Top Banner
KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan ke khadirat Allah swt atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “kosakata dan diksi“. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari pengajar mata kuliah bahasa indonesia. Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada : 1. Ibu Sri Utaminingsih SE. MM selaku Guru Mata kuliah yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini 2. Rekan-rekan semua di Kelas 01SMJMG Universitas Pamulang. 3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penyusun. 1
35

MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Apr 21, 2023

Download

Documents

Miftah Setiawan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan ke khadirat Allah

swt atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan

makalah dengan judul “kosakata dan diksi“. Makalah ini

disusun guna memenuhi tugas dari pengajar mata kuliah

bahasa indonesia.

Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih

banyak kekurangan - kekurangan baik pada teknis

penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran

dari semua pihak sangat kami harapkan demi

penyempurnaan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan

ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-

pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,

khususnya kepada :

1. Ibu Sri Utaminingsih SE. MM selaku Guru Mata kuliah

yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam

pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam

rangka penyelesaian penyusunan makalah ini

2. Rekan-rekan semua di Kelas 01SMJMG Universitas

Pamulang.

3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada

keluarga yang telah memberikan dorongan dan bantuan

serta pengertian yang besar kepada penyusun.

1

Page 2: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah

ini.

Kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang

setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan

dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,

Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Pamulang, 09 April 2014

Penyusun

Kelompok 2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………. 1

Daftar Isi …………………………………………………………………. 2

Bab1 pendahuluan …………………………………………………….. 3

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 3

1.2 Tujuan ……………………………………………………………….. 3

1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………… 3

Bab2 ……………………………………………………………………… 4

2.1 Pengertian Kosakata ……………………………………………… 4

2.2 Jenis Kosakata …………………………………………………….. 7

2.3 Pengertian Diksi …………………………………………………… 10

2

Page 3: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

2.4 Tujuan Diksi ……………………………………………………….. 12

2.5 Fungsi Diksi ……………………………………………………….. 13

2.6 Kata-kata ilmiah……………………………………………………. 14

2.7 Kriteria Diksi………………………………………………………… 15

2.8 Kesesuaian Diksi…………………………………………………... 17

2.9 Klasifikasi kata Berdasarkan Diksi………………………………..

18

Bab3……………………………………………………………………… 23

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 23

3.2 Saran ………………………………………………………………… 24

Daftar Pustaka ………………………………………………………….. 25

Anggota kelompok2 …………………………………………………….. 26

BAB1 PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia Sesuai Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK&KD). Makalah ini

disusun berdasarkan tugas kelompok, dan kami kelompok

3

Page 4: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

2 mendapat bagian menyusun materi mengenai kosakata

dan diksi.

1.2   Tujuan

1.      Memenuhi tugas guru mata pelajaran bahasa

indonesia

2.      Menambah pengetahuan mengenai Materi kosakata

dan diksi

1.3.      Rumusan Makalah

1.     Pengertian kosakata dan diksi

2.     pembentukan istilah dan definisi

3. klasifikasi kata berdasrkan diksi

4

Page 5: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

BAB 2

2.1 PENGERTIAN KOSAKATA

Kosakata (bahasa Inggris: vocabulary) adalah himpunan

kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain,

atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.

Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua

kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau

semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh

orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan

kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan

gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya.

Karenanya banyak ujian standar, seperti SAT, yang

memberikan pertanyaan yang menguji kosakata.Penambahan

kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan

bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu

bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam

suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering

diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata

pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang

menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan

yang menarik dan edukatif.

5

Page 6: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Seseorang yang menguasai banyak kosakata dapat

menyampaikan gagasannya dengan baik. Namun, akan lebih

baik jika dalam mengungkpakan gagasannya, ia dapat

memilih atau menempatkan kata secara tepat dan sesuai.

pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari

upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam

kalimat, alenia, atau wacana.

pemilihan kata akan dapat dilakukan bila tersedia

sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan.

Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah

kata yang dapat menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat

pada imajinasi pembaca atau pendengar. Untuk itu, agar

gagasan-gagasan tersebut dapat dengan tepat agar pada

imajinasi pembaca atau pendengar, ketersediaan kata

yang dimiliki oleh seorang penulis mutlak diperlukan

yaitu berupa perbendaharaan kata yang memadai, seakan-

akan ia memiliki daftar kata.

persoalan ketepatan pilihan kata itu menyangkut pula

masalah makna kata dan kosa kata seseorang, sehingga

dari daftar kata itu dipilih salah satu kata yang

paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian.

Tanpa menguasai sediaan kata yang cukup banyak, tidak

mungkin seseorang dapat melakukan pemilihan atau

seleksi kata.

Pemilihan kata bukanlah sekedar kegiatan memilih kata

yang tepat, melainkan juga memilih kata yang cocok.

6

Page 7: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Cocok dalam hal ini berarti sesuai dengan konteks

dimana kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan

dengan nilai rasa masyarakat pemakainya. Untuk itu,

dalam memilih kata diperlukan analisis dan

pertimbangan tertentu.

hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan

pilihan kata adalah diantaranya penulis atau pengarang

mampu membedakan secara cermat denotasi dan konotasi

kata, mampu mengetahui kata kerja yang menggunakan kata

depan yang harus digunakan secara idiomatic, mampu

membedakan kata-kata yang mirip ejaannya, menghindari

kata-kata yang hampir bersinonim.

kata-kata yang bersinonim tidak selalu memiliki

distribusi yang saling melengkapi. Oleh karena itu,

penulis atau pembicara harus berhati-hati memilih kata

dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa

yang diinginkannya, sehingga tidak timbul interpretasi

yang berlainan,

sebagai contoh :

kata mati bersinonim dengan mampus, meninggal, wafat,

mangkat, tewas, gugur, berpulang, kembali ke haribaan

tuhan.

akan tetapi, kata-kata tersebut tidak dapat bebas

digunakan. Mengapa? Ada nilai rasa dan nuansa makna

yang membedakannya.

7

Page 8: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

kita tidak bisa mengatakan kucing kesayanganku wafat

tadi malam.

sebaliknya, kita tidak dapat mengatakan menteri fulan

mati tadi malam.

itulah contoh hasil analisis dan pertimbangan tertentu.

jadi, ketepatan makna harus menuntut kesadaran penulis

atau pembicara untuk tetap mengikuti perkembangan makna

kata dari waktu ke waktu.

Dari uraian diatas ada tiga hal yang dapat kita

simpulkan, yaitu

Kemampuan memilih kata hanya dimungkinkan bila

sesorang menguasai banyak kosa kata,

Pilihan kata mengandung pengertian upaya atau

kemampuan membedakan secara tepat kata-kata yang

memiliki nuansa makna bersinonim,

Pilihan kata menyangkut kemampuan untuk memilih

kata yang tepat dan cocok situasi atau konteks

tertentu.

Dengan demikian bahwa pilihan kata sebenarnya

berhubungan dengan tutur dan tata tulis untuk mewadahi

pikiran. Untuk memilih kata dengan tepat, diperlukan

penguasaan kosa kata yang memadai.

kata yang dipilih dapat memberikan ketepatan makna

karena pada masyarakat tertentu sebuah kata sering

mempunyai makna yang baik, dan pada masyakat lain

memberikan makna yang kurang baik.

8

Page 9: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

penggunaan kata harus sesuai dengan norma kebahasaan

masyarakat. Agar tidak salah, gunakanlah kamus sebagai

pedoman dalam pemilihan kata. Karena dalam menggunakan

kamus, kata-kata yang disajikan tidak hanya sebatas

kata, tetapi beserta contoh kalimatnya, sehingga kita

bisa melihat dengan tepat konteks kata tersebut.

Jadi yang dimaksud dengan pilihan kata atau diksi

adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa

yang hendak kita ungkapkan. Saat kita berbicara, kadang

kita tidak sadar dengan kata – kata yang kita gunakan.

