Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada
golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari:
fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan
unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen
menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi
dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam
paling reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam
keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya.
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi
orbit elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion
negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Keberadaan
Unsur – Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya
ditemukan dalam keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-
unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh
karenaitu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-
unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin
dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan
di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air
laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam
air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth
dengan partikel alfa.
Page 2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut :
a) Apa yang dimaksud dengan halogen?
b) Apa saja sifat-sifat dari unsur halogen?
c) Seperti apakah reaksi-reaksi unsur halogen?
d) Apa saja kegunaan dari unsur halogen?
e) Bahaya apakah yang bisa ditimbulkan dari unsur halogen?
f) Bagaimanakah cara untuk membuat senyawa halogen?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai unsur halogen, sifat unsur halogen,
reaksi-reaksi, kegunaan serta bahaya dan cara membuat halogen.
1.4 Manfaat Penulisan
a) Menambah ilmu pengetahuan.
b) Mengetahui lebih banyak mengenai unsure halogen.
c) Menyelesaikan salah satu tugas mata pelajaran kimia kelas
XII semester 1.
Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang
lebih dikenal dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik
unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵.
Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis
dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo
genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut
dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan
sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah,
dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya
diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas
mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari
atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen
sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan
negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang
terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya membentuk ion negatif. Selain itu, halogen
adalah golongan yang paling reaktif karena unsur-unsurnya
memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.
Page 4
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu
Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At)
dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.
2.2. Sifat-Sifat Unsur Halogen
Unsur halogen memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Sifat fisika halogen.
Sifat-sifat
Unsur
Fluori
n Klorin Bromin Iodin
Astati
n
Nomor atom 9 17 35 53 85Massa atom
relative 18,99 35,5 79,90 126,90 (210)Titik leleh
(°C)
-
219,62 -100,98 -7,25 113,5 302Titik didih
(°C)
-
188,14 -34,6 58,78 184,35 337Rapatan pada
25°C
(Gram/liter) 1,108 1,367 3,119 4,930 ¯
Warna Kuning
Kunung-
Hijau
Merah
tua
Ungu-
hitamEnergi 1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930
Page 5
ionisasi
(kJ/mol)Afinitas
elektron
(kJ/mol) 328,0 349,0 324,7 295,2 270Keelektronega
tifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27jari-jari
atiom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40
Penjelasan :
1. Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin
sampai astatin,demikian juga dengan jari-jari ion negatifnya.
Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam
sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom tambah
besar.
2. Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin
bertambah besar,karena ikatan antar molekulnya juga makin
besar. Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding
dengan naiknya nomor atom.
3. Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus
dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik
molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin
Page 6
tinggi untuk molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak
elektron.
4. Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah
gas,bromin berwujud cair dan mudah menguap,dan iodin berwujud
padat dan mudah menyublim.
5. Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna
kuning hijau.Cairan bromin berwarna merah coklat,dan zat padat
iodin berwarna hitam,sedangkan uap iodin berwarna ungu.
6. Kelarutan fluorin,klorin,dan bromin dalam air besar atau
mudah sekali larut,sedangkan kelarutan iodin dalam air sangat
kecil(sukar larut)
b. Sifat kimia halogen.
Terdiri atas:
Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya :
harga kereaktifan halogen F > Cl > Br > I, kereaktifan
halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan
jari-jari atom.
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif
karena semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl > Br > I )
Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah
diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F
< Cl < Br < I )
Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur
halogen semakin bertambah dari flour sampai astatin makin
besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I
)
Page 7
Kereaktifan fluor dan klor
Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna
atau agak kekuning-kuningan dan klorin juga berupa gas dengan
warna hijau pucat. Keduanya sama seperti oksigen dapat
membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam
aktif akan terbakar pada salah satu gas inidengan cara
membebaskan panas dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar
dibandingkan dengan klor, yang dapat dibuktikan dengan
terbakarnya bahan-bahan biasa termasuk kayu dan plastic
apabila berada dalam keadaan atmosfer fluor.
Kereaktifan brom
Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna
merah tua dan mempunyai tekanan uap yang sangat tinggi. Brom
cair merupakan salah satu reagensia laboratorium umum yang
paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap mata dan
saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek yang
membahayakan. Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka bakar
yang parah, bila mengenai kulit.bromin kuran greaktif bila
dibandingkan dengan Klor.
