UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
BAB IIIGAMBARAN UMUM RENCANA KERJA3.1 Persiapan PendahuluanTahap
ini merupakan kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan
pengolahannya. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan
sebagai berikut :1. Menentukan keperluan data primer dan sekunder.
2. Mendata instansi dan institusi yang dapat dijadikan
narasumber.3. Pengadaaan persyaratan administrasi berupa surat
surat untuk pencarian data.4. Mencari bahan-bahan referensi yang
dapat dijadikan bahan acuan untuk pembuatan tugas akhir dengan
judul Analisis Kinerja Jalan Komisaris Bambang Suprapto Berdasarkan
Nilai Derajat Kejenuhan Dan Kecepatan Arus Bebas Kendaraan5.
Melakukan Pra Survei ke lokasi untuk mendapatkan gambaran umum
kondisi lokasi.
3.2 Identifikasi MasalahMasalah yang timbul adalah sebagai
berikut : 1. Jumlah Kendaraan bermotor yang meningkat dari tahun ke
tahun, akan tetapi tidak diimbangi oleh pembangunan sarana yang
memadai, akibatnya banyak ruas jalan yang menjadi macet.2. Pada
jam-jam sibuk, puncak arus kendaraan bermotor mendekati titik jenuh
dan terjadi kemacetan di beberapa titik di jalan Komisaris Bambang
Suprapto.3. Banyaknya hambatan samping yang didominasi oleh keluar
masuknya penumpang dari dan ke simpang yang ada di jalan Komisaris
bambang Suprapto4. Pengaturan larangan parkir yang belum efektif
dan masih banyak dilanggar.3.3 Lokasi dan Jadwal PenelitianLokasi
yang dipilih untuk penelitian yaitu ruas Jalan Komisaris Bambang
Suprapto (Kombas). Waktu penelitian direncanakan beberapa tahap di
bulan mei 2015.
Gb.3.3.a. Peta ruas jalan Komisaris Bambang Suprapto
Gb.3.3.b.Peta lokasi titik survey arus kendaraan dan hambatan
samping
Gb.3.3.c.Gambar detail titik survey hambatan samping3.4
Pengumpulan DataProses perencanaan jalan memerlukan analisis yang
teliti terhadap data dari setiap elemen permasalahan jalan.
Penyajian data yang lengkap dan teori yang memadai akan memberikan
hasil analisis yang baik. Adapun data-data yang diperlukan untuk
analisis kinerja jalan Komisaris Bambang Suprapto dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Data PrimerSumber data primer diperoleh dengan cara
pengamatan langsung di lapangan terhadap berbagai aspek yang
berhubungan dengan penyusunan Tugas Akhir ini. Sumber data primer
yang didapatkan dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan
yaitu: 1. Hambatan Samping.
Survei hambatan samping dilakukan dengan cara menghitung
langsung setiap tipe kejadian per jam per 200 meter pada lajur
jalan yang diamati. Tipe kejadian digolongkan menjadi sebagai
berikut : a. Jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberang
sepanjang segmen jalan.
b. Jumlah kendaraan berhenti atau parkir.
c. Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan
samping jalan.
d. Arus kendaraan yang bergerak lambat, yaitu arus total
(kend/jam) dari sepeda, becak, pedati, traktor dan sebagainya.
Survei dilakukan oleh 4 surveyor pada setiap lajur jalan per 200
meter, dimana setiap surveyor menghitung semua tipe kejadian per 50
meter per jam. 2. Arus Lalu Lintas pada jam puncak.
Survei dilakukan dengan cara menghitung langsung jumlah
kendaraan yang melewati titik pengamatan dengan menggunakan
counter. Survei dilakukan oleh dua surveyor pada titik pengamatan
untuk setiap arah lalu lintas, dimana setiap surveyor akan
menghitung tiap jenis kendaraan berdasarkan klasifikasi kendaraan.
