Top Banner

of 29

Makalah Bahasa Indonesia Tentang Vitamin

Oct 10, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

4

DAFTAR ISIBAB IKata pengantar---------------------------------------------------------------iDaftar isi---------------------------------------------------------------------2Pendahuluan-----------------------------------------------------------------2Latar Belakang--------------------------------------------------------------2BAB IIIsi dan Pembahasan Vitamin----------------------------------------------4ASAM FOLAT-------------------------------------------------------------4VITAMIN A----------------------------------------------------------------6VITAMIN B----------------------------------------------------------------8VITAMIN B1---------------------------------------------------------------9VITAMIN B2---------------------------------------------------------------10VITAMIN B3--------------------------------------------------------------11VITAMIN B5--------------------------------------------------------------12VITAMIN B6--------------------------------------------------------------13VITAMIN B12-------------------------------------------------------------15VITAMIN C----------------------------------------------------------------17VITAMIN D----------------------------------------------------------------19VITAMIN E----------------------------------------------------------------22VITAMIN K----------------------------------------------------------------24BAB IIIPenutup----------------------------------------------------------------------28Kesimpulan------------------------------------------------------------------28DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------29

BAB IPENDAHULUAN1.LATAR BELAKANGKita semua tentu menghendaki agar kita dan keturunanketurunan kita dapat tumbuh sempurna, sehat, kuat bertenaga, bergairah kerja, berdaya pikir mantap dan selalu menunjukan berbagai prestasi, sehingga kita dan keturunan-keturunan kita dapat menjadi manusiamanusia yang intelektual yang mampu meningkatkan harkat derajat nusa dan bangsanya dalam menjalani hidup di dunia.Syarat yang utama agar manusia dapat hidup mencapai apa yang dikehendaki seperti yang telah dikatakan sebelumnya, manusia harus mampu mencukupinya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan dilakukan secara teratur. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, mengganti sel-sel yang rusak, untuk pertumbuhan dan menghasilkan zat pelindung dalam tubuhnya antara lain dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh. Namun, makanan yang bergizi harus mengandung vitamin dan mineral, karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis dengan berbagai gejala penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan vitamin yang maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun hipervitaminosis dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh, jadi sebaiknya vitamin yang diperlukan oleh tubuh tidak kekurangan dan tidak kelebihan vitamin.Vitamin adalah senyawa kimia yang esensial walaupun tersedia didalam tubuh dalam jumlah yang kecil, namun sangat diperlukan bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh yang normal. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapatdisintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi, vitamin mengaturmetabolisme, mengubah lemak dan kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor yaitu elemen pembantu untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah.Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin yang larut lemak. Vitamin yang larut air adalah vitamin B dan C, sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K. Setiap vitamin larut lemak A,D,E dan K mempunyai peranan tertentu didalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipid lain. Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.2. MASALAH Apa yang dimaksud dengan vitamin ? Apa saja jenis-jenis vitamin ? Apa fungsi berbagai jenis vitamin yang ada ? Bagaimana metabolisme vitamin di dalam tubuh? Bagaimana jika manusia kekurangan dan kelebihan asupan vitamin? Bagaimana mengatasi kekurangan dan kelebihan asupan vitamin?3.TUJUAN Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari vitamin, jenis-jenis vitamin, dan mengetahui fungsi vitamin untuk tubuh, manfaat vitamin dalam kehidupan, mengetahui metabolisme dari vitamin, serta macam-macam sediaan farmasi vitamin yang dipasarkan.4.MANFAATMakalah ini dibuat untuk menambah wawasan pembaca, memperkenalkan kepada pembaca berbagai jenis vitamin, dan mengenalkan berbagai jenis sediian vitamin yang berada di pasaran.BAB IIPEMBAHASAN1. ASAM FOLATAsam folat terdiri atas bagian-bagian pteredin, asam paraamino benzoat dan asam glutamat.PmGa bersama-sama dengan konjugat yang mengandung lebih dari satu asam glutamat, membentuk suatu kelompok zat yang dikenal sebagai folat. Asam folat terdapat pada buah segar, daging, ragi dan daun hijau yang segar. Tetapi proses memasak biasanya dapat merusak vitamin ini. Asam folat mempunyai rumus molekul C19H19N7O6. Fungsi metabolik, PmGa merupakan prekusor inaktif dari beberapa koenzim yang berfungsi pada transfer unit karbon tunggal. Mula-mula folat reduktase mereduksi PmGa menjadi THFA (asam tetrahidrofolat). THFA yang terbentuk bertindak sebagai akseptor berbagai unit karbon tunggal dan selanjutnya memindahkan unit ini kepada zat-zat yang memerlukan. Berbagai reaksi penting yang menggunakan unit karbon tunggal adalah sintesis purin melalui pembentukan asam inosianat, sintesis nukleotida pirimidin melalui metilasi asam deoksiuridilat menjadi asam timidilat, dan interkonversi beberapa asam amino misalnya antera serin dengan glisin, histidin dengan asam glutamat. Dalam hati asam folat direduksi menjadi zat aktifnya THFA yaitu suatu ko-enzim yang penting sekali bagi sintesa DNA dan RNA serta pembelahan sel. Selain itu berdaya mencegah spina bifida pada bayi karena saat hamil kebutuhan asam folat meningkat dan dapat menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat dari makanannya. Selain itu asam folat dapat berdaya mencegah infrak jantung, pada trombosis vena/arteri berulang terdapat kadar homosistein yang meningkat dalam darah yang merupakan suatu faktor risiko untuk penyakit jantung dan pembuluh.Asam amino ini terbentuk sebagai produk antara pada reaksi pengubahan metionin kemudian homosistein kemudian menjadi sistein. Asam folat juga digunakn untuk terapi anemia megalosister. Selain itu asam folat digunakan pada gejala menstruasi, pertumbuhan jaringan tubuh, dan pada gangguan otak.Saat otak mengalami gangguan, maka seseorang bisa menjadi depresi atau gangguan kognitif lainnya. Untuk itulah asam folat bermanfaat untuk mengoptimalkan fungsi otak. Pada orang lanjut usia, asam folat berperan mencegah terjadinya kepikunan serta penurunan memori ingatan pada otak. Penelitian telah membuktikan bahwa mereka yang mengkonsumsi asam folat setidaknya di usia 50 tahunan selama 3 tahun mampu mengimbangi mereka yang berusia 40 tahun dalam masalah ingatan.Pada pemberian oral absorpsi folat sangat baik, terutama 1/3 bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absopsi memerlukan energi sedangkan pada kadar tinggi absopsi