Kereaktifan iodium
Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas
berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Kristal iodine
dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya dapat melukai mata dan
selaput lender.iodin kurang reaktif jika dibandingkan dengan
Klor.
Kelarutan
Page 8
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air
semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan
air, karena sangat reaktif membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut
dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion
poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut
dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan
sebagainya.
Titik didih dan titik lebur
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang
rendah kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh
daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit tenaga
diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur
dan titik didih halogen meningkat.
Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F2 + 2e- → 2F- Eo = +2,87 Volt
Cl2 + 2e- → 2Cl- Eo = +1,36 Volt
Br2 + 2e- →2Br- Eo = +1,06 Volt
I2 + 2e- → 2I- Eo = +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah
mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan
terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Page 9
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah
melepas elektron ion iodida paling mudah melepas electron
sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu:
asam halida (HX), dan oksilhalida.
a. Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak
berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam
fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan
asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada
kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk
memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX
semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom
relative (Mr) dan ikatan antar molekul :
Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin
tinggi.
Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi
memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan
hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
Page 10
b. Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen.
Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk
Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :X2O + H2O → 2HXO
X2O3 + H2O → 2HXO2
X2O5 + H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O → 2HXO4
Bilok
s
Oksida
Haloge
n
Asam
Oksilhal
ida
Asam
Oksilk
lorida
Asam
Oksilbromi
da
Asam
Oksiliod
ida
penama
an
+1 X2O HXO HClO HBrO HIO Asam
hipoha
lit+3 X2O3 HXO2 HClO2 HBrO2 HIO2 Asam
halit+5 X2O5 HXO3 HClO3 HBrO3 HIO3 Asam
halat+7 X2O7 HXO4 HClO4 HBrO4 HIO4 Asam
perhal
at
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka
sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O
disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga
ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
Page 11
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa
HClO4 (asam perklorat)
2.3. Reaksi-Reaksi Halogen
a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 )
Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen
halida. Secara umum reaksi yang terjadi dapat dituliskan
seperti berikut.
X2(g) + H2(g) → 2HX(g)
Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi
bromin dan iodin bereaksi dengan lambat.
b. Reaksi halogen dengan logam ( M )
Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam. Bromin dan iodin
tidak bereaksi dengan emas, platinum atau beberapa logam mulia
lainnya. Perhatikan contoh reaksi fluorin dengan tembaga
berikut.
F2(g) + Cu(s) → CuF2(s)
2Na + Br2 → 2NaBr
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau
mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan
F2 > Cl2 > Br2 > I2 sehingga :
F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2)
F2 + 2KX → 2KF + X2
Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)
Page 12
Cl2 + 2KX → 2KCl + X2
Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 + KX → 2KBr + X2
I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2
ket : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca,
Mg dll)
F2 + 2KCl → 2KF + Cl2
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)
Pada reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun
dari 0 menjadi -1 (reduksi) sedangkan Cl naik dari -1 menjadi
0 (oksidasi) sehingga F disebut oksidator (penyebab zat lain
mengalami oksidasi). Sehingga kereaktifan senyawa halogen
sebanding dengan kekuatan oksidatornya yaitu F2 > Cl2 >
Br2 > I2
d. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan
hasilnya tergantung pada temperatur saat reaksi berlangsung.
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen
( X2 ) bereaksi membentuk halida ( X- ) dan hipohalit ( XO-).
X2 + 2MOH → MX + MXO + H2O
misalnya :
Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH-→ Cl- + ClO- + H2O
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( X2 )
bereaksi membentukhalida ( X- ) dan perhalit ( XO3-).
3X2 + 6MOH → 5MX + MXO3 + 3H2O
misalnya :
Page 13
3Br2 + 6KOH → 5KBr + KBrO3 + 3H2O
3Br2 + 6OH-→ 5Br- + BrO3- + H2O
e. Reaksi Halogen Dengan Non Logam dan Metaloid Tertentu
Halogen bereaksi secara langsung dengan sejumlah non logam
dan metaloid. Unsur nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen,
dan stirium (misal Y) bereaksi dengan unsur halogen (X),
reaksi yang terjadi seperti berikut.
