8/18/2019 Lukman_2
1/34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebar
kesetiap aspek kehidupan. Aktivitas kehidupan senantiasa disertai dengan
berbagai kemudahan, sebagai dampak dari kemajuan bidang ilmu dan teknologi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang terus, oleh karena itu
dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengawal perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Dalam kehidupan kita seringkali dihadapkan dengan berbagai masalah yang
harus diberikan penyelesaiannya. Untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut
diperlukan kualitas sumber daya manusia yang baik. Upaya untuk dapat
menyelesaikan masalah dimaksud antara lain melalui pendidikan matematika.
Karena sudah diyakini bahwa pendidikan dan pembelajaran matematika
mempunyai peran yang strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk
menghadapi dan memberikan penyelesaian masalah dalam era industrialisasi danglobalisasi. Potensi ini dapat terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta
didik yang memiliki kemampuan bernalar, bersifat kritis, kreatif, inisiatif, dan
adaptif terhadap perubahan dan perkembangan kualitas sumber daya manusia
seperti ini menjamin keberhasilan upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk pembangunan di Indonesia.
Pembelajaran matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib
diikuti oleh siswa di sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
sebagian siswa menganggapnya sebagai pelajaran sulit dan kurang diminati.
Padahal siswa seharusnya menyadari kemampuan berfikir logis, kritis, ermat,
efisien dan efektif adalah menjadi iri pelajaran metematika yang sangat
dibutuhkan dalam menghadapi !aman yang semakin berkembang.
"atematika merupakan salah satu dispilin ilmu yang memiliki peranan
penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
matematika perlu dipahami dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat,
terutama oleh siswa, mahasiswa dan ilmuan lainnya.
8/18/2019 Lukman_2
2/34
"atematika juga merupakan salah satu pengetahuan manusia yang paling
bermanfaat dalam kehidupan. #ampir setiap bagian dari hidup kita mengandung
matematika sehingga anak$anak membutuhkan pengalaman yang tepat untuk bisa
menghargai kenyataan bahwa matematika adalah penting untuk masa depan
mereka. %leh karena itu, suatu model pembelajaran yang digunakan haruslah bisa
membentuk logika berfikir bukan sekedar pandai berhitung dan dapat menyajikan
gagasan. Karena berhitung dapat dilakukan dengan alat bantu seperti kalkulator,
komputer. &amun dalam menyelesaikan masalah perlu logika berfikir dan
analisis.
"atematika sendiri pada dasarnya mengajarkan logika berfikir berdasarkan
akal dan nalar. &amun, sifat umum matematika itu abstrak dan tidak nyata karena
terdiri atas simbol$simbol. 'ehingga seara natural model pembelajaran
matematika yang baik adalah seara nyata dengan melihat, merasakan, dan
melakukan dengan tangan para siswa. Atau seara konsep bisa diajarkan dengan
ara dilihat, dipegang dan dimainkan, digambar, diuapkan, lalu ditulis.
'elama ini pelajaran matematika disajikan seara monoton oleh guru. 'iswa
hanya dituntut untuk mendengarkan, menatat bahkan menghafal saja, maka tidak
mendorong keaktifan siswa, keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ini
menyebabkan siswa enggan berfikir, sehingga timbul perasaan jenuh dan bosan
dalam mengikuti pelajara. Akibatnya prestasi belajar siswa kurang memuaskan
dan tidak memenuhi batas tuntas yang ditetapkan oleh sekolah.
Pembelajaran matematika seharusnya bisa membuat siswa senang dan
termotivasi dalam belajar. 'iswa dikatakan berhasil belajar matematika jika
memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan matematika dalam kehidupan
sehari$hari. Untuk menapai hal tersebut dibutuhkan kreatifitas guru dalam
membelajarkan konsep$konsep matematika dan ditunjang dengan kesungguhan
siswa dalam menerima setiap materi yang disampaikan. #asil belajar matematika
yang maksimal dapat diukur dengan ara menyelesaikan permasalahan yang dapat
dibuat dalam model matematika. %leh karena itu siswa dituntut untuk bisa
menyelesaikan soal matematika dengan baik dan benar untuk memperoleh hasil
belajar yang tinggi.
8/18/2019 Lukman_2
3/34
(erdasarkan hasil observasi dan wawanara dengan beberapa guru di '"A
&egeri ) *ibawa diperoleh informasi bahwa kemampuan penalaran masih sangat
rendah. 'eperti yang dijelaskan oleh salah seorang guru bahwa hasil belajar siswa
kelas +I pada mata pelajaran matematika menunjukan bahwa sekitar - $ /-
mendapatkan nilai kurang dari 0/ atau kurang dari Kriteria Ketuntasan "inimal
1KK"2 yang digunakan disekolah tersebut. 3endahnya hasil belajar matematika
siswa salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya pemahaman dan pengaplikasian
konsep dalam menalar masalah4soal matematika. 5aktor penyebab lain juga
adalah proses belajar matematika siswa yang kurang bermakna. Pembelajaran
enderung abstrak dan diberikan seara klasikal melalui model pembelajaran
langsung tanpa banyak melihat kemungkinan penerapan model lain yang sesuai
dengan jenis materi, bahan dan alat yang tersedia. %leh karena itu dibutuhkan
sebuah suasana baru dalam pembelajaran yang dapat membuat ketertarikan siswa
terhadap matematika meningkat yang mengakibatkan hasil belajar siswa juga
membaik.