dapat berlangsung secara difusi. Walapun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih mencukupi kebutuhan terutama sebagai PmGa.Ada tidaknya transport protein belum dapat dipastikan tetapi yang jelas 2/3 dari asam folat yang terdapat dalam plasma darah terikat pada protein yang tidak difiltrasi ginjal. Distribusinya merata ke semua sel jaringan dan terjadi penumpukan dalam cairan serebrospinal.Ekskresi berlangsung melalui ginjal, sebagian besar dalam bentuk metabolit. Belum dapat diketahui pasti apakah degradasi berlangsung di ginjal atau di tempat lain. Pada orang dengan diet normal, jumlah yang dieksresikan hanya sedikit sekali dan akan meningkat jika diberikan folat dalm jumlah besar.Asam folat menurunkan efek dari anticonvulsant golongan barbiturat seperti phenorbarbital, amobarbital, aprobarbital, butabarbital, butalbital dan sebagainya. Menurunkan efek obat anti kanker methotrexate yang bekerja menghambat dihydrofolat reductase, menurunkan efek obat anti kanker 5-fluorouracil yang bekerja menghambat thymidylate sintase, serta menurunkan efek dari nitrofurantoin, primidone dan pyrimethamine.Kebutuhan tubuh akan folat rata-rata 50 g sehari, dalm bentuk PmGA, tetapi jumlah ini dipengaruhi oleh kecepatan metabolisme dan laju malih sel setiap harinya. Jadi, peningkatan metabolisme akibat penyakit infeksi, anemia hemolitik dan adanya tumor ganas akan meningkatkan kebutuhan folat.Kekurangan asam folat akan memperlihatkan gangguan pertumbuhan akibat gangguan pembentukan nukleotida purin dan pirimidin. Gangguan ini akan menyebabkan kegagalan sintesis DNA dan hambatan mitosis sel. Semua jaringan yang cepat berproliferasi akan dipengaruhi misalnya pada darah. Selain itu kekurangan asam folat selam kehamilan dapat menghasilkan bayi denagn cacat spina bifida, suatu neuraltube effect yaitu adanya celah pada tulang belakang karena beberapa ruas tulang gagal bertaut.Defisiensi atau kekurangan asam folat dapat disebabkan oleh terganggunya absorpsi folat dari makanan, akibatnya adalah pembentukan sel darah juga terganggu sehingga timbul anemia primer. Menimbulkan anemia yang lebih cepat dari pada kekurangan vitamin B12 karena depot asam folat dalam tubuh jauh lebih terbatas. Jika kelebihan asam folat maka dapat menimbulkan nausea, menurunnya nafsu makan, flatulen/kembung kentut, biter, insomnia, kesulitan berkonsentrasi serta alergi ringan. Reaksi hipersensitifitas seperti anaphylaxis, erythema, skin rash, itching, generalized malaise, rasa berat di dada, swelling pada mulut wajah, bibir dan lidah, kesulitan bernafas akibat bronchospasm.Efek sampingnya jarang terjadi dan hanya berupa alergi serta gangguan lambung-usus dan sukar tidur. Masalah yang paling sering ditemukan dalam obstatri adalah peningkatan resiko konvulsi pada wanita yang menderita epilepsi. Serta Asam folat dapat menimbulkan perubahan warna urin yang tidak berbahaya, yaitu warna urin menjadi kuning. Beberapa jenis sediaan asam folat yaitu tersedia dalam bentuk tablet yang mengandung 0.4, 0.8, dan 1 mg asam pteroilglutamat dan dalam larutan injeksi asam folat 5mg/ml. Selain itu asam folat terdapat dalam berbagai sediaan multivitamin atau digabung dengan antianemia lainnya. Asam folat injeksi biasanya hanya digunakan sebagai antidotum pada intoksikasi antifolat.2. VITAMIN A Vitamin A didapat dalam 2 bentuk, yaitu pre-formed vitamin A) dan povitamin A yang merupakan prekursor vitamin A. Vitamin A yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A antara lain adalah susu, ikan, sayur-sayuran terutama yang berwarna hijau dan kuning, dan juga buah-buahan terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabaimerah, wortel, pisang, dan pepaya.Pada fibrosis atau jaringan epitel terisolasi retinoid dapat meningkatkan sintesis beberapa jenis protein seperti fibronektin dan mengurangi sintesis protein lainnya seperti kolagenase dan keratin. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan transkripsi pada inti dan asam retinoat lebih kuat dalam menyebabkan perubahan tersebut. Asam retinoat mrmpengaruhi ekspresi gen dengan mempengaruhi ekpresi gen dengan bergabung dengan reseptor pada inti sel. Terdapat 2 kelompok reseptor yaitu Retinoid Acid Receptor dan Retinoid X Receptor. Reseptor retinoid segolongan dengan reseptor steroid, hormon tiroid dan kalsitriol Retinoid dapat mempengaruhi ekspresi reseptor hormon dan faktor pertumbuhan sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan, diferensiasi dan fungsi sel target. Selain itu vitamin A juga diperlukan dalam pertumbuhan tulang, alat reproduksi dan pertumbuhan embrio. Hambatan reproduksi pada defisiensi vitamin A pada interkonversi steroid. Asam retinoat mempercepat pertumbuhan, diferensiasi dan mempertahankan epitel jaringan. Akan tetapi asam retinoat tidak memperbaiki fungsi penglihata atau reproduksi. Pigmen retina yang fotosensitif yaitu rodopsin dan iodopsin bila terkena cahaya akan memutih terurai dan menimbulkan impuls listrik yang dialirkan melakui n. Optikus ke otak. Sebaliknya pada tempat gelap akan terjdi regenerasi pigmen terutama rodopsin untuk melihat dalam keadaan gelap memerlukan vitamin A. Defisiensi vitamin A menyebabkan kemampuan untuk adaptasi gelap akan berkurang dan timbul keadaan yang disebut buta senja.Dari penelitian secara in vivo pada hewan diduga vitamin A memiliki efek anti kanker, diduga vitamin A menginduksi diferensiasi sel maligna menjadi sel normal dan berperan dalam pembentukan glikoprotein dan glikolipd permukaan sel yang penting dalam keutuhan sel sehingga dapat menekan terjadinya keganasan. Dari beberapa studi epidiemologi didapatkan hubungan terbalik antara asupan vitamin A pada makanan dengan dn morbiditas dan mortalitas pada kanker. Demikian pula studi epidiemologik linnya juga menunjukkan hubungan antara meningkatnya resiko kanker dengan asupan buah, sayuran dan karotenoid yang rendah. Namun sebaliknya didapatkan pemberian betakaroten dan antioksidan lainnya tidak menunjukkan manfaat untuk pencegahan kanker. Karoten dan antioksidan lainnya pada makanan diduga juga berperan dlam mencegah penyakit jantung iskemik. Kadar antioksidan dalam plasma yang rendah dihubungkan dengan meningkatnya resiko penykit jantung koroner dan oksidasi LDL yang diduga mengawali terjadinya aterosklerosis. Akan tetapi suplemen beta karoten saja nampaknya tidak mengurangi kepekaan LDL terhadap oksidasi dan tidak mencegah terjadinya infark miokard, stroke atau kematian akibat penyakit kardiovaskular. Kebutuhan vitamin A yang dianjurkan per hari untuk wanita 500 RE dan untuk pria 600RE (1 RE = 1g retinol. 6 g beta karoten, 3,33 IU aktivitas vitamin dari retinol atau 10 IU aktivitas vitamin dari beta karoten).Untuk suplemen makanan umumnya diperlukan vitamin A 5.000 unit.Hasil penelitian pada anak Indonesia d(di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI) menunjukkan bahwa gejala defisiensi vitamin A dapat diatasi dengan pemberian suntikan sebanyak 100.000 unit untuk satu kali pemberian dan dilanjutkan dengan pemberian oral. Tambahan 20.000 unit tiap minggu dapat dianjurkan.Pada penderita yang kekurangan vitamin ini akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin Aini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot.

