BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASEAN telah genap berusia 42 tahun. Perjalanan panjangnya selama itu, ososiasi yang kini telah resmi menjadi organisasi internasional ditandai Piagam ASEAN ini telah banyak meraih pencapaian-capaian dan sumbangsih bagi negara-negara anggotanya. Salah satu capaian dan sumbangsih terpenting dari ASEAN adalah terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN terus mengalami peningkatan. Selama empat dekade keberadaannya, ASEAN telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan positif dan signifikan yang mengarah pada pendewaasaan ASEAN. Kerjasama ASEAN kini menuju tahapan baru yang lebih integratif dan berwawasan ke depan dengan akan dibentuknya Komunitas ASEAN (ASEAN Community) pada tahun 2015. Hal ini diperkuat dengan akan disahkannya Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang secara khusus akan menjadi landasan hukum dan landasan jati diri ASEAN ke depannya. Komunitas ASEAN diawali dengan komitmen para pemimpin ASEAN dengan ditandatanganinya ASEAN Vision 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997 yang mencita-citakan ASEAN sebagai suatu 1 Prospek ASEAN Community | kelompok 7
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ASEAN telah genap berusia 42 tahun. Perjalanan panjangnya selama itu, ososiasi
yang kini telah resmi menjadi organisasi internasional ditandai Piagam ASEAN ini telah
banyak meraih pencapaian-capaian dan sumbangsih bagi negara-negara anggotanya.
Salah satu capaian dan sumbangsih terpenting dari ASEAN adalah terciptanya
perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi negara-
negara ASEAN terus mengalami peningkatan.
Selama empat dekade keberadaannya, ASEAN telah mengalami banyak
perubahan dan perkembangan positif dan signifikan yang mengarah pada pendewaasaan
ASEAN. Kerjasama ASEAN kini menuju tahapan baru yang lebih integratif dan
berwawasan ke depan dengan akan dibentuknya Komunitas ASEAN (ASEAN
Community) pada tahun 2015. Hal ini diperkuat dengan akan disahkannya Piagam
ASEAN (ASEAN Charter) yang secara khusus akan menjadi landasan hukum dan
landasan jati diri ASEAN ke depannya.
Komunitas ASEAN diawali dengan komitmen para pemimpin ASEAN dengan
ditandatanganinya ASEAN Vision 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997 yang mencita-
citakan ASEAN sebagai suatu satuan komunitas yang berpandangan maju ke depan,
hidup dalam lingkungan yang damai, stabil dan makmur, dipersatukan oleh hubungan
kemitraan dalam pembangunan yang dinamis dan masyarakat yang saling peduli. Tekad
untuk membentuk Komunitas ASEAN kemudian dipertegas lagi pada KTT ke-9 ASEAN
di Bali pada tahun 2003 dengan ditandatanganinya ASEAN Concord II. ASEAN Concord
II menegaskan bahwa ASEAN akan menjadi sebuah komunitas yang aman, damai, stabil,
dan sejahtera pada tahun 2020.
Komitmen untuk mewujudkan komunitas ASEAN ini kemudian dipercepat dari
tahun 2020 menjadi tahun 2015 dengan ditandatanganinya “Cebu Declaration on the
1 Prospek ASEAN Community | kelompok 7
Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”, pada KTT ke-12
ASEAN di Cebu Filipina pada Januari 2007.
Tujuan dari pembentukan Komunitas ASEAN adalah untuk lebih mempererat
integrasi ASEAN dalam menghadapi perkembangan konstelasi politik internasional.
ASEAN menyadari sepenuhnya bahwa ASEAN perlu menyesuaikan cara pandangnya
agar dapat lebih terbuka dalam menghadapi permasalahan-permasalahan internal dan
eksternal.
Negara-negara anggota ASEAN menyadari perlunya meningkatkan kekompakan,
kohesivitas dan efektifitas kerjasama. Kerjasama-kerjasama dalam ASEAN tidak lagi
hanya berfokus pada kerjasama ekonomi namun harus juga didukung oleh kerjasama
lainnya di bidang keamanan dan sosial budaya. Untuk menjaga keseimbangan itu,
pembentukan Komunitas ASEAN 2015 didasari atas 3 pilar, yaitu Komunitas Keamanan
ASEAN (ASEAN Security Community), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural
Community).
