SKRIPSI TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM (Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection) Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (Se.Sy) Oleh Ly Fairuzah Aisyah Nim: 106046101650 KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDY MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM ) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 M/ 2011 H
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP
USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM
(Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection)
Skripsi
Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (Se.Sy)
Oleh
Ly Fairuzah Aisyah
Nim: 106046101650
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH
PROGRAM STUDY MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 M/ 2011 H
TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM
TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM
(Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
LY FAIRUZAH AISYAH
NIM: 106046101650
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd Sri Hidayati, M. Ag
NIP. 195607121981031003 NIP.197102151997032002
K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H
PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1432 H / 2011 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM TERHADAP
USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM (STUDI PADA AZKASYAH COLLECTION)” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 September 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 21 September 2011
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,
Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM.
NIP: 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
1. Ketua : Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH.,
MA., MM
NIP. 197107011998032002
2. Sekretaris : Mu’min Rauf, S.Ag., M.A.
NIP. 150281979
3. Pembimbing I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd
NIP. 195607121981031003
4. Pembimbing II : Sri Hidayati, M. Ag
NIP: 197102151997032002
5. Penguji I : Dr. Mamat S.Burhanuddin, MA.
NIP: 197006051998031005
6. Penguji II : Dr. Syahrul A’dam, M.Ag.
NIP:
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ciputat, 23 Syawal 1432 H
21 September 2011 M
LY FAIRUZAH AISYAH
vi
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang tepat yang dapat diuntaikan Penulis, selain
mengucapkan “Alhamdulillah”, Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan cahaya ilmu-Nya. Atas berkat Rahmatnya pulalah, Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dialah sang Motivator sejati yang selalu mendorong
Penulis untuk terus berusaha menuntaskan kewajiban dan tanggung jawab mulia
ini. Serta shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa
cahaya, Muhammad SAW. Di balik terselesaikannya skripsi dengan judul
“Tinjauan Sistem Ekonomi Islam Terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim
(Studi Pada Azkasyah Collection)”, maka penulis ingin mengucapkan terima
kasih terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM., Selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, M.Ag, MH,
Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Sri Hidayati, M. Ag, Dosen
Pembimbing I dan II atas segenap waktu, dan pengarahan dalam membimbing
penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
vii
4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu yang telah
didapat oleh penulis dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
5. Kepada Ibu Hj. Leony Anwar, Bpk. Hilman Istijadi dan segenap karyawan
terima kasih atas jasa-jasa dan waktu luang yang telah diberikan kepada
Penulis untuk dapat memperoleh data, semoga bisnis yang ibu jalankan dapat
berkembang, success selalu dan mendapatkan barakah dari Allah swt.
6. Ayahanda tercinta Hasan Luthfy At-Tamimy, M. Ag, dan Ibunda tersayang
Haimah Tus’Sadiah, karena doa, kesabaran, kasih sayang dan motivasi yang
diberikan kepada penulis, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga
akhir.
7. Teruntuk kakakku yang sangat penulis cintai, yaitu K’ Abdi Al-Motivator,
terima kasih atas dukungannya baik moril maupun materil. Adik-adikku yang
mewarnai duniaku, Fanny Yati El-Mawaddah dan Tamim Falaky Dhuha,
terima kasih atas dukungannya yang diberikan kepada penulis selama
Dan melihat kaum mayoritas di Indonesia yang sebagian besar beragama
Islam, maka dipastikan pangsa pasar bisnis busana muslim akan semakin baik
kedepannya. Namun apakah bisnis ini sesuai dengan anjuran Islam yaitu
sebagai busana penutup aurat bagi umat Islam?, maka ekonomi yang
dijalankannyapun tidak bertentangan dengan ekonomi Islam, seperti riba,
mengambil hak orang lain, penipuan dan sebagainya. Karena banyak diera
modern ini bisnis-bisnis yang dilakukan hanya sekedar memperkaya
individualismenya sendiri, seperti aliran ekonomi yang dipergunakan oleh
kaum kapitalisme, yang menganut asas laissez fair, hak kepemilikan
perorangan adalah absolute tanpa batas, terjaminnya kebebasan memasuki
segala macam kegiatan ekonomi dan transaksi menurut persaingan bebas dan
norma-norma individual ditarik dari individulisme dan utilitarisme, dimana
setiap komoditi itu dianggap baik secara moral dan ekonomi sepanjang itu
dapat dijual.7
Begitu juga banyak diantaranya usaha bisnis yang tidak mengedepankan
keadilan, yaitu aliran ekonomi sosialisme/marxisme, hak milik yang hanya
untuk kaum proletar (kaum buruh) yang diwakili oleh kepemimpinan
diktator, distribusi faktor-faktor produksi dan apa yang harus diproduksi
ditetapkan oleh negara, bagaimana dan untuk siapa produksi yang diatur
secara pusat pula, pendapat kolektif dan distribusi yang kolektif adalah norma
7 Ahmad M. Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat : Media Da’wah dan
LIPPM), h. 42
5
utama, sedangkan hubungan-hubungan ekonomi dalam transaksi secara
perorangan sangat dibatasi.8
CV. AzkaSyah Collection adalah salah satu usaha bisnis busana muslim,
yang dijalankan oleh seorang eunterpreuner bernama Hj.Leony, mendapatkan
penghargaan sebagai Young Entrepreneur Award 2009, versi harian bisnis
Indonesia, karena pembinaan terhadap segmen tenaga kerja yang melibatkan
ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah, sebanyak 540 orang
karyawan dan 91%nya adalah wanita.9
Selain membina secara teknik dan manajemen, inovasi melebar ke
pembinaan sosial. dengan mengembangkan sisi bisnis, usaha inipun
mengelola Corporate Social Responsibility (CSR). Programnya meliputi
berbagai bantuan untuk lingkungan sekitar yaitu menyantuni dhuafa, yatim,
jompo, perbaikan infrastruktur, membina UKM informal, dan mencarikan
beasiswa. 10
Dari gambaran diatas, maka penulis berkeinginan melakukan penelitian
yang berkaitan dengan bisnis busana muslim yang tidak terlalu besar
pengaruhnya terhadap persaingan pasar global yang memungkinkan
pertumbuhan dan pemasaran bisnis di Indonesia begitu banyak diminati.
Apakah pengelolaan bisnis ini selaras dengan Ekonomi Islam?
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
8 Ibid, h. 42 9 Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html 10 Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi-
Untuk lebih memfokuskan dalam menyusun skripsi ini, Penulis
membatasi persoalan masalah yang dimunculkan mencangkup :
a. Aspek umum mengenai proses usaha produksi, distribusi serta
manajemen keuangan di CV. Azkasyah Collection.
b. Aplikasi atau pelaksanaan dilapangan yang digunakan CV.
Azkasyah Collection dalam menjalankan usaha bisnisnya.
c. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim
pada CV. Azkasyah Collection
2. Perumusan Masalah .
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap proses produksi pada
usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection?
2. Bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap sistem pendistribusian
pada usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection?
3. Bagaimana mekanisme pengelolaan sistem manajemen keuangan di
CV. AzkaSyah Collection ditinjau dari sistem Ekonomi Islam?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui konsep Ekonomi Islam terhadap proses
produksi di CV. AzkaSyah Collection?
7
b. Untuk mengetahui bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap
sistem pendistribusian pada usaha bisnis busana muslim CV.
AzkaSyah Collection?
c. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pengelolaan sistem
manajemen keuangan di CV. AzkaSyah Collection ditinjau dari
Sistem Ekonomi Islam?
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai Tinjauan Sistem Ekonomi Islam dalam usaha bisnis
busana muslim.
b. Bagi institusi sebagai bahan pertimbangan dalam rangka
memperbaiki dan penyempurnaan sistem yang telah dilakukan.
c. Bagi Perpustakaan diharapkan dipergunakakan untuk memperkaya
koleksi dalam ruang lingkup karya-karya penulisan lapangan.
d. Bagi masyarakat memberikan informasi tentang usaha bisnis
busana muslim sebagai alternatif pilihan yang diharapkan dapat
membantu perekonomian mereka.
D. Review Studi Terdahulu
1. Siti Romlah, Sistem Penggajian Karyawan Pt. Hitachi Contruction
Machinery Indonesia (Hcmi) Kota Bekasi Dalam Perspektif Ekonomi
Islam, Mahasiswa Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2006
8
Membahas mengenai masalah sistem penggajian karyawan di PT.
Hitachi Contruction Machinery Indonesia (Hcmi) Kota Bekasi dengan
melihat dari sudut Ekonomi Syariah.
2. Muchamad Mujahidin, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Etika
Bisnis Pada Home Industri Roti Goreng Medan di Karet Kuningan
Jakarta Selatan, Fakultas Syariah dan Hukum, Tahun 2007.
Skripsi ini lebih membahas masalah konsep etika bisnis dalam hukum
syariah pada usaha roti goreng,
3. Eka Pratama, Strategi Pemasaran CV. Pasir Gumapak Raya Ditinjau
Dari Perspektif Islam, Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2007.
Skripsi ini membahas masalah analisis terhadap pelaksanaan
pemasaran CV. Pasir gumapak raya ditinjau dari persfektif syariah.
4. Devi Puspa Pita Sari, Analisis Biaya Pada Penetapan Harga
Produksi CV. Alike Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Fakultas Syariah
Dan Hukum, Tahun 2007, skripsi ini membahas masalah analisis biaya
produksi yang ditinjau dalam perspektif ekonomi syariah.
