BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGKondisi medis dapat memperburuk kehamilan.
Kondisi medis yang paling sering muncul ialah anemia, khususnya
anemia yang disebabkan oleh defisiensi besi atau asam fola,
penyakit atau galur sel sabit(sickle cell trait)dan talasemia.
Gangguan autoimun, pulmoner, saluran cerna, integument, dan
neorologi juga dapat ditemukan. Aspek - aspek terkait kehamilan
pada kondisi ini dibahas dalam bagian berikut.Anemia pada kehamilan
di Indonesia masih tinggi, dengan angka nosional 65% yang setiap
daerah mempunyai variasi berbeda.Anemia, gangguan medis yang paling
umum ditemui pada masa hamil, mempengaruhi sekurang kurangnya 20%
wanita hamil. Wanita ini memiliki insiden komplikasi puerperal yang
lebih tinggi, sepertiinfeksi, daripada wanita hamil dengan nilai
hematologi normal.Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah
untuk membawa oksigen. Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini
dengan meningkatkan curah jantung. Upaya ini meningkatkan kebebasan
kerja jantung dan menekan fungsi ventricular. Dengan demikian,
anemia yang menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklampsia)
dapat mengakibatkan jantung kongestif.Apabila seorang wanita
mengalami anemia selama hamil, kehilangan darah pada saat ia
melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi dengan baik.
Ia berisiko membutuhkan transfusi darah. Sekitar 80% kasus anemia
pada masa hamil merupakan anemia tipe defisiensi besi (Arias,
1993). Dua puluh persen (20%) sisanya mencakup kasus anemia
herediter dan berbagai variasi anemia didapat, termasuk anemia
defisiensi asam folat, anemia sel sabit dan talasemia.
1.2 RUMUSAN MASALAHBagaimanakah asuhan Keperawatan untuk pasien
anemia serta konsep penyakit anemia pada ibu Hamil.
1.3 TUJUANTujuan UmumUntuk memahami dan mempelajari mengenai
asuhan keperawatan untuk pasian anemia pada ibu hamil.Tujuan
KhususUntuk dapat mengaplikasikan bagaimana asuhan keperwatan yang
benar pada pasien Anemia khususnya pada ibu hamil.
1.4 METEDOLOGI PENULISANKajian pustaka dilakukan dengan mencari
literature di internet,jurnal,dan buku.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISIAnemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb),
hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count) berakibat pada
penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus
diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut
tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi,
perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis
anemia tidak cukup hanya sampai pada label anemia tetapi harus
dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut.
(Sudoyo Aru,dkk 2009)Anemia Pada kehamilan adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%
(Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester
I dan III atau kadar