Maka dari itu, tidak jarang orang yang kita ajak

berbicara salah menangkap maksud pembicaraan kita.

2.2 JENIS KOSAKATA

Menurut Tarigan, Dj. (1994) jenis kosakata dapat

dikategorikan sebagai berikut ini.

a)      Kosakata dasar

Kosakata dasar (basic vocabularry) adalah kata-kata yang

tidak mudah berubah atau sedikit sekali

kemungkinannya dipungut dari bahasa lain. Di bawah

ini yang termasuk ke dalam kosakata dasar yaitu:

1) Istilah kekerabatan, misalnya: ayah, anak, nenek,

kakek, paman, bibi, mertua, dan sebagainya.

2) Nama-nama bagian tubuh, misalnya: kepala, rambut,

lidah dan sebagainya.

9

Page 10: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

3) Kata ganti (diri, petunjuk), misalnya: saya,

kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu, sana,

sini dan sebagainya

4) Kata bilangan, misalnya: satu, dua, sepuluh,

seratus, sejuta, dan sebagainya.

5) Kata kerja, misalnya: makan, minum, tidur, pergi,

dan sebagainya.

6) Kata keadaan, misalnya: suka, duka, lapar, haus,

dan sebagainya.

7) Kosakata benda, misalnya: tanah, udara, air,

binatang, matahari, dan sebagainya.

b)      Kosakata aktif dan kosakata pasif

Kosakata aktif ialah kosakata yang sering dipakai

dalam berbicara atau menulis, sedangkan kosakata pasif

ialah kosakata yang jarang bahkan tidak pernah dipakai,

tetapi biasanya digunakan dalam istilah puitisasi.

Sebagai contoh dapat tergambar dalam tabel di bawah

ini.

KOSAKATA AKTIF DAN PASIF

Kosakata Aktif Kosakata Pasif

10

Page 11: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Bunga, kembang

Matahari

Angin

Hati

Jiwa

(zaman) dahulu

dsb.

Puspa, kusuma

Surya, mentari

Bayu, puwana

Kalbu

Sukma

Bahari

dsb.c)      Bentukan kosakata baru

Kosakata baru ini muncul disebabkan adanya sumber

dalam dan sumber luar bahasa. Sumber dalam diartikan

sebagai kosakata swadaya bahasa Indonesia sendiri,

sedangkan sumber luar merupakan sumber yang berasal

dari kata-kata bahasa lain. Kosakata sumber luar ini

meliputi pungutan dari bahasa daerah ataupun juga

bahasa asing.

d)     Kosakata umum dan khusus

Kosakata umum adalah kosakata yang sudah meluas

ruang lingkup pemakaiannya dan dapat menaungi berbagai

hal, sedangkan kosakata khusus adalah kata tertentu,

sempit,  dan terbatas dalam pemakaiannya.

e)      Makna denotasi dan konotasi

Kridalaksana (dalam Tarigan, 1994:531) memberi

definisi mengenai makna denotasi yaitu kata atau

kelompok kata yang didasarkan pada penunjukkan yang

lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan

atas konvensi tertentu, sifatnya objektif. Makna

11

Page 12: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

denotasi ini biasa disebut juga dengan makna

sebenarnya; makna yang mengacu pada suatu referen tanpa

ada makna embel-embel lain; bukan juga makna kiasan

atau perumpamaan. Makna denotasi ini tidak menimbulkan

interpretasi dari pendengar atau pembaca.