Perbedaan dengan masalah yang penulis angkat adalah bahwa
penulis meneliti mengenai sistem produksi, distribusi dan manajemen
keuangan dari usaha busana muslim CV. AzkaSyah Collection dengan
melihat apakah penerapan sistem Ekonomi Islam terdapat pada usaha
bisnis busana muslim di CV. AzkaSyah Collection tersebut.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
9
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang menggambarkan data dan informasi dilapangan
berdasarkan fakta yang diperoleh dilapangan secara mendalam.11
Dalam metode ini penelitian yang dimaksudkan untuk membuat
pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi/kejadian-kejadian.12
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris, yaitu subjek
kajian dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan.13
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara, merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.
Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi data yang
valid dan akurat dari pihak-pihak yang dijadikan sebagai informasi.
Dalam wawancara ini menggunakan alat wawancara interview
guide (panduan wawancara).
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan berarti melakukan penelusuran kepustakaan dan
menelaahnya. Sumber berupa buku, majalah, Koran, internet, dan
lain-lain, selain itu juga berupa dokumen dari CV. AzkaSyah
Collection
3. Teknik Pengelolaan Data
11 Suharmi Arikunto, Managemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), Cet Kedua, h. 309 12 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2004), Cet Keenam
Belas, h. 76
10
Dalam pengolahan data yang telah diperoleh, penulis
mengklasifikasikan data tersebut, kemudian melengkapinya dengan
interpretasi-interpretasi, dengan menggunakan metode analisa data
sebagai berikut.
Metode induktif, yaitu suatu cara menganalisa data yang bertitik
tolak dari data yang bersifat khusus, kemudian ditarik atau diambil
kesimpulan yang bersifat umum. Metode deduktif, yaitu suatu logika
yang beritik tolak dari pengetahuan yang bersifat umum, kemudian
dijadikan titik tolak dalam menilai suatu fakta yang bersifat khusus.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu
sebuah studi untuk menemukan fakta dan interpretasi yang tepat dan
menganalisis lebih dalam tentang hubungan-hubungannya.
F. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini bersumber dari beberapa data, yaitu: data
primer, wawancara langsung kepada pengelola operasional usaha bisnis
busana muslim CV. AzkaSyah Collection dan beberapa pihak yang
berkompeten dalam penelitian ini, data primer ini juga bersumber dari jurnal.
Data sekunder, sumber data pendukung dan pelengkap data penelitian
berupa buku, majalah, jurnal tentang hal-hal yang berkaitan dengan tema
skripsi ini, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini Penulis berpedoman kepada buku “pedoman
penulisan skripsi Universitas Syariah Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
11
Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum” Tahun 2007 yang diterbitkan oleh
Jakarta Press.
G. Sistematika Penulisan
Penulis mengklasifikasikan skripsi ini kedalam beberapa bab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Menyajikan Pendahuluan, yang memaparkan latar belakang,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review
studi terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Pengertian antara ilmu dan sistem ekonomi Islam, nilai-nilai
dasar ekonomi Islam, nilai-nilai istrumental ekonomi Islam, tujuan ekonomi
Islam, pengertian bisnis Islami, teori produksi dalam Islam, teori distribusi
dalam persfektif Islam, manajemen keuangan Islam.
BAB III : Gambaran umum, pada bab ini membahas tentang sejarah
singkat usaha bisnis busana muslim CV. Azka Syahrani Collection, kegiatan
dan jenis produk, visi, misi dan tujuan pendirian, struktur organisasi dan tata
kerja, jumlah agen/network, prestasi serta analisa data tentang pemberian data
dari perusahaan.
BAB IV : Mengenai Tinjauan Sistem Ekonomi Islam Terhadap Usaha
Bisnis Busana Muslim (Studi Kasus Pada CV. Azka Syahrani Collection),
dilihat dari sistem produksi, sistem pendistribusian, dan sistem manajemen
keuangan. pada usaha bisnis busana muslim yang dilakukan oleh CV. Azka
Syahrani Collection
12
BAB V : Penutup, terdiri atas kesimpulan yang berisi jawaban dari
perumusan masalah dan beberapa sasaran dari penulisan.
13
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Sistem, Nilai dan Tujuan Ekonomi Islam
1. Pengertian antara Ilmu Ekonomi dengan Sistem Ekonomi Islam
Secara etimologi kata ekonomi berasal dari bahasa oikononemia (Greek
atau Yunani), terdiri dari dua kata : oicos yang berarti rumah dan nomos
yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah aturan-aturan untuk
menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik
rumah tangga rakyat (volkshuishouding), maupun rumah tangga negara
(staathuishouding), yang dalam bahasa inggris disebutnya sebagai
economics.1
Sedangkan pengertian ekonomi Islam menurut istilah (terminologi)
terdapat pengertian menurut beberapa ahli ekonomi Islam sebagai berikut :
a. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian ekonomi Islam adalah ekonomi
yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah,
bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas
dari syari’at Allah.2
1 Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam, (Bandung, PT. Pustaka Setia
Pertama Maret 2002), Cet. Ke-1, h.18. 2 Surya Pos, “Pengertian Ekonomi Islam”, Artikel di akses pada tanggal 29 Mei 2011 dari
b. M. Syauqi Al-Faujani memberikan pengertian ekonomi Islam dengan
segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan
kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.3
c. Monzer Kahf memberikan pengertian ekonomi Islam dengan kajian
tentang proses dan penangguhan kegiatan manusia yang berkaitan
dengan produksi, distribusi dan konsumsi dalam masyarakat muslim.4
Masih banyak lagi para ahli yang memberikan definisi tentang apa itu
ekonomi Islam. Sehingga ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai suatu
prilaku individu muslim dalam setiap aktivitas ekonomi syariahnya harus
sesuai dengan tuntunan syariat Islam dalam rangka mewujudkan dan
menjaga maqashid syariah (agama, jiwa, akal, nasab, dan harta).5
Islam membedakan antara ilmu ekonomi dan sistem ekonomi. Dalam
definisi umum, sistem merupakan keseluruhan yang kompleks, yakni suatu
susunan hal atau bagian yang saling berhubungan, sedangkan ilmu adalah
pengetahuan yang dirumuskan secara sistematis. Jadi sistem dapat
didefinisikan sebagai setiap peraturan yang lahir dari pandangan dunia atau
akidah tertentu yang berfungsi untuk memecahkan dan mengatasi problema
hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara pemecahan, memelihara serta
mengembangkannya.6
3 Ibid
4 Ibid 5 Manajemen Dakwah, “Pengertian Ekonomi Islam” Artikel diakses pada tanggal 29 Mei 2011
dari http://md-uin.blogspot.com/2009/07/pengertian-ekonomi-islam.html 6 M. Ismail Yusanto Dan M. Arif Yunus, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor : Al-Azhar Press,
2009), Cet 1, hal 13.
15
Kesimpulan perbedaan antara ilmu ekonomi dan sistem ekonomi
muncul karena ada dua fakta berbeda, yaitu :
1) Dalam pemenuhan urusan masyarakat dari segi pemenuhan harta
kekayaan (barang dan jasa) melalui teknik produksi.
2) Dalam pengaturan urusan masyarakat dari segi cara memperoleh,
memanfaatkan, dan mendistribusikan kekayaan.
Pembahasan pertama lebih banyak berkaitan dengan kegiatan teknik
memperbanyak jumlah barang dan jasa serta bagaimana cara menjaga
pengadaannya (produksi), pembahasan ini lebih tepat dikatagorikan dalam
ilmu ekonomi. Pembahasan kedua sama sekali tidak dipengaruhi oleh
banyak dan sedikitnya kekayaan, tetapi hanya berhubungan dengan tatakerja
(mekanisme) pendistribusiannya. Dan ini lebih tepat dikatagorikan sistem
ekonomi.7
Dengan demikian, sistem ekonomi merupakan bagian dari sistem
penataan kehidupan masyarakat yang terkait dengan cara pandang atau
ideologi tertentu. Berbeda dengan ilmu ekonomi bersifat universal, tidak
terkait dengan ideology tertentu.8
2. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam
Nilai-nilai dasar ekonomi Islam adalah seperangkat nilai yang telah
diyakini dengan segenap keimanan, dimana ia akan menjadi landasan
paradigma ekonomi Islam. Nilai-nilai dasar ini baik nilai filosofis,
instrumental maupun institusional didasarkan atas Al-Qur’an dan Hadist
7 Ibid, h. 13-14
8 Ibid, h.14
16
yang merupakan dua sumber normative tertinggi dalam agama Islam. Inilah
hal utama yang membedakan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional,
yaitu ditempatkannya sumber ajaran agama sebagai sumber utama ilmu
ekonomi. Tentu saja, Al-Qur’an dan Hadist bukanlah merupakan suatu
sumber yang secara instan menjadi ilmu pengetahuan. Untuk mengubah
nilai dan etika Islam menjadi suatu peralatan operasional yang berupa
analisis ilmiah, maka suatu filsafat etika harus disusutkan (diperas) menjadi
sekumpulan aksioma yang kemudian dapat berlaku sebagai suatu titik mula
pembuat kesimpulan logis mengenai kaidah-kaidah sosial dan perilaku
ekonomi yang Islami, inilah yang dimaksud dengan nilai dasar ekonomi
Islam dalam pembahasan ini, yang sesungguhnya merupakan derivatif dari
ajaran Islam dalam bentuk yang lebih fokus.
Menurut Ahmad Saefuddin, ada beberapa nilai yang menjadi sumber
dari dasar sistem ekonomi Islam, antara lain:
a. Kepemilikan
Nilai dasar pemilikan dalam sistem Ekonomi Islam
1. Pemilikan terletak pada kepemilikan pemanfaatannya dan bukan
menguasai secara mutlak terhadap sumber-sumber ekonomi.