3. VITAMIN B KOMPLEKS3.1 Vitamin B1 Tiamin (vitamin B1) mengandung 2 cincin heterosiklik, yaitu cincin pirimidin dan cincin tiazol, yang dihubungkan melalui gugus metilen. Tiamin terdapat dalam perikarpium dan biji Graminae, serta dalam ragi, sayur-sayuran dan kentang. Demikian juga semua organ hewan mengandung vitamin B1. Kadar yang paling tinggi terdapat dalam hati, ginjal, jantung, dan otak. Dalam badan zat ini akan diubah menjadi tiamin pirofosfat Pada dosis kecil tiamin tidak memperlihatkan efek farmakodinamik yang nyata. Pada pemberian IV secara cepat dapat terjadi efek langsung pada pembuluh darah perifer berupa vasodilatasi ringan, disertai penurunan tekanan darah yang bersifat sementara. Meskipun tiamin berperan dalam metabolisme karbohidrat, pemberian dosis besar tidak mempengaruhi kadar gula darah. Dosis toksik pada hewan percobaan adalah 125-350 mg/kgBB secara IV dan kira-kira 40 kalinya untuk pemberian oral. Pada manusia reaksi toksik setelah pemberian parenteral biasanya terjadi karena reaksi alergi. Tiamin pirofosfat adalah bentuk aktif tiamin yang berfungsi sebagai koenzim dalam karboksilasi asam piruvat dan asam ketoglutarat. Peningkatan kadar asam piruvat dalam darah merupakan salah satu tanda defisiensi tiamin.Defisiensi berat menimbulkan penyakit beri-beri yang gejalanya tampak pada sistem saraf dan kardiovaskuler. Gangguan saraf dapat berupa neuritis perifer dengan gejala rasa berat dan lemah pada tungkai, gangguan sensorik seperti hiperestesia, anestesia, rasa nyeri, dan rasa terbakar. Kekuatan otot semakin berkurang dan pada keadaan berat dapat terjadi kelumpuhan tungkai. Kelainan pada SSP dapat berupa depresi, kelelahan, lekas tersinggung, serta menurunnya kemampuan konsentrasi dan daya ingat. Gejala yang timbul pada sistem kardiovaskuler dapat berupa gejala insufisiensi jantung seperti sesak napas setelah kerja jasmani, palpitasi, takikardi, gangguan ritme serta pembesaran jantung dan perubahan elektrokardiogram. Pada saluran cerna gangguan dapat berupa konstipasi, nafsu makan berkurang, perasaan tertekan, dan nyeri di daerah epigastrium. Tiamin penting untuk metabolisme energi, terutama karbohidrat, maka kebutuhan tiamin umumnya sebanding dengan asupan kalori. Kebutuhan minimum adalah 0,3 mg/1000 kcal, sedangkan AKG di Indonesia adalah 0,3-0,4 mg/hari untuk bayi, 1,0 mg/hari untuk orang dewasa, dan 1,2 mg/hari untuk wanita hamil. Setelah pemberian parenteral absorpsi berlangsung cepat dan sempurna. Absorpsi oral berlangsung dalam usus halus dan duodenum, maksimal 8-15 mg/hari yang dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan tubuh. Jika asupan jauh melebihi jumlah tersebut, maka zat ini akan dikeluarkan melalui urin sebagai tiamin atau pirimidin.Tiamin tidak menimbulkan efek toksik bila diberikan oral dan bila kelebihan cepat diekskresi melalui urin. Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi setelah pemberian IV dosis besar pada pasien yang sensitif, dan beberapa bersifat fatal.Tiamin (vitamin B1) tersedia dalam bentuk tablet 5-500 mg, larutan steril 100-200 mg, dan eliksir 2-25 mg tiap mL.Tiamin berguna untuk pengobatan berbagai neuritis yyang disebabkan oleh defisiensi tiamin, misalnya pada : neuritis alkoholik yang tejadi karena sumber kalori hanya alkohol saja; wanita hamil ang kurang gizi; atau pasien emesis gravidarum.

3.2 Vitamin B2 Riboflavin atau yang lebih dikenal dengan vitamin B12 merupakan zat berwarna kuning yang terdapat dalam susu yang disebut laktokrom, dan ditemukan juga dalam daging, hati, ragi, telur dan berbagai sayuran, yang disebut sebagai flavin. Nama riboflavin diberikan karena adanya ribosa dalam rumus kimianya. Dalam badan riboflavin diubah menjadi koenzim riboflavin fosfat atau flavin mononukleotida (FMN) dan flavin adenosin dinukleotida..Pemberian riboflavin baik secara oral maupun parenteral tidak memberikan efek farmakodinamik yang jelas.Keadaan ini ditandai dengan gejala sakit tenggorokan dan radang di sudut mulut ( stomatitis angularis), keilosis, glositis, lidah berwarna merah dan licin. Timbul dermatitis seboroik di muka, anggota gerak, dan seluruh badan. Gejala pada mata berupa fotofobia, lakrimasi, gatal dan panas. Pada pemeriksaan tampak vaskularisasi kornea dan katarak. Anemia yang menyertai defisiensi riboflavin biasanya bersifat normokrom normositer.Kebutuhan tiap individu akan riboflavin berbanding lurus dengan energi yang digunakan, minimum 0,3 mg/1000 kcal, sedangkan AKG di Indonesia adalah 0,3-0,4 mg/hari untuk bayi, 1,0-1,3 mg/hari untuk orang dewasa, dan 0,3 mg/hari untuk wanita hamil.Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorpsi dengan baik dan didistribusi merata ke seluruh jaringan. Asupan yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urin dalam bentuk utuh. Dalam tinja ditemukan riboflavin yang disintesis oleh kuman di saluran cerna, tetapi tidak ada bukti nyata yang menjelaskan bahwa zat tersebut dapat diabsorpsi melalui mukosa usus.Penggunaannya adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi riboflavin yang sering menyertai pelagra atau defisiensi vitamin B kompleks lainnya, sehingga riboflavin sering diberikan bersama vitamin lain. Dosis untuk pengobatan adalah 5-10 mg/hari.