Makna konotasi adalah makna yang timbul dari

pendengar atau pembaca dalam menstimuli atau

meresponnya. Dalam merespon ini terkandung emosional

dan evaluatif yang mengakibatkan munculnya nilai

rasa terhadap penggunaan atau pemakaian bahasa atau

kata-kata tersebut. Dalam pembagiannya, makna konotasi

ini terbagi menjadi konotasi positif dan konotasi

negatif. Konotasi positif yaitu konotasi yang

mengandung nilai ras tinggi, baik, halus, sopan dan

sebagainya. Misalnya: suami isteri, jenazah, nenek dan

sebagainya. Sedangkan yang dimaksud konotasi negatif

adalah konotasi yang mengandung nilai rasa rendah,

jelek, kasar, kotor, porno, dan sebagainya. Misal: laki

bini, buruh, mayat, bunting, udik, dan sebagainya.

f)       Kata tugas

Dalam Alwi (1999:287) mengatakan bahwa kata tugas

dapat bermakna apabila dirangkaikan dengan kata lain.

Kata tugas ini hanya memiliki arti gramatikal seperti

ke, karena, dan, dari, dan sebagainya.

g)      Kata benda (nomina)

12

Page 13: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Kata benda atau nomina dapat diklasifikasikan ke dalam

tiga segi, yaitu dari segi semantis, sintaksis, dan

segi bentuk. Secara semantis kata benda adalah kata

yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep

atau pengertian. Secara sintaksis biasanya diikuti oleh

kata sifat dan dapat diikuti kata ‘bukan’. Sedangkan

dari segi bentuk morfologinya, kata benda terdiri atas

nomina bentuk dasar dan nomina turunan

2.3 Pengertian Diksi

Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada

pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau

pembicara.[rujukan?] Arti kedua, arti “diksi” yang

lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni

berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan

dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas

13

Page 14: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan

intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.

Dari buku Gorys Keraf (DIKSI DAN GAYA BAHASA (2002),

hal. 24) dituliskan beberapa point – point penting

tentang diksi, yaitu :

Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata

– kata mana yang harus dipakai untuk mencapai

suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan

kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan –

ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan

dalam suatu situasi.

Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan

membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari

gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan

untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan

situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok

masyarakat pendengar.

Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya

dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa

kata atau perbendaharaan kata bahasa itu.

Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau

kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata

yang dimiliki suatu bahasa.

Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran – kata

formal atau informal dalam konteks sosial – adalah yang

utama. Analisis diksi secara literal menemukan

14

Page 15: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan

karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang

berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter

aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan

dengan pikiran menggambarkan karakter yang

introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap

pemilihan kata dan sintaks.

Selain itu juga Diksi, digambarkan dengan kata – seni

berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan

dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas

terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan

intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Atau

kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna

dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan

untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan

situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok

masyarakat pendengar.

Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada

beberapa hal yang mempengaruhi pilihan kata,

diantaranya :

Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan

atau hal yang ‘diamanatkan’

Kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-

nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin

disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk

15

Page 16: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa

pembacanya.

Menguasai sejumlah kosa kata (perbendaharaan kata) yang

dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan

dan mendayagunakan kekayaannya itu menjadi jaring-

jaring kalimat yang jelas dan efektif.

2.4 TUJUAN DIKSI

Agar maksud dan tujuan pilihan kata dapat tercapai

seperti apa yang telah dituliskan pada definisi

tersebut diperlukan semacam indikator bahwa si

pendengar atau pembicara dapat memiliki gambaran atau

perasaan yang sama layaknya penulis atau pembaca, yaitu

:

Dapat mengkomunikasikan gagasan dan sesuai

berdasarkan kaidah suatu bahasa, dalam hal ini

adalah kaidah bahasa Indonesia

16

Page 17: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling

efektif) tanpa salah penafsiran atau salah makna

Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai

dengan harapan si penulis atau pembicara, dan

Mendapatkan target komunikasi yang diharapkan.

Untuk itu diperlukan sesuatu yang disebut dengan

kesesuaian pilihan kata dan ketepatan pilihan kata

walaupun kedua pilihan kata tersebut memiliki arti yang

berbeda. Ketepatan pilihan kata berkenaan apakah kata

yang digunakan sudah setepat-tepatnya, sehingga tidak

menimbulkan anggapan yang lain antara pembicara dan

pendengar atau penulis dengan pembaca.