(egitupun hasil wawanara dengan beberapa siswa, diperoleh informasi
bahwa hasil belajar siswa yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan "inimal
1KK"2 disebabkan oleh minat siswa tehadap matematika itu rendah. 5aktor lain
juga adalah kemampuan dasar yang dimiliki siswa masih kurang dan suasana
belajar tidak menyenangkan yang mengakibatkan siswa tidak aktif saat
pembelajaran.
Prestasi belajar siswa dapat terlihat dari sikap aktif, kreatif dan inovatif
dalam mengikuti pelajaran tersebut serta hasil yang didapatkan setelah
pembelajaran. %leh sebab itu, perlu diterapkan suatu aktivitas tertentu dalam
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa seara keseluruhan 1fisik dan
mental2, memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya seara
maksimal, sekaligus mengembangkan aspek kepribadian seperti kerja sama,
bertanggung jawab dan disiplin agar dapat lebih meningkatkan prestasi
matematika siswa.
"odel yang memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk berpikir
mengajukan dugaan melalui masalah kontekstual, melihat pola melalui pemodelan
8/18/2019 Lukman_2
4/34
dan menarik kesimpulan dari pernyataan matematika. "odel yang tidak hanya
digunakan untuk dapat merealisasi proses belajar mengajar yang baik, akan tetapi
dapat memberikan suatu pengalaman kepada siswa untuk dapat menemukan
sendiri konsep$konsep matematika sehingga konsep tersebut tidak mudah
dilupakan oleh siswa itu sendiri.
'alah satu model pembelajaran kooperatif yang sangat menarik adalah tipe
*AI 1*eam Assisted Individuali!ation2 merupakan model pembelajaran yang
menarik, karena menerapkan gabungan dari dua hal yaitu belajar dengan
kemampuan masing$masing individu dan belajar kelompok. Inti dari
pembelajaran *AI ini adalah pembelajaran dengan membentuk kelompok$
kelompok belajar keil yang heterogen terdiri dari 6 sampai siswa dalam setiap
kelompoknya, diikuti dengan pemberian bantuan seara individu bagi siswa yang
memerlukannya.
'etelah diimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe *AI, dalam
proses pembelajaran diharapkan materi yang disampaikan akan lebih mudah
dipahami oleh siswa, siwa juga merasa senang dan antusias selama proses
pembelajaran. 'ehingga dapat menyelesaikan masalah yang diberikan. *erjadinya
interaksi dalam kelompok dapat melatih siswa menerima anggota kelompok lain
yang berkemampuan dan berlatarbelakang berbeda. 'iswa bertanggungjawab
memberi penjelasan kepada temannya sebagai anggota kelompok belajar.
Kerjasama antar anggota dalam kelompok akan teripta, karena siswa merasa
bahwa keberhasilan kelompok ditentukan oleh masing$masing anggota untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan. 'etelah tumbuh motivasi untuk belajar yang
disebabkan oleh pengaruh kerja kelompok maka kemampuan belajar akan berkembang. Dan prestasi (elajar akan menjadi lebih baik.
"aka peneliti mengadakan penelitian tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe *AI dalam pembelajaran matematika yang berjudul
7Pengaruh "odel Pembelajaran Kooperatif *ipe *AI 1*eam Assisted
Individuali!ation2 *erhadap Prestasi (elajar "atematika8.
8/18/2019 Lukman_2
5/34
1.2 Identifikasi Masalah
'esuai dengan latar belakang di atas, maka identifikasi permasalahannya
adalah sebagai berikut9
). 3endahnya prestasi belajar matematika siswa.
:. 'iswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
;. 'iswa kurang mampu memahami konsep$konsep matematika yang
diberikan oleh guru.
6. "etode pembelajaran langsung yang membuat siswa menjadi bosan dalam
pembelajaran matematika.
. Kurang bervariasinya guru dalam mengajar.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah serta dapat menapai tujuan yang telah
direnanakan sesuai dengan rumusan masalah, maka penulis membatasi
permasalahan pada9 Penggunaan "odel Pembelajaran Kooperatif *ipe *AI 1*eam
Assisted Individuali!ation2 pada materi turunan fungsi di kelas +I '"A &egeri )
*ibawa semester genap tahun pelajaran :/)4:/).
1.4 R!san Masalah
(erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 9 7 Apakah terdapat perbedaan
prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model Pembelajaran
kooperatif tipe TAI dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran
langsung pada materi turunan fungsi di kelas XI SMA Negeri 1Tibawa TA
!"1#$!"1%&'
1." #$an Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah9 Untuk
mengetahui Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang
diajar dengan model Pembelajaran kooperatif tipe *AI dengan siswa yang diajar
dengan model pembelajaran langsung pada materi turunan fungsi di kelas +I
'"A &egeri )*ibawa *.A :/)4:/).
8/18/2019 Lukman_2
6/34
1.% Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut 9
). (agi siswa
a. "eningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa dalam pemeahan
masalah matematika
b. 'iswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
. "enumbuhkan kemampuan kerjasama, berkomunikasi dan
mengembangkan keterampilan berfikir siswa
d. 'iswa merasa senang karena dilibatkan dalam proses pembelajaran
e. Prestasi belajar matematika siswa dapat meningkat.:. (agi guru
a. 'ebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi
pembelajaran yang bervariasi
b. "eningkatkan kinerja dan profesionalisme guru
.