3X2 + 2Y → 2YX3 (jika halogennya terbatas)
5X2 + 2Y → 2YX5 (jika halogennya berlebihan)
Fluorin mudah bereaksi tetapi iodin sukar bereaksi.
Adapun nitrogen tidak langsung bersatu dengan halogen
karena ketidakaktifannya.
f. Reaksi Halogen Dengan Hidrokarbon
Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon melalui reaksi
substitusi atom hidrogen. Klorin bereaksi sangat hebat,
sedangkan iodin tidak bereaksi.
CH₄ + Cl₂ → CH₃Cl + HCl
g. Reaksi Halogen Dengan Air
Semua unsur halogen kecuali fluor berdisproporsionasi
dalam air, artinya dalam reaksi halogen dengan air maka
sebagian zat teroksidasi dan sebagian lain tereduksi. Fluorin
bereaksi sempurna dengan air menghasilkan asam fluorida dan
oksigen. Reaksi yang terjadi seperti berikut.
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Fluorin dengan larutan NaOH encer menghasilkan gas F2O,
sedangkan dengan NaOH pekat menghasilkan gas O2. Perhatikan
reaksi berikut.
2F2(g) + 2NaOH(aq, encer) → F2O(g) + 2NaF(aq) + H2O(l)
Page 14
2F2(g) + 4NaOH(aq, pekat) → 4NaF(aq) + 2H2O(l) + O2(g)
Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air,
reaksinya lambat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks.
Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung
OH¯ (basa) maka kelarutannya makin bertambah. Reaksi yang
terjadi seperti berikut.
Cl2(aq) + 2OH–(aq)→ Cl¯(aq) + ClO¯(aq) + H2O(l)
Ion ClO¯ merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO
digunakan sebagai zat pemutih kertas, pulp, tekstil, dan bahan
pakaian.
h. Reaksi Antarhalogen
Senyawa antar halogen paling mudah terbentuk dengan klorin
reaksi antar halogen yang terjadi.
X₂ + nY₂ → 2XYn
Y merupakan halogen yang lebih elektronegatif dan N adalah
1, 3, 5, atau 7. Senyawa yang mungkin terbentuk adalah IF₇,
BrF₅, ClF₃ dan lain-lain.
2.4. Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya
Fluorin
Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal
dengan nama Freon.
Membuat Teflon
Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi
gas.
Senyawa Fluorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin
pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai
Page 15
propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon
dapat merusak lapisan ozon.
Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu
sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan
bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah
tangga yang tahan panas dan anti lengket.
Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat
digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas
kaca.
Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum
untuk mencegah kerusakan gigi.
Klorin
Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri
serta karet sintesis.
Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada
pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada
bensin.
Untuk industri sebagai jenis pestisida.
Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam
renang.
Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan
kertas) dan tekstil.
Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan
bromin.
Senyawa Klorin
Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai
zat pemutih pada pakaian.
Page 16
Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur,
pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan,
dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari
karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada
berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan,
plastik, dan zat warna.
Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan
sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain
Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
KCl untuk pembuatan pupuk.
KClO3 untuk bahan pembuatan korek api
Bromin
Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
Untuk pembuatan AgBr.
Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-
obatan dan pestisida
Senyawa Bromin
Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan
kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga
tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan
membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan
digunakan dalam film fotografi.
Page 17
Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
Iodin
Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam
alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
Senyawa Iodin
KI digunakan sebagai obat anti jamur.
Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film
fotografi
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah
penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan
mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
2.5. Bahaya Unsur Halogen
Diantaranya sebagai berikut:
1) Flour
Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat
beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat
menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung
dengan kulit.
Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm
dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah
tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan
daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan
oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
Page 18
2) Klor
Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik,
seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa
sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi
hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi
menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-
sel tubuh yang melindungi paru-paru.
Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan
dalam wujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat sangat
beracun.
CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat
menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang
dan binatang air lainnya.
Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang
dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik
(menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik
(menimbulkan kangker).
3) Brom
Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan
sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan
tenggorokan.
Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat
pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan
Page 19
peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama
menanganinya.
Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak
mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama
gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.
