Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
akhirnya kami dari pihak penyusun dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Biologi Laut dengan membahas Organisme Laut Flora Makro
Alga (Kelp) dalam bentuk makalah. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas sebagai bahan pertimbangan nilai.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa pula kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu khususnya dari rekan-rekan sekelompok kami sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, walaupun ada beberapa
hambatan yang kami alami dalam penyusunan makalah ini. Namun,
berkat motivasi yang disertai kerja keras dan bantuan dari
berbagai pihak akhirnya dapat teratasi.
Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber
pengetahuan bagi pembaca. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini
terdapat kekurangan kiranya pembaca dapat memakluminya. Akhir
kata dengan kerendahan hati, kritik dan saran sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
Jatinangor,
Februari 2015
1
Page 2
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………….……...………..…..1
DAFTAR ISI………………………………………………….………....……..........2
BAB I. PENDAHULUAN………………………………….……………….............3
1.1 Latar Belakang………………………………………….……………………......3
1.2 Rumusan Masalah…………………………………….………………….….…...3
1.3 Tujuan………………………………………………..……………………..........3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………..………………….…….......4
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Thallophyta……….....…………………...….
…........4
2.2 Cara Perkembangbiakan & Pertumbuhan Thallophyta…….
…………................8
2.3 Penyebaran Thallophyta……………………………....….........
…………............9
2
Page 3
2.4 Keuntungan dan Kerugian Thallophyta…………………………………….........9
BAB III. PENUTUP.......……..………...………………………..……………....…11
3.1 Kesimpulan……………………………………………………...…………….....11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….………........12
LAMPIRAN………………………………………………………………...……....13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman
makhluk hidupnya. Terutama flora dan fauna. Salah satu
keanekaragaman flora yang adalah makroalga. Makroalga
3
Page 4
merupakan organisme penghasil marine biomass dapat menjadi
organisme transisi yang menghasilkan energi berupa bioethanol
dan biogas sebelum negara Indonesia mulai menginisiasi
mikroalga.
Makroalga adalah organisme yang melakukan fotosintesis.
Seperti halnya fotosintesis pada tumbuhan, makroalga juga
memanfaatkan karbondioksida (CO2) untuk menjalankan proses
fotosintesis itu sendiri. Dengan demikian, perkembangbiakkan
makroalga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi GHG dan global
warming.
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia
Thallopyta (tumbuhan talus). Thallophyta adalah tumbuhan yang
belum memiliki daun, akar dan batang yang jelas dan
Thallophyta merupakan tumbuhan yang bertalus termasuk
diantaranya adalah golongan jamur atau fungi, bakteri dan
ganggang atau alga.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja klasifikasi dan Morfologi dari Thallophyta?
Bagaimana cara perkembangbiakan & pertumbuhan Thallophyta?
Dimana saja penyebaran Thallophyta?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
klasifikasi dari Thallophyta, morfologi Thallophyta, bagaimana
4
Page 5
Thallophyta tumbuh & berkembang, dan dimana saja penyebaran
Thallophyta berada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Thallophyta
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu,
Thallophyta dibedakan menjadi 3 divisi yaitu :
a. Ganggang (algae)
b. Jamur (Fungi)
c. Lumut kerak (Lichens)
Berikut penjelasan dari masing – masing divisi:
a. Ganggang atau Algae
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar,
batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu dan bersel
banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup melekat pada sesuatu
yang ada di dalam air misalnya batu disebut bentos Jenis-jenis
yang dapat bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang
berupa bulu cambuk atau flagel.
5
Page 6
Tubuh alga terdapat berbagai zat warna (pigmen), yaitu :
klorofil (warna hijau), fikosantin (warna perang/ coklat),
fikoeritrin (warna merah), karoten (warna keemasan), dan xantofil
(warna kuning)
Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat:
1. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan
xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis,
memiliki cadangan makanan berupa amilum. 90% hidup di air tawar
dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton
atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau
merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara
ganggang lain. Contoh : Chorella
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : chlorococcales
Famili : Oocystaceae
Genus : Chlorella
Spesies : Chorella Sp
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Ganggang keemasan bersel tunggal atau banyak, memiliki
pigmen dominan karotin (pigmen klorofil a, klorofil c, karoten,
xantofil dan fikosantin).