8/18/2019 Lukman_2
7/34
BAB II
&A'IAN #E(RI) HIP(#E*I* DAN &ERAN+&A BER,I&IR
2.1 &a$ian #e-ri
2.1.1 Pengertian Bela$ar
"enurut psikologi klasik dalam #amalik 1:/)69 :2, belajar adalah suatu
proses pengembangan dan latihan jiwa, "enurut psikologi daya, belajar adalah
melatih daya$daya agar dapat berfungsi dengan baik, "enurut psikologi
behavioristik, belajar adalah membentuk hubungan stimulus$respons dengan
latihan$latihan. "enurut psikologi kognitif, belajar adalah proses$proses pusat
otak atau struktur kognitif 1fakta2 dalam bentuk pemahaman dari pemeahan
masalah. "enutut Psikologi gestalf, belajar adalah akibat interaksi seara individu
dengan lingkungan berdasarkan keseluruhan dan pemahaman.
"enurut =itherington 1dalam Dalyono, :/)9:))2 mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa keakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian. "enurut "organ 1 dalam Dalyono, :/)9:))2
mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman.
(elajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan, (elajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, #asil
balajar bukan suatu hasil penguasaan hasil latihan, melakukan perubahan
kelakuan, pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar,
yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan. (elajar adalah
latihan$latihan pembentukan kebiasaan otomatis dan seterusnya.
'edangkan menurut 'uryadi 'uryabrata 1://:9 :;:2 menyimpulkan
beberapa pendapat para ahli tentang belajar sebagai berikut9
8/18/2019 Lukman_2
8/34
). (ahwa belajar ini membaa
:. (ahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya keakapan baru
;. (ahwa perubahan itu terjadi karena usaha
(erdasarkan pengertian dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses tingkah laku yasng baru, yang menghasilkan
perubahan$perubahan dalam pengetahuan.
2.1.2 Pengertian Mate!atika
"atematika timbul mula$mula karena kebutuhan manusia untuk
mempelajari alam, dalam kebutuhan ini dimana alam dijadikan ide$ide atau
konsep abstrak dan mempelajarinya dalam bentuk simbol$simbol ini berdasarkan
pada ide$ide yang nyata
3ussel mendefinisikan bahwa matematika sebagai suatu studi yang
dimulai dari pengkajian bagian$bagian yang sangat dikenal menuju arah yang
tidak dikenal. Arah yang dikenal itu tersusun dengan baik 1konstruktif2. 'eara
bertahap menuju arah yang rumit 1kompleks2 dari bilangan bulat ke peahan,
bilangan rill ke bilangan komplek, dari penjumlahan dan perkalian ke deferensial
dan integral dan ilmu matematika yang lebih tinggi.
"atematika adalah ilmu tentang pola keteraturan, ilmu tentang struktur
yang diorganisasikan mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, dari aksioma
postulat akhirnya ke dalil. Dalam matematika ada persyaratan tertentu yang harus
di kuasai sebelum konsep tertentu di pelajari oleh sebab itu dalam mempelajari
suatu konsep terlebih dahulu di pelajari persyaratannya. Penjumlahan merupakan
persyaratan dari perkalian, bentuk linier merupakan persyaratan dari bentuk
kuadrad, limit adalah persyaratan untuk belajar diferensial dan seterusnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan
abang ilmu tentang konsep abstrak dan mempelajarinya dalam bentuk simbol$
simbol yang terstruktur yang diorganisasikan mulai dari unsur yang tidak
didefinisikan dari aksioma4postulat ke dalil.
2.1.3 Pengertian Prestasi Bela$ar
8/18/2019 Lukman_2
9/34
Prestasi belajar berasal dari bahasa belanda 7prestatie8 yang dalam bahasa
indonesia menjadi 7prestasi> yang artinya hasil usaha. #asil belajar yang dapat
dinilai adalah hasil yang sesuai dengan tujuan$tujuan instruksional yang hendak
diapai.
Dengan mengetahui terapai atau tidaknya tujuan instruksional dapat
diambil tindakan pengajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan. 'ejauh
mana kegiatan sejauh mana tujuan instruksional dapat diapai atau telah dikuasai
siswa dalam bentuk$bentuk hasil belajar setelah mereka menempur proses belajar
mengajar, itulah yang dinamakan kegiatan penilaian.
*ujuan yang dikemukakan oleh (enyamin (loom dalam Purwata sebagai berikut 9
). 3anah atau kawasan kognitif
3anah kognitif dibagi dalam aspek yang tersusun seara bertingkat dan
yang rendah sampai sukar, yaitu9
a. Pengenalan
*ujuan pengenalan berkenaan dengan hafalan atau ingatan, misalnya
menghafal tentang notasi, rumus, fakta khusus, perjanjian, urutan, definisi,
prosedur, kriteria, pendekatan, prinsip, generalisasi.
'iswa diharapkan dapat belajar lanar dalam matematika, bila hafal
masalah simbol, rumus, dalil, fakta , dasar operasi hitung dan sebagainya. *ujuan
aspek pengenalan ini sudah dapat di miliki siswa telah mampu menyebutkan atau
menuliskan informasi 1rumus, hukum, dalil dan sebagainya2 yang telah diajarkan.
#asil yang diharapkan dalam tingkat ini adalah siswa diharapkan lana,
sehingga memiliki kemampuan menyebutkankan atau menuliskan informasi
1rumus, dalil dan sebagainya2 sesuai yang di ajarkan.
b. Pemahaman
(ila siswa memahami sesuatu berarti ia mengerti tentang sesuatu itu, tetapitahap pengertian masih rendah. "isalnya mengubah informasi kebentuk yang
lebih bermakna. Ada tiga jenis pengubahan 1translasi2, pemberian arti
1interprestasi2, dan pembuatan 1ekstapolasi2.
