lainlain:DM dengan gangrene pada dorsal pedis, balutan luka
diganti sekali sehari menggunakan prinsip steril
B.Pola Nutrisi Rumah RS1.Frekuensi :3x lhari 3x lhari2.Jenis :
nasi, lauk, dan sayurnasi, 1auk, sayur, buah, dan
susu3.Pemeriksaanfisik yang berhubungandengannutrisi:a)Turgor
kulit: elastisb)Kelembabanmukosamulut : lembabc)Konjungtiva :
anemisd)Lainlain : -
C.Pola Eliminasi1.BAB Rumah Rsa)Frekuensi :I x sehari I x
seharib)Cara : Mandiridibantu Di WC Ditempattidur Menggunakan: ( )
Tissue () Air ( ) Lain-lain
2.BAK Rumah Rsa)Frekuensi :67x/hari 1600cc/harib)Cara :
Mandiridibantu Di WC Ditempattidur Menggunakan: ( ) Tissue () Air (
) Lain-lain
D.Polakebersihan Rumah RS1.Kebiasaanmandi :2x sehariI x
sehari2.Mencucirambut :lx 3harilx 3hari3.Membersihkangigidanmulut :
I x sehari1 x sehari4.Menggantipakaian : I x sehari1 x
sehari5.Membersihkankaki dan kuku : 1 x 2 minggu 1 x
seminggu6.Kebersihankulit: Tidakteratur tidak teratur7.Cara
membersihkan : Sabun dilap dengan air
E.Keadaan Psikososial1.Konsep diria)Gambaran diri :klien
mengatakan malu karena pada kakinya ada luka danmengeluarkanbau
yang tidak sedap.b)Peran :klien mengatakan perannyasebagaiwanita
karier.2.Suasana hati: terlihatcemas,gelisah dan sering
melamun3.Karakter:supel, ramah, dan lemah lembut4.Perkembangan
mental: sesuaidenganmanusia5.Dayakonsentrasi :
kliendapatmenjawabpertanyaandenganbaik6.Sosialisasi
:bersosialisasidengankeluargadanpasien lain.
F.RiwayatKesehatanLinkungan1.Kebersihana)Rumah : klien
mengatakan rumahnya setiap hari jarang disapub)lingkungan : klien
mengatakan lingkungan sekitar kotor dan berisik2.Polusi: klien
mengatakanrumahnya dekat pabrik3.Kemungkinanbahaya :
dekatdenganjalanraya
G.PemeriksaanFisik1.Rambuta)Tekstur : kasar, kusam, dan
berketombeb)Warna :hitamc)Kebersihan :
rambutterlihatkotord)Distribusi : meratae)Kulitkepala :
kulitkepalakotorf)Gatal:
klienmengatakankepalaterasagatal,g)Kebersihan : klien mengatakan
sudah 5 hari belum cuci rambut,2.Gigi danmuluta)Kelengkapangigi:
sudahtidaklengkapdenganjurnlah 30 buahb)Masalahgigi :
gigiberlubang, kuning, dan kotorc)Kebersihan :gigiterlihatkuning,
klien mengatakan sudah 2 hari belum gosok gigi.d)Bau mulut : ada,
klien merasa malu bicara dengan orang lain karena mulutnya bau.
