Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa II Dosen : Harudin S.Kep. Ns. ANALISA PROSES INTERAKSI O L E H : KELOMPOK I : HELMIWATY M. YASIR L ARNISYANTI RIJAL ZAHROMI WD. SITI NURJAYA CICI NOVIKANA WD.JUNIANTI A3.Keperawatan PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA KENDARI 2010 KATA PENGANTAR Puji syukur patut kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehigga makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Didalam makalah ini penulis membahas tentang ‘Analisia Proses Interaksi”” Penulis menggunakan beberapa literature sebagai panduan kami dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa II
Dosen : Harudin S.Kep. Ns.
ANALISA PROSES INTERAKSI
O L E H :
KELOMPOK I :
HELMIWATY
M. YASIR L
ARNISYANTI
RIJAL ZAHROMI
WD. SITI NURJAYA
CICI NOVIKANA
WD.JUNIANTI
A3.Keperawatan
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA
KENDARI
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehigga makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Didalam makalah ini penulis membahas tentang ‘Analisia Proses Interaksi”” Penulis
menggunakan beberapa literature sebagai panduan kami dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi meningkatkan mutu dan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
dari penelitian Drs. Frans Alexander dan Thomas Freench, yang
menangani penyakit psikosomatik dengan membantu klien mengatasi
masalah psikologis yang merangsang efek fisiologis.Terapi ini juga
menekankan pada perawatan klien dalam waktu sesingkat mungkin
biasanya dalam 15 sesi atau kurang.
12. Terapi Bermain
Terapi bermain memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan
perasaan dan perhatiannya melalui aktivitas bermain yang merupakan ‘
bahasa dimas kanak-kanak’.Premis dari terapi bermain ini adalah bahwa
anak-anak berkomunikasi lebih baik melalui permainan daripada dengan
kemampuan verbal meraka.
13. Terapi pikiran-jasmani-rohani
Terapi pikiran-jasmani-rohani disebut juga terapi alternatif atau
terapi pelenkap adalah kombinasi berbagai pengobatan tradisional barat
dan timur. Sering kali klien dibimbing untuk menjalani terapi pikiran-
jasmani-rohani sebagai tambahan dari perawatan tradisional atau jika
terapi konvensional tampak tidak efektif. Sebuah perspektif utama dari
timur adalah bahwa kita semua adalah “satu dengan alam” dan bahwa
masing-masing orang mempunyai energi kehidupan yang disebut qi atau
ch’i, yang harus dihargai dan dipelihara untuk meni ngkatkan
keharmonisan dan kesejahteraan internal. Dua bagian energi kehidupan
yang dikenal sebagai “yin” dan “yang” merepresentasikan kesinambungan
antara energi-energi yang berlawanan (positif dan negatif) di dunia.
E. Variabel Analisa Proses Interaksi
Variabel dari analisa proses interaksi (API) adalah :
- Komunikasi verbal
Komunikasi adalah proses yang digunakan individu untuk
bertukar informasi. Pesan-pesan secara simultan dikirim dan diterima
dengan dua cara : secara verbal melalui penggunaan kata-kata, dan secara
nonverbal, melalui perilaku yang menyertai ucapan ( Balzer-Riley,1996).
Komunikasi verbal terdiri dari kata-kata yang digunakan individu
untuk berbicara kepada satu atau pendengar atau lebih.Kata-kata
merupakan symbol yang digunakn untuk mengidentifikasi obyek dan
konsep yang didiskusikan.
Keterampilan komunikasi verbal :
• Menggunakan pesan kongkret
• Komunikasi terapeuyik
• Menginterpretasi sinyal atau isyarat
- Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal adalah perilaku yang menyertai isi verbal,
seperti gerak tubuh, ekspresi wajah dan mata, nada suara, kecepatan dan
keenggenan bicara, suara mendengur dan suara merintih, serta jarak dari
pendengar.Komunikasi nonverbal dapat menunjukkan pikiran, perasaan,
kebutuhan, dan nilai pembicara, yang kebanyakan ditunjukan secara tidak
sadar.