. Penerapan
Penerapan adalah kemampuan siswa menerapkan apa yang diperoleh
1generalisasi, prinsip, aturan, abstraksi dan sebagainya2, kedalam bentuk situasi
yang khusus, baru dan kongkrit, siswa mampu menggunakan pemahamannya
untuk memeahkan suatu masalah dan situasi baru.
8/18/2019 Lukman_2
10/34
d. Analilis
Analisis adalah kemampuan memisahkan, menguraikan materi informasi
kedalam bagian$bagianya. 'iswa mampu menari hubungan antara bagian$
bagianya dan melihat komponen serta membandingkan bagaimana komponen
tersebut.
Analisis dibagi ; yaitu9 analisis bagian 1unsur2, analisis hubungan 1reaksi2
dan analisis yang terorganisasi. ?ontoh analisis unsur misalnya melakukan
pemisahan fakta unsur yang didefinisikan, argumentasi dan sebagainya. Analisis
hubungan adalah menganalisis antara unsur$unsur suatu sistem atau grup, pola dan
sebagainya. Analisis struktur adalah kemampuan mengenal unsurnya danhubungannya dengan sistem.
e. 'istesis
'intesis adalah kemampuan membuat kriteria, memberikan pertimbangan
kajian 1kekeliruan, ketepatan2 dan kemampuan menilai.
:. 3anah atau Kawasan Afektif
#asil belajar ini merupakan usaha penapain pada minat, perasaan, emosi
dan sikap siswa. Ada tingkat yaitu 9
a. Penerimaan atau sadar sikap
b. "erespon atau menanggapinya
. "enilai sikap atau interest
d. "engatur sikap, interest atau apresiasi dalam bersaing dengan nilai$nilai yang
lain
e. "enginternalisasi sikap, interest sedemikian rupa sehingga sudah menjadi
suatu karakteristik dari tingkah lakunya.
;. 3anah atau Kawasan Psikomotorik
Pada ranah ini berhubungan dengan otot, termasuk gerakan, ara$ara$ara
memanipulasi objek dan tindakan yang memerlukan pengkoordinasian otot
misalnya9 menulis dengan tangan, berbiara, menjahit, bermain dengan bola dan
sebagainya.
(erdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan yaitu prestasi belajar
adalah hasil yang diapai seseorang setelah mengalami proses belajar dalam
waktu tertentu, baik itu berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang
pengukurannya dengan evaluasi.
:.).6 Pengertian Prestasi (elajar "atematika
8/18/2019 Lukman_2
11/34
Dari pengertian prestasi belajar dan pengertian matematika yang telah
diuraikan, maka pengertian prestasi belajar matematika merupakan hasil yang
diapai siswa dalam proses pembelajaran matematika, sehingga dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil yang diapai siswa dalam
pengawasan pengetahuan tentang struktur yang terorganisasi yang dinyatakan
dengan perubahan tingkah laku dan ditunjukan dengan nilai matematika.
2.1." Pengertian Pe!ela$aran &--/eratif
"enurut slavin 1dalam 3usman, ://@2, pembelajaran kooperatif
menggalakan siswa berinteraksi seara aktif dan positif dalam kelompok. Ini
membolehkan pertukaran ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yangtidak teranam, sesuai dengan falsafah konstruktivisme. Dengan demikian,
pendidikan hendaknya mampu mengondisikan, dan memberikan dorongan untuk
dapat mengomptimalkan dan membangkitkan potensi siswa, menumbuhkan
aktivitas serta daya ipta 1kreativitas2, sehingga akan menjamin terjadinya
dinamika didalam proses pembelajaran.
Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai
fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang
lebih tinggi, dengan atatan siswa sendiri.
8/18/2019 Lukman_2
12/34
strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok
keil untuk saling berinteraksi.
*operati)e learning merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan
dengan berkelompok. "odel pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan
belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok$kelompok tertentu untuk
menapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan 1sanjaya ://9:;2. Dan
*om B. 'avage 1)0@9:)@2 mengemukakan bahwa (ooperati)e learning adalah
suatu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam kelompok.
*operati)e learning adalah tehnik pengelompokan yang didalamnya siswa
bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok keil yang umumnya
terdiri dari 6$ orang. (erkenaan dengan pengelompokan dapat ditentukan
berdasarkan atas9 1)2 minat dan bakat siswa, 1:2 latar belakang kemampuan siswa,
1;2 perpaduan antara minat dan bakat siswa dan latar kemampuan siswa.
&urulhayati, 1dalam 3usman, ://:9:$:02, mengemukakan lima unsur
dasar model (ooperati)e learning , yaitu9 1)2 ketergantungan yang positif, 1:2
pertanggungjawaban individual, 1;2 kemampuan bersosialisasi, 162 tatap muka dan
12 evaluasi kelompok.
Ketergantungan yang positif adalah suatu bentuk kerja sama yang sangat
erat kaitannya antara anggota kelompok. Kerja sama ini dibutuhkan untuk
menapai tujuan. 'iswa benar$benar mengerti bahwa kesuksesan kelompok
tergantung pada kesuksesan anggotanya.
"aksud dari pertanggung jawaban individual adalah kelompok tergantung
pada ara belajar perseorangan seluruh anggota kelompok. Pertanggungjawaban
memfokuskan aktivitas kelompok dalam menjelaskan konsep pada satu orang dan
memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok siap menghadapi aktivitas lain
dimana siswa harus menerima tanpa pertolongan anggota kelompok.
'etiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberi siswa untuk sinergi yang
menguntungkan semua anggota.
8/18/2019 Lukman_2
13/34
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka untuk
selanjutnya bisa bekerja sama lebih efektif.
Dalam situasi belajar pun sering terlihat sifat individualistis siswa. 'iswa
enderung berkompetisi sear individual, bersikap tertutup terhadap teman,
kurang memberi perhatian keteman kelas, bergaul hanya dengan orang tertentu,
ingin menang sendiri, dan sebagainya. Cika keadaan ini dibiarkan tidak mustahil
akan menghasilkan warga negara yang egois, inklusif, introfert, kurang bergaul
dengan masyarakat, kurang menghargai orang lain, auh tak auh dengan tetangga
lain, serta tidak mau menerima kelebihan dan kekurangan orang lain.
8/18/2019 Lukman_2
14/34
2.1.% &arakteristik M-del Pe!ela$aran &--/eratif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain,
perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan
pada proses kerja sama dalam kelompok. *ujuan yang ingin diapai tidak hanya
kemampuan akedemik dalam pengertian penguasaan pembelajaran tetapi ada juga
unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah
yang menjadi iri khas dari (ooperati)e learning .
Pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan dalam beberapa perspektif,
yaitu9 )2 perspektif motivasi artinya penghargaan yang diberikan kepada
kelompok yang dalam kegiatannya saling membantu untuk memperjuangkankeberhasilan kelompok. :2 perspektif sosial artinya melalui kooperatif setiap
siswa akan saling membantu dalam belajar. Karena mereka menginginkan semua
anggota kelompok memperoleh keberhasilan. ;2 perspektif perkembangan
kognitif artinya adanya interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan
prestasi siswa untuk berpikir mengelolah informasi 1'anjaya,://9:6:2
Karakteristik atau iri$iri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Pembelajaran seara timPembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan seara tim. *im
merupakan tempat untuk menapai tujuan. %leh karena itu, tim harus mampu
membuat setiap siswa belajar, setiap anggota harus saling membantu untuk
menapai tujuan pembelajaran.
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif
"anajemen kooperatif mempunyai tiga fungsi, yaitu9 1a2 fungsi
manajemen sebagai perenanaan pelaksanaan menunjukan bahwa pembelajaran
kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perenanaan, dan langkah$langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. 1b2 fungsi menajemen sebagai organisasi,
menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perenanaan yang
matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif, 12 fungsi manajemen
sebagai kontrol, menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu
ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes.
. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif di tentukan oleh keberhasilan seara
berkelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu
8/18/2019 Lukman_2
15/34
ditetakankan pada pembelajaran kooperatif. *anpa kerja sama yang baik,
pembelajaran kooperatif tidak akan menapai hasil yang optimal.
d. Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikan melalui aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran seara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk
mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam
rangka menapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang
menggunakan pola siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling
ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan, dan hadiah 1"uslim Ibrahim,
://;9;2.
Unsur$unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut 9
a. 'iswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup
sepenanggungan bersama.
b. 'iswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya seperti
milik mereka sendiri.
. 'iswa harusnya melihat bahwa semua aggota didalam kelompoknya memiliki
tujuan yang sama.
d. 'iswa harusnya membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya.
e. 'iswa akan dikenakan evaluasi dan diberikan hadiah4penghargaan yang juga
akan dikenakan untuk semua anggota kelompoknya.
f. 'iswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya.
g. 'iswa diminta mepertanggungjawabkan seara individual materi yangditangani dalam kelompok kooperatif.
?iri$iri yang terjadi pada kebanyakan pembalajaran yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif, adalah sebagai berikut9
a. 'iswa bekerja dalam kelompoknya seara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dan siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah
8/18/2019 Lukman_2
16/34
. (ilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin berbeda$beda.
d. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
"odel pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model
pembelajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif
dikembangkan untuk menapai hasil belajar kompetensi akademik, model
pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan kompetensi sosial
siswa. (eberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep$konsep yang sulit. Para pengembang model ini menunjukan
bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian
siswa pada belajar akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan
hasil belajar. Dalam kasus ini, norma budaya anak muda sebenarnya tidak
menyukai siswa$siswa yang ingin menonjol seara akademik. 3obert 'lavin dan
pakar lain telah berusaha untuk mengubah norma penggunaan pembelajaran
kooperatif. Di samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar,
pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada siswa
kelompok bawah maupun kelompok atas kerja bersama menyelesaikan tugas$
tugas akademik, siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok
bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari teman sebaya, yang memiliki
orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas
akan meningkatkan kemampuan akademiknya karena diberi pelayanan sebagai
tutor membutuhkan pemikiran lebih dalam tentang hubungan ide$ide yang dapat
di dalam materi tertentu.
Ada tiga bentuk keterampilan kooperatif sebagaimana diungkapkan oleh
undgren1)62, yaitu9
a. Keterampilan kooperatif tingkat awal
"eliputi9 1a2 menggunakan kesempatanE 1b2 menghargai konstribusiE 12
mengambil giliran dan berbagi tugasE 1d2 berada dalam kelompokE 1e2 berada
dalam tugasE 1f2 mendorong paritisipasiE 1g2 mengundang orang lain untuk
8/18/2019 Lukman_2
17/34
berbiaraE 1h2 menyelesaikan tugas pada waktunyaE 1i2 menghormati
perbedaan individu.
b. Keterampilan kooperatif tingkat menengah
"eliputi9 1a2 menunjukan penghargaan dan simpatiE 1b2 mengungkapkan
ketidaksetujuan dengan ara yang dapat diterimaE 12 mendengarkan dengan
aktifE 1d2 bertanyaE 1e2 membuat ringkasanE 1f2 menafsirkanE 1g2 mengatur dan
mengorganisisE 1h2 menerima tanggung jawanE 1i2 mengurangi ketegangan.