Tentu, suatu terobosan baru yang diformulasikan oleh suatu badan atau organisasi
internasional selalu dihadapkan oleh berbagai rintangan, kendala dan tantangan sebagai
manifestasi keberagaman untuk mewujudkan cita-cita harmony of interest dalam
konstelasi hubungan suatu regional. Adakalanya Komunitas ASEAN ini sejalan dengan
kepentingan dan kapasitas suatu negara, namun di sisi lain tak berlaku bagi negara
lainnya. Untuk itu, dalam makalah ini, kami mencoba menjelaskan prospek ASEAN
Community ini disertai tantangan dan peranan Indonesia.
1.2 Kerangka Dasar Teori
TEORI KOMUNITAS
Dalam khazanah ilmu sosial, terminologi komunitas merujuk pengertian
nilai-nilai bersama, norma-norma, dan simbol-simbol yang memberi identitas atau
perasaan kekitaan (sense of we-ness atau we feeling). Karena itu, secara
2 Prospek ASEAN Community | kelompok 7
sederhana, istilah pembangunan komunitas dapat diartikan sebagai pembangunan
perasaan kekitaan.
Dalam disiplin ilmu hubungan internasional, pembangunan komunitas
sering dianggap kerja raksasa. Alasan utamanya karena pembangunan komunitas
menyiratkan upaya meruntuhkan keyakinan kalangan pemikir realis yang
menyatakan, logika fundamental yang mengatur hubungan antarnegara di tataran
internasional adalah anarki.
Menurut kalangan realis, norma-norma, simbol-simbol, dan identitas
kebersamaan hanya dapat diwujudkan pada tataran nasional, bukan pada tataran
internasional (Emanuel Adler dan Michael Barnett, 1998).
KONSEP ORGANISASI INTERNASIONAL
Organisasi internasional adalah pengaturan bentuk kerjasama internasional
yang melembaga antara negara-negara, umumnya berlandaskan suatu persetujuan
dasar, untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang memberi manfaat timbal-balik
yang diejawantahkan melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf
secara berkala. (Daniel S. Cheever dan H. Field Haviland Jr., 1967 : 6) 1
1.3 Tujuan Penulisan
Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional yang menjadi bagian rakyat ASEAN,
sangatlah penting mengetahui seluk-beluk ASEAN Community sebagai manifestasi dari
keberadaan organisasi regional terbesar di Asia Tenggara. Melalui ASEAn Community
juga dapat kita analisis prospek komunitas ini di masa depan, disertai tantangan yang
dihadapi. Dilengkapi dengan peranan Indonesia dalam menyongsong komunitas ASEAN
dan saran atau rekomendasi kami melalui makalah sederhana ini.
Memperhatikan kondisi dan kesiapan ASEAN Community kekinian, maka
sebagai penstudi Hubungan Internasional hal ini menjadi acuan untuk melihat bagaimana
1 T. May Rudy, Administrasi dan Organisasi Internasional, PT. Refika Aditama, Bandung, 2005
3 Prospek ASEAN Community | kelompok 7
perkembangan negara kita di ruang lingkup ASEAN Community sekurang-kurangnya
tertuang melalui tulisan kami ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tentang ASEAN COMMUNITY : Dasar 2
Sejalan dengan perkembangan konstelasi global, ASEAN pun mengalami
perkembangan pesat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada awal berdirinya,
ASEAN mencurahkan sebagian besar perhatiannya untuk membangun rasa saling ercaya
(confidence building measures), itikad baik dan mengembangkan kebiasaan untuk
bekerjasama secara terbuka dan dinamis diantara sesama anggotanya. Menjelang usianya
yang ke-40, ASEAN telah mencapai tingkat kohesivitas dan memiliki rasa saling percaya
yang cukup tinggi diantara para anggotanya serta mulai menyentuh kerjasama di bidang-
bidang yang sebelumnya dianggap sensitif.
Perkembangan ASEAN yang pesat tersebut tidak terlepas dari pengaruh
lingkungan baik di dalam maupun luar kawasan yang turut membentuk dan memperkaya
pola–pola kerjasama diantara negara anggota ASEAN. Pengalaman kawasan Asia
Tenggara semasa krisis keuangan dan ekonomi pada tahun 1997–1998 memicu kesadaran
ASEAN mengenai pentingnya peningkatan dan penguatan kerjasama intra kawasan.
Pentingnya peningkatan dan penguatan kerjasama dipicu pula oleh munculnya isu–isu
dan peristiwa global seperti masalah terorisme, lingkungan hidup, meningkatnya situasi
persaingan dan ketegangan diantara negara-negara besar di kawasan, isu persenjataan
nuklir dan sebagainya.
Perkembangan ASEAN memasuki babak baru dengan diadopsinya Visi ASEAN
2020 di Kuala Lumpur tahun 1997 yang mencita-citakan ASEAN sebagai komunitas
negara-negara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli,
diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020.