3.3 Vitamin B3 (Asam Nikotinat atau Niasin)Asam nikotinat atau niasin dikenal juga sebagai faktor PP(pellagra preventive) atau faktor yang dapat mencegah penyakit pelagra pada manusia, dan penyakit lidah hitam pada hewan. Vitamin B3 biasanya ditemukan dalam hati, ragi dan daging.Bentuk amida dari asam nikotinat yaitu niasinamid juga berefek antipelagra. Dalam badan asam nikotinat dan niasinamid diubah menjadi bentuk aktif NAD (nikotinamid adenin dinukleotida) dan NADF (nikotinamid adenin dinukleotida fosfat). Keduanya berperan dalam metabolisme sebagai koenzim untuk berbagai protein yang penting dalam respirasi jaringan.Asamnikotinat merupakan suatu vasodilator yang bekerja pada blushing area yaitu di muka dan leher. Kemerahan di tempat tersebut dapat berlangsung sampai dua jam disertai rasa panas dan gatal. Pada dosis besar asam nikotinat dapat menurunkan kadar kolesterol dan asam lemak bebas dalam darah. Kedua efek ini tidak diperlihatkan oleh niasinamid. Umumnya timbul pada dosis besar yang dapat menurunkan toleransi terhadap glukosa sampai terjadi hiperglikemia. Selain itu terjadi kenaikan kadar asam urat dalam darah, gangguan fungsi hati, gangguan lambung berupa mual sampai muntah serta peningkatan motilitas usus. Reaksi anafilaktik dilaporkan terjadi pada pemberian secara IV.Defisiensi berupa pelegra (penyakit kelainan pada kulit), saluran cerna dan SSP. Kulit mengalami erupsi eritematosa, bengkak dan merah. Pada saluran cerna terjadi lidah membengkak, merah, stomatitis, mual, muntah dan enteritis. Gejala gangguan SSP berupa sakit kepala, insomnia, bingung, dan kelainan psikis seperti halusinasi, delusi dan demensia pada keadaan lanjut. Kebutuhan minimal asam nikotinat untuk mencegah pelegra rata-rata 4,4 mg/1000 kcal, pada dewasa asupan minimmal 13 mg.Niasin dan niasinamid mudah diabsorpsi melalui semua bagian saluran cerna dan didistribusi ke seluruh tubuh. Ekskresinya melalui urin sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian lainnya dalam bentuk bebagai metabolit seperti asam nikotinurat dan bentuk glisin peptida dari asam nikotinat.Tablet niasin mengandung 25-750 mg, dan sediaan untuk injeksi mengandung 50 atau 100 mg/mL. Tablet niasinamid 50-1000 mg, dan larutan untuk injeksi mengandung 100 mg/mL.Untuk pengobatan pelegra pada keadaan akut dianjurkan dosis oral 50 mg diberikan sampai 10 kali sehari, atau 25 mg niasin 2-3 kali sehari secara IV. Hasil terapi umumnya sangat dramatis, dalam 24 jam gejala pada kulit dan mulut dapat hilang, rasa mual dan diare juga segera teratasi. Sebagai vasodilator obat ini tidak terbukti efektif. Niaspan (dosis 375 mg, 500 mg, 750 mg, dan 1000 mg).

3.4 VITAMIN B5Asam pantotenat atau vitamin B5 lebih dikenal dengan unsur dari vitamin B kompleks. Dimana memiliki manfaat untuk menjadi koenzim yang berperan dalam metabolisme dalam tubuh. Sehingga tubuh pun dapat beraktivitas dengan optimal dan seperti dalam keadaan normal. Vitamin B5 juga terdapat pada banyak makanan seperti daging, buah dan sayuran. Kekurangan atau kelebihan vitamin B5 sendiri juga dapat menimbulkan diri terkena penyakit. Vitamin B5 atau asam pantotenat adalah salah satu dari jenis vitamin B kompleks. Vitamin B5 larut dalam air. Di pasaran, vitamin B5 ini memiliki dua bentuk dimana satu dan lainnya memiliki perbedaan harga yaitu panthetine dan calcium panthotenate. Dimana calcium panthotenate memiliki harga yang lebih murah dibandingkan panthetine. Namun keduanya memiliki fungsi untuk tubuh yang sangat baik. Pada hewan coba asam pantotenat tidak menyebabkan efek farmakodinamik yang penting dan bersifar nontoksik. Pada manusia belum dikenal, tetapi dapat ditimbulkan dengan memberikan diet yang mengandung antagonis asam pantotenat yaituomega-metil asam pantotenat.Kebutuhan manusia akan asam pantotenat adalah 5-10 mg. Pada pemberian oral, pantotenat akan di absorbsi dengan baik dan di distribusikan ke seluruh tubuh dengan kadar2-45g. dalam tubuh tidak di metabolisme dan di ekskresikan dalam bentuk utuh 70% melalui urin dan 30% melalui tinja. Tersedia dalam bentuk tablet 10 atau 30mg dan dalam bentuk larutan steril untuk injeksi dengan kadar 50 mg/mL.

3.5 VITAMIN B6Vitamin B6 atau nama lain piridoksin merupakan suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam vitamin B kompleks dan berperan sebagai koenzim untuk membantu memperlancar proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang berujung pada pelepasan energi. Dalam alam vitamin ini terdapat dalam tiga bentuk, terutama berasal dari hewan : piridoksin, piridoksal, piridoksamin dan Ketiga bentuk piridoksin tersebut dalam tubuh diubah menjadi piridoksal fosfat. Vitamin ini juga berperan vital dalam metabolisme asam amino dan sistem imun tubuh. Dengan bantuan piridoksina, asam amino dapat diserap tubuh di usus penyerapan dan digunakan untuk berbagai keperluan di dalam tubuh. Vitamin ini juga turut bekerja dalam pemecahan protein dan sintesis asam amino.selain itu Vitamin B6, merupakan vitamin yang esensial bagipertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yangdigunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, sepertispingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawaasing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan,daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecahpecah, keram otot, dan insomnia.Pemberian piridoksin secara oral dan parental tidak menunjukkn efek farmakodinamik yang nyata. Dosis sangat besaryaitu 3-4g/kgBB menyebabkan kejang dan kematian pada hewan coba, tetapi dosis kurang dari umumnya tidakmenimbulkan efek yang jelas. Piridoksal fosfat dalam tubuh merupakan koenzim yang berperan penting dalam metabolisme berbagai asam amino, diantaranya dekarboksilasi, transminasi, dan raseminasi triptofan, asam-asam amini yang bersulfur dan asam amino hidroksida.Pada hewan coba defisiensi vitamin ini menimbulkan akrodinia, dermatitis dan penebalan cakar, telinga, hidung dan lain-lain. Pada manusia dapat timbul kelainan kulit berupa dermatitis seboroik dan peradangan pada selaput lendir mulut dan lidah ,kelainan SSP berupa perangsangan sampai timbulnya kejang, dan gangguan system eritropoetik beupa anemia hipokrom mikrositer.Kebutuhan manusia akan piridoksin berhubungan dengan konsumsi protein yaitu kira-kira 2mg/100mg protein. Vitamin ini mudah di absorbsi melalui saluran cerna. Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut adalah 4-asam piridoksat. Ekskresi melalui urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal.Efek sampingnya yaitu dapat menyebabkan neuropati sensorik atau sindrom neuropatidalam dosis antara 50 mg-2 g per hari untuk jangka panjang. Gejala awal berupa sikap yang tidak stabil dan rasa kebas di kaki, diikuti pada tangan dan sekitar mulut. Gejala berangsur-angsur hilang setelah beberapa bulan bila asupan piridoksin di hentikan.Tersedia sebagai tablet piridoksin HCl 10-100 mg dan sebagai larutan steril 100 mg/mL piridoksin HCl untuk injeksi. Vitamin ini digunakan untuk mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6, vitamin ini diberikan bersama vitamin B lainnya atau sebagai multivitamin untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B kompleks. Indikasi lain adalah untuk mencegah atau mengobati neuritis farifer oleh obat, misalnya isoniazid, sikloserin,hidralazin, penisilamin, yang bekerja sebagai antagonis piridoksin dan atau meningkatkan ekskresinya melalui urin.