Adapun yang berkenaan pilihan kata, apakah kata yang

digunakan tersebut tidak merusak suasana atau

menyinggung perasaan orang yang diajak berbicara.

2.5 Fungsi Diksi

Fungsi dan yang mempengaruhi Diksi :Hal-hal yang

mempengaruhi diksi berdasar kemampuan pengguna bahasa :

17

Page 18: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

- Serangkaian kalimat harus jelas dan efektif sehingga

sesuai dengan

gagasan utama.

- Cara dari mengimplementasikan sesuatu kedalam sebuah

situasi .

- Sejumlah kosakata yang didengar oleh masyarakat harus

benar-benar

di kuasai.

Fungsi dari diksi :

- Untuk mencegah kesalah pahaman.

- Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.

- Untuk Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara

verbal.-

supaya suasana yang tepat bisa tercipta.

- Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat

resmi, resmi,

tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau

pembaca.

18

Page 19: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

2.6 KATA-KATA ILMIAH

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu saja sudah

sangat sering mendengar kata ilmiah. Kata ilmiah

seringkali dihubungkan dengan bidang pendidikan atau

hal-hal yang berbau ilmu pengetahuan.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,

kata ilmiah memiliki arti bersifat ilmu. Secara ilmu

pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.

Namun, pengertian dari kata ilmiah itu sendiri tidak

lantas menjelaskan keilmiahan dari sebuah karya atau

kegiatan yang bersifat ilmiah. Untuk mengukur

keilmiahan suatu karya atau kegiatan perlu ada tolok

ukur.

Agar seseorang dapat mendayagunakan bahasa secara

maksimal diperlukan kesadaran betapa pentingnya

menguasai kosakata. Penguasaan kosakata tidak akan

pernah lepas dari kemampuan mengunakan pilihan kata

secara tepat.

19

Page 20: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Memilih kata yang tepat untuk dapat menyampaikan

gagasan ilmiah menuntut penguasaan, seperti :

1. Ketrampilan yang tinggi terhadap bahasa yang

digunakan,

2. Wawasan bidang ilmu yang ditulis

3. Konsistensi penggunaan sudut pandang, istilah,

baik dalam makna maupun bentuk agar tidak

menimbulkan salah penafsiran,

4. Syarat ketepatan kata, dan

5. Syarat kesesuaian kata.

Oleh karena itu, ketepatan pemilihan kata terkait

dengan konsep, logika, dan gagasan yang hendak ditulis

dalam karangan.

Ketepatan tersebut akan dapat menghasilkan kepastian

makna, sedangkan kesesuian kata menyangkut kecocokan

antara kata yang dipakai dengan situasi yang hendak

diciptakan, sehingga tidak mengganggu suasana batin,

emosi, atau psikis penulis dengan pembacanya, pembicara

dengan pendengarnya.

2.7 Kriteria Diksi

Agar dapat menghasilkan pengungkapan yang menarik

melalui pilihan kata maka diksi yang baik harus

memenuhi kriteria, yaitu :

20

Page 21: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

·         Ketepatan dalam pemilihan kata dalam

menyampaikan suatu gagasan.

·         Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan

untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna

sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan

kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan

situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.

·         Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu

memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat

yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.

Kriteria pemilihan kata

• Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi

Misalnya :

- Monyet itu kurus sekali.

- Dasar monyet kamu itu!

• Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam

ejaannya

Misalnya :

- Karton - Kartun

- Intensif – Insentif

• Dapat memahami makna kata-kata abstrak dan kata

konkrit.

Kata abstrak :

21

Page 22: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Jika kata itu bermakna sifat, keadaan dan kegiatan.

Contoh : Ketulusan, Kebodohan, Kepandaian, Kecintaan

dan lain-lain.

Kata konkrit :

Jika kata itu bermakna pada suatu benda, orang atau

apa saja yang mempunyai eksistensi.

Misalnya : Mobil, Motor, Rumah dan lain-lain.