6
Page 7
3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Phaeophyta hidup di pantai, warna coklat karena adanya
pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil.
Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam algin. Tubuh
berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai
puluhan meter. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria,
Macrocystis.
4. Rhodophyta (Ganggang Merah)
Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari
ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah
pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah
banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan
makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium
karbonat di dalam dinding selnya.. Ganggang ini dapat mencapai
panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang
atau lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria,
Batrachospermum, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion.
Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium
merupakan penghasil agar-agar.
b. Jamur / Fungi
Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh sebab
itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi
tingkatanya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam
7
Page 8
badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa
aromatic yang tidak mengandung N. Talus hanya pada yang paling
sederhana saja yang telanjang, umumnya sel-sel mempunyai membrane
yang terdiri atas kitin dan bukan selulosa.
Kingdom : Protista
Filum: Heterkonta
Kelas: Oomycotea
Ordo: Saprolegniales
Famili: Saprolegniaceae
Genus: Saprolegnia
Bagian tubuh yang vegetatif terdiri atas benang-benang halus
yang dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan miselium. Benang-
benang itu ada yang bersekat-sekat ada yang tidak. Fungi
dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :
1. Myxomycotina (Jamur lendir)
Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
Mempunyai 2 fase hidup, yaitu: fase vegetatif (fase lendir)
yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium dan
fase tubuh buah. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora,
yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh
spesies : Physarum polycephalum
2. Oomycotina
8
Page 9
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat,
bercabang-cabang dan mengandung banyak inti. Contoh
spesies : Saprolegnia sp.. Phytophthora infestans.
3. Zygomycotina (kelas Zygomycetes)
Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan
bersekat setelah menjadi
4. Ascomycotina
Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di
kotoran ternak kemudian disebut koprofil ada juga yang
parasit pada tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas benang-benang
yang bersekat atau ada yang unisel.
5. Deuteromycotina
Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak
sempurna (fungi imperfecti).
c. Lumut kerak atau Lichenes
Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae
tetapi sedemikian rupa, hingga dari segi morfologi dan fisiologi
merupakan suatu kesatuan. Lichenes hidup sebagai epifit pada
pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di
daerah tundradi sekitar kutub utara. Lichenes tmemerlukan syarat-
syarat hidup yang tinggi dan tahan kekurangan air dalam jangka
waktu yang lama. Karena panas yang terik Lichenes yang hidup pada
batu-batu dapat menjadi kering tetapi tidak mati dan jika
kemudian turun hujan Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan
talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm.
9
Page 10
Tubuh buah baru terbaru setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif
bertahun-tahun.
Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium,
dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Bentuk Lichenes biasanya
bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam
organisme yang menyusunya. Hidup bersama antara dua organisme
yang berlainan jenis disebut Isimbiosis. Masing-masing organisme
itu sendiri disebut simbion. Pada
Lichenes simbiosis antara Fungi dan
Algae diberikan tafsiran yang
berbeda-beda. Ada yang
menafsirkan sebagai mutualisme,
karena dipandang keduanya
saling menguntungakan.
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Lecanoromycetes
Order: Ostropales
Family: Graphidaceae
Genus: Graphis
Kingdom: Bacteria
Phylum: Cyanobacteria
Class: seetaxonomic note
10
Page 11
Order: Nostocales
Family: Nostocaceae
Genus: Nostoc
2.2 Cara Perkembangbiakan & Pertumbuhan Thallophyta
2.2.1 Alga (Ganggang)
Pada ganggang hijau, contohnya spirogyra reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konjugasi yaitu
dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan
bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku
sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain
dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan
ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan
tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang
menjadi individu baru.