Jenis kendaraan yang diamati adalah: sepeda motor (MC), kendaraan
ringan (LV) dan kendaraan berat (HV). 3. Karakteristik Geometrik
jalan Komisaris Bambang Suprapto Penampang melintang dan dimensi
jalan
Fasilitas atau pengaturan lalu lintas yang tersedia
Untuk data geometrik jalan sebenarnya juga dapat dikelompokan
sebagai data sekunder apabila geometrik jalan didapat dari data
yang telah ada di Dinas Pekerjaan Umum.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penopang dari data primer, data
sekunder ini diantaranya :
1. Peta Jaringan Jalan Kota Purwokerto yang diperoleh dari Dinas
Pekerjaan Umum Kota Purwokerto.2. Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata
jalan komisaris bambang Suprapto yang dapat diperoleh dari Dinas
Pekerjaan Umum kota Purwokerto.3.5 Metoda Analisis DataMetode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan kajian deskriptif untuk
mencari besarnya kapasitas dan derajat kejenuhan serta kecepatan
arus bebas kendaraan ringan yang mempengaruhi Lalu Lintas Jalan
Komisaris Bambang Suprapto. Sistematika pengolahan dan analisis
data sesuai dengan sistematika yang ada di Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI).3.6 Instrumen PenelitianUntuk memudahkan
perhitungan dengan tingkat penelitian presisi maka analisis data
dilakukan mengguanakan perangkat komputer dan perangkat lunak
Microsoft Excel, sedangkan perhitungan arus kendaraan dan
sebagainya menggunakan metode MKJI 1997.3.7 Skema Analisis Kinerja
Jalan Komisaris Bambang Suprapto
BAB IVANALISIS PEMILIHAN DATA SURVEY
DATA SURVEY ARUS LALU LINTASTabel Survey Arus Lalu Lintas Jalan
Komisaris bambang Suprapto
Waktu SurveyLajurMCBobotArus
(smp/jam)LVBobotArus
(smp/jam)HVBobotArus
(smp/jam)JumlahTotal Jumlah(smp/jam)
(1)(2)(3)(4)(5)
(3x4)(6)(7)(8)
(6x7)(9)(10)(11)
(9x10)(12)(13)
Rabu 6/5/15
(12.30-13.30)Barat-Timur14560,253645711571221,226,4961,41563,35
Timur-Barat12590,25314,75280128061,27,2601,95
Sabtu 30/5/15
(09.35-10.35)Barat-Timur16350,25408,755831583201,2241015,751620
Timur-Barat11090,25277,253151315101,212604,25
Sabtu 30/5/15
(11.40-12.40)Barat-Timur17050,25426,255651565221,226,41017,651629,75
Timur-Barat10780,25269,5339133931,23,6612,1
Sabtu 30/5/15
(15.20-16.20)Barat-Timur19510,25487,754991499251,2301016,751662,4
Timur-Barat14410,25360,252651265171,220,4645,65
GRAFIK ARUS LALU LINTAS
LANGKAH A : DATA MASUKAN
LANGKAH A-1DATA MASUKAN
a. Data Segmen
Segmen yang dianalisa adalah segmen yang memiliki karakteristik
paling padat. Dan yang dipilih adalah segmen Jalan Kombas No 99 A
Jalan Kombas No 47 yang ditandai dengan adanya simpang menuju jalan
kauman lama di lajur sebelah selatan untuk batas akhir segmen
sebelah barat. Dan gang kecil di jalan Kombas no 47 sebagai batas
akhir segmen sebelah timur. Dan data survey yang dipilih adalah
data dengan arus lalu lintas paling padat, yaitu arus lalu lintas
pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2015 pukul 15.20 16.20.