2. Pemilikan terbatas pada sepanjang umurnya selama hidup di dunia,
dan bila orang itu mati, harus didistribusikan kepada ahli warisnya
menurut ketentuan Islam.
17
3. Pemilikan perorangan tidak dibolehkan terhadap sumber-sumber
yang menyangkut kepentingan umum atau menjadi hajat hidup
orang banyak.9
b. Keseimbangan
Merupakan nilai dasar yang pengaruhnya terlihat pada berbagai aspek
tingkah laku ekonomi muslim, misal kesederhanaan (moderation), berhemat
(parsimony), dan menjauhi pemborosan (extravagance).
Konsep nilai kesederhanaan berlaku dalam tingkah laku ekonomi,
terutama dalam menjauhi konsumerisme, dan menjauhi pemborosan berlaku
tidak hanya untuk pembelanjaan yang diharamkan saja, tetapi juga
pembelanjaan dan sedekah yang berlebihan.
QS. Al-Furqon: (25): 67
Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”
Nilai dasar keseimbangan ini selain mengutamakan kepentingan dunia
dan kepentingan akhirat, juga mengutamakan kepentingan perorangan dan
kepentingan umum, dengan dipeliharanya keseimbangan antara hak dan
kewajiban.10
c. Keadilan
9 Ahmad M. Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat : Media Da’wah
dan LIPPM), h. 43-49 10
Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Cet. 2, h. 5
18
Secara garis besar keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan
dimana terdapat kesamaan perlakuan di mata hukum, kesamaan hak
kompensasi, hak hidup secara layak, dan hak menikmati pembangunan.11
Berdasarkan muatan kata adil yang ada dalam Al-Qur’an.
1. Keadilan berarti kebebasan yang bersyarat akhlak Islam.
QS Al-Hasyr (59) : 7
Artinya : “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah
kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari
penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-
orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar
di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang
diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”
2. Keadilan harus ditetapkan disemua fase kegiatan ekonomi, baik
kaitannya dengan produksi maupun konsumsi, yaitu dengan
aransemen efisiensi dan memberantas keborosan ke dalam
keadilan distribusi ialah penilaian yang tepat terhadap faktor-
faktor produksi dan kebijaksanaan harga hasilnya sesuai dengan
takaran yang wajar dan ukuran yang tepat atau kadar
sebenarnya.
11 P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 59
19
QS Ar-Rahman (55) : 9
Artinya : “Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan
janganlah kamu mengurangi neraca itu”
3. Keadilan berarti kebijaksanaan mengalokasikan sejumlah hasil
tertentu dari kegiatan ekonomi bagi mereka yang tidak mampu
memasuki pasar atau tidak sanggup membelinya menurut
kekuatan pasar, yaitu kebijaksanaan melalui zakat, infaq dan
shodaqoh.12
QS Asy-Syu’araa (26) : 182-183
Artinya : “Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus, dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan
janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan;
Dengan demikian yang dimaksud dengan adl‟ didefinisikan sebagai
“tidak menzalimi dan tidak dizalimi” implikasi dari ekonomi dari nilai ini
adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan
pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam.13
1. Nilai-Nilai Instrumental Ekonomi Islam
12 Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Islami Sistem Ekonomi Islam, h. 59-65 13
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007),
Ed. Ketiga, h, 35
20
Ada lima nilai instrumental yang sangat mempengaruhi pada tingkah
laku ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan ekonomi
umumnya, sebagai berikut :
a. Zakat
Zakat adalah kewajiban financial dari harta kekayaan menurut
ketentuan Islam, yang didistribusikan kepada delapan kelompok
sasaran, yaitu :
QS At-Taubah (9) : 60
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana”
Menurut Qardhawi (1997: 416), zakat memainkan peranan
penting dan signifikan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan, dan
berpengaruh besar pada konsumsi umat.14
Pengaruh dari zakat pada aspek sosial ekonomi memberikan
dampak terciptanya keamanan masyarakat dan menghilangan
14
Qardhawi sebagaimana dikutip oleh Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam,
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004/2005), Cet. 1, h. 90-91
21
pertentangan kelas yang diakibatkan oleh ketajaman perbedaan
pendapatan. Pelaksanaan zakat oleh Negara menunjang terbentuknya
keadaan ekonomi, yakni peningkatan produktivitas yang dibarengi
dengan pemerataan pendapatan serta peningkatan lapangan kerja bagi
masyarakat serta dapat menciptakan redistribusi yang merata,
disamping dapat pula membantu mengekang laju inflasi serta
terciptanya keseimbangan tata ekonomi yang diinginkan.15
b. Pelarangan Riba
Pelarangan riba dalam Islam pada hakikatnya berarti penolakan
terhadap resiko financial tambahan yang ditetapkan dalam transaksi
uang atau modal maupun jual beli yang dibebankan kepada satu pihak
saja sedangkan pihak lainnya dijamin keuntungannya. Bunga
pinjaman uang, modal dan barang dalam segala bentuk dan
macamnya, baik untuk tujuan produktif atau konsumtif dengan tingkat
bunga tinggi atau rendah, dan dalam jangka waktu panjang maupun
pendek, adalah termasuk riba.16
QS Al-Baqarah (2): 275
15
Muhammad A. Mannan, Ekonomi Islam Ekonomi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: PT.
Dana Bhakti Wakaf, 1995). 16
Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, h. 70
22
Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka
baginya apa yang Telah diambilnya dahulu, (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang
kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
1) Jenis-Jenis Riba
a) Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berutang (muqtaridh).
b) Riba Jahiliyyah
Utang dibayar lebih dari pokoknya karena sipeminjam
tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang
ditetapkan.
c) Riba Fadhl
Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran
yang berbeda, sedangkan barang yang ditukarkannya itu
termasuk jenis barang ribawi.
d) Riba Nasi‟ah
23
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang ditukarkan dengan jenis barang ribawi
lainnya, riba ini muncul karena adanya perbedaan,
perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini
dan diserahkan kemudian.17
2) Dampak Negatif Riba
Dampak riba di tengah-tengah masyarakat tidak saja berpengaruh
dalam kehidupan ekonomi, tetapi dalam seluruh aspek kehidupan
manusia, yaitu dapat membuat proses kemiskinan struktural terjadi,
contoh paling nyata adalah utang negara-negara berkembang kepada
negara-negara maju yang terus-menerus terjadi, dengan rendahnya
tingkat peminjaman dan tingginya biaya bunga, akan menjadikan
peminjam tidak pernah keluar dari ketergantungan.18
maka hal ini
menjadikan negara-negara peminjam akan terus menjadi miskin
karena terlilitnya hutang yang tidak dapat dikembalikan. Selain itu
rakyatpun menjadi korban dari tingginya tingkat kebutuhan hidup, dan
ini dinamakan dampak inflantoir, yang diakibatkan oleh bunga
sebagai biaya uang, ini terjadi karena salah satu elemen penentuan
harga adalah suku bunga, semakin tinggi suku bunga maka, semakin
tinggi harga yang ditetapkan.19
c. Kerjasama Ekonomi
17
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori ke Praktek, (Jakarta; Gema Insani
Press, 2001), Cet. 1, hal. 41 18
Ibid, h. 67 19 Ibid, h. 67
24
Dalam rangka untuk mengganti transaksi bunga, ekonomi Islam
memberikan insentif memobilisasi sumber daya kedalam usaha
produktif yang diperbolehkan melalui partisipasi dan perluasan
kerjasama antar agen dan proyek-proyek ekonomi, diversifikasi efektif
produksi, investasi dan risiko yang dicapai. Dengan demikian harga
resiko dalam makna tingkat suku bunga digantikan oleh expected rate
of returns (tingkat pengembalian yang diharapkan). Pengembalian
sektor riil dibagi oleh para peserta dalam korperasi. kompetisi
Marginal antara sektor moneter dan sektor riil, antara pemilik modal
dan tenaga kerja, serta antara orang kaya dan miskin yang disebabkan
oleh prevalensi suku bunga, semuanya digantikan oleh usaha
partisipatif. Dengan cara ini, mobilisasi sumber daya melalui profit
sharing terkait langsung dengan komplementaritas antara kegiatan
ekonomi dan pelaku ekonomi.20
Dengan demikian kerja sama (Cooperative) merupakan karakter
dalam masyarakat Ekonomi Islam versus kompetisi bebas dari
masyarakat kapitalis dan kediktatoran ekonomi marxisme.21
Dokrin kerja sama dalam Ekonomi Islam seperti diatas dapat
menciptakan kerja produktif sehari-hari dari masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial,
mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak
merata, dan melindungi kepentingan ekonomi lemah.22
d. Jaminan Sosial
20 Ekonomi Islam Online, “Struktur Ekonomi Islam:Prespekif Komparasi Terhadap
Pasar, Etika dan Ekonomi”, artikel diakses pada tanggal 10 Augustus 2010, dari
panjang, penerapan konsep laba ini akan mengarah pada terciptanya suatu
tatanan kehidupan ekonomi yang sejahtera dan berkeadilan, tatanan
kehidupan sosial yang saling menghargai, menghormati dan tolong
menolong di antara seluruh masyarakat.
Berikut terdapat kalimat yang banyak mengandung hikmah terkait
dengan konsep laba dalam bisnis syariah :
”Waspadalah terhadap bisnis yang tidak menjadi amal, yang tidak
menjadi nama baik, yang tidak menjadi ilmu, yang memutuskan silaturami
dan yang mengecewakan orang lain. Karena semua itu bukan keuntungan,
tetapi bencana”42
42
Irham Fahreza Anas, “Hakikat Laba Dalam Bisnis Syariah”, Artikel diakses pada tanggal
14 April 2011 http://Irham-anas.blogspot.com/2011/04/aslm.html
38
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Deskripsi Perusahaan CV. AzkaSyah (Azka Syahrani) Collection
1. Lokasi Usaha
Usaha ini, terletak di perumahan daerah Bogor, dekat dengan pasar
dan tidak jauh dari perkotaan, berkedudukan di Perum Ciomas Permai
Blok C16/No 23, Bogor. Jawa Barat 16610.