4) Iodin
Kristal iodin dapat melukai kulit
Uapnya dapat melukai mata dan selaput lender
Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari
kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium” merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi
mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau
kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk
dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta
menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira
30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000
bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli
atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan
konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang
intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah
gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
2.6. Pembuatan Unsur Halogen
A. Pembuatan Dalam Industri
1) Flour (F2)
Page 20
Flourin diperoleh melalui metode Moisson yaitu proses
elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan
dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai
100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wadah baja dengan katode
baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh
mengandung air karena F2 yang terbentuk akan menoksidasinya.
2 HF(l) elektrolisis H2 (g) + F2 (g)
Katode (baja) : 2H+ (aq) + 2e- → H2(g)
Anode (karbon) : 2F-(aq) → F2(g) + 2e-
Klor (Cl2)
Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair).
Sebelum dicairkan,
NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik
lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.
Katode : Na+ 2e- → Na
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan Cl2 yang
tebentuk, digunakan diafragma lapis dan besi tipis.
Proses Gibbs (proses klor-alkali) yaitu elektrolisis larutan
NaCl.
Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan dinding pemisah
diafragma dari asbes. Disebut sel Nelson.
2 NaCl → 2 Na+ + 2 Cl-
Kat (baja berpori) : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda (karbon): 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e- + 2 NaCl + 2H2O → 2 NaOH +
H2 + Cl2(g)
Proses Deacon
Page 21
Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan menggunakan
katalis tembaga.
Reaksi :4HCl (aq) + O2(g) → 2H2O(aq)+ 4Cl-(g)
Berlangsung pada suhu ± 430oC dan tekanan 200 atm. Hasil
reaksinya tercampur ± 44% N2.
2) Brom (Br2)
Dalam proses industri, bromine dibuat dengan cara
mengalirkan gas klorin ke dalam larutan bromide.
Reaksi : Cl2(g) + 2Br- (aq) → Br2(aq) + 2Cl-(g)
Dalam ekstra KCl dan MgCl2 dari carnalite terdapat
MgBr2 0,2%
MgBr2 + Cl2 → MgCl2 + Br2
Air laut diasamakan dengan H2SO4 encer dan direaksikan dengan
klor, penambahan asam dilakukan agar tidak terjadi hidrolisis.
Dengan penghembusan udara diperoleh volume yang cukup besar
yang mengandung brom kemudian dicampur dengan SO2 dan uap air.
SO2 + Br2 + H2O → 2 HBr + H2SO4
Kemudian direaksikan dengan Cl2
2 HBr + Cl2 →2 HCl + Br2
Penyulingan dengan KBr dapat menghilangkan klor dan dengan
penambahan KOH dapat menghilangkan I2.
Cl2 + 2 KBr →2 KCl + Br2
I2 + OH- →I- + OI- + H2O
Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-
4.dalam 1 liter air laut dapat diperoleh 3 kilogram bromin
(Br2). Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut.
Cl2 akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk
keluar dari larutan.
Page 22
2Br-(aq) + Cl2(g) → Br2(l) + 2 Cl-
(aq)
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis sesuai reaksi.
Br2(aq) + H2O(aq) → 2 H+(aq) + Br-(g) + BrO-(aq)
Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke
kiri dengan penambahan H+
Dibuat dari air laut atau air yang mengandung garam-garan
bromida. Pada pH 3,5. Br2 yang terbentuk diserap oleh larutan
Na2CO3 sehingga dihasilkan campuran NaBr dan NaBrO3. jika
diasamkan dan didestilasi akan didapat Br2 yang larut dalam air
5 HBr(aq)+HBrO3(aq) → 3Br2(g)+3H2O(l)
3) Yod (I2)
Garam chili mengandung NaIO3 0,2 %
Setelah mengkristalkan NaNO3, filtrat yang mengandung IO-
3 di tambah NaHSO3 lalu di asamkan.
2NaIO3(s) + 5NaHSO3(aq) → 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(s) + H2O(aq) + I2(g)
atau
2IO3- + 5HSO3
- → 5SO42- + 3H+ + H2O +I2
Endapan I2 yang terbentuk disaring dan dimurnikan dengan
cara sublimasi.
Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan dibakar,
selanjutnya diekstraksi dengan air. Larutan yang mengandung
iodida ini akan menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat
dan mangan dioksida serta didestilasi.