b. Data Identifikasi Segmen
Tanggal30 Mei 2015
Ditangani OlehKelompok 1
ProvinsiJawa Tengah
Nama KotaPurwokerto
Ukuran Kota1.554.527 penduduk
(sumber : Badan Pusat Statistik-Survey Penduduk Tahun 2010)
Nama JalanJalan Komisaris Bambang Suprapto
SegmenJalan Kombas no 47-99A
Kode SegmenA
Tipe DaerahKomersial
Panjang Segmen200 meter
Tipe JalanDua Lajur Dua Arah Tak Terbagi (2/2 UD)
Periode Waktu AnalisaJam Puncak Pagi (06.45-07.45)
Nomor Soal1
Tabel.4.a.1. Tabel data identifikasi segmen jalan komisaris
Bambang Suprapto LANGKAH A-2a. Rencana Situasi
Gb.4.a.1. Gambar rencana situasi jaln Komisaris Bambang
Supraptob. Penampang Melintang
Gb.4.a.2. Gambar penampang melintang jalan Komisaris bambang
SupraptoSisi ASisi BTotalRata-Rata
Lebar Jalur Lalu Lintas Rata-Rata55105
Kerb (K) atau Bahu (B)BB
Jarak Kerb-Penghalang (m)1,51,531,5
Lebar efektif bahu (m)1,51,531,5
MedianTidak Ada
Tabel.4.a.2. Tabel karakteristik geometrik dan dimensi jalan
Kombas
c. Kondisi Pengaturan Lalu Lintas
Batas Kecepatan (km/jam)Tidak Ada
Pembatasan Akses untuk tipe kendaraan tertentuTidak Ada
Pembatasan Parkir (Peride Waktu)Ada Larangan Parkir di sisi
B
Pembatasan Berhenti (Periode Waktu)Tidak Ada
Lain-lainAda area parkir di sisi A
Tabel.4.a.3. Tabel kondisi pengaturan lalu lintas jalan kombas
LANGKAH A-3a. Arus dan Komposisi Lalu LintasAda dua alternatif
untuk menentukan Arus dan Komposisi Lalu Lintas1. Jika data yang
tersedia hanya LHRT, pemisahan arah dan komposisi lalu lintas.2.
Jika data yang tersedia adalah arus lalu lintas per jenis per
arah.Dalam langkah ini alternatif yang digunakan adalah alternatif
kedua.
Data Survey Arus Lalu Lintas (Q)Lajur Timur Barat (kend)Lajur
Barat-Timur (kend)Jumlah 2 arah (kend)Prosentase (%)
LV (Light Vehicle)26549976418,2
HV (Heavy Vehicle)1725421,0
MC (Motor Cycle)14411951339280,8
Jumlah172324754198100
Tabel.4.a.4. Tabel data survey arus lalu lintas jalan komisaris
Bambang SupraptoMenentukan Ekivalensi mobil penumpang (emp)
Tipe Jalan:
Jalan Tak TerbagiArus Lalu Lintas total dua arah
(kend/jam)Emp
HVMC
Lebar jalur Lalu Lintas Wc (m)
6>6
Dua Lajur Tak Terbagi
(2/2 UD)01,30,50,40
18001,20,350,25
Empat Lajur Tak Terbagi
(4/4 UD)01,30,40
37001,20,25
Tabel.4.a.5. Tabel ekivalensi mobil penumpangLalu Lintas
Rata-Rata Tahunan (LHRT)LHRT (kend/hari)Faktor k0,09Pemisahan
Arah50/50
Komposisi (%)LV%18,2HV%1,0MC%80,8
Tabel.4.a.6. Tabel LHRT dan komposisi jenis kendaraanData Arus
Kendaraan / jam
BarisTipe kendKend RinganKend BeratSepeda MotorArus Total
1.1Emp arah 1LV1HV1,2MC0,25
1.2Emp arah 2LV1HV1,2MC0,25
2ArahKend/jamSmp/jamKend/jamSmp/jamKend/jamSmp/jamArah
%Kend/jamsmp/jam
(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)(9)(10)
31/A49949925301951487,755028431016,75
42/B2652651720,41441360,25502325645,65
51+27647644250,4339284810051681662,4
6Pemisahan Arah Sp=Q1/( Q1-2)61,2%
7Faktor Smp (Fsmp)0,32
Tabel.4.a.7. Tabel data arus kendaraan/jam LANGKAH A-4