3.Kuku tangandan kakia)Bentuk kuku :normalb)Sudutantarkuku :180
derajatc)Warna kuku :putihpucatd)Kebersihan : kuku terlihat panjang
dan kotor, klien mengatakan belum memotong kuku selama 3
minggu4.Genitaliaa)Kelainan :tidakadab)Gatal : tidak
adac)Kemerahan:tidak adad)Lesi:
tidakadae)Kebersihan:bersih5.Kulita)Erithema : -b)Tekstur
:kasardankeringc)Turgor :elastisd)Jaundice : -e)Petechie :
-f)Sianosis :adag)Gatal : adah)Kebersihan:Kulitterlihatkotordan
lengket, klien mengatakansudah 2 hari belum mandi dan merasa tidak
nyaman karena merasa badannya lengket dan bau. terdapat luka pada
daerah dorsal pedis dengan diameter 9 cm kedalam 3 cm tidak ada
pus, terdapat nekrosis jaringan, bau gangren, balutan luka bersih,
kondisi luka setengah kering, tidak kotor, sekitar daerah luka
kulit terlihat pucat coklat kehitaman, dan balutan luka harus
diganti setiap 1x sehari dengan prinsip steril
H.Kepercayaan Budaya1.Kebiasaan: klienmengatakanjarangshalat 5
waktu2.Pantangan:klienmengatakantidak
bolehmandisaatsakit3.Pengetahuan: klienmengatakantidak memehami
tentang kebersihan diri4.lainlain :-
I.Lain-lainSuami mengatakan klien1.sering menggaruk pada bagian
kaki2.tidak dapat berjalan seperti biasa
Yogyakarta 25 September 2012Yangmengkaji
(Ns. Amona Ratna S.Kep)
DATA FOKUS
Nama/Umur: Ny.E/ 35 thnRuang / Kamar : Lt IV/ 3Data
SubjektifData Objektif
Klien mengatakan :1.Kulit kepalanya terasa gatal.2.Belum
keramasselama 5 hari.3.Belum gosok gigi selam 2 hari.4.Merasa tidak
nyaman karena badannya lengket dan bau.5.belummemotongkuku selama 3
minggu.6.Klien mengatakan tidak boleh mandi dan keramas selama
sakit.7.Merasa nyeri pada bagian dorsal pedis.8.Tidak dapat
menggerakan kaki telapak kakiSuami mengatakan:1.Luka terjadi karena
terkena rantai sepeda motor ketika pergi berobat dan klien tidak
merasakan sakit pada kakinya.2.Luka tidak sembuh-sembuh selama 1
bulan, semakin hari semakin parah dan melebar1.Tercium bau
mulut2.Rambut klien terlihat kasar,kusam,berketombe, dan
acak-acakan3.Gigi klien terlihat kuning4.Kuku terlihat kotor dan
panjang5.Badan klien tercium bau yang tidak sedap6.kulit klien
lengket dan kusam7.klien terlihat meringis8.Terdapat luka
didaerahdorsal pedisdengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm, bau
gangren, kondisi luka setengah kering, disekitar luka kulit
terlihat pucat coklat kehitaman9.Konjungtiva anemis10.terpasang
dowe chateter dan infuse11.TTVTD : 120/90 mmHgN : 80x/menitRr :
28x/menitS : 36,5 C
ANALISA DATA
Nama/Umur: Ny.E/ 35 thn Ruang / Kamar : Lt IV/ 3
NoDataMasalahEtiologiParaf
1
2DS:Klien mengatakan :1.Kulit kepalanya terasa gatal2.Sudah 3
hari belum keramas3.selama sakit tidak boleh keramas4.belum
menggosok gigi selama 3 hari5.malu bicara dengan orang lain karena
bau mulut6.malas gosok gigi karena terpasang infus7.belum mandi
selama 3 hari8.merasa malu bertemu dengan orang lain karena bau
badan9.belum memotong kuku selama masuk RS10.sudah terbiasa dengan
kuku panjangDO :1.Rambut klien terlihat acak-acakan2.Rambut klien
Lengket dan berminyak3.Rambut klienkasar, kusam dan
berketombe4.gigi terlihat kuning dan kotor5.tercium bau
mulut6.kulit lengket dan kusam7.terlihat daki pada kulit8.kuku
klien panjang9.terdapat kotoran pada ujung kuku10.terpasang dowe
chateter11.terpasang infus dan terdapat balutan luka pada dorsal
pedis
DS:Klien mengatakan1.Merasa nyeri pada bagian dorsal
pedis.2.Tidak dapat menggerakan kaki telapak kaki
Suami mengatakan:1.Luka terjadi karena terkena rantai sepeda
motor ketika pergi berobat dan klien tidak merasakan sakit pada
kakinya,2.luka tidak sembuh-sembuh selama 1 bulan, semakin hari
semakin parah dan melebarDO:1.Terdapat luka didaerahdorsal
pedisdengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm, bau gangren, kondisi luka
setengah kering, disekitar luka kulit terlihat pucat coklat
kehitaman2.klien terlihat meringis3.Konjungtiva anemis1.TTVTD :
120/90 mmHgN : 80x/menitRr : 28x/menitS : 36,5 CGangguan personal
hygiene:rambut,mulut, kulit, dan kuku
Gangguan integritas kulitKelemahan fisik
Terputusnya kontinuitas jaringan
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/Umur: Ny.E/ 35 thnRuang / Kamar : Lt IV/ 3
NODIAGNOSA KEPERAWATANTanggalNama jelas
ditemukanteratasi
1
2
Gangguan personal hygiene : rambut,mulut,kulit
,kukub.dketerbatasan fisikGangguan integritas kulit bd terputusnya
kontuinitas jaringan kulit
25 Sep 12
25 Sep 1226 Sep 12
26 Sep 12
RENCANA KEPERAWATAN
Nama: Ny. E / 35 thnRuang Kamar: Lt. IV/ 3
TGLDXNOTujuan dan Kriteria HasilRencana
TindakanRasionalParaf
1
2Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24
jam. Personal hygiene rambut, mulut, kulit, dan kuku klien kembali
terpenuhi.
