INFEKSI JAMUR dan BAKTERIOPORTUNIS pada IBU HAMIL Disusun dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Mikrobiologi Oleh Kelompok 4 Kelas 1A : 1. Ade Widya Dwi Ardigantari (1214315401001) 2. Candy Novantika (1214315401005) 3. Delina Sekar Wulansari (1214315401006) 4. Eka Miftakhul Jannah (1214315401010) 5. Fatin Fahrul R (1214315401016) 6. Linda Leviantyka Sari (1214315401026) 7. Naqiyah Fajjar R (1214315401030) 8. Ning Andriani (1214315401033) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN “MAHARANI” MALANG i
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
INFEKSI JAMUR dan BAKTERIOPORTUNIS pada
IBU HAMIL
Disusun dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Mikrobiologi
Oleh Kelompok 4 Kelas 1A :
1. Ade Widya Dwi Ardigantari (1214315401001)
2. Candy Novantika (1214315401005)
3. Delina Sekar Wulansari (1214315401006)
4. Eka Miftakhul Jannah (1214315401010)
5. Fatin Fahrul R (1214315401016)
6. Linda Leviantyka Sari (1214315401026)
7. Naqiyah Fajjar R (1214315401030)
8. Ning Andriani (1214315401033)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“MAHARANI”
MALANG
2012
i
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha
Esa.Tuhan semesta alam, karena dengan rahmat dan karunia-Nya lah penulis
mendapatkesehatan dan kekuatan fisik serta fikiran sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas
“MIKROBIOLOGI” untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman tentang
mata kuliah ini.
Tidak lupa pula pada kesempatan ini dengan segala kerendahan
hati ,penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
“MIKROBIOLOGI”.Yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan makalah ini .Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
kekurangan, Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
untuk kesempurnaan makalah ini.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
dan semoga makalah inibermanfaat bagi kita semua.
Malang, 04 Oktober 2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................7
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latarbelakang...................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................2
C. Tujuan .............................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................6
A. Ibu hamil rentan terinfeksi jammur.........................................................6
B. Bakteri Berbahaya Bagi Ibu..............................................................7
C Komplikasi......................................................................................10
D. Pengobatan Keputihan pada Wanita Hamil..........................................13
E. Pemeriksaan Penunjang.........................................................................15
F. Penatalaksanaan.....................................................................................15
BAB III PENUTUP ...............................................................................................17
pencernaan (gastrointestinal), urogenitalia, atau kulit yang telah terluka. setelah
masuk, patogen harus melalui brmacam-macam sistem pertahanan tubuh sebelum
dapat hidup dan berkembangbiak di dalam inangnya. Contoh sistem pertahanan
inang meliputi kondisi asam pada perut dan saluran urogenitalia, fagositosis oleh
sel darah putih, dan bermacam-macam enzim hidroitik dan proteolitik yang dapat
ditemukan di kelenjar saliva, perut, dan usus halus. Bakteri yang memiliki kapsul
polisakarida di bagian luarnya seperti Streptococcus pneumoniae dan Neisseria
meningitidis memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup.
2. Pelekatan: Beberapa bakteri seperti Escherichia coli menggunakan enpili
untuk melekat pada permukaan sel inang mereka. Bakteri lain memilki molekul
adhesi/pelekatan pada permukaan sel mereka atau dinding sel yang hidrofobik
seingga mereka dapat menempel pada membran sel inang. Pelekatan
meningkatkan virulensi dengan cara mencegah bakteri terbawa oleh mukus atau
organ karena aliran cairan seperti pada saluran urin dan pencernaan.
3. Kemampuan invasif: bakteri invasif adalah bakteri yanf dapat masuk ke
dalam sel inang atau menembus permukaan kelenjar mukus sehingga menyebar
dari titik awal infeksi. Kemampuan invasif didukung oleh adanya enzim yang
mendegradasi matriks ektraseluler seperti kolagenase.