1. Hambatan SampingData SurveyLajur Barat Timur (Lajur A)
Lajur Timur Barat (Lajur B)
Jumlah
Pejalan KakiPedestrian95Pejalan KakiPedestrian94189
Parkir , kendaraan berhentiParking, Stop Vehicle90Parkir ,
kendaraan berhentiParking, Stop Vehicle82172
Kendaraan masuk/KeluarEnter / Exit Vehicle1430Kendaraan
masuk/KeluarEnter / Exit Vehicle10052435
Kendaraan LambatSlow Motion Vehicle79Kendaraan LambatSlow Motion
Vehicle92171
Tabel.4.a.8. Tabel survey hambatan samping jalan Komisaris
Bambang Suprapto
Penghitungan Frekuensi berbobot kejadian per jam per 200 m dari
segmen jalan yang diamati pada kedua segmen jalan.Penentuan
Frekuensi Bobot
Tipe Kejadian Hambatan SampingSimbolFaktor BobotFrekuensi
KejadianFrekuensi Bobot
(20)(21)(22)(23)(24)
Pejalan KakiPED0,518994,5
Parkir,kendaraan berhentiPSV1172172
Kendaraan masuk/KeluarEEV0,714351004,5
Kendaraan LambatSMV0,417168,4
Total1339,4
Tabel.4.a.9. Tabel penentuan frekuensi bobot tiap jenis
kendaraanKelas Hambatan SampingKelas hambatan Samping
(SFC)KodeJumlah Berbobot kejadian
per 200 m per jam (dua sisi)Kondidi Khusus
Sangat RendahVL< 100Daerah pemukiman; jalan dengan jalan
samping
RendahL100-299Daerah pemukiman; beberapa kendaraan umum
SedangM300-499Daerah Industri, beberapa toko di sisi jalan
TinggiH500-899Daerah Komersial, aktivitas sisi jalan tinggi
Sangat TinggiVH>900Daerah Komersial dengan aktivitas pasar di
samping jalan
Tabel.4.a.9. Tabel penentuan kelas hambatan samping
Jadi, hambatan samping di jalan Komisaris Bambang Suprapto pada
segmen yang dianalisis termasuk kedalam golongan hambatan samping
sangat tinggi (VH).
LANGKAH B : ANALISIS KECEPATAN ARUS BEBAS
Untuk jalan tak terbagi, analisa dilakukan pada kedua arah lalu
lintas. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan digunakan sebagai
ukuran utama kinerja dalam manual.FV=(FV0+FVw) x FFVsf x FFVcs
Dimana:
FV
:Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (km/jam)
FV0
:Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam)FVw
:Penyesuaian lebar jalur lalu-lintas efektif (km/jam)
(penjumlahan)
FFVsf
:Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping (perkalian)
FFVcs
:Faktor penyesuaian ukuran kota (perkalian)
LANGKAH B-1
Kecepatan Arus Bebas Dasar
Tipe JalanKecepatan arus bebas dasar (FV0) (km/jam)
Kendaraan ringan(LV)Kendaraan Berat
(HV)Sepeda Motor
(MC)Semua kendaraan
(rata-rata)
6/2 D atau 3/161524857
4/2 D atau 2/157504755
4/2 UD53464351
2/2 UD44404042
Tabel.4.b.1. Tabel penentuan kecepatan arus bebas dasar LANGKAH
B-2 : PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS UNTUK
LEBAR JALUR LALU LINTASTipe jalanLebar Jalur Lalu Lintas efektif
(Wc) (m)FVw (km/jam)
Emapat lajur Terbagi atau
Jalan satu arahPer lajur
3,00-4
3,25-2
3,500
3,752
4,004
Empat Lajur Tak TerbagiPer lajur
3,00-4
3,25-2
3,500
3,752
4,004
Dua lajur Tak terbagiTotal
5-9,5
6-3
70
83
94
106
117