B. Pembuatan Dalam Skala Laboratorium
Di laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam jumlah
seperlunya yang biasanya digunakan untuk eksperimen/praktikum
dengan cara yang cepat dan alat yang sederhana. Klorin,
Page 23
bromin, dan iodine dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap
senyawa halida dengan oksidator MnO2 atau KMnO2 dalam
lingkungan asam. Senyawa halide dicampurkan dengan MnO2 atau
KMnO2 ditambahkan H2SO4pekat, kemudian dipanaskan. Reaksi yang
berlangsung secara umum :
2X- + MnO2 + 4H+ → X2 + Mn2+ + 2H2O
10X- + 2MnO4- + 16H+ → 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O
1. Flour
Senyawa HF dapat dibuat juga di laboratorium dengan
mereaksikan garam halide (NaF) dengan asam sulfat pekat dan
dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut :
2NaF + H2SO4 →Na2SO4 + 2HF
2. Klorin
Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium
dengan cara :
Proses Weldon
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
MnO2(s) + 2H2SO4(aq) + 2 NaCl(s) → Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) +
2H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Mereaksikan KMnO4 dan HCl
KMnO4(s) + HCl(aq) → 2KCl(aq) + MnCl2(aq) + 8H2O(aq) + 5Cl2(g)
Proses untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui
elektrolisis larutan natrium klorida pekat(br in e) akan
menghasilkan Cl2 pada anode dan H2 serta OH pada katode.
Page 24
Anoda : 2 Cl- → Cl- + 2 e-
Katoda : 2 H2O + 2 e- → H2 + OH- +
2 Cl- + 2 H2O → Cl2 + H2 + 2 OH-
Senyawa HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan
mereaksikan garam halide (CaCl2) dengan asam sulfat pekat dan
dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksi berikut
CaCl2(s) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) +2HCl(aq)
3. Brom
Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :
Proses untuk mendapatkan bromin adalah dengan
mereaksikan garam bromin dengan zat pengoksidasi, biasanya
menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak mengoksidasi
ion klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:
2Br(s) + Cl2(g) → Br2(s) + 2Cl(g)
Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.
CaOCl2(s) + H2SO4(aq) → CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)
Cl2(g) + 2Br-(s) → Br2(s) + 2Cl-
(g)
Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.
2KMnO4(s) + 16HBr(l) → 2KBr(aq) + 2MnBr2(aq) + 8H2O(aq) +
5Br2(g)
Mencampurkan bromide, H2SO4, dan MnO2.
2NaBr(s) + H2SO4(aq) + MnO2 (s) → Na2SO3(aq) + Br2(g) +
H2O(aq)
4. katalis
Senyawa HBr biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4.
3NaBr(s) + H3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + 3HBr(aq)
Senyawa HBr tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan
asam sulfat karena Br- akan dioksidasi oleh H2SO4.
Page 25
2NaBr(s) + H2SO4(aq) → Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)
4. Iodin
Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut :
Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine
) seperti pada proses untuk mendapatkan klorin. Adapun untuk
mendapatkan iodin dari natrium iodat adalah dengan penambahan
zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3, dengan reaksi sebagai
berikut :
2NaIO3(s) + 5NaH2SO3(aq) → 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) +
H2O (aq) + I2(g)
Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog
dengan pembuatan bromin, hanya saja bromida diganti dengan
iodida.
Senyawa HI tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam
dan asam sulfat karena I- akan dioksidasi oleh H2SO4.
MgI2(s) + H2SO4(aq) → MgSO3(aq) + I2(g) + H2O(aq)
Senyawa HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4
3MgI2(s) + 2H3PO4(aq) → Mg3(PO4)2(aq) + 6HI(aq)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Page 26
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan
yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron
valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari
ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi
dari bahasa Yunani., yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk
garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam
membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam
yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan
secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen
merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu
elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena
kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin
ada dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat
reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur
yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas
mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari
atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen
sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan
negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang
terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya membentuk ion negatif. Golongan halogen
terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl),
Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium
yang belum diketahui dengan jelas. Sifat keelektronegatifan
Page 27
halogen senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jari-
jari atomnya.
3.2 Saran
1. Harus berhati-hati ketika menggunakan unsure halogen.
karena unsur ini dapat mengakibatkan pembakaran kimia parah
jika bersentuhan langsung dengan kulit.