4. Toksin bakteri: Beberapa bakteri memproduksi toksin atau racun yang
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: endotoksin dan eksotoksin. Eksotoksin adalh
protein yang disekresikan oleh bakteri gram positif dan gram negatif. Di sisi lain,
endotoksin adalah lipopolisakarida yang tidak disekresikan melainkan terdapat
pada dinding sel bakteri gram negatif.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Ibu Hamil Rentan Terhadap Infeksi Jamur
5
Seseorang yang sedang hamil umumnya mengalami peningkatan keluarnya cairan (keputihan) dari vagina karena perubahan hormon kehamilan. Jika hal ini terjadi, jangan buru-buru mengaitkan hal ini dengan infeksi jamur (yeast). Peningkatan pengeluaran dan jenis cairan vagina selama kehamilan terjadi karena perubahan hormon dan perubahan pada serviks itu sendiri. Jika cairan vagina berwarna bening, putih, dan encer serta tidak atau sedikit berbau, ini masih dianggap wajar. Namun memang pengeluaran cairan selama kehamilan kerap dikaitkan dengan adanya infeksi jamur. “Infeksi jamur memang umum terjadi saat kehamilan,” kata Cynthia Krause, MD, asisten profesor klinis kebidanan dan kandungan di Mount Sinai School of Medicine, New York. Selama kehamilan, sebaiknya diskusikan gejala-gejala keputihan dengan dokter jika:
Cairan vagina berwarna kuning atau hijau, putih, tebal, berbentuk seperti susu basi
Bibir vagina terasa panas dan terbakar
Perubahan semacam itu bisa sebagai pertanda adanya vaginitis atau infeksi jamur. Umumnya, infeksi yang disebabkan jamur Candida menghasilkan cairan berwarna putih. Namun jika cairan beraroma seperti ikan, bisa jadi ini sebuah kondisi yang disebut bacterial vaginosis.
Penyebab infeksi jamur pada vagina biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans. “Selama kehamilan, lingkungan mikro berubah karena perubahan kadar estrogen,” kata Gregory R. Moore, MD, MPH, ahli kebidanan dan kandungan serta direktur University Health Service di University of Kentucky, Lexington. “Jamur menyukai lingkungan yang hangat, lembab dan tanpa udara. Saat kehamilan dan mengenakan pakaian dalam yang mengakomodasi perut yang membesar bisa membuat lingkungan vagina lebih hangat, lembab dan gelap. Hal ini mendorong jamur untuk tumbuh subur,” kata Dr. Moore.
Jika Anda mengalami keputihan selama kehamilan, secepatnya harus mengunjungi dokter untuk mengetahui penyebabnya. Apakah benar karena infeksi jamur, atau bacterial vaginosis atau penyakit menular seksual, yang melibatkan chlamydia, gonorrhea, dan trichomoniasis. “Jangan berasumsi semua keputihan disebabkan oleh jamur. Jika penyebabnya chlamydia, gonorrhea, dan trichomoniasis, maka dia tak akan merespon terapi untuk vaginitis. Bisa-bisa malah menimbulkan komplikasi selama kehamilan,” kata Dr Krause.
Terapi teraman untuk infeksi jamur selama kehamilan adalah menggunakan obat supositoria dan krim vagina. Perempuan hamil dan ibu menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi obat keputihan yang diminum. Meskipun keputihan umumnya tidak membahayakan kehamilan, namun kondisi ini membuat tidak nyaman. Jadi sebaiknya Anda berkunjung ke dokter untuk menemukan solusinya.
3.2 Bakteri Berbahaya Bagi Ibu Hamil
6
Secara umum infeksi dalam kehamilan berdasarkan penyebabnya
dikelompokan menjadi tiga penyebab, yaitu :
Infeksi Virus ; meliputi varisella zooster, influenza, parotitis, rubeola,
Bakteri ini ditemukan pada daging dan telur beberapa jenis unggas. Jika kurang matang dalam memasaknya dapat menyebabkan penyakit.