Tabel.4.b.2. Tabel penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar
jalur lalu lintas LANGKAH B-3 : FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN
ARUS
BEBAS UNTUK HAMBATAN SAMPING (FFVsf)
Jalan dengan BahuTipe JalanKelas hambatan samping (SFC)Faktor
penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu
Lebar bahu efektif rata-rata Ws (m)
0,51,01,5 2
4/2 DSangat Rendah1,021,031,031,04
Rendah0,981,001,021,03
Sedang0,940,971,001,02
Tinggi0,890,930,960,99
Sangat Tinggi0,840,880,920,94
4/2 UDSangat Rendah1,021,031,041,05
Rendah0,981,001,021,04
Sedang0,930,960,991,02
Tinggi0,870,910,940,98
Sangat Tinggi0,800,860,900,95
2/2 UD atau
Jalan satu arahSangat Rendah1,001,011,011,01
Rendah0,960,980,991,00
Sedang0,900,930,960,99
Tinggi0,820,860,900,95
Sangat Tinggi0,730,790,850,91
Tabel.4.b.3. Tabel penyesuaian kecepatan arus bebas untuk
hambatan samping LANGKAH B-4 : FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN
ARUS
BEBAS UNTUK UKURAN KOTA (FFVcs)
Ukuran Kota (Juta Penduduk)Faktor Penyesuaian ukuran kota
< 0,10,90
0,1 - 0,50,93
0,5 1,00,95
1,0 3,01,00*)
>3,01,03
*) = Jumlah penduduk Kabupaten Banyumas sebesar 1.554.527
penduduk (sumber : Badan Pusat Statistik-Survey Penduduk Tahun
2010)Tabel.4.b.4. Tabel penyesuaian kecepatan arus bebas untuk
ukuran kota LANGKAH B-5 : PENETUAN KECEPATAN ARUS BEBAS
a. Kecepatan arus bebas kendaraan ringanFV=(FV0+FVw) x FFVsf x
FFVcs
ArahKecepatan arus bebas dasar (FV0)
(km/jam)Faktor penyesuaian lebar jalur (FVw)
(km/jam)FV0 + FVw
(km/jam)Faktor penyesuaianKecepatan arus bebas
(km/jam)
Hambatan samping (FFVsf)Ukuran kota (FFVcs)
(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)
446500,851,0042,5
Tabel.4.b.5. Tabel penetuan kecepatan arus bebas kendaraan
ringanJadi, Kecepatan arus bebas kendaraan ringan di jalan
Komisaris bambang Suprapto pada segmen yang diteliti sebesar 40,4
km/jam. LANGKAH C : ANALISIS KAPASITAS
Untuk jalan tak terbagi, analisa dilakukan pada kedua arah lalu
lintas. Analisa kapasitas dapat dicari dengan persamaan :
C = C0 x Fcw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam)
Dimana:
C:Kapasitas
C0:Kapasitas Dasar (smp/jam)FCw:Faktor Penyesuaian lebar jalur
lalu-lintasFCsp:Faktor penyesuaian pemisahan arahFCsf:Faktor
Penyesuaian hambatan sampingFCcs:Faktor penyesuaian ukuran kota
LANGKAH C-1 : KAPASITAS DASAR
Tipe JalanKapasitas dasar
(smp/jam)Catatan
Empat laju terbagi atau jalan satu arah1650Per lajur
Empat lajur tak terbagi1500Per lajur
Dua lajur tak terbagi2900Total dua arah
Tabel.4.c.1. Tabel penentuan kapasitas dasar LANGKAH C-2 :
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS UNTUK
LEBAR JALU LALU LINTAS (FCw)
Tipe jalanLebar Jalur Lalu Lintas efektif (Wc) (m)FCw
Empat lajur Terbagi atau
Jalan satu arahPer lajur
3,000,92
3,250,96
3,501,00
3,751,04
4,001,08
Empat Lajur Tak TerbagiPer lajur
3,000,91
3,250,95
3,501,00
3,751,05
4,001,09
Dua lajur Tak terbagiTotal
50,56
60,87
71,00
81,14