2. Profil Usaha
Industri pakaian jadi dalam penelitian ini, merupakan salah satu jenis
industri yang berbentuk CV (Commanditaire Vennotschaap) atau
persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2
kelompok atau lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :
Sekutu aktif adalah kelompok yang memimpin/ menjalankan perusahaan
dan bertanggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan dan sekutu
pasif / sekutu komanditer adalah kelompok yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan
operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang
terjadi sampai batas modal yang ditanam serta keuntungan yang diperoleh
dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.1
1 Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Badan Usaha”, Atikel Ini diakses Pada Tanggal 25
Februari 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha
39
Mereka biasanya mengerjakan pesanan dengan melakukan proses
produksi secara lengkap mulai dari merancang pakaian hingga menjualnya
untuk dijual di dalam negeri atau diekspor ke negara Singapura.
Adapun jenis pakaian jadi yang dipilih adalah pakaian jadi muslim
untuk wanita dewasa, laki-laki dewasa dan pakaian jadi muslim anak-anak.
Segmen pasar yang dituju oleh pengusaha adalah kalangan menengah
ke bawah dan mencoba beranjak ke segmen menengah ke atas. motivasi
pengusaha mendirikan usaha industri pakaian jadi adalah karena ingin
memberdayakan ummat serta memberikan nilai-nilai spiritual sehingga
dapat memberi keberkahan, baik bagi produsen, pemasar hingga pengguna
akhir produk Azka Sulam Etnik.2
B. Sejarah dan Perkembangan CV. Azkasyah Collection
Mulai Januari 2011 perusahaan ini berubah nama yang bermula dari Azka
menjadi Azkasyah, karena perubahan ini mengikuti hasil final lembaga HAKI
setelah sebelumnya proses pendaftaran nama dilakukan.3
CV. Azkasyah Collection merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang produksi fashion busana muslim dengan spesialisasi hasil rajutan
sulaman tangan / handmade yang kombinasinya mengangkat khasanah etnik
nusantara seperti batik lawas, lurik ATBM klaten, sasirangan, banjar masin,
jumputan Palembang dll. dengan No. Surat Izin Usaha Kecil 1367/10-
2 Ketentuan Umum Keagenan CV. Azka Sulam Etnik, Bogor 2010 3 Butik Azka,” Dari Azka Sulam Etnik menjadi Azkasyah”, Artikel diakses Pada Tanggal 20 Maret
2011 dari http://butik-azka.blogspot.com/2011/03/dari-azka-sulam-etnik-menjadi-azkasyah.html
40
20/PK/XI/2006, No Tanda Daftar Perusahaan 10,20,5,52,10949, serta No.
NPWP 01.300.992.3-051.000.4
Perjalanan usaha dimulai sejak tahun 2001 didirikan oleh Hj. Leony Agus
Setiawati SP, seorang wanita muda S1 dari lulusan IPB jurusan Sosial
Ekonomi Agrobisnis, yang lahir di Bandung, tanggal 6 Agustus 1976 dan
mempunyai dua orang anak Azka Salsabila (11 th) & Aqila Syahrani (7 th),
usaha ini juga dibantu beserta sang suami H. Anwar Sanusi, SE., yang
awalnya sebatas pembukaan toko yang menjual pakaian busana muslim di
daerah Tajur, Bogor. dengan hanya mempekerjakan 2 orang karyawan yang
menggunakan sistem penjualan secara konvensional.5
Tak puas dengan membuka toko di Tajur. Hj. Leony, akhirnya membuka
toko di rumahnya. Dari situlah ia mencoba untuk memproduksi sendiri barang
dagangannya, namun sejak 2002-2003, Hj. Leony mengubahnya menjadi
butik yang menyediakan jasa jahit dan bordir. Tak tanggung-tanggung tujuh
karyawan sekaligus direkrut untuk membantu mengelola usahanya., selang
setahun kemudian pada Tahun 2004 mulai transisi ke konveksi, hasil
produksinya ditawarkan ke toko, namun usaha ini mengalami kebangkrutan
yang disebabkan oleh minimnya modal yang dimiliki serta penerapan sistem
manajemen yang kurang baik.6
Hingga pada tahun 2005, usaha ini, bangkit kembali dengan mencoba
memanfaatkan fasilitas yang ada, Garasi rumah disulapnya menjadi ruang
4 Dokumen, CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP, pada tanggal 16
Februari 2011 5 Wawancara Pribadi dengan Hj. Leony Anwar. Bogor, 16 Februari 2011
6 www.Azkafashion.net
41
konveksi kecil-kecilan. Upaya bangkit untuk meraih sukses diperolehnya
setelah giat mengikuti berbagai seminar dan pelatihan kewirausahaan dan
dibantu oleh seorang penjahit dan tiga orang penyulam, sistem penjualan
yang dilakukan adalah sistem konsinyasi (penitipan barang dagangan kepada
orang untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian).7 Tahun 2006 bisnis ini
mulai mengembangkan sayapnya dengan merintis sistem penjualan keagenan
(direct selling) dengan sistem pembayaran cash dan carry hingga sekarang
bisnis usahanya berkembang dan berhasil meraih penghargaan dan pengakuan
dari lembaga nasional seperti Komite Akreditasi Nasional (KAN), ISO
9001:2000, dan ISO 9001 No : BQSS-08-2007.8
Kini, di Tahun 2010, perusahaan yang berada didaerah perumahan Ciomas
Permai, Bogor, mampu mempekerjakan karyawannya hingga sebanyak 638
pekerja, 91% adalah wanita, dan segmen tenaga kerja utamanya adalah tenaga
kerja yang tidak terserap oleh perusahaan-perusahaan besar seperti ibu-ibu
rumah tangga dan remaja putus sekolah.9
C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi adalah Menjadi perusahaan multinasional di bidang produk tekstil
dengan memberdayakan ummat.
Misi adalah Menghasilkan & menjual produk tekstil dengan kualitas
terbaik dan inovatif, dengan melibatkan umat sebanyak-banyaknya yang
7 Www.Azkafashion.Net 8 Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011 9 Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011
42
didukung dengan sistem manajemen terpadu. Serta membuka jaringan
pemasaran yang luas dengan sistem pemasaran yang tangguh.
Adapun tujuan CV. Azka Syahrini mengeluti bidang fashion, sebagai
antara lain sebagai berikut :
1. Membuat produk busana muslim dengan model unik, inovatif dan
berkualitas.
2. Memberdayakan masyarakat sekitar yang sebelumnya tidak produktif
menjadi produktif
3. Membangun sentra produk sulam di Ciomas, Bogor dan sekitarnya
4. Meningkatkan kesejahteraan bersama antara owner (pemilik usaha),
pekerja, ummat sekitar dan mitra bisnis.10
D. Program-Program Perusahaan
1. Program yang Sudah Berjalan
Selain pembinaan perusahaan secara teknik dan manajemen, inovasi
usaha ini melebar ke pembinaan sosial Corporate Social Responsibility
(CSR), Programnya yang telah terlaksana meliputi berbagai bantuan untuk
lingkungan sekitar yaitu :
a. Ketahanan Pangan
yaitu program pemberian sembako gratis diperuntukan kepada
jompo, janda miskin, yatim dan dhuafa, pemberian ini diberikan setiap
3 bulan sekali dalam setahun.
b. Pinjaman Ghorimin (Untuk usaha Mikro & Keluarga)
10
Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011
43
Pemberian pinjaman ke segmen-segmen usaha informal seperti
pedagang keliling, penjual jamu gendong, warung jajanan, dan usaha-
usaha lain yang sebatas pada usaha kecil-kecilan. Serta pinjaman untuk
keluarga. Pinjaman-pinjaman tersebut diberikan tanpa bunga dan tanpa
agunan. karena melihat diwiliyah terdekat perusahaan mempunyai 4
perusahaan yang diduga adalah perusahaan renternir.
c. Perbaikan Sarana Lingkungan dan Ibadah
Program yang bertujuan membantu memperbaiki sarana
lingkungan dan ibadah yang berada di desa-desa pelosok wilayah
sekitar pedalaman Bogor, tidak jauh dari perkotaan, seperti perbaikan
MCK atau Mandi Cuci Kakus, perbaikan jalan, jembatan, musholla,
dan sarana fisik lainnya.
d. Pemberian Bea Siswa
Diberikan untuk siswa-siswa dhuafa berprestasi & Guru tahsin,
serta ibu-ibu rumah tangga yang ingin belajar mengaji, pemberian ini
dengan mendata orang-orang yang terkait dengan karyawan dan diluar
lingkungan karyawan yang berprofesi sebagai guru tahsin serta
masyarakat atau ibu-ibu yang mempunyai atau berkeinginan belajar
tahsin bisa difasilitasi untuk berlajar tahsin
e. Sunatan Massal (Untuk anak yatim/piatu & dhuafa)
Program Kegiatan ini dilakukan setahun sekali dengan ketentuan
batasan maksimal untuk 30 orang anak pertahun yang telah didaftar
sebelum acara berlangsung, jika kuota daftar anak melebihi daftar yang
44
telah ditentukan, maka anak tersebut akan didaftarkan untuk tahun
depan.
f. Biaya Nikah Gratis
Pemberian bantuan nikah gratis yang diperuntukan khusus untuk
para karyawan CV. Azka Syahrani. dengan alasan agar menjaga para
karyawan dari pergaulan bebas. Nikah gratis ini hanya sebatas
pemberian kepada dana untuk penghulu dan untuk dana-dana
operasional lainnya ditanggung oleh pihak karyawan yang
bersangkutan.