. Keterampilan kooperatif tingkat mahir
"eliputi9 1a2 mengelaborasiE 1b2 memeriksa dengan ermatE 12 menanyakan
kebenaranE 1d2 menetapkan tujuanE dan 1e2 berkompromi.
*erdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pembelajaran yang
menggunakan pembelajaran kooperatif, pembelajaran dimulai dengan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajae. 5ase ini
diikuti oleh penyajian informasi, sering kali dengan bahan baaan daripada seara
verbal. 'elanjutnya, siswa dikelompokan kedalam tim$tim belajar. *ahap ini
diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas
bersama mereka. 5ase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil
kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan
memberi penghargaan terhadap usaha$usaha kelompok maupun individu.
*abel angkah$langkah model pembelajaran kooperatif
*A#AP *I&
8/18/2019 Lukman_2
18/34
8/18/2019 Lukman_2
19/34
1. Pen$elasan Materi) tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok$pokok
materi pembelajaransebelum siswa belajar dalam kelompok. *ujuan utama
tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pembelajaran.
2. Bela$ar &el-!/-k) tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan
penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk
sebelumnya.
3. Penilaian) penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan dalam
bentuk tes dan kuis, yang dilakukan seara individu atau kelompok,
sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada kemampuan
kelompoknya, seperti yang dijelaskan sanjaya 1://9:6@2. 7 hasil akhir setiapsiswa adalah pembagian keduanya dan dibagi dua. &ilai setiap kelompok
memiliki nilai sama dengan kelompoknya.hal ini disebabkan nilai kelompok
adalah nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerjasama
setiap anggota kelompoknya.8
4. Pengakan #i!) adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau
tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah,
dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.
2.1. M-del!-del /e!e$aran k--/eratif
Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif,
walaupun prinsip dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah , jenis$jenis
model tersebut, adalah sebagai berikut9
)2 'tudent *eam$Ahievement Divisions 1'*AD2
:2 *eam$
8/18/2019 Lukman_2
20/34
)2 *eam Produt 1*P2
)2 ?ooperative 3eview 1?32
)@2 *hink$Pair$'hare 1*P'2)02 Disussion
8/18/2019 Lukman_2
21/34
6. *eam study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh
kelompok, dan guru memberikan bantuan seara individual kepada siswa yang
membutuhkannya.
. *eam sore and team regognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja
kelompok dan memberikan kriteria penghargaan tehadap kelompok yang
dipandang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
. *eahing group, yakni pemberian matei seara singkat dari guru menjelang
pemberian tugas kelompok.
@. 5ats test, yaitu pelaksanaan tes$tes keil berdasarkan fakta yang diperoleh
siswa.
0. =hole and lass units, yaiut pemberian materi oleh guru kembali di akhir
waktu pembelajaran dengan strategi pemeahan masalah.
Cadi model pembelajaran kooperatif tipe *AI dalam pembelajaran
matematika dapat menempuh tahapan sebagai berikut9
).
8/18/2019 Lukman_2
22/34
)/. "enjelang akhir pembelajaran.
8/18/2019 Lukman_2
23/34
belajar klasikal )//- dengan nilai rata$rata @,6. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe team assisted
indi)iduali+ation 1*AI2 dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas B
'D& 6 (ajuga
:. "etode pembelajaran *eam Assisted Individuali!ation 1*AI2 diranang
khusus dengan memadukan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran
individu. *ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
*AI dengan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan
di '"P &egeri ) lembang dengan mengambil dua kelompok sampel,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, berdasarkan hasil analisis dana
diketahui bahwa9 1)2 hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran tipe *AI lebih besar dengan metode konvensional. 1:2
peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran *AI lebih besar daripada peningkatan hasil belajar dengan
metode konvensional, 1;2 sikap siswa positif terhadap pembelajaran
teknologi informasi dan komunikasi dengan metode *AI.:.; Kerangka berfikir
"odel pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk
keberhasilan proses pembelajaran, penggunaan model pembelajaran yang
tepat akan sangat membantu dalam keberhasilan proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat melalui prestasi belajar
siswa itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi disekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi mata pelajaran tertentu
1#amalik,://:2. Cadi dapat dikatakan bahwa penapaian prestasi siswa baik
itu tinggu ataupun rendah dipengaruhi oleh model pembelajaran yang tepat.
Proses pembelajaran dikelas yang enderung berpusat pada guru dan
kurangnya aktifitas siswa dikelas menyebabkan siswa pasif, mereka kurang
aktif dan malu untuk bertanya mengenai materi yang diajarkan oleh guru
padahal mereka sendiri belum paham, pembelajaran didominasi oleh siswa$
siswa yang memiliki prestasi yang tinggi, siswa yang lebih aktif ini
8/18/2019 Lukman_2
24/34
enderung memiliki penapaian kompetensi matemematika yang libeh tinggi,
sedangkan siswa yang kurang aktif enderung seara pasif hanya menerima
pengetahuan yang datang padanya dan enderung memiliki penapaian
kompetensi matematika yang lebih rendah, kerja sama antar teman untuk
bertukar pikiran dan membantu temanya yang mengalami kesulitan juga
belum terlihat dalam proses pembelajaran, permasalahan$permasalahan
berimbas pada rendahnya prestasi belajar siswa.