Contoh :

- Ketulusan hatinya membuat dia akhirnya luluh.

- Ayah baru membeli motor kemarin.

• Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan

secara tepat.

Contoh :

- Antara aku dan dia tidak terjadi apa-apa.

- Baik menang maupun kalah itu sama saja.

- Bukannya saya tidak percaya, tetapi saya agak ragu

akan kemampuannya.

• Dapat membedakan kata-kata umum dengan kata-kata

khusus.

Contoh :

- Kata umum : melihat,

- Kata khusus : menatap, memandang, melotot,

membelalak, melirik, memperhatikan, menonton.

22

Page 23: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

2.8 KESESUAIAN DIKSI

Perbedaan ketepatan dan kecocokan pertama-tama mencakup

soal kata mana yang akan digunakan dalam kesempatan

tertentu, walaupun kadang-kadang masih ada perbedaan

tambahan berupa perbedaan tata bahasa,pola kalimat,

panjang atau kompleknya suatu alinea, dari beberapa

segi lain. Perbedaan antara ketepatan dan kesesuaian

dipersoalkan adalah apakah kita dapat mengungkapkan

pikiran kita dengan cara yang sama dalam sebuah

kesempatan dan lingkungan yang kita masuki.

23

Page 24: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Syarat-Syarat Kesesuaian Diksi

Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut:

1.Hindarilah sejauh mungkin bahasa aatau unsur

substandard dalam situasi yang formal.

2.Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus

saja. Dalam situasi yang umum hendaknya penulis dan

pembicara mempergunakan kata-kata popular.

3.Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.

4.Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari

pemakaian kata-kata slang

5.Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan.

6.Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati).

7.Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial.

2.9 KLASIFIKASI KATA BERDASARKAN DIKSI

Klasifikasi kata berdasarkan makna

1. Makna denotatif

Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar

secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna

yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah

suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara

objektif. Sering juga makna denotatif disebut

24

Page 25: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

makna konseptual.

Kata makan, misalnya, bermakna memasukkan sesuatu

kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna kata

makan seperti ini adalah makna denotatif. Makna

denotatif disebut juga dengan istilah; makna

denatasional, makna kognitif, makna konseptual,

makna ideasional, makna referensial, atau makna

proposional (keraf,2002:2080). Disebut makna

denotasional, konseptual, referensial dan

ideasional, karena makna itu mengacu pada

referensi, konsep atau ide tertentu dari suatu

referensi. Disebut makna kognitif karena makna itu

berhubungan dengan kesadaran, pengetahuan dan

menyangkut rasio manusia.

2. Makna konotatif

Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang

timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap

pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada

sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna

konotatif dapat berarti untung atau pukul. Makna

konotatif atau sering disebut juga makna kiasan,

makna konotasional, makna emotif, atau makna

evaluatif. Kata-kta yang bermakna konotatif atau

kiasan biasanya dipakai pada pembicaraaan atau

karangan nonilmiah, seperti: berbalas pantun,

25

Page 26: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

peribahasa, lawakan, drama, prosa, puisi, dan

lain-lain. Karangan nonilmiah sangat mementingan

nilai-nilai estetika. Nilai estetika dibangun oleh

bahasa figuratif dengan menggunakan kata-kata

konotatif agar penyampaian pesan atau amanat itu

terasa indah.

Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia

tidak tetap. Kata kamar kecil mengacu kepada kamar

yang kecil (denotatif), tetapi kamar kecil berarti

juga jamban (konotatif). Dalam hal ini, kita

kadang-kadang lupa apakah suatu makna kata itu

adalah makna denotatif atau konotaif.

Kata rumah monyet mengandung makna konotatif. Akan

tetapi, makna konotatif itu tidak dapat diganti

dengan kata lain, sebab nama lain untuk kata itu

tidak ada yang yang tepat. Begitu juga dengan

istilah rumah asap.