KH:1.Rambut klien bersih2.Rambut klien wangi dan tidak
lengket3.Gigi klien bersih4.Mulut klien wangi dan segar5.Kulit
klien bersih.6.Klien mersakan segar pada tubuhnya.7.Kulit tidak
lengket8.Kulit klien lembab9.Kuku klien pendek10.Kuku klien
bersih
Tujuan:Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam integritas
kulit kembali utuh.
KH:1.Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan
adanya granulasi.2.Tidak adanya pus pada luka3.Klen dapat
menggerakkan kembali kakinya
kaji pola kebutuhan personal hygiene klien.
Cuci rambut klien menggunakan shampo selama 1x 2 hari
Sisir rambut klien
Bantu klien menggosok gigi
Ajarkan klien cara menggosok gigi yang benar
Bantu klien mengganti pakaian.
Bantu klien dalam menjaga kebersihan badannya dengan cara
memandikan klien 2x sehari. Berikan pendidikan kesehatan tentang
kebersihan diri pada klien.
Beri lotion pada kulit klien. Potong kuku klien 1x/minggu
Sikat kuku klien bila perlu
Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
Ganti balutan luka secara asepti 1x sehari
Kaji tanda vital.
Lakukan perawatan luka secara
Kolaborasi pemberian antibiotik: metronidazole
Dorongan gerak ROM pasif pada daerah yg sakit dan ROM aktif pada
daerah yang tidak sakit
Berikan klien makanan TKTP sesuai diit 2000 kal/hari Mengetahui
data dasar dalam melakukan intervensi. Rambut klien bersih
Rambut klien rapi
Gigi klien bersih
Mengurangi resiko luka pada gusi
Memberi rasa nyaman pada klien
Menghindari resiko infeksi dan memberikan kenyamanan bagi
klien
Meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih
kooperative.
Melembabkan kulit klien.
Kuku klien pendek
Membersihkan kotoran pada ujung kuku
Pengkajian yang tepat terhadap luka dan prosespenyembuhan akan
membantu dalam menentukan tindakanselanjutnya.
Menurunkan resiko infeksi sehingga membantu penyenbuhan dan
mencegah terjadinya kontaminasi
Untuk mengetahui perubahan pada fungsi lain Merawat luka dapat
menjaga kontaminasi luka
Antibiotik dapat menbunuh kuman dan bakteri
Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang, mencegah
kontaktur, atropi otot dan mempertahankan mobilitas sendi
tulang.
Mempercepat perbaikan jaringan
CATATAN KEPERAWATAN
Nama/Umur : Ny.E / 35 thnRuang / Kamar : Lt IV/
3TanggalPukulNoDXCatatanParaf
26 Sep 1206.00
09.30
11.00
09.45
07.30
08.30
17.00
15.00
11.00
14.00
12.00
17.00
18.00
14.10
14.30
14.15
14.25
16.45
08.00
07.301
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
21.Mengkaji pola kebutuhan personal hygiene klienR: mengetahui
data dasar dalam melakukan intervensi
2.Membantu membersihkan rambut dengan cara mencuci rambut
klienR: rambut klien lebih bersih, tidak lengket,kulit rambut
bersihdan klien merasa lebih nyaman
3.Membantu klien mengganti pakaianR: klien merasa lebih
nyaman
4.Membantu menyisir rambutR: rambut klien lebih rapi
5.MemandikanR: klien merasa lebih nyaman dan bersih,kulit
bersih
6.Membantu membersihkan mulut dengan menggosok gigi klienR: gigi
klien terlihat lebih bersih dan klien merasa lebih nyaman
7.Membantu klien dalam kebersihan mulut dengan cara dan
menggosok gigi klienR: klien merasa lebih bersih dan nyaman
8.Menjelaskan pentingnya melakukankebersihandiriR: klien
terlihat menyisir rambut sendiri
9.Membantu klien memotong kukuR: kuku klien pendek dan
bersih
10.Menganjurkan klien dalam ikut serta dalam perawatan diri
sesuai kemampuanR: klien terlihat dapat menggosok gigi sendiri
11.Memberi lotion pada kulit klienR:agar kulit klien tidak
kusam
12.Membantu dan mengajarkan klien dalam membersihkan mulutR:
klien mau melakukannya
13.Membantu klien membersihkan badanyaR: klien mau melakukannya
dan klien mengatakan merasa lebih nyaman
14.Mengkajiluas dan keadaan luka serta proses
penyembuhan.R:Membantu dalam menentukan tindakanselanjutnya