3.6 VITAMIN B12 (Sianokobalamin)Vitamin B12 merupakan satu-satunya kelompok senyawa alam yang mengandung unsure Co dengan struktur yang mirip derivate porifin dengan alam lain dan merupakan vitamin larut air yang secara alami ada dalam beberapa makanan, ditambahkan kepada orang lain, dan tersedia sebagai suplemen makanan dan obat resep. Vitamin B12 ada dalam beberapa bentuk dan berisi kobalt mineral, sehingga senyawa dengan aktivitas vitamin B12 secara kolektif disebut cobalamins. Methylcobalamin dan 5-deoxyadenosylcobalamin adalah bentuk vitamin B12 yang aktif dalam metabolisme manusia.Vitamin B12 dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah yang tepat, fungsi neurologis, dan sintesis DNA. Vitamin B12 berfungsi sebagai kofaktor untuk metionin sintase dan L-methylmalonyl-CoA mutase. Sintase metionin mengkatalisis konversi homosistein untuk metionin. Metionin diperlukan untuk pembentukan S-adenosylmethionine, donor metil universal untuk hampir 100 substrat yang berbeda, termasuk DNA, RNA, hormon, protein, dan lipid. L-methylmalonyl-CoA mutase mengubah L-methylmalonyl-KoA untuk suksinil-CoA dalam degradasi propionat, reaksi biokimia penting dalam metabolisme lemak dan protein. Suksinil-KoA juga diperlukan untuk sintesis hemoglobin.''Vitamin B12, terikat pada protein dalam makanan, dilepaskan oleh aktivitas asam klorida dan protease lambung di perut. Ketika sintetis vitamin B12 akan ditambahkan ke makanan yang diperkaya dan suplemen makanan, sudah dalam bentuk bebas dan, dengan demikian, tidak memerlukan langkah pemisahan. vitamin B12 kemudian menggabungkan dengan faktor intrinsik, suatu glikoprotein yang disekresi oleh sel parietal lambung, dan kompleks yang dihasilkan mengalami penyerapan di dalam ileum distal oleh endositosis yang dimediasi reseptor. Sekitar 56% dari dosis mcg 1 lisan vitamin B12 diserap, tetapi penyerapan menurun drastis bila kapasitas dari faktor intrinsik terlampaui Salah satu contoh penyakit nya adalah anemia. Anemia pernisiosa adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi mukosa lambung dan menyebabkan atrofi lambung. Hal ini menyebabkan rusaknya sel-sel parietal, achlorhydria, dan kegagalan untuk menghasilkan faktor intrinsik, sehingga vitamin B12 malabsorpsi . Jika anemia pernisiosa tidak diobati, hal itu meyebabkan kekurangan vitamin B12, yang menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan neurologis, bahkan dengan adanya asupan makanan yang cukup vitamin B12.''Vitamin B12 status biasanya dinilai melalui serum atau plasma kadar vitamin B12. Nilai di bawah sekitar 170-250 pg / mL (120-180 picomol / L) untuk orang dewasa menunjukkan kekurangan vitamin B12. Namun, bukti menunjukkan bahwa vitamin B12 serum konsentrasi mungkin tidak secara akurat mencerminkan konsentrasi intraseluler. Tingkat homosistein serum tinggi (nilai> 13 mikromol / L)juga mungkin menyarankan kekurangan vitamin B12. Namun, indikator ini memiliki kekhususan miskin karena dipengaruhi oleh faktor lain, seperti vitamin B6 rendah atau tingkat folat. Peningkatan kadar asam methylmalonic (nilai > 0,4mikromol/L) mungkin menjadi indikator yang lebih handal dari status vitamin B12 karena mereka menunjukkan perubahan metabolisme yang sangat spesifik untuk kekurangan vitamin B12.Vitamin B12 bersama asam fosfat sangat penting untuk metabolisme intrasel. Vitamin B12 dan asam folat di butuhkan untuk sintesis DNA yang normal, sehingga defisiensi salah satu vitamin ini menimbulkan gangguan produksi dan maturasi eritrosit yang memberikan gambaran sebagai anemia megaloblastik. Berbeda dengan asam folat, defisiensi vitamin B12 juga menyebakan kelainan neurologic.Kekurangan vitamin B12 dapat disebabkan oleh kurangnya asupan, terganggunya absorpsi, terganggunys utilisasi, memingkatnya kebutuhan, destruksi yang berkelibihan atau ekskresi yang meningkat. Defisiensi kobalamin ditandai dengan gangguan hematopoesis, gangguan neurologi, kerusakan sel epitel, terutama epitel saluran cerna, dan debilitas umum. Defisiensi vitamin B12 menimbulkan anemia megaloblastik yang disertai gangguan neurologic,bila tidak cepat diobati kelainan neurologic ini dapat membuat pasien cacat seumur hidup. Defisiensi vitamin B12 pada orang dewasa sering di sebabkan oleh gangguan absorpsinya, misalnya pada defisiensi vitamin B12 yang klasik yang disebut anemia pernisiosa Addison. Pada penyakit tersebut terjadi kegagalan sekresi faktor intrinsic castle (FIC) oleh sel parietal lambung yang berfungsi dalam absorbs vitamin B12 ileum.Sianokobalamin di absorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK. Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Hidroksokobalamin dan koenzin B12 lebih lambat di absorpsi, agaknya karena ikatannya yang lebih kuat dengan protein. Absorpsi peroral berlangsung lambat di ileum; kadar puncak dicapai 8-12 jam setelah pemberian 3mg. absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan FIC dan absorpsi secara langsung.Pada pasien anemia pernisiosa yang berat, sebaiknya langsung di suntikkan 100 sianokobalamin dan asam folat1-5 mg secara IM. Selanjutnya 100 sianokobalamin IM dan 1-2 mg asam folat per oral diberikan selama 1-2 minggu. Vitamin B12 tersedia dalam bentuk tablet untuk pemberian oral dan larutan untuk suntikan.4. VITAMIN CVitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.Vitamin C berperan sebagai kofaktor dlam sejumlah reaksi hidrolisasi dan amidasi dengan memindahkan elektron ke enzim dengan ion logamnya harus berada dalam keadaan tereduksi; dan dalam keadaan tertentu bersifat sebagai antioksidan. Dengan demikian vitamin C dibutuhkan untuk mempercepat perubahan residu prolin dan lisin pada prokolagen menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin pada sintesis kolagen. Selain itu juga diperlukan untuk perubahan asam folat ,emjadi asam folinat, metabolisme obat oleh mikrosom dan hidroksilasi dopamin menjadi norepinefrin. Asam askorbat meningkatkan aktivitas enzim amidase yang berperan dalam pembentukan hormon oksitosin dan antidiuretik. Dengan mereduksi ion feri menjadi fero dalam lambug vitamin C meningkatkan absorpsi besi. AKG vitamin C ialah 35mg untuk bayi dan meningkat sampai kira-kira 60mg pada dewasa. Efisiensi absorpsi akan berkurang dan kecepatan eksresi akan meningkat bila digunakan dalam jumlah besar. Kebutuhan vitamin C akan meningkat pada penyakit infeksi, tuberkulosis, tukak peptik, penyakit neoplasma, pasca bedah atau trauma, ppada hipertiroid, kehamilan dan laktasi. Beberapa obat diduga dapat mempercepat ekresi vitamin C misalnya tetrasiklin, fenobarbital dan salisilat.Perokok diperkirakan membutuhkan tambahan vitamin C 50% untuk mempertahankan kadarnya dalam serum. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral juga mempunyai kadar vitamin C yang rendah dalam serum akan tetapi pengaruh kliniknya belum diketahui. Pada masa hamil dan laktasi diperlukan tambahan vitamin C 10-25mg/hari. Karena sifat reduktornya vitamin C digunakan untuk mengatasi methemoglobinemia idiopatik dengan dosis yang dianjurkan minimal 150mg.Vitamin C dengan dosis lebih dari 1g/hari dapat menyebabkan diare dikarenakan efek iritasi langsung pada mukosa usus yang meingkatkan peristaltik. Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkanpinpoint haemorrhages. Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.