Gejala: Orang yang terserang bakteri ini biasanya mengalami demam, kram perut, dan diare. Gejala seringkali dimulai 12-72 jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang tercemar dan berlangsung empat sampai tujuh hari.
Bakteri ini biasanya terdapat pada tanah dan air serta bisa muncul dalam daging mentah, sayuran, dan susu yang tidak dipasteurisasi.
Gejala: Tubuh akan mengalami demam tinggi, nyeri otot, dan kadang-kadang mual atau diare. Infeksi bakteri ini bisa memakan waktu hingga tiga minggu.
3. Escherichia coli
Bakteri ini kebanyakan ditemukan dalam daging (terutama sapi) atau pada kotoran yang terkontaminasi. Juga, pada susu yang tidak dipasteurisasi (mentah) susu dan air yang kurang bersih.
Gejala: Orang yang terpapar biasanya mengalami diare dengan pendarahan, kram perut, dan muntah-muntah. Juga, demam rendah atau pneumonia.
Bakteri ini sering ditemukan dalam makanan kalengan dengan kadar asam rendah, seperti asparagus, kacang hijau, bit, dan jagung.
Gejala: Awalnya mirip dengan flu, seperti lesu dan lemas kemudian penglihatan ganda atau kabur, kelopak mata terkulai, cadel bicara, kesulitan menelan, dan mulut kering. Gejala biasanya muncul 12 sampai 36 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi.
5. Campylobacter
Sebagian besar terdapat pada unggas mentah atau kurang matang. Ini karena bakteri ini mampu tumbuh dengan baik pada suhu tubuh burung. Kadang-kadang juga ditemukan dalam susu yang tidak dipasteurisasi.
Gejala: Awalnya berupa diare dan muntah berlangsung hingga 10 hari. Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, bakteri dapat menyebar ke darah. Komplikasi lain mungkin termasuk radang sendi.
3.3 Komplikasi
Ibu hamil yang rentan terhadap infeksi jamur akan mengalami :
Typhus abdominalis
Penyakit ini akan memperburuk keadaan ibu saat hamil maupun setelah melahirkan. Infeksi ini akan menyebabkan angka kematian janin sebesar 75%. Penanganan kasus ini dapat dilakukan oleh ahli penyakit dalam, misalnya dilakukan pencegahan dengan memberikan vaksinasi terhadap ibu hamil. Selain itu, setelah melahirkan ibu tidak dianjurkan menyusui bayinya jika sedang terinfeksi bakteri. Typhus Abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhosa, bercirikan lesi definitif di plak Peyer, kelenjar mesenterika dan limpa, disertai oleh gejala demam yang berkepanjangan, sakit kepala dan nyeri abdomen.
Kolera
Gejala utamanya adalah muntah, mencret, demam, serta kekurangan cairan
dan elektrolit. Penyakit ini dapat menyebabkan abortus atau lahir prematur. Untuk
10
mengatasinya, jika ibu mengalami diare dan muntah harus dirawat dan diobati
secara intensif melalui pemberian cairan pengganti. disebabkan oleh bakterium
Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum
yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan
yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut
keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh
dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka penderita berisiko kematian tinggi.
Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi agresif "regimen", biasanya diantar
secara intravenous secara berkelanjutan sampai diare berhenti.
Bahaya keputihan bagi ibu hamil
Infeksi jamur dan bekteri merupakan penyebab keputihan khususnya pada
keputihan abnormal. Infeksi jamur (Kandidiasis) adalah menyebab keputihan
terbanyak yang dialami wanita, diikuti oleh infeksi bakteri vaginosis,
trikomoniasis dan gonorrhoe. Keputihan abnormal yang terjadi pada wanita hamil
bisa membahayakan kondisi kehamilan ibu dan janin jika tidak segera diberikan
penanganan serius. Berikut beberapa bahaya keputihan pada kehamilan :