Keterampilan komunikasi nonverbal :
• Menginterpretasi ekspresi wajah
• Menginterpretasi bahasa tubuh
• Menginterpretasi isyarat vokal
• Menginterpretasi kontak mata
- Analisis berpusat pada klien
Perawat tidak memilih topic yang akan didiskusikan, klien yang
mengidentifikasi masalah yang ingin dibicarakannya.Perawat
menggunakan keterampilan mendengar aktif untuk mengidentifikasi topic
masalah.Penyelidikan yang cermat dengan menggunakan banyak
pertanyaan yang difokuskan dengan baik membantu perawat memahami
pengalaman klien.Tujuan diidentifikasi olrh klien dan pengumpulan
informasi tentang topic ini difokuskan pada klien.Perawat berperan
sebagai pemandu dalam percakapan ini.Komunikasi terapeutik berpusat
pada upaya mencapai tujuan selama batas waktu percakapan.
- Analisa berpusat pada perawat
Banyak situasi terapeutik memerlukan penyelesian maslah.Perawat
tidak diharapkan menjadi seorang ahli ataumengatakan kepada klien hal
ynag perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalahnya.Sering kali, hanya
dengan membantu klien mendiskusikan dan mengeksplorasi persepsinya
terhadap masalahnya akan menstimulasi ditemukannya solusi yang
potensial dalam pikiran klien.Perawat harus memperkenalkan konsep
penyelesaikan masalah dan menyiapkan diri dalam proses ini.Perawat
yang memandu klien untuk menyelesaikan masalahnya dengan
mengembangkan strategi koping yang baru, mempertahankan atau
meningkatkan harga diri klien, dan menunjukkan kenyakinan bahwa klien
mampu berubah.Tujuan ini mendorong klien untuk mengembangkan
daftar keterampilannya dan merasa kompoten, dan perasaan efektif serta
memiliki kendali adalah keadaan nyaman untuk setiap klien.
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama : Tn.”DM” Hari/Tanggal : Jumat, 6 Juni 2003”
Usia : 34 Th Waktu : 10.00– 10.15 wita
Interaksi : Ke III (Fase Kerja) Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan
Lingkungan : Posisi Duduk berdampingan di samping K dapat mengenal tentang pentingnya
tempat tidur. kebersihan diri.
Deskripsi : Penampilan K nampak tidak rapi, rabut tidak disisir, menggunakan celana pendek, memakai baju kaos.
Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa
Berfokus pada Klien
Analisa Berfokus pada Perawat
Rasional
P: Selamat pagi Mas
K: Selamat Pak
P: Bagaimana perasaannya hari ini ? Masih ingat nama saya tidak ?
K:
P: Boleh saya duduk di sini dan cerita-cerita dengan ibu ± 10 menit
K : Tidak apa-apa
P: Menghampiri K, tersenyum, berdiri di sampng tempat tidur K
K: Melihat ke arah P, sambil tersenyum, kemudian pandangan ke tempat lain.
P: Kontak mata, bicara santai tapi jelas.
K: Menunduk dan meludah.
P: Tetap tersenyum dan mempertahankan kontak mata.
K: Kontak mata kurang, terus meludah.
P: Tenang, rileks,
Mungkin bertanya dalam hati, maksud kedatanagn perawat.
K berfikir bahwa ia tidak mengalami perubahan.
Merasa ragu, apakah pasien mau menerima kehadiran P.
Perasaan masih ragu apakah K dapat menerima kehadiran P.
Berusaha mengetahui keadaan hari ini , dan kebutuhan yang harus segera dipenuhi saat ini.
Salam merupakan langkah awal untuk membina interaksi.
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan K untuk menentukan arah permbicaraan.
Informing, menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.
P: Masih ingat sama saya Mas “DM”
K:
P: Masa lupa, kemarin kan kita sudah kenalan dan janji mau ketemu, nama saya Mathius.
K:
P: Bagaimana tidurnya semalam ?