2. Rencana Program-Program Kedepan
a. Program Kesehatan Masyarakat
Meliputi pembangunan politeknik untuk dhuafa serta pengobatan
gratis masuk desa, desa yang akan digarap antara lain adalah Desa
akan membawa mereka kepada kebaikan tidak saja didunia tapi juga mencapai
surga yang dijanjikan Allah SWT.
Bila ditinjau mengenai aspek tenaga kerja sudah tercermin dari pada
pemberdayaan serta luasnya peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,
terlihat dari jumlah para tenaga kerja yang diperkerjakan, data yang didapat
terakhir pada tahun 2010, dari jumlah 638 tenaga kerjanya, 91 % adalah
wanita2, Dari yang penulis ketahui bahwa usaha fashion ini keunggulannya
adalah dibidang sulam tangan (handmade), maka dari itu pusat perhatian utama
adalah membangun komunitas para penyulam sebagai salah satu tujuan
pemberdayaan masyarakat, dan kebanyakan dari jumlah tenaga kerja adalah
bagian penyulam yang tersebar diberbagai lokasi didaerah bogor yang tidak
jauh dari wilayah perusahaan.3 Alasannya rata-rata tenaga kerja dari kalangan
ibu-ibu rumah tangga yang dipekerjakan merupakan tulang punggung bagi
keluarganya, karena kebanyakan dari suami mereka tidak bekerja.
Pemberdayaan terhadap tenaga kerja menjadi tujuan utama yang
ditekankan oleh perusahaan, dan diangkat sebagai salah satu visi, misi dan
tujuan pendirian perusahaan yaitu melibatkan dan memberdayakan ummat
sebanyak-banyaknya, di tambah dengan kesadaran ibu leony sebagai pemilik
perusahaan, dalam melihat kondisi masyarakat sekitarnya yang kerap kali
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
2 Rosita, “Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan”, http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html 3 Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor,
Tanggal 16 Februari 2011
57
Begitu juga penerapan spiritual company, semangat yang diterapkan oleh
perusahaan terhadap karyawannya dengan mengedepankan sikap dan prilaku
yang baik, menjaga hubungan antara karyawan, berjilbab atau menutup aurat
saat berada di lingkungan perusahaan serta menjaga pergaulan bebas antara
karyawan laki-laki dan perempuan, hal ini merupakan semangat untuk
menyebarkan kebaikan. Bisnis yang berlandaskan syariah adalah bisnis yang
diisi oleh nilai-nilai spiritual dengan mengedepankan moral dan etika, disertai
keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT dan juga
bagaimana suatu bisnis itu dapat meningkatkan kesejahteraan dan
pengembangan diri sendiri, dengan lingkungan sekitar (masyarakat dan bisnis).
Namun implikasi usaha tersebut tidak saja hanya sebatas bagaimana
pemberdayaan itu dilakukan, akan tetapi sisi sudut pandang ekonomi Islam
yang mementingkan akan adanya tingkat kesejahteraan yang diberikan
perusahaan terhadap para tenaga kerjanya dalam aspek keadilan akan hak-hak
dan tanggung jawab serta jaminan sosial bagi tenaga kerja harus juga
diperhatikan, dari wawancara yang telah penulis lakukan dengan pemilik
perusahaan secara langsung, hal tersebut sudah disediakan dan dijamin oleh
pihak perusahaan. yaitu dengan pemberian gaji yang dilihat berdasarkan
standar kebutuhan dari para pekerja, disesuaikan menurut porsi jabatan atau
posisi masing-masing pekerja, yaitu sistem kompensasi untuk penjahit dan
penyulam diberikan dengan sistem borongan, sedangkan untuk para staff dan
senior manajemen, ada tingkat level penggajian paling terendah sudah
mendekati UMR, dan rata-rata sudah diatas UMR. untuk karyawan manajemen
58
dan finishing gaji tetap dan ada pemberian-pemberian berupa tunjangan-
tunjangan, ada tahapan-tahapan jenjang karier, dimana ketika karyawan akan
direkrut, ia terlebih dahulu ditempatkan diposisi finishing, karena dengan
posisi tersebutlah karyawan dapat lebih peka terhadap pekerjaannya
(manajemen turn over sangat tinggi karena stok posisi barang di finishing),
Sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah SWT, dalam firman-Nya dalam
surat Al-Ahqaf (46) : 19
Artinya : “ Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang
telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka
(balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada
dirugikan”(Qs: Al-Ahqaf (46) : 19)
Sesuai prinsip dasar yang digunakan Rasulullah SAW dan khulafaur
Rasyidin adalah pertengahan, moderat dalam penentuan upah pegawai, tidak
berlebih-lebihan dan juga tidak terlalu sedikit (proposional). 4
Menurut Ibn Khaldun yang dikutip oleh Adiwarman Karim tentang
pemberian gaji atau upah, beliau berpendapat bahwa bila gaji terlalu rendah,
pasar akan lesu dan produksi tidak mengalami peningkatan, dan jika gaji terlalu
tinggi akan terjadi tekanan inflasi dan produsen kehilangan minat untuk
bekerja.5
4 Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer), hal 116-117 5 Adiwarman Azwar Karim, “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”, (Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada, 2006), Ed.3, hal. 405
59
Selain gaji, sebagai implikasi dari adanya jaminan sosial perusahaan juga
memberikan fasilitas- fasilitas lain diantaranya jaminan kesehatan dengan
didaftarkannya karyawan pada pihak asuransi kesehatan (rawat inap dan rawat
jalan) yang sudah didaftarkan di asuransi bumi putera untuk 78 karyawan,
terdiri dari 20 karyawan manajemen dan sisanya penjahit dan beberapa staff-
staff umum (ob, supir), imbalan yang didapat ketika terjadi kematian berupa
uang senilai Rp. 50 juta rupiah, dan ketika sakit uang yang diperoleh untuk
biaya kesehatan sebesar Rp. 825.000 (penjahit), untuk bagian staff manajemen
senilai Rp. 1,2 juta, selain itu pemberian fasilitas koperasi, pemberian fasilitas
lingkungan yang nyaman dengan dan kebijakan perusahaan yang sehat. seperti
berupa kepedulian kepada keagamaan.6 Berangkat dari pemikiran semangat
religiusitas dalam menjalankan kiprah perusahaan yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup dan pemberdayaan masyarakat, yang disemangati
oleh dua hal, pertama, antusiasme untuk memacu prestasi demi kejayaan
perusahaan, kedua, pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan,7 maka CV. Azka Collection mengembangkan religiusitas
dilingkungan perusahaan, mulai dari pengajian mingguan dan bulanan dengan
mendatangkan penceramah dari berbagai tanah air. hal ini sudah merupakan
suatu kewajiban rutin yang harus di ikuti oleh para tenaga kerja yang terlibat.
pengadaan pelatihan dan pengembangan yang merupakan salah satu fasilitas
yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, sehingga perusahaan
6 Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor,
Tanggal 16 Februari 2011 7 Syahrin Harahap, Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta : PT. Tiara
Wacana Yogya, 1999), Cet 1, hal 1
60
berharap tidak saja untuk tujuan dalam peningkatan keahlian bagi pekerja, juga
bertujuan untuk memuaskan kualitas mutu bagi konsumen, hal tersebutlah yang
menjadi tujuan bagi perusahaan dari pada kesungguhan dalam mengelola
bisnisnya.
Islam memandang bahwa ilmu merupakan dasar penentuan martabat dan
derajat seseorang dalam kehidupan. Allah memerintahkan kepada Rasulullah-
Nya untuk senantiasa meminta tambahan ilmu. dengan bertambahnya ilmu,
akan meningkatkan pengetahuan seorang muslim terhadap berbagai dimensi
kehidupan, baik urusan dunia atau agama. Sehingga ia akan mendekatkan diri
dan lebih mengenal Allah, serta meningkatkan kemampuan dan kopetensinya
dalam menjalankan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.8
Pelatihan (training) dalam segala bidang pekerjaan merupakan bentuk
ilmu untuk meningkatkan kinerja, di mana islam mendorong umatnya untuk
bersungguh-sungguh dan memuliakan pekerjaan.
Rasulullah bersabda :
حدثب إبزاين بي هسى أخبزب عيسى عي ثر عي خبلد بي هعداى عي الوقدام
هب أكل أحد طعبهب قط )عي رسل اهلل صلى اهلل علي سلن قبل : رضي اهلل ع
خيزا هي أى يأكل هي عول يد إى بي اهلل داد علي السالم كبى يأكل هي عول يد
)
Diceritakan oleh Ibrahim ibn Musa kepada kami, diberitakan kepada
kami oleh Isa dari Tsaur dari Khalid ibn Ma’dan dari Miqdan ra., dari
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada makanan yang lebih baik yang
dimakan oleh seseorang dari pada apa yang ia makan dari pekerjaan
tangannya, sesungguhnya Nabi Allah Dawud a.s memakan makanan dari
hasil kerja tangannya”. (HR. Buchori)9
8 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer),
(Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2008). Hal 116-117 9 Muhammad ibn Ismail Abu Abdullah al-Buchari al-Ja’fi, Shahih Buchari al-Jami’ al-Shahih al-
Muchtasar, Bairut; Ibn Katsir al-Yamamah, 1987, jil. ke-2, hal. 730
61
Islam mendorong untuk melakukan pelatihan (training) terhadap para
karyawan dengan tujuan mengembangkan kopetensi dan kemampuan teknis
karyawan dalam menunaikan tanggung jawab pekerjaannya. Rasulullah
memberikan pelatihan terhadap orang yang diangkat untuk mengurusi
persoalan kaum muslimin, dan membekalinya dengan nasihat-nasihat dan
beberapa petunjuk.