5. VITAMIN DVitaminD (kolekalsiferol) adalah vitamin yang larut dalam lemak yang penting untuk metabolismemineral. Vitamin D membantu menjaga kadarkalsiumdarah, dengan meningkatkan penyerapan dari makanan dan mengurangi kehilangan kalsium di urin. Kedua fungsi membantu menjaga kalsium dalam cadangan yang disimpan dalam tulang. Vitamin D juga dapat mentransfer kalsium dari tulang ke darah, yang sebenarnya dapat melemahkan tulang. Meskipun efek keseluruhan vitamin D pada tulang rumit, yang pasti adalah bahwa sejumlah vitamin D diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi.Vitamin D sebenarnya merupakan turunan dari molekulsteroidyang merupakan salah satu turunan dari kolesterol. .Vitamin D terdiri daridua bentuk aktif, yaitu :1. Vitamin D2Dikenal juga dengan namaergokalsiferol, berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.2. Vitamin D3Dikenal dengan namakolekalsiferolsendiri berasal dari turunan senyawa7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan padakulit manusia.Vitamin D berperan dalam homeostasis kalsium. Meskipun dinamakan vitamin, sebenarnya memiliki karakteristik suatu hormon, yang bersama hormon paratiroid mengatur kadar Ca2+ plasma. Karakteristik vitamin D yang sesuai dengan hormon adalah yang disintesis dikulit dan pada keadaan ideal mungkin tidak dibutuhkan dalam makanan, mengalami transportasi melalui darah menuju organ yang jauh (hati, ginjal) untuk diaktivasi oleh enzim, bentuk aktifnya mengikat reseptor spesifik pada jaringan target yang pada akhirnya meningkatkan kadar Ca2+ plasma. Reseptor bentuk aktif vitamin D ternyata didapatkan pada banyak sel termasuk sel hematopoietik, sel epidermis, sel pankreas, otot dan saraf yang memperantarai kerja vitamin D yang tidak berhubungan dengan homeostasis Ca2+.Absorpsi vitamin D melalui saluran cerna cukup baik. Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat dan lebih sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore akan mengganggu absorpsi vitamin D. Dalam sirkulasi, vitamin D diikat oleh alpha-globulin yang khusus dan selanjutnya disimpan pada lemak tubuh untuk waktu lama dengan masa paruh19-25 jam. 25-hidroksikolekalsiferol (25-HCC) mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat sehingga masa paruh dapat mencapai 19 hari.Kebutuhan vitamin ini pada bayi adalah 400/unit hari, jumlah tersebut juga diperkirakan cukup untuk anak, orang dewasa, pada masa hamil dan lataksi. Vitamin D diindikasikan untuk rakitis, tetani infantil, hipoparatiroidisme, profilaksisTelah kita bicarakan bahwa vitamin D terdapat di dalam bahan makanan hewani dan ada yang khas di dalam bahan makanan nabati. Di dalam jaringan di bawah kulit terdapat 7-dehydro cholesterol yang berubah menjadi vitamin cholecalciferol (vitamin D3) pada penyinaran ultraviolet yang terdapat di dalam sinar matahari. Jadi di daerah tropik di mana terdapat banyak sinar matahari, defisiensi vitamin D tidak perlu terjadi, asal saja kulit kita cukup terkena sinar matahari. Bahan makanan yang kaya akan vitamin D ialah susu,di negara barat susu difortifikasikan dengan vitamin A dan vitamin D.Untuk penyerapan vitamin D yang baik diperlukan adanya garam empedu. Mengenai transport, katabolisme dan ekskresi vitamin D belum banyak diketahui, sehingga masih memerlukan banyak penelitian lebih lanjut.Kebutuhan akan vitamin D belum diketahui dengan pasti, karena vitamin ini dapat disintesa dari jenis cholesterol tertentu yang terdapat di dalam jaringan di bawah kulit. Namun demikian diperkirakan bahwa konsumsi 400 SI sehari sudah mencukupi untuk semua umur dan jenis kelamin. Di amerika mula-mula dianjurkan konsumsi sebanyak 800 SI seorang sehari, tetapi kemudian terdapat tanda-tanda bahwa dosis itu terlalu tinggi, sehingga kemudian diturunkan menjadi 400 SI.Defisiensi vitamin D memberikan penyakit rakhitis (rickets) atau disebut pula penyakit inggris, karena mula-mula banyak terdapat dan dipelajari di negeri inggris. Sebelum diketahui adanya vitamin sebagai zat gizi. Penyakit ini merupakan problema gawat sekali di Negeri inggris, di mana anak-anak tidak dapat dikenai cukup sinar matahari untuk jangka waktu sangat panjang, karena hidup di lorong-lorong kota London, yang tidak pernah terkena sinar matahari karena terlindung oleh bayangan gedung-gedung yang tinggi. Secara umum di Indonesia penyakit ini tidak perlu dirisaukan, tetapi kasus sporadis mungkin masih dijumpai pada anak-anak atau para wanita yang karena adat istiadat sdikit sekali terkena sinar matahari.Konsumsi berlebihan vitamin D dapat pula memberikan gejala-gejala Hypervitaminosis D. Kondisi ini mungkin terjadi pada anak-anak yang mendapat tetes konsentrat minyak ikan yang terlalu banyak untuk jangka waktu lama. Hypervitaminosis D menyebabkan perkapuran di dalam jaringan yang bukan biasanya, sepertidi dalam organ-organ vital ginjal dan sebagainya. Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila pengerasan tulang pada anak-anak terhambat sehingga menjadi lembek. Kaki membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar (lutut dan pergelangan), tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena penutupan fontanel terlambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak. Riketsia jarang dapat disembuhkan sepenuhnya. Sebelum ditemukan fortifikasi makanan dengan vitamin D, riketsia banyak terdapat di Negara-negara dengan empat musim. Sekarang masih terdapat pada anak-anak miskin di kota-kota industry yang kurang mendapat sinar matahari.Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan mengalami banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat pula terjadi pada mereka yang menderita penyakit saluran cerna, hati, kandung empedu atau ginjal. Tulang melembek yang memyebabkan gangguan dalam bentuk tulang, terutama pada kaki, tulang belakang, toraks dan pelvis. Gejala awalnya adalah rasa sakit seperti rematik dan lemah dan kadang muka menggamit, tulang membengkok (bentuk O atau X) dan dapat menyebabkan fraktur (patah).Kekurangan tersedianya vitamin D dalam tubuh dapat menimbulkan beberapa gangguan pada tubuh, diantaranya dapat menimbulkan rakhitis, gangguan pada pertukaran zat kapur dan fosfor dan gangguan pada system pertulangan.Konsumsi vitamin D dalah jumlah berlebihan mencapai lima kali AKG, yaitu lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan menyebabkan keracunan. Gejalanya adalah kelebihan absorbs vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lain. Tanda-tanda khas adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin berlebihan. Bayi yang di beri vitamin D berlebihan, menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh tulang, gangguan pertumbuhan dan kelambatan perkembangan mental.