91,25
101,29
111,34
Tabel.4.c.2. Tabel penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu
lintas LANGKAH C-3 : FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS UNTUK
PEMISAHAN ARAH (FCsp)
Untuk jalan tak terbagi faktor penyesuaian kapasitas untuk
pemisahan arah didapat dari tabel berikut :Pemisahan arah SP
%-%50-5055-4560-4065-3570-30
FCspDua lajur 2/21,000,970,940,910,88
Empat Lajur 4/21,000,9850,970,9550,94
Tabel.4.c.3. Tabel penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah
LANGKAH C-4 : FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS UNTUK
HAMBATAN SAMPING (FCsf)
Jalan dengan BahuTipe JalanKelas hambatan samping (SFC)Faktor
penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu(FCsf)
Lebar bahu efektif rata-rata Ws (m)
0,51,01,5 2
4/2 DSangat Rendah0,960,981,011,03
Rendah0,940,971,001,02
Sedang0,920,950,981,00
Tinggi0,880,920,950,98
Sangat Tinggi0,840,880,920,96
4/2 UDSangat Rendah0,960,991,011,03
Rendah0,940.971,001,02
Sedang0,920,950,981,00
Tinggi0,870,910,940,98
Sangat Tinggi0,800,860,900,95
2/2 UD atau
Jalan satu arahSangat Rendah0,940,960,991,01
Rendah0,920,940,971,00
Sedang0,890,920,950,98
Tinggi0,820,860,900,95
Sangat Tinggi0,730,790,850,91
Tabel.4.c.4. Tabel penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping
LANGKAH C-5 : FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS
UNTUK UKURAN KOTA (FFVcs)
Ukuran Kota (Juta Penduduk)Faktor Penyesuaian ukuran kota
< 0,10,90
0,1 - 0,50,93
0,5 1,00,95
1,0 3,01,00 *)
>3,01,03
*) = Jumlah penduduk Kabupaten Banyumas sebesar 1.554.527
penduduk (sumber : Badan Pusat Statistik-Survey Penduduk Tahun
2010)
Tabel.4.c.5. Tabel penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota
LANGKAH C-6 : PENENTUAN KAPASITAS
C = C0 x Fcw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam)
ArahKapasitas dasar (C0)
(smp/jam)Faktor penyesuaian untuk kapasitasKapasitas
C
Smp/jam
Lebar Jalur
FCwPemisahan Arah
FCspHambatan samping FCsfUkuran kota
FCcs
(10)(11)(12)(13)(14)(15)(16)
29001,2910,851,003179,85
Tabel.4.c.6. Tabel penentuan kapasitas jalanJadi kapasitas jalan
Komisaris Bambang Suprapto pada segmen yang dianalisa dengan waktu
jam puncak pagi adalah 3020,9 smp/jam LANGKAH D : PERILAKU LALU
LINTAS
LANGKAH D-1 : DERAJAT KEJENUHANArahArus lalu Lintas
Smp/jamDerajat Kejenuhan
(21/16)
(20)(21)(22)
1662,40,5228
Tabel.4.c.5. Tabel penentuan derajat kejenuhan
Jadi derajat kejenuhan jalan Komisaris Bambang Suprapto pada jam
puncak adalah 52,28 %.BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI
IV.1. Kesimpulan
Jalan Komisaris Bambang Suprapto adalah jalan yang cukup ramai
setiap waktunya. Dari total lima survey yang telah dilakukan arus
lalu lintas puncak terjadi pada hari sabtu 30 Mei 2015 pukul 15.20
- 16.20 dengan total 1662,4 smp/jam. Arus ini didominasi oleh
sepeda motor dengan prosentase 80,2 % diikuti kendaraan ringan 18,2
% dan kendaraan berat 1,0 %.