(ertolak dari hal tersebut maka perlu diari alternatif lain supaya
dalam pembelajaran dikelas lebig aktif dan dapat berkerja sama antar siswa
saling membantu, penggunaan model pembelajaran kooperatif merupakan
salah satu model pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih aktif,
selain meningkatkan keaktifan siswa. Kerja sama antar teman untuk saling
membantu dalam menyelesaikan kesulitan yang ada, pembelajaran
matematika juga perlu diterapkan. 'alah satu model pembelajaran yang ook
untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah model pembelajaran kooperatif
tipe *AI. Dalam pembelajaran kooperatif tipe *AI ini, siswa diberikan
kesempatan untuk belajar sevara individu terlebih dahulu, setelah itu siswa
dibentuk menjadi kelompok$kelompok keil seara heterogen. Didalam
kelompok siswa saling bertukar pikiran, apabila saat diberi kesempatan untuk
belajaar individu masih belum dimengerti dapat didiskusikan dalam
kelompok. 'iswa yang lebih pintar dapat memberi bantuan kepada siswa yang
lemah untuk menyelesaikan kesulitannya, sehingga tujuan pembelajaran
dapat terapai.
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe *AI
diharapkan dapat berpengaruh baik pada prestasi belajar siswa dan pada
akhirnya siswa akan memperoleh prestasi belajar matematika yang tinggi.
:.6 #ipotesis penelitian
#ipotesis dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran tipe *AI
1*eam Assisted Individuali!ation2 terhadapa prestasi belajar matematika
kelas +I '"A & ) *I(A=A semester : tahun ajaran :/)4:/).
8/18/2019 Lukman_2
25/34
8/18/2019 Lukman_2
26/34
BAB III
ME#(D(L(+I PENELI#IAN
3.1 #e!/at Dan 9akt Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di '"A &egeri ) *ibawa. =aktu
penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran :/)4:/).
3.2 Met-de Dan Desain Penelitian
"etode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen. Dimana peneliti meranang dan melaksanakan proses pembelajaran.
Penelitian ini terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe *AI dan kelas kontrol
diberikan perlakuan model pembelajaran langsung. 'etelah kedua kelas atau
sampel diberi perlakuan maka kedua kelas akan diberi tes akhir, sehingga desain
penelitian yang digunakan yaitu Posttes,-nly *ontrol .roup /esign 1'ugiyono,
:/):9 @2.
#ael 3.1 Posttest-Only Control Group Design
Keterangan 9
+) 9 Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe *AI
+: 9 Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
langsung
%) 9 *es akhir 1post test2 untuk kelas eksperimen
%: 9 *es akhir 1post test2 untuk kelas kontrol
3.3 :ariael Penelitian
"enurut 'ugiyono 1:/);9 /2 variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Kelas Perlakuan Post *est
Fksperime
n+) %)
Kontrol +: %:
8/18/2019 Lukman_2
27/34
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Bariabel
dalam penelitian ini adalah9
3.3.1:ariael Beas
"enurut 'ugiyono 1:/);9 )2 variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen 1terikat2. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah
model pembelajaran kooperatfi tipe *AI dan model pembelajaran langsung.
3.3.2 :ariael #erikat
"enurut 'ugiyono 1:/);9 )2 variabel terikat adalah variabel yangdipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika
siswa
3.4 P-/lasi Dan *a!/el
3.4.1 P-/lasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas +I$IPA di '"A
&egeri ) *ibawa yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah rata$rata setiap kelas
terdiri dari ;:$; orang. *otal populasi adalah ):0 orang yang tersebar di 6 kelas.
3.4.2 *a!/el
"enurut sugiyono 1:/);9 ))02 'ampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan seara aak yaitu Simple random sampling . Ada :
tahap yang dilakukan dalam proses pengambilan sampel ini. Pengambilan sampel
dilakukan dengan undian. Pada tahap I dilakukan pemilihan kelas yang akan
diberikan perlakuan yang terdiri dari 6 kelas. *ahap II dilakukan dengan ara
mengundi kelas yang mana yang akan diberikan model pembelajaran kooperatif
tipe *AI dan model pembelajaran langsung.
3." #ehnik Peng!/lan Data
Dalam penelitian ini data yang akan dikumpulkan tentang hasil tes prestasi
matematika siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi
8/18/2019 Lukman_2
28/34
*urunan fungsi. Data yang akan diperoleh dari tes prestasi matematika siswa
adalah melalui instrumen tes prestasi matematika setelah proses pembelajaran
yang didasarkan pada indikator.
3.% Instr!en Penelitian
Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen untuk
mengukur prestasi matematis siswa pada mata pelajaran matematika, khususnya
pada materi *urunan fungsi. Instrumen tersebut berbentuk tes essay.
3.%.1Definisi &-nse/tal
3.%.2Definisi (/erasi-nal
'kor total yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes kesanggupan
untuk menari solusi baru atau beberapa penyelasaian dari suatu permasalahan
matematika yang masih baru, baik itu permasalahan yang berkaitan dengan bidang
studi yang lain, maupun masalah dalam kehidupan sehari$hari, dengan memilih
dan menggunakan alternatif strategi sehingga mampu mengatasi masalah
tersebut.