Pada ganggang emas atau chrisophyta contohnya diatome,
Reproduksi dengan aseksual melalui membelah diri dan seksual
dengan isogami. Isogami yang terjadi yaitu apabila telur/sel
telur sudah mencapai batas minimum maka protoplasma akan keluar
dan menjadi badan yang disebut auksospora. Selanjutnya mencapai
ukuran normal, auksospora akan membentuk epiteka dan hipoteka
seperti semula.
Pada phaeophyta atau ganggang coklat, reproduksi vegetatif
dengan fragmentasi, sedangkan generatif dengan isogami dan
oogami.
Ganggang merah berkembangbiak secara vegetatif dan
generatif. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung
11
Page 12
dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium
atau talus ganggang yang diploid.
2.2.2 Jamur
Pembiakan dengan bermacam-macam spora, pada jamur yang hidup
di air berupa spora kembara yang mempunyai bulu cambuk. Fungi
yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di
dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang
di luar basidiumdan disebut eksospora. Di samping itu kebanyakan
jamur dapat membiak aseksual dengan konidium. Pembiakan aseksual
dapat berlangsung dengan bebagai cara, yaitu isogami, anisogami,
oogami, gametangiogami dan somatogami.
2.2.3 Lumut
Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif, karena bila
sebagian talus terpisah, lalu tumbuh merupakan individu baru.
Pada beberapa jenis Lichenes, pembiakan berlangsung dengan
perantara soredium yaitu kelompok kecil sel-sel ganggang yang
sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi
suatu badan yang terlepas dari induknya.
2.3 Penyebaran Thallophyta
Daerah penyebarannya meliputi muara sungai, pantai dan laut
pada daerah tropis dan subtropis. Diatom ini dapat hidup pada
kisaran suhu yang tinggi, pada suhu air 400˚C fitoplankton ini
masih dapat bertahan hidup namun tidak berkembang. Pertumbuhan
optimumnya memerlukan suhu pada kisaran antara 25 -
12
Page 13
3000C.salinitas optimal untuk pertumbuhan optimal dari divisi
Thallopyta pada spesies Chaetoceros sp. adalah 17 - 25 %.
Selanjutnya dikemukakan bahwa seperti halnya fitoplankton pada
umumnya, pertumbuhan dari Chaetoceros sp. ini juga dipengaruhi
oleh intensitas cahaya. Intensitas cahaya yang optimum untuk
pertumbuhannya ialah berkisar antara 500 – 10.000 lux, dan
pertumbuhannya akan menurun jika intensitas cahaya melebihi
10.000 lux.
2.4 Keuntungan dan Kerugian Thallophyta
2.4.1 Alga (Ganggang)
Peranan ganggang dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam
rantai makanan air tawar.
- Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan
hewan lain yang hidup dilaut
- Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat
pencuci rambut (Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa
- Menghasilkan bahan bergelatin
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu
subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.
13
Page 14
2.5.2 Jamur/Fungi
Manfaat jamur :
- Penicillium notatum dan P. chryzogenum penghasil
antibiotik penisilin
- P. camemberti dan P. roquerforti mengharumkan keju
- Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
- Aspergillus oryzae untuk membuat tape
- Aspergillus wentii untuk membuat kecap
Kerugian:
- Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
- A. nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga
- Laboulbenia parasit pada serangga
- Reosellina arcuata hidup pada potongan akar
- Nectria cinabarina parasit pada kayu manis
2.5.3 Lumut Kerak atau Lichenes
Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya:
- Dapat dibuat obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik)
- Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma (masakan
jepang)
- Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup
indikator pH
- Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan
bebatuan dan menambah kandungan zat-zat yang dimilikinya
14
Page 15
- Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Thallophyta merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai
ciri utama yaitu tubuh berbentuk talus. Thallophyta
dibagi menjadi tiga anak divisi yaitu Ganggang atau
Algae, Jamur atau Fungi dan Lumut kerak atau Lichenes .
Reproduksi Thallopyta Sp umumnya berkembangbiak secara
vegetatif dan generatif.