Begitu juga dengan pemberian intensif berupa uang tunai pada mereka
yang berprestasi. Islam membenarkan seseorang mendapatkan uang intensif
dari yang lainnya disebabkan keberhasilannya dalam bekerja secara maksimal,
memang patut di lakukan. Dan atas jerih payahnya itu ia berhak mendapat
bonus dari perusahaan, karena ini selaras dengan sabda Rasulullah:”
قبل قبل رسل الل ذر بي جزيز عي أبي ب عبد الولك بي عويز عي الو صلى -حدث
هثل أجز هي عول » - اهلل علي سلن ب أجز ب كبى ل هي سي سة حسة فعول ب
ن شيئب قص هي أجر ب ال ي ب
Diceritakan oleh Abdul Malik Ibn Umar dari Munzir Ibn Jarir dari
Bapaknya kepada kami berkata, Rasulullah SAW, bersabda
“Barangsiapa di dalam Islam berbuat suatu kebajikan maka kepadanya
diberi pahala, serta pahala dari orang yang mengikutinya tanpa
dikurangi sedikitpun”(HR. Ibn Majah).10
2. Analisa Terhadap Bahan Baku
Bahan baku yang diperlukan meliputi kain, benang, kancing, retsleting,
bahan variasi/renda/pita, kain keras, dan elastik (karet), jarum untuk mesin
jahit, jarum pentul, kapur jahit, pensil, dan karbon. Dari hasil wawancara yang
10
Abu Abdullah Muhammad ibn Yazid al-Qazwini, Sunan Ibn Majah, Mawqi Wizarah al-Auqaf al-
Misriyah, tpn., jil. ke-1, hal. 244
62
dilakukan bahan baku utama diperoleh perusahaan berasal dari Jakarta dan
Bandung, dikarenakan kualitas dari dua kota tersebut terkenal bagus.
CV. AzkaSyah Collection mementingkan kualitas mutu produk maka dari
itu bahan baku utama perusahaan ini yaitu kain berasal dari kualitas yang baik,
seratnya halus dan menyerap keringat, karena segmen perusahaan ini adalah
menengah keatas sehingga pakaiannya kualitas nomor 1, dan berakibat
wajarnya harga ratusan rupiah yang dijual.
Ditambah kancing yang dipergunakan berasal dari perusahaan jepang yaitu
YKK, kancing produksi jepang ini terkenal memiliki kualitas yang baik dari
pada kancing-kancing yang dijual di pasaran, dan harga 1 kancing sebesar 5000
rupiah.
Dengan meningkatnya harga bahan baku pakaian jadi berkisar antara 5-
15%,11
maka dari itu pengusaha agar tetap survive, menaikan juga harga
penjualan ke konsumen, namun tidak semua produk dinaikan harga jualnya,
hanya produk-produk tertentu saja artinya produk yang memiliki kualitas
paling unggul karena tingkat kualitas bahan baku yang baik.
Penargetan produksi pakaian oleh perusahaan dengan memproduksi
20.000/pcs setiap bulannya, dilakukan bertujuan agar pihak perusahaan tidak
memproduksi tanpa batas kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan.12
11 Direktorat kredit, BPR, dan UMKM, industri pakaian jadi, artikel diakses pada tanggal 9
KEGIATAN SERTA FASILITAS YANG DIBERIKAN CV. AZKASYAH COLLECTION
KEPADA TENAGA KERJA DAN MESYARAKAT
1. Fasilitas yang diberikan untuk Agen Manager
Family Gathering dan Agen Meeting
2. Kegiatan Karyawan, Pengajian Rutin
3. Reward untuk Pegawai yang Berprestasi
4. Kegiatan Pelatihan Menyulam, dari Program PNPM 2010
5. Kegiatan Olah Raga Futsal, Voli dan Bola
6. Family Gathering untuk Karyawan Azka
CSR (COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
1. PROGRAM-PROGRAM PERUSAHAAN
A. Ketahanan Pangan
B. Pinjaman Tanpa Bunga dan Agunan Untuk Usaha Informil
C. Perbaikan Sarana Lingkungan, Contoh : MCK
MCK sebelum di Bangun MCK setelah di Bangun
D. Program Sunatan Massal
E. Program Nikah Gratis
PRODUK
GAMIS PANJANG
LAMPIRAN PRODUK-PRODUK AZKASYAH COLLECTION
LAMPIRAN 2
PRODUK
GAMIS PANJANG
PRODUK
BLUS
PRODUK
KOKO
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PIAGAM DAN SERTIFIKAT PENGHARGAAN
Sertifikat BQSS,
SNI 19-9001-2001/ISO 9001-2000
Piagam Penghargaan
dari Menteri Perindustrian
Sertifikat dari MUI Sebagai Pembicara pada
Diskusi Ahli KPEU
Piagam Penghargaan dari Bupati Sebagai
UKM Berprestasi di Kabupaten Bogor
Piagam Penghargaan dalam
Pemanfaatan TIK oleh UKM
Piala Pemenang Fashion Show Busana
Muslim Putra, Tingkat Nasional
Piagam dan Sertifikat Penghargaan dari Harian
Bisnis Indonesia sebagai Young Enterpreuner
Awards Tahun 2009
BISNIS MODEL AZKAA
dm
& K
eu
Gud
an
g/
Pu
rch
asin
gM
ark
etin
gP
rod
uksi
R &
D Merancang desain
busana dan sulam
Membuat
Sample
buat pola dan
gambar sulam
Kirim CD ke AM
Pra Produksi
CD foto desain
awal
Buat PO BMOTerima PO dari
AM
SPK kepada
Bagian
Pemotongan
SPK kepada
Bagian Jahit
Menerima permintaan
bahan
Pengadaan BL
& BBTL ke
Vendor
Cek bahan
N
Y
QC Sulam QC Finishing
Modifikasi atau
Simpan
Modifikasi atau
Simpan Simpan Stok
Beri tahu AM
tentang
ketersediaan
Stok
KIRIM ke AM
N
Y
N
Y
START
FINISH
Kirim Invoice ke
AM
Kirim Invoice ke
AM
Periksa
REJECT KE
VENDOR
Y
N
Cetak KatalogPemotretan
Proses
Penjahitan dan
Pengobrasan
Proses
Penyulaman
Azkasyah Production Process
Proses Desain
dan
Pembuatan
Pola
Proses
Cutting /
Pemotongan
Proses Quality Control Dari Proses
penjahitan dan Pengobrasan
Proses Quality Control
Sulam dan
Finishing/Penyelesaian
Proses
Pengepakan
PR
OD
UK
Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010
1
Ketentuan Umum Keagenan AzkA Sulam Etnik
Pendahuluan
AzkA Sulam Etnik adalah merk dagang dari CV AzkA Syahrani, berkedudukan di Perum Ciomas Permai Blok C16/No 23, Ciomas Bogor, yang memiliki produk busana muslim dengan ciri khas aplikasi sulam tangan. Adapun produk dari AzkA Sulam Etnik terdiri atas kemeja koko, blus, gamis, rok, kerudung dan akesoris.
Produk-produk AzkA Sulam Etnik dibuat dengan memperhatikan nilai-nilai syariah dengan proses produksi yang melibatkan masyarakat di sekitar CV AzkA Syahrani sebagai bentuk pembedayaan ummat. Hal tersebut merupakan motto perusahaan, yaitu “Membangun Diri dengan Membantu Ummat”. Diharapkan nilai-nilai spiritual tersebut memberi berkah, baik bagi produsen, pemasar hingga pengguna akhir produk AzkA Sulam Etnik. InsyaAllah.
Sebagai produsen, AzkA melayani konsumen melalui saluran pemasaran yang dibangun melalui sistem direct selling (pemasaran langsung). Untuk menata jaringan pemasaran tersebut, maka CV AzkA Syahrani membuat ketentuan umum yang berfungsi sebagai acuan para pemasar produk AzkA Sulam Etnik.
Dengan semangat “Tumbuh dan Berkembang Bersama”, diharapkan ketentuan ini dimaknai sebagai alat perekat para agen pemasar AzkA Sulam Etnik, karena usaha (bisnis) busana muslim lebih dari alat mencari nafkah, juga sarana dakwah yang memberi barokah. Amiin.
BAB I KETENTUAN UMUM
1. Ketentuan Umum Keagenan adalah acuan umum yang berlaku bagi seluruh struktur pemasar AzkA Sulam Etnik di seluruh Indonesia dan luar negeri.
2. CV AzkA Syahrani bertindak sebagai produsen produk-produk AzkA Sulam Etnik yang pemasarannya dilakukan oleh jaringan pemasar.
3. Sistem pemasaran yang berlaku adalah direct selling berjenjang,
Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010
2
BAB II STRUKTUR PEMASAR
(1) Struktur pemasar AzkA Sulam Etnik terdiri atas Agen Manager dan Agen (2) Diluar struktur tersebut adalah membership yang menginduk kepada masing-masing
Agen Manager atau Agen
BAB III AGEN MANAGER
1. Yang dimaksud Agen Manager adalah struktur pemasar tertinggi yang berkomitmen kepada CV AzkA Syahrani untuk membangun jaringan pemasaran serta melayani agen-agen yang berada di bawahnya.
