BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kanker ServiksKanker Serviks atau Kanker Leher
Rahim adalah kanker yang terjadi akibat sel-sel servik terbelah
secara tak terkendali yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti
infeksi virus HPV(Human Papilloma Virus), teracuni oleh nikotin dan
sperma(yang mengandung virus). Perubahan sel-sel epitel seviks yang
terjadi ini biasanya disertai dengan karakteristik histologi.
Proses perubahan pertaman menjadi tunor ini mulai terjadi pada
sel-sel Squamocolummar junction. Gejalanya meliputi perdarahan
post-menopause, perut bagian bawah terasa berat, vagina terasa
kering, nafsu makan berkurang, berat badan turun, lelah, nyeri
panggul, tungkai, keputihan disertai gatal, ruam dan nyeri vagina,
perih saat buang air kecil.
Kanker serviks adalah perubahan sel-sel serviks dengan
karakteristik histology. Proses perubahan pertama menjadi tumor ini
mulai terjadi pada sel-sel squamoculummar junction. Kanker serviks
ini terjadi paling sering pada usia 30 sampai 45 tahun, tetapi
dapat terjadi pada usia dini yaitu 18 tahun ( Mitayani 2009).Kanker
serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau
cerviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak
vagina). Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55
tahun (Nanda.2005).Faktor resiko yang menyebabkan kanker serviks
meliputi merokok, hubungan seks pertama di usia dini, berganti
pasangan seks, infeksi herpes dan klamidia menahun, gangguan
kekebalan, serta pemakaian pil KB lebih dari 5 tahun. Dalam 4
dekade terahir, kejadian dan kematian akibat kanker serviks dapat
menurun karena diadakannya uji deteksi dini seperti uji pap smear,
koloskopi, servikografi, pap net, uji DNA HPV.
Berikut adalah stadium pada kanker serviks:1. Stadium 0: terjadi
pertumbuhan kanker jaringan epitel Rahim.2. Stadium I: pertumbuhan
masih sebatas pada leher Rahim.3. Stadium IA: secara mikroskopis,
kanker telah menginvasi jaringan(terjadi penetrasi). Ukuran invasi
sel kanker: kedalaman 5mm, sedangkan lebarnya 7mm4. Stadium 1B:
terjadi lesi yang ukurannya lebuh besar dari lesi yang terjadi di
stadium 1A5. Stadium IB1: ukuran tumor 4 cm6. Stadium IB2: tumor
4cm7. Stadium II: karsinoma meluas keluar leher Rahim tetapi belum
sampai ke dinding pelvis; karsinoma menyerang vagina tapi belum
mencapai 1/3 vagina bagian bawah.8. Stadium IIA: belum memiliki
parameter jelas.9. Stadium IIB: parameter sudah jelas.10. Stadium
III: karsinoma meluas ke dinding pelvis; pada pemeriksaan rektal,
tidak terlihat adanya ruang kosong antara tumor dan dinding pelvis;
tumor menyerang 1/3 vagina bagian bawah; pada semua kasus juga
ditemukan adanya hidronefrosis atau ginjal tidak berfungsi11.
Stadium IIIA: Kanker tidak menjalar ke dinding pelvis, tapi
menyerang 1/3 vagina bagian bawah12. Stadium IIIB: Menjalar ke
dinding pelvis, terjadi hidronefrosis atau kegagalan fungsi ginjal,
atau keduanya13. Stadium IV: Karsinoma meuas melewati pelvis atau
mukosa kandung kemih atau rektal14. Stadium IVA: Menyebar ke organ
yang berdekatan15. Stadium IVB: Menyebar ke organ yang jauh
2.2 Etiologi Kanker Serviks2.2.1 EtiologiKanker serviks dan lesi
prakanker adalah berasal dari kelamin maka beberapa factor yang
ditularkan melalui hubungan seksual dapat terlibat dalam proses
inisiasi neoplastik. Ada tiga factor yang perlu mendapat perhatian
yaitu: smegma, infeksi virus, dan spermatozoa.a. SmegmaSel
deskuamasi dan sekresi sebaseus di bawah prefusium pada pria yang
tidak di sunat, dahulu dianggap sebagai factor etiologi kanker
serviks. Tetapi sekarang baik secara laboratorik maupun epidemilogi
tidak terbukti.b. VirusHuman Pappiloma Virus (HPV) adalah DNA virus
yang menimbulkan proliferasi pada permukaan epidermal dan mukosa.
Ada banyak jenis virus HPV diantaranya adalah HPV tipe 6,11,42, 43,
44, 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, 56, 58. Virus yang menyerang
jaringan serviks ini adalah kebanyakan tipe 16 dan 18.c.
SpermatozoaSel skuamosa metaplastik dapat memfagosit sisa-sisa
sperma dan menghubungkannya dengan inti sel. Permukaan inti sel
stroma dan subetipel terdiri dari jalinan DNA yang berhubungan
dengan inti sel (nucleus) sehingga dapat mengontrol sintesis
DNA.
2.2.2 Faktor RisikoFaktor risiko yang berhungan dengan kanker
serviks adalah aktivitas seksual pada usia muda (