6. VITAMIN EVitamin E (alfa-tokoferol) adalah suatuantioksidanyang melindungi sel-sel tubuh terhadap kerusakan oleh senyawa kimia reaktif yang dikenal sebagairadikal bebas. Vitamin E dan selenium (suatu mineral esensial yang merupakan komponen dari enzim antioksidan) mempunyai sifat yang sama. Tocopherol tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak sepertiminyak,lemak,alkohol,aseton,eterdan sebagainya. Karena tidak larut dalam air, vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna dalamempeduhati.Vitamin E stabil pada pemanasan namun akan rusak bila pemanasan terlalu tinggi. Vitamin E bersifatbasajika tidak adaoksigendan tidak terpengaruh olehasampada suhu 100oC. Bila terkena oksigen di udara, akan teroksidasisecara perlahan-lahan. Sedangkan bila terkena cahaya warnanya akan menjadi gelap secara bertahap.Vitamin E adalah golongan vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini terdapat dalam bagian makanan yang berminyak, dan dalam tubuh hanya dapat dicerna oleh empedu, di hati, karena tidak larut dalam air. Vitamin E sangat di butuhkan oleh tubuh kita.Vitamin E diabsorpsi baik melalui saluran pencernaan. Dalam darah terutama terikat dengan beta-lipoprotein dan didistribusi ke semua jaringan. Kadar plasma sangat bervariasi diantara individu normal, dan berfluktuasi tergantung kadar lipid. Rasio vitamin E terhadap lipid total dalam plasma digunakan untuk memperkirakan status vitamin E. Nilai di bawah 0,8 mg/g menunjukkan keadaan defisiensi. Pada umumnya kadar tokoferol plasma nampaknya lebih berhubungan dengan asupan dan gangguan absorpsi lemak pada usus halus daripada pada ada tidaknya penyakit. Vitamin E sukar melalui sawar uri, sehingga bayi yang baru lahir hanya mempunyai kadar tokoferol plasma kurang lebih 1/5 kadar tokoferol plasma ibunya, tetapi ASI mengandung alfa tokoferol yang cukup untuk bayi.Pada orang indonesia kebutuhan ini belum terpenuhi. Asupan yang dibutuhkan diperkirakan 10-30mg untuk mempertahankan kadar normal vitamin E dalam darah. Tanda atau gejala kekurangan vitamin E pada tubuh memang jarang terjadi. Biasanya hal yang akan kami bahas adalah tentang penderita penyakit tertentu. Dimana penyakit ini menyebabkan penyerapan vitamin E untuk tubuh tidaklah menjadi begitu optimal.Cystic fibrosisdanchrons diseasemerupakan penyakit dimana saat diderita, tidak dapat mencerna lemak yang masuk ke dalam tubuh dengan baik dan juga menyebabkan penyerapan vitamin E pada usus tidak optimal. Sehingga penderita penyakit ini cenderung kekurangan vitamin E mereka.Hal lain yang bisanya menjadi gejala kekurangan vitamin E adalah karena seseorang tersebut sedang menjalani diet rendah lemak. Saat asupan lemak tidak masuk ke dalam tubuh, maka vitamin E pun akan sulit larut dalam tubuh. Dengan demikian dibutuhkan sedikit makanan berlemak untuk melarutkan vitamin E yang sudah masuk dalam tubuh.Jika anda memakai obat-obatan, seperti penurun lemak atau kolesterol, hal ini bisa menyebabkan turunnya asupan vitamin E yang harus masuk dalam tubuh anda. Tanda-tanda seseorang kekurangan vitamin E seperti luka lama sembuh, tubuh mudah memar, varises, kurang gairah seks, infertilitas, hilangnya kekuatan otot, dan masih banyak gejala dan penyakit yang akan kami bahas akibat kekurangan vitamin E ini.Jika asupan vitamin E kurang pada tubuh maka sel darah merah mudah rusak kemudian terbelah. Pada keadaan ini terjadi kerusakan pada sistem otot dan syaraf. Nantinya orang tersebut akan mengalami kesulitan dalam berjalan. Serta terjadinya nyeri pada otot betis. Bahkan jika kekurangan vitamin E ini cukup besar dan berkelanjutan, dapat berpotensi memicu adanya kanker baru dalam tubuh yang menyerang paru-paru, saluran pencernaan, dan payudara.Penyakit pada bayi juga banyak yang disebabkan kekurangan vitamin E. Apalagi pada bayi prematur yang memang memiliki cadangan vitamin E yang sedikit. Sehingga pada bayi prematur yang kekurangan vitamin E dalam tubuhnya akan mengalami gangguan penglihatan. Pada anak yang memiliki usia yang lebih besar, kekurangan vitamin E ini akan menimbulkan penyakit seperti kelainan saraf, refleks menurun, gangguan penyerapan di usus, dan lemahnya otot.Perlu adanya penanganan khusus jika seseorang sudah kekurangan vitamin atau defisiensi vitamin E secara akut bahkan kronis. Untuk segera dilakukan upaya pengobatan rumah sakit, Pemberian vitamin E secara kontinu agar tidak timbul penyakit yang lebih besar seperti kanker usus, kanker payudara atau kanker paru-paru tidak terjadi.