2. Agen Manager dapat bertindak sebagai representasi CV AzkA Syahrani dalam mengedukasi dan mempromosikan produk AzkA Sulam Etnik kepada konsumen.
3. Agen Manager bisa berbentuk badan hukum maupun perseorangan
Syarat-Syarat
(1) Untuk menjadi Agen Manager, badan hukum atau perorangan mengajukan lamaran kepada CV AzkA Syahrani.
(2) Melakukan registrasi dengan dilengkapi KTP/SIM/Paspor, KK dan/atau SIUP bagi Agen Manager berbadan hukum
(3) Melakukan biaya pendaftaran Rp 500.000, untuk Agen Manager dalam negeri. Untuk Agen Manager Luar Negeri biaya registrasi sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah)
(4) Menandatangani nota kesepahaman (MOU) (5) Syarat-syarat di atas berlaku untuk Agen Manager baru, sedangkan bagi Agen Manager
yang ada saat ini (existing), berlaku butir (4). (6) CV AzkA Syahrani berhak menentukan jumlah Agen Manager melalui proses verikasi
dengan mempertimbangkan proporsi kapasitas produksi dan wilayah pemasaran.
Hak
(1) Agen Manager yang sudah disetujui berhak memasarkan produk AzkA ke seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri.
(2) Mendapatkan marketing kit berupa spanduk/X-banner dan catalog yang jumlah berdasarkan proporsi pembelanjaan.
Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010
3
(3) Dicantumkan dalam iklan media massa, website dan media promosi lainnya. (4) Mendapatkan diskon khusus yang besarnya ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku. (5) Merekrut agen-agen pemasar di bawahnya baik Agen maupun membership. (6) Bersama tim desain CV AzkA Syahrani memilih desain produk yang akan dipasarkan. (7) Menghadiri pertemuan tahunan Rapat Agen Manager yang biaya penyelenggaraannya
ditangung oleh CV AzkA Syahrani. (8) Menggunakan merk AzkA Sulam Etnik dalam nota, kemasan dan materi cetakan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan promosi dan pemasaran. (9) Penggunaan logo dan merk AzkA Sulam Etnik mengacu pada ketetuan yang sudah
distandarkan oleh CV AzkA Syahrani. (10) Mendapatkan penghargaan (reward) yang besarannya telah ditentukan oleh CV AzkA
Syahrani.
Kententuan
(1) Melakukan pembelanjaan perdana minimal 250 pcs atau +/- senilai Rp 20.000.000 (sudah termasuk diskon/nett). Untuk bulan kedua, minimum pembelanjaan sebanyak 350 pcs +/- senilai Rp 30.000.000 (sudah termasuk diskon/nett). Bulan ketiga dan seterusnya pembelanjaan minimal 450 pcs atau +/- senilai Rp 40.000.000 (sudah termasuk diskon/nett ). Ketentuan ini berlaku bagi Agen Manager yang sudah ada (existing)
(2) Merekrut minimal 10 Agen hingga bulan keempat sejak disetujui dan menandatangani nota kesepahaman (MoU).
(3) Membina dan melayani Agen-agen yang berada di bawahnya dalam penyediaan produk-produk AzkA Sulam Etnik serta mewakili CV AzkA Syahrani dalam menjelaskan pengetahuan produk (product knowledge) AzkA Sulam Etnik.
(4) Memiliki fasilitas penyimpanan (stockiest) serta infrastruktur komunikasi, seperti telepon rumah, selular, dan email.
(5) Memiliki account bank (BCA, BNI, BRI, Mandiri dan Mandiri Syariah) untuk keperluan transfer antar rekening yang dilengkapi fasilitas mobile banking atau internet banking.
Wilayah Pemasaran dan Keagenan
(1) Agen Manager secara administratif tercatat satu nama di satu wilayah administrasi (Kota/Kabupaten)
(2) Nama yang tercantum sebagai Agen Manager bertanggung jawab penuh atas administrasi dan operasional keagenan.
Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010
4
(3) Wilayah pemasaran Agen Manager adalah area bebas (free zone), tidak dibatasi/diproteksi berdasarkan wilayah administrative.
(4) Agen Manager dapat merekrut agen-agen di bawahnya tanpa memperhatikan wilayah. (5) Untuk menghindari penumpukan keagenan di suatu wilayah yang dapat berpotensi
persaingan tidak sehat, maka setiap Agen Manager diwajibkan memberikan daftar Agen serta alamat lengkap dan contact person yang berada dibawahnya kepada CV AzkA Syahrani.
Purchase Order dan Sistem Pembayaran
(1) Pemesanan atas produk-produk AzkA Sulam Etnik dilakukan melalui Purchase Order (PO) dari katalog sementara yang dikirimkan kepada Agen Manager melalui saluran komunikasi yang tersedia. (email, website atau pos).
(2) PO merupakan komitmen Agen Manager atas pembelanjaan produk AzkA Sulam Etnik. (3) PO atas produk-produk AzkA Sulam Etnik berlaku size seri (S,M,L dan XL) yang
proporsinya telah ditentukan berdasarkan kesepakatan. Untuk size khusus, XXL atau XXXL dapat disediakan dengan ketentuan harga dan jumlah yang ditentukan kemudian.
(4) Kesepakatan serial size akan diatur melalui nota kesepahaman (5) Pengajuan PO disertai uang muka (DP) sebesar 20% dari total pembelanjaan yang
dibayarkan pada saat pengajuan PO. (6) Pembayaran dilakukan melalui transfer antar rekening. (7) Pelunasan sisa pembayaran yang dilakukan setelah barang diterima ekspedisi yang
dibuktikan dengan nomor resi jasa kurir. (8) Produk yang sudah dibeli tidak dapat ditukarkan dengan uang.
Harga dan Diskon
(1) Harga yang ditetapkan kepada Agen Manager adalah Harga Eceran Tertinggi (HET) seperti yang tercantum dalam katalog, dipotong diskon khusus Agen Manager.
(2) Besaran diskon khusus Agen Manager maksimal adalah 46 %. (3) Besaran diskon khusus mengacu pada usia piutang Agen Manager terhitung sejak
dikeluarkan Invoice oleh CV AzkA Syahrani. Nilai besaran diskon terlampir dalam lampiran Penilaian Kinerja.
(4) Harga diskon khusus Agen Manager belum termasuk ongkos kirim yang besarannya ditentukan berdasarkan jarak dan jasa kurir yang digunakan.
(5) Untuk produk-produk stok tertentu, CV AzkA Syahrani dapat memberikan diskon khusus hingga 50% sesuai ketersediaan barang.
Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010
5
Pengiriman dan Retur
(1) Produk yang dipesan Agen Manager melalui PO akan dikirimkan sesuai jumlah pembayaran Agen Manager.
(2) Biaya kirim akan dibebaskan untuk kondisi-kondisi tertentu sebagai bentuk penghargaan (Reward).
(3) Agen Manager dibolehkan melakukan retur dengan alas an cacat produksi, kesalahan pengiriman, kesalahan atas PO.
(4) Masa retur adalah 60 (enam puluh) hari sejak dikirimkannya PO. (5) Biaya pengiriman akibat retur yang disebabkan cacat produksi atau kesalahan yang
disebabkan oleh CV AzkA Syahrani, ditanggung oleh CV AzkA Syahrani.
Penghargaan dan Sanksi
(1) CV AzkA Syahrani akan memberikan penghargaan (Reward) kepada Agen Manager yang berprestasi sesuai kriteria kinerja yang ditetapkan.
(2) Kriteria kinerja diatur dalam lampiran khusus Penilaian Kinerja. (3) CV AzkA Syahrani juga dapat memberikan sanksi kepada Agen Manager yang tidak
berprestasi atau melanggar kententuan umum keagenan. (4) Bentuk sanksi berupa pemotongan diskon hingga degradasi yang kriterianya diatur
dalam lampiran khusus Penilaian Kinerja.
BAB IV AGEN
1. Yang dimaksud Agen adalah struktur pemasar yang berada di bawah pengelolaan Agen Manager.
2. Agen Manager bisa berbentuk badan hukum maupun perseorangan
Syarat-syarat
(1) Melakukan registrasi kepada Agen Manager yang dipilih sendiri oleh calon Agen bersangkutan dengan dilengkapi KTP/SIM/Paspor, KK dan/atau SIUP untuk Agen berbadan hukum
(2) Biaya pendaftaran Rp 100.000. (3) Mengirimkan copy form registrasi yang sudah disetujui Agen Manager kepada CV AzkA
Syahrani.
Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010
6
Hak (1) Mendapatkan marketing kit berupa spanduk dan katalog yang jumlahnya disesuaikan
dengan proposi pembelanjaan. (2) Tercantum dalam iklan media massa, website dan media promosi lainnya yang
dikeluarkan oleh CV AzkA Syahrani. (3) Mendapatkan diskon khusus Agen yang besaranya sudah ditentukan. (4) Merekrut membership dan menetapkan harga diskon khusus maksimal 20%. (5) Mendapatkan penghargaan (reward) yang besaranya ditentukan oleh CV AzkA Syahrani.
Kententuan
(1) Melakukan pembelanjaan perdana minimal 20 pcs atau +/- senilai Rp 2000.000 (sudah
termasuk diskon/nett). Untuk bulan kedua, minimum pembelanjaan sebanyak 30 pcs +/- senilai Rp 3.000.000 (sudah termasuk diskon/nett).
(2) Melayani kebutuhan member dan konsumen dalam menyediakan produk AzkA Sulam Etnik.
Wilayah Pemasaran dan Keagenan
(1) Wilayah pemasaran Agen adalah area bebas (free zone), tidak dibatasi/diproteksi berdasarkan wilayah administratif.