Makna konotatif dan makna denotatif berhubungan erat

dengan kebutuhan pemakaian bahasa. Makna denotatif

ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang

menyertainya, sedangkan makna konotatif adalah makna

kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan lain-

lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu. Dengan kata

lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum,

26

Page 27: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

sedankan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan

khusus.

Contoh:

Dia adalah wanita cantik (denotatif)

Dia adalah wanita manis (konotatif)

Kata cantik lebih umum dari pada kata manis. Kata

cantik akan memberikan gambaran umum tentang seorang

wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terkandung suatu

maksud yang lebih bersifat memukau perasaan kita.

Nilai kata-kata itu dapat bersifat baik dan dapat pula

besifat jelek. Kata-kata yang berkonotasi jelek dapat

kita sebutkan seperti kata tolol (lebih jelek dari pada

bodoh), mampus (lebih jelek dari pada mati), dan gubuk

(lebih jelek dari pada rumah). Di pihak lain, kata-kata

itu dapat pula mengandung arti kiasan yang terjadi dari

makna denotatif referen lain. Makna yang dikenakan

kepada kata itu dengan sendirinya akan ganda sehingga

kontekslah yang lebih banyak berperan dalam hal ini.

Contoh lain :

Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk

memperoleh kepercayaaan masyarakat.

Kata membanting tulang (makna denotatif adalah

pekerjaan membanting sebuah tulang) mengandung makna

“berkerja keras” yang merupakan sebuah kata kiasan.

27

Page 28: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Kata membanting tulang dapat kita masukan ke dalam

golongan kata yang bermakna konotatif.

Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada suatu

kesempatan penyampaian seperti ini disebut idiom atau

ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong

dalam kata yang bermakna konotatif.

Kata-kata idiom atau ungkapan adalah sebagai berikut:

Keras kepala Panjang tangan, Sakit hati, dan

sebagainya.

Klasifikasi makna berdasarkan leksikal

1. Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada

asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi

bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah

mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan.Sinonim

ini dipergunakan untuk mengalihkan pemakaian kata

pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak

membosankan. Dalam pemakaianya bentuk-bentuk kata

yang bersinonim akan menghidupkan bahasa seseorang

dan mengonkritkan bahasa seseorang sehingga

kejelasan komunikasi (lewat bahasa itu) akan

terwujud. Dalam hal ini pemakai bahasa dapat

memilih bentuk kata mana yang paling tepat untuk

dipergunakannya sesuai dengan kebutuhan dan

situasi yang dihadapinya.

28

Page 29: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

contoh sinonim :

agung, besar, raya.

penelitian, penyelidikan.

mati, mangkat, wafat, meninggal. cahaya,

sinar.

ilmu, pengetahuan.

2. Antonim

Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan

satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan

kata.

Contoh antonim :

keras, lembek surga, neraka

naik, turun laki-laki, perempuan

kaya, miskin atas, bawah

3. Homonim

Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang

berbeda, lafal yang sama, dan ejaannya sama.

Contoh homonim :

Bu Andi bisa membuat program perangkat lunak

komputer dengan berbagai bahasa pemrograman (bisa

= mampu).

Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk

diteliti (bisa = racun).

29

Page 30: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

4. Homofon

Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna yang

berbeda, lafal yang sama, dan ejaannya berbeda.

Contoh homofon :

Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai

(masa = waktu)

Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di

media massa (massa = masyarakat umum)

5. Homograf

Homograf adalah satu kata yang memiliki makna yang

berbeda, lafal yang beda, dan ejaannya sama.

Contoh homograf :

Bapak dia seorang pejabat teras pemerintahan yang

menjadi tersangka korupsi (teras= pejabat tinggi).

Kami tidur di teras karena kunci rumah dibawa oleh

Andi (teras = bagian rumah).

6. Polisemi

Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak

pengertian.

Contoh polisemi :

Kepala desa Kepala surat

30

Page 31: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

7. Hipernim

Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak

kata lain.

Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari

penyebutan kata-kata lainnya.

Contoh hipernim:

Hantu, ikan, kue

8. Hiponim

Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya

oleh kata hipernim.