7. VITAMIN KVitamin K merupakan sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin K adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona. Vitamin K bersifat tahan panas, namun mudah rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari.Vitamin k berguna untuk mencegah atau mengatasi pendarahan akibat defisiensi vitamin K. Selain berperan dalam proses pembekuan darah, vitamin k juga memiliki beberapa manfaat lainnya bagi tubuh antara lain membantu penyerapan mineral penting seperti kalsium, membantu mencegah hilangnya kepadatan tulang dan membantu mengobati osteoporosis , mencegah pengerasan arteri sehingga mengurangi risiko penyakit jantung, bermanfaat sebagai pencegahan dan pengobatan kanker , pada wanita dapat mencegah terjadinya perdarahan menstruasi yang berlebihan, mencegah risiko penyakit hemoragik pada bayi baru lahir, mengobati lingkaran hitam di bawah mata dan memar di wajah, mensintesis protein yang ditemukan pada plasma, tulang dan ginjal, berperan penting untuk konversi glutamat asam amino ke asam gamma-carboxyglutamic (gca), berperan dalam karboksilasi osteocalcin (oc), dalam rangka untuk mengikat kalsium. Namun fungsi utamanya yaitu sebagai ko-enzim essensial dari sistem enzim yang mensintesa faktor pembekuan darah yakni faktor II (protrombin), VII (prokonvertin), IX (Christmas factor), dan X (S.P. factor)Dikenal beberapa jenis vitamin K alam yaitu vitamin K1(Filokuinon, fitonadion) dan vitamin K2 (Senyawa menakuinon) dan satu jenis vitamin K sintetik yaitu vitamin K3 (menadion). Vitamin K1 yang digunkan pada pengobatan, terdapat pada kloroplas sayuran berwarna hijau dan buah-buahan seperti kol, bayem, tomat. Vitamin K2 disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri gram-positif. Vitamin K sintetik merupakan derivat naftokuinon dengan aktivitasyang mendekati vitamin k alam.Pada orang normal vitamin ini tidak mempunyai efek farmakodinamik, tetapi pada pasien defisiensi vitamin K berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa faktor pembekuan darah yaitu protrombin, faktor VII (prokonvertin), faktor IX (faktor Christmas) dan faktor X (faktor Stuart) yang berlangsung di hati.Vitamin K merupakan suatu suatu kofaktor enzim mikrosom hati yang penting untuk mengaktivasi prekusor faktor pembekuan darah, dengan mengubah residu asam glutamat dekat amino terminal tiap prekusor menjadi residu -karboksilglutamil. Pembentukan asam amino baru yaitu asam -karboksilglutamat, memungkinkan protein tersebut mengikat ion kalsium dan selanjutnya dapat terikat dengan permukaan fosfolipid. Perubahan tersebut diperlukan untuk rangkaian tahapan selanjutnya untuk pembekuan darah. Vitamin K hidrokuinon merupakan bentuk aktif vitamin K. Selain daripada faktor pembekuan darah dari vitamin k dependent karboksiglutamat, juga didapatkan pada berbagai protein antara lain pada osteocalcin tulang yang dieksresikan oleh osteoblast. Sintesis osteocalcin diatur oleh kalsitriol dan kadarnya tergantung pada turnover rate tulang.Jumlah kebutuhan manusia terhadap vitamin K sangat kecil, yakni hanya 1-2 mcg/kg bb sedangkan pada bayi 10mcg/kg bb. Pada orang dewasa yang sehat kebutuhan vitamin K biasanya sudah terpenuhi dari makanan hasil sintesis oleh oleh bakteri usus. Sintesis vitamin K oleh bakteri usus sekitar 50% dari kebutuhan vitamin K per hari. Defisiensi vitamin K menyebabkan hipoprotrombinemia (yaitu suatu keadaan adanya defisiensi protrombin dalam darah) dan menurunnya kadar beberapa faktor pembekuan darah sehingga waktu pembekuan darah memanjang dan dapat terjadi pendarah yang spontan seperti ekomosis, epistaksis, hematuria, pendarahan saluran cerna, pendarahan intrakranial, pendarahan pascabedah dan kadang-kadang hemoptisis.Selain itu jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan pendarahan atau hemoragik. Kekurangan vitamin K jarang terjadi karena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari makanan. Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, sedangkan air susu ibu hanya mengandung sejumlah kecil vitamin K. Oleh karena itu bayi perlu diberikan sejumlah vitamin K saat lahir.Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir ditandai dengan kecenderungan mengalami perdarahan yang merupakan ciri awal dari kekurangan vitamin K. Hal ini terjadi karena Plasenta tidak mengantarkan lemak dan vitamin K dengan baik. Fungsi hati dari bayi baru lahir masih belum matang untuk menghasilkan faktor-faktor pembekuan darah yang cukup (faktor pembekuan adalah protein dalam darah yang memudahkan pembekuan dan memerlukan vitamin K), Usus tidak memiliki bakteri yang menghasilkan vitamin K selama hari-hari pertama bayi, ASI hanya sedikit mengandung vitamin K, suatu suntikan vitamin K seharusnya diberikan pada bayi baru lahir untuk melindungi bayi dari penyakit ini. Bayi yang mendapatkan ASI dan belum mendapatkan suntikan vitamin K pada saat lahir sangat rentan terhadap kekurangan vitamin K karena itu dianjurkan untuk memberikan profilaksis vitamin Ksecara rutin pada bayi yang baru dilahirka.Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena kekurangan mengkonsumsi sayuran atau mengkonsumsi antobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri baik dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan dan kurangnya garam empedu.Kelebihan vitamin dalam tubuh dapat mengakibatkan keracunan. Keracunan vitamin K bisa terjadi, misalnya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis (penghancuran sel darah merah), penyakit kuning dan kerusakan otak.Absorbsi vitamin K melalui usus sangat tergantung dari kelarutannya. Absorbsi filokuinon (vitamin K1) dan menakuinon ( vitamin K2) hanya berlangsung pada baik bila terdapat garam-garam empedu, sedangkan menadion dan derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun tidak ada empedu. Berbeda dengan filokuinon dan menakuinon yang harus melalui saluran limfe lebih dahulu, menadion dan derivatnya yang larut air dapat masuk ke sirkulasi darah. Vitamin K alam dan sintetik diabsorpsi dengan mudah setelah penyuntikan IM. Bila terdapat gangguan gangguan absorpsi vitamin K akan terjadi hipoprotrombinemia setelah beberapa minggu, sebab persedian vitamin K didalam tubuh hanya sedikit.Metabolisme vitamin K di dalam tubuh tidak banyak diketahui. Pada empedu dan urin hampir tidak ditemukan bentuk bebas, sebagian besar dikonjugasi dengan asam glukorat. Pemakaian antibiotik sangat mengurangi jumlah vitamin K dalam tinja terutama merupakan hasil sintesis bakteri usus.Sedian dari vitamin K yaitu tablet fitonadion (vitamin K1) 5mg. Emulsi fitonadion yang mengandung 2 atau 10 mg/mL untuk parenteral.Tablet menadion 2,5 dan 10mg. Larutan menadion dalam minyak yang mengandung 2, 10, dan 2,5 mg/mL untuk pemakaian IM. Tablet menadion natrium bisulfit 5mg yang mengandung 5 dan 10mg/mL, untuk pemakaian parenteral.

BAB IIIPENUTUP1. KESIMPULANDapat disimpulkan bahwa materi mengenai vitamin yakni:1. Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolism tubuh manusia.2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama, yakni vitamin yang larut dalam air yaitu Vitamin B dan Vitamin C, sedangkan Vitamin K yang tidak larut dalam air atau larut lemak yaitu Vitamin A, D, E, dan K.3. Vitamin meupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuholeh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya.4. Vitamin yag larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.5. Kebanyakan Vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.

2.SARANKita harus memenuhi asupan masing-masing jenis vitamin agar tidak kekurangan asupan vitamin (avitaminosis), namun jangan mengkonsumsinya dalam jumlah berlebihan pula karena dapat menyebabkan hipervitaminosis.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2010. ISO Indonesia. Jakarta: PT. ISFI.Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-5. Jakarta: Universitas Indonesia.Mutschler, Ernst. 1991. Dinamika Obat. Jakarta: ITB.Tjay, Tan Hoan. 2007. Obat-Obat Penting. Edisi ke-6. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.