Kelas hambatan samping hasil survey mencapai 1339,4 satuan
kejadian dan diklasifikasikan sebagai kelas hambatan samping sangat
tinggi (VH). Penyumbang hambatan samping tertinggi adalah keluar
atau masuknya kendaraan kedalam arus lalu lintas yang mencapai
1004,5 satuan kejadian.Kecepatan arus bebas kendaraan ringan yang
diperoleh dari nilai keceparatan arus bebas dasar kendaraan ringan
yang disesuaikan dengan lebar jalur lalu lintas, faktor penyesuaian
hambatan samping dan faktor penyesuaian ukuran kota sehingga
diperoleh angka 42,5 km/jam.
Kapasitas Jalan Komisaris Bambang Suprapto yang diperoleh dari
nilai kapasitas dasar yang disesuaikan dengan faktor penyesuaian
lebar jalur lalu lintas, faktor penyesuaian pemisahan arah, faktor
penyesuaian hambatan samping dan faktor penyesuaian ukuran kota
sehingga diperoleh angka 3179,85 smp/jam.
Dari analisis kecepatan arus bebas kendaraan ringan dan analisis
kapasitas jalan maka dapat diperoleh nilai derajat kejenuhan. Dan
angka yang diperoleh dari kedua perbandingan analisis tersebut
adalah 52,28 %. Angka derajat kejenuhan tersebut termasuk angka
yang cukup ideal, dan ada beberapa rekomendasi yang dipaparkan pada
sub rekomendasi untuk lebih memperkecil derajat kejenuhan di jalan
Komisaris Bambang Suprapto.IV.2. RekomendasiRekomendasi yang kami
tawarkan untuk membuat angka derajat kejenuhan jalan Komisaris
Bambang Suprapto berkurang :
1. Faktor pemisahan arah dari hasil survey dan penghitungan data
arus kendaraan diperoleh angka 61,2 %. Jadi , mungkin sudah
waktunya untuk mengaplikasikan pemisahan arah 60% (Lajur
A/Barat-Timur) - 40% (Lajur B/Timur-Barat), karena arus kendaraan
konsisten menunjukan data yang lebih besar untuk laju A.
2. Pengaktifan larangan parkir di lajur Timur-Barat (Lajur B)
dengan diadakan patroli rutin oleh kepolisisan atau usaha lain agar
lajur B benar-benar steril sehingga hambatan samping berkurang dan
lebar jalur lalu lintas efektif tidak terganggu.3. Menghimbau pada
seluruh pemilik toko di pinggir jalan untuk memiliki area parkir
sendiri sehingga tidak ada pelanggan toko yang memarkir
kendaraannya di bahu jalan atau di jalur lalu lintas.
4. Penertiban pedagang kaki lima yang berjualan di bahu jalan
yang mengganggu pajalan kaki dan mengganggu estetika bahu
jalan.
5. Pengaktifan pengaturan lalu lintas jalan satu arah pada
simpang menuju jalan Kauman Lama, dimana dengan berjalannya
pengaturan ini akan sangat memperlancar arus lalu lintas dan
mengurangi hambatan samping.6. Pengadaan lampu merah pada simpang
menuju Jalan Mangun Jaya yang menurut pengamatan survey sangat
semrawut pada jam puncak dan salah satu penyebab kemacetan di jalan
Komisaris Bambang Suprapto.BAB VIDAFTAR PUSTAKA
Mulai
Studi Pustaka (MKJI)
Data Masukan
Analisis Kecepatan Arus Bebas
Analisis Kapasitas
Analisis Derajat Kejenuhan
Persiapan Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Survey dan Pengumpulan Data
Data Primer :
Kondisi Hmabatan Samping
Kondisi Arus lalu Lintas
Kondisi Geometrik dan Pengaturan Jalan
Data Sekunder :
Peta jaringan Jalan Kota Purwokerto
Data LHRT
TIDAK
Data sudah lengkap/cukup
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Analisis Kecepatan Arus Bebas
Analisis Kapasitas Jalan
Analisis Derajat Kejenuhan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Selesai
1 | Analisis Kinerja Jalan Kombas dengan Nilai Derajat Kejenuhan
dan Kecepatan Arus Bebas