2 Dikutip dari : ASEAN Selayang Pandang, DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA ASEAN DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA 2007
4 Prospek ASEAN Community | kelompok 7
Selanjutnya ASEAN juga mengadopsi Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di
Bali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN
Community). Pembentukan Komunitas ASEAN ini merupakan bagian dari upaya
ASEAN untuk lebih mempererat integrasi ASEAN. Selain itu, juga merupakan upaya
evolutif ASEAN untuk menyesuaikan cara pandang agar dapat lebih terbuka dalam
membahas permasalahan domestik yang berdampak kepada kawasan tanpa meninggalkan
prinsip-prinsip utama ASEAN yaitu saling menghormati (mutual respect), tidak
mencampuri urusan dalam negeri (non-interference), konsensus, dialog dan konsultasi.
Komunitas ASEAN terdiri atas 3 (tiga) pilar yaitu Komunitas Keamanan ASEAN
(ASEAN Security Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community/AEC) dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural
Community/ASCC). Indonesia menjadi penggagas pembentukan Komunitas Keamanan
ASEAN dan memainkan peran penting dalam perumusan dua pilar lainnya.
Pada saat berlangsungnya KTT ke-10 ASEAN di Vientiane, Laos, tahun 2004,
konsep Komunitas ASEAN mengalami kemajuan dengan disetujuinya tiga Rencana Aksi
(Plan of Action/PoA) untuk masingmasing pilar yang merupakan program jangka panjang
untuk merealisasikan konsep Komunitas ASEAN. KTT ke-10 ASEAN juga
mengintegrasikan ketiga Rencana Aksi Komunitas ASEAN ke dalam Vientiane Action
Programme (VAP) sebagai landasan program jangka pendek–menengah untuk periode
2004-2010.
Pencapaian Komunitas ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya “Cebu
Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”
oleh para Pemimpin ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13 Januari
2007. Dengan ditandatanganinya deklarasi ini, para Pemimpin ASEAN menyepakati
percepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020 menjadi tahun 2015.
Berikut ialah bagan sederhana dari kami mengenai ASEAN Community :
5 Prospek ASEAN Community | kelompok 7
2.2 Implementation of the ASEAN COMMUNITY
Untuk menjawab analisis mengenai prospek ASEAN Community, ada baiknya
jika kita mengetahui beberapa kerjasama terkait dengan pilar komunitasnya.
Shared valued baru, ASEAN sebagai sentra kendali, adalah pilihan politik. Hard choices
dalam buku Donald Emmerson mengungkap perlunya kelihaian ASEAN untuk mengurai
tantangan internal secara nyata serta mengayunkan langkah ke luar, regionalisme baru
ini, di tengah proses integrasi, keamanan, dan tuntutan demokrasi.
Uraian tantangan internal guna mewujudkan komunitas ASEAN telah ditulis
dengan baik dalam cetak biru tiga pilar utama komunitas ASEAN. Tantangan besar ke
depan adalah implementasinya. Di sinilah peran sentral dan leadership Indonesia untuk
mengawal dan memperjuangkan implementasinya.
ASEAN yang prorakyat dan menjadi milik masyarakat, serta ASEAN yang
memasyarakat adalah pesan masa kini dan satu dasawarsa ke depan. ASEAN baru harus
mampu menciptakan kualitas hidup yang lebih baik dan menciptakan peta kehidupan
regional yang lebih baik, berkualitas, dan bermartabat.
Lingkar di dalam ASEAN yang semakin demokratis dan menghormati hak asasi
manusia, dibarengi pergaulan ASEAN yang lebih luas dan diperhitungkan dunia, akan
menjadikan ASEAN semakin relevan dan dibutuhkan keberadaannya. Terwujudnya tiga
pilar komunitas ASEAN adalah tuntutan zaman, tak hanya bagi keberadaan organisasi
ASEAN, lebih dari itu, menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang aman, mampu
memberi harapan bagi rakyatnya, dan menjanjikan ruang kehidupan ekonomi yang lebih
baik.
Gambaran makro ASEAN dengan wajah baru ke depan—dengan tingkat
pendalaman dan perluasan kerja sama dengan berbagai negara mitra wicara (AS, Uni
Eropa, Australia, Selandia Baru. India, China, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia)—
memberi optimisme bahwa kawasan mampu menciptakan peluang dan sekaligus
mengubah tantangan menjadi peluang.
4 www.kompas.com, Edisi Selasa 11 Agustus 2009, Djauhari Oratmangun Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Departemen Luar Negeri RI. Diakses pada Sabtu, 21 Nopember 2009