K: Tidur !
mempertahankan kontak mata.
K: Melamun dan menunduk.
Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa Berfokus
pada KlienAnalisa Berfokus
pada PerawatRasional
P: Bagaimana Mas “DM” perasaannya pagi ini, kelihatannya ibu nampak lesuh, Apa ibu sudah mandi ?
K: Belum....., nanti h saja.
P: Bagusnya Mas “DM” mandi supaya badannya terasa segar.
K : Ia nanti......!
P: Baik Mas “DM”, terima kasih sudah mau cerita dengan saya. Boleh saya kembali sebentar siang untuk cerita-cerita lagi ?
K: Terima - kasih
P: Kontak mata, bicara santai tapi jelas.
K : Memandang ke arah P kemudian pandangan ke tempat lain.
P: Menatap ke arah K
K: Menunduk dan meludah.
P : Bicara santai tapi jelas.
K : Tampak berpikir sambil menunduk.
Bersikap persuasif agar klien dapat bekerja sama menjalankan kontrak sebelumnya.
Memberikan penguatan dengan harapan K terus mau cerita.
Informing menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.
Memberikan dorongan dan penguatan terhadap pernyataan klien.
P: Kontak mata tetap, nada bersahabat tidak menuduh atau menghakimi.
K : Tersenyum dan menunduk.
Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa Berfokus
pada KlienAnalisa Berfokus pada
PerawatRasional
K: Iya Pa Mantri, sekarang sih, sua
K: Ka G…………………
Menunduk, Tidak mau menatap P
K: Tetap menunduk
P: Sikap terbuka, tetap tersenyum.
K mulai menjawab. Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh P
P: Ka G, saya disini selama 6 hari mulai hari senin sampai sabtu dari jam 8.00 samapi jam 13.00. Saya perawat akan bersama-sama Ka G, tujuannya adalah kita akan sama-sama membahas masalah yang Ka G rasakan, mudah-mudahan saya dapat membantu memecahkan masalahn7ya, Untuk itu saya berharap Ka G mau menceritakan apa yang ada dalam fikiran dan perasaan Ka G biar saya lebih tahu, Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apa Ka G setuju ?
K: Tidak ada jawaban.
P: Ka G, bagaimana perasaan Ka G hari ini?
P: Tetap tersenyum, memperhatikan K, dengan sikap terbuka.
K: pandangan tetap menunduk, ekspresi wajah datar.
P: Tetap tersenyum, tetap mempertahankan kontak mata.
K: Ekspresi wajah nampak datar.
P: Menggunakan nada suara sedang tapi jelas
Mulai berfikir – fikir tentang tujuan perawat mendekatinya
Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
Berharap K mulai mau berinteraksi d
Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan perawat mengadakan interkasi dengan K.
Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan …..
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama : Tn “DM” Hari/Tanggal : Jum’at, 13 Juni 2003
Usia : 34 Th Waktu : 13.00 – 13.10 wita
Interaksi : Fase Terminasi Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan
Lingkungan : Posisi Duduk berdampingan di samping K dapat menerima perpisahan
tempat tidur. secara wajar.
Deskripsi : Penampilan K nampak rapi, rabut disisir, menggunakan celana jeans,
memakai baju kaos dan memakai sendal.
Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa
Berfokus pada Klien
Analisa Berfokus pada Perawat
Rasional
P: Selamat siang Mas “DM”
K: Selamat siang.
P: Bagaimana perasaannya hari ini bu ? Apakah sudah makan bu ?
K: Sudah.
P: Boleh saya duduk di sini dan cerita-cerita dengan ibu ± 10 menit
P: Menghampiri K, tersenyum, berdiri di samping tempat tidur K
K: Melihat ke arah P, sambil tersenyum.
P: Kontak mata, bicara santai tapi jelas.
K: Menganggukkan kepala.
P: Tetap tersenyum dan mempertahankan kontak mata.
Merasa ragu, apakah K mau menerima perpisahan ini.
Perasaan masih ragu apakah K dapat menerima perpisahan.