Daerah penyebarannya meliputi muara sungai, pantai dan
laut pada daerah tropis dan subtropis. Pertumbuhan
optimumnya memerlukan suhu pada kisaran antara 25 - 3000C
, karena apabila diatas 3000C atau sekitar 4000C maka
Thallopyta akan sulit untuk tumbuh .
Manfaat dari Thallopyta secara umum : Sebagai
plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai
makanan air tawar. Dapat dipakai sebagai makanan, misal
Ulva dan Chlorella. Untuk pembuatan plastik, kosmetik dan15
Page 16
tekstil (ganggang perang). Merupakan penghasil agar-agar
(Eucheuma spinosus / ganggang merah). Sebagai makanan
ternak (ganggang coklat) Penicillium notatum dan P.
chryzogenum penghasil antibiotik. penisilin P. camemberti
dan P. roquerforti mengharumkan keju Aspergillus flavus
menghasilkan alfatoksin. Aspergillus oryzae untuk membuat
tape. Aspergillus wentii untuk membuat kecap Dapat dibuat
obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik). Digunakan
sebagai penambah rasa dan aroma (masakan jepang) . Pigmen
yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup
indikator pH . Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat
melapukan bebatuan dan menambah kandungan zat-zat yang
dimilikinya. Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
DAFTAR PUSTAKA
Arif Dwi Santoso, Rahmania A. Darmawan, dan Joko P. Susanto,
2011, Mikro Alga Untuk Penyerapan Emisi Co2 Dan Pengolahan
16
Page 17
Limbah Cair Di Lokasi Industri, Jurnal Ilmu Dan Teknologi
Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 2, Hal. 62-70, Desember 2011
Bonita hadiani, 2011, Fisiologi hewan dan mikrobiologi algae,
fisiologi hewan dan mikrobiologi algae.htm, 2011, diunduh
tanggal 21 maret 2014 diunduh tanggal 21 maret 2014
Campbell et al, 2008, Biologi, Erlangga, Jakarta
Faustina, adelia. 2014. Makroalga Sebagai Solusi Permasalahan Bangsa.
http://hmrh.sith.itb.ac.id/makroalga-sebagai-solusi-
permasalahan-bangsa-2/ (diakses pada tanggal 27 Februari
2015 pukul 04.00 WIB)
Fried, G.H. dan Hademenos,G.J. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
Kasijan Romimohtarto, Sri Juwana. 2001. Biologi Laut : Ilmu Pengantar
Tentang Biologi Laut. Jakarta : Djambatan.
Campbell, N. A. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Harris. 2001. Binding of Metal Ions by Particulate.
Hasnunidah,Neni.2005. Botani Tumbuhan Rendah. Bandar
Lampung:Universitas Lampung
Hayati Soeprapto, 2009, Manfaat cahaya bagi algae khususnya
chlorophyta, Pena aquatika, vol 1:1, April 2009
Hendrawan, Abdullah. 2005. Petunjuk Praktikum Biologi Laut.
Yogyakarta: Jurusan Perikanan UGM.
17
Page 18
Ramelow. 2000. Kandungan Alga Sebagai Penunjang Makalah Ilmiah.
Universitas Lampung. Bandar Lampung
Tjitrosoepomo, Gembong. 2000. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
18
Page 19
LAMPIRAN
a. Alga
Alga/ganggang Contoh spesies gambar
Hijau (chlorophyta) Chlorella Sp
Keemasan(chrysophyta)
Diatome
Coklat (phaeophyta) Fucus
Merah (rhodophyta) Eucheuma
19
Page 20
b. Jamur / fungi
Jamur / fungi Contohspesies
gambar
Myxomycotina Physarumpolycephalum
Oomycotina Saprolegniasp
Zygomycotina Rhizopus sp
Ascomycotina Sarcoscyphaaustriaca
20
Page 21
Deuteromycotina
Curvularia
c. Lichenes / lumut
Lichenes/lumut Contohspesies
gambar
Nostoc
21