15.Mengganti balutan luka secara steril R: adanya granulasi, pus
pada jaringan berkurang
16.Mengukur TTVTD:120/90mmHgN:80 x / menitRR: 20 x menitS:36,5
c
17.Melakukan perawatan luka R:luka didaerah dorsal pedisdengan
diameter 9 cm kedalaman 3 cm, gangrene, kondisi luka setengah
kering, disekitar luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman
18.Mengkolaborasi pemberian antibiotik: metronidazole sesuai
indikasi. R: adanya granulosa pada luka
19.Membantu klien melakukan gerak ROM pasif pada daerah yg sakit
dan ROM aktif pada daerah yang tidak sakitR: klien mengatakan
otot-otonya tidak kaku
20.Berikan klien makanan TKTP sesuai diit 2000 kal/hariR: adanya
perbaikan jaringan pada luka
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama/Umur : Ny.E / 35 thnRuang / Kamar : Lt IV/
3TanggalPukulNODXEvaluasi/Catatan SOAPParafNama jelas
16.00
18.001
2S: 1. Klien mengatakan rambutnya lebih rapi2.Klien mengatakan
lebih nyaman dari sebelumnya3.Klien mengatakan sudah tidak malu
bicara dengan orang lain4.Klien mengatakan mulutnya terasa mulutnya
lebih segar5.Klien mengatakan badannya terasa lebih segar6.klien
merasa lebih nyaman dengan kuku pendekO: 1. Klien terlihat senang
dan nyaman2.Rambut bersih dan rapi3.Gigi klien bersih4.Mulut klien
wangi5.Kulit klien bersih6.Rasa lengket dan bau badan klien
berkurang7.Badan klien terlihat lebih bersih8.Kuku klien
pendek9.Kuku klien bersih
A: Tujuan teratasi masalah teratasi
P: pertahankan intervensi:1.Anjurkan klien untuk selalu mandi
2x/hari,2.menggosok gigi 3x/hari, keramas 1x2 hari,3.potong kuku
1x/minggu
S:1. Klien terlihat meringis2.Klien mengatakan sudah dapat
menggerakan kakinya.3.Klien mengatakan masih merasakan nyeri
O: 1. Terdapat luka didaerah dorsal pedisdengan diameter 9 cm
kedalaman 3 cm, gangrene, kondisi luka setengah kering, disekitar
luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman2.Bau ganggrene tidak
tercium lagi3.Adanya jaringan dan granulasi4.Pus (nanah) pada
jaringan berkurang5.Adanya granulasi
A : Tujuan teratasi sebagaian, masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi1.Tingkatkan asupan TKTP sesuai dengan
diit2.Ganti balutan secara aseptik3.Lakukan perawatan luka secara
aseptik
BAB IVPENUTUP4.2KesimpulanDalam kehidupan sehari-hari kebersihan
merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena
kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya
kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang
terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.Memenuhi kebutuhan
kebersihan diri pada lansia adalah suatu tindakan perawatan sehari
hari yang harus diberikan kepada klien lanjut usia terutama yang
berhubungna dengan kebershan perorangan (Personal Hygiene), yaitu
antara lain kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan,
kebersihan kepala, rambut dan kuku, serta kebersihan tempat tidur
dan posisi tidur.
4.3SaranBagi perawat Perawat yang memberikan asuhan keperawatan
pada pasien Diabetes Mellitus harus memperhatikan apakah terjadi
hipoglikemi atau hiperglikemi dan juga memperhatikanpersonal
hygiene klien.
Bagi mahasiswaMahasiswa yang sedang praktek, gunakan kesempatan
ini sebaik mungkin untuk serius ingin mengetahui sisi baik, buruk
dari segi social dan juga dari segi pendidikan keperawatan hingga
lebih berpengalaman dalam bidang keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://arviwheq.blogspot.com/2012/04/makalah-personal-hygine.htmlhttp://nursing-akun.blogspot.com/2011/10/askep-oral-hygiene.htmlhttp://nyonyomamansuardana.blogspot.com/2012/02/buat-temen-yang-lagi-nyari-tugas.htmlhttp://nonamenino.blogspot.com/2012/03/makalah-keperawatan-gerontik-personal.htmlAnna
Nur Hikmawati.2011 Modul Ketrampilan Dasar Dalam
Keperawatan.SSG.Yogya