Pada akhir interaksi harus dilakukan terminasi.
Perawat dengan Klien, menerima perpisahan dengan wajar.
K : Duduk paK.
P: Oh iya Mas “DM”, apakah ibu masih ingat tujuan kita bertemu, dimana waktu itu kita sama-sama cerita untuk membantu masalah yang ibu rasakan, Bagaimana menurut ibu apa merasa ada baikan/enak ? Saya melihat Mas “DM” sekarang, sudah banyak berubah karena sudah mau cerita dengan orang lain dan sekarang sudah nampak segar dan rapih.
K: Ia pak
K: Menatap ke arah P sambil tersenyum.
P: Tenang, rileks, mempertahankan kontak mata.
K: Menatap P dan tersenyum
Memikirkan topik apa lagi yang harus ditanyakan ke P
Merasakan adanya perubahan dalam dirinya.
Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan P.
Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa
Berfokus pada Klien
Analisa Berfokus pada Perawat
Rasional
P: Oh ya, agar perasaan mau mengamuk dan marah – marah Mas “DM” dapat melakukan misalnya jangan suka melamun, cari kesibukan di rumah, dll.
K: Ia pak, nanti ku coba.
P: Bagus bu, selain itu yang perlu ibu lakukan di rumah adalah ibu harus cerita-cerita dengan orang di rumah, dan jangan lupa minum obat secara teratur dan ingat
P: Tersenyum, dan mempertahankan kontak mata.
K: Melihat ke arah P, sambil tersenyum.
P: Berbicara dengan suara lembut tapi jelas dan mempertahankan kontak mata.
Berusaha untuk melaksanakan apa yang dianjurkan P
Merasa bahwa
Senang karena K dapat menangkap apa yang disampaikan oleh P.
Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disanmpaikan
Saran : memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah.
Reinforcement meningkatkan harga diri klien.
kembali kontrol ke dokter di Polik.
K: Ia pak.
P: Nah, kalau begitu pertemuan ini, kita cukupkan sampai di sini dulu, mudah-mudahan semua yang sudah kita bicarakan dapat bermanfaat bagi ibu. Selamat siang bu.
K: Terima kasih pak, selamat siang.
K: Wajah nampak ceria.
P: Tetap tersenyum dan mempertahankan kontak mata.
K: Menatap ke arah P dan tersenyum.
ada yang akan membantu.
P.
Informing memberikan informasi dan fakta untuk pendidikan kesehatan.
Melakukan terminasi akhir interaksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat
kerja yang dipakai perawat (mahasiswa ) untuk memahami interaksi yang terjadi
antara perawat dan klien.
Tujuan Analisa Proses InteraksiMeningkatkan kemampuan mendengar
a) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
b) Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
( mahasiswa ) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisior/pembibimbing untuk memberi arahan
c) Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
d) Membantu perwat merencanakan tindakan keperawataN
Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi
a) Halaman sampul
b) Interaksi dan interpretasi
c) Evaluasi
Fase-Fase Komunikasi
a) Tahap preinteraksi
b) Tahap orientasi
c) Tahap kerja
d) Tahap terminasi
Variabel dari analisa proses interaksi (API) adalah :
a) Komunikasi verbal
b) Komunikasi Non Verbal
c) Analisis berpusat pada klien
d) Analisa berpusat pada perawat
B. Saran
Perlunya komunikasi terapeutik sebagai dasar yang digunakan untuk membentuk
hubungan antara perawat dan klien.Komunikasi ini adalah modalitas utama pada
keperawatn psikiatrik.Diharapkan bagi perawat dalam melakukan tindakan untuk
memahami interaksi antara perawat dank lien serta mampu mendokumentasikan setiap
tindakan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Copel Linda Carmen.2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri.Pedoman Klinis Perawat Edisi 2.EGC :
Jakarta.
Isaacs Ann. 2004. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik, Edisi 3. EGC : Jakarta.
Sulistiwati dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta.
Videbeck L. Sheila. 20 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC : Jakarta.