3.%.3 U$i :aliditas #es
Pengujian validitas tes menggunakan rumus produt moment sebagai
berikut 9
x
y
∑ ¿¿¿
¿∑ x¿2 N ∑ y2−(∑ y ¿2 )
N ∑ x2−(¿¿)¿¿¿
∑ ¿¿ xy−¿
N ∑ ¿r xy=¿
8/18/2019 Lukman_2
29/34
1Arifin, :/))9 :62
Keterangan 9 r xy koefisien korelasi produt moment
∑ X Cumlah skor untuk setiap item
∑Y Cumlah skor total untuk keseluruhan item
N Cumlah responden
3.%.4U$i Reliailitas #es
Pengujian reliabilitas tes menggunakan rumus alpha sebagai berikut 9
α [ R
R−1 ] [1−∑ σ i2
σ x2 ]
Keterangan9
α reliabilitas tes
3 jumlah butir soal
σ i2
varians butir soal
σ x2
varians skor total
3.0 #eknik Analisis Data
*eknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
bagian yaitu analisis data deskriptif dan analisis data inferensial . "enurut
'ugiyono 1:/);9 :/@2 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan ara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. *ermasuk dalam statistik deskriptif antara
lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pitogram,
perhitungan modus, median, mean 1pengukuran tendensi sentral2, perhitungan
desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata$rata standar
deviasi, perhitungan persentase.
'edangkan statistik inferensial 1'ugiyono, :/):9 :/2 adalah teknik statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
(Arifn, 2011:
264)
8/18/2019 Lukman_2
30/34
populasi, pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t, syarat uji t
adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan
mempunyai varians yang homogen. %leh sebab itu sebelum melakukan uji t perlu
analisis normalitas dan homogenitas sebagai berikut 9
3.0.1U$i N-r!alitas Data
Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors
1'udjana, :// 9 62 dengan prosedur sebagai berikut 9
a2 Pengamatan +),+:,......,+n dijadikan bilangan baku J), J:, ........,Jn dengan
menggunakan rumus Z i= X i− X
s
Dimana 9
X rata$rata sampel yang diperoleh dengan rumus
X =∑ X in
' standar deviasi yang diperoleh dengan rumus
S2=∑ ( X i− X )
2
n−1
b2 Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F (Z i= P ( Z
8/18/2019 Lukman_2
31/34
2 #itung selisih 51Ji2 G '1Ji2 kemudian tentukan harga mutlaknya
d2 Ambil harga yang paling besar di antara harga$harga mutlak selisih
tersebut yang disebut dengan /
#ipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut 9
#/ 9 Data berdistribusi normal
#) 9 Data tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian adalah #/ diterima jika / tabel dan tolak #/ jika
/ tabel pada taraf nyataα
yang dipilih.
3.0.2U$i H-!-genitas :arians
Pengujian homogenitas varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata$rata
dari beberapa varians, karena pada penelitian ini hanya menggunakan dua kelas
maka rumus yang digunakan adalah uji kesamaan dua varians 1Uji 52.
3umus statistiknya 9
5 Varians terbesar
Varians terkecil 1'udjana, ://9 :/2
#ipotesis yang akan diuji 9
H 0: σ 12=σ 2
2
H 1: σ 12
≠ σ 22
Keterangan 9
H 0: σ 12=σ 2
2
9 kedua kelas memiliki kemampuan yang sama 1homogen2
8/18/2019 Lukman_2
32/34
H 1: σ 12
≠ σ 22
9 kedua kelas memiliki kemampuan yang tidak sama 1tidak
homogen2
3.0.3Peng$ian Hi/-tesis
"enurut 'udjana 1://9 :;2 uji statistik yang digunakan adalah uji satu
pihak dengan rumus sebagai berikut 9
t = x
1− x2
S√ 1n1+ 1n2Dengan 9
S2=
(n1−1) S12+( n2−2) S2
2
n1+n2−2
Keterangan 9
t &ilai hitung untuk uji t
x1 &ilai rata$rata kelas eksperimen
x2 &ilai rata$rata kelas kontrol
n1 Cumlah anggota sampel kelas eksperimen
n2 Cumlah anggota sampel kelas kontrol
S12
'tandar deviasi kelas eksperimen
S22
'tandar deviasi kelas kontrol
S2
Barians sampel
Kriteria Pengujian 9
*erima #/ jika 9 t tabelN t hitung dengan dk 1n) M n: $ :2, pada taraf
signifikasiα
/,/, dan tolak #/ jika t mempunyai harga lain.
8/18/2019 Lukman_2
33/34
3. Hi/-tesis *tatistik
#ipotesis statistik berbentuk uji satu pihak, sebagai berikut 9
#/ 9 O) O:
#) 9 O)N O:
Keterangan 9
#/ 9 O) O: 9 Prestasi matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe *AI sama dengan prestasi
matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran langsung.
#) 9 O) N O: 9 Prestasi matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe *AI lebih
tinggi daripada prestasi matematika siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran langsung.
8/18/2019 Lukman_2
34/34
DA,#AR PU*#A&A
sukayasa. :/);. Penerapan Model Pembelajaran 0ooperatif Tipe Team Assisted
Indi)iduali+ation TAI2 untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 S/N 4
5ajugan pada -perasi 6itung *ampuran. Curnal Kreatif *adulako Dalyono.
:/). /eskrifsi akti)itas belajar melalui pendekatan s(aintifik pada materi
transformasi. Universitas &egeri