Contoh hiponim :

Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak,

pastur buntung, tuyul, genderuwo, dan lain-lain.

Lumba-lumba, tenggiri, hiu, nila, mujair, sepat,

dan lain-lain.

BAB 3

3.1 KESIMPULAN

Diksi adalah ketepatan atau kesesuaian pilihan

kata pada suatu paragraf atau wacana. Dengan

penggunaan diksi yang tepat dan sesuai dengan

31

Page 32: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

pengekspresian paragraf atau wacana maka gaya

bahasa menjadi efektif. Sehingga gaya bahasa

membentuk suasana kejujuran, kesopanan,

kemenarikan, tingkat keresmian, atau gaya

percakapan. Gaya bahasa yang dihasilkan oleh

pilihan kata terbagi tiga yaitu, gaya

sederhana, gaya menengah dan gaya mulia.

Penggunaan ketepatan kata dipengaruhi oleh

kemampuan pengguna bahasa. Kesesuaian kata

diperlukan agar tidak merusak makna, suasana,

dan situasi yang hendak ditimbulkan atau

suasana yang sedang berlangsung. Pengembangan

perubahan makna dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan komunikasi dan pengembangannya

bersesuaian dengan kualitas pemikiran

pemakainya.

Denotasi bermakna lazim atau aslinya sedangkan

konotasi bermakna kias atau bukan makna

sebenarnya. Sinonim adalah dua kata atau lebih

yang memiliki perbedaan dalam hal bentuk,

ejaan, dan pengucapan tetapi bermakna sama.

Idiomatik adalah penggunaan kedua kata yang

berpasangan dan tidak dapat digantikan dengan

pasangan lain. Kata tanya merupakan kata yang

hanya digunakan untuk menanyakan sesuatu.

32

Page 33: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

Homonim merupakan kata yang memiliki tulisan

dan bunyi yang sama, tetapi berbeda makna.

Sedangkan homofon merupakan, kata yang memiliki

bunyi yang sama dengan tulisan dan makna yang

berbeda. Berbeda dengan homonim dan homofon,

homograf merupakan kata yang memiliki tulisan

dan makna yang sama tetapi bunyinya berbeda.

Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep,

sedangkan kata konkret mempunyai referensi

objek yang dapat diamati. Pemakaian dalam

penulisan bergantung pada jenis dan tujuan

penulisan. Kata umum adalah kata yang memiliki

ruang lingkup yang luas, dan sifatnya umum

sedangkan, kata khusus adalah kata yang

memiliki ruang lingkup yang sempit, dan

sifatnya khusus. Defenisi merupakan kata,

frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna,

keterangan, atau ciri utama orang, benda,

proses, atau aktivitas, batasan arti, rumusan

tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu

konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau

studi atau Uraian pengertian yang berfungsi

membatasi objek, dan keadaan berdasarkan waktu

dan tempat suatu kejadian.

33

Page 34: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

SARAN

Diksi merupakan pilihan kata. Pilihan kata

tersebut harus sesuai dan tepat. Ketepatan dan

kesesuaian kata tersebut sangat penting dalam

suatu karya sastra agar pesan yang disampaikan

penulis dapat dimengerti oleh pembaca. Jadi,

diksi sangat penting untuk dipelajari agar kita

menjadi seorang Intelek yang profesional dan

mampu membuat karya sastra yang bagus.

DAFTAR PUSTAKA

34

Page 35: MAKALAH BAHASA INDONESIA 1

http://www.gundar.agarirs.com/2012/10/pengertian-diksi-diksi-dalam-arti.html ata-kata hipernim

http://senseleaf.blogspot.com/2012/03/ diksi.html

http://adevriko.blogspot.com/2011/07/kosa- kata-dan-diksi.html

www.peribahasaindonesia.com/pengertian-diksi- pilihan-kata/

http://ilhamposts.blogspot.com/2012/11/makalah-pilihan-kata-diksi.htmlc

35