(2) Agen dapat merekrut member di bawahnya tanpa memperhatikan wilayah.
Harga dan Diskon
(1) Harga yang ditetapkan kepada Agen adalah Harga Eceran Tertinggi (HET) seperti yang tercantum dalam katalog, dipotong diskon khusus Agen
(2) Besaran diskon khusus Agen paling tinggi 35% tergantung besaran pembelanjaan. (3) Besaran diskon ditentukan oleh Agen Manager mengacu pada tabel pembelanjaan yang
dikeluarkan CV AzkA Syahrani. (4) Harga diskon khusus Agen belum termasuk ongkos kirim yang besarannya ditentukan
berdasarkan jarak dan jasa kurir yang digunakan. (5) Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukarkan dengan uang.
Pengiriman dan Retur
(1) Agen akan mendapatkan produk AzkA Sulam Etnik melalui pemesanan terhadap Agen Manager.
Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010
7
(2) Agen dibolehkan melakukan retur yang besarnya tidak melibihi 10% dari jumlah pembelian.
(3) Masa retur adalah 30 (tiga puluh) hari sejak pembelian. (4) Biaya pengiriman akibat retur yang disebabkan cacat produksi atau kesalahan yang
disebabkan oleh CV AzkA Syahrani, ditanggung oleh CV AzkA Syahrani.
Penghargaan dan Sanksi
(1) CV AzkA Syahrani akan memberikan penghargaan (Reward) kepada Agen yang berprestasi sesuai kriteria kinerja yang ditetapkan.
(2) Penilaian prestasi kerja Agen dilakukan oleh Agen Manager mengacu pada kriteria yang ditetapkan CV AzkA Syahrani.
(3) Agen yang tidak aktif selama 3 (tiga) bulan berturut-turut akan digugurkan hak keagenannya. Jika Agen bersangkutan ingin mengaktifkan kembali keagenannya, maka diberlakukan syarat keagenan baru.
BAB V
MEMBER
(1) Member merupakan pemasar yang secara struktural dapat berada di bawah Agen Manager maupun Agen.
(2) Member tidak memiliki kewajiban melakuan pembelian secara rutin. (3) Minimal pembelajaan member minimal sebesar Rp 500.000 (4) Diskon yang diberikan kepada member maksimal 20%.
BAB VI ETIKA DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Bahwa usaha (bisnis) busana muslim merupakan salah satu bentuk syiar dakwah yang dalam penerapannya diharapkan mengacu kepada etika bisnis yang dicontohkan Rosulullah SAW.
(2) Dalam memasarkan produk AzkA Sulam Etnik, diharapkan setiap pemasar menghormati etika bisnis yang diwakilkan melalui ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan diskon khusus bagi setiap jenjang pemasar. Diharapkan baik Agen Manager dan Agen AzkA Sulam Etnik dapat menerapkan prinsip-prinsip tersebut dan tidak terjebak dalam perang harga yang berpotensi menimbulkan perselisihan.
Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010
8
(3) Apabila terjadi perselisihan antar Agen Manager, Agen atau Member diharapkan dapat diselesaikan dengan mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat oleh pihak-pihak yang berselisih.
(4) Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan oleh pihak-pihak yang terkait, maka CV AzkA Syahrani dapat membuat keputusan akhir atas perselisihan tersebut.
BAB VII ATURAN TAMBAHAN DAN PERALIHAN
(1) Ketentuan Umum Keagenan AzkA Sulam Etnik ini berlaku sejak ditetapkan. (2) Ketentuan atau peraturan yang dikeluarkan sebelumnya masih berlaku selama tidak
bertentangan dengan ketentuan keaganenan ini. (3) Aturan lain yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur melalui nota
kesepahaman (MoU) yang berlaku baik bagi Agen Manager maupun Agen. Ditetapkan di Bogor, Mei 2010 Anwar Sanusi, SE Direktur
NAMA-NAMA AGEN MANAGER
CV. AZKASYAH COLLECTION
(Perum Ciomas Permai Blok C16/No 22-23, Bogor Jawa Barat 6610)
NAMA AGEN
MANAGER
NOMER TELEPHON ALAMAT
AGUSTINA 08998844660 - 08128414148 JAKARTA
ERNA 021 98290614 - 08156124479 CIBUBUR
YAYUK 08128039750 - 0251 8386588 BOGOR
RITA 08123460080 - 021 5377869 TANGERANG
RATNA 031 8539771 - 031 70914525 SURABAYA
DHILA 081399038184 CIKARANG
AL GHANI 0813 1088 9707 BOGOR
SUMINI 08188 60552 - 0813 83402013 BEKASI BARAT
TITIS 0857 18588 538 CINERE
RUMAH SAKINAH 081355595676, 081241070961 MAKASSAR
FASYA 0254-8480312, 081314378966 SERANG
SOBIRIN
0858 79961470 - 0813 90457032 PEKALONGAN
BERITA WAWANCARA
TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA
MUSLIM
(Studi Pada CV. AzkaSyah Collection)
Data Responden
Nama : Ibu Hj. Leony Agus Setiawati, SP
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 6 Agustus 1976
Jabatan : Owner (Pemilik) CV. AzkaSyah Collection
Alamat : Perum Ciomas Permai Blok C16/No 22-23,
Bogor Jawa Barat 6610
Tempat Wawancara : CV. AzkaSyah Collection
Tanggal Wawancara : 16 Februari 2011
Jam : 10.00 – Selesai
PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA
A. Profil Perusahaan
1. Pertanyaan : Apa landasan pendirian perusahaan?
Jawaban : Melihat kondisi sekitar wilayah terdekat
memprihatinkan, dari aspek pendidikan yaitu
remaja-remaja yang banyak putus sekolah dan ibu-
ibu rumah tangga sebagai tulang punggung utama
karena kebanyakan dari para pegawai dari suami-
suami mereka tidak bekerja. maka dari itu saya
berinisiatif untuk membuka lahan bisnis agar dapat
membantu kesejahteraan mereka.
2. Pertanyaan : Bagaimanakah sejarah berdirinya CV. AzkaSyah
Collection?
Jawaban : Sebenarnya awal saya mendirikan usaha ini, bermula
hanya ingin mendapatkan pengakuan sebagai
pengusaha setelah lulus sarjana, dengan membuka
toko di daerah Tajur, Bogor. yang menjual pakaian
busana muslim, dengan hanya mempekerjakan 2
orang karyawan. setelah itu saya mengembangkan
bisnis dengan memproduksi barang dagang sendiri.
Kemudian pada tahun 2004 mulai transisi ke
konveksi, hasil produksinya ditawarkan ke toko,
namun usaha ini mengalami kebangkrutan
disebabkan oleh minimnya modal yang dimiliki
serta penerapan sistem manajemen SDM yang
kurang baik. Tahun 2005, usaha ini, saya bangkitkan
kembali, sistem penjualan yang dilakukan adalah
sistem konsinyasi (jual beli titip). dan sekarang
bisnis ini mulai berjalan dengan merintis sistem
penjualan keagenan direct selling (penjualan
langsung).
3. Pertanyaan : Apa Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan?
Jawaban : Perusahaan mempunyai visi untuk menjadi
perusahaan multinasional di bidang produk tekstil
dengan memberdayakan ummat. dan mempunyai
misi agar dapat menghasilkan & menjual produk
tekstil dengan kualitas terbaik dan inovatif, dengan
melibatkan umat sebanyak-banyaknya yang
didukung dengan sistem manajemen terpadu. Serta
membuka jaringan pemasaran yang luas dengan
sistem pemasaran yang tangguh. Adapun tujuan CV.
Azka Syahrini mengeluti bidang fashion, sebagai
antara lain adalah membuat produk busana muslim
dengan model unik, inovatif dan berkualitas,
Memberdayakan masyarakat sekitar yang
sebelumnya tidak produktif menjadi produktif,
Membangun sentra produk sulam di Ciomas, Bogor
dan sekitarnya, Meningkatkan kesejahteraan
bersama antara owner (pemilik usaha), pekerja,
ummat sekitar dan mitra bisnis.
4. Pertanyaan : Apa saja kegiatan yang telah dan akan dilakukan
Perusahaan?
Jawaban : Perusahaan mempunyai program, program
perusahaan yang sudah berjalan diantaranya ialah
program dengan nama ketahanan pangan adalah
program pemberiaan sembako gratis bagi jompo, janda
miskin, anak yatim dan dhuafa. program pinjaman
ghorimin (untuk usaha mikro & keluarga), program
perbaikan sarana lingkungan dan ibadah, pemberian
bea siswa, sunatan massal untuk anak yatim dan
dhuafa, pemberiaan biaya nikah gratis untuk para
karyawan, rencana program perusahaan kedepan
pemberiaan kesehatan gratis bagi warga miskin, dan
pembinaan untuk usaha mikro.
5. Pertanyaan : Brand image apa yang akan dibangun oleh pihak
perusahaan ?
Jawaban : Brand image yang akan dibangun adalah Spritual
Company yang dicari bukan hanya sekedar uang,
tetapi lebih kepada aturan-aturan atau nilai-nilai yang
diterapkan diwilayah kerja perusahaan misalnya,
menjaga kebersihan, menjaga pergaulan antara laki-laki
dan perempuan, mewajibkan kerudung untuk para
pegawai wanita, dan yang sedang dicanangkan adalah
area wilayah bebas merokok. serta pengembangan
mengenai Service Quality.
6. Pertanyaan : Apa saja Jenis-Jenis Produk yang terdapat pada CV.
Azkasyah Collection?
Jawaban : Sarimbit, (busana untuk seluruh keluarga, terdiri dari
baju ayah, ibu dan untuk dua orang anak), baju koko,